Kajian Pemberian Virgin Coconut Oil (Vco) Dan Simvastatin Terhadap Kadar Kolesterol Darah Kelinci Lokal (Oryctolagus Cuniculus) Hiperkolesterolemia

KAJIAN PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DAN
SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH
KELINCI LOKAL (Oryctolagus cuniculus) HIPERKOLESTEROLEMIA

SARAS NINDYA MURTI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Pemberian
Virgin Coconut Oil (VCO) dan Simvastatin terhadap Kadar Kolesterol Darah
Kelinci Lokal (Oryctagulus cuniculus) Hiperkolesterolemia adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Saras Nindya Murti
NIM B04100117

ABSTRAK
SARAS NINDYA MURTI. Kajian Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) dan
Simvastatin terhadap Kadar Kolesterol Darah Kelinci Lokal (Oryctolagus
Cuniculus) Hiperkolesterolemia. Dibimbing oleh ARYANI SISMIN
SATYANINGTIJAS dan BAMBANG KIRANADI.
Hiperkolesterolemia terjadi ketika kolesterol darah melebihi batas normal.
Keadaan ini memicu berbagai penyakit mematikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur kolesterol darah kelinci yang diberi perlakuan hiperkolesterol serta
simvastatin dan VCO. Penelitian ini menggunakan 9 ekor kelinci jantan berumur
rataan 1 tahun, bobot badan antara 1.3-2.1 kg, dan dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu Kontrol (K), Kelinci Simvastatin (KSV), dan Kelinci VCO (KVC).
Kelompok KSV dan KVC diberi perlakuan hiperkolesterol menggunakan minyak
kelapa dan kuning telur, kemudian perlakuan pengobatan. Pengukuran kolesterol
darah menggunakan kolesterol kit NESCO. Analisa hasil menggunakan Analisis

of Variance (ANOVA) selang kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan uji Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuning telur dan minyak kelapa mampu
meningkatkan kolesterol darah. Penggunaan VCO dan simvastatin setiap hari
dengan dosis masing-masing 2.6 ml/kg BB dan 1.2 mg/kg BB cenderung
menurunkan kolesterol darah dalam waktu 1 minggu.
Kata kunci: Hiperkolesterolemia, kelinci, simvastatin, VCO
ABSTRACT
SARAS NINDYA MURTI. A Study Of Virgin Coconut Oil (VCO) and
Simvastatin Treatment for Blood Cholesterol Level of Hypercholesterolemic
Local Rabbit (Oryctolagus cuniculus). Supervised by ARYANI SISMIN
SATYANINGTIJAS and BAMBANG KIRANADI.
Hypercholesterolemia occurs when cholesterol level exceeds normal blood
level. It leads to numerous deadly diseases. This research is intended to measure
cholesterol level in rabbit fed by hipercholesterol feed and treated by simvastatin
and VCO. This experiment used 9 male rabbits with the average of one year old
with the weight of rabbits ranged from 1.3 to 2.1 kg and were divided into 3
groups; control (untreated), Simvastatin (KSV), and VCO (KVC). The KSV and
KVC were fed by coconut oil and egg yolk everyday, then the rabbits were given
the treatment. The measurement of blood cholesterol level use cholesterol kit
NESCO. The result were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) at 95 %

confidence interval and proceeded with Duncan’s test. The research has shown
that the feeding with egg yolk and coconut oil had increased rabbits’ cholesterol
level. Daily treatment with VCO at a dose of 2.6 ml/kg BW and simvastin at a
dose 1.2 mg/kg BW everyday will tend to reduce blood cholesterol levels within 1
week.
Keywords: Hypercholesterolemia, rabbit, simvastatin, VCO.

KAJIAN PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DAN
SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH
KELINCI LOKAL (Oryctolagus cuniculus) HIPERKOLESTEROLEMIA

SARAS NINDYA MURTI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada
Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014 dengan mengangkat tema
kolesterol kelinci berjudul Kajian Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) dan
Simvastatin terhadap Kadar Kolesterol Darah Kelinci Lokal (Oryctolagus
cuniculus) Hiperkolesterolemia.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Ibu, Bapak, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya,
2. Ibu Dr Drh Aryani Sismin Satyaningtijas, MSc selaku dosen
pembimbing pertama,
3. Bapak Dr Bambang Kiranadi, MSc selaku dosen pembimbing kedua,
4. Bapak drh Isdoni, MBiomed yang juga telah membantu jalannya
penelitian ini,
5. Bapak Dr Drh Amrozi dan Drh Ade selaku Ketua dan Pengelola Unit
Rawat Reproduksi (URR),

6. Ibu Sri dan Ibu Ida selaku laboran,
7. Ninditya Anggie Wiyani Putri, Rizka Septarina, Iwan Saepudin, Ahmad
Mustofa, Halim Bhakti Harjo, dan Rahmad Arsy selaku teman-teman
satu angkatan yang telah banyak membantu,
8. Andi Fitra Ardiansyah, Mariska Ramdhianty, dan Wisnu Aji Pamungkas
selaku teman tim penelitian,
9. Talita Fauziah Milani dan Rizka Fitri Syarafina selaku teman
seperjuangan saat seminar dan sidang,
10. Teman-teman Fakultas Kedokteran Hewan Acromion angkatan 47 yang
tidak dapat disebutkan satu per-satu.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi seluruh pembacanya, terutama di
bidang kedokteran hewan.

Bogor, Juli 2014
Saras Nindya Murti

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi


DAFTAR GAMBAR

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1

Manfaat Penelitian

1


TINJAUAN PUSTAKA

2

Kelinci

2

Kolesterol

2

METODE

4

Waktu dan Tempat

4


Bahan dan Alat

4

Persiapan Bahan

4

Persiapan Hewan

4

Pengelompokkan Hewan

5

Parameter Penelitian

5


Pelaksanaan Penelitian

5

Analisis Data

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

6

SIMPULAN DAN SARAN

9

Simpulan

9


Saran

9

DAFTAR PUSTAKA

10

LAMPIRAN

13

RIWAYAT HIDUP

21

DAFTAR TABEL
1
2


Nilai rata-rata kolesterol (mg/dL)
Nilai rata-rata bobot badan (kg)

6
8

DAFTAR GAMBAR
1
2

Penghambatan jalur biosintesis kolesterol oleh simvastatin
Bagan penelitian

3
5

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3

Analysis of Variance (ANOVA) untuk kolesterol
Analysis of Variance (ANOVA) untuk bobot badan
Tabel Konversi Perhitungan Dosis

13
16
20

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelinci merupakan hewan yang semula liar, kemudian pada awal tahun
2000 dipelihara dengan tujuan untuk hewan kesayangan, bahan pangan, dan
hewan percobaan (Menegristek 2000). Beberapa penelitian sebelumnya telah
menggunakan kelinci sebagai hewan percobaan untuk mempelajari keadaan
fisiologis tubuh manusia. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Jorge et
al. (2005) dan Lee et al. (2005) untuk mengetahui efek beberapa jenis obat
penurun kolesterol darah.
Pemberian pakan yang mengandung kolesterol tinggi akan menyebabkan
keadaan hiperkolesterolemia. Kondisi ini akan membahayakan kesehatan tubuh.
Hiperkolesterolemia terjadi jika kadar kolesterol melebihi batas normal di dalam
darah. Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh dapat memicu terjadinya
berbagai macam penyakit yang mematikan. Hiperkolesterolemia ini dapat juga
terjadi karena beberapa faktor lain, seperti bobot badan, usia, kurang olahraga,
stres emosional, gangguan metabolisme, dan kelainan genetik (Kasim et al. 2006).
Kolesterol dalam tubuh diproduksi dalam jumlah yang diperlukan.
Kolesterol adalah salah satu bagian dari lemak tubuh yang berada dalam bentuk
bebas dan dalam bentuk ester dengan asam lemak. Lemak yang dimakan terdiri
atas lemak jenuh dan lemak tidak jenuh, kemudian akan diproses menjadi suatu
senyawa yang disebut asetil koenzim A (Kasim et al. 2006).
Minyak kelapa dan kuning telur merupakan dua contoh makanan yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Minyak kelapa secara tidak langsung
meningkatkan kolesterol darah. Minyak kelapa mengandung trigliserida kemudian
dihasilkan asetil koenzim A, sehingga akan terjadi peningkatan kolesterol. Asupan
minyak kelapa dalam jumlah banyak, secara signifikan meningkatkan kadar
kolesterol darah (Tuminah 2009). Campuran pakan dengan kuning telur dapat
meningkatkan kadar kolesterol pada hewan (Setianingsih et al. 2013). Kuning
telur ayam mengandung 60% trigeliserida dan kolesterol 5.20% (Rahayu dalam
Ahsani et al. 2013), jadi kuning telur merupakan sumber kolesterol pada
makanan.
Tujuan Penelitian
Mengukur kadar kolesterol darah kelinci yang diberi pakan hiperkolesterol
dan diberi perlakuan simvastatin dan Virgin Coconut Oil (VCO).
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai manfaat
Virgin Coconut Oil (VCO) dan simvastatin untuk mengontrol kadar kolesterol
darah.

2

TINJAUAN PUSTAKA
Kelinci
Kelinci menjadi salah satu alternatif hewan coba karena kemampuan
biologisnya untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat (Brahmantyo dan
Raharjo 2011). Kelinci memiliki kemampuan bertahan yang tinggi dalam berbagai
macam cuaca, namun perkembangannya akan lebih baik pada daerah yang
beriklim sedang (Muliasari 2009). Kelinci sangat mudah terserang berbagai
penyakit, karena ketika sudah terserang penyakit, kelinci tersebut akan sulit
sembuh (Muliasari 2009). Hal ini dapat dicegah dengan manajemen pemeliharaan
yang baik, pemberian pakan yang cukup gizi, serta pemeriksaan kesehatan secara
rutin. Kelinci termasuk herbivora yang memiliki kemampuan untuk
memfermentasikan pakan pada bagian belakang sistem pencernaannya. Proses ini
umumnya terjadi di sekum yang meliputi sekitar 50% dari kapasitas saluran
pencernaannya (Balitnak 2013). Menurut Menegristek (2000) berdasarkan sistem
binomial hewan, kelinci diklasifikasikan sebagai berikut:
Ordo
: Lagomorpha,
Famili
: Leporidae,
Subfamili
: Leporinae,
Genus
: Oryctolagus,
Spesies
: Lepus spp. atau Oryctolagus spp.
Kolesterol
Lemak merupakan senyawa yang penting dalam tubuh. Metabolisme lemak
menghasilkan trigliserida, asam lemak, fosfolipid, dan kolesterol (Harini 2009).
Hasil pemecahan diserap usus dan masuk sistem sirkulasi. Lemak yang terdapat
dalam pakan sebagian besar adalah lemak trigliserida, sedangkan selebihnya
adalah fosfolipid dan kolesterol (Ahsani et al. 2013). Kolesterol termasuk
golongan lemak yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam
jaringan tubuh manusia dan hewan. Fungsi kolesterol adalah mengatur proses
kimiawi di dalam tubuh. Kolesterol di dalam tubuh digunakan untuk menyusun
membran sel, membuat hormon seks, hormon korteks adrenalin, vitamin D, dan
garam empedu, sehingga kolesterol merupakan lemak yang sangat penting bagi
tubuh (Harini 2009).
Lemak tidak larut di dalam air, sehingga memerlukan sistem transpor
khusus yang akan didistribusikan di dalam darah dan sistem limfatik (Kostner
2002). Lemak diserap oleh usus dalam bentuk kilomikron (Harini 2009).
Kilomikron bertanggung jawab atas pengangkutan lemak dari usus ke hati, sedang
dari lemak dari hati ke jaringan lain dilakukan oleh lipoprotein. Terdapat 5
golongan lipoprotein di dalam plasma darah, yaitu kilomikron, Very Low Density
Lipoprotein (VLDL), Intermediate Density Lipoprotein (IDL), Low Density
Lipoprotein (LDL), dan High Density Lipoprotein (HDL). Kelebihan kolesterol
akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali
ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu
sebagai asam (cairan) empedu (Hartoyo et al. 2005).

3
Lemak yang berlebihan dalam tubuh menyebabkan suatu kondisi
hiperkolesterolemia. Makanan yang memiliki kadar kolesterol tinggi merupakan
salah satu faktor hiperkolesterolemia (Kasim et al. 2006). Hiperkolesterolemia
dapat menyebabkan penurunan fungsi hati dan fungsi fisiologis normal tubuh
lainnya (Cunningham 2002). Hiperkolesterolemia ini juga dapat menyebabkan
terjadinya atherosclerosis, yaitu kolesterol membentuk masa (plaque) di dalam
dinding arteri (Dorland 2002).
Asupan makanan seperti minyak kelapa dan kuning telur dapat
menyebabkan peningkatan trigliserida diikuti dengan kondisi hiperkolesterolemia.
Penelitian Jorge et al. 2005 menggunakan minyak kelapa untuk meningkatkan
kolesterol darah kelinci, sedangkan penelitian Muliasari (2009) menggunakan
kuning telur untuk meningkatkan kolesterol darah kelinci.
Bahan yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah di antaranya
adalah simvastatin dan Virgin Coconut Oil (VCO). Simvastatin menghambat
secara kompetitif enzim HMG-CoA reduktase yang bertanggung jawab dalam
tahap awal biosintesis kolesterol (Luman 2014). Simvastatin juga dapat
mengurangi Low Density Lipoprotein (LDL) dan meningkatkan High Density
Lipoprotein (HDL) (IDI 2013). Penghambatan jalur biosintesis kolesterol oleh
simvastatin terdapat dalam Gambar 1.

Gambar 1 Penghambatan jalur biosintesis kolesterol oleh simvastatin
Sumber: (Cuebeddu dan Seamon 2006, Gasexcahnge.com 2012)

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan turunan dari minyak kelapa murni
(Cocos nucifera L) (Duryatmo 2005). Pembuatan VCO dilakukan tanpa
pemanasan maupun penambahan bahan kimia dan memiliki komponen utama
berupa asam lemak jenuh dengan ikatan ganda dalam jumlah kecil (Marina et al.
2009, Winarti et al. 2007). Kandungan paling besar dalam VCO adalah asam
lemak rantai menengah atau Medium Chain Fatty Acid (MCFA), yaitu asam laurat
yang akan diubah menjadi monolaurin setelah masuk ke dalam tubuh. Monolaurin
mampu meningkatkan metabolisme dan mempermudah proses pencernaan lemak
dari sumber lain (Enig 2001).

4

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian dimulai sejak Mei hingga Juni 2014. Tempat perlakuan dan
pengambilan sampel penelitian dilakukan di Unit Rawat Reproduksi (URR) FKH
IPB Bogor.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah 9 ekor kelinci ras lokal (Oryctolagus
cuniculus), pakan kelinci komersil, minyak kelapa curah, kuning telur ayam ras,
kapas, tisu, alkohol, simvastatin, dan Virgin Coconut Oil (VCO). Peralatan yang
digunakan adalah syiring 1 ml, label, tabung reaksi, alat cekok berupa spoit,
mortar, stamper, label, kandang kelinci individu, timbangan, dan kolesterol kit
NESCO AMS Chol4/092711.
Persiapan Bahan
Penelitian ini menggunakan bahan untuk peningkat kolesterol
(hiperkolesterolemia) dan bahan penurun kolesterol:
a. Bahan peningkat kolesterol yang digunakan adalah minyak kelapa dan
kuning telur. Minyak kelapa yang digunakan sebanyak 4% dari total
pakan 100 g per ekor per hari. Minyak kelapa yang digunakan adalah
minyak kelapa curah yang dipanaskan pada suhu pemanasan normal
sebanyak dua kali selama 10 menit. Kuning telur ayam diberikan
sebanyak 1 butir per ekor setiap hari. Dosis minyak kelapa berdasarkan
penelitian sebelumnya, yaitu yang telah dilakukan oleh Jorge et al.
(2005) yang menggunakan minyak kelapa sebanyak 2% selama 45
hari, sedangkan kuning telur ayam berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Budiasa dan Jawi (2011).
b. Bahan penurun kolesterol yang digunakan adalah simvastatin dan
Virgin Coconut Oil (VCO). Dosis simvastatin yang digunakan yaitu
sebanyak 1.2 mg/kg BB per ekor setiap hari (Lee et al. 2005). Dosis
Virgin Coconut Oil (VCO) yang digunakan mengacu pada penelitian
Dayrit (2000) yang menggunakan VCO untuk manusia sebanyak 45
ml/56 kg BB = 56.25 ml/70 kg. Faktor konversi terhadap 70 kg
manusia berdasarkan tabel konversi perhitungan dosis (Laurence dan
Bacharach 1964) yaitu 0.07, sehingga didapatkan 0.07 x 56.25 ml = 3.9
ml/1.5 kg BB kelinci = 2.6 ml/kg BB. Jadi dosis yang digunakan
adalah 2.6 ml/ kg BB setiap hari.
Persiapan Hewan
Kelinci yang digunakan adalah kelinci lokal berjumlah 9 ekor dengan umur
rataan satu tahun dan berjenis kelamin jantan. Bobot badan kelinci yaitu berada
pada rentang antara 1.3-2.1 kg. Kelinci diadaptasikan selama 1 minggu dengan

5
pemberian pakan berupa campuran antara hijauan dan pelet, serta hari berikutnya
adalah hanya pakan pelet. Minum diberikan ad libitum.
Pengelompokkan Hewan
Kelinci dikelompokkan menjadi 3 kelompok perlakuan. Masing-masing
kelompok terdiri atas 3 ekor kelinci, yaitu:
a. Kelinci kontrol negatif (K): kelinci hanya diberi pakan dan minum,
b. Kelinci perlakuan simvastatin (KSV): kelinci diberi perlakuan
hiperkolesterolemia, kemudian diberi simvastatin sesuai dosis,
c. Kelinci perlakuan Virgin Coconut Oil (VCO) (KVC): kelinci diberi
perlakuan hiperkolesterolemia, kemudian diberi VCO sesuai dosis.
Parameter Penelitian
Parameter yang diukur di dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol dalam
darah.
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini diawali dengan masa adaptasi kelinci selama 1 minggu,
kemudian diambil sampel darahnya untuk mengamati nilai kontrol kadar
kolesterol masing-masing kelinci sebanyak satu kali. Tahap selanjutnya, hewan
diberi perlakuan hiperkolesterolemia, yaitu pemberian minyak kelapa dan kuning
telur untuk setiap hari selama 3 minggu untuk meningkatkan kadar kolesterol
darah. Sampel darah diambil untuk diukur kadar kolesterolnya pada minggu ke-2,
ke-3 dan ke-4 penelitian. Perlakuan selanjutnya adalah pemberian VCO dan
simvastatin selama 1 minggu, kemudian sampel darah diambil di hari terakhir
pemberian VCO dan simvastatin.

0

1

2

3

4

5

34

ADAPTASI

HIPERKOLESTEROL

PENGOBATAN

Gambar 2 Bagan penelitian. Pengambilan darah () dan penimbangan
bobot badan ( )
Analisis Data
Data diolah menggunakan SPSS dengan prosedur analisis data Analisis of
Variance (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%. Uji lanjut yang digunakan
adalah uji Duncan.

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
Rata-rata kadar kolesterol darah kelinci yang diberi perlakuan minyak
kelapa dan kunig telur, kemudian diberikan simvastatin atau VCO disajikan pada
Tabel 1.

Tabel 1 Nilai rata-rata kolesterol darah kelinci (mg/dL)
Kelinci
K
KSV
KVC

Masa Adaptasi
Minggu 1
351.7 ± 85.44ab
316.0 ± 71.08ab
328.3 ± 68.09ab

Minggu 2
369.7 ± 28.29a
273.7 ± 32.80b
259.3 ± 72.03b

Masa Hiperkolesterol
Minggu 3
Minggu 4
401.0 ± 0.00a
293.0 ± 43.50b
400.3 ± 1.15a
302.0 ± 65.02ab
a
399.3 ± 2.88
309.0 ± 117.92ab

Perlakuan Obat
Minggu 5
401.0 ± 0.00a
298.6 ± 80.13ab
299.3 ± 34.23ab

aAngka-angka

pada baris dan kolom yang sama diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan
nyata pada taraf uji 5%.
K: Kelompok kelinci kontrol yang tidak diberi perlakuan, KSV: Kelompok kelinci yang diberi minyak kelapa
dan kuning telur lalu diberi simvastatin, KVC: Kelompok kelinci yang diberi minyak kelapa dan kuning telur
lalu diberi VCO.

Tabel 1 menunjukkan keadaan kolesterol pada masa adaptasi berkisar antara
316.0–351.7 mg/dL. Pada penelitian ini, keadaan hiperkolesterolemia
menunjukkan gambaran fluktuasi kolesterol darah yang sama selama 5 minggu,
baik pada kelompok Kelinci Simvastatin (KSV) maupun kelompok Kelinci VCO
(KVC). Pemberian perlakuan hiperkolesterol menggunakan minyak kelapa dan
kuning telur pada minggu ke-2 belum mampu meningkatkan kadar kolesterol
darah pada kelompok Kelinci Simvastatin (KSV) maupun kelompok Kelinci VCO
(KVC). Peningkatan kolesterol darah baru terjadi di minggu ke-3 perlakuan
hiperkolesterol pada kedua kelompok kelinci, yaitu Kelinci Simvastatin (KSV),
dari 316.0 mg/dL ke 400.3 mg/dL dan kelompok Kelinci VCO (KVC), yaitu
328.3 mg/dL ke 399.3 mg/dL (P0.05). Pada penelitian ini, perlakuan
hiperkolesterolemia tidak diikuti peningkatan bobot badan yang nyata (P>0.05)
walaupun terjadi peningkatan kadar kolesterol darah. Selain itu, pada penelitian
ini juga tidak menunjukkan adanya penurunan bobot badan selama perlakuan obat
dalam waktu 1 minggu. Penurunan bobot badan yang belum terjadi pada
penelitian ini, mungkin disebabkan oleh waktu pemberian obat yang kurang lama.

9
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Muliasari (2009), obat
golongan statin mampu menurunkan bobot badan pada kelinci selama 10 minggu,
sedangkan hasil penelitian Puspita dan Suprihatin (2009) menunjukkan bahwa
VCO dapat menurunkan bobot badan ayam selama 11 minggu.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) sebanyak 2.6 mL/kg BB per ekor
dan simvastatin sebanyak 1.2 mg/kg BB per ekor setiap hari pada kelinci lokal
cenderung menurunkan kadar kolesterol dalam darah dalam waktu 1 minggu
setelah pemberian obat.
Saran
Diperlukan adanya kajian mengenai jenis kolesterol lain dalam darah akibat
pemberian kuning telur dan minyak kelapa seperti kadar HDL, LDL, VLDL, dan
trigliserida. Hewan coba yang digunakan sebaiknya lebih banyak agar data yang
dihasilkan memiliki selang yang tidak terlalu besar. Perlu dilakukan penelitian
serupa dengan melakukan pemberian obat simvastatin dan VCO dalam waktu
yang lebih dari 1 minggu agar menunjukkan penurunan yang signifikan.

10

DAFTAR PUSTAKA
Ahsani M, Iryanti N, Mugiyono S. 2013. Penggunaan berbagai jenis probiotik
dalam ransum terhadap kadar lemak dan kolesterol kuning telur ayam arab.
J Ilmiah Peternakan. 1(1):323-331.
[Balitnak] Balai Penelitian Hewan Ternak. 2013. Kelinci, ternak kecil yang
berfungsi ganda [Internet]. [diunduh 2014 Jan 27]. Tersedia pada:
http//www.pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr252034.
Brahmantyo B, RaharjoYC. 2005. Pengembangan pembibitan kelinci di pedesaan
dalam menunjang potensi dan prospek agibisnis kelinci. Lokakarya
Nasional. Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci. Bogor (ID):
Balai Penelitian Ternak.
Budiasa K, Jawi IM. 2011. Effect Ethanol Extract of Storage Root Balinese Sweet
Purple Potato (Ipomoea Batatas L) on Total Cholesterol and Total
Antioxidant of Blood in Local Rabbit with Hypercholesterol Diet. Konges
Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia;
2011 Mar 26; Denpasar, Indonesia. Denpasar (ID): Universitas Udayana.
Cunningham JG. Textbook of Veterinary Physiology. 2002. Michigan (US):
Saunders. Ed ke-3.
Cuebeddu LX dan Seamon MJ. 2008. Biochemical mechanisms involved in
vascular
dysfunction
associated
with
statin
withdrawal.
Pharmacotherapy. 26 (9): 1288-1296.
Dayrit CS. 2000. Coconut Oil in Health and Desease: It’s and Monolaurin’s
Potencial and Cure for HIV/AIDS, XXXVI Cocotech Meeting; Tanggal dan
tahun tidak diketahui; Chennal, India. Chennal (IN): Penerbit tidak
diketahui.
Dorland. 2002. Kamus Saku Kedokteran Edisi ke 28. Mahode AA, Rachman A Y,
Nugoho A W, Susanto D, Mauttaqin H, Rendy L, penerjemah; Hartanto Y
B, Nirmala W K, Ardy, Setiono S, Dharmawan D, Yoavita, Surya M,
Suyono Y J, editor. Jakarta (ID): EGC Medical Publisher. Terjemahan dari:
Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. Ed ke-28.
Duryatmo S. 2005. Lahir dari dalam rahim sang perawan. Trubus. Ed ke-430 (36):
12-15 (kol 1).
Edwar Z, Suyuthie H, Yerizel E, Sulastri D. 2011. Pengaruh pemanasan terhadap
kejenuhan asam lemak minyak goreng sawit dan minyak goreng jagung. J
Indon Med Assoc. 6 (61).
Enig MG. 2001. Coconut in support of good health in the 21 century [Internet].
[diunduh 2014 Jul 7]. Tersedia pada: http//www mecola com/2001/jul/28
coconut- health htm.
Eriyani A. 2006. Penetapan kandungan kolesterol dalam kuning telur pada ayam
petelur. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian. Bogor (ID):
Balitnak.
Fatimah F, Rindengan B. 2011. Pengaruh diet emulsi Virgin Coconut Oil (VCO)
terhadap profil lipid tikus putih (Rattus norvegicus). J Littri. 1 (17).
Gas Exchange. 2012. Carbohydrate, protein and lipid metabolism notes [Internet].
[diunduh
2014
Jul
18].
Tersedia
pada:
http//gasexchange.com/notes/metabolism/.

11
Hartoyo B. 2005. Effect of fatty acid and fiber concentration in broiler ration to
cholesterol, HDL, and LDL blood serum. Anim Prod. 7 (1): 27-33.
Harini M. 2009. Kadar kolesterol darah dan ekspresi vcam-1 pada endotel aorta
tikus putih (Rattus norvegicus l) hiperkolesterolemik setelah perlakuan
VCO [tesis]. Surakarta (ID): Universitas Negeri Surakarta.
[IDI] Internet Drug Index. 2013. Zocor [Internet]. [diunduh 2014 Jun 30].
Tersedia pada: http//www.rxlist.com/zocor-drug.htm.
Jorge PAR, Almeida EA, Ozaki MR, Jorge M, dan Carneiro A. 2005. Effects of
atorvastatin, fluvastatin, pravastatin, and simvastatin on endothelial
function,
lipid
peroxidation,
and
aortic
atherosclerosis
in
hypercholesterolemic rabbits. Arq Brasileiros de Card. 4 (8).
Jones PH, Stein EA, Bays HE, McKenney JM, Miller E, Cain V, dan Blasetto JW.
2003. Comparison of the efficacy and safety of rosuvastatin versus
atorvastatin, simvastatin, and pravastatin across doses (stellar* trial). Am J
Cardiol. 93: 152-160
Kasim E, Kurniawati Y, dan Nurhidayat N. 2006. Pemanfaatan isolat lokal
Monascus Purpureus untuk menurunkan kolesterol darah pada tikus putih
galur Sprague Dawley. J Biodiver. 7(2):123-126.
Katzung BG. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta (ID): Salemba
Medika.
Kostner K. 2002. Beyond LDL-cholesterol: new treatments raising HDL
cholesterol or enhancing reverse cholesterol transport. J of Card. 9 (7-8):
328-331.
Kumala M. Peran asam lemak tak jenuh jamak dalam responimun. Majalah
GizMindo. 2 (6):11-2.
Laurence DR dan Bacharach AL. 1964 Evaluation of Drug Activities. London
(UK): Academic Pr.
Lipoeto MI, Agus Z Oenzil F, Wahlqvist M, Wattanapenpaiboon N. 2004. Dietary
intake and the risk of coronary heart disease among the coconut-consuming
Minangkabau in West Sumatra, Indonesia. Asia Pac J Clin Nutr. 13 (4):33784.
Lee TM, Lin MS, Chou TF, dan Chang NC. 2005. Effect of simvastatin on left
ventricular mass in hypercholesterolemic rabbits. Am J Physiol Heart Circ
Physiol. 288: 1352-1358.
Luman A. 2014. Statin induced-diabetes. Cdk-215. 41 (4).
Marina AM, Chen MYB, Amin I. 2009. Virgin coconut oil: emerging functional
food oil. J Trends in Food Science & Tech. 20. 481-487.
[Menegristek] Menteri Negara Ristek dan Teknologi. 2000. Budidaya Ternak
Kelinci. Jakarta (ID): Menegristek.
Muliasari A. 2009. Konsentrasi lipid peroksida hati kelinci hiperlipidemia yang
diberi senyawa hipolipidemik [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Puspita DPD, Suprihatin T. 2009. Pengaruh pemberian virgin coconut oil (vco)
pada konsentrasi yang berbeda terhadap kadar glukosa darah ayam.
Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Hewan Jurusan Biologi F. MIPA
UNDIP.
Rosyid FN. 2009. Peranan lipoprotein terhadap terjadinya aterosklerosis pada
arterikoronaria. J I Kes. 2 (4).

12
Setianingsih H, Ngesti I, Wibisono. 2013. Pembuatan preparat
hiperkolesterolemia dalam penelitian sebagai upaya pengembangan
teknologi kesehatan dan terapi alternatif. Prosiding Seminar Nasional 2013
Menuju Masyarakat Madani dan Lestari; 2013 [tanggal tidak diketahui];
Surabaya, Indonesia. Surabaya (ID). ISBN. 978-979-98438-8-3:533-536.
Shinde AJ dan More HN. 2014. Pharmacokinetics and enhanced oral
bioavailability in albino rabbits of simvastatin nanoparticles. WJPPS. 3 (4):
1384-1400.
Syah ANA. 2005. Virgin Coconut Oil, Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta
(ID): Agomedia Pustaka.
Trimulyono H. 2008. Penerimaan konsumen terhadap minyak goreng curah yang
difortifikasi vitamin A [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Tuminah S. 2009. Efek asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh "trans"
terhadap kesehatan. Med Lit Bang. Kesehat. 9: 13-20.
Winarti S, Jariyah, Purnomo Y. 2007. Proses pembuatan VCO (Virgin Coconut
Oil) secara enzimatis menggunakan papain kasar. J Tek Pert. 8 (2)

13

LAMPIRAN
Lampiran 1 Analysis of Variance (ANOVA) untuk kolesterol

General Linear Model
Between-Subjects Factors
Perlakuan

1
2
3
4
5

Value Label
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobata
n

N
3
3
3
3
3

Descriptive Statistics
Kontrol

Kelinc i Simvas

Kelinc i VCO

Perlakuan
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Total
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Total
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Total

Mean
351.67
369.67
401.00
293.00
401.00
363.27
316.00
273.67
400.33
302.00
298.67
318.13
328.33
259.33
399.33
309.00
299.33
319.07

Std. Deviation
85.448
28.290
.000
43.509
.000
55.979
71.084
32.808
1.155
65.023
80.133
66.383
68.091
72.037
2.887
117.970
34.239
76.349

N
3
3
3
3
3
15
3
3
3
3
3
15
3
3
3
3
3
15

14
Multivariate Testsc
Effect
Intercept

Perlakuan

Value
.998
.002
444.443
444.443
1.262
.103
5.203
4.415

Pillai's Trace
Wilks' Lambda
Hotelling's Trace
Roy's Larges t Root
Pillai's Trace
Wilks' Lambda
Hotelling's Trace
Roy's Larges t Root

F
Hypothesis df
1185.180a
3.000
a
1185.180
3.000
1185.180a
3.000
a
1185.180
3.000
1.814
12.000
2.435
12.000
2.891
12.000
11.038b
4.000

Error df
8.000
8.000
8.000
8.000
30.000
21.458
20.000
10.000

Sig.
.000
.000
.000
.000
.091
.035
.017
.001

a. Exact statistic
b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.
c. Design: Intercept+Perlakuan

Tests of Between-Subjects Effects
Source
Corrected Model

Intercept

Perlakuan

Error

Total

Corrected Total

Dependent Variable
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO

Type III Sum
of Squares
23881.600 a
28133.733 b
31762.267 c
1979440.067
1518132.267
1527053.067
23881.600
28133.733
31762.267
19989.333
33560.000
49846.667
2023311.000
1579826.000
1608662.000
43870.933
61693.733
81608.933

a. R Squared = .544 (Adjus ted R Squared = .362)
b. R Squared = .456 (Adjus ted R Squared = .238)
c. R Squared = .389 (Adjus ted R Squared = .145)

df
4
4
4
1
1
1
4
4
4
10
10
10
15
15
15
14
14
14

Mean Square
5970.400
7033.433
7940.567
1979440.067
1518132.267
1527053.067
5970.400
7033.433
7940.567
1998.933
3356.000
4984.667

F
2.987
2.096
1.593
990.248
452.364
306.350
2.987
2.096
1.593

Sig.
.073
.156
.250
.000
.000
.000
.073
.156
.250

15

Post Hoc Tests
Perlakuan
Homogeneous Subsets
Kontrol
a,b,c

Duncan

Subset
Perlakuan
Hiperkol 3
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Pengobatan
Sig.

N
3
3
3
3
3

1
293.00
351.67
369.67

.072

2
351.67
369.67
401.00
401.00
.236

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 1998.933.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean
of the group sizes is used. Type I error levels are
not guaranteed.
c. Alpha = .05.

Kelinci Simvas
a,b,c

Duncan

Perlakuan
Hiperkol 1
Pengobatan
Hiperkol 3
Adaptasi
Hiperkol 2
Sig.

N
3
3
3
3
3

Subset
1
2
273.67
298.67
298.67
302.00
302.00
316.00
316.00
400.33
.423
.073

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 3356.000.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean
of the group sizes is used. Type I error levels are
not guaranteed.
c. Alpha = .05.

16
Kelinci VCO
a,b,c

Duncan

Perlakuan
Hiperkol 1
Pengobatan
Hiperkol 3
Adaptasi
Hiperkol 2
Sig.

N
3
3
3
3
3

Subset
1
2
259.33
299.33
299.33
309.00
309.00
328.33
328.33
399.33
.290
.137

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 4984.667.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean
of the group sizes is used. Type I error levels are
not guaranteed.
c. Alpha = .05.

Lampiran 2 Analysis of Variance (ANOVA) untuk bobot badan

General Linear Model
Between-Subjects Factors
Perlakuan

1
2
3
4
5

Value Label
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobata
n

N
2
2
2
2
2

17
Descriptive Statistics
Kontrol

Kelinc i Simvas

Kelinc i VCO

Perlakuan
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Total
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Total
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Total

Mean
1.6000
1.8900
1.9000
1.7500
1.8500
1.7980
1.9500
1.8000
1.7000
1.8000
1.7000
1.7900
1.6400
1.7600
1.8000
1.9000
1.9000
1.8000

Std. Deviation
.28284
.15556
.42426
.49497
.35355
.29446
.21213
.56569
.14142
.28284
.42426
.28460
.31113
.48083
.56569
.42426
.42426
.34998

N
2
2
2
2
2
10
2
2
2
2
2
10
2
2
2
2
2
10

Multivariate Testsc
Effect
Intercept

Perlakuan

Pillai's Trace
Wilks' Lambda
Hotelling's Trace
Roy's Larges t Root
Pillai's Trace
Wilks' Lambda
Hotelling's Trace
Roy's Larges t Root

Value
1.000
.000
3608.417
3608.417
.994
.163
4.190
3.952

F
Hypothesis df
3608.417a
3.000
a
3608.417
3.000
3608.417a
3.000
a
3608.417
3.000
.619
12.000
.676
12.000
.582
12.000
4.940b
4.000

Error df
3.000
3.000
3.000
3.000
15.000
8.229
5.000
5.000

a. Exact statistic
b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.
c. Design: Intercept+Perlakuan

Sig.
.000
.000
.000
.000
.796
.739
.795
.055

18
Tests of Between-Subjects Effects
Source
Corrected Model

Intercept

Perlakuan

Error

Total

Corrected Total

Dependent Variable
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO
Kontrol
Kelinci Simvas
Kelinci VCO

Type III Sum
of Squares
.126a
.084b
.094c
32.328
32.041
32.400
.126
.084
.094
.654
.645
1.008
33.108
32.770
33.502
.780
.729
1.102

df
4
4
4
1
1
1
4
4
4
5
5
5
10
10
10
9
9
9

Mean Square
.032
.021
.024
32.328
32.041
32.400
.032
.021
.024
.131
.129
.202

F
.241
.163
.117
247.081
248.380
160.714
.241
.163
.117

Sig.
.904
.948
.971
.000
.000
.000
.904
.948
.971

a. R Squared = .162 (Adjus ted R Squared = -.509)
b. R Squared = .115 (Adjus ted R Squared = -.593)
c. R Squared = .086 (Adjus ted R Squared = -.646)

Estimated Marginal Means
Perlakuan

Dependent Variable
Kontrol

Kelinc i Simvas

Kelinc i VCO

Perlakuan
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan
Adaptasi
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Hiperkol 3
Pengobatan

Mean
1.600
1.890
1.900
1.750
1.850
1.950
1.800
1.700
1.800
1.700
1.640
1.760
1.800
1.900
1.900

Std. Error
.256
.256
.256
.256
.256
.254
.254
.254
.254
.254
.317
.317
.317
.317
.317

95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
.943
2.257
1.233
2.547
1.243
2.557
1.093
2.407
1.193
2.507
1.297
2.603
1.147
2.453
1.047
2.353
1.147
2.453
1.047
2.353
.824
2.456
.944
2.576
.984
2.616
1.084
2.716
1.084
2.716

19

Post Hoc Tests
Perlakuan
Homogeneous Subsets
Kontrol
a,b,c

Duncan

Perlakuan
Adaptasi
Hiperkol 3
Pengobatan
Hiperkol 1
Hiperkol 2
Sig.

N
2
2
2
2
2

Subset
1
1.6000
1.7500
1.8500
1.8900
1.9000
.453

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .131.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean
of the group sizes is used. Type I error levels are
not guaranteed.
c. Alpha = .05.

Kelinci Simvas
a,b,c

Duncan

Perlakuan
Pengobatan
Hiperkol 2
Hiperkol 1
Hiperkol 3
Adaptasi
Sig.

N
2
2
2
2
2

Subset
1
1.7000
1.7000
1.8000
1.8000
1.9500
.525

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .129.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean
of the group sizes is used. Type I error levels are
not guaranteed.
c. Alpha = .05.

20
Lampiran 5 Tabel Konversi Perhitungan Dosis (Laurence dan Bacharach 1964)

Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmot
400 g
Kelinci
1.5 kg
Kucing
2 Kg
Kera 4
Kg
Anjing
12 Kg
Manusia
70 Kg

Mencit Tikus Marmot Kelinci Kucing Kera 4
20 g
200 g 400 g
1.5 kg 2 Kg
Kg

Anjing Manusia
12 Kg 70 Kg

1.0

7.0

12.25

27.8

29.7

64.1

124.2

387.9

0.14

1.0

1.74

3.9

4.2

9.2

17.8

56.0

0.08

0.57

1.0

2.25

2.4

5.2

10.2

31.5

0.04

0.25

0.44

1.0

1.08

2.4

4.5

14.2

0.03

0.23

0.41

0.92

1.0

2.2

4.1

13.0

0.016

0.11

0.19

0.42

0.45

1.0

1.9

6.1

0.008

0.06

0.1

0.22

0.24

0.52

1.0

3.1

0.0026

0.018 0.031

0.07

0.076

0.16

0.32

1.0

21

RIWAYAT HIDUP
Penulis dengan nama lengkap Saras Nindya Murti yang merupakan alumni
lulusan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bekasi, dilahirkan di Bekasi tanggal 24
Maret 1993. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010 melalui
jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB) dengan memilih Fakultas Kedokteran
Hewan. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum
mata kuliah Ektoparasit dan Fisiologi Veteriner II. Penulis aktif dalam kegiatan di
luar bidang akademik selama menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan
IPB, yaitu menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Hewan (BEM FKH) di Departemen Kajian Strategi dan Advokasi (KASTRAD)
pada tahun 2011-2012.
Penulis juga pernah menjabat sebagai bendahara umum Himpunan Minat
dan Profesi Hewan Kesayangan dan Satwa Akuatik Eksotik (HIMPRO HKSA)
pada tahun 2012–2013. Pengalaman penulis dalam bidang organisasi lainnya yaitu
sebagai ketua divisi acara Veterinary Leadership yang diadakan oleh BEM FKH
IPB (2012) dan Pet Care Day yang diselenggarakan oleh HIMPRO HKSA.
Pengalaman dalam bidang penulisan juga pernah didapatkan penulis saat menjabat
sebagai ketua divisi tim pembuatan laporan dalam Progam Pengabdian
Masyarakat FKH IPB di Bondowoso tahun 2013 dan sebagai anggota tim editor
booklet mata kuliah Higiene Pangan Asal Hewan tahun 2013.
Pengalaman lain yang dimiliki oleh penulis yaitu sebagai ketua tim
pelaksana Progam Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang Pengabdian
Masyarakat selama dua tahun (2010/2011–2011/2012). Prestasi yang pernah
diraih penulis yaitu dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-25 di Yogyakarta
dengan meraih medali perak sebagai juara II pembuatan poster PKM dan juara
favorit presentasi PKM bersama dengan timnya.

22