Rancang Bangun Sistem Informasi Produksi di PT Perkebunan Nusantara VIII Wilayah IV.

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRODUKSI
PERKEBUNAN DI PT PERKEBUNAN
NUSANTARA VIII WILAYAH IV

ANDYKA SETIO APRIANTO

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem
Informasi Produksi Perkebunan di PT Perkebunan Nusantara VIII Wilayah IV
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014

Andyka Setio Aprianto
NIM F14100115

ABSTRAK
ANDYKA SETIO APRIANTO. Rancang Bangun Sistem Informasi Produksi di PT
Perkebunan Nusantara VIII Wilayah IV. Dibimbing oleh LIYANTONO.
PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) Wilayah IV merupakan bagian
wilayah kerja PTPN VIII yang bergerak di bidang perkebunan teh, karet, kina, dan
kelapa sawit. Informasi produksi merupakan hal yang sangat penting dalam
manajemen dan proses pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah
merancang bangun sistem informasi produksi perkebunan berbasis web dan sms
gateway sebagai sistem input data untuk menyediakan informasi produksi harian
yang hanya dapat diakses oleh Manajer, para Administratur, dan para Kepala
Afdeling Wilayah IV PTPN VIII selaku pengguna dan evaluasi terhadap sistem
informasi produksi yang dibangun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada SDLC (System Development Life Cycle) dari teorema O’Brien yang

terdiri dari investigasi, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan
perawatan sistem. Pengumpulan informasi didasarkan pada wawancara dan
observasi kepada pihak manajemen di lingkungan kerja PTPNVIII Wilayah IV.
Hasilnya menunjukkan bahwa sistem informasi produksi yang dibutuhkan berhasil
diimplementasikan sebagai sistem antarmuka berbasis web. Berdasarkan hasil
kuesioner kepada pengguna, 80 % responden menyatakan bahwa sistem informasi
yang dibangun layak menggantikan sistem lama.
Kata kunci: PTPN VIII, informasi produksi, SDLC, web

ABSTRACT
ANDYKA SETIO APRIANTO. Design of Production Information System in Zone
IV PT Perkebunan Nusantara VIII. Supervised by LIYANTONO.
PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) Zone IV is a part of fieldwork
of PTPN VIII in developing some sectors such as tea, rubber, quinine, cocoa, and
palm plantation. Information of production is a paramount thing for management
affairs and decision making process. The aims of this research were to design an
information system of production, based on web and sms gateway as data input
system to provide daily production information, which can be only accessed by
manager, administrators, and heads of afdeling at zone IV PTPN VIII as user and
to evaluate the production information system that was built. The method in this

research refers to SDLC (System Development Life Cycle) from O’Brien theorem
which consists of investigation, system analysis, system design, system
implementation, and system maintenance. The information has been collected from
interview and observation to management affair in zone IV fieldwork at PT
Perkebunan Nusantara VIII. The result showed that the required production
information has been successfully implemented as a web-based interface system.
According to result of user questionnaire, 80 % respondents system declared that
the information system is suitable for substituting the older system.
Keywords: PTPN VIII, information production, SDLC, web

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRODUKSI
PERKEBUNAN DI PT PERKEBUNAN
NUSANTARA VIII WILAYAH IV

ANDYKA SETIO APRIANTO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Rancang Bangun Sistem Informasi Produksi Perkebunan di PT
Perkebunan Nusantara VIII Wilayah IV
Nama
: Andyka Setio Aprianto
NIM
: F14100115

Disetujui oleh

Dr. Liyantono, S.TP. M. Agr
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr. Ir. Desrial, M.Eng
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian
berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Produksi Perkebunan di PT
Perkebunan Nusantara VIII Wilayah IV” ini telah dilaksanakan sejak bulan Maret
2014 dan selesai pada bulan Agustus 2014.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Liyantono, S.TP. M. Agr
selaku pembimbing, serta Bapak Dr. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si dan Supriyanto,
S.TP, M. Kom yang telah banyak memberi bimbingan, arahan, dan dukungannya.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, bunda, serta seluruh
keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Penulis juga tidak lupa ucapan
terima kasih kepada seluruh sahabat Teknik Mesin dan Biosistem 2010 (TMB 47).
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada seluruh pihak yang tak

dapat disebutkan satu-persatu, tanpa mengurangi rasa hormat penulis, atas seluruh
dukungan, bantuan dan juga arahannya kepada penulis. Adapun masukan kritik dan
saran atas penulisan skripsi apabila sekiranya dianggap masih banyak memiliki
kekurangan, sangat diharapkan oleh penulis bagi penyempurnaan dan perbaikan
dari skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pihak yang membaca.

Bogor, Agustus 2014
Andyka Setio Aprianto

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi


DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan

2

Manfaat

2


Ruang Lingkup

2

TINJAUAN PUSTAKA

2

Sistem Informasi

2

Sistem Informasi Manajemen

4

PHP Hypertext Preprocessor

5


MySQL

5

Gammu SMS Gateway

6

Pendekatan SDLC

6

METODE

7

Waktu dan Tempat

7


Alat dan Bahan

7

Metode Pembangunan Sistem

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

10

Investigasi Sistem

10

Analisis Sistem

12


Desain Sistem

14

Implementasi Sistem

16

Perawatan Sistem

26

Kelebihan dan Kekurangan Sistem

27

SIMPULAN DAN SARAN

28

Simpulan

28

Saran

28

DAFTAR PUSTAKA

29

LAMPIRAN

30

RIWAYAT HIDUP

44

DAFTAR TABEL
1
2

Kebutuhan Informasi berdasarkan kuisioner
Daftar kebutuhan fungsional sistem

10
13

DAFTAR GAMBAR
Klasifikasi sistem informasi (O’Brien 2011)
Model sistem informasi (O’Brien 2011)
Konsep sistem pelaporan informasi (O’Brien 1990)
Tahapan Penelitian SDLC (O’brien 2011)
Aliran informasi produksi harian PTPN VIII Wilayah IV
Use case diagram pengguna sistem informasi
Desain antar muka
ERD sistem informasi produksi
Aliran data pada sistem informasi
Tampilan halaman depan
Login Form
Halaman menu HOME
Tampilan menu TENTANG KAMI
Navigasi menu untuk Manajer
Navigasi menu untuk Administratur Kebun dan Kepala Afdeling
Form pemilihan tanggal produksi harian
Halaman informasi produksi harian khusus
Halaman informasi produksi total
Halaman informasi produksi harian afdeling
Halaman informasi produksi harian kebun
Grafik produksi setiap kebun untuk Manajer Wilayah
Informasi produksi harian kebun khusus
Informasi produksi harian kebun
Informasi produksi total pada menu produksi total
Informasi produksi harian afdeling
Informasi produksi harian kumulatif afdeling
Halaman login
Menu pada halaman administrator
Halaman pengumpulan data RKAP
Halaman pendaftaran pengguna sistem informasi
Mekanisme tahapan proses input data produksi
Sistem informasi produksi harian dengan URL http://localhost/n8
Halaman muka menggunakan Mozila Firefox 30.0 (a), Google Chrome
35.0 (b), dan Internet Explorer 11 (c) dengan resolusi layar 1366 x 768
pixel
34 Halaman informasi produksi harian khusus (a) dan halaman informasi
produksi total (b) menggunakan Mozila Firefox 30.0

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

3
4
5
8
11
12
15
15
16
17
17
18
18
19
19
19
20
20
20
21
21
21
22
22
22
22
23
23
23
24
24
25

25
26

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Isi kuesioner tahap investigasi
Langkah-langkah pengiriman data produksi melalui SMS
Kuesioner terhadap pengguna informasi produksi
Kuesioner terhadap petugas input data pada halaman back end
Kuesioner terhadap petugas input data produksi melalui SMS
Hasil evaluasi sistem

31
35
37
39
41
42

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat mengubah cara manusia
dalam menyelesaikan suatu masalah. Tidak hanya dalam aspek pekerjaan, teknologi
informasi kini juga membantu dalam pencarian informasi, pengambilan keputusan,
membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau analisis
pribadi dengan menggunakan komputerisasi (Dawan 2011). PT Perkebunan
Nusantara VIII (PTPN VIII) Wilayah IV merupakan bagian wilayah kerja dari
PTPN VIII yang bergerak di bidang perkebunan teh, karet, kina, dan kelapa sawit.
Bagi manajemen PTPN VIII Wilayah IV, informasi merupakan hal yang sangat
penting dalam pengambilan keputusan. Dengan informasi sebuah lembaga dalam
hal ini PTPN VIII khususnya manager wilayah IV, dapat mengetahui tingkat
produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi seperti produksi, biaya, tenaga
kerja yang masuk, tenaga kerja yang tidak masuk, areal petik oleh mesin, dan areal
petik oleh gunting pada setiap harinya pada perusahaan tersebut.
Management Information Systems atau disebut juga sebagai sistem informasi
manajemen (SIM) adalah sistem yang menyediakan informasi produk yang
membantu Manajer atau end users untuk mengambil keputusan. Pelaporan dan
tampilan dihasilkan oleh sistem yang telah dispesifikasikan dan disesuaikan dengan
kebutuhan Manajer, dimana sistem informasi manajemen tersebut merupakan
bagian dari sistem pendukung manajemen (O’Brien 2011). Adanya suatu SIM dapat
memudahkan pihak Manajer memperoleh data dan informasi berdasarkan
subsistem fungsional dan menggantikan teknologi penyimpanan data konvensional
ke dalam bentuk data yang dapat disimpan dalam komputer dan dapat
mengaksesnya dengan cepat sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data
dan pengumpulan data.
Sistem penyampaian informasi kepada pihak Manajer PTPN VIII wilayah IV
saat ini telah memanfaatkan peranan teknologi, namun sistem penyampaiannya
masih sebatas e-mail. Namun hal ini dirasa kurang efektif, karena dalam membuat
suatu keputusan Manajer memerlukan ketersediaan akses informasi yang lebih luas,
cepat, dan terpercaya. Permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan e-mail yaitu
keterlambatan penyampaian informasi produksi harian, penyampain data harus
melalui proses yang panjang melewati beberapa tahapan, dan sedikit mengalami
kesulitan untuk mencari data produksi hari sebelumnya. Short Message Service
(SMS) Gateway merupakan aplikasi yang memanfaatkan SMS dalam penyebaran
informasi. Pemanfaatan SMS Gateway memungkinkan pengiriman data kepada
beberapa tujuan secara simultan dimana alamat atau nomor handphone tujuan
tersimpan dalam suatu basis data.
Suatu sistem informasi manajemen penting untuk membantu klien dalam
mengevaluasi informasi yang didapat dan merekomendasikan kemungkinankemungkinan yang menguntungkan seperti dari segi bisnis dan ekonomi, serta
menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam membuat suatu keputusan
(Cave Network 2013). Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan adalah kecepatan penerimaan informasi kepada Manajer. Informasi yang
akurat dan cepat dapat berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan atau

2
keputusan yang dilakukan oleh Manajer Wilayah IV PTPN VIII. Berdasarkan hal
tersebut, maka diperlukan rancang bangun sistem informasi produksi perkebunan
di PTPN VIII Wilayah IV berbasis web yang cepat dan akurat dengan penginputan
data menggunakan sistem SMS Gateway.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Rancang bangun sistem informasi produksi perkebunan berbasis web dan SMS
gateway sebagai sistem input data untuk menyediakan informasi produksi yang
hanya dapat diakses oleh pengguna yang meliputi Manajer, para administratur,
dan para kepala afdeling Wilayah IV PTPN VIII.
2. Evaluasi terhadap sistem informasi produksi yang dibangun.
Manfaat
Manfaat dari sistem informasi ini adalah dapat memberikan informasi
produksi harian dan bulanan baik dari level produksi afdeling maupun kebun
dengan cepat. Informasi tersebut diharapkan dapat digunakan oleh pengguna untuk
mengambil keputusan dari informasi yang diberikan.
Ruang Lingkup
Penelitian ini tidak dilakukan implementasi secara penuh, namun hanya
dalam bentuk prototipe, dimana penelitian ini ditekankan pada analisis dan
rancangan konseptual untuk membangun Sistem Informasi Produksi Perkebunan di
PTPN VIII Wilayah IV. Informasi yang terdapat pada sistem yang dibangun
meliputi 14 kebun yang terdiri dari 63 afdeling dengan komoditas teh, karet, sawit,
dan kina yang terdapat di PTPN VIII Wilayah IV.

TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2011), informasi merupakan data (sebagai contoh, faktafakta mentah atau pengamatan) yang disimpan dalam konteks yang berguna dan
bermanfaat. Hal ini memberikan nilai informasi untuk orang tertentu dan
menemukan kebutuhan informasi utama mereka. Dengan demikian, informasi
merupakan sumber dasar dimana perseorangan atau organisasi dapat bertahan dan
sukses dalam menjalankan kegiatannya. Hal itulah mengapa sistem informasi
sangat penting. Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan
sumber yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi. Sebagian orang menggunakan kata sistem pendukung
manajemen sebagai padanan dari sistem informasi. Sistem pendukung manajemen
digunakan untuk menjelaskan pemahaman yang luas dari sistem informasi
manajemen yang didesain untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk

3
efektivitas pengambilan keputusan oleh Manajer. Setelah sistem informasi tersebut
terbentuk, pengguna yang memanfaatkan sering disebut sebagai end user.
Dalam dunia nyata, sistem informasi merupakan hal yang terintegrasi dari
berbagai tipe konsep sistem informasi yang ada. Hal tersebut karena klasifikasi
konseptual dari sistem informasi didesain untuk menegaskan berbagai aturan dari
sistem informasi yang berbeda-beda (O’brien 2011). Gambaran umum tentang
klasifikasi sistem informasi bisa dijelaskan pada Gambar 1.

Gambar 1 Klasifikasi sistem informasi (O’Brien 2011)
Berdasarkan jenis-jenis sistem informasi tersebut, sistem informasi
manajemen adalah bagian dari sistem pendukung manajemen yang merupakan hal
penting dalam mendukung sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Menurut O’Brien (2011), Sistem informasi dapat dimodelkan dengan
menggabungkan sumber-sumber dari hardware (machines and media), software
(program dan procedures), people (IS specialist and end users), data (data and
knowledge bases), and networks (communications media and network support)
untuk melakukan input, proses, output, penyimpanan, dan aktivitas kontrol yang
mengubah sumber data kedalam produk informasi. Model sistem informasi ini
menyoroti hubungan antara komponen dan aktivitas dari sistem informasi, serta
menyediakan kerangka yang menekankan konsep utama yang dapat diaplikasikan
kepada seluruh tipe sistem informasi. Hal tersebut dijelaskan lebih rinci pada
Gambar 2.

4

Gambar 2 Model sistem informasi (O’Brien 2011)
Sistem Informasi Manajemen
Menurut Cave Network (2013) sistem informasi manajemen atau sistem
pelaporan manajemen menghasilkan laporan yang didefinisikan secara profesional
untuk keperluan pengambilan keputusan harian. Sistem pelaporan manajemen
mengandung ringkasan data dari sistem proses transaksi untuk menghasilkan
laporan timbal balik pada operasi yang sedang berlangsung.
O’Brien (2011), menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen
menyediakan informasi dalam bentuk spesifikasi yang sudah ditetapkan dan
ditampilkan untuk membantu pengambilan keputusan bagi pengguna akhir dengan
produk informasi yang mendukung dalam kebutuhan membuat keputusan.
Pelaporan dan tampilan dibuat dengan sistem-sistem penyedia informasi yang
dispesifikasi oleh Manajer secara profesional dalam menemukan informasi yang
dibutuhkan. Sistem ini menyediakan informasi yang sebelumnya sudah diproses
oleh sistem proses transaksi. Dengan sistem ini, Manajer pemasaran misalnya dapat
meminta informasi tentang data penjualan, laporan evaluasi hasil penjualan, dan
laporan otomatis saat bagian pemasaran gagal melaporkan pada periode tertentu.
Menurut O’Brien (1990), berdasarkan ilustrasi pada Gambar 3, Manajer dapat
menerima informasi pada stasiun kerja (komputer) mereka yang dapat mendukung
dalam aktivitas pengambilan keputusan. Bentuk dari sistem informasi ini bisa
berupa periodik, pengecualian, dan laporan permintaan yang segera untuk direspon.
Program aplikasi dan manajemen database menyediakan akses untuk informasi
dalam database perusahaan yang dihasilkan dari sistem proses transaksi. Data
tentang lingkungan bisnis didapatkan dari luar database jika diperlukan.

5

Gambar 3 Konsep sistem pelaporan informasi (O’Brien 1990)
Beberapa manfaat dari adanya sistem pelaporan informasi adalah
memfasilitasi perencanaan, meminimalisasi kelebihan informasi, mendorong
desentralisasi, mengintegrasikan koordinasi, membuat kontrol lebih mudah,
perangkaian, proses, penyimpanan, pemanggilan data, evaluasi, dan penyebaran
informasi. Kelemahan sistem ini adalah kelaikan dari sistem harus dijelaskan dan
ada beberapa kasus yang harus diselesaikan, sistem perancangan cukup mahal,
adanya kepercayaan bahwa sistem elektronik terdapat beberapa permasalahan,
perangkat keras, perangkat lunak, masalah teknis lainnya yang berkaitan dengan
sistem pelaporan manajemen.
PHP Hypertext Preprocessor
PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman di sisi server untuk membuat
web dinamis. PHP sendiri merupakan bahasa pemrograman yang bebas
dipergunakan (open source), dan sudah banyak digunakan oleh pengembang
website. PHP juga berdiri sebagai platfrom yang mampu dijalankan di berbagai
sistem operasi, baik di Windows, UNIX, Linux maupun Mac, dan juga mendukung
penggunaan beberapa database, salah satunya adalah MySQL. Berbagai
keunggulan dari PHP diantaranya adalah performansi yang tinggi, dapat digunakan
di berbagai DBMS (Database Management System), dibangun dengan kepustakaan
yang memadai untuk berbagai penggunaan web, harga yang murah karena sifatnya
open source, mudah dipelajari dan digunakan, mudah diaplikasikan di beberapa
sistem operasi, dan kebebasan pemakaian kode program (Luke dan Laura 2001).
MySQL
MySQL merupakan database server yang berhubungan erat dengan PHP.
MySQL adalah sistem manajemen basis data relasi yang bersifat terbuka atau open
source. Sistem manajemen basis data ini adalah hasil pemikiran dari Michael
“Monty” Widenius, David Axmark, dan Allan Larson pada tahun 1995. Tujuan
awal ditulisnya program MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi web.
MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai
bahasa interaktif dalam mengelola data. Perintah SQL sering juga disebut Query.
MySQL menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan database server lain.
Beberapa keunggulan MySQL adalah mampu menangani jutaan user dalam waktu
yang bersamaan, mampu menampung lebih dari 50.000.000 record, sangat cepat

6
mengeksekusi perintah, dan memiliki user privilege system yang mudah dan efisien
(Dewi 2001).
Gammu SMS Gateway
Gammu adalah sebuah aplikasi yang di khususkan untuk membangun sebuah
SMS Gateway yang menghubungkan antara operator seluler ke internet dan
sebaliknya (Gandhi 2011)
SMS Gateway merupakan sistem dan mekanisme yang memfasilitasi
perubahan SMS dengan merubah pesan dari berbagai macam media komunikasi
lalu menyampaikannya kepada pusat network atau server. Perijinan, penerimaan
dan perubahan pesan SMS dengan ataupun tanpa munggunakan handphone
dilakukan oleh SMS Gateway. Cara kerja SMS Gateway dalam penerimaan pesan
dari pengirim lalu penyampaian kepada penerima, pada dasarnya seperti cara kerja
e-mail atau SMS pada umumnya (Persada et al 2103).
Pendekatan SDLC
Menurut O’Brien (2011), pendekatan SDLC (System Development Life Cycle)
merupakan suatu siklus tahapan aktivitas yang sistematik dan berkesinambungan
untuk membangun suatu sistem, melalui tahap investigasi, tahap analisis, tahap
desain, tahap implementasi dan tahap perawatan.
1. Tahap Investigasi
Tahap investigasi merupakan suatu tahap penentuan problem bisnis (masalah
yang dihadapi) dan peluang (alternatif solusi). Kemudian dilakukan studi kelayakan
terhadap solusi yang ditawarkan dan ditetapkan rencana manajemen
pelaksanaannya (project management plan).
2. Tahap Analisis
Tahap analisis merupakan tahap identifikasi kebutuhan pengguna tentang
informasi dan jasa yang diperlukan dari sistem informasi yang dibangun, kondisi
lingkungan yang ada, sistem yang telah ada, serta struktur dan birokrasi organisasi
yang akan menerapkan SI. Langkah terakhir pada tahap ini adalah mengembangkan
kebutuhan fungsional (functional requirements) dari SI.
3. Tahap Desain
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap desain meliputi beberapa proses
pengembangan, yaitu pengembangan spesifikasi, seperti brainware, software,
dataware, netware, dan hardware. Pengembangan rancangan informasi, seperti isi,
bentuk dan waktu. Selanjutnya pengembangan rancangan, seperti user interface,
style dan format input/output, serta pengembangan rancangan proses transformasi
input menjadi output, dan sistem keamanan (security system).
4. Tahap Implementasi
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini meliputi pengadaan
brainware, software, dataware, netware dan hardware. Pengujian dan evaluasi
sistem. Sosialisasi sistem baru dan pelatihan pengguna serta transformasi ke sistem
baru.
5. Tahap Perawatan (Maintenance)
Pada tahap akhir dilakukan pemantauan dan evaluasi yang menghasilkan
suatu rencana modifikasi atau pengembangan sistem yang berarti akan kembali ke
tahap awal (investigasi) untuk mengidentifikasi masalah dari hasil evaluasi.

7

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2014 sampai dengan bulan
Agustus 2014. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Bio-informatika
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor dan PTPN VIII
Wilayah IV.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:
Alat
Software :
1. PHP
2. MySQL
3. Gammu sms gateway
4. Xammp
5. Notepad ++
6. Adobe Dreamweaver CS6
7. Adobe Photosop CS 6
8. Mozzila firefox 29.0.1 , Google Chrome
Hardware :
1. Laptop (Merk : Toshiba, Model : Satelite L510)
2. Komputer server
3. Modem sms gateway ( Wavecom fastrack)
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dan informasi
produksi harian dari setiap kebun di Wilayah IV PT Perkebunan Nusantara VIII.
Metode Pembangunan Sistem
Metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem informasi
produksi ini mengacu metode pengembangan SDLC (System Development Life
Cycle) yang dikembangkan oleh O, Brien (1990). Metode pengembangan sistem
berdasarkan SDLC meliputi berbagai tahapan, yaitu tahapan investigasi sistem,
analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem
(Gambar 4).

8

Investigasi Sistem
Hasil:
Studi Kelayakan dan
Perencanaan

Analisi Sistem
Hasil:
Kebutuhan Fungsional
dan
Non Fungsianal

Desain Sistem
Hasil:
Spesifikasi Sistem

Implementasi Sistem
Hasil:
Sistem Informasi
Produksi

Perawatan Sistem
Hasil:
Peningkatan Sistem

Gambar 4 Tahapan Penelitian SDLC (O’brien 2011)
Investigasi Sistem
Tahap investigasi sistem terdiri atas tahap perencanaan dan tahap studi
kelayakan, dimana tahap studi kelayakan ini meliputi empat dimensi kelayakan
yaitu kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan organisasi, dan kelayakan
operasional. Adapun tujuan dari tahapan ini yaitu mempermudah proses perumusan
masalah. Tahap investigasi dilakukan melalui peninjauan langsung pada
perkebunan dan kantor PTPN VIII Wilayah IV melalui proses wawancara dan
pengisian kuesioner.
Kelayakan teknis terkait dengan penggunaan teknologi yang digunakan untuk
membantu pembangunan sistem meliputi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Kelayakan ekonomis dapat dilihat dari segi biaya
pembangunan sistem. Kelayakan organisasi dapat dilihat dari ketersediaan sumber
daya manusia yang menggunakan sistem informasi tesebut. Sedangkan untuk
kelayakan operasional sistem dapat ditinjau dari kemampuan bagaimana

9
menggunakan dan mendukung sistem tersebut. Pada akhir tahap ini sudah terdapat
gambaran secara umum mengenai sistem informasi yang akan dibuat.
Analisis Sistem
Tahapan ini difokuskan pada analisis terhadap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna dan kemampuan sistem yang dibangun untuk mempertemukan
kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang dikembangkan.
Analisis sistem dibagi menjadi kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari
sistem yang dibangun untuk pengguna sistem informasi.
Kebutuhan fungsional meliputi target pengguna dan kebutuhan informasi,
level akses dari pengguna serta mekanisme dari aliran informasi yang dibutuhkan,
analisis sumber informasi, dan analisis kebutuhan spesifikasi sistem yang dibangun.
Sedangkan kebutuhan non-fungsional merupakan kebutuhan tambahan dari sistem
informasi bagi pengguna meliputi tampilan sistem informasi yang dibangun
mencakup aspek kinerja dan estetika interface, serta jenis dan jumlah konten yang
harus dimuat.
Desain Sistem
Tahapan desain sistem dilakukan analisis desain sistem sebagai penunjang
kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, seperti perangkat-perangkat
yang sesuai dengan kebutuhan fungsional dan non-fungsional serta merancang
tampilan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
a. Desain Basis Data
Pada tahap ini yang dilakukan adalah desain struktur basis data yang
digunakan oleh sistem. Desain database dibangun untuk pembuatan sistem basis
data yang efektif dan memudahkan administrator basis data dalam penggunaan
program aplikasi. Sumber data dari database sistem informasi produksi harian
di-input oleh petugas khusus yang sudah ditentukan oleh PTPN VIII Wilayah
IV. Perancangan ini menggunakan MySQL yang diolah menggunakan
phpMyAdmin.
b. Desain Antar Muka (Interface)
Desain interface merupakan desain dari prototype tampilan yang dibangun
untuk pengguna. Tahap ini difokuskan pada dukungan interaksi antara pengguna
dengan sistem yang dibangun. Perancangan interface dilakukan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan aplikasi Dreaweaver CS6 yang
dikombinasikan dengan bahasa pemrograman Cascading Style Sheet (CSS) dan
jQuery.
c. Integrasi SMS Gateway
Perancangan SMS Gateway dilakukan untuk pengintegrasian proses input
data dengan sistem basis data. Perangkat keras yang digunakan dalam
perancangan sistem ini adalah modem SMS Wavecom Fasttrack dengan
perangkat aplikasi Gammu SMS Gateway yang dihubungkan ke basis data.
Implementasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengembangan dari desain yang ada dan dilakukan
penerapan terhadap sistem yang dibangun. Proses yang dilakukan dalam tahapan
implementasi ini adalah pemrograman (coding) untuk pembangunan sistem
informasi.

10
Tahapan ini adalah implementasi penuh dari prototipe sistem meliputi
pengadaan software, hardware, pengembangan software, pengujian program dan
prosedur, pengembangan dokumentasi dan aktivitas instalasi kebutuhan program. .
Validasi akhir dilakukan pada sistem yang telah diimplementasikan dengan realuser untuk mencoba menggunakan sistem informasi yang telah dapat diakses via
internet. Di akhir tahap validasi diadakan kuesioner kepada pengguna untuk
memberikan evaluasi terhadap sistem informasi yang dibangun khususnya
mengenai tampilan, komunikatif antar menu, dan kenyamanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Investigasi Sistem
Berdasarkan hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan terhadap 20
responden PTPN VIII Wilayah IV meliputi Manajer Wilayah, Administratur
Kebun, afdeling kebun dan pihak lainnya. Kebutuhan informasi harian terdapat
pada Tabel 1 dan isi kuesioner tahap investigasi terdapat pada Lampiran 1. Dari
berbagai kebutuhan informasi, penelitian ini hanya memenuhi kebutuhan informasi
produksi saja yang mencakup informasi luas panen. Hal ini mengacu pada judul
penelitian yaitu Rancang Bangun Sistem Informasi Produksi Perkebunan di PT
Perkebunan Nusantara VIII Wilayah IV dan sangat pentingnya informasi produksi
bagi pengguna.
Tabel 1 Kebutuhan Informasi berdasarkan kuisioner
No
1
2
3
4
5
6
7

Kebutuhan Informasi
Produksi harian
Biaya produksi
Luas panen
Tenaga kerja yang masuk dan tidak masuk
Areal petik oleh mesin dan gunting
Harga pokok
Luas serangan hama dan penyakit

Persentase Kebutuhan ( % )
100
100
100
50
50
25
5

Selain kebutuhan informasi terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi,
seperti ketepatan waktu pengiriman, kurang optimalnya pengiriman data dari kebun
ke wilayah melalui e-mail, dan tahapan penyampaian data melalui proses yang
panjang. Aliran informasi produksi harian PTPN VIII Wilayah IV yang
memanfaatkan penggunaan e-mail terdapat pada Gambar 5. Hal tersebut
menunjukan bahwa hanya Manajer Wilayah IV yang memperoleh informasi
produksi seluruh kebun yang terdapat di Wilayah IV PTPN VIII, sehingga
pengguna lain (Administratur Kebun dan Kepala Afdeling) tidak memperoleh
informasi produksi seluruh kebun. Selain itu, kendala yang dihadapi adalah
terlambatnya penyampaian informasi kepada Manajer Wilayah IV karena petugas
tanaman wilayah harus menunggu seluruh data produksi dari setiap kebun untuk
dikumpulkan dan dikirimkan kepada Manajer Wilayah IV melalui e-mail.

11

Petugas
Tanaman
Kebun

Data
Produksi
SMS
E-mail

Petugas
Tanaman
Wilayah

Informasi
Produksi
E-mail

Manajer
Wilayah
IV

Gambar 5 Aliran informasi produksi harian PTPN VIII Wilayah IV
Permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan membangun Sistem
Informasi Produksi Perkebunan Pada PTPN VIII Wilayah IV berbasis web dimana
input data produksi hariannya menggunakan sistem SMS Gateway yang dapat
diakses oleh pengguna berdasarkan level aksesnya.
Studi Kelayakan Teknis
Berdasarkan hasil studi kelayakan teknis dibutuhkan perangkat keras dan
lunak dalam membangun sistem informasi. Perangkat keras yang digunakan
meliputi server dan komputer server, yang telah dimiliki oleh PTPN VIII.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan menjalankan sistem adalah
Web Browser, PHP MyAdmin sebagai sistem manajemen basis data, Apache
sebagai lokal server, dan PHP sebagia bahasa pemrograman web yang digunakan,
yang tersedia secara open source. Hasil dari sistem informasi yang dibangun dapat
diakses melalui smartphone dan PC (Personal Computer) sehingga dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi yang dibangun layak secara teknis.
Studi Kelayakan Organisasi
Pengaksesan sistem informasi produksi harian dibutuhkan gadget dan sumber
daya manusia yang meliputi pengguna dan petugas input data. Pengguna dan
petugas input data telah memiliki gadget berupa smartphone dan handphone yang
dapat digunakan untuk menginput data dan mengakses sistem informasi berbasis
web. Sistem informasi layak dibangun karena organisasi sistem yang dibangun
mengikuti organisasi sistem informasi yang lama, sehingga sumber daya manusia
yang ada dapat langsung menjalankan sistem informasi.
Studi Kelayakam Ekonomi
Dalam studi kelayakan ekonomi perlu diperhatikan mengenai biaya yang
dikeluarkan untuk pengadaan sistem, dimana biaya tersebut dibagi menjadi biaya
pembangunan dan biaya pengoprasian. Biaya pembangunan sistem meliputi biaya
tenaga kerja pembangunan sistem, biaya penggunaan peralatan, dan perlengkapan
pembangunan sistem. Biaya pengoprasian meliputi pemakaian komputer, biaya
jaringan internet, dan biaya SMS. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
kepada pihak PTPN VIII Wilayah IV, biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengakses sistem informasi tidak menjadi suatu masalah. Biaya lain yang perlu
dikeluarkan adalah biaya pembangunan sistem yang meliputi komputer server dan
modem SMS Gateway. Pihak PTPN VIII Wilayah IV hanya membutuhkan modem
SMS Gateway karena telah memiliki PC yang dapat dijadikan komputer server.

12
Berdasarkan hasil wawancara, pihak PTPN VIII dapat menyediakan modem
SMS Gateway, sehingga secara ekonomis sistem informasi produksi ini layak
dikembangkan.
Studi Kelayakan Operasional
Sistem informasi ini juga dikatakan layak secara operasional dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Banyaknya penyedia layanan internet serta biaya penggunaan internet dan
layanan SMS semakin terjangkau.
2. Banyaknya pengguna smartphone dan handphone di PTPN VIII Wilayah IV.
3. Aplikasi web server dan database mudah dalam instalasi, setup aplikasi,
pengoprasian, mudah untuk diperbaharui, dan mudah untuk dilakukan
perawatan.
4. Aplikasi web server dan database mudah untuk diperbaharui dan mudah untuk
dilakukan perawatan.
Analisis Sistem
Tahap analisis sistem yang dilakukan dalam pengembangan sistem informasi
produksi harian meliputi : identifikasi pengguna dan kebutuhan informasi,
identifikasi sumber informasi, identifikasi kebutuhan fungsional sistem, dan
identifikasi kebutuhan spesifikasi perangkat yang digunakan. Hal ini bertujuan agar
sistem informasi produksi yang dibangun mampu memberikan atau menyediakan
apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Kegiatan analisis sistem untuk membangun
sistem informasi dilakukan melalui proses wawancara langsung dengan calan
pengguna.
Identifikasi Pengguna dan Kebutuhan Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem informasi produksi yaitu,
informasi produksi harian kebun, harian afdeling, harian kebun khusus, dan
produksi total. Setiap pengguna memiliki level akses informasi produksi yang
berbeda-beda yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Use case diagram pengguna sistem informasi

13
Berdasarkan hasil wawancara, informasi produksi yang disajikan dapat
digunakan oleh pengguna untuk menentukan biaya panen, perencanaan dan biaya
pengolahan, jumlah tenaga pengolahan, kebutuhan bahan bakar dan listrik dalam
proses pengolahan. Seperti yang dikemukakan oleh O’Brien (2011) bahawa sistem
informasi dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, mendukung
pengambilan keputusan pada tingkat Manajerial serta keputusan yang sifatnya
strategis.
Identifikasi Sumber Informasi
Basis data informasi produksi berasal dari data produksi setiap afdeling yang
diakumulasi menjadi data produksi kebun dan data target produksi setiap kebun dari
perusahaan. Data produksi setiap kebun meliputi produksi basah dan produksi
kering. Data target produksi kebun dari perusahaan meliputi data Rencana Kerja
Anggaran Pendapatan (RKAP), Permintaan Keuangan Bergulir (PKB) dan Program
Kebun. Setiap harinya hasil produksi basah setiap afdeling di-input oleh petugas
tanaman afdeling melalui SMS kedalam sistem informasi produksi. Pada PTPN
VIII Wilayah IV dibutuhkan informasi produksi kering secara cepat. Perhitungan
normal untuk memperoleh informasi produksi kering dari produksi basah
membutuhkan waktu yang lama, sehingga pihak PTPN VIII Wilayah IV
menggunakan angka taksasi untuk memperoleh produksi kering. Angka tersebut
merupakan angka taksasi yang bersifat khusus untuk setiap komoditas. Nilai taksasi
dari komoditas teh adalah 4.5, karet tidak memiliki nilai taksasi, kina memiliki nilai
taksasi 4, dan sawit memiliki nilai taksasi 3.75. Sehingga untuk memperoleh
produksi kering maka hasil produksi basah dibagi dengan nilai taksasi dari masingmasing komoditasnya.
Identifikasi Kebutuhan Fungsional Sistem
Proses analisis ini melibatkan pengguna dari sistem informasi produksi harian,
sehingga fungsi-fungsi yang terdapat dalam sistem sesuai dengan kebutuhan. Daftar
fungsi-fungsi yang terdapat dalam sistem terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2 Daftar kebutuhan fungsional sistem
No

Nama Fungsi

Keterangan

1
2
3

Login
Produksi total
Produksi harian
khusus
Produksi harian
kebun
Produksi harian
afdeling
Logout
Sign In
Input RKAP,
PKB, dan
Program kebun

Hak akses sistem informasi produksi
Melihat informasi produksi bulanan seluruh kebun
Melihat informasi produksi harian seluruh kebun,
dimana sumber data dari afdeling dan kebun
Melihat informasi produksi harian seluruh kebun

4
5
6
7
8

Melihat informasi produksi harian seluruh afdeling
Keluar dari sistem informasi produksi
Mendaftarkan pengguna kedalam sistem oleh admin
Melakukan input data target produksi yang tersedia
dalam format excel oleh admin

14
Identifikasi Kebutuhan Non-fungsional Sistem
Kebutuhan pengguna dari sistem informasi yang dibangun adalah kemudahan
dalam penggunaan sistem informasi, dapat diakses dari mana saja, memiliki sistem
keamanan baik, dan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
Identifikasi Kebutuhan Spesifikasi Sistem
Analisis kebutuhan spesifikasi perangkat dibagi menjadi perangkat keras
(Hardware) dan lunak (Software). Perangkat keras dan lunak minimum yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem (Campana 2003), penjelasannya sebagai
berikut:
1. Perangkat keras (Hardware)
Spesifikasi hardware yang digunakan untuk server adalah:
a. Processor intel i3
b. Harddisk 500 Gb
c. RAM 4 Gb
d. Modem SMS
Spesifikasi minimal hardware yang diperlukan untuk client adalah:
a. Processor intel Pentium III
b. Harddisk 10 GB
c. RAM 128 Mb
d. Handphone
2. Perangkat lunak (Software)
Spesifikasi software yang digunakan untuk server adalah:
a. MySQL sebagai database server 5.6.16
b. PHP 5.5.9
c. phpMyAdmin 4.1.6
d. Apache HTTP Server 2.4.7
e. XAMPP 1.8.3
f. Sistem operasi : Microsoft Windows 7
Spesifikasi minimal software yang diperlukan untuk client adalah:
a. Microsoft Windows XP, Macintosh atau Linux
b. Web browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera 9
Desain Sistem
Deskripsi Sistem
Sistem informasi yang dibangun adalah Sistem Informasi Produksi
Perkebunan pada PTPN VIII Wilayah IV. Sistem ini memberikan informasi
produksi dari setiap komoditas yang terdapat di Kebun Wilayah IV PTPN VIII.
Komoditas yang terdapat pada sistem informasi yaitu teh, karet, sawit, dan kina.
Informasi tersebut dapat di akses oleh pengguna melalui web. Tahap pembangunan
desain sistem meliputi desain tampilan antar muka (user interface) yang dibangun
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan desain database
menggunakan MySQL PhpMyAdmin.

15
Desain Tampilan Antar Muka (User Interface)
Pada tahap ini dilakukan desain antar muka (user interface). Desain antar
muka sistem informasi produksi harian terdiri dari header, menu utama, halaman
utama, dan footer. Desain layout dapat d ilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Desain antar muka
Desain Basis Data
Pada tahap ini berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif dan
memudahkan administrator basis data dalam menggunakan program aplikasi
(Supriyanto 2008). Pembangunan basis data yang baik dapat memudahkan
pembangunan sistem dan mempercepat akses data yang diperlukan (Hasbulloh
2009). Untuk membuat model data yang memenuhi kebutuhan sistem, maka perlu
dilakukan perancangan basis data. Salah satu bentuk model yang sering digunakan
untuk mendeskripsikan kebutuhan data adalah Entity Relationship Diagram (ERD)
(Supriyanto 2008). ERD merupakan model kebutuhan yang digunakan untuk
menciptakan model rancangan basis data. Diagram keterhubungan entitas
digunakan pendekatan terstruktur dan pendekatan teknik informasi untuk
mengembangkan sistem (Satzinger 2007). ERD yang telah dibuat terdapat pada
Gambar 8.

Gambar 8 ERD sistem informasi produksi

16
Aliran data pada basis data terdapat pada Gambar 9. Data target produksi yang
meliputi RKAP, PKB, dan Program Kebun di-input oleh admin pada halaman back
end. Untuk data produksi harian di-input oleh petugas afdeling yaitu mandor angkut
melalui sistem SMS. Data produksi dan target produksi masuk ke dalam basis data
sistem yang dibangun untuk di rekap atau diolah yang kemudian ditampilkan pada
sistem informasi yang dibangun.

Import oleh
admin

SMS

Gambar 9 Aliran data pada sistem informasi
Implementasi Sistem
Tahap implementasi merupakan tahap pemrograman yang dilakukan untuk
membangun sistem informasi. Pemrograman meliputi pemrograman sistem,
implementasi basis data, dan implementasi sistem SMS Gateway. Tahap
selanjutnya adalah melakukan aktivitas pengujian sistem yang dibangun. Pengujian
sistem yang dilakukan meliputi uji kompabilitas pada beberapa browser.
Pemrograman Sistem
Pemrograman dilakukan menggunakan software Dreamweave CS6 dengan
bahasa pemrograman PHP. Software tersebut digunakan untuk membangun
interface dari sistem informasi produksi yang dibangun. Selain interface, terdapat
beberapa komponen yang dibangun seperti coding tabel, coding grafik, coding
pengolahan data, coding login, coding logout, coding level akses, coding pemilihan
tanggal, dan menu-menu yang terdapat pada sistem informasi produksi.
A. Tampilan Halaman Depan (Front End)
Tampilan yang menarik dapat memberikan minat bagi pengguna untuk selalu
menggunakan suatu sistem. Kemudahan dalam menjalankan suatu sistem perlu
menjadi suatu prioritas utama dalam pembangunan sistem (Hasbulloh 2009).
Tampilan halaman depan Sistem Informasi Produksi dirancang sederhana, menarik,
dan memenuhi kebutuhan pengguna sistem. Halaman depan dibagi menjadi dua
bagian, yaitu halaman login dan halaman utama.

17
1. Halaman Login
Halaman login (Gambar 10) dapat diakases oleh seluruh pengunjung tanpa
harus melakukan login terlebih dahulu. Pada halaman ini hanya terdapat login form
saja. Sistem informasi produksi ini hanya dapat diakses oleh pengguna yang
terdaftar di dalam sistem dengan melakukan login pada sistem informasi produksi.

Gambar 10 Tampilan halaman depan
Login form merupakan form yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan
login ke halaman utama (Gambar 11). Pengguna yang boleh mengakses halaman
ini adalah pengguna yang telah terdaftar didalam sistem informasi. Username dan
password hanya dapat dimasukan kedalam sistem informasi produksi oleh admin
pada halaman back end, sehingga pada halaman login ini tidak terdapat fasilitas
untuk daftar sebagai pengguna baru kedalam sistem.

Gambar 11 Login Form
2. Halaman Utama
Halaman utama dapat diakses oleh pengguna setelah melakukan login pada
login form. Halaman utama terdiri dari 4 navigasi menu, yaitu HOME, TENTANG
KAMI, INFORMASI PRODUKSI, dan Log Out. Navigasi-navigasi tersebut
disediakan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses web. Berikut
penjelasan dari navigasi menu yang terdapat pada halaman utama:

18
a). Navigasi HOME
Navigasi HOME hanya menampilkan foto-foto dari komoditas teh, karet,
kina, dan sawit Wilayah IV PTPN VIII. Gambar 12 menunjukan halaman
navigasi HOME.

Gambar 12 Halaman menu HOME
b). Navigasi TENTANG KAMI
Navigasi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu navigasi sub menu Wilayah
Kerja, Komoditas, dan Struktur Organisasi. Khusus untuk sub menu Komoditas
dibagi lagi menjadi 3 navigasi sub sub menu yaitu Teh, Karet, Kina, dan Sawit.
Gambar 13 menunjukan navigasi TENTANG KAMI dan sub menunya.

Gambar 13 Tampilan menu TENTANG KAMI
c). Navigasi Informasi Produksi
Khusus untuk informasi produksi harian terdapat 4 jenis navigasi menu,
yaitu PRODUKSI HARIAN, PRODUKSI KEBUN, PRODUKSI HARIAN
KHUSUS, dan PRODUKSI TOTAL. Manajer Wilayah dapat mengakses
navigasi menu PRODUKSI HARIAN KHUSUS dan PRODUKSI TOTAL

19
(Gambar 14), Administratur Kebun dan Kepala Afdeling dapat mengakses
navigasi menu PRODUKSI HARIAN dan PRODUKSI KEBUN (Gambar 15).

Gambar 14 Navigasi menu untuk Manajer

Gambar 15 Navigasi menu untuk Administratur Kebun dan Kepala Afdeling
Untuk mengetahui informasi produksi, pengguna diharuskan memlih
tanggal informasi produksi yang diinginkan pada form pemilihan tanggal dari
navigasi menu informasi produksi yang dipilih (Gambar 16).

Gambar 16 Form pemilihan tanggal produksi harian
Setelah melakukan pemilihan tanggal informasi produksi, pengguna akan
masuk ke halaman informasi produksi harian sesuai level aksesnya. Gambar 17
merupakan halaman informasi produksi harian khusus pada menu PRODUKSI
HARIAN KHUSUS dan Gambar 18 merupalan halaman informasi produksi
total untuk Manajer Wilayah IV pada menu PRODUKSI TOTAL. Gambar 19
merupakan halaman informasi produksi harian afdeling pada PRODUKSI
KEBUN dan Gambar 20 merupakan halaman informasi produksi harian kebun
pada menu PRODUKSI HARIAN untuk Administratur Kebun dan Kepala

20
Afdeling. Khusus untuk Manajer Wilayah terdapat grafik dari produksi total
setiap kebun yang terdapat pada Gambar 21.

Gambar 17 Halaman informasi produksi harian khusus

Gambar 18 Halaman informasi produksi total

Gambar 19 Halaman informasi produksi harian afdeling

21

Gambar 20 Halaman informasi produksi harian kebun

Gambar 21 Grafik produksi setiap kebun untuk Manajer Wilayah
Setiap pengguna memperoleh informasi yang berbeda-beda dari navigasi
menu yang disesuaikan berdasarkan level aksesnya. Informasi produksi harian
kebun dari navigasi menu PRODUKSI HARIAN KHUSUS untuk Manajer
Wilayah IV terdapat pada Gambar 22 dan informasi produksi harian kebun dari
navigasi menu PRODUKSI HARIAN untuk Administratur Kebun dan Kepala
Afdeling terdapat pada Gambar 23. Informasi tersebut terdiri dari informasi
produksi HARI INI dan informasi produksi SD HARI INI. Kolom informasi
produksi HARI INI berisikan informasi produksi harian dan kolom informasi
SD HARI INI berisikan data kumulatif dari data produksi harian.

Gambar 22 Informasi produksi harian kebun khusus

22

Gambar 23 Informasi produksi harian kebun
Perbedaan informasi produksi pada navigasi menu produksi harian khusus
dan produksi harian terdapat pada produksi REAL dan produksi REAL*, dimana
data produksi REAL bersumber dari input data produksi afdeling dan data
produksi REAL* bersumber dari input data produksi kebun.
Informasi produksi pada navigasi menu PRODUKSI TOTAL untuk
Manajer Wilayah IV terdapat pada Gambar 24. Produksi total merupakan jumlah
produksi harian setiap kebun dalam satu bulan pada kolom SD HARI INI.

Gambar 24 Informasi produksi total pada menu produksi total
Informasi produksi harian kebun pada navigasi menu produksi kebun
merupakan informasi produksi harian dari setiap afdeling. Informasi tersebut
terdiri dari data produksi harian pada kolom HARI INI (Gambar 25) dan data
produksi kumulatif dari produksi harian pada kolom SD HARI INI (Gambar 26).

Gambar 25 Informasi produksi harian afdeling

Gambar 26 Informasi produksi harian kumulatif afdeling
B. Tampilan Halaman Belakang (Back End)
Halaman ini berfungsi sebagai tempat pengumpulan data target produksi yang
dilakukan oleh administrator. Untuk dapat mengakses halaman ini, pengguna
terlebih dahulu melakukan login dengan memasukan username dan password pada
halaman Login (Gambar 27).

23

Gambar 27 Halaman login
Halaman khusus administrator terdiri dari beberapa menu meliputi Home,
INPUT RKAP KBN, INPUT PKB KBN, INPUT Prog Kebun, INPUT RKAP AFD,
INPUT PKB AFD dan Sign Up (Gambar 28). Fungsi dari setiap menu tersebut
adalah memasukan data RKAP, PKB, dan Program Kebun. Pada Gambar 29
merupakan halaman pengumpulan data RKAP. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan menekan tombol browse dan memilih data yang akan dimasukkan. Data
yang dapat dimasukkan kedalam sistem yaitu data dengan formal .xls tahun 2003 –
2007. Langkah selanjutnya adalah mengimpor data dengan memilih tombol import
untuk memasukan data kedalam sistem informasi. Khusus untuk menu Sign Up
berfungsi untuk melakukan pendaftar pengguna dari sistem informasi yang terdapat
pada Gambar 30.

Gambar 28 Menu pada halaman administrator

Gambar 29 Halaman pengumpulan data RKAP

24

Gambar 30 Halaman pendaftaran pengguna sistem informasi
Implementasi Basis Data
Basis data diimplementasikan menggunakan perangkat lunak sistem
manajemen basis data MySQL yang diolah oleh phpMyAdmin. Basis data yang
dibuat untuk menunjang sistem informasi produksi tersimpan dengan nama
produksiwilayahiv. Pengisian basis data dilakukan dengan menggunakan teknologi
SMS dan import data pada halaman back end.
Implementasi SMS Gateway
Implementasi yang dimaksud dari tahapan ini adalah implementasi dari
coding proses input data melalui sistem SMS Gateway. Tahap pertama adalah
instalasi software yang menunjang sistem SMS Gateway yaitu Gammu. Setelah
proses instalasi selesai dilakukan setting database, setting modem, uji kirim pesan,
dan uji terima pesan. Modem yang digunakan yaitu Wavecom Fastrack M1306B.
Modem ini berperan seperti handphone yang mampu menerima SMS dan mengirim
SMS. Terdapat tiga data yang harus di-input melalui sistem SMS Gateway, yaitu
data produksi harian afdeling, data produksi harian pihak ke-3 kebun, dan data
produksi harian kebun. Langkah-langkah pengiriman data produksi harian melalui
SMS terdapat pada Lampiran 2. Keamanan pada proses input menggunakan sistem
PIN (Personal Identification Number), dimana setiap afdeling dan kebun hanya
memiliki satu PIN. Mekanisme dari tahapan proses input data produksi sebagai
berikut. Setelah semua blok yang merupakan bagian dari afdeling selelsai panen,
maka hasil panen tersebut dikumpulkan disuatu tempat untuk penimbangan dan
pencatatan data hasil panen afdeling. Setelah proses tersebut selesai, maka hasil
panen dibawa ke pabrik kebun untuk penimbangan dan pencatatan hasil panen
kebun sebelum diolah di pabrik. Data hasil panen afdeling dan kebun dikirim
kedalam sistem informasi yang dibangun melalui SMS. Data afdeling dikirim oleh
mandor angkut dan data kebun dikirim oleh petugas tanaman kebun. Tahapan
proses input data terdapat pada Gambar 31.

Panen

Blok

Pengiriman
hasil panen

Pengumpulan
dan pencatatan
hasil panen

Pengiriman
hasil panen

Pengumpulan
dan pencatatan
hasil panen

Afdeling

Kebun

SMS data panen oleh
mandor angkut

SMS data panen oleh
petugas tanaman kebun

Sistem Informasi
Gambar 31 Mekanisme tahapan proses input data produksi

25
Instalasi pada Lokal Intranet
Pada instalasi lokal server, tahap yang dilakukan adalah instalasi perangkat
lunak seperti web serv