PENDAHULUAN Karakteristik dan Kapasitas Antioksidan Daun Gaharu (Gyrinops versteegii).

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang Aktivitas tubuh yang berlebih atau maksimal, kurangnya masukan gizi yang baik karena pola makan yang tidak teratur dan kurang melakukan olah raga menyebabkan banyaknya radikal bebas yang ada dalam tubuh. Kelebihan radikal bebas ini diakibatkan antioksidan endogen SOD, GPx dan Katalase tidak mampu lagi menangkap atau menetralisir radikal bebas ini. Radikal-radikal bebas ini akan melakukan reaksi-reaksi oksidasi dengan lemak dan protein, sehingga dapat merusak tress a-membran sel dan merusak komposisi DNA. Hal inilah merupakan awal terjadinya kerusakan oksidatif yang dikenal sebagai tress oksidatif yang kalau dibiarkan terlalu lama tre menyebabkan terjadinya suatu mutasi sehingga menyebabkan terjadinya beberapa penyakit tress ative seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini dan lain-lain Ardiansyah, 2007 ; Moein, dkk., 2007; Orhan, dkk., 2009 ; Shafie, 2011. Pencegahan terjadinya tress oksidatif ini maka perlu adanya asupan Antioksidan dari luar tubuh antioksidan eksogen baik berupa Vitamin maupun obat sintetis maupun obat herbal. Proses hambatan dari antioksidan biasanya terjadi pada saat reaksi-reaksi inisiasi atau propagasi pada reaksi oksidasi lemak atau molekul lainnya di dalam tubuh dengan cara menyerap dan menetralisir radikal bebas atau mendekomposisi peroksida Zheng W., 2009. Netralisir ini dilakukan dengan cara memberikan satu elektronnya sehingga menjadi senyawa yang lebih stabil atau terjadi reaksi terminasi dan reaksi – reaksi radikal berakhir atau tress oksidatif tidak terjadi pada sel. Disamping mencegah atau menghambat terjadinya tress oksidatif dan kerusakan jaringan sel, antioksidan berperanan penting dalam meghambat peningkatan produksi sitokin seperti interleukin-6 Il-6 atau Tumor Necrosis Factor TNF- α yang merupakan zat proinflamasi atau peradangan Shafie, 2011. Pada saat sekarang ini banyak sekali dikembangkan obat-obat herbal yang mempunyai kasiat sebagai antioksidan alami. Salah satu diantaranya adalah ekstrak daun gaharu. Daun gaharu Gyrinops versteegii berpotensi dikembangkan sebagai sumber senyawa antioksidan alami karena berdasarkan penelitian dengan DPPH Diphenil pikril Hidrazil peredaman ekstrak tress a daun gaharu setelah 5 menit = 106, 32 dan peredaman setelah 60 menit = 111,31. Senyawa dikatakan berpotensi sebagai antioksidan bila peredamannya ≥ 50 . Screening Fitokimia dari ekstrak tress a daun gaharu mengandung senyawa metabolit sekunder seperti senyawa fenol, terpenoid dan flavonoid Mega, 2010. Senyawa fenol atau polifenol termasuk flavonoid dapat menyerap dan menetralisir radikal bebas Zheng W., 2009. Dalam Penelitian akan dilakukan bagaimana atau seberapa jauh aktivitas antioksidan daun gaharu dalam menurunkan stress oksidatif secara in vitro yaitu dengan mengukur Kapasitas antioksidannya dengan menggunakan DPPH dari berbagai pelarut seperti air, etanol, methanol, etil asetat dan heksana polar, semi polar dan non polar. Dalam analisis in vitro di sini akan di ukur hambatannya atau IC 50 . Selanjutnya hasil terbaik dalam uji in vitro ini dibuktikan secara in vivo dalam sel darah tikus wistar yaitu dengan mengukur penurunan kadar Malondialdehid MDA sebagai tress at terjadinya peroksidasi lemak akibat kelebihan radikal bebas tubuh dan kenaikan aktivitas enzim Superoksida Dismutase SOD pada tikus Wistar yang diberikan aktivitas berlebih berupa renang setiap hari selama 1 jam selama satu bulan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Berapakah Kapasitas Antioksidan ekstrak air, etanol, methanol, etil asetat dan heksana dengan metoda ORAC ? 2. Ekstrak apakah yang paling aktif sebagai antioksidan? 3. Apakah kandungan kimia dari ekstrak yang paling aktif sebagai antioksidan

1.3 Tujuan Khusus penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kemampuan ekstrak Daun Gaharu sebagai antioksidan baik secara in vitro maupun in vivo. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk 1. Membuktikan Kapasitas Antioksidan ekstrak air, etanol, methanol, etil asetat dan heksana dengan metoda spektroskopi. 2. Membuktikan Ekstrak yang paling tinggipaling aktif sebagai Antioksidan. 3 Analisis kandungan kimia dari Ekstrak yang paling aktif sebagai Antioksidan. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA