Penguatan kelembagaan produksi dan pemasaran anyaman di desa sawah kulon kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta

ABSTRAK

d

b'

n

p p p

qggz
s s s
ZFFa
Q

VlNNY MARLIANY, Penguatan Kelembagaan Produksi dan Pemasaran
Anyaman di Desa Sawah Kulon Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta.
Dibimbing oleh NURAlNl W. PRASODJO dan NlNUK PURNANINGSIH.

" " 3
1

's wo Qn Os Q
s s a A
s - r s o

2aQg2
nz

Q 3

g Q

$s n2: sPxggj .
a P . n s

3

p

x~ g, zQs


P

B
3, f c3r :m c_ ~

%s e~ n, cZ & Q
=!
9ava4
K Q m Q c
8 3 .,s 3
9 af5 8
g
o
gc;
G. 5.2 -.
Q
,a.
s s

V)


3

g

m

fS .g g '
p

5

kg g9

=-.
rr

CY

I

P,
X

0,

-.

-7

k

=
S

a

#

'
m


s 3

9%
nQ

e='
;.a

3
2

=3

$.

P

.=3
%%

3s

o
0

Q

Q E

2.
Q

o_
Q

3

2. 2

5 Es g


x
2

s 3

h

9
:-.: 4
L
B 8'

B3

E.

"

0-


3,

5
=.
n

Bs
CT

-.5
Q
s

3
E

3
i8!


h
?-

Pertumbuhan usaha kecil menengah merupakan salah satu penggerak
pertumbuhan ekonomi nasional. Jumlah unit usaha yang beragam memiliki
kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Oleh karenanya usaha kecil ini
sangat strategis dalam pembangunan ekonomi.
Pengrajin anyaman di Desa Sawah Kulon Kecamatan Pasawahan
Kabupaten Purwakarta memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan karena
usaha ini telah berjalan cukup lama. Sebagai usaha yang termasuk skala kecil,
usaha ini cukup untuk mengatasi kesulitan ekonomi bagi sebagian kecil
penduduk Desa Sawah Kulon yang sekaligus dapat pula menyerap tenaga kerja.
Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan usaha dari proses produksi dan
pemasaran telah sering diupayakan, baik oleh pengrajin sendiri maupun dengan
program pemerintah. Namun kendala yang dihadapi pengrajin anyaman belum
sepenuhnya diatasi dengan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Oleh
karena itu, kajian yang disusun ini menitik beratkan pada penciptaan rencana
program untuk mengembangkan kelembagaan produksi dan pemasaran yang
selama ini dilakukan oleh pengrajin anyaman Desa Sawah Kulon.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan dengan wawancara,

observasi langsung, dan diskusi kelompok. Data skunder diperoleh dengan
melakukan studi dokumentasi. Metode dalam pengungkapan masalah dilakukan
dengan MPA (Methode Participatory Asessment) bersama pengrajin anyaman
dan perwakilan warga masyarakat. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan matriks SWOT guna mendapatkan strategi program yang
partisipatif.

!
3

Hasil kajian menunjukkan bahwa kelembagaan produksi dan pemasaran
yang selama ini dilakukan oleh pengrajin anyaman Desa sawah Kulon, belum
memanfaatkan sumber-sumber potensi yang dapat menunjang perkembangan
usaha anyaman. Dari segi produksi (penggunaan bahan baku, pelibatan tenaga
kerja, penggunaan keterampilan), masih mengandalkan kekuatan internal pada
diri pengrajin anyaman, begitupun dalam proses pemasaran. Faktor eksternal di
luar pengrajin belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga pengrajin hanya
memaksimalkan apa yang dimiliki tanpa diserta peningkatan kemampuan. Maka
dengan dukungan dari berbagai pihak, baik dari lingkungan masyarakat desa
maupun pemerintah, rencana program yang disusun diupayakan dapat

mengatasi permasalahan produksi dan pemasaran bagi pengrajin anyaman.
Rencana program ini menitik beratkan pada :I)
Pendidikan dan pelatihan bagi
0 pengrajin anyaman, 2) Penguatan usaha pengrajin anyaman dan budi daya
0 tanaman bahan baku, 3) Promosi dan workshop anyaman, dan 4) Penekanan
1 pada kebijakan pemerintah untuk keberpihakan pada pengrajin anyaman dalam
memudahkan menjangkau berbagai sistem sumber.

>

cn
1.
0

s
-

F

3
C
3
7'
CD

3
-.
u^

ABSTRAK

d

b'

n

p p p

qggz
s s s
ZFFa
Q

VlNNY MARLIANY, Penguatan Kelembagaan Produksi dan Pemasaran
Anyaman di Desa Sawah Kulon Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta.
Dibimbing oleh NURAlNl W. PRASODJO dan NlNUK PURNANINGSIH.

" " 3
1
's wo Qn Os Q
s s a A
s - r s o

2aQg2
nz

Q 3

g Q

$s n2: sPxggj .
a P . n s

3

p

x~ g, zQs

P

B
3, f c3r :m c_ ~

%s e~ n, cZ & Q
=!
9ava4
K Q m Q c
8 3 .,s 3
9 af5 8
g
o
gc;
G. 5.2 -.
Q
,a.
s s

V)

3

g

m

fS .g g '
p

5

kg g9

=-.
rr

CY

I
P,
X

0,

-.

-7

k

=
S

a

#

'
m

s 3

9%
nQ

e='
;.a

3
2

=3

$.

P

.=3
%%
3s

o
0

Q

Q E

2.
Q

o_
Q

3

2. 2

5 Es g

x
2

s 3

h

9
:-.: 4
L
B 8'

B3

E.

"

0-

3,

5
=.
n

Bs
CT

-.5
Q
s

3
E

3
i8!

h
?-

Pertumbuhan usaha kecil menengah merupakan salah satu penggerak
pertumbuhan ekonomi nasional. Jumlah unit usaha yang beragam memiliki
kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Oleh karenanya usaha kecil ini
sangat strategis dalam pembangunan ekonomi.
Pengrajin anyaman di Desa Sawah Kulon Kecamatan Pasawahan
Kabupaten Purwakarta memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan karena
usaha ini telah berjalan cukup lama. Sebagai usaha yang termasuk skala kecil,
usaha ini cukup untuk mengatasi kesulitan ekonomi bagi sebagian kecil
penduduk Desa Sawah Kulon yang sekaligus dapat pula menyerap tenaga kerja.
Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan usaha dari proses produksi dan
pemasaran telah sering diupayakan, baik oleh pengrajin sendiri maupun dengan
program pemerintah. Namun kendala yang dihadapi pengrajin anyaman belum
sepenuhnya diatasi dengan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Oleh
karena itu, kajian yang disusun ini menitik beratkan pada penciptaan rencana
program untuk mengembangkan kelembagaan produksi dan pemasaran yang
selama ini dilakukan oleh pengrajin anyaman Desa Sawah Kulon.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan dengan wawancara,
observasi langsung, dan diskusi kelompok. Data skunder diperoleh dengan
melakukan studi dokumentasi. Metode dalam pengungkapan masalah dilakukan
dengan MPA (Methode Participatory Asessment) bersama pengrajin anyaman
dan perwakilan warga masyarakat. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan matriks SWOT guna mendapatkan strategi program yang
partisipatif.

!
3

Hasil kajian menunjukkan bahwa kelembagaan produksi dan pemasaran
yang selama ini dilakukan oleh pengrajin anyaman Desa sawah Kulon, belum
memanfaatkan sumber-sumber potensi yang dapat menunjang perkembangan
usaha anyaman. Dari segi produksi (penggunaan bahan baku, pelibatan tenaga
kerja, penggunaan keterampilan), masih mengandalkan kekuatan internal pada
diri pengrajin anyaman, begitupun dalam proses pemasaran. Faktor eksternal di
luar pengrajin belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga pengrajin hanya
memaksimalkan apa yang dimiliki tanpa diserta peningkatan kemampuan. Maka
dengan dukungan dari berbagai pihak, baik dari lingkungan masyarakat desa
maupun pemerintah, rencana program yang disusun diupayakan dapat
mengatasi permasalahan produksi dan pemasaran bagi pengrajin anyaman.
Rencana program ini menitik beratkan pada :I)
Pendidikan dan pelatihan bagi
0 pengrajin anyaman, 2) Penguatan usaha pengrajin anyaman dan budi daya
0 tanaman bahan baku, 3) Promosi dan workshop anyaman, dan 4) Penekanan
1 pada kebijakan pemerintah untuk keberpihakan pada pengrajin anyaman dalam
memudahkan menjangkau berbagai sistem sumber.

>

cn
1.
0

s
-

F

3
C
3
7'
CD

3
-.
u^