39
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Putusan Pengadilan TUN Yang Tidak Dilaksanakan Oleh
Pejabat TUN
Ada beberapa putusan Pengadilan TUN yang penulis temukan, dimana putusan tersebut tidak dilaksanakan oleh Pejabat TUN yang dinyatakan kalah
dalam persidangan. Berikut adalah putusan yang dimaksud penulis: A. Putusan PTUN Nomor: 41G2008PTUN-BDG
1 Subjek
Nugroho dkk yang bertindak untuk dan atas nama Gereja Kristen Indonesia lanjutnya disebut GKI Jl . Pengadilan No. 35 Bogor
sebagai Penggugat melawan Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor sebagai Tergugat.
2 Objek
Surat Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor No : 503 208–DTKP Perihal Pembekuan Izin tertanggal 14 Pebruari
2008. 3
Duduk Perkara a
GKI tersebut telah memperoleh Surat Keputusan Walikota Bogor Nomor: 645.8-372 tahun 2006 tertanggal 30 Juli 2006
tentang Izin Mendirikan Bangunan dan telah mendapat dukungan dari penduduk sekitar GKI tersebut sebanyak 170
40
surat pernyataan tidak keberatan padatanggal 10 Maret 2002, 127 surat pernyataan yang sama pada tanggal 1 Maret 2003, 42
surat pernyataan yang sama pada tanggal 8 Januari 2006, 71 surat pernyataan yang sama pada tanggal 12 Januari 2006, 25
surat pernyataan yang sama pada tanggal 14 Januari 2006 dan 40 surat pernyataan yang sama pada tanggal 15 Januari 2006;
b Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan tanggal 3 Maret
2006 , Kantor Pertanahan tanggal 14 Maret 2006, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tanggal 15 Maret 2006, Dinas Bina
Marga dan Perairan tanggal 17 April 2006 serta Dinas Tata Kota dan Pertanahan Kota Bogor tanggal 30 Mei 2006 telah
menerbitkan saran teknis pembangunan dan pengesahan sit plan pembangunan gereja tersebut. Oleh karena sudah
terpenuhinya semua
persyaratan untuk
melakukan pembangunan, maka Walikota Bogor memberikan IMB
kepada GKI dengan dikeluarkannya Keputusan Walikota Bogor Nomor: 645.8-372 tahun 2006 tertanggal 30 Juli 2006 ;
c GKI tersebut melalui Pdt. Sumantoro telah menerima surat
Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan No: 503208-DTKP perihal Pembekuan Izin tertanggal 14 Pebruari 2008;
d Menanggapi diterbitkannya surat Kepala Dinas Tata Kota dan
Pertamanan tersebut, Majelis Jemaat GKI tersebut telah mengirim surat kepada Walikota Bogor Nomor 64MJ - GKI
Bgr I I 2 0 0 8, perihal Keberatan dan Penolakan atas Surat
41
Pembekuan IMB Gereja yang Diterbitkan Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor, tertanggal 28 Pebruari 2008
yang juga ditembuskan kepada Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor, Kepala Badan Pengawasan Daerah
Kota Bogor, Kepala Bagian Hukum Setdakot Bogor, Kepala Kantor Sat. Pol P.P . Kota Bogor dan Forum Ulama dan Ormas
Islam seKota Bogor; e
Bahwa, dengan diterbitkannya Objek Gugatan tersebut, maka Penggugat merasa telah terjadi pelanggaran Hak Asasi
Manusia. Untuk itu, Penggugat telah mengadukan secara langsung perihal ini kepada Komnas HAM di Jakarta pada
tanggal 10 Maret 2008. Sebagai respon terhadap materi pengaduan tersebut, Komnas HAM telah mengirim surat
kepada Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 592 KPMT IV08 perihal Penolakan Pembekuan IMB Gereja
Taman Yasmin tertanggal 7 April 2008. Pada intinya Komnas HAM meminta klarifikasi dan perkembangan mengenai
permasalahan ini kepada Menteri Agama dalam waktu yang tidak terlalu lama. Surat Komnas HAM tersebut juga
ditembuskan antara lain kepada Menteri Dalam Negeri, Walikota Bogor dan Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan
Kota Bogor;
42
f Adanya pihak ketiga yaitu Forum Ulama dan Ormas Islam se-
Kota Bogor yang keberatan diterbitkannya IMB Gereja tersebut.
4 Isi Gugatan
a Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
b Menyatakan batal atau tidak sah Surat Nomor : 503 208 –
DTKP perihal Pembekuan Iz in tertanggal 14 Pebruari 2008; c
Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Nomor: 503208 – DTKP perihal Pembekuan Izin
tertanggal 14 Pebruari 2008; d
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
5 Pertimbangan Hakim
a Para Penggugat berdasarkan ketentuan Pasal 94 ayat 1 Tata
Gereja Tager Badan Pekerja Majelis Gereja Kristen
Indonesia Tahun 2003 dan Keputusan Persidangan Majelis Jemaat PMJ Gereja Kristen Indonesia Pengadilan, Para
Penggugat berhak untuk mewakili kepentingan hukum Gereja Kristen Indonesia Pengadilan untuk beracara di Pengadilan
Tata Usaha Negara Bandung dengan diwakili oleh Penerima Kuasa. Dengan demikian, pihak yang mengajukan gugatan
dalam sengketa Tata Usaha Negara dengan Register Perkara Nomor: 41G2008 PTUN- BDG adalah telah jelas Subyek
Hukumnya.
43
b Dalam pokok sengketa.
1 Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata Para Penggugat tidak
diberikan kesempatan memberikan penjelasan sebelum terbitnya obyek sengketa a quo;
2 Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T- 3, T- 4, T- 6, T-7, T- 8, T- 9 dan T- 10, Majelis Hakim memperoleh fakta
bahwa sebelum diterbitkan Surat Keputusan obyek
sengketa a quo memang ada pernyataan keberatan yang diajukan Forum Umat Islam dan Ormas - ormas Islam se-
Bogor tentang Pembubaran Ahmadiyah dan Penolakan Pembangunan Gereja bukti T- 3, Permohonan Audiensi
dari Forum Umat Islam Kota Bogor bukti T- 4, Pernyataan Penolakan dari warga bukti T- 6 sampai
dengan bukti T- 10. Setelah Majelis Hakim mencermati surat - surat tersebut tidak dijadikan alasan untuk
membekukan izin; 3 Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P- 7 sampai dengan
bukti P- 19, terungkap fakta hukum Para Penggugat telah melakukan upaya untuk melengkapi persyaratan pengajuan
permohonan IMB Gereja dan persyaratan tersebut telah dapat dipenuhi oleh Para Penggugat, dengan bukti
diterbitkan IMB;
44
4 Menimbang, bahwa ternyata kemudian dalam tahap pembangunan Gereja Kristen Indonesia Pengadilan yang
pada pokoknya karena ada keresahan masyarakat, ada penolakan atas pembangunan Gereja Kristen Indonesia
Pengadilan tersebut akhirnya diterbitkanlah oleh Tergugat Pembekuan Izin;
5 Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa surat keputusan
obyek sengketa a quo penerbitannya bertentangan dengan ketentuan Pasal 15 ayat 2 Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2006 tentang Bangunan, dengan pertimbangan bahwa
Para Penggugat
tidak pernah
didengar keterangannya atau diberi kesempatan untuk memberikan
penjelasan sebelum diterbitkannya obyek sengketa a quo Asas Audiet Alteram Partem, Vide Pasal 15 ayat 2
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006; 6 Menimbang,
bahwa selanjutnya
Majelis Hakim
berpendapat bahwa dalam menyikapi Surat Pengaduan dari Forum Ulama dan Ormas Islam se - Kota Bogor Nomor
Istimewa tanggal 1 Oktober 2006, Hal Permohonan Pembatalan Pembangunan Gereja di Jalan KH. Abdullah
bin Nuh No. 31 Kelurahan Curug Mekar Kecamatan Bogor Barat tersebut,
Tergugat seharusnya memperhatikan ketentuan Pasal 21 Peraturan Bersama Menteri Agama dan
45
Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala
Daerah Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan
Umat Beragama,
Pembentukan Forum
Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah; 7 Menimbang,
bahwa selanjutnya
Majelis Hakim
berpendapat bahwa dalam menyikapi Surat Pengaduan dari Forum Ulama dan Ormas Islam se-Kota Bogor Nomor
Istimewa tanggal 1 Oktober 2006, Hal Permohonan Pembatalan Pembangunan Gereja diJalan KH. Abdullah
bin Nuh No. 31 Kelurahan Curug Mekar Kecamatan Bogor Barat tersebut,
Tergugat seharusnya memperhatikan ketentuan Pasal 21 Peraturan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala
Daerah Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan
Umat Beragama,
Pembentukan Forum
Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah; 8 Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang
terungkap dipersidangan berupa keterangan Para Pihak, Bukti Surat dan Keterangan Saksi ketentuan Pasal 21
tersebut belum pernah dilaksanakan, walaupun pernah dilaksanakan Audiensi lihat bukti T- 4, tetapi tidak
mengikut sertakan Para Penggugat. Berdasarkan bukti P-
46
23 Para Penggugat pernah minta bantuan Forum
Komunikasi Umat
Beragama Kota
Bogor untuk
menyelesaikan permasalahan Pembekuan IMB Gereja Kristen
Indonesia Pengadilan,
namun permohonan
diajukan setelah terbit obyek sengketa a quo dan diajukan sendiri oleh Para Penggugat tanpa melalui musyawarah
untuk menyelesaikan perselisihan yang dilakukan oleh Walikota dibantu Kantor Departemen Agama Kabupaten
Kota; 9 Menimbang, bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek
sengketa a quo mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2006 dan Peraturan Bersama
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 Nomor 8 Tahun 2006, maka Tergugat harus
memperhatikan dan
mempertimbangkan secara
komprehensif mengenai
prosedur dan
tata cara
penyelesaian perselisihan akibat pendirian rumah ibadat dan tata cara dan prosedur pembekuan izin, demi
tercapainya kerukunan umat beragama sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila dan Undang- Undang Dasar
1945; 10
Menimbang, bahwa
berdasarkan uraian
pertimbangan di atas dalil gugatan Para Penggugat yang menyebutkan tindakan Tergugat dalam menerbitkan Surat
47
Keputusan obyek sengketa a quo bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku
terbukti kebenarannya oleh karena itu gugatan Para Penggugat haruslah dikabulkan dan Surat Kepala Dinas
Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor Nomor: 503208 – DTKP Perihal Pembekuan Izin tertanggal 14 Pebruari 2008
harus dinyatakan batal; 11
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 110 jo. Pasal 112 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986, Tergugat
dihukum membayar biaya perkara yang jumlahnya akan ditentukan dalam Amar Putusan ini.
6 Putusan Hakim
a Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; b Menyatakan batal Surat Kepala Dinas Tata Kota dan
Pertamanan Kota Bogor Nomor : 503208 – DTKP Perihal Pembekuan Izin tertanggal 14 Pebruari 2008;
c Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor Nomor : 503 208
– DTKP Perihal Pembekuan Izin tertanggal 14 Pebruari 2008; d Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini sejumlah Rp. 59.000, 00 lima puluh sembilan ribu rupiah.
7 Pelaksanaannya
48
Setelah Putusan
Pengadilan TUN
Bandung Nomor:
41G2008PTUN-BDG dibacakan pada tanggal 4 September 2008 yang memenangkan pengugat maka tergugat mengajukan banding
yang menghasilkan Putusan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta Nomor: 241B2008PT.PTUN.JKT pada tanggal 11 Pebruari 2009
yang menguatkan Putusan Pengadilan TUN Bandung. Tak puas dengan hasil tersebut tergugat mengajukan permohonan peninjauan
kembali, dan menghasilkan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor: 127 PKTUN2009 pada tanggal 9
Desember 2010 yang mengungatkan Putusan Pengadilan TUN Bandung. Tergugat tetap tidak melaksanakan Putusan Pengadilan
Bandung yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dan menghukum, sehingga Walikota Bogor menerbitkan SK Nomor:
503.43-135 pada tangal 8 Maret 2011 yang berisi mencabut surat pembekuan IMB GKI Yasmin. Hal ini tidak sesuai dengan UU
PTUN, karena yang dapat mencabut objek sengketa TUN adalah Pejabat TUN yang mengeluarkan KTUN tersebut.
B. Putusan PTUN Nomor: 58G-TUN2010PTUN.Mks 1
Subjek Muh. Arsad, MM sebagai Penggugat melawan Bupati Kepulauan
Selayar sebagai Tergugat. 2
Objek Keputusan
Bupati Kepulauan
Selayar Nomor:
821.2 16OXBKD2010
tanggal 05
Oktober 2010
tentang
49
Pemberhentian Sdr . Drs. MUH. ARSYAD, MM NIP.19650805 198603 1 022 Pangkat Pembina Tk. I Golongan Ruang IVb
Jabatan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar;
3 Duduk Perkara
a Bahwa PENGGUGAT adalah Pegawai Negeri Sipil pada instansi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dengan
nama Iengkap Drs. MUH. ARSAD, MM NIP 19650805 198603 1 022 pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IVb
jabatan Kepala Badan Kepegawaian Daerah berdasarkan Keputusan Bupati Kepulauan Selayar Nomor : 821.2201 l
BKD2009 tanggal 3 Januari 2009; b Bahwa sesuai dengan usia dan masa kerja Penggugat
dibandingkan dengan jenjang pangkatgolongan dan jabatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu usia 45 tahun dengan
pangkat Pembina Tk. I golongan ruang IVb dan jabatan struktural eselon I l – b sebagai Kepala Badan Kepegawaian
Daerah, maka Penggugat termasuk dalam kategori Pegawai Negeri Sipil dengan perjalanan
karier cemerlang bila dibandingkan dengan Pegawai Negeri Sipil lainnya, tidak
pernah dijatuhi hukuman disiplin, baik hukuman disiplin ringan, sedang maupun berat karena suatu pelanggaran
administrasi maupun pelanggaran yang bersifat pidana, bahkan selama menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah
50
Kabupaten Selayar, telah melakukan pembenahan administrasi kepegawaian secara tertib, akuntabel dan transparan;
c Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2010 sekitar pukul 13.00 wita, Penggugat
menerima surat
keputusan pemberhentian
pencopotan sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar
Nomor: 821.2160DXBKD2010 tanggal 05 Oktober 2010 yang kini
menjadi objek sengketa dengan alasan yang mengada-ada, karena PENGGUGAT dianggap tidak mampu mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar. Keputusan mana, selain memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 3, yang sangat merugikan
kepentingan Penggugat, juga pengajuan gugatan Penggugat masih dalam tenggang waktu 90 sembilan puluh hari setelah
gugatan diterima sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 55 Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara; d Bahwa Keputusan Bupati Kepulauan Selayar Nomor : 821.2
16OXBKD2010 tanggal 05 Oktober 2010 tentang
Pemberhentian Penggugat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar adalah suatu keputusan
Tata Usaha Negara yang cacat hukum, oleh karena
TERGUGAT dalam menerbitkan keputusan tersebut tidak didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku di
51
bidang kepegawaian yang mengatur tentang pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dari jabatan struktural sebagaimana
tersebut dalam Pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
Jabatan Struktral yang berbunyi “Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dari jabatan struktural karena:
1 Mengundurkan diri dari jabatan yang didudukinya; 2 Mencapai batas usia pensiun;
3 Diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil; 4 Diangkat dalam jabatan struktural lain atau jabatan
fungsional; 5 Cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti di luar
tanggungan negara karena persalinan; 6 Tugas belajar lebih dari 6 enam bulan;
7 Adanya perampingan organisasi pemerintah; 8 Tidak memenuhi persyaratan kesehatan jasmani dan rohani,
atau; 9 Hal - hal lain yang di tentukan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dari persyaratan tersebut huruf a sd i di atas terlihat bahwa
tidak satupun diantaranya yang dipenuhi oleh Penggugat untuk dijadikan dasar dalam pemberhentian Penggugat sebagai
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar.
52
4 Isi Gugatan
a Mengabulkan gugatan Penggugat untuk keseluruhannya; b Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Bupati Kepulauan
Selayar Nomor: 821.2 160 XBKD2010 tanggal 05 Oktober 2010 tentang Pemberhentian Sdr. Drs. MUH. ARSYAD, MM
NIP: 19650805 198603 1 022 Pangkat Pembina Tk. I Golongan Ruang IVb Jabatan Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar; c Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Bupati
Kepulauan Selayar Nomor: 821.2 160 XBKD2010 tanggal 05 Oktober 2010 tentang Pemberhentian Sdr. Drs. MUH.
ARSYAD, MM NIP: 19650805 198603 1 022. 5
Pertimbangan Hakim a
Menimbang, bahwa Penggugat pada pokoknya berkeberatan dengan diterbitkannya objek sengketa a- quo oleh Tergugat
dalam hal ini Bupati Kepulauan Selayar karena mengandung unsur pelanggaran terhadap undang - undang maupun Asas-
Asas Umum Pemerintahan yang Baik AAUPB, atas dasar alasan sebagai-mana telah diuraikan dan dipertimbangkan
dalam pertimbangan tentang duduknya sengketa diatas; b
Menimbang, bahwa Penggugat merasa kepentingannya telah dirugikan oleh karena terbitnya objek sengketa a- quo, dimana
selama menjalankan tugas baik sebagai pegawai negeri sipil maupun dalam jabatan, Penggugat telah bekerja dengan baik
53
dan tanggung jawab serta Penggugat juga tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin oleh karenannya Tergugat dalam menerbit
kan objek sengketa a- quo bertentangan dengan peraturan perundang- undangan serta Asas- Asas Umum Pemerintahan
yang baik AAUPB; c
Menimbang, bahwa memperhatikan keseluruhan alat bukti yang diajukan dalam persidangan untuk mendukung dalil-dalil
Tergugat mengenai alasan-alasan pemberhentian berkait
dengan tindak lanjut penjatuhan hukuman disiplin berat kepada Penggugat berupa pembebasan dari jabatan, tidak di temukan
adanya bukti terhadap pemanggilan Penggugat yang dijatuhi hukuman disiplin berat maupun bukti telah
dilakukan pemeriksaan sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal
23,24,25 dan 28 Peraturan Pemerintah Nomor: 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil tersebut;
d Menimbang, bahwa memperhatikan secara cermat keseluruhan
alat bukti yang diajukan pada persidangan tidak terdapat undangan rapat maupun
Berita Acara Sidang Mutasi Pengisian
Jabatan, yang
menerangkan adanya
rapat Baperjakat pada hari Sabtu
tanggal 2 Oktober 2010
sebagaimana tercantum dalam Simpulan Rapat Baperjakat Bukti T- 14.e, melainkan diadakan pada hari Senin tanggal 4
Oktober 2010 vide Bukti T- 14.a , T- 14.c , dan T-14.d; Menimbang, bahwa memperhatikan lebih lanjut Daftar Nama-
54
Nama PNS yang akan di BPJKT lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar tanggal 4 Oktober 2010 Bukti
T- 14.d, tertangga l3 Oktober 2010 tercatat khususnya nama Penggugat pada kolom jabatan lama sebagai Kepala Badan
Kepegawaian Daerah Kebupaten Keplauan Selyar dan jabatan baru telah tercatat sebagai Staf Sekretaris Daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar, artinya bahwa sebelum diadakan rapat baperjakat tangga l4 Oktober 2010 v ide Bukti T- 14.a , T-
14.c , Sekretaris Baperjakat telah memposisikan Penggugat dalam jabatan baru sebagaimana tercantum dalam daftar nama
dimaksud Buk t i T-14.d; e
Menimbang, bahwa dari seluruh alasan dan pertimbangan hukum sebagaimana telah dipertimbangkan tersebut diatas,
Majelis Hakim berkeyakinan bahwa baik rumusan Keputusan objek sengketa a- quo, maupun prosedur , dan substansi
materiil dari keputusan tersebut telah ternyata tidak sesuai dengan norma- norma materiil atau landasan yuridis yang
semestinya harus diterapkan, dan oleh karenannya Keputusan objek sengketa a- quo mengandung cacat yuridis dalam
penerbitannya maka harus dinyatakan batal, oleh karenanya gugatan Penggugat adalah beralasan hukum dan patut
dikabulkan; f
Menimbang, bahwa oleh karena Objek sengketa Surat Keputusan Bupati Kepulauan Selayar Nomor: 821.2160
55
XBKD2010 tentang Pemberhentian Sdr .Drs .Muh.Arsyad ,MM. NIP 19650805 198603 1 022 Pangkat Pembina Tk. I
Golongan Ruang IVb Jabatan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, tanggal 5 Oktober 2010
Bukti T-1 dinyatakan batal, maka oleh karenanya hak dan kedudukan Penggugat pulih sebagaimana Surat Keputusan
Bupati Kepulauan Selayar Nomor : 821.2201 I BKD2009, tanggal 3 Januar i 2009 BuktiP- 2 hingga adanya putusan
yang berkekuatan hukum tetap, tanpa memerlukan mekanisme penerbitan Surat Keputusan yang baru terhadap Pengangkatan
kembali Penggugat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, dan atau setidak-
tidaknya menempatkan yang bersangkutan pada kedudukan dan jabatan yang sederajat, dengan tentunya menyesuaikan
pada perubahan struktur jabatan sebagaimana ditentukan pada pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor : 41 tahun 2007, hal
mana adalah bertujuan untuk menjamin pembinaan pola karier yang sehat, yang pada prinsipnya tidak diperbolehkan
perpindahan jabatan struktural dari eselon yang lebih tinggi ke dalam eselon yang lebih rendah;
g Menimbang, bahwa terhadap permohonan penundaan yang dia
jukan Penggugat, Majelis Hakim berpendapat bahwa oleh karena tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak dan akan
tidak seimbang dibanding dengan manfaat bagi kepentingan
56
yang lebih besar untuk dilindungi oleh pelaksana Keputusan Tata Usaha Negara tersebut, sebagaimana ketentuan pasal 67
Undang- Undang Nomor 9 tahun 2004, Tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 5 tahun 1986 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, oleh karenannya peromohonan penundaan berlakunya Surat Keputusan Objek sengketa dimaksud tidak
beralasan hukum, dan oleh karenanya haruslah dinyatakan ditolak;
6 Putusan Hakim
a Mengabulkan Gugatan Penggugat; b Menyatakan Batal Surat Keputusan Bupati Kepulauan Selayar
Nomor : 821.2 160 XBKD2010 tentang Pemberhentian SDR.Drs .Muh.Arsyad ,MM. NIP: 19650805 198603 1 022
Pangkat Pembina Tk. I Golongan Ruang IVb Jabatan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar ,
tanggal 5 Oktober 2010; c Mewajibkan kepada Tergugat Mencabut Surat Keputusan
Bupati Kepulauan Selayar Nomor: 821.2 160 XBKD2010 tentang Pemberhentian Sdr. Drs. Muh. Arsyad ,MM. NIP:
19650805 198603 1 022 Pangkat Pembina Tk. I Golongan Ruang IVb Jabatan Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar, tanggal 5 Oktober 2010; d Mewajibkan kepada Tergugat untuk merehabilitasi hak- hak
dan kedudukan harkat dan martabat Penggugat seperti semula;
57
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.55 .000 lima puluh lima ribu rupiah.
7 Pelaksanaannya
72
a Tanggal 13 Januari 2011 Bupati Kepulauan Selayar menyatakan Banding atas Putusan PTUN Makassar Nomor :
58G.TUN2010P.TUN.Mks; b Tanggal 23 Mei 2011 Majelis Hakim Banding Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Makassar memutus Perkara Banding Nomor : 28B.TUN2011PT.TUN.MKs tanggal 4
April 2011 dengan amar putusan sebagai berikut : 1 Menerima secara formil permohonan banding dari
TergugatPembanding; 2 Menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Makassar Nomor : 58G.TUN2010P.TUN.Mks, tanggal 10 Januari 2011;
3 Menghukum TergugatPembanding membayar biaya pada kedua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding
sebesar Rp.250.000.-dua ratus lima puluh ribu rupiah. c Tanggal 20 Juni 2011 Bupati Kepulauan Selayar selaku
TergugatPembanding mengajukan Kasasi atas Putusan Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara PT.TUN
Makassar;
72
http:www.kompasiana.comacakronologis-perkara-tun-antara-muh-arsad-vs-bupati- kepulauan-selayar_551b7142813311c87f9de694
. Dilihat pada tanggal 15 Agustus 2016, pukul 15.28 WIB.
58
d Tanggal 22 Nopember 2011 Majelis Hakim Agung Mahkamah Agung RI memutuskan Perkara Kasasi Nomor : 293
KTUN2011 dengan amar putusan sebagai berikut: 1 Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi :
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR tersebut; 2 Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya
perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000,-lima ratus ribu rupiah;
e Tanggal 9 Oktober 2012 batas waktu 2 dua bulan setelah putusan diterima oleh Tergugat dan Tergugat tidak
melaksanakan kewajibannya maka Keputusan Pemberhentian Drs. MUH. ARSAD, MM sebagai Kepala BKD dinyatakan
tidak mempunyai kekuatan hukum lagi; f Tanggal 3 September 2012, Drs. MUH. ARSAD, MM
mengajukan Surat Permintaan Eksekusi Putusan PTUN Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap kepada Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara. Tanggal 20 September 2012 Ketua PTUN Makassar
menetapkan Perintah
Eksekusi Nomor:
14PEN.EKSG.TUN2012P.TUN.Mks; g Tanggal 3 September 2012, Drs. MUH. ARSAD, MM
meminta kepada Kepala BKN untuk memberikan Tindakan Aministratif kepada Bupati Kepulauan Selayar yang telah
melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kepegawaian dan tidak mematuhi Putusan
59
PTUN yang telah berkekuatan hukum tetap dengan tembusan Presiden RI, Mendagri dan sebagainya termasuk Gubernur
Sulawesi Selatan 12 lembaga; h Tanggal
16 Oktober
2012, Menteri
Dalam Negeri
memerintahkan Bupati Kepulauan Selayar melaksanakan Putusan PTUN Makassar dengan mencabut Keputusan Bupati
Kepulauan Selayar Nomor : 821.2160XBKD2012 tanggal 5 Oktober
2010 sebagaimana
Surat Mendagri
Nomor: 8004520Biro Kepeg tanggal 16 Oktober 2012 perihal
Permintaan Eksekusi
Putusan Perkara
Nomor :
58G.TUN2010P.TUN.Mks, Nomor
: 28B.TUN2011PT.TUN.Mks, Nomor : 293 KTUN2011;
i Tanggal 9 Nopember 2012, Drs. MUH. ARSAD, MM mengirim surat permintaan Upaya Paksa dan Pengumuman di
Media Cetak kepada Ketua PTUN Makassar agar memaksa Bupati Kepulauan Selayar melaksanakan Putusan PTUN.
Tanggal 27 Nopember 2012 Panitera PTUN Makassar mengeluarkan Pengumuman Resmi bahwa Bupati Kepulauan
Selayar tidak melaksanakan Putusan PTUN Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap dan dimuat melalui Harian Berita
Kota Makassar BKM pada tanggal 28 Nopember 2012 dengan berita berjudul “PTUN Perintahkan Cabut SK Bupati
Selayar” yang disebar pada saat Upacara Peringatan Hari Jadi Selayar ke-407 tanggal 29 Nopember 2012 di Lapangan
60
Pemuda Benteng dan Pengumuman Utuh pada tanggal 29 Desember 2012 dengan kolom berita seperempat halaman pada
halaman 5; j Tanggal 19 Nopember 2012, Drs. MUH. ARSAD, MM
mengajukan Permintaan Perintah Presiden agar Bupati Kepulauan Selayar mematuhi Putusan PTUN sebagai Upaya
Paksa terakhir
kepada Bupati
agar mematuhi
dan melaksanakan Putusan PTUN;
k Tanggal 28 Nopember 2012, Menteri Dalam Negeri kembali memerintahkan Bupati Kepulauan Selayar agar melaksanakan
Putusan PTUN Makassar dengan mengembalikan Drs. MUH. ARSAD, MM ke jabatan semula sebagai Kepala BKD
Kepulauan Selayar atau minimal jabatan yang setara sebagaimana surat Mendagri Nomor : 8007296Biro Kepeg
tanggal 28 Nopember 2012; l Tanggal 2 Januari 2013, Drs. MUH. ARSAD, MM menghadap
kepada Panitera
PTUN Makassar
dengan membawa
Pengumuan PTUN di Harian BKM halaman 5 tertanggal 29 Desember 2012 sebagai lampiran surat permintaan Perintah
Presiden sebagai Pimpinan Pemerintahan Tertinggi untuk memerintahkan Bupati Kepulauan Selayar melaksanakan
Putusan PTUN Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap.
61
C. Putusan PTUN Nomor: 20G2013PTUN-KPG
73
1 Subjek
Silvester Wangur, S.Pd sebagai Penggugat melawan Bupati Rote Ndao sebagai Tergugat I dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Rote Ndao sebagai Tergugat II. 2
Objek Surat
Keterangan Penghentian
Pembayaran Gaji
No. KU.90087IV2009.
3 Isi Gugatan
a Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
b Penggugat memohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan
batal atau tidak sah Surat Keterangan Penghentian Pembayaran gaji No. KU.90087IV2009;
c Memerintahkan Tergugat untuk menerbitkan Surat Keputusan
tentang membayar gaji selama 75 bulan mulai dari bulan Pebruari 2003 sampai dengan bulan April 2009;
d Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar
segala biaya yang timbul dalam perkara ini. 4
Putusan Hakim a
Mengabulkan gugatan Penggugat sebagain; b
Menyatakan batal sikap diam Tergugat I dan Tergugat II yang disamakan dengan keputusan penolakan Tergugat I dan
Tergugat II terhadap surat permohonan Penggugat No:
73
Rydo Nickylens Manafe, Problematika Hukum Terhadap Eksekusi Putusan Hakim Peradilan Tata Usaha Negara Studi Terhadap Putusan PPTUN Nomor: 20G2013PTUN-KPG,
Tesis, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 15 Pebruari 2016, h. 85.
62
13SWV2003 tertanggal 20 Mei 2013, perihal: Mohon pembayaran gaji;
c Mewajibkan
Tergugat untuk
memproses permohonan
Penggugat dan menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara tentang Pembayaran Gaji Penggugat terhitung bulan
Oktober 2004 sampai dengan Januari 2009; d
Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 141.000,-
Seratus Empat Puluh Satu Ribu Rupiah. D. Putusan PTUN Nomor 20G1994PTUN-PDG
74
1 Subjek Drs. Mawardi, AKT. Sebagai Penggugat melawan Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Indonesia Provinsi Sumatra Barat sebagai Tergugat I dan Direktur RSUP. Dr. M. Djamil Padang
sebagai Tergugat II. 2 Objek
Surat Keputusan Tergugat I Nomor: KP.04.04.147 tertanggal 4 Juli Tahun 1994 tentang Pengangkatan dalam jabatan Struktural Eselon
IV.b pada RSUP. Dr. M. Djamil Padang dan Surat Keputusan Tergugat II Nomor: 04.04.02.50 tanggal 13 Agustus 1994 tentang
Penunjukan Kepala Seksi Pengelolaan Dana Intern RSUP. Dr. M. Djamil Padang.
3 Duduk Perkara
74
Umar Dani, Putusan Pengadilan Non-Executable Proses dan Dinamika Dalam Konteks PTUN, Penerbit Genta Press, Yogyakarta, 2015, h. 108-111.
63
Penggugat memohon kepada Pengadilan TUN Padang untuk membatalkan atau menyatakan tidak sah:
a Surat Keputusan Tergugat I Nomor: KP.04.04.147 tertanggal 4 Juli Tahun 1994 tentang Pengangkatan dalam jabatan Struktural
Eselon IV.b pada RSUP. Dr. M. Djamil Padang; b Surat Keputusan Tergugat II Nomor: 04.04.02.50 tanggal 13
Agustus 1994 tentang Penunjukan Kepala Seksi Pengelolaan Dana Intern RSUP. Dr. M. Djamil Padang;
c Memerintahkan Tergugat
I dan
Tergugat II
untuk mengembalikan lagi kedudukan Penggugat sebagai Kepala Seksi
Pengelolaan Dana Intern RSUP. Dr. M. Djamil Padang. 4 Pelaksanaannya
a Setelah melakukan pemeriksaan, PTUN Padang memberikan putusan dengan mengabulkan gugatan Penggugat, putusan
tersebut dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 43BDG-GPDPT.TUN-MDN1995 dan Putusan
Kasasi Mahkamah Agung RI No. 22KTUN1996 putusan tersebut diputus pada tanggal 25 September 1998.
b Penggugat telah mengajukan permohonan eksekusi yaitu pada tanggal 1 Nopember 1998, kemudian pada tanggal 22 Desember
1998 dan kembali mengajukan permohonan pada tanggal 6 Januari 2000, atas permohonan tersebut Pengadilan telah
memanggil pihak tergugat buntuk melaksanakan putusan namun tergugat menyatakan bahwa posisi yang dimohonkan penggugat
64
telah tidak ada lagi, dengan demikian putusan tersebut tidak dapat dilaksanakan.
c Penggugat berupaya
untuk meminta
tergugat dapat
melaksanakan putusan tersebut melalui peran pengadilan, namun pengadilan hanya bisa menghimbau kepada tergugat agar
mengganti posisi penggugat pada jabatan lain atau dengan memberikan kompensasi.
3.2 Penyebab