KETENTUAN UMUM PERDA No.6 IZIN PRAKTEK TENAGA KES.

14. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952; 15. Peraturan Pemerintah RI Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4022; 16. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4139; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BUOL dan BUPATI BUOL M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL TENTANG RETRIBUSI IZIN PRAKTEK TENAGA KESEHATAN DAN SARANA KESEHATAN SWASTA DI KABUPATEN BUOL

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Buol. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Buol. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Otonom oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas Otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 6. Rumah Sakit Umum Swasta adalah Tempat Pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan spesialistik, pelayanan penunjang medik, pelayanan instalasi dan pelayanan secara rawat jalan dan rawat inap yang dikelola oleh yayasan atau Badan tertentu. 7. Rumah Sakit Bersalin Rumah Bersalin Swasta adalah Tempat yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, persalinan dan masa nifas fisiologis termasuk pelayanan Keluarga Berencana serta pelayanan bayi baru lahir yang dikelola oleh yayasan atau badan tertentu klinik-klinik swasta. 3 8. Klinik adalah tempat pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar. 9. Laboratorium adalah tempat pelayanan yang menyelenggarakan pemeriksaan penunjang diagnostik. 10. Apotik adalah suatu tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. 11. Toko obat dan atau pedagang eceran obat adalah orang atau badan hukum indonesia yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas daftar W untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana tercantum dalam surat izin. 12. Optikal adalah suatu tempat dimana diselenggarakan pelayanan kacamata baik melalui resep dokter maupun dengan melakukan pemeriksaan refraksi sendiri. 13. Tenaga Medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi didalam maupun diluar negeri yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia. 14. Praktek Tenaga Kesehatan adalah Penyelenggaraan pelayanan medik oleh seseorang dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi spesialis, bidan dengan atau tanpa menggunakan penunjang medis. 15. Surat Izin Praktek adalah bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga medis atau badan yang menjalankan praktek seteleh memenuhi pensyaratan sebagai pengakuan kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan profesi. 16. Surat Izin Rumah Sakit adalah bukti tertulis yang diberikan kepada yayasan atau badan hukum lainnya untuk mendirikan dan menyelenggarakan rumah sakit setelah memenuhi pensyaratan yang telah ditetapkan. 17. Surat Izin Laboratorium adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perorangan, yayasan atau badan hukum lainnya untuk menyelenggrakan pelayanan laboratorium setelah memenuhi pensyaratan yang telah ditetapkan. 18. Surat Izin Apotik adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perorangan, yayasan atau badan hukum lainnya untuk menyelenggarakan pelayanan resep dokter dan penyerahan perbekalan farmasi setelah memenuhi pensyaratan yang telah ditetapkan. 19. Surat Izin Toko Obat adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perorangan, yayasan atau badan hukum lainnya untuk menyelenggarakan penjualan obat-obat sesuai dengan ketentuan. 20. Surat Izin Optikal adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perorangan, yayasan atau badan hukum lainnya untuk menyelenggarakan pelayanan kacamata sesuai ketentuan yang berlaku. 21. Pejabat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 22. Retribusi Periziznan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan. 23. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pungutan atau pemotongan retribusi tertentu. 4 24. Masa Retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa atau perizinan tertentu. 25. Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SPTRD adalah Surat yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melaporkan data objek Retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran Retribusi yang terutang menurut peraturan Perundang-undangan Retribusi Daerah. 26. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SSRD adalah Surat yang oleh wajib retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran dan penyetoran Retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah. 27. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 28. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar selanjutya disingkat SKRDLB adalah Surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 29. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. 30. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Retribusi Daerah. 31. Penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. B A B II KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian Pertama Kewajiban Pasal 2 1 Setiap sarana kesehatan swasta perorangan atau berbadan hukum yang menyelenggarakan pelayanan medis diwajibkan memiliki izin yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah atau Pejabat Teknis yang ditunjuk. 2 Izin Sarana Kesehatan Swasta Perorangan atau berbadan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib memiliki pensyaratan : a. memiliki kelayakan lingkungan AMDALUKLUPL b. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP c. memiliki Akte Pendirian Perusahaan bagi pemohon yang berbentuk badan hukum usaha. d. Memiliki surat keterangan domisili Perusahaan bagi yang berbadan hukum. e. Memiliki Surat Izin Tempat Usaha SITU 5 f. Memiliki Sarana dan Prasarana Kesehatan yang lengkap 3 Setiap praktek tenaga kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan medis wajib memiliki izin praktek dari Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk. 4 Tata cara dan prosedur pengajuan permohonan izin praktek tenaga kesehatan dan izin sarana kesehatan swasta diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Larangan Pasal 3 Setiap praktrek tenaga kesehatan dan usaha sarana kesehatan swasta dilarang menyelenggarakan pelayanan medis tanpa izin dari Kepada Daerah atau Pejabat yang ditunjuk. Pasal 4 1 Setiap praktek tenaga kesehatan dan sarana kesehatan swasta yang menyelenggarakan pelayanan medik dilarang memberikan pelayanan yang dapat mengakibatkan gugurnya janin atau kandungan seseorang atau pasien. 2 Pelayanan medik yang dapat mengakibatkan gugurnya kandungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hanya dapat diberikan kepada seseorang atau pasien yang karena penyakitnya dapat mengancam jiwa yang berkaitan pada kematian. 3 Pelayanan medik sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan dokter ahli Spesialis lainnya dan dapat persetujuan. 4 Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani dokter tersebut beserta keluarga pasien. B A B III NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 5 Dengan nama Retribusi Izin Praktek Tenaga Kesehatan Dan Sarana Kesehatan Swasta dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian Izin Penyelenggaraan Praktek Tenaga Kesehatan Dan Sarana Kesehatan Swasta. Pasal 6 Objek Retribusi adalah Pelayanan Pemberian Izin terhadap penyelenggaraan Praktek Tenaga Kesehatan Dan Sarana Kesehatan Swasta yang terdiri dari : a. Praktek Dokter umum b. Praktek Dokter Gigi c. Praktek Dokter Spesialis d. Praktek Dokter Gigi Spesialis e. Praktek Dokter Sub Spesialis 6 f. Praktek Perawat g. Praktek Bidan h. Praktek Perawat Gigi i. Rumah Sakit Umum Swasta j. Rumah Bersalin k. Rumah Bersalin Swasta l. Klinik Swasta m. Laboratorium Swasta n. Apotik o. Toko Obat p. Optikal Pasal 7 Subyek Retribusi adalah kegiatan orang pribadi atau badan yang memperoleh Sarana Pelayanan Izin Praktek Tenaga Kesehatan dan Izin Sarana Kesehatan Swasta. B A B IV GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 8 Retribusi Izin Praktek Tenaga Kesehatan Dan Sarana Kesehatan Swasta digolongkan sebagai Retribusi Perizinan Tertentu.

BAB V CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA