36
kilometer persegi. Dilihat dari kelompok umur, sebagian besar penduduk kota Salatiga adalah kelompok penduduk produktif usia 15 tahun s.d 60
tahun, yaitu sebanyak 117.186 orang 70,16, dan lainnya penduduk non produktif usia 0-14 tahun dan usia 60 tahun keatas sebanyak 49.847
orang 29,84. Jumlah penduduk kota Salatiga tahun 2004-2008 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Tahun 2004-2008 No Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan
Jumlah
1
0-4 3.277
3.279 6.556
2
5-9 6.444
6.132 12.576
3
10-14 6.634
6.295 12.929
4
15-19 5.585
6.287 11.872
5
20-24 6.954
7..095 14.049
6
25-29 9.133
9.291 18.424
7
30-39 15.357
15.158 30.515
8
40-49 11.995
13.007 25.002
9
50-59 8.727
8.597 17.324
10
60 s.d keatas 8.435
9.351 17.786
82.541 84.492
167.003
Sumber : BPS Kota Salatiga 2008
B. Temuan Data dan Analisis
37
Kota Salatiga sudah sejak lama terkenal dengan produk makanan enting-enting gepuknya. Dengan kemajuan teknologi pengolahan makanan
dan meningkatnya pangsa pasar makanan olahan, Kota Salatiga berkembang menjadi kota yang menghasilkan berbagai makanan olahan seperti grubi,
ampyang gula kacang, abon, dendeng sapi dan lidah sapi, kripik paru, criping, kerupuk, keripik tempe, peyek kacang, kripik bayem dan singkong
presto dll.
1
Berdasarkan data demografis kota Salatiga, kelompok penduduk usia produktif usial5 s.d 60 tahun beijumlah 117.186 orang 70,16, hal ini
menjadi peluang bagi usaha industri rumah tangga pangan baik untuk pemasaran maupun tenaga kerja, sehingga dapat mengembangkan potensi
lokal menjadi keunggulan lokal pengembangan UMKM. Sehingga akan mempercepat pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat
kota Salatiga. Pengembangan UMKM adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah
kota, dunia usaha dan masyarakat untuk memberdayakan UMKM melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan, dan bantuan perkuatan untuk
menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan
UMKM. Prinsip
pemberdayaan UMKM adalah menumbuhkan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri. Tujuannya
untuk meningkatkan peran UMKM dalam menciptakan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat dari
1
http:www.saIatigakota.go.idInfoBerita.php?id=51, diunduh pada tanggal 27 Juni 2013.
38
kemiskinan. Agar iklim usaha dapat tumbuh dengan baik maka pemerintah kota memfasilitasi aspek- aspek sarana dan prasarana, perijinan usaha dan
informasi usaha. Aspek sarana dan prasarana ditujukan untuk mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan mengembangkan pertumbuhan
UMKM. Sedangkan aspek informasi usaha ditujukan untuk mengadakan dan menyebarluaskan informasi mengenai pasar, sumber pembiayaan, komoditas,
dan desain teknologi serta mutu. Adapun aspek perijinan usaha ditujukan untuk menyederhanakan tata cara dan jenis perijinan usaha.2 Dalam
pelaksanaannya ketiga aspek baik aspek sarana prasarana, aspek informasi usaha, dan aspek perijinan usaha dilayani oleh Seksi sarana prasarana
perdagangan dan Seksi usaha perdagangan Dinas Perindagkop dan UMKM kota Salatiga.3
IRTP adalah salah satu bentuk UMKM yang ada di kota Salatiga, dimana IRTP merupakan perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha
ditempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan, manual hingga semi otomatis. Dalam mengembangkan IRTP ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain: 1.
Kualitas Produk IRTP harus membuat formulasi produk yang dapat diterima konsumen.
Untuk itu diperlukan pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan kemasan yang tepat. Setelah itu, melakukan proses produksi yang menjadi
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah, Pasal 9, 10, dan 12.
3
Peraturan Walikota Salatiga Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kota Salatiga, Pasal 55, 146, dan 147.
39
tahap penting dalam proses pengolahan produk. Pada akhimya IRTP melakukan penanganan terhadap penyimpanan produk yang sudah jadi.
2. Sanitasi
IRTP yang baik harus mampu menghilangkan image kotor,bau,tidak beraturan, dan sanitasi yang sangat jelek. Penerapan dari sanitasi itu
sendiri secara teknis tidak sulit akan tetapi diperlukan pula kesadaran setiap individu dalam menerapkan hal tersebut.
3. Modal Usaha
Peluang pendanaan IRTP dapat berasal dari beberapa lembaga berikut ini: a
Dinas perindustrian dan perdagangan setempat melalui bank-bank pemerintah dan swasta.
b Bank Perkreditan Rakyat.
c Lembaga Swadaya Masyarakat.
d Asuransi Teknologi dari Menteri Riset dan Teknologi.
C. AnĂ¡lisis