Potensi Danau Laut Tawar Takengon Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Aceh Tengah

(1)

POTENSI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON SEBAGAI

SALAH SATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN

ACEH TENGAH

KERTAS KARYA

OLEH :

AYU ERFIANA ASMY

102204017

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya :

POTENSI

DANAU

LAUT

TAWAR

TAKENGON SEBAGAI SALAH SATU

OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN

ACEH TENGAH

Oleh : AYU ERFIANA ASMY

NIM : 102204017

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A

PROGRAM STUDI D

-

III PARIWISATA

Ketua,

NIP.19640821 199802 2 001

Arwina Sufika, S.E., M.Si.

LEMBAR PERSETUJUAN


(3)

POTENSI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON SEBAGAI

SALAH SATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN

ACEH TENGAH

OLEH :

AYU ERFIANA ASMY

102204017

Dosen Pembimbing,

Dosen Pemabaca,

Drs. Haris Sutan Lubis, M.SP

NIP. 19590907 198702 1 002 NIP.19570322 198602 1 001

Arwina Sufika, S.E., M.Si


(4)

ABSTRAK

POTENSI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON SEBAGAI SALAH SATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN ACEH TENGAH

AYU ERFIANA ASMY

Danau Laut Tawar merupakan salah satu danau yang berpontensi untuk dikembangkan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, terletak pada ketinggian 1.500 meter permukaan laut yang terbentang di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bintang, Kecamatan Kebayakan dan Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Keberadaan danau tersebut memberikan manfaat dalam hal sebagai sumber air, pembangkit tenaga listrik, irigasi, perikanan, wisata, dan lain sebagainya. Pemanfaatan lahan di sekitar kawasan Danau Laut Tawar disesuaikan dengan karakteristik fisik kawasan yang terdiri dari kemampuan dan kesesuaian lahan, sehingga direkomendasikan bahwa peruntukan lahan disekitar Danau Laut Tawar diklasifikasikan dalam jalur preservasi dan konservasi dengan tujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup karena Danau Laut Tawar merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama sebagai lokasi perlindungan terhadap sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai budaya serta sejarah yang tinggi. Melalui pendekatan ini, maka hasil studi yang didapat dalam penelitian ini yaitu menyusun strategi pemanfaatan lahan di sekitar Danau Laut Tawar dilakukan dalam bentuk prasarana jalan, objek wisata, pembuangan limbah rumah tangga, petanian, dan sebagainya. Sering terjadi pemanfaatan danau dan konservasi danau yang tidak berimbang, di mana pemanfaatan danau lebih mendominasi sumber daya alam danau seiring berkembangnya beragam aktivitas terhadap penggunaan lahan kawasan Danau Laut Tawar berpengaruh terhadap penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan danau yang langsung maupun tidak langsung akan berdampak kehidupan manusia. Berdasarkan kajian ini nantinya dapat dijadikan sebagai rekomendasi terhadap pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk mengembangkan Objek Wisata Danau Laut Tawar yang menyelaraskan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan.


(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan alhamdulilahi rabbil a’lamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT bagaimana telah diberikan kemudahan dan kelancaran untuk dapat menyelesaikan tugas akhir dengan sebaik mungkin, tidak lupa pula shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Selama pengerjaan penelitian ilmiah ini begitu banyak halangan dan rintangan saya hadapi. Namun Allah SWT yang selalu memberi kemudahan didalam kesulitan, hal itu terbukti dari banyaknya pihak yang sudi membantu penyelesaian karya ilmiah ini.

Mereka adalah orang-orang yang tidak mungkin saya lupakan jasa-jasanya. Karena dorongan moril maupun bantuan materil yang telah mereka berikan, memiliki andil sangat besar bagi kesuksesan penelitian ilmiah ini. Begitu banyak pihak yang telah terlibat ataupun dilibatkan dalam penelitian ilmiah ini. Namun karena keterbatasan tempat dan waktu, hanya sebagian kecil diantara mereka yang bisa penulis cantumkan namanya. Berikut sebait ucapan terima kasih tiada terhingga dan lantunan doa. “ Semoga kiranya Allah SWT membalas kebaikan mereka semua yang namanya tersebut di bawah ini dengan balasan yang lebih baik.”

1. Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


(6)

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Drs Haris Sutan Lubis, M.SP., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan banyak membantu dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

4. Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembaca yang telah banyak memberikan waktunya dan fikiran di dalam membaca Kertas Karya ini. 5. Para Dosen Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang selalu memberikan pengetahuan serta tauladan dan patut ditiru oleh peneliti untuk terus belajar dan meraih cita-cita.

6. Kak Tridayana, dan Kak Juli Franita, untuk semua bantuannya dengan ikhlas yang diberikan kepada peneliti.

7. Kepada Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Tengah Muchlis Gayo, S.H beserta staf yang telah berkenan membina saya selama observasi.

8. Kepada kedua orangtua saya Ayahanda Akp. Amir Syarifuddin S.H dan Ibunda Rohdiah Sp.di yang telah memberikan dukungan moril dan materil selama di bangku kuliah sampai selesainya Kertas Karya ini.

9. Kepada kedua saudara saya Briptu. Adede Errahmad Amir S.H, Alfath Ermango Amir, yang memberikan semangat kepada saya.


(7)

10.Kepada kerabat saya Vitra Maulana Perdana, Febrian Abron, Tiayudhia Galyani, Salwa, Candra Kesuma, yang memberikan kritik dan saran terhadap penulis dalam memberikan dukungan.

11.Semua teman-teman UW 010 dan para junior yang telah memberikan dorongan kepada saya.

Penulis menghanturkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada mereka yang telah membantu namun namanya tidak tercantum dalam lembaran diatas. Juga kepada pihak-pihak yang sengaja atau tidak pernah tersakiti oleh penulis. Baik itu sebelum, selama maupun sesudah penelitian ini terselenggara. Dan sebagai sebuah karya manusia biasa, pastilah masih terdapat kekurangan dalam Kertas Karya ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semua pihak guna menyempurnakan Kertas Karya ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca, semoga Kertas Karya ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa Pariwisata Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Usaha Wisata dan Kepariwisataan pada umumnya.

Medan, Juni 2013 Penulis,

Ayu Erfiana Asmy NIM. 102204017


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.5Metode Penelitian ... 6

1.6Sistematika Penulisan ... 7

BAB II : URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN 2.1Pengertian Pariwisata ... 9

2.2Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata ... 10

2.3Pengertian Industri Pariwisata ... 13

2.4Pengertian Produk Wisata ... 14

2.5Syarat Suatu Objek Wisata Dapat Dikembangkan... 15

2.6Manfaat Aktivitas Kepariwisataan ... 16

BAB III : GAMBARAN UMUM KAWASAN SETEMPAT 3.1Kondisi Umum Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah .... 18

3.2Seni dan Budaya Kota Takengon ... 20

3.3Nama-nama Objek Wisata Kabupaten Aceh Tengah... 21

BAB IV : POTENSI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON SEBAGAI SALAH SATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN ACEH TENGAH 4.1Memperkenalkan Danau Laut Tawar ... 28


(9)

4.1.1 Karakteristik Umum ... 28

4.1.2 Upaya Pemerintah Meningkatkan Pemasaran dan Kualitas Danau Laut Tawar ... 29

4.2Pola Pemanfaatan Kawasan Danau Laut Tawar ... 33

4.2.1 Pengunaan Lahan di Pinggir Kawasan Danau LautTawar 35 ... 4.2.2 Kebijakan Pemerintah dalam Pengunaan Lahan Dikawasan Danau Laut Tawar ... 36

4.3Analisis Kesesuaian Kawasan ... 37

4.3.1 Kawasan Reservat ... 37

4.3.2 Kawasan Budidaya Pertanian ... 37

4.3.3 Kawasan Budidaya Dermaga/Pelabuhan ... 38

4.3.4 Kawasan Pengembangan Objek Wisata ... 38

4.4Faktor yang Mempengaruhi ... 39

4.4.1 Pengaruh Kegiatan Perkotaan Terhadap Danau Laut Tawar ... 39

4.4.2 Kondisi Lingkungan Sekitar Danau Laut Tawar ... 39

4.5Arahan Pola Pengembangan ... 41

4.5.1 Analisis Strategi Pengembangan Kawasan ... 41

4.5.2 Mempertahankan Kualitas Perairan Danau Laut Tawar 41 4.5.3 Gerakan Bersih Danau Laut Tawar ... 43

4.5.4 Konsep Penggunaan Lahan ... 43

4.6Potensi Danau Laut Tawar ... 45

BAB V : PENUTUP 5.1KESIMPULAN ... 48

5.2SARAN ... 48 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INFORMASI GAMBAR


(10)

ABSTRAK

POTENSI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON SEBAGAI SALAH SATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN ACEH TENGAH

AYU ERFIANA ASMY

Danau Laut Tawar merupakan salah satu danau yang berpontensi untuk dikembangkan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, terletak pada ketinggian 1.500 meter permukaan laut yang terbentang di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bintang, Kecamatan Kebayakan dan Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Keberadaan danau tersebut memberikan manfaat dalam hal sebagai sumber air, pembangkit tenaga listrik, irigasi, perikanan, wisata, dan lain sebagainya. Pemanfaatan lahan di sekitar kawasan Danau Laut Tawar disesuaikan dengan karakteristik fisik kawasan yang terdiri dari kemampuan dan kesesuaian lahan, sehingga direkomendasikan bahwa peruntukan lahan disekitar Danau Laut Tawar diklasifikasikan dalam jalur preservasi dan konservasi dengan tujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup karena Danau Laut Tawar merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama sebagai lokasi perlindungan terhadap sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai budaya serta sejarah yang tinggi. Melalui pendekatan ini, maka hasil studi yang didapat dalam penelitian ini yaitu menyusun strategi pemanfaatan lahan di sekitar Danau Laut Tawar dilakukan dalam bentuk prasarana jalan, objek wisata, pembuangan limbah rumah tangga, petanian, dan sebagainya. Sering terjadi pemanfaatan danau dan konservasi danau yang tidak berimbang, di mana pemanfaatan danau lebih mendominasi sumber daya alam danau seiring berkembangnya beragam aktivitas terhadap penggunaan lahan kawasan Danau Laut Tawar berpengaruh terhadap penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan danau yang langsung maupun tidak langsung akan berdampak kehidupan manusia. Berdasarkan kajian ini nantinya dapat dijadikan sebagai rekomendasi terhadap pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk mengembangkan Objek Wisata Danau Laut Tawar yang menyelaraskan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan.


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi semua kalangan baik meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, serta simbol keunggulan suatu daerah. Jika pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan budaya berhasil diciptakan tercapailah simbiosis mutualisme antara sektor pariwisata dan sektor lingkungan budaya.Keinginan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti berkurangnya peranan migas sebagai penghasil devisa, karena itu pariwisata industri jasa merupakan salah satu yang potensinya menjanjikan harapan terciptanya kesejahteraan masyarakat pada masa mendatang.

Menyikapi dunia pariwisata dataran tinggi tanoh gayo, dalam hal ini Takengon untuk menuju pariwisata, dengan membentangkan visi “Takengon” Menuju Pariwisata Dunia, segala potensi dan kemampuan akan diarahkan untuk mewujudkan impian tersebut.


(12)

Takengon yang dikenal sebagai daerah pegunungan nan sejuk, memiliki potensi untuk menjadi ikon pariwisata, dengan kekayaan warisan budaya, wajah negeri yang indah terutama dengan danau yang mungil “ Danau Laut Tawar”. Potensi tersebut merupakan sebuah modal yang tak ternilai dan dapat menjadi daya tarik serta pendukung pariwisata.

Untuk mengoptimalkan pengembangan pariwisata dataran tinggi tanoh Gayo ada beberapa hal mendasar dan merupakan perioritas yang harus dilakukan dengan serta merta.

Pertama : perlu sebuah kejelasan perihal jenis pariwisata yang hendak di kembangkan dengan konsep wisata islami, yaitu jenis wisata berhubungan dengan perilaku masyarakat dataran tinggi tanah Gayo yang benar-benar islami. Kemudian lebih mengarah pada destinasi pariwisata bukti-bukti sejarah sehingga dapat menumbuhkan keingintahuan pengunjung. Dengan adanya spesifikasi jenis pariwisata yang akan dikembangkan bisa lebih memokuskan perencanaan, waktu, energi, finansial dan sumber daya manusia serta faktor-faktor pendukung lainnya.

Kedua : anggaran, masalah anggaran mutlak diperlukan dari pemerintah daerah yang benar-benar ingin mengangkat sektor pariwisata. Dengan


(13)

anggaran yang mendukung, pengembangan sumber daya manusia agar lebih maksimal.

Ketiga : pembenahan infrastruktur dan suprastruktur dengan lebih mengutamakan kualitas. Infrastruktur mencakup jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air bersih, sementara akomodasi, restauran, hiburan, sovenir, merupakan beberapa bagian dari suprastruktur. Tentu hal ini kemudian bertautan dengan tingkat kenyamanan, keselamatan dan kepuasan wisatawan.

Keempat : promosi, pencapaian promosi tentang dan destinasi wisata yang dimiliki, keberhasilan ini ditentukan oleh sumber daya manusia yang mau, mampu, berkualitas, kreatif, serta bervisi pada kepariwisataan Takengon sehingga tidak jalan ditempat.

Takengon merupakan anugerah Allah SWT yang harus dikelola dan dimanfaatkan secara baik melalui pelaksanaan program-program pembangunan yang berorientasi pasar dan modern. Salah satu cara pengelolaan yang baik adalah melalui pemanfaatan keindahan alam, keunikan seni budaya dan keunggulan teknologi pertanian yang dimiliki oleh masyarakat kota Takengon.

Kota Takengon sebagai kota Wisata harus terus dikampanyekan dengan dibarengi oleh kebijaka-kebijakan nyata, cepat dan tepat dalam menjadikan kota


(14)

Takengon sebagai pusat bisnis jasa dan industrilisasi, maupun kota Wisata di Tanoh Gayo.

Keberadaan kota Takengon yang berada di jantung propinsi Aceh merupakan keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh daerah-daerah lainnya di Aceh. Kota Takengon yang dapat diakses oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh merupakan modal awal bagi kemajuan pembangunan kota Takengon yang tidak dimiliki oleh kota-kota sejenis lainnya di Aceh. Terpulang kembali kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalam menciptakan akses transportasi yang nyaman dan memadai dari/dan ke seluruh kabupaten di Aceh sehingga kota Takengon bisa menjadi urat nasi perekonomian Aceh secara mikro maupun makro. Banyak contoh di berbagai belahan dunia di mana kota-kota yang berada di wilayah pegunungan dapat lebih maju dibandingkan dengan kota-kota yang berada di daerah pesisir.

Terkait ingin mengembangkan suatu daerah tujuan wisata, Takengon Aceh Tengah memiliki potensi wisata alam yang bisa dipublikasikan untuk dipasarkan dengan memamerkan pemandangan alam yang terletak di Dataran Tinggi Tanoh Gayo yang memiliki cuaca bersuhu dingin, mampu memberikan suasana asri bagi pengunjung sekaligus menikmati tempat-tempat wisata lain yang ada di seputaran Danau Laut Tawar. Konsep inilah yang melatarbelakangi penulis mengangkat Judul “POTENSI DANAU LAUTTAWAR TAKENGON SEBAGAISALAHSATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN ACEH TENGAH”.


(15)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana arahan pola pemanfaatan Kawasan Danau Laut Tawar dalam rangka pengembangan Objek Wisata Wilayah Kabupaten Aceh Tengah?

2. Bagaimana strategi pengembangan Kawasan Danau Laut Tawar yang menyelaraskan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Menyusun arahan pola pemanfaatan Kawasan Danau Laut Tawar dalam rangka pengembangan Objek Wisata Kabupaten Aceh Tengah.

2. Menyusun strategi pengembangan Kawasan Danau Laut Tawar yang menyelaraskan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan.


(16)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai kajian masalah pengembangan Kawasan Danau Laut Tawar.

2. Bagi pengambil keputusan dan pembuat kebijakan pembangunan dalam Kawasan Danau Laut Tawar.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kawasan Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah yang meliputi wilayah danau dan wilayah daratan yang mengelilingi danau.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian ini di dapat melalui pengumpulan data primer dan sekunder.

a. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kegiatan observasi lapangan untuk melihat kondisi dan perubahan pemanfaatan ruang yang terjadi di kawasan penelitian.Melalui pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden yang ditentukan secara sengaja berdasarkan hasil survey dan informasi yang didapat.


(17)

b. Data sekunder

Pengumpulan data sekunder didapatkan dari instansi-instansi pemerintah dan swasta dalam bentuk angka dan peta. Data sekunder meliputi informasi tentang kependudukan (jumlah, kepadatan, struktur dan pertumbuhan).

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Alasan Pemilihan Judul, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS KEPARISWISATAAN

Bab ini menguraikan definisi Pariwisata, Objek Wisata, Daya Tarik Wisata, definisi IndustriPariwisata, Pengertian Produk Wisata, Syarat suatu objek wisata dapat dikembangkan, dan Manfaat Aktivitas kepariwisataan

BAB III : GAMBARAN UMUM KAWASAN SETEMPAT

Menguraikan Kota Takengon, Seni dan budaya Kota Takengon serta nama-nama Objek Wisata yang ada di Kabupaten Aceh Tengah.


(18)

BAB IV : POTENSI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON SEBAGAI

OBJEK WISATA KABUPATEN ACEH TENGAH

Memperkenalkan Danau Laut Tawar, Karakteristik Umum,Upaya Pemerintah Meningkatkan Pemasaran dan Kualitas Danau Laut Tawar, Pola pemanfaatan kawasan Danau Laut Tawar, Pengunaan lahan di pinggir kawasan Danau Laut Tawar, Kebijakan Pemerintah dalam pengunaan lahan Danau Laut Tawar, Analisis kesesuaian kawasan, Kawasan Reservat, Kawasan Budidaya Pertanian, Kawasan Budidaya Dermaga/Pelabuhan, Kawasan Pengembangan Objek Wisata, Faktor yang mempengaruhi, Pengaruh kegiatan perkotaan terhadap Danau Laut Tawar, kondisi lingkungan sekitar Danau Laut Tawar, Arahan pola pengembangan, Analisis strategi pengembangan kawasan, mempertahankan kualitas perairan Danau Laut Tawar, gerakan bersih Danau Laut Tawar, Konsep Penggunaan lahan dan Potensi Danau Laut Tawar.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini penulis menguraikan Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA


(19)

9

BAB II

URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1Pengertian Pariwisata

Istilah ” pariwisata” secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti berpergian. Maka dapat ditarik kesimpulan pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari suatu tempat ke tempat lain (1978 : 103).

Pendapat para ahli mengenai pengertian pariwisata antara lain :

1. E.Guyer Freuler (115)

Menyatakan bahwa, Pariwisata dalam arti modern yaitu fenomena dan zaman sekarang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta akan keindahan alam, sedangkan pada khususnya disebabkan oleh masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan, perniagaan, industri serta penyempurnaan dari alat-alat angkutan.


(20)

2. Menurut Prof. SalahWahab (1994 : 116)

Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/di luar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

3. Menurut Robert Mcintosh bersamaShaskinant Gupta (1992 : 8)

Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah Tuan rumah serta masyarakat Tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.

2.2Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek wisata seperti yang dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih menggunakan istilah tourist attraction yang diartikan sebagai segala objek yang menimbulkan daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya, misalnya keadaan alam, bangunan bersejarah, dan pusat rekreasi.

Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, seni, dan budaya, tata hidup yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.


(21)

Beberapa hal yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke suatu daerah adalah :

1. Tata cara hidup manusia ( way of life)

2. Hasil ciptaan manusia (man made supply) berupa benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan.

3. Benda-benda yang ada dan terdapat di alam semesta (natural amenities) antara lain :

a. Flora dan fauna b. Bentuk tanah c. Iklim

d. Pemandangan

Dari uraian, dapat disimpulkan bahwa objek wisata adalah unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan yaang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai daya tarik untuk menjadi sasaran wisata.


(22)

Menurut peraturan pemerintah No.24/1979 : objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.

Dalam kepariwisataan di indonesia ada perbedaan antara objek dan atraksi wisata. Untuk menyaksikan sebuah objek wisata tidak diperlukan suatu persiapan khusus. Seseorang dapat saja menikmatinya tanpa bantuan orang lain, karena memang sifat objek wisata itu tidak daapat berpindah-pindah atau bersifat monumental, contohnya pemandangan alam, candi, dan bangunan sejarah lainnya. Sedangkan untuk dapat menyaksikan suatu atraksi wisata, diperlukan suatu persiapan khusus. Atraksi wisata sifatnya hiburan atau entertaiment yang diperagakan oleh manusia seperti tari-tarian, upacara adat, dan lainnya.

Agar suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik, disamping harus ada tiga atraksi wisata, suatu daerah tujuam wisata harus mempunyai syarat daya tarik, yaitu :

1. Adanya sesuatu yang bisa dilihat

2. Adanya bsesuatu yang dapat dilakukaan 3. Adanya sesuatu yang bisa dibeli

Ketiga syarat tersebut merupakan unsur-unsur untuk memperkenalkan atau mempromosikan kepariwisataan.


(23)

2.3Pengertian Industri Pariwisata

Kata industri yang melekat pada pariwisata bukanlah industri seperti biasa kita bayangkan, semisal beranggapan adanya bangunan pabrik dan segala perlengkapannya yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi menggunakan mesin.

Industri pariwisata adalah rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layanan atau service, yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan.

Berikut ini beberapa produk yang termasuk ke dalam industri pariwisata yang berbentuk barang dan jasa :

1. Travel agent, yang memberikan informasi, advise, pengurusan dokumen perjalanan, perencanaan perjalanan (tour planning).

2. Perusahaan pengangkutan.

3. Pelayanan dari perusahaan akomodasi perhotelan, bar, restoran, dan lain-lain. 4. Toko sourvenir.

5. Perusahaan pendukung, misalnya kantor pos, bank, money changer, rumah sakit, dan lain-lain.


(24)

2.4Pengertian Produk Wisata

Menurut batasan ini produk wisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan dari ia berangkat meninggalkan tempat tinggalnya hingga ia kembali pulang. Adapun unsur-unsur dari produk wisata yang merupakan suatu paket yang tidak terpisah, yaitu :

1. tourist objects yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.

2. Fasilitas yang diperlukan ditempat tujuan tersebut, seperti : akomodasi, restoran, bar, entertainment dan rekreasi.

3. Transportasi yang menghubungan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan seperti transportasi ditempat tujuan ke objek-objek wisata.

Ciri-ciri produk pariwisata adalah sebagai berikut :

1. hasil atau produk pariwisata tidak dapat dipisahkan.

2. Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk yang akan dibeli. 3. Hasil atau produk wisata tidak dapat ditimbun.

4. Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada tenaga manusia.

5. Hasil atau produk wisata tidak mempunyai standar atau ukuran yang objektif. 6. Peranan perantara tidak diperlukan kecuali travel agent atau tour operator. 7. Dari segi kepemilikan usaha penyediaan produk wisata memerlukan biaya


(25)

Produk pariwisata merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan dimana setiap unsur dipersiapkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan secara terpisah.

2.5Syarat Suatu Objek Wisata Dapat Dikembangkan

Layaknya suatu objek wisata dapat dikembangkan, apabilamemiliki syarat-syarat sebagai yaitu :

1. attraction adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas atau keunikan dan menjadi daya tarik wisatawan agar mau datang berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Atraksi wisata terdiri dari 5 yaitu :

a. Site attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata semenjak objek itu ada.

b. Event attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh suatu objek wisata setelah dibuat manusia.

c. Accessbility, yaitu kemudahan cara untuk mencapai tempat wisata tersebut. d. Amenity, yaitu fasilitas yang tersedia didaerah objek wisata seperti akomodasi

dan restoran.

e. Institution, yaitu lembaga atau organisasi yang mengolah objek wisata.


(26)

Karena pariwisata dapat melepas penat dalam aktifitas sehari-hari. Oleh sebab itu para manusia membutuhkan dunia pariwisata karena pariwisata dapat menyegarkan pikiran.

Pariwisata memberikan manfaat dibeberapa aspek, antara lain :

1. Aspek Ekonomi

Menghasilkan devisa yang besar bagi negara. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

2. Aspek Budaya

Dengan adanya pariwisata kita akan mengetahui budaya ditempat tersebut sehingga dapat bisa mempelajari budaya tersebut. Selain itu suatu tempat wisata yang memperlihatkan suatu budaya sangatlah bermanfaat dapat memperkenalkan budaya tersebut kepada wisatawan domestik atau internasional.

3. Aspek Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup dapat memberikan manfaat dalam dunia pariwasata contohnya : hutan, laut, pantai, dll. Oleh sebab itu, apabila lingkungan hidup memberikan dampak yang positif dalam dunia pariwasata tentunya para masyarakat akan menjaga lingkungan tersebut tetap bersih dan nyaman.


(27)

Seseorang yang melakukan perjalanan wisata lebih banyak mempunyai teman dari berbagai negara dan dapat mengetahui kebiasaan orang dari tiap Negara sehingga dapat mempelajari bagaimana kebiasaan yang baik di tiap negara.


(28)

BAB III

GAMBARAN UMUM KAWASAN SETEMPAT

3.1 Kondisi Umum Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah

Takengon merupakan ibukota Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Indonesia. Kota Takengon terletak di sisi Danau Laut Tawar, di tengah-tengah wilayah provinsi Aceh.

Secara geografis, Kabupaten ini terletak pada posisi 4010” – 4058” Lintang Utara dan 96018” – 96022” Bujur Timur dengan wilayah sebagai berikut :

• Sebelah Utara dengan Kabupaten Bener Meriah

• Sebelah Selatan dengan Kabupaten Gayo Lues

• Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Timur

• Sebelah Barat dengan Kabupaten Nagan Raya dan Pidie

Kabupaten Aceh Tengah mempunyai luas wilayah 4.318,39 km2, yang terdiri dari 14 Kecamatan, 2 Kelurahan, 266 Desa dengan Takengon sebagai ibu kotanya. Adapun mata pencaharian masyarakat Aceh Tengah adalah dalam bidang pertanian, kopi menjadi komoditi tersebar, dari 51.854,7 hektar lahan pertanian di sana 47.854,7 hektar di gunakan untuk lahan kopi.


(29)

Kecamatan di Aceh Tengah :

1. Kecamatan Linge 2. Kecamatan Bintang 3. Kecamatan Kebayakan 4. Kecamatan Lut tawar 5. Kecamatan Pegasing 6. Kecamatan Bebesen 7. Kecamatan Kute Panang 8. Kecamatan Silih Nara 9. Kecamatan Ketol 10.Kecamatan Celala 11.Kecamatan Jagong Jeget 12.Kecamatan Atu Jeget 13.Kecamatan Bies

14.Kecamatan Rusip Antara

Kawasan ini merupakan dataran tinggi yang berhawa sejuk dengan ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut. Banyak terdapat tempat wisata di kawasan ini, di antaranya adalah Danau Laut Tawar, Gua Puteri Pukes, Pantan Terong. Mayoritas penduduk kota Takengon adalah Suku Gayo, yang lain nya bersuku Aceh, Minang, Jawa dan lain-lain.


(30)

Tidak terlepas dari potensi perkebunan Tanah Gayo yang sangat cocok untuk budidaya Kopi Arabika, Tembakau dan Damar. kawasan Takengon didirikan sebuah perusahaan pengolahan Kopi dan Damar. Sejak saat itu pula kawasan Takengon mulai berkembang menjadi sebuah pusat pemasaran hasil bumi Dataran Tinggi Gayo, khususnya Sayuran dan Kopi.

3.2Seni dan Budaya Kota Takengon

Kesenian di daerah ini sangat menarik karena terdapat kesenian Didong yang sangat dikagumi oleh masyarakat Takengon, didong merupakan salah satu kesenian asli yang berasaldari daerah dataran tinggi ini. Sekelompok orang duduk bersila membentuk lingkaran. Salah seorang ceh akan mendendangkan ayair-syair dalam bahasa Gayo dan anggota yang lain akan mengiringi dengan tepukan tangan dan tepukan bantal kecil dengan ritme yang harmonos.

Salah satu acara yang sangat menarik perhatian masyarakat di dalam daerah maupun di luar daerah ini adalah acara pacuan kuda yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Agustus untuk menyambut dan merayakan hari Kemerdekaaan Republik Indonesia.


(31)

3.3 Nama-nama Objek Wisata KabupatenAceh Tengah

NO NAMA OBJEK

LOKASI JARAK KE KOTA

TRANSPORTASI POTENSI WISATA

FASILITAS YANG ADA

1 Kebun nenas

Kec. Pegasing

±3 Km Bus umum Agro

wisata 2 Ujung

paking

Kec. Bintang

±10Km Bus umum Agro

wisata Toilet, mushola, pemandian area,parkir, kantin, boat. 3 Air Terjun

Mengaya

Kec. Bintang

±8 Km Mobil Pariwisata alam

Mushola, toilet 4 Atu Belah Kec. Linge ±30Km Roda dua Pariwisata

alam 5 Atu

Berukum/ Atu Canang

Kec. Bintang

±25Km Bus umum Pariwisata alam

6 Atu Tamon Resort

Mepar Kec. Kebayakan

±2 Km Bus umum Taman

Rekreasi

Toilet, parkir, kantin,


(32)

T.pemandian, Tour Guide 7 Batur Teluk

Mepar

Mendale Kec. Kebayakan

±3 Km Bus umum Taman

Rekreasi Mushola, toilet, kamar ganti, pondok, panggung, parkir, gazebo, boad, sampan 8 Pacuan

Kuda Tradisional Belang Bebangka, Kec. Pegasing

±5 Km Bus umum Site Atraction Wisata

Tribun, Lapangan Pacuan Kuda

9 Bur Gayo/Atu Tingok

Bale Kec. Kebayakan

±5 Km Bus umum Taman

Reakreasi

Toilet/shelter

10 Goa Gong Nabi

Sulaiman

Mendale Kec. Kebayakan

±3 Km Bus umum Situs Kerangka Manusia

Purba dan Batu Gong Nabi Sulaiman 11 Dermaga Dedalu ±2 Km Mobil/Angkot Taman Fasilitas


(33)

Ujung Baro Kec. Lut Tawar

Rekreasi Dalam Keadaan Rusak 12 Dermaga

Toweren Toa

Toweren Kec. Lut Tawar

±5 Km Mobil Taman

Rekreasi

Kantin, Area Parkir

13 Goa Loyang Koro

Toweren Kec. Lut Tawar

±7 Km Angkot Alam dan

Budaya

Kantin, Gazebo

14 Wisata Kelitu

Kelitu Kec. Bintang

±11Km Bus umum Pariwisata Warung Kopi, Perahu

tradisoinal 15 Kuburan

Reje Linge

Kec. Linge ±50Km Mobil Budaya dan Pilgrim

Rumah Adat

16 Loyang Datu

Robel Kec. Linge

±32Km Mobil Pariwisata

Budaya

Shelter

17 Loyang Peteri Pukes

Mendale Kec. Kebayakan

±4 Km Angkot Pariwisata Budaya

Ginset, kantin


(34)

Badak Pegasing Rekreasi Toilet, Selter 19 Taman

Lukop Badak

Kec. Pegasing

±6 Km Bus umum Taman

Rekreasi

Parkir, lokasi Pemancingan

20 Lut Kucak Gegarang

Kec. Jagong

Bus umum Pariwisata Alam

Kemping Ground, Lokasi Pemancingan 21 Lut Kucak

Jagong

Kec. Jagong

Bus umum Pariwisata Alam

Kemping Ground, Lokasi Pemancingan 22 Makam

Muyang Blang Bike

Kec. Ketol Roda dua Pariwisata

Pilgrim

23 Makam Muyang Gerpa

Kec. Bintang

±25Km Roda Dua/Roda Empat

Pariwisata Pilgrim

24 Sungai Merah Muyang

Kec. Batu Lintang

Bus umum Pariwisata Alam

Rafting, Lokasi


(35)

Kemping ground 25 Makam

Muyang Sengeda

Kec. Bintang

25Km Roda dua Pariwisata Pilgrim

26 Pantan Terong

Kec. Bebesen

±5 Km Mobil Pariwisata

alam

Toilet, mushola, parkir 27 Pante

Gemasih

Kec. Bintang

±11Km Bus umum Taman

rekreasi

Toilet, Bebalen, Pemandian 28 Pante

Ketibung

Kec. Bintang

±11Km Bus umum Taman

rekreasi

Parkir, Kantin

29 Pante Lung Toweren

Kec. Lut Tawar

±7 Km Bus umum Taman

rekreasi

Parkir, Kantin

30 Pante Menye

Kec. Bintang

±16Km Bus umum Mess

Torism

Dermaga, Toilet, Mushola 31 Singah

Mata

Kec. kebayakan

±4 Km Bus umum Taman

rekreasi

Shelter, Mushola, Kantin


(36)

32 Totor simpil penarun

Kec. Linge Bus umum Pariwisata alam

Dermaga, Toilet, parkir

33 Tugu 45

Bur Gayo

Kec. Lut Tawar

±2 Km Bus umum Pariwisata alam

Jalan setapak

34 Tugu safrudin Prawiraneg ara

Kec. Bies Bus umum Pariwisata

alam

Area Parkir

35 Ujung Gempulo

Kec. Bintang

±17Km Bus umum Pariwisata alam

Parkir, Area Pemancingan, Kemping Graound 36 Ujung

Senang

Kec. Bintang

±29Km Bus umum Taman

rekreasi

Parkir, Area Pemancingan 37 Pante 1001

Ayangan

Kec. Bintang

± Bus umum Taman

rekreasi

Parkir, Area Pemancingan 38

Ulung-ulung

Kec. Bintang

± Bus umum Taman

rekreasi

Parkir, Area Pemancingan 39 Umah Pitu

Ruang

Kec. Linge 50Km Bus umum Pariwisata alam

Parkir,


(37)

Raja-Linge Raja 40 Umah Pitu

Ruang Kemili

Kec. Kemili

1Km Bus umum Pariwisata alam

Benda budaya, Duplikat

Rumah 7 ruang, Photo potensi

Pariwisata 41 Water Park Kec.

Pegasing

6Km Bus umum Taman

rekreasi

Parkir, Selter, kantin

42 Weh Porak Bius

Kec. Bies 10 Km Bus umum Taman rekreasi


(38)

BAB IV

POTENSI DANAU LAUT TAWAR TAKENGON SEBAGAI SALAH SATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATENACEH TENGAH

4.I Memperkenalkan Danau Laut Tawar

Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggröe Aceh Darussalam. Suku Gayo menyebut danau ini dengan sebutan Danau Lut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter).

4.1.1 Karakteristik Umum

Danau Laut Tawar :

1. Ada 25 aliran krueng yang bermuara ke Danau Laut Tawar dengan total debit air kira-kira 10.043 liter per detik.

2. Rerata kedalaman danau:

a. 35 meter dari pinggir danau: 8,9 meter. b. 100 meter dari pinggir danau: 19,27 meter. c. 620 meter dari pinggir danau: 51,13 meter.


(39)

3. Rerata suhu air danau diukur berdasarkan kedalaman: a. 1 meter: 21,55 °C

b. 5 meter: 21,37 °C c. 10 meter: 21,15 °C d. 20 meter: 20,70 °C e. 50 meter: 19,35 °C

4. Kecerahan tertinggi 2,92 meter (di tengah danau), sedangkan yang terendah 1,29 meter (Kp. Kuala II). Semakin tinggi kecerahan, maka semakin jernih air.

4.1.2 Upaya Pemerintah Meningkatkan Pemasaran dan Kualitas Danau Laut Tawar

Banda Aceh, Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah dijadwalkan akan mendampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu menghadiri Festival Danau Laut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Tanggal 17 Februari pagi hari Minggu di gelar karnaval budaya,dan pada malam harinya di gelar resepsi HUT Kota Takengon Ke-436 sekaligus dengan pembukaan resmi multi event Festival Danau Laut Tawar. Rangkaian festival berlangsung selama sepekan, tanggal 17 hingga 24 Februari 2013, digelar berbagai kegiatan induk dan kegiatan pendamping.


(40)

Ada tiga menteri yang berencana hadir di Takengon, Menteri Pariwisata, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Agama, turut mendampingi Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah, dan juga mengundang para duta besar negara-negara sahabat.

Panitia Festival Danau Laut Tawar telah menjadwalkan berbagai lomba di sekitar danau, seperti lomba dayung tradisional, renang lintas danau dan menyelam. Pentas seni, karnaval budaya, musik tradisional, pacuan kuda, napak tilas, dan aksi peduli lingkungan dan penghijauan di sekitar danau yang melibatkan kaum muda juga akan dilaksanakan.

Beberapa praktisi wisata berharap selain manfaat langsung yang bisa diperoleh masyarakat, berbagai even dalam Tahun Kunjungan Aceh 2013 bisa dijadwalkan reguler di masa depan dan masuk agenda nasional, sehingga dapat memberi kontribusi bagi peningkatan baik kualitas dan jumlah wisatawan yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Peran pemerintah dan masyarakat lokal, infrastruktur dan layanan sumber daya manusia yang profesional bidang wisata dinilai menjadi beberapa faktor kunci keberhasilan pemasaran wisata diseluruh provinsi yang dinilai cukup serius menata dan membangkitkan kembali pariwisata di provinsi Aceh.


(41)

Contohnya sekarang ini, untuk akses jalan dari Mendale Aceh Tengah ke Ise-ise pembangunannya dibantu Badan Pembangunan Internasional Jepang JICA, dengan demikian akan mengatasi masalah hambatan transportasi dan ada dua jalan alternatif ke Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.

Kepedulian sejumlah negara mitra, termasuk Jepang dan Amerika Serikat yang membantu Aceh melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi sejak pascatsunami hingga saat ini. Sebelumnya kemitraan RI-AS melalui Badan Pembanguan Internasional Amerika, USAID, telah merampungkan akses jalan pantai barat provinsi Aceh yang menghubungkan Banda Aceh dengan Meulaboh, program rehabiltasi jalan dan jembatan senilai Rp 1 Triliun tersebut dikerjakan pasca tsunami tahun 2004 dan bertujuan meningkatkan keseimbangan pembangunan antar wilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi beberapa sektor potensial, terutama bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, pertanian, energi serta kepariwisataan.

Pemerintah Aceh sebelumnya menargetkan 1,3 juta wisatawan manca negara (wisman) selama digelarnya Tahun Kunjungan Aceh 2013. Sementara sekitar sejuta wisman tahun sebelumnya datang mengunjungi Aceh. Pemerintah Aceh menekankan perlunya beberapa produk unggulan wisata, diantaranya peguatan seni dan budaya , pengembangan desa wisata dan ekonomi kreatif, wisata alam, wisata bahari, wisata sejarah kerajaan Islam serta wisata situs tsunami.


(42)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, mengatakan Indonesia harus lebih mengedepankan industri pariwisata yang berkualitas, tidak sekadar meningkatkan jumlah wisatawan. Lebih jauh Menteri Mari Pangestu mengatakan, Indonesia terus berupaya memperbaiki infrastruktur, seperti bandara, pelabuhan, jalan, pemeliharaan dan pembenahan sejumlah obyek-obyek wisata, utamanya pengembangan industri pariwisata yang ramah lingkungan.

Tahun 2012 lalu, Kementerian Pariwisata menargetkan 9 juta wisman. Para analis mengatakan,krisis ekonomi yang dialami negeri-negeri barat cukup mempengaruhi kunjungan wisman ke Indonesia, namun para analis optimis, pertumbuhan ekonomi di tanah air yang kokoh mampu mendorong peningakatan perjalanan wisatawan nusantara (wisnu) sebesar 237 juta perjalanan.

Kementerian Pariwisata juga mencanangkan zona kreatif yang dinilai bisa menjadi daya tarik wisata baru.Terutama dengan mengandalkan desa hingga kabupaten kota kreatif yang memiliki minimal satu atau lebih kawasan kreatif

Pakar mengatakan, zona kreatif merupakan wilayah yang memiliki batas-batas geografis tertentu yang memberikan ruang bagi pelaku kreatif, pemerintah, bisnis, masyarakat, dan komunitas untuk berekspresi, berproduksi, melakukan kegiatan ekonomi, serta mengapresiasi produk kreatif unggulan setempat.

Kemenparekraf RI juga berupaya meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif, meningkatkan akses pasar, hingga memperkuat institusi.


(43)

Selain wisman asal Eropa dan AS, turis asal Tiongkok, anggota perhimpunan negara-negara Asia Tenggara ASEAN dan Timur Tengah dinilai member kontribusi berarti terhadap peningkatan jumlah wisman ke Indonesia, Selama 2012 khusus wisnu tercatat 267 juta perjalanan, terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang terus membaik.

4.2 Pola Pemanfaatan Kawasan Danau Laut Tawar

Kawasan sekitar danau merupakan salah satu kawasan yang harus dilindungi melalui peraturan daerah dengan tujuan untuk melindungi danau tersebut dari kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian fungsi danau. Menurut keputusan presiden RI nomor 32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung, pasal 18 menyatakan bahwa kawasan lindung sekitar danau adalah daratan sepanjang tepi danau yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau antara 50-100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Ruang daratan di kawasan danau adalah wadah tempat manusia, flora, fauna hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidup di sepanjang tepi danau yang mempunyai fungsi sebagai daerah tangkapan air dan sebagai daerah pelindung kestabilan autrofikasi danau. Keberhasilan pelestarian dan pengelolaan sumberdaya alam akan menjadi kunci untuk terpenuhinya harkat hidup seluruh masyarakat.

Danau Laut Tawar merupakan salah satu danau yang berpontensi untuk dikembangkan di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, merupakan salah satu potensi


(44)

wisata unggulan dan dalam sistem pembagian kawasan pariwisata yang mengacu pada pertimbangan kesesuaian lahan dan struktur tata ruang Kabupaten Aceh Tengah yang telah ada, ditetapkan sebagai zona wisata A di Kabupaten Aceh Tengah. Keunikan dan keindahan alamnya memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Selain fungsi wisata, keberadaannya memberikan manfaat dalam hal sebagai sumber air, pembangkit tenaga listrik, irigasi, perikanan, dan lain sebagainya.

Melihat perubahan pola penggunaan lahan di kawasan sekitar Danau Laut Tawar yang tidak terkendali dan perubahan keadaan trofik yang cenderung terus meningkat dengan drastis, sudah memberikan dampak negatif terhadap ekosistem perairan danau. Salah satu upaya pengendalian pemanfaatan lahan dan pelestarian fungsi danau adalah dengan penerapan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Danau Laut Tawar (RDTRK) yang ditetapkan oleh pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Tengah sebagai peraturan daerah setempat. Dengan tujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup dan meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim tumbuhan serta fauna yang ada pada kawasan tersebut. Kawasan sekitar Danau Laut Tawar merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama sebagai lokasi perlindungan terhadap sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai budaya serta sejarah yang tinggi.


(45)

4.2.1 Penggunaan Lahan Di Pinggiran Kawasan Danau Laut Tawar

Pengunaan lahan pinggir danau ialah cara menggunakan tanah yang sudah dibuka untuk digunakan sebagai lahan pertanian dan keperluan lainnya yang letaknya berada dibagian tepi suatu danau.

Menurut Fajri Zul EM dan Aprilia Ratu dalam kamus lengkap bahasa Indonesia pengertian danau ialah : Tempat yang digenangi air yang sangat luas yang dikeliling oleh daratan.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63/PRT/1993 pengertian danau ialah: Suatu ekosisrtem keairan alamiah, yang berupa wadah air dan ekologi yang hidup padanya, yang sekelilingnya dibatasi oleh adanya daerah garis sempadan atau luar batas genangan danau.

Pemanfaatana lahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk kegiatan-kegiatan tertentu sebagai berikut:

a) Untuk budidaya pertanian, dengan jenis tanaman yang dizinkan; b) Untuk kegiatan niaga, penggalian, dan penimbunan;

c) Untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan, serta rambu-rambu;

d) Untuk pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon dan pipa air minum; e) Untuk pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan/jembatan;


(46)

f) Untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang besifat sosial dan kemasyarakatan yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik danau;

g) Untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dan bangunan pengambilan dan pembuangan air.

h) Mendirikan bangunan permanen untuk hunian dan tempat usaha.

4.2.2 Kebijakan Pemerintah dalam Penggunaan Lahan di Kawasan Danau Laut Tawar

Arah perkembangan kegiatan kota Takengon saat ini terkonsentrasi pada pusat kota Takengon yang mana lokasi tersebut bersinggungan langsung dengan Danau Laut Tawar. Aktifitas kegiatan perkotaan yang berjalan hampir keseluruhan berkolasi pada bagian wilayah kota (BWK), seperti kegiatan pertokoan, perkantoran, hotel dan penginapan, kantor pemerintahan, terminal, maupun permukiman pendudukan, hal ini didasari dari adanya kebijakan rencana pemanfaatan kawasan, yang mengarahkan rencana pengembangan permukiman serta pengembangan perdagangan dan jasa serta pelayanan umum yang berkembang dalam kawasan tersebut dapat mempengaruhi aktifitas kegiatan yang berkembang di sekitarnya termaksud kecendrerungan berkembangnya kegiatan perkotaan.


(47)

Faktor-faktor penunjang fungsi kota sebagai pusat pengembangan dan pusat pelayanan

a) Aglomerasi ekonomi menjadi jalan yang efisien dalam rangka mewujudkan pembangunan.

b) Konsentrasi investasi di pusat-pusat pengembangan yang spesifik menjadi lebih murah, khususnya dalam hal pembiayaan oleh pemerintah.

Artinya kota Takengon telah berfungsi sebagai pusat pelayanan, baik secara administratif, jasa distribusi maupun pelayanan jasa argo wisata.

4.3 Analisis Kesesuaian Kawasan

4.3.1 Kawasan Reservat

Kawasan reservat di Danau Laut Tawar diperuntukan bagi pelestarian ikan langka dan khas daerah, yakni ikan Depik (Roshora leptosoma), yang kini terancam punah dan segera dilindungi.

4.3.2 Kawasan Budidaya Pertanian

Meliputi kawasan untuk pengembangan persawahan, kawasan pengembangan perkebunan, kawasan pengembangan tegalan, dan kawasan pengembangan Hutan Tanaman Industri.


(48)

4.3.3 Kawasan Budidaya Dermaga/Pelabuhan

Kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pelabuhan dalam skala kecil yang akan memacu pertumbuhan kawasan terutama menunjang kegiatan pariwisata.

4.3.4 Kawasan Pengembangan Objek Wisata

Disesuaikan dengan jenis kegiatan wisata yang telah ada dan yang akan dilakukan serta diperkirakan mempunyai potensi untuk dikembangkan. Di kawasan Danau Laut Tawar terdapat beberapa lokasi wisata dengan objek wisata keindahan alam, keindahan panorama danau, wisata legenda dan lainnya.

Lokasi wisata pemandangan alam meliputi seluruh keliling Danau Laut Tawar. Selain itu terdapat obyek wisata legenda, yaitu Gua Loyang Koro yang terletak di bagian selatan danau dan Gua Loyang Peteri Pukes di sisi utara danau. Obyek wisata lainnya adalah wisata budaya berupa Rumah Tradisionil Gayo “Umah Pitu Ruang” yang terletak di kampung Toweren. Lokasi-lokasi tersebut sebagian telah diusahakan oleh pengusaha/masyarakat dengan membangun sarana-sarana wisata, seperti hotel, restoran, pondok-pondok berteduh, warung, dn lain-lain.


(49)

4.4 Faktor Yang Mempengaruhi

4.4.1 Pengaruh Kegiatan Perkotaan Terhadap Danau Laut Tawar

Intensitas suatu kegiatan dapat mempengaruhi kualitas lingkungan secara langsung atau tidak langsung membawa dampak terhadap kondisi lingkungan Danau Laut Tawar, dampak lingkungan tersebut ialah :

1. Pertambahan permukiman yang tidak tertata dengan rapi yang mengarah di pinggiran Danau Laut Tawar.

2. Limbah yang disebabkan aktifitas perkotaan seperti perdagangan dan jasa (pasar,pertokoan) pelayanan umum (rumah sakit) permukiman penduduk (limbah rumah tangga) arah pembuangannya disalurkan menuju sungai peusangan dan Danau Laut Tawar.

3. Berkembangnya kegiatan usaha keramba ikan bagi penduduk yang berada di pinggir danau.

4. Lahan-lahan terbangun berupa pusat perkotaan, telah menutupi askes an arah pandangan menuju Danau Laut Tawar.

4.4.2 Kondisi Lingkungan Sekitar Danau Laut Tawar

Kawasan Danau Laut Tawar merupakan kawasan yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Kota Takengon, sebagai kawasan yang memiliki potensi pengembangan perkotaan berkarakteristik sebagai kota tujuan wisata.


(50)

Kondisi ini dapat dilihat dari aktifitas yang berkembang di sekitar pinggiran danau yang kurang menselaraskan dengan upaya pemanfaatan kawasan danau yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, yaitu :

a. Terjadinya sedimentasi pada titik-titik lokasi pinggir danau akibat dan penurunan muka air danau serta tersebarnya lokasi keramba ikan akibat aktifitas kegiatan masyarakat.

b. Berkembangnya bangunan-bangunan yang kurang tertata rapi, di mana menyebabkan terbatasnya dan tidak keluasanya aksesibilitas ke pintu-pintu pencapaian menuju Danau Laut Tawar.

c. Meluasnya perkembangan lahan terbangun di sekitar wilayah pinggiran Danau Laut Tawar menutupi pandangan ke arah danau, sehingga kondisi danau dan sekitarnya kurang terpantau secara optimal dari pusat kota.

Pencemaran sekitar kawasan dan pinggir danau, yaitu:

1. Berkembangnya lokasi pembuangan sampah pinggir danau dan memasuki lokasi perairan danau.

2. Pencemaran air danau akibat limbah perkotaan yang diarahkan menuju lokasi danau.

3. Tidak adanya saluran drainase yang tertata rapi sekitar di lokasi sekitar pinggir danau untuk dapat mengatur arah aliran air buangan perkotaan dan air hujan.


(51)

4. Timbulnya genangan air limbah perkotaan yang berpontensi sebagai sumber penyakit pada daerah pinggiran Danau Laut Tawar.

4.5 Arahan PolaPengembangan

4.5.1 Analisis Strategi Pengembangan Kawasan

1. sumberdaya air untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, perikanan, perkebunan, dan energi mampu memenuhi kebutuhan lokal.

2. memiliki objek wisata cukup beragam dan tersebar, meliputi wisata alam, budaya dan minat khusus.

3. Terdapat spesies ikan langka ikan depik

4. Pengembangan pariwisata sebagai sektor strategis dalam pengembangan perekonomian.

5. Kebijakan provinsi NAD yang menjadikan Kabupaten Aceh Tengah sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata.

6. Kunjungan wisatawan yang semakin meningkat.

4.5.2 Mempertahankan Kualitas Perairan Danau Laut Tawar

a. Permasalahan

Sedikitnya ada empat penyebab langsung penurunan kualitas perairan Danau Laut Tawar yaitu: pemukiman, pertanian, jasa/indutri kecil dan keramba jaring apung.


(52)

Terhadap sumber tersebut sebagian besar limbahnya berupa limbah organik. Hal ini senada dengan porpraset (1989) limbah organik merupakan sisa atau buangan dari berbagai aktivitas manusia seperti rumah tangga, industri, permukiman, peternakan, pertanian, dan perikanan yang berupa bahan organik, yang biasanya tersusun oleh karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur, dan mineral lainnya.

Di lain pihak yang berasal dari limbah domistik, pertanian, emisi transportasi melalui buangan asap kendaraan yang jatuh ke perairan, yang mengganggu ekosistem perairan danau dan daratan.

b. Apa yang Harus Dilakukan

Pemantauan terhadap kualitas perairan Danau Laut Tawar harus dilakukan minimal setahun sekali, pemahaman tersebut tidak hanya terbatas pada pengelihatan fisik semata, namun jauh dari pada itu harus dilakukan uji laboratorium dengan tingkat akurasi yang baik. Kita harus menyadarai bahwa perubahan lingkungan terus saja terjadi apalagi bila kita kaitkan dengan perubahan iklim global akan semakin mempercepat pola perubahan lingkungan yang terjadi.

Sudah saatnya semua pihak menyadari bahwa manfaat Danau Laut Tawar tidak sebatas air, ikan dan tempat rekreasi. Namun jauh dari itu keberadaannya merupakan identitas bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tengah. Oleh karena itu untuk mengurangi bahan pencemaran yang masuk keperairan, harus melakukan pengolahan disumbernya.


(53)

Oleh karena itu penyelesaian masalah Danau Laut Tawar, hakikatnya dimulai dari diri sendiri. Dengan berbuat seoptimal mungkin dari hal yang kecil yang berlandaskan pada nilai-nilai kepatutan dan kebenaran secara sadar dan ikhlas.

4.5.3 Gerakan Bersih Danau LautTawar

Rangkaian Pelaksanaan Festival Danau Laut Tawar pada 2013 ini akan diwarnai dengan Gerakan Massal Pembersihan Danau Laut Tawar. Pagelaran yang bakal digelar oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora). Even ini di gagas untuk membangkitkan kepedulian masyarakat dalam melestarikan keindahan Danau Laut Tawar sebagai salah satu kawasan wisata handal di Provinsi Aceh. Akan melibatkan seluruh warga Aceh Tengah sehingga nilai-nilai gerakan kepedulian bisa dimaknai dengan baik.

Selain itu, juga akan ada gelaran lomba kampung sapta Pesona yang meliputi Aman, Tertib, Indah, Nyaman, Sejuk, Ramah dan Kenangan.

4.5.4 Konsep Penggunaan Lahan

Kegiatan perkotaan

1. Pemukiman


(54)

b. Mengarahkan pengembangan permukiman yang terdapat pada kota Takengon yang tidak bersinggungan langsung dengan danau.

c. Mengarahkan kegiatan permukiman yang dapat menunjang kegiatan pariwisata Danau Laut Tawar.

d. Pengaturan sistem jaringan air buangan dan drainase kawasan perkotaan secara sistematis.

2. Lingkungan

a. Mengatur utilitas dan sistem pengelolaan lingkungan yang terintegrasi dengan utilitas wilayah perkotaan.

b. Membatasi pengembangan kegiatan perkotaan pada daerah pinggiran Sungai Pausangan.

3. Kawasan Danau Laut Tawar

a. Mengarahkan dan memfungsikan daerah pinggiran Danau Laut Tawar sebagai ruang terbuka hijau dan daerah wisata.

b. Membangun tanggul sepanjang pinggiran danau yang bersinggungan dengan daerah perkotaan.

c. Membatasi perkembangan sekitar sempadan danau dengan menitik beratkan pada kegiatan Ruang Terbuka Hijau dan kegiatan wisata.

4. Aksesibilitas

a. Pengaturan pandangan kedaerah danau dari pusat Kota Takengon, dengan mengatur tinggi bangunan dan jarak antara bangunan.


(55)

4.6 Potensi Danau Laut Tawar

Dua bukit yang mengepit Danau Laut Tawar, semakin memperlihatkan keindahan danau. Penyatuan perairan dan dataran memberi banyak sumber penghidupan bagi masyarakat, terutama disekitar dataran tinggi Gayo. Perbukitan hijau yang ditumbuhi pohon Pinus awan bersih dan langit biru di pantulkan air danau yang tenang membuat permukaan danau seperti kaca.

Keberadaan Danau Laut Tawar yang terletak tengah-tengah Kabupaten Aceh Tengah menyimpan potensi pariwisata. Pemandangan alam danau yang dikelilingi oleh pegunungan di sekitarnya memiliki pesona alam yang luar biasa. Belum lagi udara yang sejuk karena berada di dataran tinggi. Selain pemandangan yang indah Danau ini juga punya banyak legenda rakyat. Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi purba. Terletak di sebelah timur kota takengon secara fisik dari hasil penelitian yang terangkum dalam buku ekosistim Danau Laut Tawar 2007, Danau ini mempunyai luas 5,472 hektar, panjangnya 17 kilometer sedangkan lebarnya 3,219 kilometer diperkirakan volume airnya berjumlah 2,5 triliun liter.

Di sekitar danau saat ini dilengkapi prasarana jalan, yang merupakan jalan provinsi panjang jalan utara 18 kilometer, panjang jalan selatan 24 kilometer, jumlah aliran air yang masuk ke danau ini sebanyak 25 sumber aliran, terdiri dari sungai, alur, aliran dengin debit total 10.043, liter/detik. Sementara air yang keluar, hanya satu melalui sungai Krueng Peusangan dengan debit 5.664 liter/detik. Danau ini


(56)

punya kedalaman rata-rata untuk jarak 35 meter dan 8,9 meter untuk 1000 meter. Dari pinggir kedalamannya rata-rata 19,27 meter, untuk jarak dari pinggir 1.620 meter danau ini memiliki kedalaman 51,13 meter. Untuk suhu danau, 21 hingga 770 derajat celsius, mulai tempat paling dangkal hingga tempat paling dalam.

Potensi lain dari Danau Laut Tawar adalah hadirnya ikan Depik, ikan khas Aceh Tengah. Konon ikan ini hanya ada di Danau Laut Tawar. Ikan ini mirip ikan Teri. Ikan ini punya musim biasanya ikan ini muncul antara bulan April sampai Agustus. Di sebut Depik karena pada bulan tersebut terjadi angin kencang musim angin ini disebut musim angin Depik. Sebelum musim tiba, gerombolan Depik bersembunyi di selatan danau di kaki gunung Bur kelieten, gunung tertinggi di sekitar Danau Laut Tawar. Cara menangkap ini juga cukup unik, di buat semacam bendungan dari batu dilengkapi dengan alat khas bernama bubu, ikan ini di jual dalam takaran bambu bukan kilo.

Disekeliling danau terdapat sejumlah gua yang sudah ditemukan antaranya Loyang Peteri Pukes atau dikenal dengan loyang Sekam, Loyang Koro, Loyang Peteri Ijo, Loyang Perupi atau Gua Ular, Loyang Ujung Karang dan Loyang Mendale. Gua-gua tersebut memiliki sejarah serta legenda dan karakteristik tersendiri.

Dibeberapa lokasi Danau Laut Tawar, seperti di desa Pedemun terdapat lokasi untuk panjat tebing hiking, tracking dan dengan latar belakang pemandangan danau


(57)

yang permai. Seiring dengan semakin berkembangnya kepariwisataan di Negeri penghasil kopi ini dapat juga mengunjungi beberapa resort/objek wisata baik yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun swasta diantaranya objek Wisata Pante Menye Air terjun Mengayak, Pante Mepar, Ujung Paking, Ujung Minang, Ujung Sere, Pante Gemasi, Pante Ketibung dan sejumlah objek wisata lainnya.

Selain itu, di lokasi ini pengunjung dapat melihat masyarakat yang bercocok tanam dan memancing. Suatu aktivitas yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar danau. Komoditi unggulan yang di tanam di dataran tinggi Gayo antara lain adalah kopi Gayo (kopi arabika) yang sangat terkenal di Jepang, kentang, markisa, tomat, cabe, jagung dan sayur-sayuran. Hasil komoditi perkebunan yang cukup terkenal adalah jeruk keprok Gayo dan alpukat.

Untuk akomodasi tersedia satu buah kapal motor yang digunakan untuk membawa penumpang mengelilingi Danau Laut Tawar. Danau ini sangat alami dan tampak belum banyak di sentuh tangan manusia, airnya yang jernih memperlihatkan terumbu karang dan ikan yang berenang di dalamnya. Di sekitar danau terdapat tempat penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di lokasi tersebut.


(58)

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Mempertahankan dan menjaga sumberdaya air.

2. Meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan.

3. Mengembangkan sektor pariwisata melalui penataan objek-objek wisata, penyediaan sarana dan prasarana wisata, dan menambah jenis-jenis kegiatan wisata untuk menambah daya tarik kunjungan wisatawan.

4. Mampu mewujudkan Kota Takengon sebagai kota wisata dengan didukung oleh kebijakan pemerintah dan melalui kerja sama dengan investor untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung wisata kawasan.

5. Melakukan usaha konservasi species ikan langka ikan Depik (Roshora leptosoma) sekaligus sebagai salah satu produk unggulan wisata.

5.2 SARAN

1. Pemerintah kabupaten Aceh Tengah lebih antusias mengembangkan potensi wisata dan membuat rencana pembangunan kawasan strategis Danau Laut Tawar.

2. Membangun sarana dan prasarana kawasan untuk menunjang pariwisata dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat.


(59)

3. Membentuk Pusat Pelayanan Wisata (tourism centre) sebagai pusat pelayanan bagi wisatawan.

4. Memberikan modal usaha kepada masyarakat sekitar kawasan agar dapat berwirausaha dalam bidang kepariwisataan sehingga ketergantungan kepada sumber daya alam kawasan dapat dikurangi.

5. Untuk menjaga kelestarian, keindahan dan keasrian danau, perlua mengaktifkan kembali lembaga masyarakat, seperti “Panglime Lut” untuk mengatur peralatan dan sistem eksploitasi sumber daya ikan.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah, 2013

Marpaung, Happy. 2000 Pengetahuan Kepariwistaan. Bandung. Alfabeta.

Pendit, S, Nyoman. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta.

PT Pradnya Paramita.

Reza, T. Moh. Dan Fachruddin, Lisdiana. 1996. DayaTarik dan Pengelolaan Agrowisata. Jakarta. Penebar Swadaya.

Soekadijo, RG. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Bappeda Kabupaten Aceh Tengah. 2004. Rencana Detail Tata Ruang Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah tahun 2004-2013.


(61)

(62)

(1)

yang permai. Seiring dengan semakin berkembangnya kepariwisataan di Negeri penghasil kopi ini dapat juga mengunjungi beberapa resort/objek wisata baik yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun swasta diantaranya objek Wisata Pante Menye Air terjun Mengayak, Pante Mepar, Ujung Paking, Ujung Minang, Ujung Sere, Pante Gemasi, Pante Ketibung dan sejumlah objek wisata lainnya.

Selain itu, di lokasi ini pengunjung dapat melihat masyarakat yang bercocok tanam dan memancing. Suatu aktivitas yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar danau. Komoditi unggulan yang di tanam di dataran tinggi Gayo antara lain adalah kopi Gayo (kopi arabika) yang sangat terkenal di Jepang, kentang, markisa, tomat, cabe, jagung dan sayur-sayuran. Hasil komoditi perkebunan yang cukup terkenal adalah jeruk keprok Gayo dan alpukat.

Untuk akomodasi tersedia satu buah kapal motor yang digunakan untuk membawa penumpang mengelilingi Danau Laut Tawar. Danau ini sangat alami dan tampak belum banyak di sentuh tangan manusia, airnya yang jernih memperlihatkan terumbu karang dan ikan yang berenang di dalamnya. Di sekitar danau terdapat tempat penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di lokasi tersebut.


(2)

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Mempertahankan dan menjaga sumberdaya air.

2. Meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan.

3. Mengembangkan sektor pariwisata melalui penataan objek-objek wisata, penyediaan sarana dan prasarana wisata, dan menambah jenis-jenis kegiatan wisata untuk menambah daya tarik kunjungan wisatawan.

4. Mampu mewujudkan Kota Takengon sebagai kota wisata dengan didukung oleh kebijakan pemerintah dan melalui kerja sama dengan investor untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung wisata kawasan.

5. Melakukan usaha konservasi species ikan langka ikan Depik (Roshora leptosoma) sekaligus sebagai salah satu produk unggulan wisata.

5.2 SARAN

1. Pemerintah kabupaten Aceh Tengah lebih antusias mengembangkan potensi wisata dan membuat rencana pembangunan kawasan strategis Danau Laut Tawar.

2. Membangun sarana dan prasarana kawasan untuk menunjang pariwisata dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat.

48


(3)

3. Membentuk Pusat Pelayanan Wisata (tourism centre) sebagai pusat pelayanan bagi wisatawan.

4. Memberikan modal usaha kepada masyarakat sekitar kawasan agar dapat berwirausaha dalam bidang kepariwisataan sehingga ketergantungan kepada sumber daya alam kawasan dapat dikurangi.

5. Untuk menjaga kelestarian, keindahan dan keasrian danau, perlua mengaktifkan kembali lembaga masyarakat, seperti “Panglime Lut” untuk mengatur peralatan dan sistem eksploitasi sumber daya ikan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah, 2013

Marpaung, Happy. 2000 Pengetahuan Kepariwistaan. Bandung. Alfabeta.

Pendit, S, Nyoman. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta.

PT Pradnya Paramita.

Reza, T. Moh. Dan Fachruddin, Lisdiana. 1996. DayaTarik dan Pengelolaan Agrowisata. Jakarta. Penebar Swadaya.

Soekadijo, RG. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Bappeda Kabupaten Aceh Tengah. 2004. Rencana Detail Tata Ruang Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah tahun 2004-2013.

Bappedalda Kabupaten Aceh Tengah. 1996. Dinamika Ekosistem Danau Laut Tawar.


(5)

(6)