KAJIAN TEORI Perancangan Buku Ilustrasi Pop Up Untuk Anak-Anak Usia 6-8 Tahun Berjudul “Negeri Kosala” Jurnal

6 sebenarnya sangat menarik, menjadi membosankan karena pengemasan yang tidak tepat untuk anak-anak. Agar lebih menarik, membuat cerita Ramayana dengan desain pop up adalah salah satu cara yang bisa dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat Perancangan Buku Ilustrasi Pop Up untuk Anak-Anak Usia 6-8 Tahun Berjudul “Negeri Kosala” agar anak-anak jaman modern pada usia tersebut bisa menikmati cerita Ramayana dan mendapatkan pesan moral yang terkandung di dalamnya.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana merancang ulang cerita serta visual dari buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang unik dan kreatif agar menarik dan unsur pendidikannya mudah dipahami oleh anak-anak usia 6-8 tahun? b. Bagaimana merancang media promosi buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang efektif agar menarik perhatian anak-anak usia 6-8 tahun?

3. TUJUAN PERANCANGAN

a. Merancang ulang cerita serta visual dari buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang kreatif agar menarik dan unsur pendidikannya mudah dipahami oleh anak-anak usia 6-8 tahun. b. Merancang media promosi buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” efektif agar menarik menarik perhatian anak- anak usia 6-8 tahun.

4. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan berupa metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian dalam hal ini adalah anak-anak usia 6-8 tahun, sedangkan subjek penelitiannya adalah buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang mengambil tema Ramayana. Data-data kualitatif mengenai Ramayana tersebut akan dikumpulkan melalui situs-situs internet yang representatif serta buku-buku dengan data akurat. Data kuantitatif juga akan dikumpulkan yang dalam hal ini melalui angket yang dibagikan kepada anak-anak usia SD kelas 1 hingga 3 di Indonesia. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisa SWOT untuk mengetahui peluang serta ancaman karya buku ilustrasi pop up berjudul “Negeri Kosala” yang bertemakan wiracerita Ramayana.

B. KAJIAN TEORI

1. Buku Buku diartikan sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi atau kosong Kamus Besar Bahasa Indonesia,1998:152 Pengertian ini sangat sederhana dan umum tetapi secara khusus menyatakan bahan, susunan, dan isi sebuah buku. Bahan buku itu adalah kertas yang disusun dalam bentuk jilidan serta berisi tulisan atau kosong. Dalam arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papirus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu Ensiklopedi Indonesia, 1980:538. 2. Ilustrasi Ilustrasi merupakan gambar untuk membantu memperjelas isi buku, atau karangan Hasan Alwi,2002:425. 3. Buku Bergambar Buku ilustrasi atau buku bergambar adalah sebuah buku yang menjajarkan cerita dengan gambar. Kedua elemen ini bekerjasama untuk menghasilkan cerita dengan ilustrasi gambar. Biasanya buku- buku bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan terhadap buku. Selain ceritanya secara verbal harus menarik, buku harus mengandung gambar sehingga mempengaruhi minat siswa untuk membaca cerita. Oleh karena itu, gambar dalam cerita anak-anak harus hidup dan komunikatif Stewing, 1980:97. 4. Perkembangan anak-anak usia 6-8 tahun Menurut Piaget perkembangan moral anak dibagi menjadi dua tahapan yang jelas. Tahap pertama disebut “tahap realisme moral” atau “moralitas oleh commit to user 7 pembatasan” dan tahap kedua disebut “tahap moralitas otonomi” atau “moralitas oleh kerjasama atau hubungan timbal balik”. Pada tahan pertama, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran atau penilaian. Mereka menganggap orangtua dan semua orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan anak mengikuti peraturan yang diberikan tanpa mempertanyakan kebenarannya dikutip dari www.pendidikanakmulaidini.com , diakses tanggal 140316, 21:53. Sekitar usia 6 tahun, anak-anak mulai mencerna kaidah moral dari perilaku hingga memperoleh suatu kata hati. Anak-anak sering mengalami kesulitan untuk memahami dan mereka perlu didampingi oleh orang dewasa. Guru dan orang tua perlu membantu mereka mengembangkan kata hatinya dan meningkatkan kendali diri. Pada usia ini anak mulai dapat membuat pertimbangan yang akurat mengenai salah dan benar dan mulai memegang teguh pemahaman barunya mengenai kaidah Berdekamp, 1987:7 Havighurst berpendapat masa kanak-kanan akhir dan anak sekolah yaitu usia 6-12 tahun memiliki karakteristik seperti berikut Hurlock, 1980:98: a Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari b Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sebagai organisme yang sedang tumbuh berkembang c Belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya d Belajar peranan social sebagai pria dan wanita e Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung f Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari- hari g Mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala nilai-nilai h Mencapai kebebasan pribadi i Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan institusi 5. Buku Pop Up Buku pop up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak ketika halaman buku dibuka sehingga konstruksi kertas pada halaman berubah. Sekilas pop up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan teknik melipat kertas. Walau demikian, origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau benda sedangkan pop up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektifdimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin Dzuanda, 2009:1. Buku pop up yang ada saat ini memiliki beberapa jenis berdasarkan teknik pembuatannya, yaitu sebagai berikut Mark Hiner, 1996 : 16: a V-folding Menambah klan panel lipat pada sisi gambar yang akan ditempelkan. Penel ini diletakkan disisi dalam kartu sehingga tidak tampak dari luar. Sudut harus diperhatikan agartidak terjadi kemiringan Gambar 1.. Teknik V-Folding b Internal stand Biasanya digunakan sebagai sandaran kecil, sehingga pada saat dibuka, gambarnya akanberdiri. Dibuat dengan cara potongan kertas yang dilipat tegak lurus dan diberipanel untuk ditempelkan pada kartu. Gambar 2. Teknik Internal Stand commit to user 8 c Rotary Rotary memiliki cara dengan membuat dua bagian secara terpisah dan disatukan oleh poros ditegahnya. Harus diperhatikan ketepatan porosnya sehingga pada saat diputar, gambar yangtampak melalui lubang yang disediakan tidak melenceng. Gambar 3.. Teknik Rotary d Mouth Biasanya digunakan untuk memungkinkanada gerakan secara segaris. Cara membuatnya dengan membuat lubang secukupnya sebagai lintasan, kemudian tempelkan gambar dan panel dengan posisigambar-kartu- panel, sehingga kartu terletak di lapisan tengah. Dengan demikian gambar dapat digerakan. Gambar 4.. Teknik Mouth e Parallel slide Biasanya digunakan untuk memungkinkanada gerakan secara segaris. Cara membuatnya dengan membuat lubang secukupnya sebagai lintasan, kemudian tempelkan gambar dan panel dengan posisigambar-kartu- panel, sehingga kartu terletak di lapisan tengah. Dengan demikian gambar dapat digerakan. Gambar 5.. Teknik Parallell

C. IDENTIFIKASI DATA