Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 ,467
a
,218 ,182
,3131523 1,830
a Predictors: Constant, derx, cpx, sizex, prx b Dependent Variable: dprx
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi berdasarkan tabel autokorelasi yang menyebutkan bahwa nilai Uji
Durbin Watson = 1,830 berada di daerah tidak ada autokorelasi 1,69 sampai 2,31 tabel DW dapat dilihat di bab III. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada persamaan regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi.
3. Analisis regresi
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga
menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple linier regresion secara umum adalah sebagai berikut :
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Perhitungan analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai
berikut:
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Regresi
Coefficientsa
model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
-,198 ,292
-,679 ,499
cpx ,076
,018 ,407
4,117 ,000
prx 1,342
,470 ,296
2,857 ,005
sizex ,020
,022 ,919
,919 ,361
derx -,042
,047 -,093
-,889 ,377
a Dependent Variable: dprx
Dari Tabel 4.11, maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
DPR = 0,407CP + 0,296PR + 0,919 SIZE – 0,093 DER + e
Dari persamaan regresi linier berganda dapat dijelaskan:
Koefisien regresi untuk cash posisition b
1
sebesar 0,407 artinya bahwa setiap perubahan satu satuan rasio keuangan cash posisition,
maka deviden payout ratio akan mengalami kenaikan sebesar 0,407 kali. Dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi devidend payout
ratio dianggap tetap.
Koefisien regresi untuk profitability b
2
sebesar 0.296 artinya bahwa setiap perubahan satu satuan rasio keuangan profitability, maka
devidend payout ratio akan mengalami kenaikan sebesar 0.296 kali. Dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi devidend payout ratio
dianggap tetap.
Koefisien regresi untuk firm size b
3
sebesar 0,919 artinya bahwa setiap perubahan satu satuan rasio keuangan firm size, maka
devidend payout ratio akan mengalami kenaikan sebesar 0,919 kali. Dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi devidend payout ratio
dianggap tetap.
Koefisien regresi untuk debt to equity ratio b
4
sebesar –0,093 artinya bahwa setiap perubahan satu satuan rasio keuangan debt to equity
ratio, maka deviden payout ratio akan mengalami penurunan sebesar 0,093 kali. Dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi devidend
payout ratio dianggap tetap.
4. Uji hipotesis