Pengaruh Tingkat Kemasakan, Media tanam dan Posisi Benih Tanam terhadap Perkecambahan Benih Kemiri (Aleurites moluccana Willi)
P E N G A R m TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIW DITANAM
P PERKECAMBANAN
BENIW KEMIRI (Alerc
pertiwi Eka Sari
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
PERTIWI EKA SARI.
Pengaruh Tingkat Kemasakan, Media
Tanam, dan Posisi Benih Ditanam Terhadap Perkecambahan
~ e n i h~ e m i r i(Aleurites moluccana Willd.).
(Dibawah
bimbingan ENDANG MURNIATI dan MAHARANI HASANAH).
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perkembangan
benih kemiri sejak bunga terbentuk hingga buah jatuh dari
pohon serta untuk mengetahui pengaruh tingkat kemasakan,
media tanam, dan posisi benih ditanam terhadap Viabilitas
Total, Viabilitas potensial, dan Vigor Kekuatan Tumbuh kemiri.
Penelitian terdiri dari dua percobaan.
Percobaan
pertama mengamati perubahan ciri fisik dan fisiologis selama perkembangan benih kemiri sejak terbentuknya bunga
hingga buah jatuh dari pohon.
Percobaan kedua disusun se-
cara Faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
3 faktor.
Faktor pertama adalah tingkat kemasakan benih,
faktor kedua adalah media tanam, dan faktor ketiga adalah
posisi benih ditanam.
Masak fisiologis dicapai benih kemiri pada umur 38
Minggu Setelah Antesis, dengan Bobot Kering 6.68 g dan Kadar Air 17.65%.
Benih kemiri yang sudah mencapai masak fisiologis,
yaitu benih dengan lapisan antara endokarp dan kulit benih
berwarna putih sedikit jingga (K2) dan lapisan antara
endokarp dan kulit benih berwarna jingga (K3) memiliki
nilai Viabilitas Potensial yang lebih tinggi dibanding
benih yang belum masak fisiologis, yaitu benih dengan
lapisan antara endokarp dan kulit benih berwarna putih
-
(K1)
Viabilitas Total yang lebih tinggi dimiliki benih
dari tinqkat kemasakan K2 dan K3 yanq ditanam pada media
kompos dibandingkan dengan benih dari tingkat kemasakan K1
yang ditanam pada media tanah, kompos, maupun tanah campur
kompos dan benih dari tingkat kemasakan K3 yang ditanam
pada media tanah.
Posisi benih ditanam berpenqaruh terhadap Viabilitas
Potensial dan Viabilitas Total.
Benih yanq ditanam di
permukaan secara vertikal (PI) dan benih yang ditanam 10
cm di bawah permukaan secara horisontal (P4) memiliki nilai yang lebih tinqgi.
Benih yang ditanam 10 cm di bawah
permukaan secara vertikal (P3) memiliki nilai yang terendah.
Vigor Kekuatan Tumbuh dipengaruhi jenis media tanam.
Vigor Kekuatan Tumbuh tertinggi dihasilkan dari benih yang
ditanam pada media kompos.
Posisi benih ditanam 10 cm di bawah permukaan secara
vertikal menghasilkan Vigor Kekuatan Tumbuh yang lebih
tinqgi pada benih dari tingkat kemasakan K 2 dibandingkan
denqan benih dari tingkat kemasakan K1 maupun K3.
PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI ( A l e m i t e s mluccana WILLD.)
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Pertiwi Eka Sari
A 25 0790
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
Judul
: PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI (Aleurites
moluccana WILLD.)
Nama Mahasiswa : Pertiwi Eka Sari
Nomor P0k0k
: A 25 0790
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing I1
0
MSabb
Ir Endang Murniati, MS
NIP 130813796
--
Dr ~r Makarani Hasanah, M S
NIP 080026628
di Daya Pertanian
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal
21
Juni
1969
dari orang tua Sardju Ramli dan Sri Darjati, sebagai anak
pertama dari empat bersaudara.
Pada tahun
1982
penulis menyelesaikan pendidikan dari
Sekolah Dasar Negeri Jatirawamangun 07 Pagi Jakarta kemudian pada tahun
1985
menyelesaikan pendidikan dari Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Surabaya.
Pada tahun
1985
penu-
lis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri
5
Surabaya dan lulus pada tahun
1988.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor pada tahun
1988
Dan Kemampuan (PMDK).
melalui program Penelusuran Minat
Selanjutnya diterima di Program
Studi Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian pada tahun
1989.
P E N G A R m TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIW DITANAM
P PERKECAMBANAN
BENIW KEMIRI (Alerc
pertiwi Eka Sari
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
PERTIWI EKA SARI.
Pengaruh Tingkat Kemasakan, Media
Tanam, dan Posisi Benih Ditanam Terhadap Perkecambahan
~ e n i h~ e m i r i(Aleurites moluccana Willd.).
(Dibawah
bimbingan ENDANG MURNIATI dan MAHARANI HASANAH).
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perkembangan
benih kemiri sejak bunga terbentuk hingga buah jatuh dari
pohon serta untuk mengetahui pengaruh tingkat kemasakan,
media tanam, dan posisi benih ditanam terhadap Viabilitas
Total, Viabilitas potensial, dan Vigor Kekuatan Tumbuh kemiri.
Penelitian terdiri dari dua percobaan.
Percobaan
pertama mengamati perubahan ciri fisik dan fisiologis selama perkembangan benih kemiri sejak terbentuknya bunga
hingga buah jatuh dari pohon.
Percobaan kedua disusun se-
cara Faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
3 faktor.
Faktor pertama adalah tingkat kemasakan benih,
faktor kedua adalah media tanam, dan faktor ketiga adalah
posisi benih ditanam.
Masak fisiologis dicapai benih kemiri pada umur 38
Minggu Setelah Antesis, dengan Bobot Kering 6.68 g dan Kadar Air 17.65%.
Benih kemiri yang sudah mencapai masak fisiologis,
yaitu benih dengan lapisan antara endokarp dan kulit benih
berwarna putih sedikit jingga (K2) dan lapisan antara
endokarp dan kulit benih berwarna jingga (K3) memiliki
nilai Viabilitas Potensial yang lebih tinggi dibanding
benih yang belum masak fisiologis, yaitu benih dengan
lapisan antara endokarp dan kulit benih berwarna putih
-
(K1)
Viabilitas Total yang lebih tinggi dimiliki benih
dari tinqkat kemasakan K2 dan K3 yanq ditanam pada media
kompos dibandingkan dengan benih dari tingkat kemasakan K1
yang ditanam pada media tanah, kompos, maupun tanah campur
kompos dan benih dari tingkat kemasakan K3 yang ditanam
pada media tanah.
Posisi benih ditanam berpenqaruh terhadap Viabilitas
Potensial dan Viabilitas Total.
Benih yanq ditanam di
permukaan secara vertikal (PI) dan benih yang ditanam 10
cm di bawah permukaan secara horisontal (P4) memiliki nilai yang lebih tinqgi.
Benih yang ditanam 10 cm di bawah
permukaan secara vertikal (P3) memiliki nilai yang terendah.
Vigor Kekuatan Tumbuh dipengaruhi jenis media tanam.
Vigor Kekuatan Tumbuh tertinggi dihasilkan dari benih yang
ditanam pada media kompos.
Posisi benih ditanam 10 cm di bawah permukaan secara
vertikal menghasilkan Vigor Kekuatan Tumbuh yang lebih
tinqgi pada benih dari tingkat kemasakan K 2 dibandingkan
denqan benih dari tingkat kemasakan K1 maupun K3.
PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI ( A l e m i t e s mluccana WILLD.)
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Pertiwi Eka Sari
A 25 0790
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
Judul
: PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI (Aleurites
moluccana WILLD.)
Nama Mahasiswa : Pertiwi Eka Sari
Nomor P0k0k
: A 25 0790
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing I1
0
MSabb
Ir Endang Murniati, MS
NIP 130813796
--
Dr ~r Makarani Hasanah, M S
NIP 080026628
di Daya Pertanian
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal
21
Juni
1969
dari orang tua Sardju Ramli dan Sri Darjati, sebagai anak
pertama dari empat bersaudara.
Pada tahun
1982
penulis menyelesaikan pendidikan dari
Sekolah Dasar Negeri Jatirawamangun 07 Pagi Jakarta kemudian pada tahun
1985
menyelesaikan pendidikan dari Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Surabaya.
Pada tahun
1985
penu-
lis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri
5
Surabaya dan lulus pada tahun
1988.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor pada tahun
1988
Dan Kemampuan (PMDK).
melalui program Penelusuran Minat
Selanjutnya diterima di Program
Studi Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian pada tahun
1989.
DAN POSISI BENIW DITANAM
P PERKECAMBANAN
BENIW KEMIRI (Alerc
pertiwi Eka Sari
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
PERTIWI EKA SARI.
Pengaruh Tingkat Kemasakan, Media
Tanam, dan Posisi Benih Ditanam Terhadap Perkecambahan
~ e n i h~ e m i r i(Aleurites moluccana Willd.).
(Dibawah
bimbingan ENDANG MURNIATI dan MAHARANI HASANAH).
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perkembangan
benih kemiri sejak bunga terbentuk hingga buah jatuh dari
pohon serta untuk mengetahui pengaruh tingkat kemasakan,
media tanam, dan posisi benih ditanam terhadap Viabilitas
Total, Viabilitas potensial, dan Vigor Kekuatan Tumbuh kemiri.
Penelitian terdiri dari dua percobaan.
Percobaan
pertama mengamati perubahan ciri fisik dan fisiologis selama perkembangan benih kemiri sejak terbentuknya bunga
hingga buah jatuh dari pohon.
Percobaan kedua disusun se-
cara Faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
3 faktor.
Faktor pertama adalah tingkat kemasakan benih,
faktor kedua adalah media tanam, dan faktor ketiga adalah
posisi benih ditanam.
Masak fisiologis dicapai benih kemiri pada umur 38
Minggu Setelah Antesis, dengan Bobot Kering 6.68 g dan Kadar Air 17.65%.
Benih kemiri yang sudah mencapai masak fisiologis,
yaitu benih dengan lapisan antara endokarp dan kulit benih
berwarna putih sedikit jingga (K2) dan lapisan antara
endokarp dan kulit benih berwarna jingga (K3) memiliki
nilai Viabilitas Potensial yang lebih tinggi dibanding
benih yang belum masak fisiologis, yaitu benih dengan
lapisan antara endokarp dan kulit benih berwarna putih
-
(K1)
Viabilitas Total yang lebih tinggi dimiliki benih
dari tinqkat kemasakan K2 dan K3 yanq ditanam pada media
kompos dibandingkan dengan benih dari tingkat kemasakan K1
yang ditanam pada media tanah, kompos, maupun tanah campur
kompos dan benih dari tingkat kemasakan K3 yang ditanam
pada media tanah.
Posisi benih ditanam berpenqaruh terhadap Viabilitas
Potensial dan Viabilitas Total.
Benih yanq ditanam di
permukaan secara vertikal (PI) dan benih yang ditanam 10
cm di bawah permukaan secara horisontal (P4) memiliki nilai yang lebih tinqgi.
Benih yang ditanam 10 cm di bawah
permukaan secara vertikal (P3) memiliki nilai yang terendah.
Vigor Kekuatan Tumbuh dipengaruhi jenis media tanam.
Vigor Kekuatan Tumbuh tertinggi dihasilkan dari benih yang
ditanam pada media kompos.
Posisi benih ditanam 10 cm di bawah permukaan secara
vertikal menghasilkan Vigor Kekuatan Tumbuh yang lebih
tinqgi pada benih dari tingkat kemasakan K 2 dibandingkan
denqan benih dari tingkat kemasakan K1 maupun K3.
PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI ( A l e m i t e s mluccana WILLD.)
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Pertiwi Eka Sari
A 25 0790
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
Judul
: PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI (Aleurites
moluccana WILLD.)
Nama Mahasiswa : Pertiwi Eka Sari
Nomor P0k0k
: A 25 0790
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing I1
0
MSabb
Ir Endang Murniati, MS
NIP 130813796
--
Dr ~r Makarani Hasanah, M S
NIP 080026628
di Daya Pertanian
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal
21
Juni
1969
dari orang tua Sardju Ramli dan Sri Darjati, sebagai anak
pertama dari empat bersaudara.
Pada tahun
1982
penulis menyelesaikan pendidikan dari
Sekolah Dasar Negeri Jatirawamangun 07 Pagi Jakarta kemudian pada tahun
1985
menyelesaikan pendidikan dari Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Surabaya.
Pada tahun
1985
penu-
lis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri
5
Surabaya dan lulus pada tahun
1988.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor pada tahun
1988
Dan Kemampuan (PMDK).
melalui program Penelusuran Minat
Selanjutnya diterima di Program
Studi Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian pada tahun
1989.
P E N G A R m TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIW DITANAM
P PERKECAMBANAN
BENIW KEMIRI (Alerc
pertiwi Eka Sari
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
PERTIWI EKA SARI.
Pengaruh Tingkat Kemasakan, Media
Tanam, dan Posisi Benih Ditanam Terhadap Perkecambahan
~ e n i h~ e m i r i(Aleurites moluccana Willd.).
(Dibawah
bimbingan ENDANG MURNIATI dan MAHARANI HASANAH).
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perkembangan
benih kemiri sejak bunga terbentuk hingga buah jatuh dari
pohon serta untuk mengetahui pengaruh tingkat kemasakan,
media tanam, dan posisi benih ditanam terhadap Viabilitas
Total, Viabilitas potensial, dan Vigor Kekuatan Tumbuh kemiri.
Penelitian terdiri dari dua percobaan.
Percobaan
pertama mengamati perubahan ciri fisik dan fisiologis selama perkembangan benih kemiri sejak terbentuknya bunga
hingga buah jatuh dari pohon.
Percobaan kedua disusun se-
cara Faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
3 faktor.
Faktor pertama adalah tingkat kemasakan benih,
faktor kedua adalah media tanam, dan faktor ketiga adalah
posisi benih ditanam.
Masak fisiologis dicapai benih kemiri pada umur 38
Minggu Setelah Antesis, dengan Bobot Kering 6.68 g dan Kadar Air 17.65%.
Benih kemiri yang sudah mencapai masak fisiologis,
yaitu benih dengan lapisan antara endokarp dan kulit benih
berwarna putih sedikit jingga (K2) dan lapisan antara
endokarp dan kulit benih berwarna jingga (K3) memiliki
nilai Viabilitas Potensial yang lebih tinggi dibanding
benih yang belum masak fisiologis, yaitu benih dengan
lapisan antara endokarp dan kulit benih berwarna putih
-
(K1)
Viabilitas Total yang lebih tinggi dimiliki benih
dari tinqkat kemasakan K2 dan K3 yanq ditanam pada media
kompos dibandingkan dengan benih dari tingkat kemasakan K1
yang ditanam pada media tanah, kompos, maupun tanah campur
kompos dan benih dari tingkat kemasakan K3 yang ditanam
pada media tanah.
Posisi benih ditanam berpenqaruh terhadap Viabilitas
Potensial dan Viabilitas Total.
Benih yanq ditanam di
permukaan secara vertikal (PI) dan benih yang ditanam 10
cm di bawah permukaan secara horisontal (P4) memiliki nilai yang lebih tinqgi.
Benih yang ditanam 10 cm di bawah
permukaan secara vertikal (P3) memiliki nilai yang terendah.
Vigor Kekuatan Tumbuh dipengaruhi jenis media tanam.
Vigor Kekuatan Tumbuh tertinggi dihasilkan dari benih yang
ditanam pada media kompos.
Posisi benih ditanam 10 cm di bawah permukaan secara
vertikal menghasilkan Vigor Kekuatan Tumbuh yang lebih
tinqgi pada benih dari tingkat kemasakan K 2 dibandingkan
denqan benih dari tingkat kemasakan K1 maupun K3.
PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI ( A l e m i t e s mluccana WILLD.)
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Pertiwi Eka Sari
A 25 0790
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
Judul
: PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN, MEDIA TANAM,
DAN POSISI BENIH DITANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN
BENIH KEMIRI (Aleurites
moluccana WILLD.)
Nama Mahasiswa : Pertiwi Eka Sari
Nomor P0k0k
: A 25 0790
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing I1
0
MSabb
Ir Endang Murniati, MS
NIP 130813796
--
Dr ~r Makarani Hasanah, M S
NIP 080026628
di Daya Pertanian
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal
21
Juni
1969
dari orang tua Sardju Ramli dan Sri Darjati, sebagai anak
pertama dari empat bersaudara.
Pada tahun
1982
penulis menyelesaikan pendidikan dari
Sekolah Dasar Negeri Jatirawamangun 07 Pagi Jakarta kemudian pada tahun
1985
menyelesaikan pendidikan dari Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Surabaya.
Pada tahun
1985
penu-
lis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri
5
Surabaya dan lulus pada tahun
1988.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor pada tahun
1988
Dan Kemampuan (PMDK).
melalui program Penelusuran Minat
Selanjutnya diterima di Program
Studi Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian pada tahun
1989.