Analisis pengendalian persediaan bahan baku kulit di PT. Indricipta Aditama Jakarta Timur

KURNIASARI. A07496048. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku ICulit
di PT. Indricipta Aditama Jakarta Timur (Dibawah Bimbingan ARIF MAIM
SUROSO).

PT. Indricipta Aditama sebagai salah satu pemsahaan yang memenuhi
kebutuhan sepatu kulit dalam negeri untuk kalangan menengah ke bawah telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam waktu 10 tahun. Perkembangan
ini selain disebabkan oleh tingginya pesanan sepatu yang diterima juga sangat
dipengaruhi oleh efisiensi atas penggunaan seluruh sumberdaya yang dimiliki
perusahaan.

Pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan efisien dapat dilakukan

antara lain dengan menjalankan manajemen produksi secara optimal ditunjang
dengan pengendalian produksi yang optimal. Salah satu faktor yang penting dalam
manajemen produksi ini yaitu pengendalian atas persediaan bahan bakunya.
Banyaknya permintaan sepatu kulit yang diterima oleh PT. Indricipta Aditama
sangat berpengamh pada besarnya permintaan dan persediaan bahan baku kulit. Oleh
karena itu perusahaan perlu merencanakan dengan tepat sistem pengadaan dan
pengendalian persediaan bahan bakunya. Perusahaan perlu memperkirakan dengan
tepat kapan harus mulai memesan, berapa jumlah baban baku yang dipesan, dan

berapa frekuensi pemesanan yang harus dilakukan.
Beroperasinya PT. Indricipta Aditama dalam usaha produksi sepatu kulit tidak
lepas dari keberadaan dan kontinuitas bahan baku kulit yang digunakan. Dengan
seringnya pesanan yang datang dalam periode waktu yang sama, mengharuskan PT.
Indricipta aditama memesan bahan baku berulang kali dalam waktu yang relatif
singkat.

Hal ini menyebabkan PT. Indricipta Aditama menghadapi masalah

inefisiensi dalam pengendalian persediaan yaitu tingginya biaya persediaan bahan
baku yang barus dikeluarkan untuk memproduksi sepatu kulit.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sistem pengadaan bahan baku
dan kebijaksanaan perusahaan dalam manajemen pengendalian bahan baku,
menganalisis tingkat persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan dan
menentukan alternatif teknik pengendalian persediaan bahan baku yang dapat dipilih
perusabaan.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Indricipta Aditama Jakarta Timur yang
bergerak dibiaang produksi sepatu kulit dan dilaksanakan selama bulan April 2000.
Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh

melalui pengamatan langsung di lapangan maupun wawancara dengan pihak-pihak
yang menangani maupun terkait dengan manajemen persediaan, sedangkan data
sekunder diperoleh dari hasil laporan-laporan atau dokumen perusahaan yang
menunjang serta hasil penelitian yang relevan.
Jumlah persediaan kulit yang dimiliki perusahaan per bulan tidak sama. Pada
prakteknya bagian pembelian membeli 10% lebih banyak dari perkiraan kebutuhan
kulit. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi (1) kerusakan kulit di gudang (23% per bulan); (2) ketidaksamaan kekuatan tiap bagian kulit; (3) adanya kebutuhan
mendadak atau; (4) kerusakan bahan selama proses produksi.
Kebutuhan kulit yang tergantung pada permintaan sepatu kulit merupakan
dasar penerapan metode MRP. Pada tulisan ini disampaikan tiga alternatif teknik dari
metode MRP untuk pengendalian bahan baku, yaitu teknik Lot F o r Lot, teknik
Economic Order Quantity (EOQ) dan teknik Part Period Balancing (PPB).
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode MRP, jumlah bahan
baku kulit yang dibutuhkan akan berkurang sebanyak 16.450,50 feet dengan teknik
Lot F o r Lot, 15.590.25 feet dengan teknik EOO dan 17.691,50 feet dengan teknik

-

PPB. Berkurangnya jumlah kebutuhan kulit yang dibeli berarti menghemat modal
perusahaan. Dalam ha1 ini total biaya pembelian yang dihemat dalam setahun bila

menggunakan metode ini sebesar Rp 131.958.000 atau 17% dengan teknik Lot For
Lot, Rp 124.716.000 atau 16% dengan teknik EOQ dan Rp 141.526.000 atau 18%
apabila dengan teknik PPB. Total biaya pemesanan yang dapat dihemat dengan
metode MRP yaitu sebesar Rp 100.000 atau 14,3% bila menggunakan teknik Lot For

7