Suatu model klinis untuk manajemen strategis mutu dan biaya pelayanan, dibuat untuk memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan
dalam lama perawatan yang layak patut dan dengan manajemen sumber daya yang sesuai.
36
2. Pelayanan Fokus Pada Pasien
Patient Centered Care
Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan fokus pada pasien PFP. Inti konsep PFP terdiri dari 4 elemen :
37
a. Martabat dan Respek. Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati
dan menghargai pandangan dan pilihan pasien serta keluarga.
Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan
keluarga dimasukkan
dalam perencanaan
pelayanan dan
pemberian pelayanan kesehatan.
37
b. Berbagi informasi. Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi
informasi secara lengkap dengan pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat.
37
c. Partisipasi. Pasien
dan keluarga
didorong dan
didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan dan pengambilan keputusan serta pilihan pasien dan keluarga.
37
d. Kolaborasi kerjasama. Pasien
dan keluarga
adalah mitra
pemberi pelayanan
kesehatan. Pemberi pelayanan kesehatan bekerjasama dengan pasien dan
keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program.
37
3. Kolaborasi Interdisiplin
a. Pengertian Kolaborasi Kolaborasi adalah kerjasama yang formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok, organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kolaborasi memiliki kriteria melibatkan tenaga
ahli dengan keahlian yang berbeda dan dapat bekerjasama secara timbal balik.
38
Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi
tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. Kolaborasi dapat terjadi dalam waktu yang lama antara tenaga profesional kesehatan.
39
b. Kolaborasi Interdisiplin Masalah kesehatan pasien yang semakin kompleks menuntut
tenaga kesehatan untuk lebih saling ketergantungan. Pengaturan kolaborasi yang baik antara perawat dengan tenaga kesehatan lainnya
akan menghasilkan
kualitas pelayanan
meningkat. Kolaborasi
interdisiplin adalah kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kepada pasien dan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
16
Hubungan interdisiplin ditandai oleh hubungan yang positif, saling menghormati diantara semua disiplin ilmu dan profesi
kesehatan.
40
Hubungan perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain merupakan hubungan kolektif di tempat kerja yang mempengaruhi
konflik hubungan interpersonal dan kepuasan kerja. Hubungan interdisiplin, khususnya dengan dokter disebabkan oleh berbagai
faktor seperti
perbedaan jenis
kelamin, kualifikasi
akademik pendidikan, status sosial ekonomi, kurangnya pengertian dan simpati,
serta perselisihan saat perawat berusaha meningkatkan tanggung jawab profesionalnya.
12
Hubungan interdisiplin yang baik yang diterima oleh perawat meningkatkan kepuasan kerja perawat dan dapat diterapkan pada
tingkat individu
maupun rumah
sakit. Sebaliknya,
hubungan interdisiplin yang meningkatkan konflik akan menurunkan kepuasan
kerja perawat.
41
Kolaborasi interdisiplin harus memenuhi unsur tujuan bersama dan kemitraan, saling melengkapi dan saling ketergantungan, saling
menghormati, dan
pembagian kewenangan
klinis. Pembagian
kewenangan merupakan salah satu aspek yang paling kompleks dalam pengaturan kolaborasi interdisiplin. Sehingga dapat menimbulkan
terjadinya konflik interdisipliner.
8
4. Konflik