Perancangan Kampanye Melestarikan Permainan Tradisional Sunda untuk Pelajar SD di Kota Bandung.

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE MELESTARIKAN PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA UNTUK PELAJAR SD DI KOTA BANDUNG

Oleh

Maryane Yunitasari NRP 1264026

Permainan tradisional merupakan kegiatan yang cukup digemari pada zaman dahulu karena memberikan kesan yang menyenangkan bisa bermain dan bersosialisasi dengan sesama. Kesan yang menyenangkan ini sering dimanfaatkan sebagai alat pengajaran yang mendidik dengan adanya nilai-nilai budaya dan aspek-aspek positif untuk pertumbuhan. Seiring berkembangnya zaman, permainan tradisional semakin jarang dimainkan karena kurangnya fasilitas dan kegiatan sekolah yang mendukung, terutama sekolah dasar swasta.

Maka dari itu, dirancang sebuah kampanye yang bertujuan mengenalkan dan menarik perhatian anak-anak sekolah dasar swasta untuk memainkan permainan tradisional melalui kegiatan sekolah ekstrakurikuler. Manfaat dari perancangan ini adalah menambah wawasan anak-anak dan mengajarkan nilai-nilai budaya yang mendukung dalam pendidikan karakter. Media yang digunakan adalah kampanye kepada anak-anak sekolah dasar swasta di Bandung melalui kegiatan sekolah ekstrakurikuler dan dibantu dengan poster-poster pendukung, flyer, x-banner, baliho, majalah, booklet, dan media sosial. Melalui kampanye melestarikan permainan tradisional ini, anak-anak dapat mengenal permainan tradisional dan secara tidak langsung bisa menjaga serta melestarikan salah satu budaya Indonesia.


(2)

ABSTRACT

CAMPAIGN DESIGN OF PRESERVING SUNDANESE TRADITIONAL GAMES FOR ELEMENTARY SCHOOL IN BANDUNG

Submitted by Maryane Yunitasari

NRP 1264026

Traditional games used to be popular in the past because they gave the fun impression when children could play and socialize with one another. This fun impression is often used as a teaching method in educating children as traditional games have high cultural values and positive aspects to build a good character. Nowadays, children rarely play traditional games anymore. This is partly caused by the lack of school facilities and supporting school activities, especially in private elementary schools.

Through this campaign design to preserve Sundanese traditional games, it is expected that elementary school children can be introduced and attracted to play the traditional games in their school extracurricular activities. The benefit of this design is that children can broaden their knowledge and they can be taught cultural values that can support their character building.

The media used is a campaign to private elementary school children in Bandung through extracurricular activities which are supported by posters, flyer, x-banners, billboards, magazines, booklets, and social media. Through this campaign, children can know

traditional games and indirectly the will also preserve one of Indonesia’s cultures.

Keywords: children, campaign, Sundanese traditional games, elementary schools, Socialization


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 2

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Permainan Tradisional ... 5

2.1.1 Pengertian Permainan Tradisional ... 5

2.1.2 Penggolongan Permainan Tradisional ... 6

2.1.3 Nilai Budaya dalam Permainan Tradisional ... 7

2.1.4 Peran Permainan Tradisional ... 8

2.1.5 Aspek Sosial Permainan Tradisional ... 9

2.2 Warna ... 9

2.2.1 Pengertian Warna ... 9

2.2.2 Sifat Dasar Warna ... 10


(4)

2.2.4 Warna Jawa Barat ... 11

2.3 Tipografi ... 12

2.3.1 Pengertian Tipografi ... 12

2.3.2 Klasifikasi Huruf ... 12

2.3.3 Hirarki ... 13

2.4 Ilustrasi ... 13

2.4.1 Pengertian Ilustrasi ... 13

2.4.2 Peran Ilustrasi ... 14

2.5 Kampanye Sosial ... 14

2.5.1 Pengertian Kampanye Sosial ... 14

2.5.2 Tujuan Kampanye Sosial ... 14

2.6 Komunikasi ... 15

2.6.1 Pengertian Komunikasi ... 15

2.6.2 Cara Komunikasi yang Efektif ... 15

2.7 Media ... 15

2.8 Psikologi Usia 7-12 Tahun ... 16

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 19

3.1 Data dan Fakta ... 19

3.1.1 Mandatori: Komunitas Hong ... 19

3.1.2 Mandatori: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ... 20

3.1.3 Observasi ... 21

3.1.4 Wawancara ... 27

3.1.5 Kuesioner ... 28

3.1.6 Tinjauan Proyek Sejenis ... 37

3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 39

3.2.1 Analisis STP ... 40

3.2.2 Analisis SWOT ... 41

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 43

4.1 Konsep Komunikasi ... 43

4.2 Konsep Kreatif ... 43

4.2.1 Konsep Verbal ... 43


(5)

4.2.3 Konsep Media ... 47

4.4 Hasil Karya ... 47

4.4.1 Logo Kampanye ... 47

4.4.2 Poster Kampanye ... 48

4.4.3 Poster Infografis ………... 50

4.4.4 Flyer ………...………... 52

4.4.5 X-Banner ………..………. 53

4.4.6 Majalah ….……….………... 54

4.4.7 Baliho ……….……….. 55

4.4.8 Booklet ……….…………. 55

4.4.9 Gimmick ………...………. 56

4.5 Perhitungan Biaya Kampanye ... 59

4.6 Timeline ... 60

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ………... 61

5.2 Saran ………. 61

DAFTAR PUSTAKA ………... lxiii DAFTAR ISTILAH ………...… lxv LAMPIRAN ……….……….. lxvi DATA PENULIS ………...… lxvii UCAPAN TERIMA KASIH ……… lxviii


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Makna Warna Wayang Golek ... 11 Tabel 4.1 Perhitungan Biaya Kampanye ... 59


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Pekarangan Ulin Komunitas Hong ... 19

Gambar 3.2 Logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ... 20

Gambar 3.3 Sekolah Bina Bakti …... 22

Gambar 3.4 Kegiatan Murid-Murid saat Jam Istirahat ………... 22

Gambar 3.5 Workshop dari Komunitas Hong ………... 23

Gambar 3.6 Mahasiswa Bermain Salam Sabrang Gobang ... 24

Gambar 3.7 Mahasiswa Mencoba Membuat Keris-Kerisan …... 24

Gambar 3.8 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 29

Gambar 3.9 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 29

Gambar 3.10 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 29

Gambar 3.11 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 30

Gambar 3.12 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 30

Gambar 3.13 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 31

Gambar 3.14 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 31

Gambar 3.15 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 32

Gambar 3.16 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 32

Gambar 3.17 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 32

Gambar 3.18 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 33

Gambar 3.19 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 33

Gambar 3.20 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 33

Gambar 3.21 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 34

Gambar 3.22 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 34

Gambar 3.23 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 35

Gambar 3.24 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 35

Gambar 3.25 Gambar Kuesioner ……… 36

Gambar 3.26 Diagram Hasil Kuesioner Pada Anak SD Swasta di Bandung ……. 36

Gambar 3.27 Kampanye Sosial Permainan Tradisional Indonesia di Surabaya … 37 Gambar 3.28 Visual dari Kampanye Yuk Main ………. 38


(8)

Gambar 3.29 Visual Permainan Kampanye Yuk Main ... 38

Gambar 3.30 Maskot Kampanye “Yuk Main” ... 39

Gambar 3.31 Kunjungan Pertama ke SD St. Carolus, Surabaya .………... 39

Gambar 4.1 Warna Oranye ... 43

Gambar 4.2 Warna Merah Ungu ... 44

Gambar 4.3 Warna Hijau ... 44

Gambar 4.4 Warna Biru ... 44

Gambar 4.5 Font Big Bottom Cartoon ... 45

Gambar 4.6 Font Vinegar Stroke …... 45

Gambar 4.7 Font Bambino …... 46

Gambar 4.8 Font Futura ………... 46

Gambar 4.9 Logo Kampanye Kaulinan Sunda ………... 47

Gambar 4.10 Poster Awareness ………... 49

Gambar 4.11 Poster Informing …….…………... 50

Gambar 4.12 Poster Infografis Anatomi Permainan Tradisional ………... 51

Gambar 4.13 Poster Infografis Anatomi Permainan Tradisional ... 51

Gambar 4.14 Flyer Tampak Depan dan Belakang ………... 52

Gambar 4.15 Flyer Tampak Dalam ………... 52

Gambar 4.16 X-Banner ……….………... 53

Gambar 4.17 Majalah …….……... 54

Gambar 4.18 Majalah XY Kids! ... 54

Gambar 4.19 Baliho ………... 55

Gambar 4.20 Cover Booklet ………..…. 56

Gambar 4.21 Isi Booklet ………. 56

Gambar 4.22 Pembatas Buku …...………... 57

Gambar 4.23 Pembatas Buku ………..……….... 57

Gambar 4.24 Notebook ………...……….... 57

Gambar 4.25 Notebook ………... 57

Gambar 4.26 Pin ……..………... 58

Gambar 4.27 Sticker ………... 58

Gambar 4.28 Alat Tulis ……….………. 58


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Sketsa Logo

Lampiran B: Sketsa Poster Awareness Lampiran C: Sketsa Poster Informing Lampiran D: Sketsa Poster Reminding


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman dahulu, permainan tradisional cukup digemari karena memberikan kesan yang menyenangkan. Kesan menyenangkan ini sering dimanfaatkan orang zaman dahulu sebagai alat pengajaran untuk mendidik anak-anak. Salah satu manfaat dari permainan tradisional adalah membantu seseorang untuk bersosialisasi tidak hanya dengan usia sebaya tapi dengan orang yang lebih dewasa. Selain itu, permainan tradisional juga mengajarkan seseorang untuk tidak menjadi pribadi yang individualis dan bisa bekerja sama dengan orang lain.

Seiring berkembangnya zaman, permainan tradisional semakin jarang dimainkan karena kurangnya fasilitas seperti teman bermain dan lapangan untuk bermain. Alat-alat permainan tradisional juga semakin sulit ditemukan. Kurangnya fasilitas ini membuat anak-anak kurang mengenal tentang permainan tradisional yang sudah ada sejak lama.

Faktor yang dapat mendukung pengenalan permainan tradisional kepada anak-anak adalah lokasi tempat mereka menuntut ilmu. Sekolah sangat berpengaruh dalam perkembangan anak-anak. Namun disayangkan, hal ini kurang diperhatikan oleh pihak sekolah dengan kurangnya program kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia.

Permainan tradisional Sunda merupakan salah satu budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan diperkenalkan lagi kepada anak-anak karena selain menarik, permainan tradisional juga bisa memberikan nilai-nilai budaya yang mendidik dengan cara yang sederhana. Pada masa pertumbuhan, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dengan mudah melalui cara yang menyenangkan. Permainan tradisional juga bisa membantu anak-anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar.


(11)

Untuk melestarikan dan memperbesar minat anak-anak untuk kembali bermain permainan tradisional, penulis membuat “Perancangan Kampanye Melestarikan Permainan Tradisional Sunda untuk Pelajar SD di Kota Bandung” yang bertujuan untuk menjaga dan mengajak anak-anak untuk mengenal kembali permainan tradisional Sunda yang sudah jarang dimainkan melalui kegiatan-kegiatan sekolah.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang yang sudah dibahas, maka permasalahan yang berhubungan dengan topik yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana melestarikan permainan tradisional Sunda kepada anak-anak usia sekolah dasar melalui kegiatan sekolah?

2. Bagaimana meningkatkan kesadaran pentingnya manfaat permainan tradisional dan meningkatkan rasa bangga terhadap permainan tradisional?

Ruang lingkup permasalahan meliputi pelestarian dan ajakan kepada anak-anak antara usia 7 sampai 12 tahun, sosial ekonomi menengah atas untuk mengenal kembali permainan tradisional Sunda di Jawa Barat.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan yang ingin dicapai dari topik “Perancangan Kampanye Melestarikan Permainan Tradisional Sunda untuk Pelajar SD di Kota Bandung” adalah sebagai berikut:

1. Melalui kegiatan sekolah ekstrakurikuler untuk menarik perhatian anak-anak usia sekolah dasar supaya mau memainkan permainan tradisional kembali. 2. Memberikan informasi tentang pentingnya permainan tradisional kepada

anak-anak usia sekolah dasar dan meningkatkan rasa bangga terhadap permainan tradisional Sunda sebagai bagian dari pendidikan karakter.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan untuk memenuhi topik kampanye melestarikan permainan tradisional Sunda di tengah kemajuan teknologi meliputi sebagai berikut:


(12)

1. Observasi/Pengamatan

Observasi dilakukan secara langsung ke beberapa sekolah swasta di Bandung. Mengunjungi Komunitas Hong sebagai pakar permainan tradisional dan mengikuti workshop dari Komunitas Hong.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada staf pengajar sekolah swasta di Bandung dan beberapa murid sekolah seputar kegiatan belajar dan permainan tradisional. 3. Studi Pustaka

Studi Pustaka dilakukan dengan mencari data dari berbagai sumber seperti buku, internet, artikel terkait, dan lain-lain.

4. Kuesioner

Kuesioner disebarkan kepada anak-anak dengan range umur 7 sampai 12 tahun di Bandung sebanyak 100 responden.


(13)

1.5 Skema Perancangan

Latar Belakang a. Kurangnya fasilitas untuk bermain permainan tradisional. b. Kurang diperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak.

Permasalahan

a. Bagaimana melestarikan permainan tradisional Sunda kepada anak-anak usia sekolah dasar melalui kegiatan sekolah?

b. Bagaimana meningkatkan kesadaran pentingnya manfaat permainan tradisional dan meningkatkan rasa bangga terhadap permainan tradisional?

Pemecahan Masalah

a. Melalui kegiatan sekolah ekstrakurikuler untuk menarik perhatian anak-anak usia sekolah dasar supaya mau memainkan permainan tradisional kembali.

b. Memberikan informasi tentang pentingnya permainan tradisional kepada anak-anak usia sekolah dasar dan meningkatkan rasa bangga terhadap permainan tradisional Sunda sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Pengumpulan Data

a. Observasi a. Wawancara Kuesioner Studi Pustaka

sekolah-sekolah staf pengajar 100 responden Buku/e-book

swasta sekolah swasta Artikel

b. Mengunjuni b. Anak-anak sekolah Jurnal

Komunitas Hong Internet

Teori Penunjang

a. Permainan tradisional d. Teori komunikasi

b. Teori desain e. Teori psikologi anak-anak

c. Teori kampanye

Mengenalkan kembali permainan tradisional Sunda kepada anak-anak melalui kampanye melestarikan permainan tradisional Sunda untuk anak-anak usia sekolah dasar kalangan menengah atas.

Konsep Komunikasi Konsep kreatif Konsep Media

Kampanye Memperkenalkan permainan tradisional Poster Sunda kepada anak-anak kalangan

menengah atas melalui kegiatan sekolah.

Hasil akhir: Anak-anak dapat mengenal dan tertarik untuk memainkan kembali permainan tradisional Sunda serta mendapatkan nilai-nilai budaya yang mendukung pendidikan karakter.

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data Penulis, 2016)


(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil analisa dan pengerjaan desain, dapat disimpulkan bahwa sekolah-sekolah swasta di Bandung sangat kurang dengan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan kebudayaan. Permainan tradisional memang digemari oleh anak-anak, tapi dengan terbatasnya wawasan anak-anak tentang permainan tradisional dan kurangnya media pengajar membuat anak-anak mulai meninggalkan permainan tradisional.

Untuk memecahkan masalah di atas, dibuat “Perancangan Kampanye Melestarikan Permainan Tradisional Sunda untuk Pelajar SD di Bandung” untuk menambah wawasan anak-anak tentang permainan tradisional melalui kegiatan wajib ekstrakurikuler di setiap sekolah. Perancangan kampanye dibantu dengan media poster, flyer, x-banner, baliho, majalah, media sosial, booklet tentang permainan tradisional, dan poster anatomi permainan tradisional yang akan dipasang di dalam gedung sekolah.

5.2 Saran 5.2.1 Penulis

Saran dari penulis sendiri adalah mencoba untuk lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu dan bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

5.2.2 Ibu Christine

Saran dari Ibu Christine adalah visualisasi yang kurang cocok untuk target audience. Lebih baik menggunakan warna-warna pastel karena lebih lembut. Selain itu, jangan menggunakan media sosial sebagai media kampanye, karena pada dasarnya anak-anak belum diperbolehkan menggunakan media sosial.


(15)

5.2.3 Pak Peter

Saran dari Pak Peter adalah riset harus dilakukan secara mendalam dari data pendukung hingga data visual, apakah visual cocok untuk anak-anak atau tidak. Karakter untuk anak-anak lebih baik tidak flat.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arnett, Jeffrey Jensen. 2013. Adolescene and Emerging Adulthood: a Cultural

Approach. Fifth edition. New Jersey, USA: Pearson Education, Inc.

Aryani, Rina Farida. 2015. Mengenal Budaya Sunda Lebih Dekat. Lampung: Yrama Widya

Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia. Ilmu Gossip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Grafiti. Pers

Darmaprawira W.A., Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Edisi ke-2. Bandung: ITB

Fad, Aisyah. 2014. Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Jakarta: Cerdas Interaktif

Felici, James. 2012. The Complete Manual of Typography: a Guide to Setting Perfect

Type. Second edition. Barkeley, Canada: Peachpit

Haley, Allan: Richard Poulin, Jason Tselentis, Tony Seddon, Gerry Leonidas, Ina Saltz, Kathryn Henderson, dan Tyler Alterman. 2012. Typography

Referenced: a Comprehensive Visual Guide to the Language, History, and Practice of Typography. Massachusetts, USA: Rockport Publishers, a

member of Quayside Publishing Group.

Holtzschue, Linda. 2011. Understanding Color: an Introduction for Designers. Fourth edition. New Jersey, USA: John Wiley & Sons, Inc.

Poulin, Richard. 2011. The Language of Graphic Design: An Illustrated Handbook

for Understanding Fundamental Design Principles. Massachusetts, USA:

Rockport Publishers, a member of Quayside Publishing Group.

Shaffer, R. David dan Katherine Kipp. 2007. Developmental Psychology: Childhood

& Adolescene. Seventh Edition. Belmont, CA, USA: Thomson Wadsworth

Sherin, Aaris. 2012. Design Elements: Color Fundamentals. Massachusetts, USA: Rockport Publishers, a member of Quayside Publishing Group.


(17)

Jurnal

Ernawati, Purwaningsih. 2006. “Permainan Tradisional Anak: Salah Satu Khasanah Budaya yang Perlu Dilestarikan”. Jantra: Jurnal Sejarah dan Budaya. 1(1):

40

Hidayat, Dasrun. 2013.”Permainan Tradisional dan Kearifan Lokal Kampung Dukuh

Garut Selatan Jawa Barat”. JURNAL ACADEMICA Fisip Untad. 5(2): 1057.

Indrawan, Cathleen Andrea; Bramantijo, dan Ryan Pratama S. 2013.“Perancangan Kampanye Sosial Tentang Penggunaan Lajur Bersepeda di Kota Surabaya”.

Jurnal DKV Adiwarna, Universitas Krsiten Petra. 1(2)

Simatupang, Nurhayati. 2005. “Bermain Sebagai Upaya Dini Menanamkan Aspek

Sosial Bagi Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia.

3(1): 23

Witabora, Joneta. 2012. “Peran dan Perkembangan Ilustrasi”. HUMANIORA Jurusan

Desain Komunikasi Visual, School of Design, BINUS University. 3(2): 659.

Online

Garcia, Enggia. 2012. “Media Above the Line dan Media Below the Line”, (online),

(https://enggiagarcia.wordpress.com/2012/02/03/media-above-the-line-dan-media-below-the-line/, diakses Kamis, 25 Februari 2016 19:58:07)

Yoegi. 2009. “Psikologi Remaja: Dalam Perkembangan Moral dan Mental”, (online),

(https://yoegi.wordpress.com/2009/06/04/psikologi-remaja-dalam-perkembangan-moral-dan-mental/, diakses Kamis, 25 Februari 2016 21:08:57)

Yuk Main. 2013. “Yuk Main! Kampanye Sosial Membangkitkan Kembali

Permainan Tradisional Indonesia”, (online),

(http://www.kaskus.co.id/thread/517840e77c1243ac7f000002/yuk-main-kampanye-sosial-membangkitkan-kembali-permainan-tradisional-indonesia/, diakses Minggu 28 Februari 2016 20:58:04)


(1)

Universitas Kristen Maranatha 3 1. Observasi/Pengamatan

Observasi dilakukan secara langsung ke beberapa sekolah swasta di Bandung. Mengunjungi Komunitas Hong sebagai pakar permainan tradisional dan mengikuti workshop dari Komunitas Hong.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada staf pengajar sekolah swasta di Bandung dan beberapa murid sekolah seputar kegiatan belajar dan permainan tradisional. 3. Studi Pustaka

Studi Pustaka dilakukan dengan mencari data dari berbagai sumber seperti buku, internet, artikel terkait, dan lain-lain.

4. Kuesioner

Kuesioner disebarkan kepada anak-anak dengan range umur 7 sampai 12 tahun di Bandung sebanyak 100 responden.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 Skema Perancangan

Latar Belakang a. Kurangnya fasilitas untuk bermain permainan tradisional. b. Kurang diperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak.

Permasalahan

a. Bagaimana melestarikan permainan tradisional Sunda kepada anak-anak usia sekolah dasar melalui kegiatan sekolah?

b. Bagaimana meningkatkan kesadaran pentingnya manfaat permainan tradisional dan meningkatkan rasa bangga terhadap permainan tradisional?

Pemecahan Masalah

a. Melalui kegiatan sekolah ekstrakurikuler untuk menarik perhatian anak-anak usia sekolah dasar supaya mau memainkan permainan tradisional kembali.

b. Memberikan informasi tentang pentingnya permainan tradisional kepada anak-anak usia sekolah dasar dan meningkatkan rasa bangga terhadap permainan tradisional Sunda sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Pengumpulan Data

a. Observasi a. Wawancara Kuesioner Studi Pustaka sekolah-sekolah staf pengajar 100 responden Buku/e-book

swasta sekolah swasta Artikel

b. Mengunjuni b. Anak-anak sekolah Jurnal

Komunitas Hong Internet

Teori Penunjang

a. Permainan tradisional d. Teori komunikasi

b. Teori desain e. Teori psikologi anak-anak

c. Teori kampanye

Mengenalkan kembali permainan tradisional Sunda kepada anak-anak melalui kampanye melestarikan permainan tradisional Sunda untuk anak-anak usia sekolah dasar kalangan menengah atas.

Konsep Komunikasi Konsep kreatif Konsep Media Kampanye Memperkenalkan permainan tradisional Poster

Sunda kepada anak-anak kalangan menengah atas melalui kegiatan sekolah.

Hasil akhir: Anak-anak dapat mengenal dan tertarik untuk memainkan kembali permainan tradisional Sunda serta mendapatkan nilai-nilai budaya yang mendukung pendidikan karakter.

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data Penulis, 2016)


(3)

Universitas Kristen Maranatha 61

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil analisa dan pengerjaan desain, dapat disimpulkan bahwa sekolah-sekolah swasta di Bandung sangat kurang dengan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan kebudayaan. Permainan tradisional memang digemari oleh anak-anak, tapi dengan terbatasnya wawasan anak-anak tentang permainan tradisional dan kurangnya media pengajar membuat anak-anak mulai meninggalkan permainan tradisional.

Untuk memecahkan masalah di atas, dibuat “Perancangan Kampanye Melestarikan Permainan Tradisional Sunda untuk Pelajar SD di Bandung” untuk menambah wawasan anak-anak tentang permainan tradisional melalui kegiatan wajib ekstrakurikuler di setiap sekolah. Perancangan kampanye dibantu dengan media poster, flyer, x-banner, baliho, majalah, media sosial, booklet tentang permainan tradisional, dan poster anatomi permainan tradisional yang akan dipasang di dalam gedung sekolah.

5.2 Saran 5.2.1 Penulis

Saran dari penulis sendiri adalah mencoba untuk lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu dan bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

5.2.2 Ibu Christine

Saran dari Ibu Christine adalah visualisasi yang kurang cocok untuk target audience. Lebih baik menggunakan warna-warna pastel karena lebih lembut. Selain itu, jangan menggunakan media sosial sebagai media kampanye, karena pada dasarnya anak-anak belum diperbolehkan menggunakan media sosial.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 62 5.2.3 Pak Peter

Saran dari Pak Peter adalah riset harus dilakukan secara mendalam dari data pendukung hingga data visual, apakah visual cocok untuk anak-anak atau tidak. Karakter untuk anak-anak lebih baik tidak flat.


(5)

lxiii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arnett, Jeffrey Jensen. 2013. Adolescene and Emerging Adulthood: a Cultural Approach. Fifth edition. New Jersey, USA: Pearson Education, Inc.

Aryani, Rina Farida. 2015. Mengenal Budaya Sunda Lebih Dekat. Lampung: Yrama Widya

Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia. Ilmu Gossip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Grafiti. Pers

Darmaprawira W.A., Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Edisi ke-2. Bandung: ITB

Fad, Aisyah. 2014. Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Jakarta: Cerdas Interaktif

Felici, James. 2012. The Complete Manual of Typography: a Guide to Setting Perfect Type. Second edition. Barkeley, Canada: Peachpit

Haley, Allan: Richard Poulin, Jason Tselentis, Tony Seddon, Gerry Leonidas, Ina Saltz, Kathryn Henderson, dan Tyler Alterman. 2012. Typography Referenced: a Comprehensive Visual Guide to the Language, History, and Practice of Typography. Massachusetts, USA: Rockport Publishers, a member of Quayside Publishing Group.

Holtzschue, Linda. 2011. Understanding Color: an Introduction for Designers. Fourth edition. New Jersey, USA: John Wiley & Sons, Inc.

Poulin, Richard. 2011. The Language of Graphic Design: An Illustrated Handbook for Understanding Fundamental Design Principles. Massachusetts, USA: Rockport Publishers, a member of Quayside Publishing Group.

Shaffer, R. David dan Katherine Kipp. 2007. Developmental Psychology: Childhood & Adolescene. Seventh Edition. Belmont, CA, USA: Thomson Wadsworth Sherin, Aaris. 2012. Design Elements: Color Fundamentals. Massachusetts, USA:


(6)

lxiv Jurnal

Ernawati, Purwaningsih. 2006. “Permainan Tradisional Anak: Salah Satu Khasanah Budaya yang Perlu Dilestarikan”. Jantra: Jurnal Sejarah dan Budaya. 1(1): 40

Hidayat, Dasrun. 2013.”Permainan Tradisional dan Kearifan Lokal Kampung Dukuh Garut Selatan Jawa Barat”. JURNAL ACADEMICA Fisip Untad. 5(2): 1057. Indrawan, Cathleen Andrea; Bramantijo, dan Ryan Pratama S. 2013.“Perancangan

Kampanye Sosial Tentang Penggunaan Lajur Bersepeda di Kota Surabaya”. Jurnal DKV Adiwarna, Universitas Krsiten Petra. 1(2)

Simatupang, Nurhayati. 2005. “Bermain Sebagai Upaya Dini Menanamkan Aspek Sosial Bagi Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. 3(1): 23

Witabora, Joneta. 2012. “Peran dan Perkembangan Ilustrasi”. HUMANIORA Jurusan

Desain Komunikasi Visual, School of Design, BINUS University. 3(2): 659.

Online

Garcia, Enggia. 2012. “Media Above the Line dan Media Below the Line”, (online), (https://enggiagarcia.wordpress.com/2012/02/03/media-above-the-line-dan-media-below-the-line/, diakses Kamis, 25 Februari 2016 19:58:07)

Yoegi. 2009. “Psikologi Remaja: Dalam Perkembangan Moral dan Mental”, (online),

(https://yoegi.wordpress.com/2009/06/04/psikologi-remaja-dalam-perkembangan-moral-dan-mental/, diakses Kamis, 25 Februari 2016 21:08:57)

Yuk Main. 2013. “Yuk Main! Kampanye Sosial Membangkitkan Kembali

Permainan Tradisional Indonesia”, (online),

(http://www.kaskus.co.id/thread/517840e77c1243ac7f000002/yuk-main-kampanye-sosial-membangkitkan-kembali-permainan-tradisional-indonesia/, diakses Minggu 28 Februari 2016 20:58:04)