Lokasi Penelitian Metoda Pengumpulan Data

13

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Provinsi Bali dalam rangka penunjang proses pembelajaran jurusan ekonomi pembangunan dalam anggaran 2013. Dipilihnya Provinsi Bali sebagai wilayah Penelitian karena ingin mengetahui Strategi Pengembangan Ekonomi Daerah Di Provinsi Bali, mengingat pertumbuhan ekonomi Bali selama lima tahun yaitu 2007 sampai dengan tahun 2011,tingkat pertumbuhan cukup baik dimana pertumbuhan pada tahun 2007 sebesar5,92, dan tahun 2008 meningkat menjdi 5,97 dan pada tahun 2008 turun sedikit menurun menjadi 5,33, dan tahun 2010 kembali meningkat menjadi 5,83 bahkan pada tahun 2011meningkat dengan cukup menggembirakan menjadi 6,49.

3.2. Metoda Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan adalah data skunder terutama data yang berkaitan dengan strategi pengembangan ekonomi daerah Provinsi Bali. Jenis datanya adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data adalah dari lembaga terkait yang meliputi Bappeda Provinsi Bali yang terdiri dari data Profil Daerah Bali berbasis data SIPD 2008-2011, sedangkan yang berasal dari BPS Provinsi Bali adalah data PDRB Provinsi Bali 2007-2011. 3.3.Metoda Pengolahan Data Pengolahan data dengan menggunakan metoda Location Quatient LQ sesuai dengan teori ekonomi basis mengklasifikasikan seluruh kegiatan ekonomi ke dalam dua sektor yakni sektor basis dan sektor non basis. Dari perhitungan yang dilakukan nantinya akan menghasilkan tiga kreteria yaitu 1. Jika LQ 1 bermakna bahwa sektor I tersebut menjadi basis. Komoditas di sektor I tersebut memilikikeunggulan komparatif,hasilnya tidak dapat memenuhi kebutuhan di wilayah bersangkutan, tetapi dapat dieksport ke luar negari. Dengan kata lain sektor tersebut merupakan sektor yang kuat hingga daerah yang bersangkutan secara potensial merupakan pengeksport produk dari sektor tersebut ke daerah lain. 14 2. Jika LQ = 1 bermakna bahwa sektor I tergolong non basis. Komoditas pada sektor I tersebut tidak memiliki ke unggulan komparatif yang hanya memenuhi kebuhan daerah itu sendiri. 3. Jika LQ 1 bermakna bahwa sektor I juga termasuk non basis. Komodidas tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri. 3.4.Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis diskritif komporatif yaitu menguraikan data yang ada serta membandingkan dari teori yang ada. 15 BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Kondisi Umum Bali dengan mayoritas penduduk yang beragama Hindu yang kaya dengan potensi budaya dan adat istiadat yang mempunyai ciri tersendiri sebagai salah satu daya tarik para wisatawan ke Bali. Luas wilayah Bali mencapai 5.636,66 Km2 atau 0,29 persen dari luas wilayah Indonesia. Secara administrasi Provinsi Bali terbagi menjadi 8 kabupaten dan 1 kota, 57 kecamatan, 716 desakelurahan, 1.480 Desa pekraman dan 3.625 Banjar Pekeraman. 4.1.1.Rencana Penanaman Modal di Provinsi Bali Pembangunan di Provinsi dilihat dari rencana penanaman modal selama lima tahun menunjukan kondisi yang berpluktuasi baik dilihat dari penamaman modal dalam negeri maupun penamaman modal asing. Rencana penaman modal berdasarkan surat persetujuan investasi dapat disajikan di Tabel 4.1 Tabel 4.1 Rencana penaman Modal berdasarkan surat persetuan Investasi 2007 – 2011 Tahun PMDN PMA Jumlah Proyek buah Investasi Rp.000 Proyek buah Investasi Rp.000 Proyek buah Investasi Rp.000 211 4900 7.294.115.867 40 6.966.171.521 4.940 14.260.287.388 210 2315 1.821.045.428 57 2.135.614.900 2.372 3.956.660.328 2009 9 10.647.765.649 259 4.301.724.700 268 14.949.490.349 2008 10 1.185.133.000 233 9.081.567.439 243 10.266.700.439 2007 6 665.876.749 211 1.676.299.209 217 2.342.176.158 Sumber :Bali Membangun 2011 16 4.1.2.Penduduk dan Ketenagakerjaan di Provinsi Bali. Penduduk suatu daerah adalah sebagi subyek pembangunan dan sebagai obyek pembangunan, bilaman jumlah penduk yang besar yang disertai dengan kualitas yang memadai akan mampu menciptakan permintaan serta dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Kondisi bilamana jumlah penduduk yang besar yang kualitasnya rendah pada umumnya akan menyebabkan timbulnya pengangguran. Keadaan ini justru menjadi beban bagi pembangunan itu sendiri. Pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi faktor kelahiran, faktor kematian dan faktor migrasi. Kondisi yang diharapkan adalah semakin luasnya kesempatan kerja sehingga angka pengangangguran semakin rendah. Kondisi penduduk dan ketenagaakerjaan di Provinsi Bali dapat disajikan di Tabel 4.2. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan ketenagakerjaan Provinsi Bali 2007-2011 Uraian Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Penduduk 3.479.785 3.515.990 3.551.009 3.522.375 3.572.831 Penduduk Usia Kerja 2.661.913 2.696.136 2.728.747 2.902.573 2.952.545 Aangkatam kerja -Bekerja -Pencari Kerja 2.059.711 1.982.134 77.577 2.099.278 2.029.730 69.548 2.123.588 2.057.118 66.470 2.246.149 2.177.358 68.791 2.257.258 2.204.874 52.384 Bukan Angkatan Kerja 602.202 596.858 605.200 656.424 695.287 Persentase Angkatan KerjaTerhadap Penduduk Usia Kerja 77.38 77.85 77.82 77.38 77.47 Persentase Bekerja Terhadap Penduduk Usia Kerja 74.46 75.28 75.39 75.01 75.68 Persentase Pencari Kerja Terhadap Penduduk Usia Kerja 2.91 2.58 2.44 2.37 1.77 Persentase Bekerja Terhadap[ Angkatan Kerja 96.23 96.69 96.87 96.94 97.68 Persentase Pencari Kerja Terhadap Angkatan Kerja 3.77 3.31 3.13 3.06 2.32 Sumber :Bali membangun 2011 17 Jumlah penduduk di Provinsi Bali selama lima tahun dari tahun 2007 sampai 2011 kecendrungan mengalami peningakaatn, demikian juga angkatan kerja dan penduduk yang bekerja mengalami peningkatan namun persentase angkatan kerja terhadap pencari kerja dari tahun 2007 sebesar 3,77 terus mengalami penurun selama lima tahun dimana pada tahun 2011 sebesar 2,32 . 4.1.3. Industri Pariwisata Membaiknya perekonomian Daerah Bali sangat ditentukan oleh majunya perkembangan industri pariwisata, serta mampu menggeser sektor pertanian. Perkembangan industri pariwisata dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan yang datang ke Bali. Untuk melihat perkembangan kunjungan wisatawan selama lima tahun dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 disajikan di Tabel 4.3 Tabel 4.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali Ttahun 2007- 2011 No Tahun Jumlah Kunjungan dalam jutaan 1 2007 1,67 2 2008 2,09 3 2009 2,39 4 2010 2,58 5 2011 2,83 Sumber : Profil Bali 2008-2011 Kunjungan wisatawan yang langsung datang ke Bali , baik melalui pelabuhan laut maupun udara menunjukkan penambahan yang cukup pesat setelah terjadinya musibah tragedy bom sebanyak dua kali. Pada tahun 2007 jumalah wisatawan yang berkunjung ke Bali sebanyak 1,67 juta orang,tahun 2008 meningkat menjadi 2,09 juta orang, tahun 2009 meningkat menjadi 2,39 juta orang dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 2,58 juta orang dan pada tahun 2011 mencapai 2,83 juta orang dan pada priode 2007 sampai 2011. 4.1.4.Luas Panen dan Produksi Padi sawah dan Padi Ladang Pada dasarnya Bali sangat perlu mengembangkan sektor pertanian terutama pengembangan padi yang meliputi padi ladang dan padi sawah. Pemerintah terus 18 memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan produksi padi, dalam rangka memenuhi kebutuhan sendiri. Produksi padi sawah dan ladang disajikan di Tabel 4.4 Tabel 4.4 Luas Panen dan Produksi Padi sawah dan Ladang Tahun 2007-2011 Tahun Luas PanenHa Produksi Ton Angka Daerah Angka Pusat Angka Daerah Angka Pusat 2011 152.584 152.585 858.315 858.317 2010 152.190 152.190 869.150 869.165 2009 152.584 150.283 878.764 878.764 2008 145.369 143.349 840.464 840.465 2007 145.030 145.030 839.765 839.775 Sumber : Bali Membangun 2011 Pembangunan pertanian di Provinsi Bali dilakukan secara simultan dengan sektor pariwisata,mengingat kemajuan sektor pariwisata akan menyebabkan migran akan lebih banyak datang ke Bali sehingga permintaan beras juga meningkat.Tabel 4.4 dapat digambarkan bahwa luas panen baik angka daerah maupun angka pusat, ternyata menunjukan kencendrungan yang semakin meningkat, demikian juga dari sudut produksi atas dasar angka pusat atau daerah juga meningkat.

4.2 Analisis Data S