PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA MASHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

(1)

ABSTRAK

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA

MASHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

Oleh Yuri Serlia. Y

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan apakah terdapat perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010. Hipotesis dalam penelitian ini apakah ada perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010.

Penelitian ini menggunakan metode deskripsi korelasional, total populasi 77 responden. Analisis data menggunakan teknik angket kemudian dihitung dengan rumusProduct Moment, spearman brown dan Intervaldiuji hipotesis, selanjutnya menguji beda dengan menggunakan rumus t tes.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010. Ini dibuktikan dengan perbedaan rata-rata dua kelompok, diperoleh hasil t tes 42,95 dan t tabel = 2,62. Dengan taraf signifikansi 5% ternyata t tes > t tabel sehingga berarti bahwa motivasi belajar > prestasi belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010.


(2)

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA

MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

Oleh

YURI SERLIA. Y

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan dan Kwaarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA

MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

(Skripsi)

Oleh Yuri Serlia. Y

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iv

SURAT PERNYATAAN………. v

RIWAYAT HIDUP……….. vi

PERSEMBAHAN... vii

MOTTO…... viii

SANWACANA………. ix

DAFTAR ISI………... x

DAFTAR TABEL……….... xi

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……… xiii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 1

B. Identifasi Masalah ………... 8

C. Pembatasan Masalah ……… ……. 8

D. Perumusan Masalah ………...……… 8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………... 9

1. Tujuan Penelitian ………... 9

2. Kegunaan Penelitian ……….... 9

a. Kegunaan Teoritis ………... 9

b. Kegunaan Praktis ………... 9

F. Ruang Lingkup Penelitian... 9

a. Ruang Lingkup Ilmu Ilmu ... 9

b. Ruang Lingkup Objek ... 10

c. Ruang Lingkup Subyek... 10

d. Ruang Lingkup Wilayah ... 10


(6)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ……….. 11

1. Konsep Belajar……… 11

2. Pengertian Motivasi Belajar ... 11

3. Pengertian Prestasi Belajar... 25

4. Jalur Masuk Unila... 35

B. KerangkaPikir ………... 36

C. Hipotesis………... 37

III. METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ………... 38

B. Populasi dan Sampel………. 38

1. Populasi ………... 38

2. Sampel ………... 39

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………... 40

1. Variabel Penelitian ……….. 40

2. Definisi Operasional ……… 40

D. Pengukuran Variabel………. 42

E. Teknik Pengumpulan Data ……… 42

1. Teknik Pokok ……….. 42

2. Teknik Penunjang ……… 43

F. Uji Validitas danUji Reliabilitas ……….. 44

1. Uji Validitas ………... 44

2. Uji Reliabilitas ………... 44

G. TeknikAnalisis Data ………... 46

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Langkah-langkah Penelitian ……….. 48

1. Persiapan Pengajuan Judul ……….. 48

2. Penelitian Pendahuluan ………... 48

3. Pengajuan RencanaPenelitian ……… 49

4. Pelaksanaan Penelitian ……… 50

a. Persiapan Administrasi ………... 50

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ……… 50

c. Penelitian di Lapangan ……….. 51

5. Pelaksanaan Uji Coba Angket………... 51

a. Analisis Validitas Angket ………... 51

b. Analisis Reliabilitas Angket ……….. 51

B.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………... 56

1. Sejarah Perkembangan Program Studi PPKN Universitas Lampung.……... 56

2. Visi dan Misi Program Studi PPKn………... 59

C.Deskripsi Data ………... 60

1. Pengumpulan Data ……….. 60

2. Penyajian Data Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010..………... 60

3. Penyajian Data Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010……….. 68


(7)

D.Pengujian Hipotesis ………... 71

E. Pembahasan ………... 80

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………... 83

B.Saran ………..…... 84

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Judul Skripsi/Kaji Tindakan 2. Pengesahan Komisi Pembimbing

3. Surat Keterangan telah melaksanakan Seminar Proposal 4. Kartu Perbaikan Seminar Proposal Pembahas 1

5. Kartu Perbaikan Seminar Proposal Pembahas 2 6. Surat Izin Penelitian Pendahuluan

7. Surat Izin Penelitian

8. Surat Keterangan Dekan FKIP

9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 10. Kartu Konsultasi

11. Angket Penelitian

12. Distribusi skor hasil angket Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk SNMPTN Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010

13. Distribusi skor hasil angket Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk PKAB Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010

14. Distribusi skor hasil angket Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk UML Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010

15. Tabel prestasi mahasiswa program studi ppkn angkatan 2010 berdasarkan jalur masuk SNMPTN

16. Tabel prestasi mahasiswa program studi ppkn angkatan 2010 berdasarkan jalur masuk PKAB

17. Tabel prestasi mahasiswa program studi ppkn angkatan 2010 berdasarkan jalur masuk UML


(9)

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nilai IPK Semester 2 Mahasiswa FKIP Unila Program Studi PPKn Angkatan 2010 Berdasarkan Jalur Masuk... Populasi Jumlah Mahasiswa Program Studi PPKn Berdasarkan Jalur Masuk Unila………... Distribusi Hasil Uji Coba Angket pada 10 Responden di Luar

Populasi untuk Item Ganjil (X)... Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar

Populasi untuk Item Genap (Y)………. Distribusi antara item ganjil (X) dengan item genap (Y) mengenai Perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010……… Data Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur SNMPTN... Data Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur PKAB... Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur UML... Predikat Kelulusan Program Sarjana……….. Persentasi / Tingkatan IPK Rata-rata Berdasarkan Jalur Masuk

Unila………... Data nilai motivasi dan prestasi belajar berdaarkan jalur masuk

SNMPTN………... Data nilai motivasi dan prestasi belajar berdaarkan jalur masuk PKAB………... 6 38 52 53 53 62 64 67 69 70 71 73


(10)

13 14 15 16

Data nilai motivasi dan prestasi belajar berdaarkan jalur masuk UML Pengelompokan hasil nilai motivasi belajar berdasarkan jalur masuk SNMPTN……… Pengelompokan hasil nilai motivasi belajar berdasarkan jalur masuk PKAB………. Pengelompokan hasil nilai motivasi belajar berdasarkan jalur masuk UML………..

74 76 77 78


(11)

Motto

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi

pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus

belajar, akan menjadi pemilik masa depan

(Mario Teguh)

Tidak Sekarang Kapan Lagi

Bukan Kita Siapa Lagi .

Lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang, jangan

menyesal dikemudian hari


(12)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur atas nikmat dan rahmat yang Allah SWT berikan, aku persembahkan karya sederhana ini untuk

Kedua orangtuaku tercinta Ayahanda Yusmadi

dan Ibunda Rupiana yang selama ini telah memberikan cinta, kasih sayang, dukungan dan yang dengan selalu setia menanti

keberhasilanku.

Kedua kakakku Uda Yuri Sandika dan Abang ku Yuri Farza yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan

mendoakan keberhasilanku.

Dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan perhatian kepadaku.


(13)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 . Telepon (0721) 704624

Faximile(0721) 704624

PENGESAHAN SUSUNAN KOMISI PEMBIMBING PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA

Tanda Kesediaan Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing Utama Drs. Holilulloh, M.Si

NIP. 19610711 198703 1 003 ……… ………..

Pembimbing Pembantu Hermi Yanzi, S.Pd. M.Pd

NIP. 19820727 2006004 2 002 ………. ………

Disetujui sebagai pembimbing skripsi dari mahasiswa :

Nama : Yuri Serlia. Y

NPM : 0743032048

Program Studi : PPKn

Judul Skripsi : Perbedaan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa PPKn Angakatan 2010

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Program Studi PKn

Drs. Iskandarsyah, M.H Drs. Holilulloh, M.Si


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Yuri Serlia. Y dilahirkan di Bandar Lampung pada 7 Agustus 1989 yang merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Yusmadi, S.H dan Ibu Rupiana, S.Pd

Pendidikan yang pernah ditempuh:

1. Taman Kanak-Kanak Melati Puspa Kec. Tanjung Senang Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 1995.

2. Sekolah Dasar Negeri 3 Perumnas Way Kandis Kec. Tanjung Senang Bandar Lampung diselesikan pada tahun 2001.

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 19 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2004.

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SPMB.


(15)

SANWACANA Bismillaahirrahmaanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program studi PPKn Angkatan 2010”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi terselesaikan berkat dukungan dan bimbingan, bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M.Thoha B.S Jaya, M.S. selaku pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si. selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(16)

5. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sekaligus selaku Pembimbing I, terima kasih atas pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

7. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II, terima kasih atas pengarahan dan bimbingan kepada penulis

8. Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H selaku Pembahas I, terima kasih atas masukan, saran dan kritikannya kepada penulis.

9. Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd. M.Pd selaku pembahas II, terimakasih atas masukan, saran dan kritikannya kepada penulis.

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

11. Bapak dan Ibu staf tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.

12. Mahasiswa FKIP Program Studi PPKn angkatan 2010 Universitas Lampung.

13. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Yusmadi dan Ibu Rupiana terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, dan dukungan moral yang telah diberikan.


(17)

14. Kedua kakak ku tecinta , Yuri Sandika dan Yuri Farza serta pamanku tersayang A. Sarkawi yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan mendoakan keberhasilanku.

15. Untuk orang yang sangat istimewa di hati ku Leo Faizal Roza. Terimakasih atas motivasi, dukungan, dan doanya untuk keberhasilanku 16. Sahabat-sahabat terbaikku Mbak Mesi, Bunda Dewi, Vaness, Intan

Gembul , Aini, Dewi Y, Revi, Santi, Rita, Bebek, Dina, Mbak Merli, Mbak Paulin, Mbak Patma, Mbak Erda, Yogi, Riyaldi, Ade, Heri (bang jambi), Aa’ Topik, Heri Anwar, Febra, Andre Ndut, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam kebersamaan kita.

17. Teman-teman PPKn angkatan 2007 reguler dan non reguler untuk kekompakan dalam suka maupun duka selama masa perkuliahan.

18. Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun 2011 (Fajar, Goras, Desri, Desma, Nia, Dewi, Merta, Pauline, Victoria, Marsda) yang telah memberikan dukungan atas terselesaikannya skripsi ini.

19. Teman-teman dan Sepupuku tercinta Seli, Mb Dayu, Eta’, Mona, Ratu,

Ririn bayi, Lisa, Rey, Ayu, Eria, serta kucingku tersayang Mochi.

20. Kakak tingkat serta adik tingkat PPKn 2004-2010 baik reguler maupun mandiri, Genap maupun Ganjil terima kasih atas motivasi dan segala bantuan serta canda tawanya sehingga membuat hari-hari menjadi indah. 21. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah


(18)

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/I serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Februari 2011 Penulis,


(19)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah :

Nama : Yuri Serlia. Y

NPM : 0743032048

Program Studi : PPKn

Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP Unila

Alamat : Jl. Pulau Sari Raya No. 1 perumnas Way Kandis Kecamatan Tanjung senang Bandar Lampung.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Februari 2012


(20)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman disiplin berdasarkan norma atau nilai yang telah dimiliki masyarakat Indonesia yang majemuk, baik dalam lingkungan tradisi maupun dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui transformasi dan adaptasi nilai-nilai agar terbentuk suatu disiplin nasional yang mengantar kepada terwujudnya masyarakat Indonesia yang maju. Ciri-ciri masyarakat yang maju pada umumnya antara lain, bersikap rasional, mampu mandiri, berpandangan luas, menghargai waktu, menyadari pentingnya perencanaan serta berorientasi jauh ke depan, mengutamakan prestasi, menyadari pentingnya spesialisasi, mengoptimalkan manfaat komunikasi dan informasi serta menuntut kepastian dan tertib hokum.

Sesuai dengan keanekaragaman displin tersebut, lembaga pendidikan (sekolah) merupakan wadah para siswa dalam menggali ilmu pengetahuan, salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa adalah motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Adanya motivasi belajar yang kuat membuat siswa belajar dengan tekun yang pada akhirnya terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut. Oleh karena itulah motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa agar dengan


(21)

2

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut menuntut pendidikan menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya.

Terdapat berbagai upaya dilakukan dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu dengan peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar.

Motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa, ini diharapkan siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar. Disamping itu, keadaan siswa yang baik dalam belajar akan menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam belajar dan mampu


(22)

3

menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikan dengan siswa yang sedang sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar.

Pembelajaran yang diikuti oleh siswa yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi guru. Siswa yang menyelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari, mereka akan lebih mungkin menggunakan materi yang telah dipelajari.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswadapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan keluarga. Dari lingkungan sekolah misalnya guru di samping mengajar juga hendaknya menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Siswa melakukan berbagai upaya atau usaha untuk meningkatkan keberhasilan dalam belajar sehingga mencapai keberhasilan yang cukup memuaskan sebagaimana yang diharapkan.

Namun banyak siswa yang tidak termotivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya menurun. Oleh karena itulah sekolah hendaknya mengkondisikan lingkungannya sedemikian rupa dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar. Di samping itu motivasi juga menopang upaya-upaya dan menjaga agar proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini menjadikan siswa gigih dalam belajar.


(23)

4

Ada beberapa tahapan penerimaan mahasiswa baru pada Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang dilakukan oleh siswa yang baru lulus SMA/Sederajat. Begitupun halnya yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi PKn Angkatan 2010 FKIP Universitas Lampung. Berdasarkan hasil observasi awal ada 4 jalur masuk dalam melakukan proses pendaftaran Unila. Yaitu dengan jalur SNMPTN, PKAB, Ujian Masuk Lokal (UML), dan Penjaringan bibit unggul daerah (PBUD).

Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), yaitu jalur masuk yang menggunakan kemampuan dan pemikiran yang matang dari diri seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Dengan hasil yang murni tanpa rekayasa dan biaya SPP yang terjangkau sehingga banyak peminat yang ingin masuk Universitas Lampung melalui jalur ini.

Kedua, dengan jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB), yaitu perekrutan dilakukan dengan menyebarkan undangan-undangan ke sekolah-sekolah yang ada di Lampung melalui nilai raport dan prestasi. Mahasiswa yang masuk dengan jalur undangan ini tanpa tes. Dengan berdasarkan nilai rapor serta bakat yang mereka miliki. Nilai rapor tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu IPA dan IPS, dengan masing-masing 6 mata pelajaran. Pada kelompok IPA dengan mata pelajaran B. Inggris, B. Indonesia, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi. Sedangkan pada kelompok IPS dengan mata pelajaran yaitu B. Inggris, B. Indonesia, Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah.

Ketiga, dengan jalur UML. Merupakan salah satu jalur yang pelaksanaannya berasal dari pihak Unila sendiri. Calon mahasiswa yang mendaftar dari berbagai daerah. Dimana jalur UML ini dalam pelaksanaannya tidak menggunakan subsidi


(24)

5

dari pemerintah, melainkan subsidi sendiri. Jalur ini dikhususkan untuk mahasiswa yang memiliki perkonomian di atas standar. Hampir sebagian calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur UML ini di karenakan tidak diterima melalui jalur SNMPTN.

Empat, dengan jalur Penjaringan Bibit Unggul Daerah (PBUD), yaitu Program yang dibuka bagi putra-putri pelajar di daerah yang kemampuan akademiknya tidak tereksplorasi karena akses pendidikan yang sangat sulit. Banyak anak-anak cerdas di daerah-daerah pelosok yang akhirnya tidak bisa meneruskan pendidikan karena keterbatasan dana dan fasilitas pendidikan. Program ini sempat terhenti satu tahun. Namun tahun ini Unila kembali membuka kerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten/Kota se-Lampung. Mahasiswa dari jalur ini nantinya akan dibiayai oleh Pemda setempat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta perusahaan swasta yang melakukan seleksi terhadap calon mahasiswa dari Sekolah Menangah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Persentase penerimaan PBUD sebanyak (5 persen). Paling sedikit dibanding ketiga jalur lain, yakni: PKAB (20 persen), SNMPTN (45 persen), dan UML (30 persen). Oleh karena itu tidak ada mahasiswa program studi PPKn yang masuk melalui jalur ini. Sehingga dalam penelitian ini hanya tiga jalur masuk yang akan di teliti, yaitu SNMPTN, PKAB dan UML.

Prestasi belajar mahasiswa program studi PPKn Angkatan 2010 dapat dilihat dari daftar hadir, tugas, nilai Mid Semester dan Niai UAS. Untuk lebih jelasnya


(25)

6

berikut adalah tabel data nilai rata-rata IPK semester 2 mahasiswa Unila Program Studi PKn Angkatan 2010.

Tabel 1: Nilai IPK Semester 2 Mahasiswa FKIP Unila Program Studi PPKn Angkatan 2010 Berdasarkan Jalur Masuk.

No

Jalur Masuk UNILA

Jumlah Mahasiswa

Nilai Indeks Prestasi Komuliatif (IPK) Semester 2

2,5-3,0 3,0-3,5 3,5-4,0 1 SNMPTN 47 orang 5 orang 33 orang 9 orang 2 PKAB 18 orang 3 orang 14 orang 1 orang 3 UML 12 orang 1 orang 9 orang 2 orang Jumlah 77 orang 9 orang 56 orang 12 orang Sumber: Dokumentasi Rektorat Bagian Pendataan Mahasiswa Unila Berdasarkan Jalur Masuk.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar selama 2 semester tergolong cukup berprestasi, karena IPK yang dihasilkan merupakan nilai di atas rata-rata. Mahasiswa Unila program Studi PPKn Angkatan 2010 yang mencapai IPK 2,5-3,0 yaitu berjumlah 9 orang. Sedangkan IPK yang mencapai 3,0-3,5 yaitu berjumlah 56 orang. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa PPKn sampai semester 2 dikatakan cukup berprestasi dengan nilai IPK di atas 3,0. Namun ada pula mahasiswa yang mendapatkan nilai lebih dari itu. 12 orang mahasiswa yang masuk dengan jalur SNMPTN mendapatkan nilai yang tinggi yaitu dengan IPK antara 3,5-4,0.

Jika dilihat dari motivasi mahasiswa dalam belajar pasti berbeda. Berdasarkan observasi bahwa motivasi mahasiswa PPKn Angkatan 2010 yang masuk melalui jalur SNMPTN minat mereka dalam mengikuti perkuliahan sangat bermotivasi. Baik dari daftar hadir, tekun dalam mengerjakan tugas, senang mencari dan


(26)

7

memecahkan persoalan-persoalan, aktif dalam proses pembelajaran, tidak monoton dan positif dalam berargumentasi. Kemudian mahasiswa yang masuk melalui jalur PKAB, mereka lebih senang bekerja sendiri, menunjukan minat mereka terhadap berbagai macam masalah. Namun terdapat beberapa mahasiswa yang terlihat tidak bermotivasi dalam belajar, Karena kurangnya bahan ajar yang dimilki mahasiswa itu sendiri. Jika dilihat mahasiswa yang masuk melalui jalur UML kurang bermotivasi. Mereka kurang aktif dalam memberikan argmentasi. dilihat dari daftar hadir jalur inilah yang lebih banyak tidak hadir dalam perkuliahan. Akan tetapi mereka aktif dalam mengikuti organisasi yang tidak berhubungan dengan mata kuliah. Sehingga prestasi yang mereka hasilkan tidak memenuhi standar yang ada. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang mengundurkan diri dari program studi PPKn tersebut dengan berbagai faktor.

Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa yang masuk dengan jalur SNMPTN bisa dikatakan lebih berprestasi, karena hasil IPK yang dicapai mahasiswa cukup tinggi. Terdapat 35 mahasiswa yang mendapat IPK diatas 3,0 dn 7 mahasiswa yang mendapat IPK di atas 3,5-4,0. Sedangkan jalur PKAB atau melalui bakat yang dimiliki, cukup berprestasi. Karena hanya 4 mahasiswa yang mendapatkan nilai di bawah 3,0. Kemudian mahasiswa yang masuk melalui melalui jalur UML, dapat dikatakan kurang berprestasi. Karena banyaknya nilai yang kurang dari 3,0.

Dari uraian di atas dan kenyataan yang terjadi di FKIP Universitas Lampung pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang“ Perbedaan antara Motivasi dan Prestasi


(27)

8

Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010.

2. Motivasi belajar mahasiswa dapat meningkatkan prestasi yang dicapai.

3. Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN motivasi belajarnya lebih tinggi daripada mahasiswa yang masuk melalui jalur PKAB dan UML.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada masalah “ Perbedaan antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas untuk mempermudah proses penelitian dibuat suatu perumusan masalah yaitu: “Apakah Ada Perbedaan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010.


(28)

9

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya Perbedaan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian secara teoritis berguna untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya PPKn dengan wilayah kajian pembelajaran PPKn yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang sama bagi warga negara dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini berguna untuk Mahasiswa Unila sendiri. Bahwa dengan jalur manapun masuk Unila harus memiliki motivasi dan tingkat prestasi yang tinggi. Dengan mendapatkan nilai IPK yang tinggi akan memudahkan untuk mendaftar pekerjaan. Sehingga dosen serta kampus itu sendiri merasa bangga telah melahirkan generasi-generasi yang mengharumkan nama baik Universitas Lampung.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk ruang lingkup ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan dengan wilayah kajian Pendidikan Pancasila


(29)

10

dan Kewarganegaraan yang membahas tentang persamaan hak dalam mendapatkan pengajaran.

2. Ruang Lingkup Objek

Objek penelitian ini adalah Perbedaan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010.

3. Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa program studi PPKn Angkatan 2010 FKIP di Universitas Lampung.

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di FKIP Universitas Lampung Program Studi PPKn.

5. Ruang Lingkup Waktu

Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya Surat Izin Penelitian Pendahuluan oleh Dekan FKIP pada 9 November 2011 dengan nomor :162/ UN.26/PP/2011, maka peneliti mulai melakukan penelitian di Program Studi PPKn Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Kemudian dikeluarkan surat keterangan telah melakukan penelitian oleh Ketua Program Studi PPKn pada tanggal 20 Desember 2011 dengan Nomor : 162/ UN.26/PP/2011


(30)

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Konsep Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Belajar menurut James O. Whittaker dalam Darsono (2000: 4) ” Learning may be defined as the process by which behavior originates or is altere through training or experience” belajar dapat didefinisikan sebagai proses menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman. Menurut Wingkel dalam Darsono (2000: 4) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Djamarah (2002:13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.


(31)

✁ ✂

Slameto dalam Djamarah (2002:13) merumuskan juga tentang pengertian belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak dalam perubahan tingkah laku seperti kebiasaan, pengetahauan, sikap, keterampilan, dan daya pikir.

2. Pengertian Motivasi Belajar

Kata-kata motivasi sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ada beberapa orang menyebut dirinya seorang Motivator. Entah itu dari dalam maupun luar negeri. Sebut saja, Mario Teguh, dengan The Golden Ways-nya yang sering kita jumpai dan saksikan di salah satu stasiun televisi swasta. Andrie Wongso, dengan “Success is My Right” nya, Stephen R. Covey dengan “Seven Habits”-nya, dan masih banyak lagi bapak-bapak motivator yang lain.

Motivasi menurut definisinya adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.


(32)

✄ ☎

a. Sejarah Teori Motivasi

Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki Teori-teori kebutuhan, Teori-teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan.

b. Hirearki Teori Kebutuhan

Abraham Maslow, pencetus hierarki teori kebutuhan Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa


(33)

✆ ✝

penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

c. Teori Motivasi Kontemporer

David McClelland, pencetus Teori Kebutuhan. Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.

Teori motivasi kontemporer mencakup : 1. Teori kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

a. kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.

b. kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.

c. kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

2. Teori Evaluasi Kognitif

Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung


(34)

✞ ✟

3. Teori Penentuan Tujuan

Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

4. Teori Efektivitas Diri

Efektivitas diri yang juga dikenal sebagai ”teori kognitif sosial” atau ”teori pembelajaran sosial” adalah keyakinan individu bahwa ia mampu mengerjakan suatu tugas.

5. Teori Penguatan

Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.

6. Teori Keadilan

Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan-masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.

7. Teori Harapan

Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.


(35)

✠6

d. Area Motivasi Manusia

Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.

Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000).

Siswa yang memiliki motivasi untuk berhasil harus diberi pekerjaan yang menantang dan sebaliknya jika siswa yang memiliki motivasi untuk tidak gagal sebaiknya diberi pekerjaan yang kira-kira dapat dikerjakan dengan hasil yang baik. Apabila motif atau motivasi belajar timbul setiap kali belajar, besar kemungkinan hasil belajarnya meningkat (Nashar, 2004: 5). Banyak bakat siswa tidak berkembang karena tidak memiliki motif yang sesuai dengan bakatnya itu.


(36)

✡ ☛

Apabila siswa itu memperoleh motif sesuai dengan bakat yang dimilikinya itu, maka lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga tercapai hasil-hasil belajar yeng semula tidak terduga.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat.

Kemudian diikuti Keller seperti yang di kutip oleh Prasetya, Suciati, danWardani dikemukakan model ARCS (Attention, Relevance, Confidance,and Satisfaction).

a. Perhatian

Perhatian siswa didorong oleh rasa ingin tahu. Oleh sebab itu rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan sehingga siswa akan memberikan perhatian, dan perhatian tersebut terpelihara selama proses beljar mengajar, bahkan lebih lama lagi. Rasa ingin tahu ini dapat dirangsang atau dipancing melalui elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada. .Apabila elemen-elemen seperti itu dimasukan dalam rancangan pembelajaran, hal itu akan menstimulir rasa ingin tahu siswa. Namun yang perlu diperhatikan stimulir tersebut jangan terlalu berlebihan, sebab akan menjadikan hal yang membiasakan dan kurang keefektifannya.

b. Relevan

Relevan menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi akan terpelihara apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi


(37)

☞8

dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu motivasi pribadi, motif instuental, dan motif cultural.

c. Kepercayaan Diri

Merasa diri kompeten atau atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan linkungan. Kopnsep tersebut berhubungan dengan keyakinan pribadi siswa bahwa dirinya memiliki untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Hal ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa yang lampau. Dengan demikian ada hubungan spiral antara pengalaman sukses dengan motivasi. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya.

d. Kepuasan

Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilakan kepuasan, dan siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Untuk memelihara dan meningkatkan motivasi siswa, guru dapat menggunakan pemberian penguatan berupa pujian, kesempatan dan lain-lain. Berkaitan dengan hal tersebut di atas sudah sangat jelas sekalibahwa, seseorang di dalam melakukan sesuatu tindakan pasti mempunyaisuatu alasan yang dijadikan dasar, atas sebab apa dia melakukan tindakan tersebut. Pengertian motif tidak bias dipisahkan dengan kebutuhan.


(38)

✌ ✍

Seseorang yang melakukan suatu tindakan pasti ada tujuan yang ingindicapai. Senada dengan pengertian tersebut di atas, Freemont dan James, seperti yang diterjemahkan oleh Hasyim Ali menyatakan :

“Motivasi adalah apa yang menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu atau sekurang-kurangnya mengembangkan sesuatu kecenderungan perilaku tertentu, yang dapat dipicu oleh rangsangan luar, atau yanglahir dari dalam diri orang itu sendiri.”

Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang secara sadar maupun tidak, berusaha untuk mewujudkannya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan merupakan awal timbulnya suatu perilaku, diperlukan adanya suatu dorongan (motivasi) yang mampu menggerakkan atau mengarahkan perilaku tersebut. Setiap manusia berbeda antara satu dengan lainnya, perbedaan itu selain pada kemampuannya dalam bekerja juga tergantung pada keinginannya untuk bekerja atau tergantung kepada keinginan, dorongan dan kebutuhannya untuk bekerja. Keinginan untuk bekerja dalam hal ini disebut motivasi.

Menurut Sardiman A.M Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi itu dapat dirangkai oleh faktor dari luar tetapi motivasi adalah tumbuh didalam diri seseorang.

Mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategi-strategi


(39)

✎ ✏

belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut (Brophy, 2004).

a. Aspek-Aspek Motivasi Belajar

Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock (2007), yaitu:

a. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana tujuannya adalah mengontrol perilaku siswa, dan mengandung informasi tentang penguasaan keahlian.

b. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu. Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang


(40)

✑ ✒

menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol, misalnya guru memberikan pujian kepada siswa. Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu:

1) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal. Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Minat intrinsik siswa akan meningkat jika mereka mempunyai pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.

2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siwa, yaitu: a. Harapan guru

b. Instruksi langsung

c. Umpanbalik (feedback) yang tepat d. Penguatan dan hadiah

e. Hukuman. (Brophy (2004)

Sebagai pendukung kelima faktor di atas, Sardiman (2000) menyatakan bahwa bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar adalah:


(41)

✓✓

f. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.

g. Persaingan/kompetisi

h. Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.

i. Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

j. Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau terjadi kemajuan.

k. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan bentuk penguatan positif.

c. Jenis-Jenis Motivasi dalam Belajar

Menurut Salnadi Sutadipura yang memberikan pendapat mengenai motivasi dalam praktek belajar. Motivasi dalam belajar adalah merupakan suatu proses, yang mana proses tersebut dapat:

a. Membimbing anak didik kita ke arah pengalaman-pengalaman,dimana kegiatan belajar itu dapat berlangsung.

b. Memberikan kepada anak didik kita itu kekuatan, aktivitas dankewaspadaan yang memadai.

Pada suatu saat mengarahkan perhatian mereka terhadap suatu tujuan. Menurut Pasaribu dan B. Simanjuntak motif yang menggerakkan anak sehingga mau belajar adalah Motif psikologis, motif praktis, motif pembentukan kepribadian,motif kesusilaan, motif sosial dan motif ketuhanan.

Berdasarkan analisis teori-teori motivasi yang telah dipaparkan dimuka dalam penelitian ini, dapat disimulkan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi internal yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri manusia yang menggerakkan dan mengarahkan untuk melalukan suatu perilaku atau aktivitas tertentu guna mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Pemenuhan


(42)

✔ ✕

kebutuhan tersebut merupakan wujud tingkah laku nyata motivasi yang dimiliki setiap manusia.

d. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Sardiman, A.M mengungkapkan bahwa fungsi motivasi ada tiga, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi


(43)

✖ ✗

yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

e. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seperti itu, maka perlu diambil langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.

Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :

a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.

b. Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan sekolah.

c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.

d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.

e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa.


(44)

✘ ✙

g. Menggunakan bentuk .bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa. h. Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.

Menurut Sardiman A.M, ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya :

1. Memberi angka 2. Hadiah

3. Saingan/kompetisi 4. Memberi ulangan 5. Mengetahui hasil 6. Pujian

7. Hukuman

8. Hasrat untuk belajar 9. Minat

10. Tujuan yang diakui.

Demikian pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru agar berhasil dalam proses belajar mengajar serta dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi kehidupan siswa.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila pemberian materi telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang hasilnya


(45)

✚6

akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

Pengertian Prestasi Belajar menurut Tulus Tu’u (2004:75) adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Selain itu prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena

bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.

3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai dari usaha belajar terhadap IPK yang diterima pada tiap semester, yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang diukur oleh IQ, IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar.


(46)

✛ ✜

Namun IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin sukses di masyarakat. Tingkat intelegensi siswa memang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, namun hal itu bukanlah faktor utama, ada faktor-faktor lain yang mendukung prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Menurut Merson U. Sungalang (dalam Tulus Tu’u, 2004:78) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, sekolah, lingkungan keluarga.

Selain itu masih terdapat faktor penghambat prestasi belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah, disiplin yang diterapkan di sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktivitas organisasi (Tulus Tu’u, 2004:83).

Sedangkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut peneliti adalah disiplin yang ada dalam diri siswa sendiri yang dalam pelaksanaannya dipengaruhi oleh faktor disiplin yang diterapkan di sekolah dan lingkungan yang mengelilingi siswa tersebut yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Seperti dinyatakan oleh Slameto bahwa prestasi belajar siswa tidak semata-mata dinyatakan oleh tingkat kemampuan intelektualnya, tetapi ada faktor-faktor lain seperti motivasi, sikap, kesehatan fisik dan mental, kepribadian, ketekunan dan lain-lain. Linda Wahyudi mengatakan bila anak menampilkan prestasi yang buruk di sekolah, sebaiknya jangan terlampau cepat mengambil kesimpulan bahwa ia adalah anak yang bodoh. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi anak.


(47)

✢8

Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri anak dan dapat pula berasal dari luar diri anak. Di antara faktor-faktor tersebut adalah faktor orang tua yang dalam banyak hal menempati peranan yang cukup penting. Hal ini dikarenakan orang tua merupakan tokoh yang penting di dalam kehidupan seorang anak.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang (siswa) adalah sebagai berikut :

H.M. Alisuf Sabri mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal siswa.

a. Faktor internal siswa

1. Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. 2. Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan

kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan (bahan apersepsi) yang dimiliki siswa.

b. Faktor-faktor eksternal siswa

1. Faktor lingkungan siswa. Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), letak sekolah, dan sebagainya. Kedua faktor lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya.

2. Faktor instrumental, antara lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi belajar mengajar.


(48)

✣ ✤

Sedangkan M. Dalyono berpendapat bahwa ada 2 faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar, yaitu :

1. Faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu kesehatan jasmani dan rohani, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar 2. Faktor eksternal yang bersal dari luar diri siswa, yaitu keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan sekitar.

Penjelasan dari masing-masing faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal

a. Kesehatan jasmani dan rohani

Orang yang belajar membutuhkan kondisi badan yang sehat. Orang yang badannya sakit akibat penyakit-penyakit kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif. Cacat fisik juga mengganggu hal belajar. Demikian pula gangguan serta cacat-cacat mental pada seseorang sangat menggangu hal belajar yang bersangkutan. Bagaimana orang dapat belajar dengan baik apabila ia sakit ingatan, sedikit frustasi atau putus asa.

b. Intelegensi

Intelegensi pada umumnya diartikan dengan kecerdasan. Dalam proses belajar tingkat intelegensi siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kecerdasan siswa, semakin besar peluang siswa berhasil dalam proses pelajarannya.

c. Bakat

Bakat adalah potensi atau kemampuan. Orang tua kadang-kadang tidak memperhatikan faktor bakat ini. Sering anak diarahkan sesuai dengan kemampuan orang tuanya. Seorang anak yang tidak berbakat teknik tetapi


(49)

✥ ✦

karena keinginan orang tuanya, anak itu disekolahkan pada jurusan tehnik, akibatnya bagi anak sekolah dirasakan sebagai suatu beban, tekanan, dan nilai-nilai yang didapat anak buruk serta tidak ada kemauan lagi untuk belajar.

d. Minat

Minat adalah suatu gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulus perasaan senang pada individu. Seorang yang menaruh minat pada suatu bidang akan mudah mempelajari bidang itu. e. Motivasi

Motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan, motif , dan tujuan, sangat mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar. Motivasi adalah penting bagi proses belajar, karena motivasi menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan, serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan individu.

f. Cara belajar

Anak yang tidak setiap hari belajar, tetapi dibiarkan dulu menunggu saat hampir ulangan baru belajar, sehingga bahan-bahan pelajaran akan tertimbun sampai saat ulangan, tentu nilainya tidak baik. Anak sebaiknya dibiasakan belajar sedikit demi sedikit setiap hari secara teratur, meskipun hanya sebentar. Jika dalam belajar hafalan anak tidak dibarengi dengan pengertian-pengertian yang baik, anak tidak mengerti apa hubungan antara suatu hal dengan hal lainnya. Jadi cara menghafalnya tepat seperti yang ada dibuku. Perlu diperhatikan bahwa belajar dengan mengerti hubungan


(50)

✧ ★

antara bahan yang satu dengan yang lain akan lebih mudah dan lebih lama diingat oleh anak.

2. Faktor eksternal a. Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak didik. Tujuan pendidikan secara universal dapat dikatakan agar anak manusia tersebut menjadi mandiri, dalam arti bukan saja dapat mencari nafkahnya sendiri, namun juga mengarahkan dirinya berdasarkan keputusannya sendiri untuk mengembangkan semua kemampuan fisik, mental, sosial dan emosional yang dimilikinya. Sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan yang sehat dan produktif, dengan memiliki kepedulian terhadap orang lain. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat. Ngalim Purwanto mengutip pendapatnya C.G. Salzmann (1744-1811), seorang penganut aliran philantropium, yang telah mengeritik dan mengecam pendidikan yang telah dilakukan oleh para orang tua waktu itu. Dalam karangannya, Kresbuchlein (buku Udang Karang). Salzmann mengatakan bahwa segala kesalahan anak-anak itu adalah akibat dari perbuatan pendidik-pendidiknya, terutama orang tua. Orang tua pada masa Salzmann dipandangnya sebagai penindas yang menyiksa anaknya dengan pukulan yang merugikan kesehatannya, dan menyakiti perasaan-perasaan kehormatannya. Disini Salzmann hendak menunjukkan bahwa pendidikan keluarga atau orang tua itu penting sekali.


(51)

✩ ✪

Dari pendapat ke dua ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor keluarga. Adapun faktor keluarga ini dapat di golongkan menjadi lima golongan, yaitu :

1) Cara mendidik anak

Setiap keluarga mempunyai spesifikasi dalam mendidik. Ada keluarga yang cara mendidik anak secara dictator militer, ada yang demokratis di mana pendapat anak diterima oleh orang tua. Tetapi ada juga keluarga yang acuh dengan pendapat setiap anggota keluarga. Jadi tiap-tiap anggota keluarga berjalan sendiri. Dari ketiga cara mendidik anak ini maka timbul pula macam-macam kepribadian dari anak tersebut.

2) Hubungan orang tua dan anak

Ada keluarga yang hubungan anak dan orang tua dekat sekali sehingga anak tidak mau lepas dari orang tuanya. Bahkan ke sekolah pun susah. Ia takut terjadi sesuatu dengan orang tuanya. Pada anakanak yang berasal dari hubungan keluarga demikian kadang-kadang mengakibatkan anak menjadi tergantung. Bentuk lain misalnya hubungan orang tua dan anak yang ditandai oleh sikap acuh tak acuh pada orang tua. Sehingga dalam diri anak timbul reaksi frustasi. Sebaliknya orang tua yang terlalu keras terhadap anak, hubungan anak dan orang tua menjadi jauh sehingga menghambat proses belajar dan anak selalu diliputi oleh ketakutan terus menerus.

3) Sikap orang tua

Hal ini tidak dapat dihindari, karena secara tidak langsung anak adalah gambaran dari orang tuanya. Jadi sikap orang tua menjadi contoh bagi anak. 4) Ekonomi keluarga


(52)

✫✫

Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan rumah tangga. Keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak kadang-kadang tidak dapat terlepas dari faktor ekonomi. Begitu pula faktor keberhasilan seseorang. Pada keluarga yang ekonominya kurang mungkin dapat menyebabkan anak kekurangan gizi, kebutuhan-kebutuhan anak mungkin tidak dapat terpenuhi. Selain itu ekonomi yang kurang menyebabkan suasana rumah menjadi muram dan gairah untuk belajar tidak ada. Tetapi hal ini tidak mutlak demikian. Kadang-kadang kesulitan ekonomi bisa menjadi pendorong anak untuk lebih berhasil, sebaliknya bukan berarti pula ekonomi yang berlebihan tidak akan menyebabkan kesulitan belajar. Pada ekonomi yang berlebihan anak mungkin akan selalu dipenuhi semua kebutuhannya, sehingga perhatian anak terhadap pelajaran-pelajaran sekolah akan berkurang karena anak terlalu banyak bersenang-senang, misalnya dengan permainan yang beraneka ragam atau pergi ke tempat-tempat hiburan dan lain-lain.

5) Suasana dalam keluarga

Suasana rumah juga berpengaruh dalam membantu belajar anak. Apabila suasana rumah itu selalu gaduh, tegang, sering ribut dan bertengkar, akibatnya anak tidak dapat belajar dengan baik, karena belajar membutuhkan ketenangan dan .konsentrasi.

Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran variatif yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang


(53)

✬ ✭

memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib, teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran.

Masyarakat kita sekarang ini pada satu sisi adalah masyarakat pertanian, pada sisi lain sudah memasuki era globalisasi yang terdiri dari era industri, teknologi dan informasi. Perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya berlangsung cepat. Perubahan cepat ini membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat baik positif maupun negatif.

Pola kehidupan positif adalah melihat perubahan itu sebagai sesuatu yang harus diterima dan dihadapi. Di dalamnya ada hal-hal yang dapat dianggap sebagai sesuatu yang baik, memberi kemudahan dan kenyamanan serta peningkatan martabat hidup manusia. Manusia juga melihat adanya tantangan dan peluang bagi kemajuan hidup manusia. Oleh sebab itu, manusia membangun dan melengkapi diri dengan memperkuat keimanan, mental, budaya, disiplin, keterampilan dan pengetahuan. Dengan demikian, manusia mampu bertahan dan menghadapi gelombang perubahan yang cepat tersebut.

Sementara pola kehidupan negatif adalah melihat perubahan itu sebagai ancaman yang membahayakan kehidupan. Menutupi diri terhadap perubahan akan tertinggal dan terbelakang. Pada sisi lain, tanpa membekali diri secara positif seperti di atas, manusia ikut arus dan menikmati perubahan yang terjadi. Akan tetapi, hal itu membawa dampak negatif dalam sikap dan perilaku serta kehampaan batiniahnya. Oleh karena itu, para siswa pada masa sekarang ini,


(54)

✮ ✯

menghadapi begitu banyak ancaman dan tantangan. Prestasi yang dicapai dalam pembelajaran pun terhambat dan belum optimal..

4. Jalur Masuk Unila

Universitas Lampung merupakan Perguruan Tinggi yang banyak diminati oleh calon mahasiswa. Calon mahasiswa baru yang mendaftar dari berbagai daerah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama bapak Khairul pada bagian pendataan mahasiswa Unila berdasarkan jalur masuk yang mengatakan bahwa, ada empat jalur penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2010. Ini sudah menjadi tradisi di Unila dan diselenggarakan setiap tahun, yaitu:

a. Untuk jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB), perekrutan dilakukan dengan menyebarkan undangan-undangan ke sekolah-sekolah yang ada di Lampung melalui nilai raport dan prestasi. Mahasiswa yang masuk dengan jalur ini tanpa tes. Dengan bakat yang diiliki, mahasiswa tersebut mendaftar dengan syarat dan ketentuan, kemudian disaring kembali untuk dilihat calon mahasiswa yang paling berbakat. Sehingga diterima di Universitas Lampung.

b. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SNMPTN), mahasiswa yang memilih jalur ini karena beberapa faktor. Yakni faktor yang pertama, karena ingin masuk di Perguruan Tinggi Negeri dengan hasil yang murni tanpa rekayasa, dan faktor kedua karena perekonomian keluarga. Karena biaya SPP yang terjangkau sehingga dapat mengurangi beban mahasiswa untuk membayar kewajibannya per semester.

c. Ujian Masuk Lokal (UML). Untuk jalur UML merupakan salah satu jalur yang pelaksanaannya berasal dari pihak Unila sendiri. Dan salah satu jalur


(55)

✰6

yang dibuka hanya untuk local Unila saja. Dimana jalur UML ini dalam pelaksanaannya tidak menggunakan subsidi dari pemerintah, melainkan subsidi sendiri, yaitu untuk mahasiswa yang memiliki perkonomian di atas standar. Karena jalur Mandiri ini merupakan jalur pilihan. Selain karena biaya SPP yang terbilang cukup mahal, juga karena mahasiswa yang tidak diterima di Unversitas Lampung dengan jalur SNMPTN. Berdasarkan observasi bahwa mahasiswa yang masuk berdasarkan jalur masuk UML prestasinya rendah.

(Sumber: Rektorat Bagian Pendataan Mahasiswa Unila Berdasarkan Jalur Masuk)

B. Kerangka Pikir

Untuk mengetahui gambaran bagaimana hubungan tingkat motivasi dan prestasi berdasarkan jalur masuk Unila pada Mahasiswa Program Studi PPKn angkatan 2010 akan disajikan dalam bagan skematik sebagai berikut.

Gambar 1. Kerangka pikir perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PKn angkatan 2010.

Jalur Masuk Unila (Y) 1. SNMPTN

2. PKAB 3. UM Lokal

Motivasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa (X)

X1) Motivasi belajar Indikator:

1. Tekun dalam belajar 2. Tidak mudah menyerah 3. Senang dalam

memecahkan masalah X2) Prestasi

Indikator: 1. Tinggi 2. Sedang 3. Rendah


(56)

✱ ✲

C. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:67) hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai ada bukti melalui penyajian data atau pernyataan sementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan”.

Berdasarkan latar belakang masalah, teori dan kerangka pikir maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah:

Hi : Ada perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010. Ho : Tidak ada perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan


(57)

✳8

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif yang digunakan untuk menganalisis kenyataan berdasarkan fakta yang tampak atau terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan teknik penunjang studi wawancara dan kepustakaan.

Penggunaan penelitian metode deskriptif ini sangat cocok dalam penelitian ini karena sasaran penelitian ini berupa penjelasan hubungan antara motvasi dan prestasi belajar mahasiswa program studi PKn FKIP Unila Angkatan 2010 berdasarkan jalur masuk .

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu komponen terpenting dalam sebuah penelitian untuk menentukan validitas data dalam penelitian. Menurut Arikunto (2006 : 130) populasi adalah keseluruhan objek penelitian, sedangkan menurut Usman (2008 : 42) populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran baik kuantitatif dan kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.


(58)

✴ ✵

Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi PKn FKIP Unila Angkatan 2010 yang berjumah 80 orang yang terdiri dari 28 orang laki dan 49 orang perempuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Populasi Jumlah Mahasiswa Program Studi PKn Berdasarkan Jalur Masuk Unila.

No. Jalur Masuk Unila

Jumlah Mahasiswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 SNMPTN 19 orang 28 orang 47 orang

2 PKAB 5 orang 13 orang 18 orang

3 UML 2 orang 10orang 12 orang

Jumlah 26 orang 51 orang 77 orang

Sumber: Dokumentasi Program Studi PKn Angkatan 2010 Universitas Lampung.

2. Sampel

Menurut Muhammad Ali (1987:64) : “sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil menggunakan teknik tertentu”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) apabila subjek kurang dari 100 Lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian populasi karena subjeknya hanya 80 orang. Jadi penelitian ini merupakan penelitian populasi artinya seluruh populasi sama dengan jumlah sampel (total sampling).


(59)

✶ ✷

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Menurut Sumadi Suryabtara (2002 : 72) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi pengamatan penelitian.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas ( Variabel X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi (X1) dan prestasi (X2) belajar pada mahasiswa Program Studi PKn FKIP Unila Angkatan 2010. b. Variabel terikat ( Variabel Y )

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Berdasarkan Jalur Masuk Unila.

2. Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Menurut Ali (1999 : 152 ) “Operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau kontrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau untuk memberikan operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tertentu.”

a. Variabel bebas (Variabel X)

Secara operasional variabel dalam penelitian ini adalah: a. Motivasi belajar (X1)

Motivasi belajar adalah dorongan atau keinginan siswa untuk menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan, berupa perubahan perilaku dalam bentuk peningkatan pengetahuan, pemahaman dan penerapan dari apa yang dipelajari, untuk memahami informasi dan menghubungkannya dengan pengetahuan sabelumnya dan menguasai keterampilan yang diharapkan.


(60)

✸ ✹

Indikator dalam motivasi belajar yaitu: a. Tekun dalam belajar

b. Tidak mudah menyerah

c. Senang dalam memecahkan masalah

b. Prestasi belajar (X2)

Prestasi belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi. Yang dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas dan mid semester atau ujian yang ditempuhnya.

Indikator dalam prestasi belajar, yaitu: a. Tinggi

b. Sedang c. Rendah

b. Variabel terikat (Variabel Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jalur masuk Unila yang dilakukan mahasiswa program studi PKn angkatan 2010.

1. Jalur SNMPTN, berdasarkan tes murni dan resmi dari pusat untuk dipertanggungjawabkan dan tidak merugikan pihak lain.

2. Jalur PKAB, berdasarkan bakat dan prestasi yang terbaik yang dipiih dari wilayah masing-masing untuk masuk ke Unila.


(61)

✺ ✻

3. Jalur UML, merupakan salah satu jalur yang pelaksanaannya berasal dari pihak Unila sendiri. Dan salah satu jalur yang dibuka hanya untuk local Unila saja. Dimana jalur UML ini dalam pelaksanaannya tidak menggunakan subsidi dari pemerintah, melainkan subsidi sendiri.

D. Pengukuran Variabel

Dalam mengukur variabel dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator dalam penelitian yaitu :

1. Motivasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010 di ukur dari besaran motivasi mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan ukuran kuat, sedang dan lemah.

2. Prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010 di ukur dari tingkat prestasi belajar meliputi prestasi tinggi, sedang dan rendah.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pokok

a. Angket

Teknik angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan maksud menjaring data dan informasi langsung dari responden yang bersangkutan. Angket dalam penelitian ini diserahkan kepada mahasiswa program studi FKIP Unia Angkatan 2010.


(62)

✼ ✽

Menurut Muhammad Nazir (1988:403): angket dalam penelitian ini dipakai karena data yang diperlukan adalah angka-angka yang berupa skor nilai, untuk memperoleh data utama dan dianalisis, dalam setiap tes memiliki tiga alternative jawaban dan masing-masing mempunyai skor atau bobot nilai yang berbeda, yaitu:

1. Untuk jawaban (a) diberikan skor 3 2. Untuk jawaban (b) diberikan skor 2 3. Untuk jawaban (c) diberikan skor 1 Dimana :

1. Untuk jawaban yang sesuai dengan harapan diberi nilai 3

2. Untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan diberi nilai 2 3. Untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan diberi nilai 1

Untuk mengolah nilai dalam tiap kelompok variable, maka akan diadakanpengkategorian nilai yaitu tinggi, sedang, rendah yang pensekoran nilainya ditentukan oleh banyakitem.

2. Teknik Penunjang a. Observasi

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terhadap obyek yang akan diteliti.

b. Teknik Dokumentasi

Teknik ini dilaksanakan dengan mencatat data tertulis tentang jumlah mahasiswa program studi PKn angkatan 2010, sumber data adalah dokumentasiProgram Studi PKn Angkatan 2010 Universitas Lampung


(63)

✾✾

F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini untuk menggunakan validitas item soal yang dilakukan kontrol langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator yang dipakai. Validitas yang digunakan yaitu logical validity dengan cara judgement yaitu dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing yang ada di lingkungan program studi PKn FKIP Unila, Berdasarkan konsultasi tersebut diadakan revisi atau perbaikan sesuai dengan keperluan.

2. Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur dinyatakan baik bila mempunyai tingkat reliabilitas yang baik pula yakni ketetapan suatu alat ukur. Dimana ketetapan ukur ini akan menentukan layak tidaknya suatu alat ukur untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2006 :178) bahwa reliabilitas adalah: ”Suatu instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data instrumen tersebut sudah baik”.

Adapun langkah-langkah yang dapat di tempuh adalah sebagai berikut:

1. Menyebar angket untuk di uji cobakan kepada 10 orang di luar responden. 2. Untuk reliabilitas soal angket di gunakan teknik belah dua / ganjil genap. 3. Selanjutnya mengkorelasikan kelompok ganjil dan genap dengan korelasi


(64)

✿ ❀

 

 

                   

N Y Y N X X N Y X XY Rxy 2 2 2 2 Keterangan :

Rxy= Koefisien korelasi antara gejala x dan y Xy = Product dari gejala x dan y

N = Jumlah sampel

(Sutrisno Hadi, 1989 : 318)

4. Untuk mengetahui koefisien realibilitas seluruh kuisioner di gunakan rumusSperman Brownsebagai berikut :

rxy =

) ( 1 ) ( 2 rgg gg r r  Dimana :

rxy= koefisien reliabilitas seluruh item rgg= koefisien antara item genap dan ganjil

5. Hasil analisis kemudian di bandingkan dengan tingkat reliabilitas, dengan kriteria sebagai berikut:

0,90–1,00 = Reliabilitas tinggi 0,50–0,89 = Reliabilitas sedang


(1)

 

 

                   

N Y Y N X X N Y X XY Rxy 2 2 2 2 Keterangan :

Rxy= Koefisien korelasi antara gejala x dan y

Xy = Product dari gejala x dan y

N = Jumlah sampel

(Sutrisno Hadi, 1989 : 318)

4. Untuk mengetahui koefisien realibilitas seluruh kuisioner di gunakan rumusSperman Brownsebagai berikut :

rxy =

) ( 1 ) ( 2 rgg gg r r  Dimana :

rxy= koefisien reliabilitas seluruh item

rgg= koefisien antara item genap dan ganjil

5. Hasil analisis kemudian di bandingkan dengan tingkat reliabilitas, dengan kriteria sebagai berikut:

0,90–1,00 = Reliabilitas tinggi


(2)

0,00–0,49 = reliabilitas rendah

(Manase Malo, 1985:139

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengolah dan menganalisis data akan digunakan teknik analisis data dengan menggunakan rumus interverval adalah sebagai berikut:

K NR NT I  

Keterangan :

I = Interval

NT = Nilai Tertinggi

NR = Nilai Terendah

K = Kategori (Sutrisno Hadi, 1986:12)

Kemudian untuk mengolah data dan menganalisis data serta mengetahui tingkat

kebenaran dari responden, dugunakan rumus persentase sbb. P=

N F

x 100%

Keterangan :

P = Persentase


(3)

N = Jumlah perkalian dan responden

(Muhammad Ali, 1985:184).

Untuk menguji perbedaan dua rata-rata. Adapun rumus yang penulis gunakan sebagai berikut

t =

X–Y

S1/n1+ 1/n2+ 1/n3

Keterangan :

X = rata-rata hasil belajar jalur masuk SNMPTN

Y = rata-rata hasil belajar jalur masuk UML–jalur masuk PKAB

n1 = jumlah mahasiswa jalur masuk SNMPTN

n2 = jumlah mahasiswa jalur masuk PKAB

n3 = jumlah mahasiswa jalur masuk UML

S = standar deviasi gabungan

Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Hipotesis ditolak jika t hitung < t tabel 2. Hipotesis diterima jikan t hitung > t tabel (Sujana, 1986 : 231)


(4)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis data instrument penelitian berupa angket, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010, dapat disimpulkan sebagai berikut:

4. Motivasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila yakni melalui jalur SNMPTN pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010 mempunyai nilai rata-rata kelas yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang masuk melalui jalur PKAB dan UML. Hal ini disebabkan karena mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN memiliki bahan belajar serta berfikir kreatif dalam memecahkan sebuah masalah.

5. Berdasarkan perhitungan statistik terdapat perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data dengan menggunakan rumus t tes 42,95 dan t tabel = 2,62. Dengan taraf signifikansi 0,99 ternyata t tes > t tabel sehingga berarti bahwa motivasi belajar > prestasi belajar.


(5)

B. Saran

Bedasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut:

1. Kepada Lembaga Universitas Lampung khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan agar melakukan sistem seleksi yang terbuka luas dan selektif dalam rangka mendapatkan mahasiswa yang berkualitas.

2. Kepada Program Studi PPKn agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.

3. Kepada para pengajar / dosen untuk lebih memperhatikan para mahasiswa yang kurang aktif dalam belajar, sehingga para mahasiswa termotivasi untuk belajar. Serta mendapatkan prestasi yang tinggi pula.

4. Kepada para mahasiswa generasi penerus bangsa agar dapat menumbuh kembangkan motivasi belajar yang tinggi agar menjadi mahasiswa yang berprestasi dan diterima di dunianya.


(6)

Ahmadi, Abu. 2003.Sosiologi Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta

Ali, Muhammad. 2006.Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta. Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. PT Rineka Cipta. Jakarta

A.M, Sardiman. 2001.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Grafindo Persada. Jakarta

Bahri Djamarah Syaiful, 2008.Psikologi belajar. Rineka cipta. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional, 2003.Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional.Sinar Grafika: Jakarta

Depdikbud. 1997.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Glora Aksara Pratama. Jakarta.

Hadi, Sutrisno. 1989.Metode Penelitian Sosial. Kurnia. Jakarta

http://chichaphu.blogspot.com/2010/08/teori-motivasi-belajar-siswa.html Slameto. 2002.Psikologi belajar siswa.Rineka cipta. Jakarta

Sudjana. 2003.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung

Soekamto Soerjono. 2002.Metoda Deskriptif Kualitatif. Angkasa. Bandung Universtitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah.Bandar Lampung

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Grasindo. Jakarta


Dokumen yang terkait

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

ANALISIS PERBEDAAN JALUR MASUK KULIAH TERHADAP INDEKS PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KEPERAWATAN TAHUN ANGKATAN 2012-2014 PROGRAM STUDI

1 28 228

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN KKN TEMATIK PROGRAM STUDI PPKN UNILA ANGKATAN 2008 TAHUN 2011/2012

0 4 62

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA MASHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

0 14 100

NASKAH PUBLIKASI Hubungan Antara Motivasi Masuk Pg-Paud Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Pg-Paud FKIP UMS Angkatan 2013.

0 5 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JALUR SNMPTN DAN SBMPTN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ANGKATAN TAHUN 2013.

1 4 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR RENANG ANTARA MAHASISWA JALUR PEMANDUAN MINAT DAN PRESTASI (PMP) DENGAN JALUR UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (UMPTN) MAHASISWA FIK UNIMED TAHUN 2005.

0 1 43

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009.

0 0 18

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

Pengaruh motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 162