Pembangunan Sistem Produksi Jaket Kulit Pada PT Inti Jaya Leather

(1)

ii Radhian 10110801

PT Inti Jaya Leather is the agency company engaged in the garment industry, namely leather jackets. Inventory management system for inventory in an installation of convection is crucial which is inseparable from the production system. Problems are often encountered in terms of supply of raw materials, sometimes insufficient warehouse stock of raw materials needed for the production process due to inaccurate raw material or the data can be said the company does not know the exact amount of raw materials needed in the production process. In addition another problem is the difficulty in determining the schedule of the company ordering raw materials as well as the amount of raw materials to be booked for the period of his following. Of the two problems are not accurate raw materials data is needed and the lack of determination of the schedule and the amount of raw material ordering is very influential to the scheduling of the production process resulting in the production process exceeds the pre-determined schedule.

Planning and control system used in the development of systems tailored to the existing problems, especially on the head of production, controlling supplies groceries using the method for calculating the quantity order ecomomic when and how much of the ordered goods, calculate the reorder point to determine the minimum point of booking again. The process of construction of surveillance system using this inventory methods software development as a waterfall, and the method of data flow systems using structured methods i.e. using DFD in describing the functional model and ERD to describe the data model.

After the test is done in the system then the resulting conclusion of the system of planning and inventory control of these food ingredients which can facilitate The installation of Warehouse of nutrition information in getting supplies of foodstuffs with fast and accurate information and truth indicates that exponential smoothing forecasting method and inventory control with the economic order quantity can facilitate Installation Head of nutrition in planning and controlling the supply of groceries for one period to the next.


(2)

i Oleh : Radhian 10110801

PT Inti Jaya Leather adalah instansi Perusahaan yang bergerak di bidang Industri konveksi yaitu jaket kulit. Sistem pengelolaan persediaan bahan baku dalam suatu instalasi konveksi merupakan hal krusial yang tidak terpisahkan dari sistem produksi. Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam hal persediaan bahan baku, terkadang stok gudang tidak mencukupi bahan baku yang di butuhkan untuk proses produksi dikarenakan tidak akuratnya data bahan baku atau bisa dikatakan perusahaan tidak tahu jumlah pasti bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu masalah yang lain ialah perusahaan kesulitan dalam penetapan jadwal pemesanan bahan baku serta jumlah bahan baku yang akan dipesan untuk periode berikut nya. Dari dua permasalahan tersebut tidak akuratnya data bahan baku yang di butuhkan serta tidak adanya penetapan jadwal dan jumlah pemesanan bahan baku sangat berpengaruh kepada penjadwalan proses produksi yang mengakibatkan proses produksi melebihi jadwal yang sudah ditentukan.

Sistem perencanaan dan pengendalian yang digunakan dalam pengembangan sistem disesuaikan dengan permasalahan yang ada khususnya pada bagian kepala produksi, untuk proses pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode ecomomic order quantity untuk menghitung kapan dan berapa banyak barang yang dipesan, menghitung reorder point untuk menentukan titik minimal pemesanan kembali. Proses pembangunan sistem pengawasan persediaan bahan baku ini menggunakan metode pembangunan perangkat lunak secara waterfall, dan metode aliran data sistem menggunakan metode terstruktur yaitu menggunakan DFD dalam menggambarkan model fungsional dan ERD untuk menggambarkan model data.

Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem maka dihasilkan kesimpulan dari sistem perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku ini diantaranya dapat memudahkan Bagian Produksi dalam mendapatkan informasi persediaan bahan baku dengan cepat dan kebenaran informasi yang akurat serta menunjukan bahwa metode pengendalian persediaan dengan economic order quantity dapat memudahkan Kepala Produksi dalam merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan makanan untuk satu periode ke depan.

Kata Kunci : Perencanaan, Pengendalian Persediaan, reorder point , Economic Order Quantity


(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Inti Jaya Leather adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang industri yang memproduksi Jaket Kulit. PT Inti Jaya Leather pada saat ini sedang berkembang, maka dari itu dibutuhkan suatu perangkat lunak atau software demi menunjang kinerja dari PT Inti Jaya Leather itu sendiri.

Dalam Proses produksi jaket kulit PT Inti Jaya Leather menerapkan cara Make to Stock yaitu persediaan dibuat dalam bentuk produk akhir yang siap dipak. Siklus dimulai ketika perusahaan menentukan produk, kemudian menentukan kebutuhan bahan baku, dan membuatnya untuk disimpan. Konsumen atau pelanggan akan memesan produk jika harga dan stock produk sesuai dengan kebutuhannya. Operasi difokuskan pada kebutuhan pemenuhan tingkat persediaan dan order yang tidak diidentifikasi pada proses produksi. Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, bukan pada order sekarang. PT Inti Jaya Leather mempunyai 2 jenis jaket, yaitu lengan panjang dan lengan pendek. Untuk sekali produksi jaket kulit PT Inti Jaya Leather membutuhkan waktu 14 hari atau sekitar 2 kali produksi dalam sebulan. Dalam proses produksi jaket kulit membutuhkan beberapa proses yaitu dimulai dari Penyamakan, Pewarnaan, Pembuatan Desain, Penjahitan dan yang terakir adalah Pemolesan. Proses tersebut mengunakan beberapa mesin diataranya mesin molen, mesin semprot kulit, mesin penyisitan, mesin wetblu, mesin pencelupan dan mesin finishing cat. Bahan baku yang dibutuhkan yaitu kulit mentah dan obat-obatan untuk kulit seperti cat, binder, watstop, vitamin cat, lak pernis, thiner dan ks.

PT Inti Jaya Letaher mempunyai beberapa masalah dalam proses produksi jaket tersebut diantaranya ialah dalam hal persediaan bahan baku, terkadang stok gudang tidak mencukupi bahan baku yang di butuhkan untuk proses produksi dikarenakan tidak akuratnya data bahan baku atau bisa dikatakan perusahaan tidak


(4)

tahu jumlah pasti bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu masalah yang lain ialah perusahaan kesulitan dalam penetapan jadwal pemesanan bahan baku serta jumlah bahan baku yang akan dipesan untuk periode berikut nya.

Dari dua permasalahan tersebut tidak akuratnya data bahan baku yang di butuhkan serta tidak adanya penetapan jadwal dan jumlah pemesanan bahan baku sangat berpengaruh kepada penjadwalan proses produksi yang mengakibatkan proses produksi melebihi jadwal yang sudah ditentukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dirumuskan bagaimana membangun sistem informasi perencanaan, pengendalian persediaan bahan baku dan sistem produksi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka maksud dari penelitian ini adalah membangun dan membuat sistem informasi produksi dan persediaan bahan baku pada pada PT Inti Jaya Leather membantu mengatasi masalah yang terjadi khususnya dalam hal pengolahan data.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk membantu Kepala Produksi dalam persediaan bahan baku, agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan bahan baku.

2. Untuk membantu Kepala Produksi dalam menetukan waktu pemesanan bahan baku ke supplier dan jumlah bahan baku yang akan dipesan serta menjaga penetapan waktu produksi agar tidak terlambat dalam proses produksi

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam laporan ini dilakukan sesuai dengan realitanya dilapangan. Batasan masalah dari laporan ini yaitu sebagai berikut :

1. Sistem ini hanya membahas mengenai perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku obat-obatan kulit pada PT Inti Jaya Leather Kota Garut.


(5)

2. Data yang akan diolah antara lain :

a. Data Jenis Obat-obatan yang digunakan untuk bahan baku produksi jaket kulit di PT Inti Jaya Leather Garut seperti, Cat, Binder, Watstop, Vitamin Cat, Lak Pernis, Tiner, KS, dll yang mana data tersebut diolah berdasarkan bahan baku kulit.

3. Data yang diolah untuk perencanaan dan pengendalian bahan baku pembuatan jaket kulit diambil dari history data persediaan bahan baku tersebut dari Januari 2014- Desember 2014.

4. Batasan masalah dari segi sistem aplikasi sebagai berikut :

a. Proses yang ada didalam aplikasi ini adalah pengolahan data permintaan produk, pengolahan data bahan baku, pengolahan data user, pengolahan data supplier, pengolahan data pelanggan dan rekomendasi pengadaan bahan baku.

b. Metode Pengendalian Persediaan yang di gunakan adalah

Economic Order Quantity (EOQ). Karena untuk mengendalikan persediaan barang harus memiliki asumsi sebagai berikut :

1. Waktu menunggu kedatangan bahan baku diketahui dan konstan

2. Tidak ada quantity discount

3. Safety stock harus ditentukan dengan menjaga kedatangan bahan baku yang tempat waktu[2].

5. Informasi – informasi yang akan dihasilkan dari aplikasi ini yaitu : a. Informasi persediaan stock bahan baku

b. Informasi penetapan jadwal pemesanan bahan baku c. Informasi pengadaan bahan baku

d. Informasi penerimaan bahan baku e. Informasi permintaan jaket kulit.


(6)

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian tugas akhir ini yaitu menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.

1. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan alat apa yang digunakan, Berikut ini metode yang dipakai untuk pengumpulan data :

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada objek permasalahan, kemudian dari pengamatan tersebut diambil suatu kesimpulan. Lokasi penelitian ini terletak di PT Inti Jaya Leather Kota Garut yang beralamat di Jalan Gagaklumayung sukaregang RT 03 RW 13 gang Adiwinata Garut 44151

b. Metode Wawancara

Metode pengumpulan data dimana penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan penyedia sumber data yang diperlukan.

2. Analisis : Menganalisis data dan mengdefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

3. Perancangan Desain : Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.


(7)

4. Coding : desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

5. Testing : Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan

Gambar 1.1 Model Waterfall Pembangunan Perangkat Lunak[1]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistemmatika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I akan menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba mengidentifikasi permasalahan, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan metodologi penelitian, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II akan membahas profil perusahaan dan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang di lakukan.


(8)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab III berisi analisis dalam membangun sistem yang dibangun mulai dari gambaran umum sistem, analisis masalah, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan nonfungsional. Pada perancangan berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, perancagan antarmuka, jaringan semantic dan perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab IV akan menguraikan proses hasil analisis dan perancangan sistem perangkat lunak yang sudah dilakukan. Dari hasil implementasi kemudian dilakukan pengujian perangkat lunak yang di dasarkan pada analisis kebutuhan perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V membahas mengenai ringkasan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran yang merupakan tindak lanjut dari kesimpulan yang berupa rekomendasi yang diperlukan untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(9)

7 perusahaan.

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PT INTI JAYA LEATHER berdiri sejak tahun 2005 dan bergerak di bidang industri. Sampai saat ini terhitung sudah 10 tahun lamanya perusahaan ini berdiri dan biasa bersaing serta menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. Kualitas produksi yang kami jaga adalah kunci dari perusahaan. Perusahaan ini beralamatkan dijalan Gagaklumayung Sukaregang RT 03 RW 13 gang Adiwinata Garut 44151

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT Inti Jaya Leather memiliki visi dan misi untuk meninggkatkan prestasi perusahaan. Visi dari perusahaan yaitu menjadikan PT Inti Jaya Leather sebagai perusahaan industry kulit yang unggul di Jawa Barat pada umumnya dan utamanya di Garut. Sedangkan misi dari perusahaan adalah mengambil selangkah lebih maju kompetensi-kompetensi perusahaan untuk menyediakan sumber masa depan terbaik untuk produk-produk dari jari kreatif yang ditujukan kepada rekan perusahaan yang kami jalin serta melengkapkan pekerjaan secara tepat, cepat dan terpercaya.

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan susunan seluruh organisasi yang terkait di Perusahaan, mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.


(10)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

2.1.4 Job Description

Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka staffing dan pembagian tugasnya adalah sebagai berikut :

1. Owner bertugas mengatur berjalannya sebuah perusahaan, berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dinamisator, dan stabilitator dalam perusahaan.

2. Sekretaris bertugas membantu dalam melaksanakan tugas-tugas baik untuk pimpinan maupun perusahaan dan menggantikan Owner apabila sedang tidak ada ditempat.

3. Administrasi bertugas mengatur/menangani masalah keuangan perusahaan, pembayaran upah/gaji karyawan dan lain sebagainya

4. Kepala Gudang bertugas mencatat transaksi keluar masuk barang dan persediaan bahan baku dan produk dan menyampaikan laporan barang,

5. Kepala Produksi bertugas mendata kebutuhan bahan baku para karyawan , melakukan pengadaan dan penerimaan bahan baku

6. Kepala Pemasaran bertugas melakukan permintaan produk dan mengkonfirmasi produk yang di terima.

Owner

Sekretaris

Kepala Pemasaran Kepala

Gudang

Kepala Produksi


(11)

2.1.5 Logo perusahaan

Logo perusahaan merupakan identitas suatu perusahaan yang membedakan perusahaan satu dengan yang lainnya. Berikut merupakan logo perusahaan di PT INTI JAYA LEATHER

Gambar 2.2 Logo perusahaan 2.2 Landasan Teori

Pada landasan teori akan diterangkan teori-teori yang berhubungan dengan judul penulisan ini diantaranya pembahasan mengenai sistem informasi, pengendalian persediaan bahan baku dan proses produksi

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagiyang menerima. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak computer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut[3].

2.2.2 Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu proses konversi/perubahan masukan yang berupa sumber daya untuk menghasilkan keluaran berupa barang atau jasa agar dapat beguna untuk memenuhi kebutuhan manusia.


(12)

2.2.2.1 Pengertian Sistem Produksi

Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya, seperti limbah, informasi dan lain sebagainya.

Manufacturing Information System merupakan organisme kompleks

inimenerima masukan dari dunia luar (konsep produk dan layanan, pesanan, bahan dan energi), menggunakan satu set sumber daya untuk menanggapi suatu masukan, mengubah bahan atau komponen menjadi bentuk yang dibutuhkan atau diinginkan oleh pelanggan, dan beroperasi dalam kendala yang ditentukan oleh fisik, keuangan, keterbatasan manusia, dan politik. Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah:

1. Perencanaan dan pengendalian produksi

2. Pengendalian kualitas

3. Perawatan fasilitas produksi 4. Penentuan standar-standar operasi 5. Penentuan fasilitas produksi 6. Penentuan harga pokok produksi

Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya). Cara membuat produk tersebut dapat berupa jenis proses produksi menurut cara menghasilkan output, operasi dari pembuatan produk, dan variasi produk yang dihasilkan.


(13)

2.2.3 Persediaan Barang

Perusahaan memiliki persediaan barang dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan, persediaan barang memungkinkan untuk memenuhi permintaan. Di suatu sisi persediaan yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan yang mendadak, akan tetapi, di sisi lain persediaan yang tinggi menyebabkan perusahaan memerlukan modal kerja yang semakin besar pula. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan terhadap persediaan. Tujuan pengelolaan inventory adalah turnover (perputaran) dari inventory, yaitu turnover secepat mungkin tanpa kehilangan sales sebagai akibat kehabisan inventory[4]

2.2.3.1 Jenis Persediaan Barang

Berdasarkan kepada bentuk fisiknya persediaan barang dapat dikelompokkan ke dalam menjadi lima jenis inventory, yaitu:

1. Persediaan rakitan baku (raw material)

2. Komponen rakitan (part/components)

3. Bahan Pembantu (supplies)

4. Barang dalam proses (work in process)

5. Barang jadi (finished goods)

2.2.3.2 Fungsi Persediaan Barang

Persediaan barang memiliki fungsi tersendiri, Sebagaimana tujuan dari diadakan persediaan, berikut ini fungsi-fungsi utamanya, yakni :

1. Menghilangkan/mengurangi resiko keterlambatan pengiriman bahan 2. Menyesuaikan dengan jadwal produksi

3. Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga

4. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman 5. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan


(14)

2.2.4 Komponen Biaya Persediaan

Masalah utama yang ingin dicapai oleh pengendalian persediaan adalah meminimumkan biaya operasi total perusahaan. Jadi, ada dua keputusan yang perlu di ambil dalam hal ini, yaitu berapa jumlah yang harus di pesan setiap kali pemesanan, dan kapan pemesanan itu harus dilakukan.

Dalam menentukan jumlah yang di pesan pada setiap kali pemesanan, pada dasarnya harus di pertemukan dua titik ekstrim yaitu memesan dalam jumlah yang sebesar-besarnya untuk meminimumkan ordering cost, dan memesan dalam jumlah sekecil-kecilnya untuk meminimumkan carrying cost.

Berbagai macam biaya yang diperhitungkan disaat mengevaluasi masalah persediaan. Di antara biaya-biaya tersebut, ada tiga kelompok utama, yaitu:

1 Ordering dan Procurement Cost adalah total biaya pemesanan dan pengadaan bahan sehingga siap untuk dipergunakan atau dip roses lebih lanjut dengan kata lain, mencakup pula biaya-biaya pengangkutan, pengumpulan, pemilikan, penyusunan dan penempatan di gudang, sampai pada biaya-biaya manajerial yang berhubungan dengan pemesanan sampai penempatan bahan/barang di gudang. 2 Holding Cost atau Carrying Cost adalah biaya yang timbul karena perusahaan

menyiapkan persediaan. Biaya ini sebagian besar merupakan biaya penyimpanan (secara fisik), disamping pajak dan asuransi barang.

3 Shortage Cost adalah biaya yang timbul apabila ada permintaan terhadap barang yang kebetulan sedang tidak tersedia di gudang. Untuk barang-barang tertentu, langganan dapat diminta untuk menunda pembeliannya atau dengan kata lain langganan diminta untuk menunggu. Tetapi, untuk barang kebutuhan sehari-hari langganan tidak dapat di minta untuk menunda pembeliannya atau diminta untuk “back order”.


(15)

2.2.5 Model Persediaan 1. Safety Stock

Persediaan pengaman sering juga disebut sebagai persediaan besi (iron stock) adalah suatu persediaan yang dicadangkan sebagai pengaman dari kelangsungan proses produksi perusahaan untuk menghindari terjadinya kekurangan barang. Persediaan pengaman ini merupakan sejumlah unit tertentu dimana unit ini akan tetap ditahankan walau bahan bakunya dapat berganti dengan yang baru.

Untuk menentukan persediaan pengaman ini dipergunakan analisis statistik dengan melihat dan memperhitungkan penyimpangan–penyimpangan yang sudah terjadi antara perkiraan bahan baku dengan pemakaian sesungguhnya dapat diketahui besarnya standar dari penyimpangan tersebut. Manajemen perusahaan akan menentukan seberapa jauh penyimpangan – penyimpangan yang terjadi tersebut agar dapat ditolerir. Jika persediaan pengaman terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menaggung biaya penyimpanan terlalu mahal. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menentukan besarnya safety stock secara tepat[5].

2. Reorder Point (ROP)

Yang dimaksud dengan reorder point adalah saat atau titik dimana pemesanan kembali harus diadakan sehingga kedatangan atau penerimaan bahan tepat pada waktunya dimana jumlah persediaan sama dengan safety stock Penentuan titik pemesanan kembali ini menunjukkan kepada bagian pembelian terhadap barang yang akan dibutuhkan. Hal ini ditunjukkan untuk menjaga keseimbangan persediaan serta perusahaan tidak kehabisan bahan jika sewaktu-waktu terdapat jumlah pesanan atau produk yang lebih besar jumlahnya. Pada kenyataannya ,bahan yang lebih besar jumlahnya pada kenyataan bahan yang dipesan tidak dapat dipenuhi atau tersedia karena dibutuhkan jangka waktu untuk pengiriman. Agar datangnya bahan tersebut tepat pada safety stock maka perusahaan harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Untuk dapat menerapkan kapan pemesanan kembali dapat dilakukan maka harus diperhatikan dua unsur yang mempengaruhi, yaitu :


(16)

1.Waktu antar saat melakukan pemesanan dengan saat bahan sampai di gudang Jumlah safety stock.

2.Jumlah kebutuhan tiap kali proses Reorder point (ROP) atau R adalah menunjukkan suatu tingkat persediaan dimana saat itu harus dilakukan pesanan. Dengan rumus sebagai berikut :

ROP = (U x L ) + Safety Stock ………2.1

Dimana : ROP = Reorder point U = tingkat kebutuhan per periode L = lead time Persediaan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tenggang waktu (lead time) [5].

Jumlah yang harus dipesan harus sesuai atau berdasarkan EOQ. 3. Economic Order Quatinty (EOQ)

Metode EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan[6].

Asumsi dasar untuk menggunakan metode EOQ adalah :

a. Waktu menunggu kedatangan barang diketahui dan konstan b. Item yang dipesan independent dengan item yang lain. c. Pemesan diterima dengan segera dan pasti.

d. Harga item yang konstan.

Rumus EOQ yang biasa digunakan adalah :

EOQ = ………..…2.2

Dimana :

D = Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu S = Biaya pemesanan (persiapan pesanan dan mesin) per pesanan H = Biaya penyimpanan per unit per tahun


(17)

Gambar 2.3 Kurva EOQ

Keunggulan dan Kelemahan Metode EOQ Keunggulan metode EOQ

1. dapat digunakan untuk mengetahui berapa banyak persediaan yang harus dipesan, dalam hal ini bahan baku, dan kapan seharusnya pemesanan dilakukan. 2. dapat mengatasi ketidakpastian pemesanan bahan baku dengan adanya

persediaan pengaman (safety stock).

3. mudah diaplikasikan pada proses produksi secara massal.

Adapun kelemahan yang terdapat pada metode ini, yaitu menempatkan pemasok sebagai mitra bisnis sementara karena paradigma untung-rugi diterapkan oleh mereka, sehingga penggunaan model ini menyebabkan berganti-ganti pemasok, dan hal ini dapat mengganggu proses produksi akibat relasi perusahaan dengan pemasok yang tidak berdasar pada hubungan kerjasama yang erat.

2.3 Konsep Dasar Basis Data

Basis data adalah satu data yang terhubung ( interrelated data ) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data ( controller redundancy) dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh


(18)

satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan digunakannya. Data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol .

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria yaitu :

1. Bersifat data oriented.

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah baris datanya.

3. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah. 4. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya. 5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

6. Kerangkapan data minimal.

Basis data merupakan salah satu hal yang penting dalam perancangan sistem komputer satu organisasi, dengan alasan :

1. Basis data tidak hanya berisi data tetapi juga rencana atau model data.

2. Basis data dapat menjadi sumber data utama yang digunakan bersama oleh berbagai orang dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhannya.

2.4 Entity Relationship Diagram

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan model yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Terdapat tiga simbol yang digunakan yaitu :

1. Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.


(19)

2. Atribut, entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas.

3. Hubungan, entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan

relationship. Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan juga harus dibedakan antara hubungan dan isi hubungan.

Pada suatu hubungan antar entitas terdapat tiga jenis hubungan yaitu:

1. Hubungan satu ke satu (One to one relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan kedua, begitu juga sebaliknya

Gambar 2.4 ERD dengan relasi satu ke satu

2. Hubungan satu ke banyak (One to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, tetapi setiap entitas pada himpunan entitas kedua hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas pertama.

Gambar 2.5 ERD dengan relasi satu ke banyak

3. Hubungan banyak ke banyak (Many to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, dan demikian juga sebaliknya.

Entitas A

Atribut – A1

Entitas B

Atribut – B1 Entitas B

Atribut – B1 Entitas A


(20)

Gambar 2.6 ERD dengan relasi banyak ke banyak

2.5 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu alat atau metode penggambaran suatu sistem informasi secara global, baik sistem informasi yang berbasis komputer atau tidak berbasis komputer. Diagram konteks terdiri dari sebuah simbol proses yang mewakili keseluruhan proses dalam sistem dan minimal sebuah external entity (entitas luar) yang merupakan sumber atau tujuan data dari sistem tersebut dan aliran data yang menggambarkan aliran suatu masukan ataupun keluaran dari sistem tersebut. Berdasarkan notasi Yourdon proses digambarkan dengan lingkaran, entitas luar dengan persegi panjang, dan aliran data digambarkan dengan garis yang diberi mata panah.

2.6 Kamus Data

Kamus data ( data dictionary ) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.Kamus data dibuat pada tahap analisis maupun pada tahap perencanaan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Kamus data harus memuat hal-hal berikut ini. 1. Nama arus data

2. Panjang karakter 3. Tipe data

4. Deskripsi field

Entitas B

Atribut – B1 Entitas A


(21)

2.7 Pengujian Sistem

Pengujian merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang akan diuji. Penguji bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhin kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan perangkat lunak tersebut. 2.7.1 Rencana Pengujian

Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian Black Box dan pengujian beta. Pengujian Black box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Pengujian beta digunakan untuk mengetahui tanggapan user terhadap aplikasi dengan melakukan wawancara terhadap user tersebut.

2.7.2 Pengertian Black Box

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface nya), fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya.

Kelebihan Black Box :

1. Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien 2. Dapat menemukan cacat


(22)

Kekurangan Black Box :

1. Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar lulus uji. Metode Black Box (Fungsional) :

1. Dilakukan oleh penguji Independent.

2. Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing.

2.7.3 Pengertian Wawancara

Menurut pengertiannya wawancara adalah Tekhnik pengumpulan data atau informasi dari “informan” dan atau “Responden” yang sudah di tetapkan, di lakukandengan cara ”Tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yanghendak di capai.

Menurut beberapa ahli, wawancara juga di definiusikan sebagai berikut: 1. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan

mengadakankomunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( Tanya jawab ) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung ( I. Djumhur dan Muh.Surya,1985 ).

2. Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orang tua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan/face to face relation

( Bimo Walgito, 1987 ).

3. Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).

4. Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara lisan . Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan (WS. Winkel,1995).


(23)

Tujuan wawancara.

Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :

1. Menciptakan hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat ( subyek wawancara dan pewawancara ). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan subyek wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.

2. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi ke dalam pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan di dalam dirinya.

3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

4. Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembangdengan sempurna . Dengan wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.

5. Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara

Keuntungan wawancara :

1. Hubungan secara personal, akan memperoleh data secara langsung, cepat dan konomis.

2. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.


(24)

3. Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.

Kelemahan wawancara :

1. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.

2. Biayanya lebih mahal


(25)

101

Tahap implementasi sistem merupakan tahap penciptaan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana sistem siap untuk dijalankan. Tahap ini pula merupakan tahap menerjemahkan perancangan dari tahap analisis yang sebelumnya sudah dilakukan kedalam bahasa yang dapat mengerti oleh mesin serta penerapan perangkat lunak pada keadaan yang sesungguhnya.

4.1.1. Lingkungan Implementasi sistem

Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pengimplementasian Pembangunan Sistem Produksi Jaket Kulit pada PT Inti Jaya Leather adalah sebagai berikut :

a. ProcessorIntel Core i5 Processor

b. RAM 4 GB DDR3 PC-10600

c. Hard Disk 750 GB Serial ATA 5400 RPM d. Monitor LED dengan resolusi 1366 x 768

e. Keyboard dan mouse

Sedangkan spesifikasi perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk mengembangkan pembangunan sistem pengendalian persediaan bahan baku di PT Inti Jaya Leaether adalah sebagai berikut :

a. Microsoft Windows XP Profesional sebagai sistem operasi

b. Web browser

c. Wamp sebagai web server


(26)

4.1.2. Implementasi Basis Data

Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Implementasi database dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Implementasi Database

No Nama Tabel Perintah

1 bahanbaku CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_bahanbaku` (

`id_bahanbaku` varchar(6) NOT NULL, `nama_bahanbaku` varchar(50) NOT NULL, `satuan` varchar(10) NOT NULL,

`stok` int(11) NOT NULL, `harga` bigint(20) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

2 detail_penerimaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_detail_penerimaan` ( `id_detail_penerimaan` bigint(20) NOT NULL,

`id_penerimaan` int(11) NOT NULL, `id_bahanbaku` varchar(6) NOT NULL, `banyak` smallint(6) DEFAULT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `tb_detail_penerimaan`

ADD CONSTRAINT `tb_detail_penerimaan_ibfk_3`

FOREIGN KEY (`id_bahanbaku`) REFERENCES

`tb_bahanbaku` (`id_bahanbaku`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

3 detail_pengadaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_detail_pengadaan` ( `id_detail_pengadaan` bigint(20) NOT NULL,

`id_pengadaan` int(11) NOT NULL, `id_bahanbaku` varchar(6) NOT NULL, `banyak` smallint(6) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT CHARSET=latin1;CHARSET=latin1

AUTO_INCREMENT=1 ; ALTER TABLE


(27)

No Nama Tabel Perintah

ADD CONSTRAINT `tb_detail_pengadaan_ibfk_1`

FOREIGN KEY (`id_pengadaan`) REFERENCES

`tb_pengadaan` (`id_pengadaan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

4 detail_permintaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_detail_permintaan` ( `id_detail_permintaan` bigint(20) NOT NULL,

`id_permintaan` int(11) NOT NULL, `id_bahanbaku` varchar(6) NOT NULL, `banyak` smallint(6) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `tb_detail_permintaan`

ADD CONSTRAINT `tb_detail_permintaan_ibfk_3`

FOREIGN KEY (`id_bahanbaku`) REFERENCES

`tb_bahanbaku` (`id_bahanbaku`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

5 jabatan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_jabatan` (

`id_jabatan` int(11) NOT NULL,

`nama_jabatan` varchar(50) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5 DEFAULT CHARSET=latin1;

6 jenis CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_jenis` (

`id_jenis` smallint(6) NOT NULL, `nama_jenis` varchar(3) NOT NULL, `ket_jenis` varchar(30) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT CHARSET=latin1;

7 karyawan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_karyawan` (

`id_karyawan` bigint(20) NOT NULL, `nama_karyawan` varchar(50) NOT NULL, `email` varchar(50) DEFAULT NULL,

`gender` enum('L','P') NOT NULL DEFAULT 'L', `phone` varchar(15) DEFAULT NULL,


(28)

No Nama Tabel Perintah

`address` mediumtext,

`image` varchar(100) DEFAULT NULL, `sess` enum('Y','N') NOT NULL DEFAULT 'N' ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

8 level CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_level` (

`id_level` int(11) NOT NULL,

`nama_level` varchar(20) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5 DEFAULT CHARSET=latin1;

10 log_in_log CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_login_log` (

`id_log` bigint(20) NOT NULL, `nip` bigint(20) NOT NULL,

`tanggal` timestamp NULL DEFAULT

CURRENT_TIMESTAMP,

`mac_addres` varchar(17) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=55 DEFAULT CHARSET=latin1;

11 pelanggan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_pelanggan` (

`id_pelanggan` int(11) NOT NULL,

`nama_pelanggan` varchar(50) NOT NULL, `alamat` text NOT NULL,

`phone` varchar(20) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=2 DEFAULT CHARSET=latin1;

12 pemasok CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_pemasok` (

`id_pemasok` smallint(6) NOT NULL, `nama_pemasok` varchar(50) NOT NULL, `alamat` text,

`phone` varchar(20) DEFAULT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=2 DEFAULT CHARSET=latin1;


(29)

No Nama Tabel Perintah

13 penerimaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_penerimaan` (

`id_penerimaan` int(11) NOT NULL, `id_pengadaan` int(11) NOT NULL, `id_karyawan` bigint(20) NOT NULL, `tgl_terima` date DEFAULT NULL

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `tb_penerimaan`

ADD CONSTRAINT `tb_penerimaan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pengadaan`) REFERENCES `tb_pengadaan` (`id_pengadaan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

14 pengadaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_pengadaan` (

`id_pengadaan` int(11) NOT NULL, `id_karyawan` bigint(20) NOT NULL, `id_pemasok` smallint(6) NOT NULL, `tgl_pengajuan` date DEFAULT NULL, `tgl_disetujui` date DEFAULT NULL, `persetujuan` enum('P','Y','N') DEFAULT 'P', `status` enum('Y','N') DEFAULT 'N'

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `tb_pengadaan`

ADD CONSTRAINT `tb_pengadaan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pemasok`) REFERENCES `tb_pemasok` (`id_pemasok`) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE CASCADE;

14 permintaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_permintaan` (

`id_permintaan` int(11) NOT NULL, `id_pelanggan` int(11) NOT NULL, `id_karyawan` bigint(20) NOT NULL, `tgl_pengajuan` date DEFAULT NULL, `tgl_disetujui` date DEFAULT NULL, `ket_permintaan` text,

`persetujuan` enum('P','Y','N') DEFAULT 'P', `status` enum('Y','N') DEFAULT 'N'


(30)

No Nama Tabel Perintah

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

15 produk CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_produk` (

`id_produk` int(11) NOT NULL,

`nama_produk` varchar(100) NOT NULL, `stok` int(11) NOT NULL,

`satuan` varchar(10) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=2 DEFAULT CHARSET=latin1;

16 user CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tb_user` (

`id_user` int(11) NOT NULL, `id_level` int(11) DEFAULT NULL, `id_karyawan` bigint(20) NOT NULL, `username` varchar(30) NOT NULL, `password` varchar(32) NOT NULL, `replay` varchar(32) NOT NULL

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=7 DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `tb_user`

ADD CONSTRAINT `tb_user_ibfk_1` FOREIGN KEY

(`id_karyawan`) REFERENCES `tb_karyawan`

(`id_karyawan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT `tb_user_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_level`) REFERENCES `tb_level` (`id_level`) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE CASCADE;

4.1.3. Implementasi Antar Muka

Implementasi antarmuka dilakukan terhadap setiap tampilan program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka untuk pengguna.


(31)

Tabel 4.2 Implementasi Antarmuka Owner

No Menu Deskripsi Nama File

1 Stock Merupakan Halaman untuk melihat daftar stock bahan baku dan jaket kulit

index.php conn.php dx_stok.php idx_stkjaket.php menu/1.php check/logout.php 2 Pengadaan Merupakan Halaman untuk mengelola data pengadaan

pada aplikasi index.php conn.php idx_pengadaan.php act_pengadaan.php menu/1.php check/logout.php 3 Penerimaan Merupakan Halaman untuk mengelola data penerimaan

pada aplikasi index.php conn.php idx_penerimaan.php act_penerimaan.php menu/1.php check/logout.php 4 Permintaan Merupakan Halaman untuk mengelola data permintaan

pada aplikasi index.php conn.php idx_permintaan.php act_permintaan.php menu/1.php check/logout.php 5 Setting

Akun

Merupakan Halaman untuk mengelola data profil dan akun pengguna pada aplikasi

index.php conn.php idx_accsetting.php act_accsetting.php menu/1.php check/logout.php


(32)

2 Setting Aplikasi

Merupakan Halaman untuk mengelola data karyawan pada aplikasi index.php conn.php idx_appsetting.php act_appsetting.php menu/1.php check/logout.php

Tabel 4.3 Implementasi Antarmuka Kepala Produksi

No Menu Deskripsi Nama File

1 Stock Merupakan Halaman untuk melihat daftar stock bahan baku dan jaket kulit

index.php conn.php dx_stok.php idx_stkjaket.php menu/1.php check/logout.php 2 Daftar

Pengadaan Bahan baku

Merupakan halaman untuk mengelola data pengadaan bahan baku pada aplikasi

index.php conn.php idx_pengadaan.php act_pengadaan.php idx_notifikasi.php menu/4.php check/logout.php 3 Daftar

Penerimaan Bahan baku

Merupakan halaman untuk mengelola data penerimaan bahan baku pada aplikasi

index.php conn.php idx_penerimaan.ph p act_penerimaan.php idx_notifikasi.php menu/4.php check/logout.php 3 Setting

Akun

Merupakan Halaman untuk mengelola data profil dan akun pengguna pada aplikasi

index.php conn.php


(33)

idx_accsetting.php act_accsetting.php menu/4.php check/logout.php 4 Setting

Inventory

Merupakan Halaman untuk mengelola daftar bahan baku, daftar supplier dan daftar produk pada aplikasi

index.php conn.php

idx_invsetting.php act_invsetting.php idx_notifikasi.php menu/2.php check/logout.php

Tabel 4.4 Implementasi Antarmuka Kepala Gudang

No Menu Deskripsi Nama File

1 Stock Merupakan Halaman untuk melihat daftar stock bahan baku dan jaket kulit

index.php conn.php dx_stok.php idx_stkjaket.php menu/1.php check/logout.php 2 Pengadaan Merupakan Halaman untuk mengelola data pengadaan

pada aplikasi

index.php conn.php

idx_pengadaan.php act_pengadaan.php idx_notifikasi.php menu/1.php check/logout.php 3 Permintaan Merupakan Halaman untuk mengelola data permintaan

pada aplikasi

index.php conn.php

idx_permintaan.php act_permintaan.php idx_notifikasi.php


(34)

menu/1.php check/logout.php 4 Setting

Akun

Merupakan Halaman untuk mengelola data profil dan akun pengguna pada aplikasi

index.php conn.php idx_accsetting.php act_accsetting.php idx_notifikasi.php menu/2.php check/logout.php

Tabel 4.5 Implementasi Antarmuka Kepala Pemasaran

No Menu Deskripsi Nama File

1 Stock Merupakan Halaman untuk melihat daftar stock jaket kulit index.php conn.php idx_stkjaket.php menu/1.php check/logout.php 2 Daftar

Permintaan Produk

Merupakan Halaman untuk mengelola data permintaan produk pada aplikasi

index.php conn.php idx_permintaan.php act_permintaan.php idx_notifikasi.php menu/3.php check/logout.php 5 Setting

Akun

Merupakan Halaman untuk mengelola data profil dan akun pengguna pada aplikasi

index.php conn.php idx_accsetting.php act_accsetting.php idx_notifikasi.php menu/2.php check/logout.php


(35)

4 Setting Inventory

Merupakan Halaman untuk mengelola daftar pelanggan pada aplikasi

index.php conn.php

idx_invsetting.php act_invsetting.php idx_notifikasi.php menu/2.php check/logout.php

4.2.Pengujian sistem

Tahap selanjutnya adalah tahap pengujian sistem. Tahap ini merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan – kesalahan ataupun kekurangan – kekurangan pada aplikasi yang dibangun. Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat telah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan aplikasi atau belum.

Pengujian perangkat lunak ini menggunakan pengujian black box. Pengujian

black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. 4.2.1. Rencana Pengujian

Rencana pengujian yang akan dilakukan pada perangkat lunak ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6 Rencana pengujian login dapa halaman user

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login

Menampilkan login Black box

Isi login Black box

Validasi username dan password Black box

Menampilkan halaman beranda Black box

Lupa password

Menampilkan lupa password Black box

Isi lupa password Black box

Verifikasi email Black box

Verifikasi hewan peliharaan Black box

Application Management

Menampilkan tambah data level Black box


(36)

Edit data level Black box

Hapus data level Black box

Menyimpan data level ke database Black box

Account Management

Menampilkan akun karyawan Black box

Menampilkan tambah data karyawan Black box

Menampilkan edit data karyawan Black box

Menampilkan hapus data karyawan Black box

Pengolahan data Supplier

Menampilkan data supplier Black box

Menampilkan tambah data supplier Black box

Menampilkan edit data supplier Black box

Menampilkan hapus data supplier Black box

Pengolahan data Pelanggan

Menampilkan data pelanggan Black box

Menampilkan tambah data pelanggan Black box

Menampilkan edit data pelanggan Black box

Menampilkan hapus data pelanggan Black box

Transaksi Produk

Menampilkan informasi transaksi produk Black box Menampilkan daftar permintaan produk Black box

Tambah permintaan produk Black box

Edit permintaan produk Black box

hapus permintaan produk Black box

Menyimpan data permintaan produk ke database Black box

Transaksi Bahan baku

Menampilkan informasi transaksi bahan baku Black box Menampilkan daftar pengadaan bahan baku Black box Menampilkan daftar penerimaan bahan baku Black box

Tambah pengadaan bahan baku Black box

Edit pengadaan bahan baku Black box

hapus pengadaan bahan baku Black box

Menyimpan data pengadaan dan penerimaan produk ke database


(37)

4.2.2. Prosedur Kasus Pengujian dan Hasil Pengujian alpha

Hasil implementasi perangkat lunak pembangunan sistem produksi jaket kulit pada PT Inti Jaya Leather ini diuji pada user sebagai Owner, kepala produksi, kepala gudang maupun kepala pemasaran di PT Inti Jaya Leather yang berbasis intranet

melalui spesifikasi perangkat sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik.

Pengujian perangkat lunak sistem pengawasan persediaan barang di PT Inti Jaya Leather menggunakan data uji berdasarkan fungsi yang terdapat didalam aplikasi.

1. Pengujian Login User

Berikut dapat dilihat pengujian dari login user dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.7 :

Tabel 4.7 Pengujian Login User

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username Contoh masukan : Username: admin

Data username yang dimasukan akan tampil pada masing-masing isian

Data username yang dimasukan tampil

[√] Diterima [ ] Ditolak

password contoh masukan: password : admin

Data password yang dimasukan akan tampil pada masing-masing isian

Data password yang dimasukan tampil

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

username contoh masukan: username : acd

Tampilkan pesan kesalahan “Maaf, User atau Password yang Anda Masukan Salah”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “Maaf, User atau Password yang Anda Masukan Salah”

[√] Diterima [ ] Ditolak

password contoh masukan: password : 123

Tampilkan pesan kesalahan “Maaf, User atau Password yang Anda Masukan Salah”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “Maaf, User atau Password yang Anda Masukan Salah”

[√] Diterima [ ] Ditolak


(38)

username contoh masukan: username :

Tampilkan pesan kesalahan “The answer you gave must contain only

alphanumeric characters and ., and spaces”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “The answer you gave must contain only

alphanumeric characters and ., and spaces”

[√] Diterima [ ] Ditolak

password contoh masukan: password :

Tampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

[√] Diterima [ ] Ditolak

2. Pengujian Lupa Password User

Berikut dapat dilihat pengujian dari lupa password user dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Pengujian Lupa Password User

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

email

contoh masukan:

email :

radhiani@gmail.com

Data email yang dimasukan akan tampil pada masing-masing isian

Data email yang dimasukan tampil

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

email

contoh masukan: email :

o0oqww122

Tampilkan pesan kesalahan “You have not given a correct e-mail address”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You have not given a correct e-mail address”

[√] Diterima [ ] Ditolak

email

contoh masukan: email :

Tampilkan pesan kesalahan “You have not given a correct e-mail address”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You have not given a correct e-mail address”

[√] Diterima [ ] Ditolak


(39)

3. Pengujian edit data karyawan

Berikut dapat dilihat pengujian dari edit data karyawan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.9 :

Tabel 4.9 Pengujian edit data karyawan

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama : radhian

Telepon : 085624369089

Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan dapat melanjutkan proses ubah data profil

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat melanjutkan proses ubah data profil

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama : Telepon :

Tampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

[√] Diterima [ ] Ditolak

4. Pengujian edit password karyawan

Berikut dapat dilihat pengujian dari edit password karyawan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.10.


(40)

Tabel 4.10 Pengujian edit password karyawan

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Password lama : 123456 Password baru : 654321

Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan dapat melanjutkan proses ubah password

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat melanjutkan proses ubah password

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Password lama : Password baru : 654321

Tampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

[√] Diterima [ ] Ditolak

5. Pengujian tambah data permintaan

Berikut dapat dilihat pengujian dari tambah data permintaan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.11 :

Tabel 4.11 Pengujian tambah data permintaan

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Form atribut pilih produk checked

Jika form checked, maka tombol simpan aktif dan dapat melanjutkan proses simpan data

form checked kemudian tombol simpan aktif dan dapat melanjutkan proses simpan data

[√] Diterima [ ] Ditolak


(41)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Form atribut pilih produk tidak checked

Jika form tidak checked, maka tombol simpan tidak aktif

form tidak checked, maka tombol simpan tidak aktif

[√] Diterima [ ] Ditolak

6. Pengujian edit data permintaan

Berikut dapat dilihat pengujian dari edit data permintaan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.12 :

Tabel 4.12 Pengujian edit data permintaan

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

produk Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Banyak produk :10 Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan dapat melanjutkan proses simpan data

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat melanjutkan proses simpan data

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Banyak produk : Tampilkan pesan

kesalahan “data gagal disimpan”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “data gagal disimpan”

[√] Diterima [ ] Ditolak

7. Pengujian tambah data bahan baku

Berikut dapat dilihat pengujian dari tambah data bahan baku dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.13 :


(42)

Tabel 4.13 Pengujian tambah data bahan baku

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama Bahan baku : Cat Jenis:obat-obatan Satuan:Liter Harga:50000

Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan dapat melanjutkan proses simpan data

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat melanjutkan proses simpan data

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama Bahan baku: Jenis:Barang: Satuan: Harga:

Tampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

[√] Diterima [ ] Ditolak

8. Pengujian edit data bahan baku

Berikut dapat dilihat pengujian dari edit data bahan baku dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.14 .

Tabel 4.14 Pengujian edit data Bahan baku

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama Bahan baku: Cat Jenis Bahan baku:obat-obatan

Satuan:Liter Harga:50000

Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan dapat melanjutkan proses simpan data

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat melanjutkan proses simpan data

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama Bahan baku: Tampilkan pesan

kesalahan “You have

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You


(43)

Jenis: Bahan baku: Satuan:

Harga:

not answered all required fields”

have not answered all required fields”

[ ] Ditolak

9. Pengujian tambah data pengadaan

Berikut dapat dilihat pengujian dari tambah data pengadaan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.15 :

Tabel 4.15 Pengujian tambah data pengadaan

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Form atribut pilih bahan baku checked

Jika form checked, maka tombol simpan aktif dan dapat melanjutkan proses simpan data

form checked, maka tombol simpan aktif dan dapat

melanjutkan proses simpan data

[√] Diterima [ ] Ditolak

Isi Banyak bahan baku : 10

Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan dapat melanjutkan proses simpan data

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat melanjutkan proses simpan data

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Form atribut pilih bahan baku tidak checked

Jika form tidak checked, maka tombol simpan tidak aktif

form tidak checked, maka tombol simpan tidak aktif

[√] Diterima [ ] Ditolak

Isi Banyak bahan baku : Tampilkan pesan kesalahan “masukan angka yang valid”

Tampilkan pesan kesalahan “masukan angka yang valid”

[√] Diterima [ ] Ditolakv


(44)

10.Pengujian edit data pengadaan

Berikut dapat dilihat pengujian dari edit data pengadaan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.16

Tabel 4.16 Pengujian edit data pengadaan

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Banyak bahan baku :10 Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan dapat melanjutkan proses simpan data

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat melanjutkan proses simpan data

[√] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Banyakbahan baku : Tampilkan pesan kesalahan “masukan angka yang valid”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “masukan angka yang valid”

[√] Diterima [ ] Ditolak

11.Pengujian tambah data penerimaan

Berikut dapat dilihat pengujian dari tambah data penerimaan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada tabel 4.17:

Tabel 4.17 Pengujian tambah data penerimaan

Kasus dan Hasil uji (Valid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih penerimaan

berdasarkan pengadaan

Jika form terisi atau benar dalam

pengisian, maka akan

Semua form terisi atau benar dalam pengisian, lalu dapat

[√] Diterima [ ] Ditolak


(45)

dapat melanjutkan proses simpan data

melanjutkan proses simpan data Kasus dan Hasil uji (Invalid Class)

Data Masukan Keluaran yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Tidak Pilih pengadaan Tampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

Dapat menampilkan pesan kesalahan “You have not answered all required fields”

[√] Diterima [ ] Ditolak

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sampel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak telah bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

4.2.4 Pengujian Beta

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu instansi yang bersangkutan dengan wawancara langsung kepada user yang bersifat pertanyaan mengenai kepuasan user

1.2.4.1 Rencana Pengujian Beta ( Wawancara )

Rencana pengujian yang akan dilakukan pada perangkat lunak ini dapat dilihat sebagai berikut :

1. Wawancara terhadap Owner :

1. Apakah aplikasi ini memudahkan dalam mengelola data user?

2. Menurut anda apakah fungsionalitas aplikasi ini memenuhi kebutuhan? 3. Apakah aplikasi ini memudahkan dalam mengelola data user?

4. Menurut anda, apakah aplikasi ini bermanfaat untuk mengendalikan persediaan bahan baku ?


(46)

2. Wawancara terhadap Kepala Produksi :

1. Apakah aplikasi ini memudahkan dalam mengelola transaksi keluar masuk bahan baku?

2. Apakah memudahkan dalam perencanaan pengadaan bahan baku? 3. Apakah ada saran untuk aplikasi yang dibuat?

3. Wawancara terhadap Kepala Gudang :

1. Apakah aplikasi ini memudahkan dalam memonitoring bahan baku dan produk?

2. Apakah sistem notifikasi di aplikasi ini sudah membantu anda? 3. Apakah ada saran untuk aplikasi yang dibuat?

2. Wawancara terhadap Kepala Pemasaran :

1. Apakah aplikasi ini membantu anda menjalankan peranan anda selaku kepala pemasaran?

2. Apakah ada saran untuk aplikasi yang dibuat?

1.2.4.2Hasil Pengujian Beta ( Wawancara ) 1. Jawaban dari Owner

Saya sebagai Owner dari perusahaan jaket kulit ini merasa cukup puas dengann aplikasi ini, sangat bermanfaat dan memudahkan dalam pengelolaan data user, supplier, pelanggan, bahan baku serta membantu dalam mengendalikan persediaan bahan baku.

Dari segi fungsionalitas aplikasi ini mudah untuk dipahami dan sudah cukup memenuhi kebutuhan perusahaan tetapi akan lebih baik jika ada perkembangan dan pemeliharaan yang lebih baik lagi untuk kedepanya. Untuk saran saya semua pegawai yang terlibat dalam sistem ini harus diberikan pelatihan lebih lanjut supaya lebih menguasai sistem yg dibuat.


(47)

2. Jawaban dari Kepala Produksi

Saya sebagai kepala produksi sangat membutuhkan aplikasi yang seperti ini, sangat membantu dalam data transaksi yang awalnya masih di catat pada kartu bahan baku sekarang sudah jauh lebih aman karena sudah dikemas secara terkomputerisasi, dan saya juga lebih mudah untuk mengelolanya.

Aplikasi ini memudahkan dalam menentukan jumlah pengadaan bahan baku karena aplikasi ini memberikan anjuran bahan baku yang harus di pesan untuk periode selanjutnya. Untuk saran diharapkan adanya pengembangan dari sistem produksi ini yaitu pengembangan dengan adanya kenaikan harga bahan baku.

3. Jawaban dari Kepala Gudang

Sebagai kepala gudang tugas saya hanya untuk memonitoring dan pengambil keputusan dalam hal pengadaan bahan baku dan permintaan produk, jadi sistem ini tidak terlalu terlihat manfaatnya untuk saya. Tetapi ada hal kecil yang cukup membantu saya yaitu tentang adanya sistem notifikasi untuk pengambilan keputusan tersebut, jadi saya tidak perlu konfirmasi lewat sms atau telepon kepada kepala produuksi dan kepala pemasaran, dan ini mempercepat pekerjaan saya.

4. Jawaban dari Kepala Pemasaran

Sistem ini cukup bermanfaat dan membantu saya selaku kepala pemasaran walaupun tidak begitu signifikan, sistem ini membantu pekerjaan saya lebih ringan dalam melakukan permintaan produk karena sekarang saya tinggal mengisi form permintaan produk. Untuk saran mungkin dengan adanya detail dari produk dan pelanggan nya lebih spesifik.

1.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta ( Wawancara )

Berdasarkan pengujian beta, dapat dilihat bahwa pembangunan sistem produksi di PT Inti Jaya Leather ini dapat memudahkan Kepala Produksi dalam mendapatkan informasi persediaan bahan baku, merencanakan pengadaan bahan baku untuk satu periodeke depan, memudahkan dalam mengelola transaksi keluar masuk bahan baku, memudahkan Kepala Gudang dalam memberikan izin permintaan bahan baku dan


(48)

produk dan memudahkan Kepala Pemasaran dalam mengola permintaan produk, namun agar aplikasi ini lebih baik lagi maka perlu adanya pengembangan dan pemeliharaan yang baik, para karyawan diberikan pelatihan agar lebih menguasai aplikasi, adanya pengembangan jika ada perubahan harga bahan baku dan pengembangan dari tampilan aplikasi agar para karyawan tidak jenuh.


(49)

125 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan pengujian blackbox dan wawancara, dimana pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian alpha dan beta terhadap perangkat lunak sistem produksi jaket kulit pada PT Inti Jaya Leather, maka kesimpulan yang didapat adalah :

1. Sistem produksi bahan baku ini dapat membantu kepala produksi dalam memperoleh data persediaan bahan baku secara akurat serta mempermudah proses pemesaan bahan baku.

2. Sistem produksi bahan baku ini dapat mempermudah kepala produksi dalam mengkalkulasi dan menentukan kapan bahan baku akan di pesan ke supplier.

5.2 Saran

Dari semua hasil yang telah dicapai saat ini, tentunya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki atau ditambah. Saran-saran terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Menambahkan field harga pada pemesanan dan penerimaan untuk menangani masalah perubahan data.

2. Membuat grafik pada kepala produksi dan kepala pemasaran menjadi modular.


(50)

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Elang DV no 55 Perumnas Cirebon

No Telp : 08999206660

Email : ianz.radhian@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2011 – 2015 : Program Strata 1 (S1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia 2003 – 2006 : SMAN 8 Cirebon

2000 – 2003 : SMPN 7 Cirebon 1994 – 2000 : SDN Gelatik Cirebon


(51)

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

RADHIAN

10110801

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2015


(52)

iv

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SIMBOL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Perusahaan ... 7

2.1.1 Sejarah Perusahaan... 7

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 7

2.1.4 Job Description ... 8

2.1.5 Logo Perusahaan ... 9

2.2 Landasan Teori ... 9

2.2.1 Sistem Informasi ... 9

2.2.1 Pengertian Produksi ... 9

2.2.1 Pengertian Sistem Produksi... 10

2.2.3 Persediaan Barang ... 11

2.2.3.1 Jenis Persediaan Barang ... 11


(53)

v

2.5 Diagran Konteks... 18

2.6 Kamus Data ... 18

2.7 Pengujian Sistem ... 19

2.7.1 Rencana Pengujian ... 19

2.7.2 Pengertian Black Box ... 19

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21

3.1 Analisis Sistem ... 22

3.1.1 Analisis Masalah ... 22

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 23

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 29

3.1.3.1 Aturan Bisnis Pada Sistem yang Sedang Berjalan ... 29

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 30

3.1.4.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 30

3.1.4.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 31

3.1.5 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 31

3.1.6 Analisis Metode Persediaan ... 34

3.1.7 Analisis Entity Relationship Diagram (ERD) ... 40

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 42

3.1.8.1 Diagram Konteks ... 43

3.1.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 44

3.1.9 Spesifikasi Proses ... 54

3.1.10 Kamus Data ... 62

3.2 Perancangan Sistem ... 65

3.2.1 Perancangan Sistem Basis Data ... 65

3.2.1.1 Skema Relasi ... 65

3.2.1.2 Diagram Relasi ... 66


(54)

vi

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 80

3.2.4.1 Perancangan Antarmuka Owner ... 80

3.2.5 Perancangan Pesan ... 86

3.2.6 Jaringan Sematik ... 87

BAB 4 IPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 97

4.1 Implementasi sistem ... 97

4.1.1 Lingkungan Implementasi Sistem ... 97

4.1.2 Implementasi Basis Data ... 98

4.1.3 Implementasi Antar Muka ... 102

4.2 Pengujian Sistem ... 107

4.2.1 Rencana Pengujian ... 107

4.2.2 Prosedur Kasus Pengujian dan Hasil Pengujian Alpha ... 109

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 119

4.2.4 Pengujian Beta ... 119

4.2.4.1 Rencana Pengujuan Beta ... 119

4.2.4.2 Hasil Pengujian Beta ... 120

2.2.1 Kesimpulan Pengujian Beta ... 121

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... 122


(55)

(56)

143

[2] Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

[3] Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

[4] Dhewanto, Wawan dan Falahah. 2007. ERP Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis. Bandung : Informatika

[5] Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen. 2001. Manajemen biaya : akutansi dan pengendalian. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

[6] FitzGerald, Gerry, Andra F. FitzGerald, Warren D. Stalling. Jr. 1981. Fundamental of System Analysis. New York : John Willey & Sons.

[7] Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.


(57)

iii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada yang Maha Kuasa Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya lah akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM PRODUKSI JAKET KULIT PADA PT INTI JAYA LEATHER” ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Program Strata Satu pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa segala usaha yang dilakukan dalam penulisan ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa bantuan dan saran dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

2. Ibu Istiqomah, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Utami Dewi, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Penguji 1 yang telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis.

4. Seluruh staf pengajar Program Studi Teknik Informatika yang telah membantu proses belajar penulis.

5. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

6. Kakak, Adik tersayang, Andriadhi dan Fariz Triadhi terima kasih atas kasih sayang, dukungan serta doanya.


(58)

iv

10. Sahabat-sahabatku, Odet Black, Iwan, dan Yogi terima kasih telah menjadi sahabat sekaligus keluarga.

11. Warung Disney, Erwin, Wawan, Tukang Batagor, Tukang Baso yang selalu setia dalam hal konsumsi sehari-hari

12. Teman-teman kosant, Andri, Lufdi, Fadli yang selalu tepat waktu dalam pembayaran listrik serta membantu penulis dalam menjaga keamanan dan ketertiban kosant.

13. Pihak-pihak lain yang membantu penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, 14 Agustus 2015


(59)

(60)

(61)

(1)

143

DAFTAR PUSTAKA

[1] Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : LPFE UI.

[2] Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

[3] Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

[4] Dhewanto, Wawan dan Falahah. 2007. ERP Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis. Bandung : Informatika

[5] Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen. 2001. Manajemen biaya : akutansi dan pengendalian. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

[6] FitzGerald, Gerry, Andra F. FitzGerald, Warren D. Stalling. Jr. 1981.

Fundamental of System Analysis. New York : John Willey & Sons.

[7] Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.

Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada yang Maha Kuasa Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya lah akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM PRODUKSI JAKET KULIT PADA PT INTI JAYA LEATHER” ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Program Strata Satu pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa segala usaha yang dilakukan dalam penulisan ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa bantuan dan saran dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

2. Ibu Istiqomah, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Utami Dewi, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Penguji 1 yang telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis.

4. Seluruh staf pengajar Program Studi Teknik Informatika yang telah membantu proses belajar penulis.

5. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

6. Kakak, Adik tersayang, Andriadhi dan Fariz Triadhi terima kasih atas kasih sayang, dukungan serta doanya.


(3)

iv

8. Asti Septiani, mantan kekasih yang selalu membantu dalam perbuatan ataupun doa nya dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-teman satu perjuangan, Yusuf Muharam, Harry Nuril Anwar, Fuad, Pralogi, Pia yang selalu mendukung, membantu dan mendoakan penulis. 10. Sahabat-sahabatku, Odet Black, Iwan, dan Yogi terima kasih telah menjadi

sahabat sekaligus keluarga.

11. Warung Disney, Erwin, Wawan, Tukang Batagor, Tukang Baso yang selalu setia dalam hal konsumsi sehari-hari

12. Teman-teman kosant, Andri, Lufdi, Fadli yang selalu tepat waktu dalam pembayaran listrik serta membantu penulis dalam menjaga keamanan dan ketertiban kosant.

13. Pihak-pihak lain yang membantu penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, 14 Agustus 2015


(4)

(5)

(6)