Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Aceh Dana Otonomi Khusus Di Provinsi Aceh

garis pantai sepanjang 1.660 km dan luas perairan laut hingga 15.264,06 km2. Mayoritas daratan Aceh dengan rata-rata ketinggian mencapai 125 m di atas permukaan laut merupakan kawasan hutan seluas 40,36dari wilayah Aceh. Didalamnya mengalir 199 sungai penting dan terdapat 35 gunung termasuk kawasan pegunungan dan Taman Nasional Gunung Leuser. Sedangkan wilayah terkecil ialah kawasan industri yang hanya seluas 0,07dari wilayah Aceh. Ibu kota Aceh ialah Banda Aceh. Pelabuhannya adalah Malahayati-Krueng Raya, Ulee Lheue, Sabang, Lhokseumawe dan Langsa. Aceh merupakan kawasan yang paling buruk dilanda gempa dan tsunami 26 Desember 2004. Beberapa tempat di pesisir pantai musnah sama sekali. Yang terberat adalah Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Singkil dan Simeulue. Lokasi suaka alamobjek wisata alam di Prov. Aceh ada di delapan lokasi, yaitu Taman Buru Lingge Isak, Cagar Alam Serbajadi, Taman Wisata dan Taman Laut Pulau Weh Sabang, Cagar Alam Jantho, Hutan untuk Latihan Gajah PLG, Taman Wisata Laut Kepulauan Banyak, dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil.

4.1.2 Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Aceh

Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan hasil produksi barang dan jasa dalam suatu wilayah tertentu biasanya 1 tahun. Data Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Aceh yang diperoleh dari BPS Provinsi Aceh dapat dilihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.2: Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Aceh tahun 2008-2015 Tahun Pertumbuhan Ekonomi 2008 1,88 2009 3,97 2010 5,32 2011 5,89 2012 5,14 2013 4,18 2014 4,68 2015 4,34 Sumber: BPS Provinsi Aceh, 2016 1 2 3 4 5 6 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Y Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Tahun 2008-2014 Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh mengalami peningkatan dan penurunan fluktuatif dimana pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Aceh adalah sebesar 1,88, dan pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Aceh adalah sebesar 4.34. pertumbuhan ekonomi terbaik sepanjang tahun 2008-2015 adalah pada tahun 2009 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2.09, dan pertumbuhan ekonomi terburuk sepanjang tahun 2008-2015 adalah pada tahun 2015 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar -0.34.

4.1.3 Dana Otonomi Khusus Di Provinsi Aceh

Otonomi khusus adalah kewenangan khusus yang diberikan kepada daerah tertentu untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri tetapi sesuai dengan hak dan aspirasi masyarakat didaerah tersebut. Kewenangan ini diberikan agar daerah tertentu dapat menata daerah dan bagian dari daerah tersebut agar lebih baik lagi dibidang tertentu sesuai dengan aspirasi daerahnya. Dana Otonomi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Berikut adalah jumlah Dana Otonomi Khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh dari tahun 2008-2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 dan gambar 4.3. Tabel 4.2 Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh Tahun 2008-2015 Tahun Dana Otonomi Khusus Rp 2008 1.472.132.897.000 2009 1.610.272.000.000 2010 1.612.837.640.000 2011 2.200.772.392.499 2012 2.769.894.866.100 2013 2.937.012.524.600 2014 3.850.037.274.702 2015 4.046.415.753.916 Sumber: BAPPEDA Provinsi Aceh, 2016 1.0E+12 1.5E+12 2.0E+12 2.5E+12 3.0E+12 3.5E+12 4.0E+12 4.5E+12 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 X Gambar 4.2 Grafik Jumlah Dana Otonomi Khusus Proovinsi Aceh Tahun 2008-2015 Tabel 4.2 dan Gambar 4.3 menjelaskan tentang pertambahan jumlah dana otonomi khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh selalu bertambah setiap tahun. Pada tahun 2008 jumlah Dana Otonomi Khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh sebesar Rp. 1.47 triliun, jumlah ini selalu meningkat setiap tahunnya, hingga pada tahun 2015 jumlah dana otonomi khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh sebesar Rp. 4.04 triliun. Pertambahan jumlah dana ini diakibatkan oleh besaran dana yang tersedia dalam APBN anggaran pendapatan dan belanja negara.

4.2 Deskripsi Penelitian