Penampilan GenotipeNarietas Jagung lntroduksi di Lahan Lebak Dangkal Kalimantan Selatan

But. Agron. 28 (3) 91 - 93 (2000)

Penampilan GenotipeNarietas Jagung lntroduksi
di Lahan Lebak Dangkal Kalimantan Selatan

f

Performance of Introduction Corn Genotypes/Varieties
at Monotoon Swamp of South Kalimantan

l

Nurtirtayani daDH. Suaidi RaihanI)
ABSTRACT
The problems of monotoon swamps are acid soil and macro nutrient deficient, especially P and K. To solve
the problem~', it can be used the tolerant and adapted varieties at monotoon swamp. Fourteen genotypesfrom CIMMYT
(Mexico), two national varieties and two local varietas as check varieties were tested in randomized block design with
three replication in dry season of 2000 at Sungai Kupang village, Hu/u Sungai Selatan district. The result of
experiment indicated that two genotypes have highest yield; e,i. Cotaxtla S 9649 and Synthetic NVE - SR (TIWD). And
then. there were four genotypes have lower yield than Cotaxtla S 9649 and Synthetic NVE - SR (TIWD). Yield of the
other genotypes were not significantly different with local variety. The day to mature of the whole genotypes were 90

days.

Key words: Performance, Genotypes/varieties,
Corn. Monotoonswamp.

PENDAHULUAN
Lahan lebak adalah suatu lahan yang letaknya
lebih rendah dari sungai di sekitamya. Pada musim
hujan sering air sampai meluap melampaui tanggultanggul, jalan-jalan dan pematang, sehingga lahan akan
kebanjiran dan berubah menjadi rawa-rawa. Lahan rawa
lebak dapat dibedakan berdasarkan tinggi daD lamanya
genangan air yang disebut dengan lebak dangkal/lebak
pematang ,lebak
tengahan dan lebak dalam

n
t

(Anwarhan,1989).
Kendala yang dihadapi lahan lebak antara lain

kemasaman tanah yang tinggi, hara makro daD mikro
terutama P daD K, gulma yang berkembang pesat,
kekurangan tenaga kerja dan budi daya tradisional yang
menyebabkan peningkatan produksi dan pendapatan
petani terhambat. Moehansyah daD Londong (1983),
juga melaporkan bahwa ketersediaan hara N, P dan K di
lahan lebak umumnya rendah. Selain hat tersebut di
atas, varietas juga
merupakan kendala yang
menyebabkan prouktivitas jagung rendah, yaitu 1.3 tlHa
(BPS Kal. Sel., 1999) Varietas jagung yang biasa di
tanam petani di lahan lebak adalah varietas lokal yang
warna bijinya putih, yang dijual sebagai konsumsi
jagung muda.
Salah satu upaya untuk mengatasi kendala tanah
masam di lahan lebak adalah menggunakan varietas
yang toleran tanah masam. Penggunaan varietas unggul

I)


yang toler~ tanah masam yang disertai dengan
pengelolaan,tanaman yang baik dapatmeningkatkan
hasil jagung menjadi 5-6 t/ha. Hasil penelitian selama
tiga tahun (1996-1998) menunjukkan bahwa varietas
Arjuna, Bromo clanBayu memberikanhasil yang lebih
baik dari varietaslokal (Nurtirtayani, 1999).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkanvarietasyang cocok clanadaptif di lahan
lebakdangkaldi KalimantanSelatan.
BAHAN DAN METODA
Empat' be\as genotipe/varietasjagung dengan
wama biji putih yang berasaldaTiCIMMYT (Mexico),
dua genotipe/varietasnasional dan dua varietas lokal
diuji di lahan lebak dangkal di Desa Sungai Kupang
Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada MK. 2000.
Percobaandi tata dalam rancanganacak kelompok
dengan tiga ulangan. Sebagai perlakuan adalah
genotipe/varietas
jagung, yaitu :
I. AcrossS9623

2. PozaRica S9623
3. Cotaxt\aS9623
4. Bako S9623
5. AcrossS9649
6. rosa Rica S9649
7. CotaxtlaS9649

Balai PcnelitianTanamanpanganrawa
lalan Kcbun Karet LoktabatKotak Pos31 BanjarbaruKalimantanSelatan

91

But. Agron. 28 (3) 91 - 93 (2000)

Penampilan GenotipeNarietas Jagung lntroduksi
di Lahan Lebak Dangkal Kalimantan Selatan

,.

Performance of Introduction Corn Genotypes/Varieties

at Monotoon Swamp of South Kalimantan

a

Nurtirtayani daDH. Suaidi Raihan1)
ABSTRACT
Theproblems of monotoonswampsare acid soil and macro nutrient deficient,especiallyP and K. To solve
theproblem~.,it can be usedthe tolerant and adaptedvarietiesat monotoonswamp.Fourteengenotypesfrom CIMMYT
(Mexico),two national varieties and two local varietasas checkvarietieswere testedin randomizedblock design with
three replication in dry season of 2000 at Sungai Kupang village, Hu/u Sungai Selatan district. The result of
experimentindicatedthat two genotypeshavehighestyield; e,i. CotaxtlaS 9649and SyntheticNVE - SR (TIWD). And
then, there werefour genotypeshave lower yield than Cotaxtla S 9649 and SyntheticNVE - SR (TIWD). Yield of the
other genotypeswere not significantly different with local variety. Theday to matureof the wholegenotype.swere 90
days.
Key words: Performance, Genotypes/varieties,
Corn, Monotoonswamp.

PENDAHULUAN

II


Lahan lebak adalah suatu lahan yang letaknya
lebih rendah dari sungai di sekitamya. Pada musim
hujan sering air sampai meluap melampaui tanggultanggul,jalan-jalan dan pematang,sehinggalahan akan
kebanjirandan berubahmenjadirawa-rawa.Lahanrawa
lebak dapat dibedakanberdasarkantinggi daD lamanya
genanganair yang disebut denganlebak dangkal/lebak
pematang ,lebak tengahan daD lebak dalam
(Anwarhan,1989).
Kendala yang dihadapi lahan lebak antara lain
kemasamantanah yang tinggi, hara makro dan mikro
terutama P dan K, gulma yang berkembang pesat,
kekurangantenagakerja dan budi dayatradisionalyang
menyebabkanpeningkatan produksi daD pendapatan
petani terhambat. MoehansyahdaD Londong (1983),
juga melaporkanbahwaketersediaanharaN, P dan K di
lahan lebak umumnya rendah. Selain hal tersebut di
atas, varietas juga merupakan kendala yang
menyebabkanprouktivitasjagung rendah,yaitu 1.3tlHa
(BPS Kal. Sel., 1999) Varietas jagung yang biasa di

tanam petani di lahan lebak adalahvarietas lokal yang
warna bijinya putih, yang dijual sebagai konsumsi
jagung muda.
Salah satu upaya untuk mengatasikendalatanah
masam di lahan lebak adalah menggunakanvarietas
yang tolerantanah masam.Penggunaanvarietasunggul

1)

yang tolerar tanah masam yang disertai dengan
pengelolaan,tanaman yang baik dapatmeningkatkan
hasil jagung menjadi 5-6 t/ha. Hasil penelitian selama
tiga tahun (1996-1998) menunjukkan bahwa varietas
Arjuna, Bromo clanBayu memberikanhasil yang lebih
baik dari varietaslokal (Nurtirtayani, 1999).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkanvarietasyang cocok clanadaptif di lahan
lebakdangkaldi KalimantanSelatan.
BAHAN DAN METODA
Empat' belas genotipe/varietasjagung dengan

wama biji putih yang berasaldaTiCIMMYT (Mexico),
dua genotipe/varietasnasional dan dua varietas lokal
diuji di lahan lebak dangkal di Desa Sungai Kupang
Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada MK. 2000.
Percobaandi tata dalam rancanganacak kelompok
dengan tiga ulangan. Sebagai perlakuan adalah
genotipe/varietas
jagung,yaitu :
I. AcrossS9623
2. PozaRica S9623
3. CotaxtlaS9623
4. Bako S9623
5. AcrossS9649
6. rosa Rica S9649
7. CotaxtlaS9649

Balai PcnelitianTanamanpanganrawa
JalanKcbun Karet LoktabatKotak Pos31 BanjarbaruKalimantanSelatan

nt


8ul. Agron. 28 (3) 91 - 93 (2000)

HASIL DAN PEMBAHASAN

8. Bako S9649
9. Ferke9449 SR (TIWD)
10.SyntheticNVE-SR (TIWD)
11.ICAV-157#(WSD)
12. ICA V-258 # (WSD)
13.Across9349
14. Sinematiali9423RE
15.TuxSeqC6 (SI)Cl(nasional/Balitjas)
16. Bayu (nasional)
17.Pulut(lokal Maros)
18.Kima (Iokal Kal-Sel)

Hasil analisa tanah menunjukkan bahwa kondisi
tanah dikategorikan sangat masam (pH = 4.08),
kandunganCa rendah(2.52 me/l00g) dan kandunganP

tersediarendah92.44ppm) (Tabel 1).
Hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat
perbedaanyang nyataantargenotipeyang diuji terhadap
basil pipilan kering jagung (Tabel 1). Hasil tertinggi
ditunjukkan oleh genotipe Cotaxtla S 9649 dan
Synthetic NVE - SR (TIWD) dengan basil masingmasing 6.40 dan 6.11 t/ha. Kemudian diikuti secara
menurun oleh genotipe Bako S 8649, Ferke 9449 SR
(TIWD), Across S 9649 dan ICA V -157 # WSD)
masing-masingsebesar5.82; 4.92; 4.33 dan 4.27 t/ha,
sedangkangenotipe lainnya memberikanbasil hampir
sarna dengan varietas pembanding(Kim a) Genotipel
varietas yang diuji pada penelitian ini nampaknya
mempunyaipotensi basil yang tinggi. Hal ini terlihat
dari rata-ratabasil yng diperoleh semuagenotipeyang
diuji hasilnyacukup tinggi. Pactapenelitiansebelumnya
h.asil pipilan kering yang dari genotipe/varietasyang
diuji hanya berkisar antara 3.10 - 4.09 t/ha

Ukuran petak yang digunakanadalah 3m x 5 m,
denganjarak tanam 75 x 20 cm, satu tanaman per

lubang. Takaran pupuk yang digunakan yaitu 45 kg
N/ha, 30 kg P/hadan25 kg K/ha.
Adapunparameteryang diamati adalah:
1. lumlah tanaman yang tumbuh
2. Tinggi tanamandan tinggi tongkol
3. Umur 50% keluar rambut tongkol
4. Rebahakar dan rebahbatang
5. Hasil dan komponenhasil
6. Umur panen
7. Kadarair panen
8. Aspektongkol

(Nurtirtayani, 1999).

Tabel I. Hasil, tinggi tanaman,tinggi tongkol, persentaserehabakar,jumlah tanamanyang tumbuh, umur berbunga,
umur panen,kadar air panen dan skor tongkol pada percobaanevaluasigenotipe/varietasjagung di lahan
lebakdangkal,sungaiKupangKab HSS,MK 2000
No.
Genotipe/
Hasil
Tinggi
Rebab
Tan.
Umur(hari)
.

I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
II.

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

KA
(%)

90-

26:8

91
9)
91
91
90
90
90
90

26.5
27.3
26.1
26.0
24.2
26.5
25.1
24.9

1.02

97

48

90

269

100

1.03

95

51

91

25.

230

105

0.69

95

48

90

24

3.40
2.88

241
304

95
120

0.82
-

86
93

50
49

91
90

26.3
26.3

2.87

245

105

-

90

50

91

23.0

3.12
2.57
2.82

230
325
225
17:6T
8.51

110
138
75

1.55
-

80
78
97

48
51
48

90
91
90

26.3
24.7
25.5

(tlha)

CotaxtlaS9623
PozaRica S9623
Cotaxtla S9623
BakoS9623
AcrossS9649
rosa Rica S9649
Cotaxtla S9649
Bako S9649
Ferke 9449 SR
(TIWD)
Synthetic NVESR (TIWD)
ICA
V-157#
(WSD)

ICA V

-258#

(WSD)
Across9349
Senematial 9423
I~E
lux Seq C6 (SI)
CI
Bayu
Pulut
Kima
LSD 0.05
KK (%)

92

Panen

95
94
95
95
94
94
95
92
96

Ber
bunga
'48
49
51
52
49
48
49
49
48

Varietas

3.09
3.48
2.92
3.37
4.33
3.28
6.40
5.82
4.92

Tan
(cm)
275
225
245
250
255
285
247
230
265

Tkl
(cm)
140
130
118
100
118
150
110
100
84

0.72
0.35
2.10
0.72
0.71
0.69
2.50
1.36

6.11

295

105

4.27

245

2.49

TS:f
29.9

Akar
(%)

Tumbuh

-

-

Skor
Tongkol
2

2

2

3
2
3

Nurtirtayani clanH. SuaidiRaihan

Bul. Agron. 28 (3) 91 - 93 (2000)

...

Tinggi tanaman dari semuagenotipe yang diuji
menunjukkantinggi yang normal bahkansangattinggi.
Hal ini sesuaidenganpendapatSuprapto(1989) bahwa
pactakondisi yang optimal tinggi tanamanjagung dapat
mencapai200 cm lebih. Sedangkantinggi tongkol yang
tertinggi ditunjukkan oleh genotipe Poza Rica S 9649.
Letak tongkol yang baik adalah apabila tongkolnya
beradadi tengah-tengah
tinggi tanaman.
Rebah akar merupakan salah satu sifat penting
yang perlu dipertimbangkan selain hasil daD umur
masak,karenatanamanjagung denganpersentase
rebah
akar yang tinggi akan mem-pengaruhihasil. rebahakar
ditunjukkan oleh tanaman yang miring/doyong dan
membentuk sudut dengan permukaan tanah 45° atu
kurang.Ketahananterhadaprebah akar ditujukkan oleh
genotipeacrossS 9649, Sinematiali9423 RE, Tuqx Seq
C6 (SI) C I, Bayu daD Kima (Tabel I). Persentase
rebah akar yang ter tinggi ditunjukkan oleh Bako S
9649,yaitu 250 %.
Umur dari semua genotipe/varietasyang diuji
termaasukberumurgenjah,yaitu rata-rata90 hari. Skor
terhadaptongkol menunjukkannilai rata-rata I - 2,
kecuali genotipe/varietasTux Seq (SI) CI, Bayu dan
Kima (Iokal), yaitu skor 3.

DAFTARPUSTAKA
Anwarhan,H. 1989.Bercocoktanam padi pasangsurut
dan rawa. dalam : Ismunadji. S. Partohardjono,
M.SyamdanA. Widjono (eds).Padi. Buku 2. Pusat
penelitiandan PengembanganTanaman Pangallo
Bogor.
BPS Kalimantan Selatan. 1999. Survei Pertanian
ProuksiTanamanPadi dan Palawijadi Kalimantan
Selatan.BPSKalimantanSelatan.Banjarmasin.
Moehansyah,P. Londong. 1983. Keadaananah rawa
daDpotensi untuk pertaniandi KecamatanSungai
Pandan, KabupatenHulu Sungai Utara. Jurusan
Agronomi Fakultas Pertanian UNLAM. Banjarbarn.
Nurtirtayani. 1999.VarietasUnggul dan Galur Harapan
Jagung di Lahan Lebak Dangkal. Makalah
penunjangpactaSimposium TanamanPanganIV
di Bogor, tanggal 22 - 24 Nopember1999.
Suprapto. 1989. BertanamJagung. Penerbit Swadaya.
Jakarta.'

"

PenampilanGenotipe/VarietasJagunglntroduksi

93

But. Agron. 28 (3) 91 - 93 (2000)

Penampilan GenotipeNarietas Jagung lntroduksi
di Lahan Lebak Dangkal Kalimantan Selatan

f

Performance of Introduction Corn Genotypes/Varieties
at Monotoon Swamp of South Kalimantan

l

Nurtirtayani daDH. Suaidi RaihanI)
ABSTRACT
The problems of monotoon swamps are acid soil and macro nutrient deficient, especially P and K. To solve
the problem~', it can be used the tolerant and adapted varieties at monotoon swamp. Fourteen genotypesfrom CIMMYT
(Mexico), two national varieties and two local varietas as check varieties were tested in randomized block design with
three replication in dry season of 2000 at Sungai Kupang village, Hu/u Sungai Selatan district. The result of
experiment indicated that two genotypes have highest yield; e,i. Cotaxtla S 9649 and Synthetic NVE - SR (TIWD). And
then. there were four genotypes have lower yield than Cotaxtla S 9649 and Synthetic NVE - SR (TIWD). Yield of the
other genotypes were not significantly different with local variety. The day to mature of the whole genotypes were 90
days.

Key words: Performance, Genotypes/varieties,
Corn. Monotoonswamp.

PENDAHULUAN
Lahan lebak adalah suatu lahan yang letaknya
lebih rendah dari sungai di sekitamya. Pada musim
hujan sering air sampai meluap melampaui tanggultanggul, jalan-jalan dan pematang, sehingga lahan akan
kebanjiran dan berubah menjadi rawa-rawa. Lahan rawa
lebak dapat dibedakan berdasarkan tinggi daD lamanya
genangan air yang disebut dengan lebak dangkal/lebak
pematang ,lebak
tengahan dan lebak dalam

n
t

(Anwarhan,1989).
Kendala yang dihadapi lahan lebak antara lain
kemasaman tanah yang tinggi, hara makro daD mikro
terutama P daD K, gulma yang berkembang pesat,
kekurangan tenaga kerja dan budi daya tradisional yang
menyebabkan peningkatan produksi dan pendapatan
petani terhambat. Moehansyah daD Londong (1983),
juga melaporkan bahwa ketersediaan hara N, P dan K di
lahan lebak umumnya rendah. Selain hat tersebut di
atas, varietas juga
merupakan kendala yang
menyebabkan prouktivitas jagung rendah, yaitu 1.3 tlHa
(BPS Kal. Sel., 1999) Varietas jagung yang biasa di
tanam petani di lahan lebak adalah varietas lokal yang
warna bijinya putih, yang dijual sebagai konsumsi
jagung muda.
Salah satu upaya untuk mengatasi kendala tanah
masam di lahan lebak adalah menggunakan varietas
yang toleran tanah masam. Penggunaan varietas unggul

I)

yang toler~ tanah masam yang disertai dengan
pengelolaan,tanaman yang baik dapatmeningkatkan
hasil jagung menjadi 5-6 t/ha. Hasil penelitian selama
tiga tahun (1996-1998) menunjukkan bahwa varietas
Arjuna, Bromo clanBayu memberikanhasil yang lebih
baik dari varietaslokal (Nurtirtayani, 1999).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkanvarietasyang cocok clanadaptif di lahan
lebakdangkaldi KalimantanSelatan.
BAHAN DAN METODA
Empat' be\as genotipe/varietasjagung dengan
wama biji putih yang berasaldaTiCIMMYT (Mexico),
dua genotipe/varietasnasional dan dua varietas lokal
diuji di lahan lebak dangkal di Desa Sungai Kupang
Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada MK. 2000.
Percobaandi tata dalam rancanganacak kelompok
dengan tiga ulangan. Sebagai perlakuan adalah
genotipe/varietas
jagung, yaitu :
I. AcrossS9623
2. PozaRica S9623
3. Cotaxt\aS9623
4. Bako S9623
5. AcrossS9649
6. rosa Rica S9649
7. CotaxtlaS9649

Balai PcnelitianTanamanpanganrawa
lalan Kcbun Karet LoktabatKotak Pos31 BanjarbaruKalimantanSelatan

91