xx Jelasnya, T
a
- T
sh
= 9,55 x n
gesek rugibesi
Rugi
.......................................2.22
T
sh
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut [ B.L. Theraja hal 667 ]: Daya keluaran dalam Watt Pout = Pin -
∑ rugi - rugi Sehingga
T
sh
= 60
2 Watt
dalam keluaran
Daya n
N-m
Atau T
sh
= n
Watt dalam
keluaran Daya
55 ,
9
N-m...............2.23
II.7 Pengaturan Kecepatan Pada Motor Arus Searah
Sebagaimana telah diketahui bahwa di dalam motor DC berlaku persamaan [ V.K dan Rohit Mehta hal 337] :
E
a
= V
t
– I
a
R
a
Dimana E
a
=
A 60
n Z
P
Sehingga
A 60
n Z
P
= V
t
– I
a
R
a
........................................2.24
Atau n =
PZ A
R I
V
a a
t
60
Atau n = K
a a
t
R I
V
di mana K =
PZ A
60
.........................2.25 Tetapi V
t
– I
a
R
a
= E
a
Maka n = K
a
E
Atau n ~
a
E
...................................................2.26 Dimana :
T = torsi Newton – meter
K =
konstanta bergantung
pada ukuran fisik motor
Universitas Sumatera Utara
xxi
= fluksi setiap kutub Weber
a
I = arus jangkar Ampere
P = jumlah kutub
Z = jumlah konduktor
A = cabang paralel
Dengan demikian di dalam motor DC , kecepatan berbanding lurus dengan GGL balik E
a
dan berbanding terbalik dengan fluks per kutub Φ.
Umumnya pada setiap motor, torsi dan kecepatan merupakan faktor yang sangat penting. Ketika torsi meningkat, kecepatan motor akan berkurang dan sebaliknya. Telah
diketahui bahwa untuk motor DC berlaku [ B.L.Theraja hal 691] : n = K
a a
t
R I
V
= K
a
E
T
a
~ I
a
Jika fluks berkurang, dari persamaan 2.26, kecepatan motor akan meningkat tetapi dari persamaan 2.18, torsi motor berkurang. Hal ini tidak mungkin karena kecepatan motor
seharusnya hasil dari peningkatan torsi. Tentu saja, memang begitu didalam kasus ini. Ketika fluks berkurang sedikit, arus jangkar menjadi semakin besar. Begitu juga
sebaliknya, karena adanya pelemahan medan, torsi meningkat sesaat ke suatu nilai yang cukup tinggi bahkan melebihi torsi beban motor. Kelebihan torsi tersebut menyebabkan
motor mengalami percepatan dan GGL balik juga meningkat. Kecepatan motor yang stabil akhirnya dicapai ketika GGL balik telah telah meningkat sampai ke suatu nilai
dimana arus jangkar
a a
t a
R E
V I
dapat membangkitkan torsi yang cukup untuk memikul beban.
Universitas Sumatera Utara
xxii
II.8 Karakteristik Motor Arus Searah Penguatan Shunt