Rohmat, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional oray-orayan
Di paud al-ihsan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Desain Penelitian
Desain penelitian
ini menggunakan
Model yang
terdiri dari
komponen penelitian tindakan kelas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang sering terkait. Menurut Igak wardani dkk
2007: 1 mengatakan bahwa, penelitian tindakan kelas adalah: Penelitian yang dilakukan Pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan memperbaiki kinerja sebagai Pendidik, sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Pemilihan riset aksi Model Elliot dianggap sudah lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari
beberapa aksi yaitu, antara tiga sampai dengan lima aksi tindakan. Sementara itu, setiap aksi memungkinkan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi
dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada penelitian tindakan kelas Model Elliot ini, agar terdapat kelancaran yang lebih
tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanaan aksi atau proses belajar mengajar. Siklus dilaksanakan secara berkesinambungan
sehingga peneliti
mendapatkan solusi untuk memecahkan permasalahan yang muncul secara optimal, sehingga proses pembelajaran dapat meningkat ke arah yang lebih baik
lagi. Lebih lanjut Elliot menyatakan bahwa, terincinya setiap tindakan sehingga menjadi beberapa langkah karena suatu pembelajaran terdiri dari beberapa sub
pokok bahasan atau materi pelajaran. Namun dalam praktek di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi
akan diselesaikan dalam beberapa langkah.
Rohmat, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional oray-orayan
Di paud al-ihsan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus dengan tahapan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil dari
refleksi ini akan digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat perencanaan bagi siklus selanjutnya jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil,
maka dilakukan siklus selanjutnya sehingga mencapai hasil yang diharapkan. Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus 1
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan Siklus II
Pengamatan
Refleksi
Dilanjutkan ke Siklus berikut
Pelaksanaan
Rohmat, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional oray-orayan
Di paud al-ihsan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Desain pelaksanaan PAUD yang akan dilakukan sesuai skema di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Alur Tindakan Penelitian Siklus I
S I
K L
U S
I Perencanaan
Kegiatan: 1. Menganalisis materi pembelajaran
2. Menenetukan dan menyiapkan materi 3. Membuat rencana pembelajaran
4. Menyiapkan media pembelajaran seperti Oray- Orayan
5. Membuat lembar pengamatan
Tindakan
1. Tahap
permulaan Pendidik
memberi penjelasan kepada anak tentang materi yang
akan dipelajari 2.
Pendidik menjelaskan tentang cara bermain Oray-Orayan
3. Pendidik menjelaskan dan membimbing
anak bagaimana cara bermain Oray- Orayan
Reflkesi
Menganalisa hasil observasi untuk memperoleh kesimpulan bagaimana yang perlu
disempurnakan untuk siklus berikutnya.
Pada perolehan siklus peneliti merencanakan 2 siklus, dengan keberhasiln perkembangan motorik kasar 100 kreteria keberhasilannya,adapun konisi
objektif di siklus 1 atou 2 sudah mencapai 80 siklus di berhentikan ,karna secara kenyataan sudah ada peningkatan katagori baik ,minimal cukup.
Rohmat, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional oray-orayan
Di paud al-ihsan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.2 Alur Tindakan Penelitian Siklus II
S I
K L
U S
II Perencanaan
Kegiatan: 1. Apresiasi untuk perbaikan materi yang telah
di ajukan pada siklus satu 2. Memperbaiki kesalahankekurangan pada siklus satu
Tindakan
1. Anak melakukan pembelajaran menggunakan
kegiatan bermain Oray-Orayan 2.
Pendidik meminta anak-anak untuk bermain Oray- Orayan
Refleksi
Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan menjadi
hasil kemampuan membaca selama dua siklus
C. Prosedur Penelitian