Penerapan Pembentukan Portofolio PENDEKATAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK VIEWS DALAM PORTOFOLIO MODEL BLACK LITTERMAN.

79 ∈ [ , ] ∈ Selanjutnya, terdaat yaitu tingkat kepuasan secara keseluruhan untuk solusi berdasarkan tujuan fuzzy dan koefisien. Menurut aturan Bellman-Zadeh dihitung sebagai = min {α, } dimana α, adalah dua parameter yang tidak diketahui. P arameter α menunjukkan tingkat kemungkinan koefisien fuzzy dan parameter menunjukkan tingkat kompromi antara fungsi tujuan yang berbeda. Pada portofolio Black Litterman tersebut, terdapat dua fungsi objektif yaitu fungsi tujuan return dan fungsi risiko dimana salah satunya adalah fuzzy dan non-fuzzy. Fungsi objektif return menggunakan Fuzzy-BL sedangkan fungsi risiko menggunakan portofolio beta. Karena portofolio beta dihitung berdasarkan data masa lampau, dan tidak berdasarkan views investor, oleh karena itu fungsi risiko tidak dianggap sebagai bilangan fuzzy.

C. Penerapan Pembentukan Portofolio

Pandangan investor mengenai keuntungan investasi yang diharapkan akan mempengaruhi pemilihan saham dalam membentuk portofolio. Pandangan tersebut merupakan sesuatu yang tidak pasti, oleh karena itu views investor dianggap sebagai bilangan fuzzy. Fuzzy Compromise Programming digunakan untuk menyelesaikan persamaan program linier tujuan ganda untuk pada portofolio Black Litterman. Saham yang digunakan adalah saham-saham yang tercatat dalam BEI khusunya yang 80 tergabung dalam JII Jakarta Islamic Index. Tahap pemilihan saham adalah sebagai berikut: Pemilihan Saham a. Mengumpulkan Data Harga Saham Saham yang dianalisis adalah saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index pada periode November 2015 sampai dengan Maret 2017 yaitu sejumlah 72 periode yang terlampir pada Lampiran 1 halaman 102 . Data saham berupa harga penutupan mingguan weekly closing price yang merupakan data sekunder yang diambil dari www.yahoofinance.com. b. Menghitung Return Data Harga Saham Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Return harga saham mingguan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 1 1 ,     t t t t i P P P R . dengan, t P : Harga sekuritas pada periode ke-t, 1  t P : Harga sekuritas pada periode ke-t-1. Sedangkan return pasar dapat dihitung menggunakan rumus 1 1     t t t t , i IHSG IHSG IHSG R dengan, : Harga IHSG sampel pada periode ke-t 81 − : Harga IHSG sampel pada periode ke-t-1 c. Memilih Data Return Saham yang Berdistribusi Normal Memilih data return saham yang berdistribusi normal dari 30 saham dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software SPSS. Data return saham selengkapnya terdapat pada Lampiran 2 halaman 111 dan Output SPSS untuk uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 Halaman 121. Perhitungan p-value untuk uji normalitas terdapat pada Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3. 1 Return Saham Berdistribusi Normal NO Kode Saham P-Value 16 KLBF 0.055 17 ITMG 0.2 18 INTP 0.091 19 INDF 0.018 20 INCO 0.053 21 AALI 0.2 22 ADRO 0.2 23 AKRA 0.2 24 ANTM 0.044 25 ASII 0.066 26 ASRI 0.097 27 BMTR 0.01 28 BSDE 0.2 29 CPIN 0.2 30 ICBP NO Kode Saham P-Value 1 WIKA 0.074 2 UNVR 0.2 3 UNTR 0.2 4 SMGR 0.2 5 TLKM 0.2 6 SMRA 0.028 7 SSMS 0.2 8 SILO 0.2 9 PTPP 0.001 10 PTBA 0.2 11 PGAS 0.2 12 MPPA 0.2 13 MNCN 0.2 14 LSIP 0.2 15 LPKR 0.018 82 Data return saham tidak berdistribusi normal apabila p-value KS α. Hasil uji normalitas untuk data return saham dengan taraf nyata α = 0.05 adalah 24 return saham yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index pada periode Noveber 2015 sampai dengan Maret 2017 berdistribusi normal saham bertanda dalam tabel d. Menghitung Expected Return CAPM Setelah melakukan uji normalitas pada masing-masing saham, selanjutnya adalah menghitung expected return CAPM sebagai pertimbangan dalam pemilihan saham yang akan dimasukkan dalam portofolio. Expected return CAPM atau � yang didapatkan dari persamaan 2.33. Dengan bantuan software Microsoft Excel diperoleh nilai expected return pasar IHSG yang merupakan rata-rata dari harga return saham yaitu sebesar 0.0028489 dan standar deviasi return pasar sebesar 0.016856 dan return sekuritas bebas risiko adalah sebesar 7,5 per bulan yang diambil dari BI rate pada www.bi.go.id . Hasil perhitungan expected return CAPM dari 24 saham yang berdistribusi normal terdapat pada Tabel 3. 3 dan nilai pada table 3.2 sebagai berikut: 83 Tabel 3.2 Nilai Beta Masing Masing Saham Tabel 3. 3 Nilai Expected Return CAPM Masing-Masing Saham Dari nilai expected return CAPM 24 saham tersebut dapat dilhat bahwa 13 saham memiliki nilai expected return CAPM positif sedangkan 11 saham bernilai negatif. Dalam penelitian ini penulis hanya memilih saham-saham yang memiliki nilai expected return CAPM positif untuk NO Kode Saham 1 WIKA 0.495763 2 UNVR 0.950623 3 UNTR 1.136852 4 SMGR 0.922083 5 TLKM 1.021213 6 SSMS 0.446495 7 SILO 1.03124 8 PTBA 0.481121 9 PGAS 0.925206 10 MPPA 1.528934 11 MNCN 1.547395 12 LSIP 1.723221 NO Kode Saham 13 KLBF 1.155389 14 ITMG 0.812369 15 INTP 1.382468 16 INDF 1.267445 17 INCO 1.534934 18 AALI 0.620608 19 ADRO 1.379419 20 AKRA 0.919388 21 ASII 1.190962 22 ASRI 0.980325 23 BSDE 0.982114 24 CPIN 1.533719 NO Kode Saham � 13 KLBF -0.00836 14 ITMG 0.016387 15 INTP -0.02475 16 INDF -0.01645 17 INCO -0.03575 18 AALI 0.030222 19 ADRO -0.02453 20 AKRA 0.008665 21 ASII 0.004269 22 ASRI 0.004139 23 BSDE -0.01935 24 CPIN 0.001551 NO Kode Saham � 1 WIKA 0.03923 2 UNVR 0.006412 3 UNTR -0.00703 4 SMGR 0.008471 5 TLKM 0.001318 6 SSMS 0.000595 7 SILO 0.040287 8 PTBA -0.03531 9 PGAS -0.03665 10 MPPA -0.04933 11 MNCN -0.05648 12 LSIP 0.016176 84 dimasukkan dalam portofolio. Nilai expected return CAPM dihitung dengan menggunakan rumus 2.27, dan expected return CAPM 13 saham yang bernilai positif terdapat pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3. 4 Nilai Expected Return CAPM Bernilai Positif NO Kode Saham � 1 WIKA 0.03923 2 UNVR 0.006412 3 SSMS 0.042785 4 TLKM 0.001318 5 SMRA 0.000595 6 SILO 0.040287 7 LSIP 0.016176 8 ITMG 0.016387 9 AALI 0.030222 10 AKRA 0.008665 11 ASII 0.004269 12 ASRI 0.004139 13 CPIN 0.001551 e. Memilih Saham untuk Portofolio Berdasarkan Tabel 3.4 di atas terdapat 13 saham dengan sektor yang berbeda, selanjutnya diseleksi lima saham untuk dimasukan dalam portofolio dengan memilih satu saham dari setiap sektor. Pengambilan tersebut dipilih berdasarkan nilai expected return CAPM yang paling besar. Nilai expected return CAPM dari empat saham terpilih terdapat dalam Tabel 3.5 sebagai berikut: 85 Tabel 3. 5 Nilai Expected Return CAPM Empat Saham Terpilih NO Kode Saham � Sektor 1 WIKA 0.03923 Properti 2 SILO 0.040287 Jasa 3 AALI 0.030222 Pertanian 4 SSMS 0.042785 Perkebunan ITMG 0.016387 Pertambangan Menentukan Views dari Investor Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai pengamat yang memberikan pandangan secara subjektif terhadap pergerakan return saham. Dalam penelitian ini return prediksi diperoleh menggunakan metode moving average dari data 13 minggu terakhir yang akan memberikan informasi terhadap kenaikan atau penurunan return suatu saham. Informasi tersebut akan menjadi dasar investor dalam pembentukan views. Pergerakan return prediksi untuk masing-masing saham ditunjukkan dalam Lampiran 6 halaman 125 . Peneliti memilih return prediksi ke- +13 untuk kelima saham sebagai berikut: Tabel 3.6 Return Prediksi Saham NO Kode Saham + ̂ 1 WIKA -0.00053 2 SILO 0.019762 3 AALI -0.00646 4 SSMS 0.001106 5 ITMG 0.016296 86 Table 3.7 Selisih return saham NO Kode Saham + ̂ ̂ Selisih 1 WIKA -0.00053 -0.01606 0.015534 2 SILO 0.019762 0.018182 0.001581 3 AALI -0.00646 -0.00656 0.000101 4 SSMS 0.001106 0.013746 -0.01264 5 ITMG 0.016296 0.016901 -0.00061 Adapun pandangan yang diperoleh yaitu sebagai berikut: Pandangan 1 : Saya Prediksikan Return Saham WIKA akan meningkat. Pandangan 2 : Saya Prediksikan Return Saham SILO dan AALI akan melampaui saham SSMS dan ITMG Pada penelitian ini, view investor dianggap sebagai bilangan fuzzy trapesium, fungsi keanggotaan bilangan fuzzy trapesium dinyatakan sebagai berikut : Gambar 3. 3 Fungsi Keanggotaan views Investor Nilai ̃ , = .. . artinya views investor akan berkisar antara 0 – 0.3 atau prediksi return saham berkisar antara 0 – 30 . 87 Kedua view tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: E � = ̃ E � + E � − E + E � = ̃ Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matriks P dan dengan P. Er=v Maka diperoleh : � = [ . . − . − . ] = [ E � E � + E � − E + E � ] , = [ ̃̃ ] Menghitung Return Ekuilibrium Setelah dilakukan pemilihan saham dan pembentukan views, selanjutnya adalah menghitung return ekuilibrium. Untuk perhitungan return ekuilibrium pada model Black Litterman. Penulis menggunakan bobot CAPM seperti pada tabel 3.4 Fuzzy Multi-Objective Linear Programming Berikut adalah pemrograman linear fuzzy tujuan ganda dengan views investor diasumsikan sebagai bilangan fuzzy seperti pada persamaan 3.6 maks � = ̃ + ̃ + ̃ + ̃ + ̃ min = + + + + 3.16 dengan kendala + + + + = Karena pada persamaan 3.9 nilai ̃ = � + �ΣP′ ��Σ ′ + Ω − . − . − �� dan nilai �, �, Σ, serta P dan Ω diketahui maka fungsi tujuan dapat diubah menjadi 88 � = 0.171897 +0.076232α + 0.112552+ 0.03909 α + 0.146139+0.058179 α + -0.04279 – 0.027516 α + -0.14931 – 0.02950 α 3.19 Nilai adalah ukuran risiko yang dihasilkan pada persamaan 3.2 yang tertera pada tabel 3. 3 maka persamaan minimum risiko menjadi : min = . + . + . + . + . 3.20 Dari persamaan 3.19 dan 3.20 maka permasalahan program linear tujuan ganda pada Black litterman adalah : � = 0.171897 +0.076232α + 0.112552+ 0.03909 α + 0.146139+0.058179 α + -0.04279 – 0.027516 α + -0.14931 – 0.02950 α min = . + . + . + . + . dengan kendala + + + + = Selanjutnya untuk setiap α dapat ditentukann tingkat kompromi yang optimum α dengan langkah menyelesaikan masalah pemrograman linear satu tujuan seperti pada persamaan 3.11 berikut : max dengan kendala [∑ [ . − . � = ].� − ̃ � − ] [ ̃ � + − ̃ � − ] [ ̃ � � − − � + � + � + � + � ] [ ̃ � � − − ̃ � � + ] ∈ [ , ] ∈ 89 Tabel 3.8. Hasil untuk Permasalahan Fuzzy α + − + − � ̃ ̃ ̃ ̃ ̃ 1 0.0703 -0.1100 0.8124 0.4665 0.7201 0.0703 0.0604 0.0686 -0.0061 -0.1100 0.9 0.0804 -0.1139 0.8124 0.4665 0.7748 0.0804 0.0656 0.0763 -0.0098 -0.1139 0.82 0.0885 -0.1171 0.8124 0.4665 0.7845 0.0885 0.0698 0.0825 -0.0127 -0.1171 0.815 0.0891 -0.1173 0.8124 0.4665 0.8179 0.0891 0.0701 0.0829 -0.0129 -0.1173 0.81 0.0896 -0.1174 0.8124 0.4665 0.8204 0.0896 0.0703 0.0833 -0.0131 -0.1174 0.8 0.0906 -0.1178 0.8124 0.4665 0.8251 0.0906 0.0709 0.0841 -0.0134 -0.1178 0.72 0.0987 -0.1210 0.8124 0.4665 0.8619 0.0987 0.0750 0.0903 -0.0164 -0.1210 0.7 0.1007 -0.1218 0.8124 0.4665 0.8707 0.1007 0.0761 0.0918 -0.0171 -0.1218 0.68 0.1028 -0.1226 0.8124 0.4665 0.8794 0.1028 0.0771 0.0934 -0.0178 -0.1226 0.005 0.1714 -0.1491 0.8124 0.4665 1 0.1714 0.1123 0.1458 -0.0426 -0.1491 Tabel 3.9. Hasil untuk Permasalahan Non- Fuzzy α + − + − � ̃ ̃ ̃ ̃ ̃ Semua nilai α 0.0357 0.0116 0.8124 0.4665 1 0.0273 0.0357 0.0227 0.0116 0.0175 Menghitung Expected Return Black Litterman Langkah selanjutnya yaitu menentukan expected return Black-Litterman menggunakan Persamaan 2.67 yiatu: = = � + �∑� ′ � + ��∑� ′ − − �� Karena pada penelitian ini views investor dinyatakan dalam bentuk bilangan fuzzy, maka expected return Black-Litterman menjadi : ̃ = ̃ = � + �ΣP′ Ω + ��Σ ′ − ̃ − �� 90 Selanjutnya diperoleh nilai matriks varians kovarians dari return 5 saham yang terpilih yaitu: 0.001639 0.000236 0.000611 -0.000067 0.000723 ∑ = 0.000236 0.001770 0.000370 0.000000 -0.000065 0.000611 0.000370 0.002342 -0.000059 0.000397 -0.000067 0.000000 -0.000059 0.001994 -0.000157 0.000723 -0.000065 0.000397 -0.000157 0.005288 Dalam penelitian ini penulis menggunakan � = , , karena investor masih mempunyai keraguan terhadap views yang dibentuk. Hasil matriks diagonal kovarian dari views Ω berdasarkan Persamaan 2.70 sebagai berikut: Ω = � �∑ � Ω = matriks diagonal varians pada views Ω = [ . . ] Sehingga diperoleh estimasi return Black Litterman untuk masing-masing saham dengan bantuan software mocrosoft excel yang terdapat pada Tabel 3.10 sebagai berikut: Tabel 3. 10 Nilai Expected Return Black-Litterman No Kode Saham ̃ 1 WIKA 0.019432386+0.4997537 ̃ + . ̃ 2 SILO 0.034362891++0.0662098 ̃ + . ̃ 3 AALI 0.029780048+0.1803603 ̃ + . ̃ 4 SSMS 0.012239382 – 0.015573̃ − . ̃ 5 ITMG -0.090306038+0.233034 ̃ − . ̃ 91 Karena nilai ̃ = .. . maka nilai − menggantikan koefisien fuzzy. Sehingga nilai expected return Fuzzy Black Litterman adalah : Tabel 3. 11 Nilai Expected Return Fuzzy Black-Litterman i Kode Saham � ̃ 1 WIKA 0.171897 +0.076232α 2 SILO 0.112552+ 0.03909 α 3 AALI 0.146139+0.058179 α 4 SSMS -0.04279 – 0.027516 α 5 ITMG -0.14931 – 0.02950 α Hasil perhitungan expected return Black Litterman dari masing-masing metode dengan menggunakan software bantuan Microsoft Excel disajikan pada Tabel 3. 12 sebagai berikut: Tabel 3. 12 Hasil Expected Return Black Litterman dan Fuzzy Black Litterman No Kode Saham ̃ ̃ 1 WIKA 0.027256848 2 SILO 0.035706982 3 AALI 0.022735263 0.3284 4 SSMS 0.011633724 5 ITMG 0.017519193 0.6716 Expected return Black Litterman yang diperoleh digunakan untuk menghitung bobot Black Litterman. 92 Menghitung Bobot Portofolio Bobot untuk masing-masing saham dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.80 sebagai berikut: BL 1 BL μ Σ w    . Diperlukan nilai toleransi dunia terhadap risiko investasi risk aversion parameter yang disimbolkan δ sebesar 2,5 He Litterman, 1999. Bobot untuk masing-masing saham dalam portofolio Black Litterman yaitu 1 1 1 BL BL μ Σ w    dan bobot masing-masing saham untuk portofolio Black Litterman dengan pendekatan Fuzzy Compromise Programming yaitu 2 FBL 1 2 FBL μ Σ w    . Hasil perhitungan tersebut terdapat dalam Tabel 3.13: Tabel 3. 13 Bobot Saham Black Litterman No Kode Saham 1 BL w 2 FBL w 1 WIKA 0.291347087 -0.661177152 2 SILO 0.426319487 -0.068432816 3 AALI 0.084895296 0.885480933 4 SSMS 0.154767895 0.065156324 5 ITMG 0.042670235 0.778972712 Tabel 3.12 menunjukkan bahwa pada masing – masing portofolio memiliki alokasi dana yang berbeda. Pada metode Black Litterman saham SILO memiliki alokasi dana yang paling besar yaitu 42,63 dari 100 dana investasi. Sedangkan dengan metode Fuzzy Black Litterman saham AALI memiliki alokasi dana yang paling besar yaitu 88,54 dari 100 dana investasi. Saham WIKA dan SILO pada metode FBL menunjukkan bobot yang bernilai negatif, artinya investor melakukan transaksi penjualan short sale pada saham tersebut. Bobot masing-masing saham yang 93 telah diperoleh kemudian digunakan untuk mencari return portofolio menggunakan persamaan 2.17 yaitu: = ∑ . = dan risiko portofolio menggunakan persamaan 2.23: w Σ w  p  Sehingga diperoleh return dan risiko untuk masing-masing portofolio dalam Tabel 3.14: Tabel 3. 14 Return dan Risiko Masing-Masing Portofolio Portofolio BL Portofolio FBL Return 0.027641978 0.813950011 Risiko 0.025677972 0.070825913 Nilai return dan risiko portofolio untuk masing-masing model pada Tabel 3.14 menunjukkan bahwa risiko FBL lebih tinggi dibandingkan dengan BL, sebanding dengan return yang dihasilkan yaitu return FBL lebih tinggi disbanding dengan return BL. Pengukuran Kinerja Portofolio Nilai return dan risiko dari pembentukan portofolio kedua model tersebut dapat digunakan untuk mengukur kinerja portofolio dengan menggunakan Sharpe ratio. Hasil perhitungan Sharpe ratio untuk kedua model portofolio dengan menggunakan persamaan 2.82 dapat dilihat pada Tabel 3. 15 berikut: Tabel 3. 15 Nilai Perhitungan Sharpe Ratio Portofolio Sharpe ratio BL 1.076486035 FBL 11.49226285 94 Hasil perhitungan Sharpe ratio yang terdapat pada Tabel 3.15 menunjukkan bahwa kedua portofolio menghasilkan nilai Sharpe ratio yang berbeda. Nilai Sharpe ratio metode FBL lebih tinggi dibandingkan dengan metode BL. Artinya metode FBL lebih baik dibandingkan dengan metode BL.

D. Ilustrasi perhitungan keuntungan Model Black Litterman.