politik, sosial, budaya, geografis, dan
pendidikan sejak masa praaksara sampai masa
Hindu-Buddha dan Islam
2. Butir Soal Penugasan
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
Jelaskan perubahan aspek kehidupan dari masa Hindu Budha oleh pengaruh Islam di Indonesia.
a. Pengaruh bidang politik b. Pengaruh bidang sosial
c. Pengaruh bidang agama d. Pengaruh bidang kebudayaan
Kunci Jawaban dan Skor No
Pengaruh Islam
Penjelasan Sko
r 1
Bidang Politik Sistem kerajaan pada masa Hindu Budha berubah
menjadi kesultanan pada masa Islam 3
2 Bidang Sosial
Sistem kasta pada masa Hindu-Budha menjadi pudar setelah masuknya Islam.
3
3 Bidang Agama
Sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
2 4
Bidang Kebudayaan
Bentuk bangunan masjid kuno memiliki unsur kemiripan dengan
kebudayaan Hindu-Buddha 2
Skor Maksimum
10
Nilai = Perolehan Skor : Skor Tertinggi X 100
d. Keterampilan Kisi-Kisi Soal Ketrampilam
No Kompetensi Dasar
Materi Indikator
Tehnik Penilaian
Menguraikan kronologi
perubahan, dan kesinambungan
dalam kehidupan bangsa Indonesia
pada aspek politik, sosial, budaya,
Pengaruh Islam
terhadap Masyarakat di
Indonesia
Menyajikan fakta pengaruh Islam
terhadap masyarakat Indonesia
Kinerja
geografis, dan pendidikan sejak
masa praaksara sampai masa Hindu-
Buddha dan Islam
Butir Soal Buatlah laporan di lembar kertas Plano
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
Jelaskan perubahan aspek kehidupan dari masa Hindu Budha oleh pengaruh Islam di Indonesia.
a. Pengaruh bidang politik b. Pengaruh bidang sosial
c. Pengaruh bidang agama d. Pengaruh bidang kebudayaan
TahapanProsedur Tugas Kinerja : 1. Salah satu anggota kelompok menyiapkan kertas plano, membuat tabel dan
pertanyaan sesuai arahan guru 2. Anggota lainnya mengambil gambar yang sudah disiapkan oleh guru, menempelkan
gambar sesuai pertanyaan dan berikan penjelasan perubahan aspek kehidupan dari masa Hindu Budha akibat pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia.
3. Hasil diskusi berupa laporan pada kertas plano dipresentasikan kemudian dikumpulkan
Kunci Jawaban dan Penskoran No
Gambar Pengaruh
Islam Bidang
Penjelasan
1 Bidang
Politik Sistem kerajaan pada masa Hindu
Budha berubah menjadi kesultanan pada masa Islam
2
Bidang Sosial Sistem kasta pada masa Hindu-
Budha menjadi pudar setelah masuknya Islam.Meskipun
demikian, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok
masyarakat.Di Jawa misalnya,seorang
ulama diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan
ketinggian derajat pada struktur sosial di masyarakat
3 Bidang
Agama Sebagian besar masyarakat di
Indonesia menganut agama Islam.
4 Bidang
Kebudayaan Bentuk bangunan masjid kuno
memiliki unsur kemiripan dengan kebudayaan Hindu-Buddha
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria
Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data
pengamatan, pembahasan, kesimpulan 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif
2.Pembelajaran Remedial Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan besar diberikan
tugas kelompok, dengan membuat ulang tabel pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia.
3. Pembelajaran Pengayaan Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan danatau pendalaman materi kompetensi antara lain dalam
bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.
Indramayu, 12 April 2017 Mengetahui,
Guru Mata pelajaran Kepala Sekolah
H. BAKHRUDIN, S.Pd., M.Pd YADI SETIADI, SE
NIP. NIP.
Lampiran Materi Reguler dan Remedial
Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Perubahan-perubahan itu antara lain tampak dalam
bidang-bidang berikut ini. a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian mengalami kemunduran dan digantikan peranannya
oleh kerajaan-kerajaan Islam.Pada masa Islam, konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilainilai Islam menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan.
b. Bidang Sosial Pada masa Hindu-Buddha terjadi pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat,
pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini membedakan masyarakat menjadi golongan Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.Setelah Islam masuk, sistem kasta menjadi
pudar karena ajaran Islam tidak menerapkan sistem kasta.Meskipun demikian, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok masyarakat.Di Jawa misalnya,seorang ulama
diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan ketinggian derajat pada struktur sosial di masyarakat.Begitu pula dengan para penyebar agama Islam yang diberi gelar Sunan, gelar ini
menujukkan status sosial yang tinggi. c. Bidang Agama
Pada masa Islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam. Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu, Buddha, atau menganut
kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
d. Bidang Kebudayaan Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia tidak serta merta menggantikan
atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Kebudayaan Islam mengakomodasi kebudayaan yang sudah ada, tentunya dengan modifikasi dan penyesuaian agar tetap sesuai
dengan ajaran Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil akulturasi tersebut antara lain sebagai
berikut. 1 Seni Bangunan
Bentuk bangunan masjid kuno memiliki unsur kemiripan dengan kebudayaan Hindu- Buddha.Kemiripan ini terlihat pada hal-hal berikut.
a Atap Tumpang Atap tumpang merupakan atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil, tingkat yang
paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang itu selalu ganjil, biasanya 3 sampai 5 tingkat. Atap tumpang serupa dengan arsitektur Hindu. Atap tumpang sampai saat ini masih banyak
kita temukan di Bali. Namanya meru, dan khusus digunakan sebagai atap bangunan- bangunan suci di dalam pura. Contoh masjid yang menggunakan atap tumpang adalah Masjid
Demak dan Masjid Banten. b Menara
Menara merupakan bagian bangunan masjid yang berfungsi untuk mengumandangkan adzan ketika waktu shalat telah tiba. Pada masjid Kudus bentuk menara mirip sekali dengan bentuk
bangunan Candi Jawa Timur yang telah diubah dan disesuaikan penggunaannya dan diberi atap tumpang.
c Makam Pembangunan makam bagi sebagian umat Islam di Indonesia dianggap sebagai bentuk
penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Di Indonesia banyak ditemukan makan yang terletak di bukit atau dataran tinggi.Misalnya makam Sunan Gunung Jati di gunung
Sembung atau kompleks pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri. Makam-makam yang terletak di tempat-tempat tinggi atau di atas bukit masih menunjukkan kesinambungan tradisi
yang mengandung unsur kepercayaan kepada roh nenek moyang dan merupakan bentuk perwujudan pendirian punden berundak megalithik.
2 Seni Ukir Seni ukir yang berkembang pada masa Islam merupakan modifikasi dari masa sebelumnya.
Dalam ajaran Islam ada larangan untuk membuat patung atau melukis makhluk hidup apalagi dalam bentuk manusia. Meskipun demikian, seni ukir terus berkembang dengan
menggunakan ragam hias yang terdiri dari pola-pola daun-daunan, bunga-bungaan teratai, bukit-bukit karang, pemandangan, dan garis-garis geometri. Ragam hias ini
kemudian ditambah dengan ragam hias huruf arab kaligrafi yang kerap kali digunakan untuk menyamarkan lukisan makhluk hidup.
Lampiran Materi Pengayaan Bukti sejarah penyebaran Islam di Nusantara terkeping-keping dan umumnya tidak informatif
sehingga pemahaman tentang kedatangan Islam ke Indonesia terbatas. Ada perdebatan di antara peneliti tentang apa kesimpulan yang bisa ditarik tentang konversi masyarakat
Nusantara.
[1] :3
Bukti utama, setidaknya dari tahap-tahap awal proses konversi ini, adalah batu
nisan dan kesaksian beberapa peziarah, tetapi hal ini hanya dapat menunjukkan bahwa umat
Islam pribumi ada di tempat tertentu pada waktu tertentu. Baik pemerintah kolonial Hindia
Belanda maupun
Republik Indonesia lebih memilih situs peninggalan Hindu dan Buddha
di Pulau Jawa
dalam alokasi sumber daya mereka untuk penggalian dan pelestarian purbakala, kurang memberi perhatian pada penelitian tentang awal sejarah Islam di
Indonesia. Dana penelitian, baik negeri maupun swasta, dihabiskan untuk pembangunan masjid-masjid baru, daripada mengeksplorasi yang lama.
[2]
Sebelum Islam mendapat tempat di antara masyarakat Nusantara, pedagang Muslim telah hadir selama beberapa abad. Sejarawan
Merle Ricklefs 1991 mengidentifikasi dua proses
tumpang tindih dimana Islamisasi Nusantara terjadi: antara orang Nusantara mendapat kontak dengan Islam dan dikonversi menjadi muslim, danatau Muslim Asia asing
India ,
China ,
Arab , dll menetap di Nusantara dan bercampur dengan masyarakat lokal.
Islam diperkirakan telah hadir di Asia Tenggara
sejak awal era Islam. Dari waktu khalifah
ketiga Islam, Utsman
644-656 utusan dan pedagang Muslim tiba di China dan harus melewati rute laut Nusantara, melalui Nusantara dari dunia Islam. Melalui hal inilah kontak
utusan Arab antara tahun 904 dan pertengahan abad ke-12 diperkirakan telah terlibat dalam negara perdagangan maritim
Sriwijaya di
Sumatra .
Kesaksian awal tentang kepulauan Nusantara terlacak dari Kekhalifahan Abbasiyah
, menurut kesaksian awal tersebut, kepulauan Nusantara adalah terkenal di
antara pelaut
Muslim terutama karena kelimpahan komoditas
perdagangan rempah- rempah
berharga seperti
Pala ,
Cengkeh ,
Lengkuas dan banyak lainnya.
[3]
Kehadiran Muslim asing di Nusantara bagaimanapun tidak menunjukkan tingkat konversi pribumi Nusantara ke Islam yang besar atau pembentukan negara Islam pribumi di
Nusantara.
[1] :3
Bukti yang paling dapat diandalkan tentang penyebaran awal Islam di Nusantara berasal dari tulisan di batu nisan dan sejumlah kesaksian peziarah. Nisan paling
awal yang terbaca tertulis tahun 475 H
1082 M
, meskipun milik seorang Muslim asing, ada keraguan apakah nisan tersebut tidak diangkut ke Jawa pada masa setelah tahun tersebut.
Bukti pertama Muslim pribumi Nusantara berasal dari Sumatera Utara
, Marco Polo
dalam perjalanan pulang dari China pada tahun
1292 , melaporkan setidaknya satu kota Muslim,
[4]
dan bukti pertama tentang dinasti Muslim adalah nisan tertanggal tahun 696 H 1297
M, dari Sultan
Malik al-Saleh , penguasa Muslim pertama Kesultanan
Samudera Pasai , dengan
batu nisan selanjutnya menunjukkan diteruskannya pemerintahan Islam. Kehadiran sekolah pemikiran
Syafii , yang kemudian mendominasi Nusantara dilaporkan oleh
Ibnu Battutah ,
seorang peziarah dari Maroko
, tahun 1346
. Dalam catatan perjalanannya, Ibnu Battutah menulis bahwa penguasa Samudera Pasai adalah seorang
Muslim , yang melakukan
kewajiban agamanya sekuat tenaga. Madhhab
yang digunakannya adalah Imam
Syafii dengan kebiasaan yang sama ia lihat di India
Sumber : https:id.wikipedia.orgwikiPenyebaran_Islam_di_Nusantara
. Diunduh pada 12 April 2017 pukul 13.41