Ketrampilan – Ketrampilan Komunikasi Konseling

14 3 I’am not OK – You‘re OK Posisi ini merefleksikan bahwa individu merasa tidak terpenuhi kebutuhannya dan merasa bersalah. Posisi ini merupakan posisi yang paling umum yang biasa disebut sebagai depresif. Individu merasa bersalah, inferior, depresi, ketidakpercayaan dan rasa takut. 4 d. I’am not OK You’re not OK Posisi ini merefleksikan bahwa dirinya merasa tidak baik dan orang lainpun juga tidak baik, karena tidak ada sumber belaian yang positif, individu akan menyerah dan merasa tidak berdaya.

2.3.1. Ketrampilan – Ketrampilan Komunikasi Konseling

Menurut Surya 2003: 111-117, Untuk terlaksananya komunikasi konseling, yang dialogis, dengan mengajak klien berpartisispasi aktif, selain dari memahami karakter klien, adalah mengusai bahasan, dan mengusai ketrampilan dialogis. Sekurang-kurangnya ada delapan ketrampilan dialogis menurut surya, yang diantaranya yaitu : 1 Penghampiran Secara Psikologis, penghampiran merupakan suatu situasi yang memberikan suasana hubungan yang sedemikian rupa dimana klien merasa dirinya diterima, merasa dekat, merasa penting, dan dihargai martabatnya. 2 Empati Empati mempunyai makna untuk memahami orang lain secara paripurna baik yang nampak maupun yang terkandung khususnya dalam aspek perasaan, pikiran maupun keinginan. Secara Psikologis, empati dapat menunjang 15 berkembangnya suasana hubungan yang didasari atas saling pengertian, suasana rasa diterima dan dipahami, dan kesamaan diri 3 Merangkumkan Ketrampilan ini dinyatakan dalam bentuk pemberian respon dengan membuat rangkuman secara tepat terhadap semua materi yang diungkapkan. Untuk itu konelor harus menyimak seluruh pembicaraan bersama klien dengan baik, dan membuat rangkumannya untuk selanjutnya disampaikan sebagai respon konselor terhadap klien 4 Bertanya Komunikasi akan berjalan secara tepat jika menggunakan ketrampilan bertanya secara tepat. Mengajukan pertanyaan secara baik dapat memulai suatu hubungan, memelihara suatu hubungan, membangkitkan rasa pengakuan dan kepedulian. Pertanyaan yang baik dapat merangsang orang lain untuk lebih terbuka, kreatif dan berkeinginan untuk berbagi informasi atau pengalaman 5 Kejujuran Genuineness Dengan ketrampilan ini konselor dapat menyatakan perasaannnya menegnai perasaan klien dengan cara yang sedemikian rupa sehingga klien dapat menerima tanpa merasa tersinggung. Untuk dapat mewujudkan ketrampilan ini, konselor harus mau memahami dan mampu menyatakan perasaan yang sesungguhnya kepada klien. Ketrampilan kejujuran dapat membantu untuk berbagi perasaan terhadapa apa yang dikatakan atau dikatakan klien, dan tetap menjaga hubungan baik. 16 6 Asertif Asertif adalah suatu tindakan dalam memberikan respon kepada tindakan orang lain dalam bentuk mempertahankan hak asasi sendiri yang mendasar. Dengan asertif seseorang akan mampu mengakui hak asasi orang lain dan mampu bersikap secara tepat tanpa mengurangi hak asasi sendiri. Dalam komunikasi konseling, ketrampilan untuk bersikap asertif diperlukan dalam menerima respon klien dan memberikan respon kembali dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga klien merasa hak asasinya tidak terganggu. 7 Konfrontasi Ketrampilan konfrontasi digunakan untuk memberikan respon terhadap pesan seseorang yang mengandung pesan ganda yang tidak sesuai atau saling bertentangan satu dengan lainnya. Dengan konfrontasi kita dapat mengenal dan mersepon pesan ganda klien, sehingga ia menyadarinya dan kemudian berkembang ke arah yang lebih baik. 8 Pemecahan Masalah Ketrampilan pemecahan masalah sangat diperlukan dalam komunikasi konseling untuk memebantu klien dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam dialog yang sifatnya memecahkan masalah, maka pihak konselor harus mampu mengembangkan suatu mekanismekomunikasi yang memberikan kesempatan pada klien menyampaikan pendapat dan sumbangan pikirannya, menjabarkan dan memilih alternatif, memepertimbangkan nilai- nilai, dan membuat tindakan 17

2.4. Wawancara Konseling