Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Dwithya Septiani, 2014 Keterampilan menganyam Spon Eva untuk meningkatkan kemampuan motoorik halus anak tunagrahita sedang di SLB Sukapura Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu instrumen yang telah dibuat oleh peneliti, maka peneliti melakukan uji reliabilitas instrument kepada siswa yang memiliki hambatan yang sama pada kemampuan motorik halus. Pengujian reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan isnternal consistency, dengan cara mencobakan instrumen sebanyak satu kali pengukuran. Perhitungan uji reliabilitas aspek menggunting, mengambil dan memasukan benda dengan kriteria penilian 0 sampai 4 menggunakan rumus Alpha Cronbach. Arikunto 2010:239 menyatakan bahwa “rumus aplha digunakan untuk mecari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0”. Hasil dari perhitungan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach adalah 0,81, artinya instrumen reliabel atau dapat dipercaya. Adapun rumus Aplha Cronbach yang digunakan adalah: ∑ ∑ Keterangan : K = menan kuadrat subjek ∑ banyaknya soal ∑ varians total reliabilitas instrumen Rumus untuk varian total dan varian item ∑ ∑ Keterangan : Jk = jumlah kuadrat seluruh item Jks = jumlah kuadrat subjek

H. Teknik Pengumpulan Data

Dwithya Septiani, 2014 Keterampilan menganyam Spon Eva untuk meningkatkan kemampuan motoorik halus anak tunagrahita sedang di SLB Sukapura Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Data yang terkumpul akan menghitung adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan peneliti sebelum dan sesudah diberikan kegiatan keterampilan menganyam. Dalam penelitian ini menggunakan teknik penggumpulan data berupa pemberian tes. Melalui tes yang diberikan dalam penelitian ini akan diketahui kemampuan motorik halus pada subjek penelitian. Tes yang akan diberikan dibagi menjadi tiga fase yaitu baseline-1, intervensi dan baseline-3 yaitu: 1. Fase baseline-1 A1, pada fase ini untuk mengetahui kondisi wala kemampuan subjek sebelum diberikan intervensi yaitu mengukur kemampuan motorik halus yang dilakukan dalam empat sesi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes kemampuan motorik halus langsung pada subyek. 2. Pada Fase intervensi B, yaitu memberikan intervensi dengan menggunakan keterampilan menganyam spon yang dilakukan beberapa sesi. 3. Fase baseline kedua A2, yaitu dilakukan kembali tes motorik halus kepada subyek sama seperti pada fase baseline pertama A1 yang dilakukan sebanyak beberapa sesi yang setiap sesinya semua data dicatat.

I. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data terkumpul sebelum penarikan kesimpulan. Pada penelitian eksperimen dengan subyek tunggal ini data dianalisis dalam statistik deskriptif. Menurut Sunanto et al. 2006 : 65 dalam penelitian eksperimen dengan subjek tunggal menggunakan statistik deskriptif yang sederhana. Menurut Sugiyono 2009:207 statistik dekriptif adalah “statistik yang digunakan untuk mengenalisis data dengan cara mendeskripsikan atau Dwithya Septiani, 2014 Keterampilan menganyam Spon Eva untuk meningkatkan kemampuan motoorik halus anak tunagrahita sedang di SLB Sukapura Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generaliasasi”. Penelitian Subject Single Research, grafik memegang peranan yang utama dalam proses analisis Sunanto et al, 2006 : 65. Pembuatan grafik memilki dua tujuan utama yaitu, 1 untuk membantu mengorganisasi data sepanjang proses pengumpulan data yang nantinya akan mempermudah untuk mengevaluasi, dan 2 untuk memberikan rangkuman data kuantitatif serta mendeskripsikan target behavior yang akan membantu dalam proes menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat. Pada penelitian ini, proses analisis dengan visual grafik diharapkan dapat lebih memperjelas gambaran stabilitas perkembangan motorik halus anak tunagrahita sedang melalui keterampilan menganyam. Menurut Sunanto et al. 2006:30 terdapat beberapa komponen penting dalam grafik antara lain sebagai berikut: 1. Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukan satuan untuk waktu misalnya, sesi,hari dan tanggal 2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran misalnya, persen,frekuensi dan durasi 3. Tititk Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala 4. Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu X dengan sumbu Y yang menunjukan ukuran misalnya, 0, 25, 50 dan 75 5. Label Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya baseline atau intervensi Dwithya Septiani, 2014 Keterampilan menganyam Spon Eva untuk meningkatkan kemampuan motoorik halus anak tunagrahita sedang di SLB Sukapura Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Garis Perubahan Kondisi, yaitu gari vertikal yanng menunjukan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya adalam bentuk garis putus- putus. 7. Judul grafik adalah judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar egera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat

J. Analisis data