3. Bentuk dan Mekanisme Pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah
Mekanisme pembelajaran yang diterapkan di sekolah Madrasah Tsanawiyah untuk mata pelajaran umum tidak jauh berbeda dengan strategi yang dilaksanakan
atau yang digunakan di sekolah negeri yang sederajat pada umumnya, karena panduan pelaksanaan kurikulumnya mengikuti atau sama dengan Sekolah
menengah pertama negeri. Di satu sisi harus berpretasi dalam bidang studi umum tetapi disisi lain harus
juga unggul dalam pendalaman atau pemahaman Agama yang kafah dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, disinilah Marasah Tsanawiyah
memiliki peran ganda. Dalam hal menyikapi peran ganda tersebut Madrasah harus dapat menjalankan modifikasi dan pengembangan kurikulum yang praktis dan
efesien. Hal ini dapat tercermin dalam usaha - usaha yang dilakukan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang diterapkan di Madrasah, usaha
tersebut misalnya dari metode hafalan ke metode dialog, dari strategi menguasai materi sebanyak-banyaknya menjadi menguasai konsep, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah bahwa fungsi pendidikan tidak hanya mengasah dan mengembangkan akal pikiran saja intelektual, namun juga mengolah dan
mengembangkan hati spiritual dan ketrampilan, oleh karena itu strategi keteladanan merupakan cara yang baik dalam mengembangkan budi pekerti luhur,
kesetiakawanan, disiplin dan sebagainya. Selain itu, agar materi tidak hanya bersifat atau mengajarkan hal kognitif
namun lebih mengarah pada pembentukan kepribadian yang islami pada anak didik, maka untuk pembelajaran agama difokuskan pada praktek-praktek
pembiasaan peribadatan yang bersifat ritual sekaligus pembiasaan kegiatan kehidupan sosial keagamaan Ibadah, seperti sholat berjamaah, pengumpulan
dan pembagian zakat fitrah, latihan kurban kerja bakti dan lain-lain. Dengan strategi pemblajaran demikian diharapkan Madrasah Tsanawiyah
dapat memiliki output yang sesuai harapan dan tuntutan masyarakat dan kehidupannya. Karena Madrasah bertujuan menyeimbangkan anak didiknya tidak
hanya pandai keilmuannya namun juga mempunyai akhlak mulia.
4. Profil Guru Madrasah Tsanawiyah