Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
52
Rencana Strate gis yang dilakukan oleh BKN adalah “Mengembangkan seluruh
komponen sistem manajemen kepegawaian guna mendukung terwujudnya ASN yang professional dan bermartabat”.
Visi dari Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Pesisir Selatan
a
dalah “Terselenggaranya manajemen kepegawaian daerah untuk mewujudkan SDM aparatur yang profesional
dan relegius
”. Beberapa unsur yang terkandung dalam visi tersebut selaras dengan visi BKN yaitu mewujudkan SDM aparatur yang profesional.
D. Telaahan Renstra Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Dalam perencanaan jangka menengah, Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memiliki komitmen yang dituangkan dalam Visi 2015-
2019 yaitu “Mewujudkan Aparatur Negara yang berkepribadian, bersih dan kompeten untuk mencapai kualitas
pelayanan publik yang berkinerja tinggi
”. Adapun aparatur negara yang berkepribadian, bersih dan kompeten
bermakna bahwa sosok aparatur negara baik secara individu, institusional maupun sistem, mempunyai kompetensi, kemampuan dan keterampilan untuk
melaksanakan tugas dan fungsi secara terampil, baik dan benar serta efektif dan efisien serta dilandasi dengan nilai-nilai etika, integritas, moral dan akuntabilitas
untuk mewujudkan kinerja, hasil karya terbaik dan bermanfaat dalam pencapaian reformasi birokrasi.
Dari hasil telaahan Visi Kemenpan dan Reformasi Birokrasi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa Visi BKPSDM Kabupaten Pesisir Selatan telah sejalan
dengan visi institusi pusat tersebut.
E. Telaahan Renstra Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sumatera Barat
Dalam perencanaan
jangka menengah
Badan Kepegawaian
Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Barat memiliki komitmen
yang dituangkan dalam visi 2016-
2021, yaitu: “ Mewujudkan pegawai negeri sipil yang profesional dan sejahtera
”.
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
53
Dari hasil telaahan visi BKPSDM Provinsi Sumatera Barat tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa visi BKPSDM Kabupaten Pesisir Selatan telah sejalan
dengan visi BKPSDM Provinsi Sumatera Barat.
F. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di bidang pelayanan kepegawaian, maka perlu di identifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong
terlaksananya tugas pelayanan yang akan diberikan oleh Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pesisir Selatan, yang dilakukan
melalui analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis baik internal maupun eksternal. Lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan dari Organisasi, sedangkan
lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup atau kompetensi organisasi. Analisis Kajian
Lingkungan Hidup Strategis tersebut berupa pendekatan analisis SWOT yakni dengan melakukan pendekatan kepada kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang dihadapi.
1. Kekuatan Strengths merupakan faktor pendorong terlaksananya tugas pelayanan yang berasal dari internal organisasi, yaitu :
a. Adanya Visi dan Misi, serta Tujuan Organisasi yang jelas b. Adanya Undang-undang beserta peraturan pelaksanannya yang mengatur
tentang Urusan Bidang Kepegawaian. c. Adanya Peraturan Daerah yang menjadi dasar pembentukan, tugas dan
fungsi organisasi serta Peraturan Daerah lainnya yang menunjang kebijakan pengelolaan kegiatan bidang kepegawaian.
d. Adanya sumber daya aparatur, anggaran, sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKPSDM
e. Adanya kimitmen Pimpinan dalam pengelolaan manajemen kepegawaian
2. Kelemahan Weakness
merupakan faktor
penghambat terlaksananya tugas pelayanan
a. Kualitas SDM Aparatur yang masih belum memadai. b. Belum adanya SOP dan SPM bidang kepegawaian
c. Belum optimalnya penerapan teknologi informasi.
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
54
d. Masih lemahnya etos kerja dan disipilin SDM Aparatur pemerintah daerah serta kurangnya motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik.
3. Peluang Opportunities
a. Adanya kebijakan reformasi birokrasi yang telah ditetapkan b. Adanya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMD yang menjadi acuan dalam pelaksanaan urusan kepegawaian di daerah.
c. Adanya komitmen untuk menegakan disiplin aparatur pemerintah kota yang ditunjang dengan adanya penerapan sanksi yang tegas serta makin
kritisnya masyarakat dalam menangani masalah hukum kepegawaian terutama dalam menyikapi penyimpanganpenyimpangan yang terjadi untuk
menciptakan good governance.
d. Adanya jaringan informasi dan teknologi informasi yang sudah memadai. e. Adanya peningkatan kualitas SDM organisasi melalui pendidikan dan atau
pelatihan. f. Adanya tuntutan pelayanan prima dari pengguna pelayanan baik aparatur
sendiri maupun masyarakat.
4. AncamanTantangan Threats
a. Adanya euforia otonomi daerah menyebabkan kecendrungan hubungan atau koordinasi KabupatenKota dengan propinsi kurang intensif.
b. Adanya kebijakan yang sering berubah-ubah, termasuk restrukturisasi kelembagaan perangkat daerah
c. Belum dilaksanakannya hak dan kewajiban PNS sebagaimana yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan
dalam membangun
Good Governance.
d. Belum intensifnya koordinasi antar unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan serta antar unit kerja yang mengurus masalah
kepegawaian di tingkat kabupatenkota dengan propinsi.
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
55
Tabel.III.1 Analisis Hubungan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Pelayanan BKPSDM Kab. Pesisir
Selatan
Kekuatan Strengths : 1. Adanya Visi dan Misi, serta Tujuan Organisasi
yang jelas. 2. Adanya
Undang-undang beserta
peraturan pelaksanannya yang mengatur tentang Urusan
Bidang Kepegawaian. 3. Adanya Peraturan Daerah yang menjadi dasar
pembentukan, tugas dan fungsi organisasi serta Peraturan Daerah lainnya yang menunjang
kebijakan pengelolaan
kegiatan bidang
kepegawaian. 4. Adanya sumber daya aparatur, anggaran, sarana
dan prasarana
yang mendukung
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKPSDM.
5. Adanya komitmen Pimpinan dalam pengelolaan manajemen kepegawaian.
Kelemahan Weakness : 1. Kualitas SDM Aparatur yang masih belum
memadai. 2. Belum adanya SOP dan SPM bidang
kepegawaian. 3. Belum optimalnya penerapan teknologi
informasi. 4. Masih lemahnya etos kerja dan disipilin
SDM Aparatur pemerintah daerah serta kurangnya motivasi untuk menghasilkan
sesuatu yang terbaik.
Peluang : 1.
Adanya kebijakan reformasi birokrasi yang telah ditetapkan.
2. Adanya
dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD yang
menjadi acuan dalam pelaksanaan urusan kepegawaian di daerah.
3. Adanya komitmen untuk menegakan disiplin
aparatur pemerintah yang ditunjang dengan adanya penerapan sanksi yang tegas serta makin
kritisnya masyarakat dalam menangani masalah hukum kepegawaian terutama dalam menyikapi
penyimpanganpenyimpangan yang terjadi untuk menciptakan good governance.
4. Adanya jaringan informasi dan teknologi informasi
yang sudah memadai. 5.
Adanya peningkatan kualitas SDM organisasi melalui pendidikan dan atau pelatihan.
6. Adanya tuntutan pelayanan prima dari pengguna
pelayanan baik
aparatur sendiri
maupun masyarakat.
Ancaman : 1.
Adanya euforia
otonomi daerah
menyebabkan kecendrungan
hubungan atau koordinasi KabupatenKota dengan
propinsi kurang intensif. 2.
Adanya kebijakan yang sering berubah- ubah, termasuk restrukturisasi kelembagaan
perangkat daerah. 3.
Belum dilaksanakannya hak dan kewajiban PNS sebagaimana yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan
dalam membangun Good Governance.
4. Belum intensifnya koordinasi antar unit kerja
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan serta antar unit kerja yang
mengurus masalah kepegawaian di tingkat kabupatenkota dengan propinsi.
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
56
G. Penentuan Isu-isu Strategis
1. Isu-isu Strategis
Masyarakat saat ini menuntut adanya peningkatan pelayanan prima atas kinerja pemerintah serta berbagai kebijakan yang dilakukannya. Sebagai
upaya untuk menjawab tuntutan masyarakat tersebut, pemerintah telah menetapkan beberapa aturan yang diharapkan dapat memperbaiki segala
kekurangan yang ada antara lain dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 yaitu tentang pertanggung jawaban instansi pemerintah yang didasarkan pada ukuran
efisien, efektif dan ekonomis. Berkaitan dengan peran Badan Kepegawaian Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terutama dalam memberikan pelayanan di bidang kepegawaian, Isu-isu yang selalu
menjadi pusat perhatian dan perbincangan, dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Sistem Rekruitmen dan penetapan formasi untuk pengadaan aparatur belum sepenuhnya berdasarkan kebutuhan riil organisasi.
Dalam penetapan formasi masih terdapat kelemahan pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah. Hal ini disebabkan tidak semuanya
aparatur SKPD yang memahami secara benar apa benarnya formasi jabatan yang dibutuhkan oleh organisasinya. Hal ini timbul karena
aparatur tersebut belum mempunyai kompetensi dalam bidang tersebut , tidak memahami tugas pokok dan fungsi organisasinya, malas menambah
ilmu atau bekerja asal-asalan dan kurang dilandasi oleh rasa tanggungjawab. Disamping itu juga adanya perbedaan penetapan
formasi oleh Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan pengusulan daerah.
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
57
b. Penempatan pegawai belum didasarkan pada standar kompetensi jabatan dan kebutuhan organisasi.
Standar kompetensi jabatan adalah persyaratan kompetensi minimal, yang harus dimiliki seorang PNS, dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Kompetensi jabatan merupakan instrumen yang urgen, sebagai pedoman untuk menjamin objektivitas dan kualitas pengangkatan PNS dalam suatu
jabatan, yang didasarkan pada prinsip profesionalisme sesuai dengan standar kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan
untuk jabatan tersebut, serta syarat objektif lainnya. Penempatan PNS sesuai dengan standar kompetensi jabatan, merupakan salah satu cara
untuk mewujudkan pemerintahan yang kapabel, akuntabel bersih dan berwibawa menuju
good governance. Permasalahan ini hendaknya menjadi salah satu perhatian Badan Pertimbangan Jabatan dan
kepangkatan BAPERJAKAT. c. Belum optimalnya pemanfaatan dan penerapan teknologi informatika
dalam aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian. Kemajuan teknologi informatika yang berkembang pesat dewasa ini,
belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh BKPSDM Kabupaten Pesisir Selatan dalam mengaplikasikan data pegawai. Meskipun telah tersedia
perangkat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian SIMPEG, dimana masih perlu di integrasikan dengan pelayanan administrasi kepegawaian
seperti, Kenaikan Gaji Berkala, Kenaikan Pangkat, Penentuan batas usia pensiun, dan administrasi kepegawaian lainnya.
Data pegawai yang lengkap dan up to date merupakan instrumen
yang sangat penting dalam penyusunan program perencanaan, peningkatan kapasitas serta pembinaan dan pengembangan karir sumber
daya aparatur. Perencanaan yang dilakukan tanpa dukungan data yang lengkap dan akurat, dapat berakibat terhadap tidak sesuainya rencana
yang disusun dengan kebutuhan pegawai. Untuk itu keberadaan sistem informasi manajemen kepegawaian ini perlu lebih dioptimalkan lagi, agar
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
58
perencanaan dan pemberdayaan sumber daya aparatur lebih dapat ditingkatkan.
d. Pelayanan administrasi kepegawaian masih perlu peningkatan guna mencapai pelayanan yang cepat, mudah dan tepat.
Kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh pelayanan di bidang administrasi kepegawaian merupakan salah satu kunci dalam mendorong
terciptanya gairah aparatur dalam bekerja. Bila aparatur merasakan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan dalam pembinaan dan
pengembangan karirnya maka aparatur akan merasa lebih bersemangat untuk memberikan kinerja yang lebih baik karena yakin bahwa setiap
yang telah dihasilkannya akan berbuah penghargaan atas apa yang telah diraihnya. Bila aparatur merasa segala sesuatu yang diupayakannya
merasa susah, sulit dan membutuhkan waktu lama akan menimbulkan kejenuhan dan rasa tidak puas yang mengakibatkan kehilangan gairah
untuk bekerja dan berkreatifitas semakin baik. Oleh sebab itu pelayanan administrasi kepegawaian yang cepat, mudah dan murah akan
mendorong daiam pengembangan karir yang cepat dan mudah juga. e. Masih kurangnya profesionalisme sumber daya aparatur dalam
melaksanakan tugas pelayanan yang baik, bersih dan melayani. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan
efisien, PNS dituntut untuk dapat bekerja secara profesional, baik, bersih dan melayani masyarakat sepenuh hati. Oleh karena itu, salah satu
harapan dilaksanakannya reformasi birokrasi adalah mewujudkan sumber daya aparatur PNS yang profesional yaitu pegawai yang mengerti akan
hak dan kewajibannya, memahami tugas pokok dan fungsinya serta dapat melaksanakan tugas dengan baik, bersih, sesuai aturan yang ada
dan mampu melayani masyarakat berdasarkan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki. Namum kenyataan yang ada sampai saat ini profesiolisme
PNS yang baik, bersih dan melayani masih belum dapat diwujudkan.
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
59
f. Disiplin aparatur masih lemah dan perlu peningkatan dengan pemberian reward dan punishmen yang seimbang.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa disiplin aparatur masih lemah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh belum diterapkan peraturan disiplin
di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana peraturan yang berlaku. Belum adanya persamaan persepsi dan pemahaman diantara
stakehorders dalam penegakkan disiplin, belum adanya kontrak kerja yang jelas bagi aparatur serta masih adanya perbedaan perlakuan
terhadap aparatur serta pemberian penghargaan yang masih kurang dalam melakukan pembinaan merupakan hal-hal yang perlu dibenahi.
Disiplin yang lemah menyebabkan hasil kinerja dan pelayanan yang seharusnya diberikan oleh seorang aparatur tidak akan maksimal. Hal ini
akan menyebabkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan.
g. Sarana dan prasarana kantor yang perlu peningkatan baik kualitas maupun kuantitas.
Ketersediaan sarana dan prasarana kantor merupakan suatu syarat agar suatu orgnisasi dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
secara baik dan lancar sehingga dapat bekerja dan memberikan kinerja sebagaimana diharapkan. Dapat berkontribusi terhadap lahirnya inisiatif
dan kreatif setiap personil untuk mengembangkan karya dan hasil kerjanya secara lebih baik. Disamping itu ketersediaan sarana dan
prasarana kantor yang representatif juga mendorong untuk menciptakan lahirnya pelayanan yang lebih memuaskan bagi yang membutuhkan dan
menimbulkan kenyamanan bagi yang menikmatinya.
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
60
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN
KEBIJAKAN
A. VISI DAN MISI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN PESISIR SELATAN
Guna mendukung pencapaian visi Kabupaten Pesisir Selatan yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Pesisir Selatan Yang Mandiri, Unggul, Agamis, dan Sejahtera
” Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan visinya sebagai berikut :
“Terseleggaranya Manajemen Kepegawaian Daerah Untuk Mewujudkan SDM Aparatur yang Profesional dan Relegius”
Penjabaran makna dari Visi tersebut adalah sebagai berikut : a. Manajemen Kepegawaian Daerah yang secara normatif merupakan
manajemen pegawai negeri sipil yaitu keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan derajat profesionalisme
penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi
perencanaan, pengadaan,
pengembangan kualitas,
penempatan, promosi, penggajian, dan pemberhentian. b. Aparatur yang Profesional yaitu aparatur yang memiliki kemampuan dan
karakteristik berupa pengetahuan, keahlian, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
c. Aparatur yang religius yaitu suatu kondisi dimana aparatur Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dapat meningkatkan pehaman ajaran agama
dan pengamalan agamanya dalam tatanan kehidupan sehari-hari serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam pelaksanaan tugas
jabatannya. Selanjutnya untuk mencapai keberhasilan visi tersebut, maka di tetapkan
misi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur ;
Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun 2016-2021
61
2. Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan dan akuntabel;
3. Meningkatkan dan mengembangkan pengelolaan data administrasi kepegawaian berbasis teknologi informasi.
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kepegawaian Dan