20
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
BAB III METODE PENELITIAN
III.1. BAHAN III.1. BAHAN UNTUK PENELITIAN
1. Jerami Padi 5. Pepton
2. Larutan HCl 6. Agar-agar
3. Aquadest 7. KH
2
PO
4
4. Ekstrak daging 8. NaOH
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
21
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
9. Asam sitrat 10.Saccharomyces Cerevisiae
11. Kecambah 12. Neraca Analitik
III.2. ALAT-ALAT
1. Pengaduk 2. Pemanas
3. Neraca analitik 4. Piknometer
5. Kertas pH 6. Kertas saring
7. Erlenmeyer 8. Pipet
9. Autoclave 10. Exicator
11. Perangkat fermentasi 12. Perangkat distilasi
13. Beker glass
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
22
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III.3.GAMBAR SUSUNAN ALAT III.3.2. Proses Fermentasi
Gambar. Jirigen Fermentasi III.3.3. Proses Destilasi
Gambar. Alat Destilasi
Keterangan : 1. Labu Distilasi
2. Stirrer + Pemanas 3. Thermometer
4. Statif 5. Kondensor
6. Inlet Water 7. Outlet Water
8. Sumbat 9. Erlenmeyer
Penampung 10. Kasa Kawat
11. Adaptor 12. Clamp Holder
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
23
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III..4. KONDISI YANG DIGUNAKAN
1. Proses Hidrolisis Kondisi tetap
: suhu : 30
o
C : volume larurtan HCl : 2500 mL
: waktu : 2 hari
: pH larutan HCl :
3 Kondisi berubah
: berat jerami Padi : 40,50,60, gram
2. Proses fermentasi Kondisi tetap
: suhu : 30
o
C : pH filtrat hidrolisis : 4,5
: volume fermentasi : 2500 mL Kondisi berubah
: waktu : 2,3,4,5,6,7 hari
: starter : 8 200ml, 10 250ml,
12 300ml X volume cairan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
24
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III.5. METODOLOGI PENELITIAN
Jerami Padi Larutan HCl yang
Kering telah diencerkan
Berat Jerami Padi 40,50,60gram
pH 3
Padatan
Larutan NaOH Yang diencerkan
Filtrat Uji Glukosa
Saccharomyces
, Cerevisiae m 8 200ml,
10 250ml, 12 300ml X vol.cairan
Filtrasi Padatan
------ Uji Glukosa
Ethanol Analisa Ethanol
Dipotong Kecil-kecil
Ditumbuk
Hidrolisis pH 3
diaduk hingga rata
Filtrasi diaduk hingga
pH 4,5
Fermentasi pH 4,5
Sesekali diaduk Waktu Fermentasi
2,3,4,5,6,7 hari
Distilasi Filtrat
pH 4,5
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
25
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III.6. PROSEDUR PENELITIAN III.6.1. Persiapan Alat
Alat-alat yang akan digunakan seperti beaker glass, erlenmeyer, pengaduk, dan botol-botol untuk proses hidrolis harus dibersihkan
terlebih dahulu baik dengan cara pemanasan atau pencucian.
III.6.2. Persiapan Bahan Baku
Jerami Padi terlebih dahulu dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan. Setelah itu di tumbuk sampai berbentuk pipih atau gepeng. Ini bertujuan
untuk memudahkan proses hidrolisis lebih baik, karena dengan ditumbuk di harapkan selulosa terhidrolisa dengan sempurna.
III.6.3. Membuat Nutrient agar Bahan :
Ekstrak Daging = 0,6 gram
Pepton = 1 gram
Agar – agar = 3,8 gram
Aquadest = 200 ml
Cara : 1. Bahan tersebut dicampur dalam erlenmeyer beker gelas,
dipanaskan sampai larut semua. 2. Sterilkan dalam autoclave selama 15 menit.
3. Dinginkan sampai kira – kira 70
o
C, lalu pindahkan ke tabung reaksi yang steril, lalu tabung dimiringkan. Kerjakan dalam
ruangan gelas steril. 4. Media padat dalam tabung siap ditanami.
5. Sisa media Nutrient agar harus disterilkan lagi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
26
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III.6.4. Membuat Media Cair untuk kurva pertumbuhan Bahan :
Kecambah pendek = 15 gram
Gula = 25 gram
Aquadest = 500 ml
KH
2
PO
4
= 5 gram Cara :
1. 15 gram kecambah tauge pendek yang baru tumbuh. Tumbuklah kasar – kasar, kemudian rebuslah dengan aquadest
sebanyak 500 ml. 2. Tambahkan gula sebanyak 25 gram dan KH
2
PO
4
sebanyak 5 gr 3. Didihkan selama 30 menit, lalu disaring.
4. Filtrat dibuat pH = 4,5, dengan penambahan asam sitrat. 5. Lalu disterilkan.
6. Filtratnya setelah dingin ditambahkan biakan Saccharomyces Cerevisiae.
7. Lalu diinkubasi selama 48 jam, setiap 2 jam sekali diambil sampel contoh untuk dianalisa sel keringnya sebentar –
sebentar dikocok dishaker. 8. Analisa sel keringnya :
Setiap 2 jam sekali contoh diambil 10 ml, lalu disaring, kemudian dioven pada suhu 105
o
C – 110
o
C. Selama 30 menit, lalu dimasukkan ke Exikator. Setelah dingin ditimbang,
kemudian dioven lagi dan seterusnya sampai beratnya konstan. 9. Setelah selesai percobaan. Buat kurva pertumbuhannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
27
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III.6.5. Pembuatan Starter Saccharomyces Cerevisiae. Bahan :
Kecambah pendek = 150 gram
Gula = 250 gram
Aquadest = 5 liter
KH
2
PO
4
= 50 gram Cara :
1. 150 gram kecambah tauge pendek yang baru tumbuh. Tumbuklah kasar – kasar, kemudian rebuslah dengan aquadest
sebanyak 5 liter. 2. Tambahkan gula sebanyak 250 gram dan tambahkan KH
2
PO
4
50 gram 3. Didihkan selama 30 menit, lalu disaring.
4. Filtrat dibuat pH = 4,5, dengan penambahan asam sitrat. 5. Lalu disterilkan.
6. Filtratnya setelah dingin ditambahkan biakan Saccharomyces Cerevisiae .
III.6.6 Hidrolisis
1. Menimbang jerami padi seberat variabel yang telah dijalankan 40,50,60 gram.
2. Merendam jerami padi ke dalam 2500 ml larutan HCl yang telah diencerkan dengan aquadest hingga mencapai kadar pH menunjukkan
angka pH 3 yang telah sesuai dengan kondisi operasi dan pada suhu 30
o
C selama 2 hari. 3. Menyaring larutan tersebut dan mengambil filtratnya.
4. Menganalisa kadar glukosa pada filtrat hasil hidrolisa. Kadar gulukosa yang diketahui ini dijadikan sebagai kadar gulukosa awal atau kadar
gulukosa yang belum difermentasi. 5. Menambahkan Asam Sitrat ke dalam filtrat hasil hidrolisa yang akan
difermentasi hingga mencapai pH fermentasi yang telah ditetapkan 4,5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
28
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III.6.7 Fermentasi
1. Hasil glukosa terbaik yang diperoleh dari proses hidrolisis, yaitu glukosa yang diperoleh dari hidrolisis jerami padi seberat 40,50,60 gr dengan
pH 3 untuk larutan HCl sebanyak dari hasil proses hidrolisis 2500 ml. 2. Menambahkan Asam Sitrat ke dalam filtrat hasil hidrolisa yang akan
difermentasi hingga mencapai pH fermentasi yang telah ditetapkan 4,5.
3. Memasukkan starter ke dalam larutan tersebut dalam kondisi anaerobik. 4. Menutup rapat botol dan mengamati selama 2-7 hari.
5. Kemudian menganalisa kadar ethanol.
III.7. Distilasi
Hasil dari fermentasi yang didapat dimasukkan kedalam labu distilasi untuk mendapatkan alkohol dari glukosa. Proses distilasi ini dijalankan pada
suhu 70 - 80
o
C selama kurang lebih 5 jam.
III.7.1. Analisa Kadar Ethanol
1. Hasil fermentasi diambil sebanyak 500 mL kemudian dimasukkan ke dalam labu distilasi.
2. Lalu didistilasi dan hasil distilasi ditampung dengan erlenmeyer 3. Hasil distilasi tersebut dimasukkan ke dalam piknometer dan ukurlah
berart jenisnya. Perhitungan :
-Timbang piknometer kosong : a gram
-Timbang piknometer yang berisi hasil distilat : b gram -volume piknometer
: v ml
Maka :berat jenis ρ =
v a
b −
=
Dari hasil berat jenis tersebut, kemudian dilihat kadar ethanol pada tabel 3.110 Perry 6 ed.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
29
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
III.7.2. Analisa Kadar Gula
• Pipet 10 ml larutan hasil penyaringan dan masukkan ke dalam Erlenmeyer,
encerkan dengan air suling 50 ml, kocok hingga homogen. •
Pipet 50 ml larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer, tambahkan batu didih, Erlenmeyer tersebut disambung dengan pendingin tegak dan panaskan
sampai mendidih selama 10 menit. •
Kemudian segera didinginkan dalam air yang mengalir atau dalam air es dan jangan digoyang.
• Setelah dingin tambahkan 10 ml larutan KI 5 dan 12,5 ml larutan H
2
SO
4
hati-hati. •
Titrasi dengan 0,1 N larutan thio Na
2
S
2
O
3
dengan amilum sebagai indikator.
Perhitungan
Misalkan volume titrasi untuk contoh = a ml Volume titrasi untuk blanko =b ml
b-a x N thio = X Harga X dihitung berdasarkan daftar Luff Schaart.
Rumus = harga X pengenceran x 100 berat contoh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
30
TEKNIK KIMIA UPN”VETERAN”JAW A TIMUR
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN