diperintah, maka akan terbentuk tindak tutur tidak langsung. Seperti tuturan berikut.
2.a Ada makanan di almari. Tuturan 2.a, bila diucapkan kepada seorang teman yang membutuhkan
makanan, dimaksudkan untuk memerintah lawan tuturnya mengambil makanan yang ada di almari yang dimaksud, bukan sekedar untuk menginformasikan
bahwa di almari ada makanan.
3. Metode Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SD Negeri Purworejo di Kecamatan Suruh Semarang dan SD Negeri Gemolong 1 di Gemolong. Waktu penelitian
dilaksanakan bulan Desember 2011-Mei 2012. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti
deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk
mendeskripsikan dan mengungkap bentuk tindak tutur ekspresif pada interaksi pembelajaran guru dan siswa kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri
Gemolong 1 serta strategi tindak tutur ekspresif yang digunakan pada interaksi pembelajaran guru dan siswa kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri
Gemolong 1. Objek penelitian ini adalah tindak tutur ekspresif pada interaksi
pembelajaran guru dan siswa kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri Gemolong 1.
Data dalam penelitian ini adalah tindak tutur ekspresif pada interaksi pembelajaran guru dan siswa kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri
Gemolong 1 tahun ajaran 20112012. Adapun sumber data dalam penelitian ini, didapat dari interaksi
pembelajaran guru dan siswa Kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri Gemolong 1 tahun ajaran 20112012.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak, cacat dan dokumentasi. Teknik rekam dalam penelitian ini
menggunakan camera digital. Proses perekaman dilakukan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu kewajaran proses kegiatan pertuturan yang sedang terjadi, sehingga dalam praktiknya teknik rekam dapat berjalan apa adanya
Sudaryanto, 1993: 135. Teknik simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data
dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Dalam arti, peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa
seseorang atau beberapa orang yang menjadi informan Mahsun, 2007: 92. Teknik simak dilakukan dengan meyimak rekaman pada interaksi pembelajaran
guru dan siswa kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri Gemolong 1 tahun ajaran 20112012.
Disamping perekaman, dapat pula dilakukan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Selain dengan kartu data proses
pencatatannya pun dapat juga memanfaatkan disket komputer Sudaryanto, 1993: 135. Setelah merekam, peneliti kemudian mencatat dan mengklasifikasi tindak
tutur ekspresif yang terdapat pada interaksi pembelajaran guru dan siswa kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri Gemolong 1 tahun ajaran 20112012.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode markah baca dan metode padan. Metode baca markah menurut Sudaryanto 1993: 95 disebut juga
metode membaca pemarkah, pemarkahan itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu. Kemampuan membaca pemarkah itu berarti
kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud. Penggunaan metode baca markah digunakan untuk menganalisis permasalahan pertama yaitu bentuk-bentuk
tindak tutur ilokusi ekspresif pada anak SD. Metode padan adalah metode penelitian bahasa yang alat penentunya diluar,
terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan mengelompokkan bunyi-bunyi bahasa sebagai misalnya Mahsun, 2007,
117-122 . Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, berupaya mengindetifikasi
bentuk tuturan dan strategi tindak tutur ekspresif yang terdapat pada interaksi pembelajaran guru dan siswa kelas 1 SD Negeri Purworejo dan SD Negeri
Gemolong 1 tahun ajaran 20112012.
4. Hasil Penelitian