commit to user menanggapi hal tersebut. Seorang guru
dituntut untuk aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam memberikan materi
ajar, sehingga
minat siswa
dalam mengikuti pembelajaran bisa meningkat.
Wilayah Kabupaten
Klaten sendiri terdiri dari 26 kecamatan. Dari
beberapa kecamatan tersebut terdapat 53 SMK baik negeri maupun swasta dan 29
SMA baik negeri maupun swasta. Namun catatan yang diperoleh dari Disdikpora
Kabupaten Klaten pada tahun 2013 khususnya dari bulan Januari sampai
bulan Desember 2013 jumlah guru pendidikan
jasmani yang
telah mendapatkan tunjangan profesi pada
tingkat SMA dan SMK baik negeri maupun swasta hanya berjumlah 27
orang. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru penjasorkes di kabupaten
Klaten yang telah mengikuti program sertifikasi guru maka perlu dilakukan
penelitian untuk dapat melihat kinerjanya apakah baik atau tidak. Penelitian ini
dilakukan pada guru penjasorkes SMA- SMK di Kabupaten Klaten tahun 2013
yang telah
bersertifikat pendidik
profesional yang sejauh ini belum diketahui bagaimana kinerjanya dalam
pembelajaran pendidikan jasmani. Berdasarkan beberapa masalah
yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
mengenai kinerja guru penjasorkes yang telah
bersertifikasi tersebut
sebagai permasalahan dalam skripsi yang berjudul
“Survei Tentang Kinerja Profesi Guru Penjasorkes SMA-SMK di Kabupaten
Klaten Tahun 2013.”
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
di atas,
penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja guru penjasorkes
SMA-SMK di Kabupaten Klaten tahun 2013..
II. PEMBAHASAN
Penguasaan kompetensi
pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional
sangatlah penting bagi seorang guru yang telah mendapat sertifikat pendidik. Karena
seorang guru khususnya guru penjas haruslah profesional. Tingkat penguasaan
kompetensi guru penjasorkes ini sangat berpengaruh
terhadap profesionalitas
seorang guru di SMA-SMK di Kabupaten Klaten Tahun 2013.
Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya menjalankan
amanah, profesi yang diembannya, rasa tanggung jawab moral dipundaknya.
Semua itu akan terlihat pada kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan
tugas guru di dalam kelas dan tugas pendidik di luar kelas. Sikap ini akan
disertai pula dengan rasa tanggung
commit to user jawabnya
mempersiapkan segala
perlengkapan pengajaran
sebelum melaksanakan
proses pembelajaran.
Sertifikasi adalah
proses pemberian
sertifikat pendidik kepada guru. Guru yang lulus sertifikasi berarti mereka
berkompetensi sehingga berhak atas peningkatan
kesejahteraan berbentuk
tunjangan fungsional, profesi, struktural, dan kesejahteraan lainnya. Kebijakan ini
sangat tepat mengingat bahwa kinerja pendidik
dan tenaga
kependidikan, khususnya guru, selain ditentukan oleh
kualifikasi akademik dan kompetensi juga ditentukan oleh kesejahteraan, karena
kesejahteraan yang
memadai akan
memberi motivasi kepada guru agar melakukan tugas profesionalnya secara
sungguh-sungguh. Kesungguhan seorang guru
dalam melaksanakan
tugas profesionalnya akan sangat menentukan
perwujudan pendidikan nasional yang bermutu, karena selain berfungsi sebagai
pengelola kegiatan pembelajaran, guru juga
berfungsi sebagai
pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya, baik di kelas maupun di
lingkungan sekolah. Program sertifikat pendidik bagi guru memiliki tujuan yaitu
untuk meningkatan
hasil proses
pembelajaran dengan mengkondisikan guru-gurunya sebagai tenaga pendidik
yang berkompeten terhadap bidangnya. Kompeten dalam hal ini diartikan mampu
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru secara profesional dengan
langkah-langah yang strategis. III.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini
menggunakan penelitian diskriptif dengan teknik survei.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember. Subyek penelitian
yang digunakan adalah seluruh guru penjasorkes SMA-SMK baik negeri
maupun swasta di Kabupaten Klaten pada tahun 2013 dan telah dinyatakan lulus
sebagai guru yang tersertifikasi. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah sebanyak
27 guru Penjasorkes. Pengumpulan
data menggunakan
angket dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan uji
validitas dan persentase untuk mengetahui seberapa besar jawaban pada setiap soal.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai
gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jawaban tersebut menggunakan
skala nilai 4 untuk kategori selalu, nilai 3 untuk sering, nilai 2 untuk kategori
kadang-kadang, 1 untuk kategori tidak pernah.
IV. HASIL PENELITIAN