13
formal. Salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan syarat pendidikan khusus adalah menjadi pemulung.
Pemulung dapat dikatakan sebagai pelaku mobilitas non permanen karena pemulung tidak mempunyai tujuan untuk menetap di daerah tujuan
dalam kurun waktu yang lama. Daerah asal pemulung disini adalah untuk mengetahui asal daerah pemulung yang beroperasi di Kecamatan Banyumanik
Kota Semarang, kemudian daerah asal tersebut di jadikan acuan untuk mengetahui masing-masing karakteristik demografi, sosial, ekonomi
pemulung di tiap daerah asal pemulung.
C. Daerah Tujuan
Daerah tujuan disini adalah tempat atau daerah yang menjadi tujuan pelaku mobilitas, baik mobilitas permanen maupun non permanen. Daerah
tujuan mobilitas biasanya adalah kota, karena kota banyak terdapat lapangan pekerjaan dan sarana prasarana yang lebih memadai dibandingkan dengan
daerah asal. Kota atau daerah tujuan yang berjarak jauh dengan daerah asal
cenderung menghasilkan mobilitas non permanen, sedangkan yang berjarak sedang menghasilkan mobilitas nginap atau mondok dan yang berjarak dekat,
cukup dilakukan secara ulang alik atau commuting. Jarak tidak berdiri sendiri karena juga dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi migran, potensi di desa
dan informasi tentang daerah tujuan yang sering datang dari migran yang sudah lama menetap di kota Mantra 2003 : 186.
14
Banyumanik adalah daerah kota karena memiliki ciri-ciri kota, yaitu terdapatnya sarana dan prasarana perekonomian seperti pasar, swalayan dan
supermarket, adanya tempat parkir bagi kendaraan yang memadai, anggota masyarakatnya beraneka ragam atau heterogen dan bersifat individualisme,
adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang dalam, masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian nonagraris. Bintarto 1983 : 43-46. Banyumanik
juga mempunyai fungsi sebagai pusat perdagangan, pendidikan dan kesehatan Bintarto 1983 : 38.
Pemulung lebih memilih daerah Banyumanik sebagai tujuan untuk melakukan mobilitas non permanen karena Banyumanik adalah kota yang
menjadi tujuan hunian bagi masyarakat baik dari dalam maupun luar kota karena Banyumanik tempatnya mudah dijangkau dengan kendaraan umum
dan letaknya dipinggiran kota yang berada diatas dan bebas banjir, jadi merupakan konsentrasi penduduk dengan segala konsekuensinya, seperti
sampah yang terjadi karena perkembangan kota dan masyarakatnya, misalnya sampah dari rumah tangga dan non rumah tangga, seperti pertokoan, rumah
makan, penginapan, maupun dari fasilitas umum seperti institusi pendidikan, institusi kesehatan, perkantoran, penyapuan jalan dan pasar. Sehingga banyak
pemulung yang mencari nafkah di Kecamatan Banyumanik dengan cara memungut sampah di jalan-jalan maupun dirumah-rumah.
15
D. Pemulung