Analisis perilaku ekonomi rumahtangga petani di tiga desa pangan dan perkebunan di Provinsi Lampung

VI. HASIL PENDUGAAN PARAMETER MODEL PERILAKU
EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI

Analisis perilaku ekonomi RTP dalam penelitian ini mempergunakan
Model Persamaan Simultan yang terdiri dari persamaan struktural dan identitas.
Persamaan-persamaan tersebut mewakili perilaku ekonomi RTP untuk aktivitas
produksi (luas areal dan produktivitas), konsumsi (pangan dan non-pangan),
penggunaan input (tenaga kerja keluarga di sektor pertanian dan non-pertanian,
penggunaan tenaga kerja luar keluarga, pengunaaan pupuk Urea, TSP dan KCL),
pendapatan (usahatani komoditas utama, pertanian, non pertanian dan pendapatan
total), investasi (sumberdaya manusia maupun alat pertanian) dan tabungan.
Tingkat Harga untuk input (pupuk dan tenaga kerja) maupun harga output,
merupakan tingkat harga yang dibayar atau diterima RTP ditambab atau dikurangi
dengan biaya ongkos angkut dan biaya makan-minum untuk tenaga kerja
Pendekatan ini merupakan pendekatan kompromi dari harga bayangan dan harga
riil dari produk-produk yang diterima dan dibayar RTP.

Alasannya karena

kondisi pasar yang tidak kompetitif (ada distorsi pasar) dan RTP tidak dapat
mempengaruhi harga pasar (price laker).


Dengan demikian harga input dan

output dalam persamaan simultan yang dianalisis, merupakan peubah eksogen.
Pendapatan non pertanian merupakan semua jenis pendapatan yang
diterima RTP di luar pertanian. Termasuk ke dalam jenis ini adalab pendapatan
dari sewa laban yang diterima atau kiriman dari anggota keluarga yang bekerja di
luar desa atau luar negeri. Konsep pendapatan ini merupakan Pendapatan Total
RTP atau full income

(ICTOTAL).

Program dan hasil lengkap pendugaan

parameter dari tiga desa penelitian terdapat pada Lampiran 7-9, 12 dan 15-17.

VII. VALIDASI MODEL DAN D AMPAK PERUBAHAN FAKTOR
INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA EKONOMI
RUMAHTANGGA PETANI
7.1.


Validasi Model

Untuk mengevaluasi daya prediksi model ERTP (simulasi) dengan data
aktual yang dipergunakan dalam model, terJebih dahulu dilakukan validasi model.
Validasi model bertujuan untuk melihat keeratan dan keragaman nilai dugaan
model dengan nilai aktual atau sebenamya dari peubah endogen (Pyndict dan
Rubenfield, 1991). Pada dasamya validasi mengukur sejauh mana besaran hasil
dugaan model mendekati besaran yang sebenamya atau mendekati angka aktual
yang dinyatakan dalam be saran error atau kesalahan. Pada penelitian ERTP ini,
peneliti menggunakan kriteria Root Mean Square Percent Error (RMSPE),
Proporsi bias (UM), proporsi penyimpangan (US), covarian (UC) dan Theil".')
inequality coefficient (V-Theil).

Nilai UM menunjukkan selisih rata-rata data

aktual dengan nilai simulasi yang menunjukkan adanya bias dalam bentuk
kesalahan sistematis. Nilai US merupakan selisih nilai standar deviasi data aktual
dengan nilai simulasi, jadi apabila variasi data aktual dapat diikuti oleh variasi
data hasil simulasi, maka niJai US menjadi keciJ yang artinya variasi simuJasi

dapat mengikuti variasi data aktual.

Nilai UC atau proporsi kovarian UC

menunjukkan kesaJahan yang tidak sistematis atau adanya sisa kesalahan setelah
kesalahan sistimatis diketahui.

Model yang baik akan menangkap sekecil

mungkin kesaJahan sistematis dan dapat menangkap kesalahan yang tidak
sistimatis sebesar mungkin. Hasil pendugaan model dianggap layak sebagai basis
simulasi apabila nilai RMSPE dan U-Theil semakin kecil (Pindyck and Rubinfeld,
1991; Zakaria, 2000; Kusnadi, 2005).