22 2.
Pola asuh pada masyarakat melayu Sambas berlangsung secara tradisional yang dipengaruhi oleh sistem nilaiadat, agama, lingkungan giografis, kondisi
ekonomi, dan tingkat pendidikan orang tua. 3.
Pola asuh tradisional mengalami pergeseran akibat dari pergeseran nilai, perkembangan situasi dan pengaruh lingkungan global.
4. Pergeseran pola asuh melahirkan kerentanan pada masyarakat.
5. Untuk mewujudkan masyarakat masa depan yang lebih baik perlu modifikasi
pola asuh model pola asuh.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan Miller 1986:9 sebagaimana dinyatakan ulang Moleong 2002: 3 penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri,
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya kemampuan para orang tua dalam pengasuhan anak. Mengingat karakteristik
masalah yang berkaitan dengan berbagai aspek sehingga memerlukan pendalaman serta kajian yang mendalam dan terfokus, maka pradigma yang digunakan adalah
naturalistik dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini disebut kualitatif, sebab menurut Nasution 1988: 18 ”sifat
data yang dikumpulkan bercorak kualitatif”, tidak menggunakan alat-alat ukur. Sedangkan bila disebut naturalistik, karena situasi lapangan penelitian bersifat
23 ”natural” atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan
eksperimen atau test. Sedangkan Bogdan 1982: 3 menjelaskan bahwa, penelitian kualitatif acapkali disebut naturalistik, sebab peneliti tertarik menyelidiki
peristiwa-peristiwa sebagaimana terjadi secara natural. Sementara Moleong 1996: 5 menegaskan bahwa metode kualitatif lebih mudah disesuaikan, dapat
menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian, dan lebih peka untuk menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan peneliti adalah berikut ini.
Pertama, orientasi, yaitu peneliti mengadakan persiapan-persiapan antara lain; surat permohonan izin penelitian, alat tulis, alat perekam dan konsep untuk
panduan di lapangan. Tujuan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh izin penelitian dari pejabat yang berwenang, dan memperoleh
gambaran umum tentang situasi dan kondisi lokasi penelitian Sambas. Kedua, tahap eksplorasi, yaitu peneliti sudah mendapatkan gambaran
tentang permasalahan yang ada di Sambas, data ini diperoleh melalui wawancara dan observasi secara mendalam.
Ketiga, peneliti mengadakan pengamatan hasil wawancara untuk dianalisis dan ditulis dalam bentuk laporan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga macam teknik, yaitu: 1 wawancara mendalam, 2 observasi, dan 3 studi dokumentasi.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
24 1 Tahap persiapan, meliputi kegiatan yang berhubungan dengan administrasi
dan perizinan penelitian. 2 Tahap pengumpulan data, meliputi kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka
pengumpulan data, baik observasi lapangan, wawancara, kajian dokumentasi dan lain-lain.
3 Tahap pengolahan data, meliputi kegiatan menganalisis dan memverifikasi data- data penelitian untuk kemudian dibahas dan disimpulkan berdasarkan rumusan
dan tujuan penelitian. 4 Tahap penyusunan data, meliputi kegiatan penyusunan data yang sudah
diverifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian
H. Lokasi dan Subjek Penelitian