33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP di Jawa Tengah yang telah terdaftar pada buku
direktori tahun 2008. Adapun jumlah KAP di Jawa Tengah terdiri dari 20 KAP yang tersebar di kota Semarang, Solo dan Purwokerto.
Tabel 3.1 Kantor Akuntan Publik KAP di Jawa Tengah
No Nama Kantor Akuntan Publik Alamat
Kota
1 KAP Bayudi Watu Rekan
Cab Jl. Dr. Wahidin No. 85
Semarang 2
KAP Benny Gunawan Jl. Puri Anjasmoro Blok DD I
No. 3 Semarang
3 KAP Darsono Budi Cahyo
Santoso Jl. Mugas Dalam No. 65
Semarang 4
KAP Erwan, Sugandhi Jajat Marjat cab
Jl. Tegalsari Barat V No. 24 Semarang
5 KAP Hadori Rekan
Jl. Tegalsari Raya No. 53 Semarang
6 KAP Drs. Hananta Budianto
Rekan Jl. Sisingamangaraja No. 20-22 Semarang
7 KAP I. Soetikno
Jl. Durian Raya No. 20 Semarang
8 KAP
Irawati kusumadi
Jl. Puri Anjasmoro Blok B No.16
Semarang 9
KAP Leonard, Mulia Richard cab
Jl. Marina No. 8 Semarang
10 KAP Ruchendi, Marjito Rushadi
Jl. Beruang Raya No. 48 Semarang
11 KAP Soekamto
Jl. Durian Selatan No. 16 Semarang
12 KAP Drs. Sugeng Pamudji
Jl. Bukit Agung Blok AA No.1-2
Semarang 13 KAP Dra. Suhartati Rekan
cab Jl. Citarum Tengah No. 22
Semarang 14
KAP Tarmizi Achmad Jl. Dewi Sartika Raya 7
Semarang
34
No Nama Kantor Akuntan Publik Alamat
Kota
15 KAP Yulianti
Jl. MT. Haryono No. 548 Semarang
16 KAP Busroni Payamto cab
Jl. Ir. Sutami No. 25 Solo
17 KAP Drs. Hanung Triatmoko, Akt.
Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 55 Solo
18 KAP Rachmad Wahyudi
Jl. Dr. Cipto Mangun- kusumo No. 3A
Solo 19
KAP Wartono Jl. Sumanhudi No. 121
Solo 20
KAP Drs. Oetoet Wibowo Jl. Adiyaksa No. 211
Purwokerto Sumber: Directory Akuntan Publik Indonesia, 2008
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara non probabilitas atau pemilihan non random yaitu menggunakan teknik
pengambilan sampel yang mudah convinience sampling, yaitu pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati
bersedia memberikannya Sekaran, 2006. Yaitu auditor yang terdapat disetiap kantor akuntan publik baik auditor senior maupun auditor junior.
Hal ini dikarenakan para auditor senior dan junior lebih banyak terlibat dalam dysfunctional audit behavior daripada karyawan lainnya pada kantor
akuntan publik.
3.2 Variabel Penelitian