ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MEREK SEPEDA MOTOR SUZUKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012

(1)

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MEREK SEPEDA MOTOR SUZUKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PADA

MAHASISWA

UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012 Tedi Febriansyah, Tedi Rusman dan Nurdin

Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro

Abstract: This study aims to determine the factors that buy decision student of Universitas Lampung Year 2012 which restricted free variable motivation, and perception of students about Suzuki motorcycle trademark. The method used in this research is descriptive approach to verification with Ex Post Facto and Survey. Population were the students of Universitas Lampung totaling 99 people. Data collection techniques in this study were observation, interviews, documentation and questionnaires. Testing hypotheses were analyzed using simple linear regression and multiple linear regression. Based on data analysis that (1) There is a positive and significant influence students' motivation vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (2) There is a positive and significant influence students' perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (3) There is a positive and significant influence motivation, and students’ perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012.

Keywords: motivation, perception, buy decision

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

Keputusan membeli pada mahsiswa Universitas Lampung Tahun 2012 yang dibatasi pada variabel bebas motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif verifikatif dengan pendekatanEx Post FactodanSurvey. Populasi penelitian adalah mahsiswa Universitas Lampung yang berjumlah 99 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi mahasiswa terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun Pelajaran Tahun2012. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2012. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi, dan persepsi siswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2012.


(2)

UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012 Tedi Febriansyah, Tedi Rusman dan Nurdin

Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro

Abstract: This study aims to determine the factors that buy decision student of Universitas Lampung Year 2012 which restricted free variable motivation, and perception of students about Suzuki motorcycle trademark. The method used in this research is descriptive approach to verification with Ex Post Facto and Survey. Population were the students of Universitas Lampung totaling 99 people. Data collection techniques in this study were observation, interviews, documentation and questionnaires. Testing hypotheses were analyzed using simple linear regression and multiple linear regression. Based on data analysis that (1) There is a positive and significant influence students' motivation vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (2) There is a positive and significant influence students' perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (3) There is a positive and significant influence motivation, and students’ perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012.

Keywords: motivation, perception, buy decision

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

Keputusan membeli pada mahsiswa Universitas Lampung Tahun 2012 yang dibatasi pada variabel bebas motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif verifikatif dengan pendekatanEx Post FactodanSurvey. Populasi penelitian adalah mahsiswa Universitas Lampung yang berjumlah 99 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi mahasiswa terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun Pelajaran Tahun2012. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2012. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi, dan persepsi siswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2012.


(3)

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MEREK SEPEDA MOTOR SUZUKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PADA

MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012

Oleh

TEDI FEBRIANSYAH Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012

Nama Mahasiswa : TEDI FEBRIANSYAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 0613031045

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tedi Rusman, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

NIP 1960026 198031 1 001 NIP 19600817 198603 1 003

2. MENGETAHUI

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600817 198603 1 003


(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Tedi Rusman, M.Si. ...

Penguji :Drs. Yon Rizal, M.Si. ...

Sekretaris :Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(6)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Tedi Febriansyah

NPM : 0613031045

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/Pendidikan Ekonomi

Alamat : RT 02/RK 01 Dusun 1 Desa Margorejo Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, September 2012

Tedi Febriansyah 0613031045


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Margorejo Kec. Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara, pada tanggal 11 Februari 1989 yang merupakan putera sulung dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ashari (Alm) dan Ibu Sanawiyah, S.Pd.

Pendidikan penulis dimulai di Taman Kanak-kanak Al–Huda Desa Margorejo diselesaikan pada tahun 1994, Sekolah Dasar 1 Margorejo diselesaikan pada tahun 2000, Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 5 Kotabumi pada tahun 2003, dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2006.

Pada tahun 2006 penulis tercatat sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan Jogja-Bali pada bulan Januari 2010. Penulis juga

melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata pada bulan Juli sampai dengan Agustus tahun 2010 di Pekon Datarajan, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus.


(8)

Bacalah denagn (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanlah Yang Paling Pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam.

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al Quran, Surat ke-96: 1-5)

Pelajarilah ilmu. Barang siapa mempelajarinya karena Allah, itu taqwa. Menuntutnya, itu ibadah. Mengulng-ulangnya, itu tasbih. Membahasnya, itu jihad. Mengajarkannya kepada

orang yang tidak tahu, itu sedekah. Memberukannya kepada ahlinya, itu mendekatkan diri kepada tuhan.

(Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibu Abdil barr, (Ilya Al-Ghozali, 1986)

Bermimpilah. Maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi mu. ( Ikal, Laskar Pelangi)

Pengalaman membuat engkau mampu untuk mengenal sebuah kesalahan bilamana engkau melakukannya lagi.

(Franklin P, Jones)

Jangan pernah takut untuk mencoba untuk sukses. Dan jangan terlalu memikirkan akan kegagalan, karena kegagalan tidak perlu dicoba, pasti kita akan gagal. Sedangkan sukses

harus dikejar. Karena itu sebuah tantangan. (Tedi Febriansyah)


(9)

PERSEMBAHAN

Puji Syukur kehadirat Allah Swt, dengan segala kerendahan hatiku, Untuk semua perjuangan dan kerja keras yang kulakukan selama ini, akan kupersembahkan karya ku yang sederhana ini untuk orang-orang yang

sangat berarti dalam hidupku ..

Kepada papa (Alm) Ashari dan Mama Sanawiyah tercinta yang telah memeberikan dukungan, mendidik, mencurahkan segala tenaga dan

pikiran untuk kesuksesanku, kasih sayang dan semua pengorbanan yang telah membesarkanku, dan mendoakan dengan tulus ikhlas demi

kebahagiaan dan keberhasilanku. Dari dalam lubuk hati, aku menyayangi kalian.

Adik-adikku Ridho dan Astriza Widya yang selalu memotivasi dan menyemangatiku

Para pendidik selama menembuh pendidikan dasar sampai bangku kuliah.

Yulianti adik ku yang selalu mencurahkan perhatiannya... Almamater universitas lampung tercinta...


(10)

Bismilahirohmannirrohim, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan hidayat dan rahmad-Nya lah skripsi yang berjudul “ Analisis pengaruhMotivasi untuk membeli dan Persepsi Mahasiswa Tentang Merek Suzuki terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Universitas Lampung dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mendapat bantuan, bimbingan, motivasi, doa dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. jaya, M. S, selaku pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila.

5. Bapak Drs. Buchori Asyik,M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Nurdin, M. Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

sekaligus Pembimbing II yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya bagi penulis dengan penuh kesabaran.

7. Bapak Drs. Teddy Rusman, M. Si, selaku pembimbing I yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

8. Bapak Dr. Eddy Purnomo selaku dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan waktu luangnya dalam memberi masukan dan arahan bagi penulis selama menjadi mahasiswa.

9. Bapak dan Ibu dosen FKIP khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi atas ilmu yang diberikan.


(11)

10. Pipit Musika Fitri (Alm) mantan pacar ku dan Edy (Alm) teman seangkatan ku, terima kasih untuk kebersamaan yang pernah kita lalui bersama. Selama ingatan ku masih berfungsi normal, akan selalu ku ingat kebersamaan kita.

11. Teman-teman terbaikku, trian (takil), Pateh, Rudi (Gemblong), Tamrin, Berchman (Kuncong), Edy (Alm) dan yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas doa, dukungan, semangat dan bantuannya. Sebuah pertemanan yang berkesan dalam sebuah perjuangan menuntut ilmu memperoleh gelar sarjana menjadi berwarna.

12. Teman-teman angkatan 2007: Andi, Anju, Mia, Dian, Filiya, Nur, Liwa, Ria, Rita, Ana, Eti, Njus, Ledy, Linda, Desi, Nurhay, Della, Elly, Niesa, Rani, Fatma, Teti, Nitha, OW, Erna, Burhan, Wahyu, Bugie, Vincent, abang Naga, Rais, Ari, Tomas, Syaiful, mas Dwi, kang Edy, Yuliardhi, Igum, atas semuanya.

13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan ’05, ’08, ‘09, dan ’10 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14. Teman-temanku di Asrama Sanabil: Bang Ervan, Bang Rabbie, Bang Krepty, Bang Dicko, Bang Ade , Bang Darwin, Bang Yakub, jonatan (yang telah sukarela

meminjamkan komputernya dalam penyelesaian skripsi ini), Anes (Kang No), Bongsu, Timbo, Ricky (TEKIM), Ricky (TekTan), Ian, Alfian, Edy, Rio, Goksa (OCHA),atas dukungan, semangat dan bantuannya. Dan tak lupa, anak Menara Biru: anggi, Dita, dan Sasti Asumi serta Agnes (selundupan). Kapan kita kemana.

15. Sobat-sobat KKNku, Siswa SD N 3 Datarajan, atas penghargaan, dukungan dan doanya.

16. Rekan-rekan magang Angkatan 35 Teknokra: Icol, Udin, Mamake, Vita, Siti, Sulis, Agris, dan lainnya.


(12)

18. Untuk Yulianti yang selalu mandampingi dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berhadap semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa melebihkan apa yang telah mereka berikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Bandar Lampung, Oktober 2012


(13)

I. PENDAHULUAN

Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu dibahas pada bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan masalah, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara rinci dan jelas akan dibahas pada bagian-bagian berikut:

A. Latar Belakang Masalah

Industri motor di awali dari dekade tahun 70-an. Motor didatangkan dari negara produsen asal motor. Pada waktu itu, produsen motor masih di kuasai produsen berasal dari Jepang. Produsen-produsen motor Jepang antara lain pabrikan Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Dan produsen yang berasal dari Italia yaitu pabrikan Piaggio dengan produk motor Vespa-nya. Motor

diimpor dari negara-negara asal dalam bentuk CBU (Completely Built Up),

CKD (Completely Knock Down), atau IKD (Incompletely Knock Down).

Industri motor di Indonesia sempat turut mengalami kelesuan pada tahun 2008 dengan adanya krisis ekonomi di Amerika yang berdampak dengan

perkenomian masyarakat Indonesia. Menurut data yang di peroleh dari situs bursamotor.com yang dikutip dalam skripsi Rizal Jamaluddin, pada tahun


(14)

2009, penjualan sedikit menurun menjadi 5.851.573 unit, hal ini disebabkan terjadinya krisis global yang menghantam dunia di akhir tahun 2008.

Dalam lima tahun terakhir, terjadi persaingan ketat dalam penjualan motor antar produsen yang masih dikuasai oleh Honda, Yamaha, dan Suzuki. Realitas tersebut pada tatanan aktivitas bisnis telah merubah paradigma aspek

pemasaran yang menjadi tolak ukur saat ini. Tidak hanya 3 C (corporates, Competitors, Customers), tetapi terdapat satu aspek yang secara signifikan harus diprhitungkan yaitu perubahan (changes). Dengan terjadi perubahan maka strategi pemasaran tidak hanya berdasarkan pada konsep pemasaran konvensional tetapi haru sberubah secara visibilats pada strategi pemasaran yang dilakukan pelaku bisnis dengan mempertimbangkan setiap realitas yang terjadi, maupun fenomena mendatang.

Tabel 1. Volume penjualan sepeda motor di Indonesia Januari-Agustus pada Tahun 2011

No Merk Januari -Agustus

1. Honda 2.798.950

2. Yamaha 2.243.309

3. Suzuki 354.005

4. Kawasaki 65.405


(15)

3

Pada kurun waktu lima tahun menunjukkan terdapat persaingan ketat dalam penjualan sepeda motor. Tabel 1 menunjukkan bahwa produsen sepeda motor Honda dan Yamaha menguasai penjulan sepeda motor. Suzuki berada dalam rangking ketiga dalam penjualan sepeda motor.

Direktur Piaggio Asia Tenggara, Constantino Sambuy, (www.bisnis-jabar.com) mengatakan bahw Indonesia merupakan negara ketiga terbesar pengguna sepeda motor sebagai alat kendaraan alternatif yang digunakan oleh masyarakat. Walau hanya yang ketiga terbanyak dalam penjaulan, potensi pasar Indonesia adalah yang paling besar. Peluang bisnis sepeda motor di Indonesia paling potensial di seluruh dunia.

Ermina Miranti dalamEconomic Review Journal(2004:1-2) mengatakan

bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pendorong prospektifnya industri sepeda motor di Indonesia. Pertama, masih sangat besarnya potensi pasar yang tersedia. Kedua, berkembangnya ojek sebagai alternatif sarana transportasi umum di Indonesia. Ketiga, semakin terjangkaunya harga sepeda motor sehingga meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap kepemilikan sepeda motor. Keempat, sepeda motor merupakan salah satu alternatif alat transportasi baik karena infrastruktur transportasi yang kurang memadai maupun karena relatif tidak terjangkaunya harga mobil oleh sebagian besar masyarakat. Kelima, menjamurnya lembaga pembiayaan maupun bank yang bermain disektor pembiayaan pembelian sepeda motor dengan proses dan persyaratan yang mudah, cepat dan dengan tingkat bunga yang relatif rendah sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap pemilikan sepeda motor.

Melakukan pemasaran dan penjualan, hadirnya competitor (pesaing) mampu menghadirkan kendala dalam peningkatan penjualan suatu produk. Honda perlu mempelajari dan memahami macam-macam perilaku konsumen. Hal itu karena dengan mengetahui perilaku konsumen, perusahaan akan lebih mudah untuk memasarkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan serta diharapkan oleh konsumen.


(16)

Analisis perilaku konsumen yang paling penting adalah mengetahui kebutuhan dan motivasi konsumen dalam keputusan untuk membeli, karena kebutuhan merupakan dasar dari perilaku konsumen.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka penulis mengangkat judul

“Analisispengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek

sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2011.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut.

a. Tingkat penjualan sepeda motor Suzuki masih rendah.

b. Suzuki belum pernah mengadakan acaragoes to campus.

c. Promosi yang dilakukan di Universitas Lampung masih kurang. d. Pengguna sepeda motor Suzuki tidak terlalu banyak.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dan sesuai dengan dengan judulnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah motivasi (X1), persepsi tentang merek sepeda motorSuzuki (X2), dan

keputusan membeli (Y). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat.


(17)

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung?

2. Apakah ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung?

3. Apakah ada pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap keputusan membeli. 2. Untuk mengetahui pengaruh persepesi mahasiswa tentang merek sepeda

motor Suzuki terhadap keputusan membeli.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Objek Penelitian


(18)

Motivasi, persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki, dan keputusan membelian.

2. Subjek Penelitian

Mahasiswa Universitas lampung yang menggunakan sepeda motor Suzuki. 3. Tempat Penelitian

Universitas Lampung. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2011/2012. 5. Disiplin ilmu


(19)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Sebelum membuat analisis kritis dan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang relevan, dalam penelitian dilakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara satu variabel dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis penelitian

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini akan membahas mengenai teori-teori tentang motivasi, persepsi, dan keputusan pembelian. Teori-teori tersebut merupakan teori yang menjadi landasan dari penelitian ini.

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latinMovere, yang berarti dorongan atau daya

penggerak. Menurut Hamzah B. Uno, istilah motivasi, yaitu istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.

Motivasi berasal kata dasar motif, yang berarti daya upaya yang mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan penggerak yang


(20)

berasal dari dalam si subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi terdiri dari tiga unsur, yaitu kebutuhan

(need), dorongan (drive), dan tujuan (goals).

“Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,

mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk

bertindak melakukan sesuatusehingga mencapai hasil atau tujuan”, menurut

Purwanto (2003:73).

Sciffman dan Kanuk (2000) dalam Khairani AR (2010:36) mengatakan bahwa

motivasi adalahdriving force within individuals that impels them to action.

This driving force is produced by state of tension, which exists as the result of an unfulfilled need. Khairani AR mengartikan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena adanya ketidaknyamanan, karena apa yang dirasakan berbeda dengan apa yang diinginkan. Ristiyanti dan John (2005:25) mengatakan bahwa

dorongan yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan itulah yang disebut motivasi.

Kotler dan Keller (2009:226), menjelaskan bahwa seseorang memiliki banyak

kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifatbiogenesis;

kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan ketidaknyamanan. Kebutuhan yang lain berifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,


(21)

9

motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong sesorang bertindak.

Kotler dan Keller pun menjelaskan tiga teori motivasi yang paling terkenal yang berbeda-beda untuk analisis konsumen dan pemasaran.

1.1. Teori Freud

Sigmun Freud mengansumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasinya sendiri. Ketika seseorang mengamati merek-merek tertentu, ia tidak akan bereaksi pada kemampuan yang terlihat nyata pada merek-merek tersebut, melainkan juga pada petunjuk (clues) lain yang samar. Seperti, wujud, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek dapat memicu arah pemikiran (asosiasi) dan emosi tertentu.

1.2. Teori Maslow

Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak. Abraham Maslow mengurutkan tingkat kebutuhan-kebutuhan manusia yaitu 1). Kebutuhan fisik (makan, minum, tempat tinggal), 2). Kebutuhan keamanan (keamanan, perlindungan), 3). Kebutuhan sosial (perasaan diterima anggota kelompok, dicintai), 4). Kebutuhan penghargaan (harga diri, pengkuan, status), 5). Kebutuhan aktualisasi diri (pemahaman dan pengembangan diri).


(22)

1.3. Teori Herzberg

Frederick Herzberg mengembangkan teori dua-faktor yang membedakan dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfier (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan).

1.1 Komponen Motivasi

Ada tiga komponen motivasi yang terdiri dari yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa tidak adanya keseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorentasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorentasi tujuan tersebut merupakan inti dari motivasi (Dimyati;Mudjiono dkk. 2002:88).

1.2. Faktor Motivasi

Menurut Swastha dan Handoko (2000:78), motivasi dibedakan berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan pembelian. Faktor ini ada dua, yaitu motif rasional dan motif emosional.

Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada pengonsumsi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan seperti, kualitas, harga, layanan, ketersedian barang, bentuk, efisiensi penggunaan, keawetan, dapat dipercaya,

keterbatasan waktu yang ada pada pengonsumsi, kebersihan, dan efisien. Motif emosional adalah motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu. Pengonsumsi yang memilih produk berdasarkan harga diri atau


(23)

11

kebanggaan, kesenangan, kesukaan, keamanan, kepraktisan, kenyamanan, dan pengungkapan rasa cinta.

2. Persepsi mahasiswa

Mempelajari tentang persepsi seseorang berkaitan dengan latar belakang budaya dan kehidupan seseorang, karena pola pemikiran, sikap, dan perilaku seseorang itu tidak pernah lepas dari lingkungan sosial dimana dia berada. Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,

mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora, 2004:102).

Faktor yang membuat persepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas yang sama karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas, sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor stimuli yang terdiri dari (Bilson Simamora, 2004:104): a. Faktor personal terdiri dari:

(1) Pengalaman masa lalu. (2) Kebutuhan saat ini. (3) Pertahanan diri. (4) Adaptasi.

b. Faktor Stimulus

Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam merebut perhatian konsumen seperti hukum kontras yang dikemukakan melalui:


(24)

2) Warna yang paling mencolok dari yang lain. 3) Posisi.

4) Keunikan.

Persepsi adalah salah satu faktor internal yang mempengaruhi pembelian. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) dalam Andini, Persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih,

mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Sedangkan Kotler dan Keller (2009:228) mengemukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi sangat dapat beragam antara individu satu dengan lainnya , hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada.Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu carauntuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsikonsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita.

Tanggapan terhadap kualitas produk yang akan dibeli dapat diartikan berbeda antara konsumen yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan

tersebut dapat diakibatkan adanya perbedaan persepsi yang bersifat subjektif pada masing masing konsumen (Sumarwan dalam Andini, 2004:123).


(25)

13

2.1. Tiga Proses Persepsi

Kotler dan Keller (2009) menjelaskan bahwa dalam pemasaran , persepsi lebih penting daripada realitas, karena persepsi itulah yang akan

mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Mereka berpendapat bahwa orang dapat meiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses persepsi: Perhatian Selektif, Distorsi Selektif, dan Ingatan Selektif.

2.1.1. Perhatian Selektif

Orang mengalami banyak rangsangan setiap hari, dan tidak mungkin semuanya ditanggapi. Kebanyakan rangsangan akan disaring, yang disebut perhatian selektif. Tantangannya bagi pemasar adalah menjelaskan

rangsangan mana yang akan diperhatikan orang.

2.1.2. Distorsi Selektif

Distorsi Selektif adalah kencenderungan menafsirkan informasi sehingga sesuai dengan pra-konsepsi kita. Konsumen akan sering memelintirkan informasi sehingga menjadi konsisten dengan keyakinan awal mereka atas merek dan produk tertentu.

2.1.3. Ingatan Selektif

Orang akan melupakan banyak hal yang dipelajari, tetapi cenderung mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya Ingatan Selektif, kita cenderung mengingat hal-hal yang baik yang disebutkan tentang produk pesaing.

3. Keputusan Pembelian

Ristiyanti dan John (2005:226), mendefinisikan keputusan sebagai


(26)

alternatif yang harus dicari, sebetulnya dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah. Masalah itu timbul dari kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan itu dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.

3.1 jenis keputusan pembelian

Kotler dalam Khairani AR (2010) menyatakan bahwa perilaku keputusan pembelian konsumen terbagi atas empat jenis, antara lain:

1. Perilaku konsumen kompleks. Terjadi ketika pembeli terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, beresiko dan mempunyai nilai ekspresi yang tinggi.

2. Perilaku konsumen yang mengurangi ketidaksesuaian. Terkadang terlibat dalam suatu pembelian tanpa melihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini sekali lagi berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang, dan beresiko.

3. Perilaku pembelian berdasarkan kebiasaan. Pada perilaku ini konsumen mempunyai keterlibatan rendah dengan kebanyakan barang murah dan sering dibeli tidak melalui urutan kepercayaan/pendirian perilaku yang normal. Sebab para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, mengevaluasi kateristiknya dan membeuat keputusan penuh pertimbangan mengenai merek apa yang dibeli.

4. Perilaku pembelian yang mencari variasi. Pada perilaku ini, konsumen terlihat banyak melakukan peralihan banyak merek dan memiliki sedikit


(27)

15

kepercayaan dalam memilih sesuatu merek. Konsumen tidak melakukan evaluasi dalam mengonsumsi atau mempergunakan produk tersebut.

3.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2009) menjelaskan proses pengambilan Keputusan pembelian dengan Model Lima Tahap: pengenalan masalah, pencarian Informasi, evaluasi alternatif, dan keputusan pembelian.

3.2.1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Kotler dan Keller (2009:235) memberikan contoh bahwa haus, seks, dan lapar bisa menjadi faktor pendorong dari dalam sesorang. Sedangkan untuk contoh rangsangan eksternal, dimisalkan sesorang bisa mengagumi mobil baru tetangganya bisa menjadi pemicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan suatu pembelian.

3.2.2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kotler dan Keller membagi ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan

penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka

terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi, seperti mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.

Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok: 1. Sumber pribadi; keluarga, teman, tetangga, kenalan


(28)

2. Sumber komersil; iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko. 3. Sumber publik; media massa, organisasi penentu peringkat konsumen. 4. Sumber pengalaman; penangan, penyajian, dan pemakaian produk.

3.2.3. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhannya. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan utnuk memuaskan kebutuhan itu.

3.2.4. Keputusan pembelian

Pada tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Setiadi (2003) dalam Khairani AR(2010) menyatakan bahwa secara lebih terperinci dari gambar diatas adalah sebagai berikut:

a. Pengenalan produk yaitu proses dimulainya saat memilih barang atau jasa dengan menyadari adanya banyak pilihan dalam memperoleh kebutuhan yang diinginkan.

b. Pencarian Informasi yaitu melakukan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan kebutuhan yang diharapkan atau diinginkan. Tingkat pencarian dibagi dua tingkatan. Tingkat pertama, adanya perhatian yang meningkat, dan tingkatan kedua, adalah pencarian informasi secara aktif dilakukan dengan mencari informasi dari berbagai informasi.

c. Evaluasi Alternatif yaitu konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk melakukan keputusan akhir. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut dari atau jasa.


(29)

17

d. Keputusan pembelian yaitu tahapan konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian, dan konsumen akan menjatuhkan pilihan dengan apa yang konsumen suka.

e. Perilaku Pasca Pembelian yaitu konsumen akan mengalami dua hal, yaitu mengalami tingkatan kepuasan, atau ketidakpuasan sama sekali.

D. Kerangka Pikir

Keputusan Pembelian yaitu ketika tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

Setiadi (2003) dalam Khairani AR(2010) menjelaskan ada lima indikator, yaitu pengenalan produk, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

Menurut Swastha dan Handoko (2000:78), motivasi dibedakan berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan pembelian. Faktor ini ada dua, yaitu motif rasional dan motif emosional.

Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada pengonsumsi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan seperti, kualitas, harga, layanan, ketersedian barang, bentuk, efisiensi penggunaan, keawetan, dapat dipercaya,


(30)

Motif emosional adalah motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu. Pengonsumsi yang memilih produk berdasarkan harga diri atau kebanggaan, kesenangan, kesukaan, keamanan, kepraktisan, kenyamanan, dan pengungkapan rasa cinta.

Faktor yang membuat persepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas yang sama karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas, sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor stimuli yang terdiri dari (Bilson Simamora, 2004:104): a. Faktor personal terdiri dari:

1) Pengalaman masa lalu. 2) Kebutuhan saat ini. 3) Pertahanan diri. 4) Adaptasi. b. Faktor Stimulus

Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam merebut perhatian konsumen seperti hukum kontras yang dikemukakan melalui:

1) Ukuran yang berbeda-beda.

2) Warna yang paling mencolok dari yang lain. 3) Posisi.


(31)

19

Gambar 1. Gambar di atas menunjukkan pengaruh motivasi (X1), persepsi

Mahasiswa Tentang Merek Sepeda Motor Suzuki (X2), Motivasi dan

Persepsi Mahasiswa Yentang Merek Suzuki(X3) dan keputusan

pembelian (Y)

E. Hipotesis

Husein Umar (2005:80) mengatakan bahwa menurut pola umum metode ilmiah, setiap penelitian terhadap suatu obyek hendaknya dibawah tuntunan hipotesis yang berfungsi sebagai pegangan sementara atau jawaban

sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan (empirical verification), percobaan (experimentation) atau praktik

(implementation). Motivasi

((X1)

Persepsi Mahasiswa Tentang

Merek Sepeda Motor Suzuki (X2)

Motivasi dan Persepsi Mahasiswa Tentang Merek Sepeda Motor

Suzuki

(X3)

Keputusan Membeli (Y)


(32)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Universitas Lampung.

2. Ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang meerk sepeda motor Suzuki terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Universitas Lampung.

3. Ada pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahsiswa Universitas Lampung.


(33)

III.METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk

mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan yang

dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2010 : 12).


(34)

B.Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah Mahasiswa Universitas Lampung yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum yang menggunakan sepeda motor Suzuki.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi, jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari

mahasiswa Universitas Lampung yang menggunakan Sepeda Motor Suzuki. Pada penelitian ini, penentuan besarnya sampel yang diambil dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam Khairani Ar (2010), yaitu:

� = + �


(35)

22

n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi

e = Nilai kritis = 10 % (0,01)

Dengan demikian, jumlah sampel yang akan dipergunakan yaitu;

n = . 9

+ . 9 , = 99,4 ≈ 99

Banyaknya sampel yang akan dipergunakan dalam penelitian ini sebesar 99 mahasiswa (responden).

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling, yaitu

pengambilan sampel berdasarkan target tertentu, adapun kriteria pengambilan sampel adalah Mahasiswa Universitas Lampung yang menggunakan sepeda motor Suzuki.

Untuk menentukan siapa sampel yang akan dijadikan responden masing-masing fakultas dihitung secara acak atau random berdasarkan proporsional dengan rumus (Nazir:2005) :

�� = ��� × �

Keterangan =

ni = jumlah sampel ke i

Ni = jumlah populasi ke i

N = jumlah total populasi

n = jumlah sampel total yang diinginkan


(36)

Tabel Penentuan Sampel Populasi

No Fakultas Tahun

Ajaran

Populasi Sampel (orang)

1. Ekonomi 2007/2008

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 339 166 376 389 410 2 1 2 2 2

2. Hukum 2007/2008

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 361 292 359 386 390 2 2 2 2 2

3. FKIP 2007/2008

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 687 694 1136 1054 1130 4 4 7 6 7

4. Pertanian 2007/2008

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 529 522 511 610 660 3 3 3 4 4

5. Teknik 2007/2008

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 384 262 293 319 362 2 2 2 2 2

6. FISIP 2007/2008

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 333 225 442 523 428 2 2 3 3 2

7. FMIPA 2007/2008

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 349 225 218 251 285 2 2 2 2 2

8. Pendidikan

Kedokteran 2007/2008 2008/2009 2009/2010 84 95 120 1 1 1


(37)

24

2010/2011 2011/2012

119 143

1 1

16.679 99

Sumber: UPT Pusat Komputer Universitas Lampung (data diolah)

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

aksidental sampling. Aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan bagi siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan dianggap sesuai untuk dijadikan sumber data dan dijadikan sampel. (Sugiyono:2005).

C.Variabel Penelitian

a. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2007 : 2 ). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006:26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah : keputusan pembelian ( Y )


(38)

2. Variabel Independen

Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006:26).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

- Motivasi (X1)

- Persepsi (X2)

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel a. Definisi Konseptual Variabel

1. Motivasi (� )

Motivasi berasal kata dasar motif, yang berarti daya upaya yang mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan penggerak yang berasal dari dalam si subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu tujuan (B. Swastha, 2000: 3)

2. Persepsi Mahasiswa (� )

Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,

mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora, 2004:102).

3. Keputusan pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila ditinjau dari alternatif yang harus dicari, sebetulnya dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan


(39)

26

masalah. Masalah itu timbul dari kebutuhan yang dirasakan dan

keinginannya untuk memenuhi kebutuhan itu dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai (Ristiyanti dan John, 2005:226).

b. Definisi Operasional Varibel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini meliputi variabel-variabel serta indikator sebagai berikut :

1. Motivasi(X1)

Motivasi pembelian mahasiswa meliputi sebagai berikut.

a. Motif Rasional

1. Kebutuhan akan alat transportasi 2. Harga sepeda motor

3. Fungsi sepeda motor 4. Kualitas sepeda motor 5. Keawetan dari sepeda motor 6. Bentuk dari sepeda motor

7. Kemudahan mendapat sepeda motor 8. Garansi sepeda motor yang diberikan

b. Motif Emosional

1. Harga diri memiliki sepeda motor

2. Rasa Gengsi bisa mempunyai sepeda motor 3. Penampilan karena memamakai sepeda motor 4. Rasa bangga karena memiliki sepeda motor 5. Rasa senang karena menggunakan sepeda motor 6. Rasa suka


(40)

7. Pengakuan dari teman bermain

8. Rasa takut karena naiknya harga bensin

2. Persepsi Mahasiswa (� )

Persepsi mahasiswa meliputi sebagai berikut.

a.Faktor Personal

1. Pengalaman masa lalu. 2. Kebutuhan saat ini. 3. Pertahanan diri. 4. Adaptasi

b.Faktor Stimulus

1. Ukuran yang berbeda-beda.

2. Warna yang paling mencolok dari yang lain. 3. Posisi.

4. Keunikan.

3. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian meliputi sebagai berikut.

1. pengenalan produk sepeda motor

2. pencarian informasi tentang sepeda motor

3. evaluasi alternatif

4. keputusan pembelian sepeda motor


(41)

28

Tabel 2. Indikator dan Sub Indikator Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Motivasi (�!) Motif Rasional Motif Emosional 1. Kebutuhan 2. Harga 3. Fungsi 4. Kualitas 5. Keawetan 6. Bentuk

7. Kemudahan mendapatkan 8. Garansi

1. Harga diri 2. Rasa Gengsi 3. Penampilan 4. Rasa bangga 5. Rasa senang 6. Rasa suka 7. Pengakuan 8. Rasa takut

Interval Dengan pendekatan Rating Scale Persepsi Mahasiswa (� ) Faktor Personal Faktor Stimulus

1. Pengalaman masa lalu. 2. Kebutuhan saat ini. 3. Pertahanan diri. 4. Adaptasi.

1. Ukuran yang berbeda-beda. 2. Warna yang paling

mencolok dari yang lain. 3. Posisi. 4. Keunikan. Interval dengan pendekatan Rating Scale Keputusan Pembelian (Y) Semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa, serta kegiatan mengevaluasi

1. Pengenalan produk 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pascapembelian


(42)

E.Jenis Dan Sumber Data a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan

(quesionare).

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi.

b. Sumber Data

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner oleh responden, yaitu Mahasiswa Universitas Lampung yang menggunakan sepeda motor Suzuki. Sedangkan sumber data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jumlah Mahasiswa

Universitas Lampung yang menggunakan sepeda motor Suzuki dari tahun 2007-2011 dari UPT Pusat Komputer Universitas Lampung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1.Observasi

Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini dilakukan pada saat melakukan penelitian pendahuluan.


(43)

30

2.Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 154) ”Dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya”

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data ini berupa data jumlah mahasiswa Universitas Lampung yang didapat dari UPT Pusat Komputer Universitas Lampung.

3.Angket

Menurut Arikunto (2006: 151) “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”. Teknik ini

digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi dan persepsi mahasiswa.

F. Pengujian Persyaratan Instrumen a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2007: 65).

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Korelasi Product


(44)

r = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( . 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n          Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = Skor butir soal Y = Skor total n = Jumlah sampel (Arikunto, 2007: 72)

Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan maka alat

ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.

Setelah perhitungan dilakukan (dalam hal ini proses perhitungan dibantu dengan program SPSS versi 16.0) kemudian nilai r yang diperoleh

dibandingkan dengan nilai r tabel sesuai dengan baris n dan taraf signifikasi (a) = 5 % dalam pengujian validitas kuesioner dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diujikan berkali-kali (Arikunto, 2007: 60). Sebelum angket diujikan kepada responden, angket diujikan terlebih dahulu kepada populasi di luar sampel untuk mengatahui tingkat reliabilitasnya dengan menggunakan

rumus alpha. Alfa Cronbach merupakan suatu koefisien reliabilitas yang

xy xy 05 , 0  


(45)

32

mencerminkan seberapa baik item pada suatu rangkaian berhubungan

secara positif satu dengan lainnya.

Teknik penghitungan reliabilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut.

r

1 1 =

               

2 2 1 1 t k k   Keterangan:

r1 1 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya soal

2

b = Jumlah varians butir

2 t

 = Varians total

(Arikunto, 2002: 171)

Dengan kriteria uji, r hitung> r tabel maka pengukuran tersebut reliabel dan

sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka pengukuran tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut.

Tabel 10. Indeks korelasi Besarnya nilai r11 Kriteria 0,800 - 1,000

0,600 - 0,799 0,400 - 0,599 0,200 - 0,399 0,000 - 0,199

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah (Riduwan, 2006:125 - 126)


(46)

Untuk menggunakan alat analisis statistik parametrik selain diperlukan data yang interval dan rasio juga harus diperlukan persyaratan uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan ststistik

Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S. Untuk menguji normalitas distribusi data populasi diajukan hipotesis sebagai berikut.

Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan

sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriteria

pengujian yaitu.

1. Tolak Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti sampel

normal.

2. Terima Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti distribusi

sampel adalah normal (Sudarmanto, 2005 : 105-108).


(47)

34

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.

Ho : Data populasi bervarians homogen

Ha : Data populasi tidak bervarians homogen

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus

dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya. Karena α

yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriterianya yaitu.

1. Terima Ho apabila nilai significancy > 0,05

2. Tolak Ho apabila nilai significancy < 0,05 (Sudarmanto, 2005 : 123).

H.Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik)

1. Uji Kelinieran Regresi

Uji kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau tidak. Menurut Hadi (2004 : 2) mengemukakan bahwa uji ini dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus :

F =

G S

TC S

2 2


(48)

Keterangan:

S2TC = Varian Tuna Cocok

S2G = Varian Galat

Kriteria pengujian :

1. Menggunakan koefisien signifikansi (Sig). dengan cara membandingkan

nilai Sig. dari Deviation from linearitypada tabel ANOVA dengan α =

0,05 dengan kriteria ” Apabila nilai Sig. pada Deviation from linearity >

α maka H0 diterima. Sebaliknya H0 tidak diterima.

2. Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity atau

F Tuna Cocok (TC) pada tabel ANOVA dibandingkan dengan Ftabel.

Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan dk

pembilang = 1 dan dk penyebut = k – 2. Sebaliknya H0 ditolak (Sudjana.

2001).

Untuk mencari F hitung digunakan tabel ANOVA (Analisis Varians) sebagai berikut.

Tabel 13. Tabel Analisis Varians Anova

Sumber DK JK KT F keterangan

Total 1 N

2

Y Koefisien(a) Regresi(a/b) Residu 1 1 n-2 JK(a)

JKReg(b/a)

JK (S)

JK(a)

S2reg=JK b/a)

S2sis=

2 ) (  n s JK sis S reg S 2 2 Untuk menguji keberartian hipotesis Tuna cocok Galat/Error k-2 n-k JK (TC) JK (G)

S2TC

2 ) (  K TC JK

S2G =

k n E JK  )

( S E TC S 2 2 Untuk menguji kelinearan regresi


(49)

36

Keterangan:

JK (a) =

 

n Y 2

JK (b/a) =

 

      

XY

Xn

Y

b

JK (G) =

 

 

         1 2 2 n Y Y

JK (T) = JK (a) – JK (b/a)

JK (T) = 2

JK (TC) = JK (S) – JK (G)

S2reg = Varians Regresi

S2

sis = Varians Sisa

n = Banyaknya Responden

Kriteria pengujian

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel (1 –α) (k – 2, n – k ) maka regresi adalah linier dan

sebaliknya jika Fhitng ≥ F (1 –α) (k – 2, n – k) maka regresi adalah tidak

linier.

2. Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k –2) dan dk

penyebut = (n – k) (Riduwan, 2004 : 187).

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi untuk membuktikan ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lainnya. Dalam analisis regresi linear berganda, maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan

mempengaruhi variabel terikatnya. Pendugaan tersebut akan dapat


(50)

(multikolinearitas) di antara varaibel-variabel independen. Adanya

hubungan yang linear antar variabel bebasnya akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebasnya terhadap variabel terikatnya.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi hubungan yang linier (multikolinieritas) maka akan mengakibatkan (Sudarmanto, 2005:137):

1. Tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga sangat rendah,

dengan demikian menjadi kurang akurat.

2. Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil, sehingga

adanya sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan ragamnya berubah sangat berarti.

3. Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel independen secara

individu terhadap variabel dependen.

Metode uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu :

1. Menggunakan koefisien signifikansi dan kemudian membandingkan

dengan tingkat alpha.

2. Menggunakan harga koefisien Pearson Correlation dengan penentuan


(51)

38 r = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( . 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n          Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = Skor butir soal Y = Skor total

n = Jumlah sampel (Arikunto, 2007: 72). Rumusan hipotesis yaitu:

H0 : tidak terdapat hubungan antarvariabel independen.

Hi : terdapat hubungan antar variabel independen.

Kriteria pengujian sebagai berikut.

1. Apabila koefisien signifikansi < α maka terjadi multikolinearitasdi antara variabel independennya.

2. Apabila rhitung < rtabeldengan dk = n dan α = 0,05 maka H0 ditolak

sebaliknya jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.

3. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat

mengakibatkan penaksir mempunyai varians minimum (Gujarati dalam Sudarmanto. 2005 : 142 - 143). Metode uji autokorelasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah statistik d Durbin- Waston.

Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston sebagai berikut.

xy


(52)

i. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari

persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan

persamaan d

t

utut

tut

2 1

2 2

1 /

ii. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian

lihat Tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritis

d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du dan nilai Durbin-Waston, dl

iii.Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada

otokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif:

Ho : ρ < 0 (tidak ada autokorelasi positif)

Ha : ρ < 0 (ada autokorelasi positif)

Dalam keadaan tertentu, terutama untuk mrnguji persamaan beda pertama, uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada otokorelasi.

Ho: ρ = 0

Ho : ρ = 0

Rumus hipotesis yaitu :

Ho: tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.

H1 : terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan

Kriteria pengujian:

Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak


(53)

40

memiliki otokorelasi (Rietveld dan Sunarianto dalam Sudarmanto, 2005 : 141).

4. Heteroskedastisitas

Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar (Gujarati dalam Sudarmanto, 2005:148) dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat (Rietveld dan Sunaryanto dalam Sudarmanto, 2005:148).

Pengujian rank korelasi spearman (spearman’s rank correlation test) Koefisien korelasi rank dari spearman didefinisikan sebagai berikut :

Keterangan:

rs = koefisien korelasi spearman

di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang

berbeda dari individu atau fenomena ke i.

N = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.

Di mana nilai rs adalah -1 ≤ r ≤ 1.

Kriteria pengujiansebagai berikut.

Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis

adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model

regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara ei dan



 

  

 

1 6

1 2

2

N N

d


(54)

tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara statistik dengan pengujian t (Gujarati, 2000 : 177).

Rumusan hipotesis:

H0 = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residual.

Ha = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan

nilai mutlak dari residual.

I. Uji Hipotesis

Untuk mengukur/mengkaji pengaruh satu atau beberapa variabel independen terhadap variabel dependen, maka model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah regresi linear sederhana atau ganda.

1. Regresi Linear Sederhana a. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:

H0 : b1 = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y)

H0 : b1 > 0 (ada pengaruh nyata antara variabel X1 terhadap Y)

Untuk menyatakan pengaruh variabel motivasi (X1) terhadap varibel

keputusan pembelian (Y) digunakan teknik analisis regresi linear sederhana yaitu:

bX a Y  

^


(55)

42

       

2 2

2 ) ( ) )( ( ) )( ( n a

 

   

2 2

) ( ) ( n n b Keterangan:  ^

Y Subyek dalam variabel yang diprediksikan

a = Nilai Intercept (konstanta) harga Y jika X = 0

b= Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang

menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk mengetahui taraf signifikan pengaruh variabel persepsi mahasiswa

(X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) diuji dengan uji t

sebagai berikut:

sb b t0 

Keterangan:

to = Nilai teoritis observasi

b = Koefisien arah regresi Sb = Standar deviasi

Kriteria pengujian hipotesis yaitu:

1. Apabila thitung > ttabel dengan dk = n –2 dan α = 0,05 maka H0 ditolak.

Sebaliknya H0 diterima.

2. Apabila probabilitas (Sig). < 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H0


(56)

- t tabel 0 t tabel

Gambar 2. Kurva t distribusi (uji dua pihak)

Koefisien korelasi variabel motivasi (X1) terhadap keputusan pembelian

(Y) dengan kriteria t hitung > t tabel dinyatakan memiliki hubungan untuk

menyatakan adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat dilakukan analisis korelasi product moment.

b. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

H0 : b2 = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X2 terhadap Y)

H0 : b2 < 0 (ada pengaruh negatif antara variabel X2 terhadap Y)

Untuk menyatakan pengaruh persepsi mahasiswa (X2) terhadap

keputusan pembelian (Y) digunakan teknik analisis regresi linier sederhana yaitu:

bX a Y  

^


(57)

44

       

2 2

2 ) ( ) )( ( ) )( ( n a

 

   

2 2

) ( ) ( n n b Keterangan:  ^

Y Subyek dalam variabel yang diprediksikan

a = Nilai Intercept (konstanta) harga Y jika X = 0

b = Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang

menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk mengetahui taraf signifikan pengaruh antara variabel persepsi

mahasiswa (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) diuji dengan uji t

sebagai berikut:

to = Sb

b

Keterangan:

to = Nilai teoritis observasi

b = Koefisien arah regresi Sb = Standar deviasi

Kriteria pengujian hipotesis yaitu:

1. Apabila thitung > ttabel dengan dk = n –2 dan α = 0,05 maka H0 ditolak.

Sebaliknya H0 diterima.

3. Apabila probabilitas (Sig). < 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H0


(58)

- t tabel 0 t tabel

Gambar 3. Kurva t distribusi (uji dua pihak)

Koefisien korelasi variabel perespsi mahasiswa (X2) terhadap keputusan

pembelian (Y) dengan kriteria t hitung > t tabel dinyatakan memiliki

hubungan untuk menyatakan adanya hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat dilakukan analisis korelasi product moment.

2. Uji Pengaruh Secara Parsial

Pengujian pengaruh secara parsial ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen, sementara satu atau lebih variabel independen lainnya dalam keadaan tetap atau dikontrol (Sudjana dalam Sudarmanto, 2005 : 218). Tujuan

pengontrolan tersebut adalah untuk mendapatkan harga koefisien korelasi yang murni, yaitu terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel independen lain. Untuk melakukan uji pengaruh secara parsial diperlukan hipotesis pengaruh

X1- X2 terhadap Y sebagai berikut.

H0 : Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian secara


(59)

46

H0 : Tidak terdapat pengaruh persepsi mahasiswa terhadap keputusan

pembelian secara signifikan dan positif apabila motivasi dikendalikan. Ha : Terdapat pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian secara

signifikan dan positif apabila persepsi mahasiswa dikendalikan. Ha : Terdapat pengaruh persepsi mahasiswa terhadap keputusan pembelian

secara signifikan dan positif apabila motivasi dikendalikan.

Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah harga koefisien korelasi parsial yang diperoleh signifikan atau tidak ada dua cara.

1. Menggunakan harga koefisien t. Dengan kriteria apabila thitung > ttabel

maka H0 ditolak. Sebaliknya H0 diterima.

2. Menggunakan signifikansi t. Dengan kriteria apabila thitung > alpha maka

H0 diterima. Sebaliknya H0 ditolak (Sudarmanto, 2005 : 219-221).

3. Regresi Linear Multipel

Untuk hipotesis ketiga menggunakan statistik F dengan model regresi linear multipel.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

Ho = Tidak ada pengaruh motivasi dan persepsi terhadap keputusan

pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Universitas Lampung

H1 = Ada pengaruh motivasi dan persepsi terhadap keputusan pembelian


(60)

Untuk mencari pengaruh variabel motivasi (X1) dan persepsi mahasiswa

(X2) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki (Y) pada

mahasiswa Universitas, menggunakan model statistik regresi linier multiple, yaitu:

2 2 1

1  

 

 a b b

Keterangan :



 





 

2

2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1

   X X X X Y X X X Y X X b  2

b



 





 

2

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1

  X X X X Y X X X Y X X ^

Y = Nilai ramalan untuk variabel Y

Nilai Intercept (konstanta)

Koefisien arah regresi

X1X2  Variabel bebas

Kemudian dilanjutkan dengan uji F untuk melihat ada tidaknya pengaruh

ganda antara X1, X2 terhadap Y dengan rumus:

) 1 /( ) ( /    k n s JK K JK F rega  2 1b b


(61)

48

Keterangan:

n = Banyaknya responden

k = Banyaknya kelompok

) (reg

JK = b1

X1Yb2

X2Y )

(res

JK =

Y2 JK(reg)

Dengan kriteria pengujian hipotesis Ho ditolak jika FhitungFtabel demikian

juga sebaliknya. Dengan Ftabel untuk dk pembilang = k dan dk penyebut

(n-k-1) dengan taraf signifikansi 0,05 (Sudjana, 2002 : 370).

J. Sumbangan Tiap Variabel Independen 1. Sumbangan Relatif (SR)

Menurut Hadi (2004: 41) Sumbangan Relatif adalah seberapa besar

perbandingan sumbangan antar masing-masing variabel prediktor terhadap kriterium Y. Rumus yang digunakan untuk mencari sumbangan relatif (SR) sebagai berikut.

Sumbangan Relatif =JK regresi total ×JK regresi X % 2. Sumbangan Efektif (SE)

Untuk mencari sumbangan efektif (SE) masing-masing prediktor terhadap kriterium Y digunakan rumus sebagai berikut.

Sumbangan efektif =Sumbangan relatif × Koefisien determinasi


(62)

(63)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh motivasi terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2012.

2. Ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2012.

3. Ada pengaruh motivasi, dan persepsi mahasiwa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas lampung Tahun 2012.

4. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi, dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung 2012, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Perusahaan sepeda motor Suzuki sebisa mungkin meningkatkan motivasi konsumen

sebagus mungkin, karena semakin positif motivasi, maka semakin meningkat keputusan membeli.

2. Perusahaan sepeda motor Suzuki sebisa mungkin meningkatkan persepsi konsumen

tentang merek sebagus mungkin, karena semakin positif persepsi tentang merek sepeda motor, maka semakin meningkat keputusan membeli.


(64)

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Andini, Nurul. 2010. Skripsi Dipublikasikan. “Analisis Pengaruh Persepsi

Terhadap Keputusan Orang Tua Murid Memilih Jasa Pendidikan Di SDIT Bina Insani Semarang”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. AR, Khairuni. 2009. Tesis Dipublikasikan. “Analisis Pengaruh Motivasi,

Persepsi, Pembelajaran, Dan Kepribadian Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.

Dharmmesta, Basu Swastha & Hani Handoko. 2000.Analisa Perilaku Konsumen.

Edisi Pertama-Cetakan Ketiga. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Jamaludin, Rizal. 2010.“Analisis Pengaruh Motif Rasional Dan Emosional

Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)”. Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Nazir, M. 2005.Metode Penelitian. Cetakan keeenam. Jakarta: Penerbit Galia

Indonesia.

Riduwan. 2005.Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfa Beta.

Philip, Kotler dan Keller. 2009.Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua

Belas-Cetakan Keempat. PT Indeks. Jakarta.

Prasetijo, Ristiyanti & John J.O.I. Ihalauw. 2005.Perilaku Konsumen. ANDI.

Yogyakarta.

Sudjana. 2002.Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2004.Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Alfa Beta.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet.

Umar, Husein. 2005.Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama bekerja Sama Dengan jakarta Busines Research Center (JBRC).


(65)

Universitas Lampung. 2010.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(1)

47

Untuk mencari pengaruh variabel motivasi (X1) dan persepsi mahasiswa (X2) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki (Y) pada

mahasiswa Universitas, menggunakan model statistik regresi linier multiple, yaitu:

2 2 1 1   

 a b b

Keterangan :



 





 

2

2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1

   X X X X Y X X X Y X X b  2

b



 





 

2

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1

  X X X X Y X X X Y X X ^

Y = Nilai ramalan untuk variabel Y Nilai Intercept (konstanta) Koefisien arah regresi

X1X2  Variabel bebas

Kemudian dilanjutkan dengan uji F untuk melihat ada tidaknya pengaruh ganda antara X1, X2 terhadap Y dengan rumus:

) 1 /( ) ( /    k n s JK K JK F rega  2 1b b


(2)

48

Keterangan:

n = Banyaknya responden k = Banyaknya kelompok

) (reg

JK = b1

X1Yb2

X2Y

) (res

JK =

Y2 JK(reg)

Dengan kriteria pengujian hipotesis Ho ditolak jika FhitungFtabel demikian

juga sebaliknya. Dengan Ftabel untuk dk pembilang = k dan dk penyebut (n-k-1) dengan taraf signifikansi 0,05 (Sudjana, 2002 : 370).

J. Sumbangan Tiap Variabel Independen

1. Sumbangan Relatif (SR)

Menurut Hadi (2004: 41) Sumbangan Relatif adalah seberapa besar

perbandingan sumbangan antar masing-masing variabel prediktor terhadap kriterium Y. Rumus yang digunakan untuk mencari sumbangan relatif (SR) sebagai berikut.

Sumbangan Relatif =JK regresi total ×JK regresi X %

2. Sumbangan Efektif (SE)

Untuk mencari sumbangan efektif (SE) masing-masing prediktor terhadap kriterium Y digunakan rumus sebagai berikut.

Sumbangan efektif =Sumbangan relatif × Koefisien determinasi (Sudarmanto, 2005 : 218).


(3)

(4)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh motivasi terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2012.

2. Ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2012.

3. Ada pengaruh motivasi, dan persepsi mahasiwa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas lampung Tahun 2012.

4. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi, dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung 2012, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Perusahaan sepeda motor Suzuki sebisa mungkin meningkatkan motivasi konsumen sebagus mungkin, karena semakin positif motivasi, maka semakin meningkat keputusan membeli.

2. Perusahaan sepeda motor Suzuki sebisa mungkin meningkatkan persepsi konsumen tentang merek sebagus mungkin, karena semakin positif persepsi tentang merek sepeda motor, maka semakin meningkat keputusan membeli.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Andini, Nurul. 2010. Skripsi Dipublikasikan. “Analisis Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Orang Tua Murid Memilih Jasa Pendidikan Di SDIT

Bina Insani Semarang”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

AR, Khairuni. 2009. Tesis Dipublikasikan. “Analisis Pengaruh Motivasi,

Persepsi, Pembelajaran, Dan Kepribadian Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh”. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.

Dharmmesta, Basu Swastha & Hani Handoko. 2000.Analisa Perilaku Konsumen. Edisi Pertama-Cetakan Ketiga. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Jamaludin, Rizal. 2010.“Analisis Pengaruh Motif Rasional Dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)”. Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Nazir, M. 2005.Metode Penelitian. Cetakan keeenam. Jakarta: Penerbit Galia Indonesia.

Riduwan. 2005.Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfa Beta. Philip, Kotler dan Keller. 2009.Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua

Belas-Cetakan Keempat. PT Indeks. Jakarta.

Prasetijo, Ristiyanti & John J.O.I. Ihalauw. 2005.Perilaku Konsumen. ANDI. Yogyakarta.

Sudjana. 2002.Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2004.Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Alfa Beta. Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet.

Umar, Husein. 2005.Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama bekerja Sama Dengan jakarta Busines Research Center (JBRC).


(6)

Universitas Lampung. 2010.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK SUZUKI DI DEALER SEPEDA MOTOR SUZUKI TRUNOJOYO JEMBER

0 6 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK SUZUKI DI DEALER SEPEDA MOTOR SUZUKI TRUNOJOYO JEMBER

0 14 16

Pengaruh Motivasi Dan Persepsi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Sepeda Motor Honda Supra Pada PD Subur Motor Raya

0 2 143

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SUZUKI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 6 16

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI KAWASAN SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 6 13

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta).

0 1 7

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (STUDI PADA MAHASISWA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 0 6

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT MEMBELI SEPEDA MOTOR SUZUKI DI SURABAYA.

0 3 79

KATA PENGANTAR - PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT MEMBELI SEPEDA MOTOR SUZUKI DI SURABAYA

0 0 19