Pengemasan dan Penyimpanan Proses Pengolahan Teh Hitam

commit to user 70 Proses sortasi di pabrik teh Kebun Semugih menggunakan alat sortasi yang pada umumnya sudah tua dan sering mengalami gangguan saat pekerjaan sortasi kering sehingga kadang pekerjaan sortasi kering yang seharusnya dikerjakan selesai pada satu hari harus tertunda pada hari berikutnya karena menunggu perbaikan peralatan yang lama. Secara umum bubuk hasil sortasi kering sudah terpisah-pisah dalam tiap grade dan hasilnya cukup bersih dengan kadar air bubuk yang tidak terlalu jauh menyimpang dari standar bakunya yaitu 5-6 . Bubuk kering yang sudah dipisahkan berdasarkan mutunya kemudian dikemas dan disimpan.

6. Pengemasan dan Penyimpanan

Pengemasan merupakan suatu cara untuk menjaga atau mempertahankan kualitas produk. Setelah proses sortasi kering agar tidak terjadi kenaikan kadar air dan mampu disimpan dalam jangka waktu yang lama, bubuk dimasukkan kedalam peti miring Tea Bim. Peti miring berfungsi sebagai tempat penyimpanan bubuk teh sementara sebelum dikemas. Dari peti miring, bubuk teh dimasukkan kedalam Tea Bulker untuk dilakukan homogenisasiblending bubuk teh sejenis atau jenis satu dengan yang lain sesuai pesanan. Apabila telah mencukupi satu Chop sekitar 20 sak, bubuk teh dapat langsung dimasukkan kedalam kemasan Paper Sack melalui Tea Packer. Kemudian kemasan dipadatkan dan dirapikan dengan alat penggetar. Gambar 4.10 Proses pengemasan Teh Hitam commit to user 71 Sebelum bubuk teh dikemas diambil sampel untuk dilakukan pengujian mutu harian, sampel dikirim dan dianalisa dikantor pemasaran bersama.Tujuan dilakukan pengemasan antara lain: 1. Melindungi produk dari kerusakan 2. Memudahkan transportasi 3. Efisiensi dalam penyimpanan di gudang 4. Dapat digunakan dalam media promosi 5. Menjaga mutu dan aroma teh hitam 6. Memperpanjang daya simpan bubuk teh yang dihasilkan 7. Mencegah terjadinya kenaikan kadar air Faktor-faktor yang berpengaruh pada pengemasan adalah: 1. Jenis dan kondisi bubuk teh dikemas 2. Jenis bahan kemasan 3. Waktu penyimpanan dan pengemasan 4. Suhu dan kelembaban ruangan 5. Kebersihan gudang dan alat transportasi Tahapan dan ketentuan umum dalam proses pengemasan bubuk teh hasil sortasi kering adalah: 1. Teh yang ada pada peti miring dikeluarkan dan langsung dimasukkan kedalam tea bulker, tea bulker berfungsi untuk mencampur teh blending 2. Klep pengeluaran dari hopper ke paper sack dapat di isi sesuai standar 3. Pada saat memulai pengepakan, dilakukan pengambilan contoh untuk kontrol keseragaman dan homogenisasi bubuk teh. Jika bubuk teh tidak sesuai dengan standar maka dilakukan sortasi ulang. 4. Menyiapkan kantong contoh yang mempunyai lapisan aluminium foil didalamnya 5. Kantong contoh diberi informasi sesuai dengan keperluan lengkap dengan paraf, inisiial dan lain-lain 6. Isi setiap kantong contoh sekitar 100 gram commit to user 72 7. Paper sack yang sudah di isi kemudian ditimbang, apakah sesuai dengan standart dan tidak berubah. Gambar 4.11 Kantong Contoh sebagai sampel produk teh hitam Paper sack yang sudah terisi kemudian di simpan secara bertumpuk di ruang penyimpanan sebelum di angkut ke pelabuhan. Didalam kemasan Paper Sack tertulis informasi mengenai label nama produk, alamat pabrik, Gross, grade, dan nomor chop yang semuanya wajib di lengkapi jika paper sack telah di isi. Untuk susunan tumpukan pada paper sack tidak boleh melebihi 2 meter. Total tumpukan sekitar 10 paper sack setiap tumpukannya. Setelah jumlah sack mencapai 5 Chop 100 buah Paper Sack maka dilakukan pengiriman. Pasar yang dituju adalah pasar luar negeri atau ekspor. Untuk pengiriman tujuan ekspor biasanya diangkut dengan menggunakan container. Container kecil memiliki kapasitas 5 chop sedangkan kontainer besar memiliki kapasita 10 chop. Satu chop terdiri dari 20 paper sack. Menurut Setiawati dan Nasikun 1991, perkebunan teh di Indonesia menunjukkan kemajuan yang cukup berarti ditinjau dari perkembangan produksi maupun pemasaran ekspornya.

7. Pemasaran