Teknik Analisis Data PENDAHULUAN

Vol. 12 No. 1 Th. 2012, Hal. 8

3.6 Teknik Analisis Data

Guna menjawab pokok permasalahan, maka digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan indeks persepsi. Sebelum menentukan indeks persepsi, ukuran persepsi dari responden diukur melalui skala Likert. Skala ini merupakan alat untuk mengukur sikap dari keadaan yang sangat positif ke jenjang yang sangat negatif, untuk menunjukkan sejauh mana tingkat penilaiannya terhadap pertanyaan yang diajukan Kusmayadi dan Sugiarto, 2000. Dalam penelitian ini, responden harus memilih satu dari lima alternatif penilaian, yaitu : Skor 1 = Sangat buruk, Skor 2 = Buruk, Skor 3 = Cukup, Skor 4 = Baik, dan Skor 5 = Sangat baik. Dari kelima skala penilaian diatas, dapat dirumuskan interval untuk masing- masing kelas Dajan, 1993, yaitu : Interval = R k dimana : R = Nilai skor tertinggi – nilai skor terendah. k = Jumlah skala penilaian. Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, dapat diketahui bahwa interval sebesar 0,8. Berdasarkan interval ini, maka dapat ditentukan skala penilaian seperti yang disajikan pada Tabel 4.2. Indeks persepsi baik secara parsial maupun secara simultan yang diperoleh dengan selanjutnya akan diinterpretasikan dengan berpedoman pada skala penilaian yang terdapat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Interval Kelas yang Dijadikan Dasar Pemikiran No. Interval Penilaian 1 1,00 – 1,79 Sangat buruk 2 1,80 – 2,59 Buruk 3 2,60 – 3,39 Cukup 4 3,40 – 4,19 Baik 5 4,20 – 5,00 Sangat baik Sumber : Kusmayadi dan Sugiarto, 2000. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sektor Perikanan dan Pariwisata Kab. Bangli 4.1.1 Sektor Perikanan Budidaya perikanan di Danau Batur memiliki peranan yang strategis sebagai sumber pertumbuhan baru dalam upaya meningkatkan perekonomian Kabupaten Bangli di masa mendatang. Kontribusi perikanan terhadap PDRB 0,44 di tahun 2008 relatif dibandingkan tahun 2004 sebesar 0,40. Komoditi perikanan yang paling potensial untuk dikembangkan di Danau Batur dengan sistem Keramba Jaring Apung KJA adalah ikan nila. Adapun luas lahan yang baru dimanfaatkan rata-rata 0,8 Ha per tahun dari potensi lahan perairan Danau Batur yang dapat dikembangkan masih sangat luas yaitu maksimal 5-10 dari luas perairan Danau Batur sebesar 1.607,50 Ha. Adapun benih ikan yang dihasilkan rata-rata pertahunnya sebesar 8.394.120 ekortahun dengan luas pembenihan rata-rata 5,59 Ha Pemkab Bangli, 2009. 4.1.2 Sektor Pariwisata Pariwisata Kabupaten Bangli telah tumbuh dan berkembang dan telah memberikan sumbangan yang besar terhadap pembangunan masyarakatnya. Dalam kurun lima tahun, sarana akomodasi sebagai sarana pokok pariwisata telah mampu menyediakan kamar hotel rata-rata sebanyak 239 kamar. Sebagai pasar wisata yang Vol. 12 No. 1 Th. 2012, Hal. 9 juga diperhitungkan, dalam kurun lima tahun telah mencapai angka 279.464 orang wisatawan manca negara dan 69.680 orang wisatawan nusantara. Sedangkan komposisi kunjungan antara wisatawan manca negara dengan nusantara perbandingannya adalah rata-rata 80 berbanding 20 BPS, 2010. Kunjungan wisatawan, baik manca negara maupun nusantara tidak terlepas dari beragamnya daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Bangli. Daya tarik tersebut di katagorikan menjadi tiga, yaitu : 1 daya tarik wisata yang sudah dikembangkan, 2 daya tarik wisata sedang dikembangkan, dan 3 daya tarik wisata yang belum dikembangkan. Dari 32 daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Bangli, terlihat bahwa sebagian besar atau 68,76 daya tarik wisata tersebut belum dikembangkan yang tersebar di Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku, dan Kintamani. Hanya 18,75 saja daya tarik wisata di Kabupaten Bangli yang telah dikembangkan dan sebagian besar berlokasi di Kecamatan Kintamani, dan sisanya berlokasi di Kecamatan Bangli. Sedangkan daya tarik yang sedang dikembangkan sebesar 12,50, sebagian besar berlokasi di Kecamatan Bangli, yaitu : Desa Adat Pengotan, Taman Bali Raja, dan Kolam Renang Seganing Bappeda Pemkab Bangli, 2011. 4.2 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang terdiri dari masyarakat di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Dari 100 orang responden, 43 orang 43 berjenis kelamin wanita, dan sisanya sejumlah 57 orang 57 berjenis kelamin pria. Dilihat dari segi usia, responden dalam penelitian ini memiliki usia terendah 18 tahun dan tertinggi 67 tahun. Mereka terdiri dari usia 18-22 sejumlah 14 orang 14, usia 23-27 sejumlah 28 orang 28, usia 28-32 sejumlah 19 orang 19, usia 33-37 sejumlah 5 orang 5, usia 38-42 sejumlah 9 orang 9, serta usia 42 tahun keatas sampai dengan 67 tahun sejumlah 25 orang 25. Tingkat pendidikan responden terdiri dari sejumlah 21 orang 21 universitas serta sisanya sejumlah 79 orang 79 memiliki latar belakang pendidikan SMA.

4.3 Hasil dan Pembahasan