Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014
LAMPIRAN
Lampiran I Sampel Perusahaan
NO KODE
PERUSAHAAN
KRITERIA
SAMPEL
1 2 3
1 ADES √ √ √ 1
2 ADMG √ √ √ 2
3 AISA √ X X X
4 AKKU √ √ X X
5 AKPI √ X X X
6 ALDO √ √ √ 3
7 ALKA √ √ X X
8 ALMI √ √ X X
9 ALTO √ X X X
10 AMFG √ √ √ 4
11 APLI √ X X X
12 ARGO √ √ √ 5
13 ARNA √ X X X
14 ASII √ √ √ 6
15 AUTO √ √ √ 7
16 BATA √ √ X X
17 BIMA √ √ X X
18 BRAM √ √ X X
19 BRNA √ √ √ 8
20 BRPT √ X X X
21 BTON √ X X X
22 BUDI √ √ X X
23 CEKA √ √ X X
24 CINT √ X X X
25 CNTX √ X X X
26 CPIN √ √ √ 9
27 CTBN √ X √ 10
28 DAVO √ X X X
29 DJAK √ X X X
30 DLTA √ √ √ 11
31 DPNS √ √ √ 12
32 DVLA √ X X X
33 EKAD √ X X X
34 ERTX √ √ X X
35 ESTI √ √ X X
(2)
NO KODE PERUSAHAAN
KRITERIA
SAMPEL
1 2 3
37 FASW √ √ √ 14
38 FPNI √ √ X X
39 GDST √ X X X
40 GDYR √ √ X X
41 GGRM √ √ √ 15
42 GJTL √ X X X
43 HDTX √ X X X
44 HMSP √ √ √ 16
45 ICBP √ √ √ 17
46 IGAR √ √ X X
47 IKAI √ X X X
48 IKBI √ √ X X
49 IMAS √ √ X X
50 IMPC √ X X X
51 INAF √ √ √ 18
52 INAI √ X X X
53 INCI √ √ X X
54 INDF √ √ √ 19
55 INDR √ X X X
56 INDS √ √ X X
57 INKP √ √ √ 20
58 INRU √ √ √ 21
59 INTP √ √ √ 22
60 IPOL √ √ √ 23
61 ISSP √ X X X
62 ITMA √ √ X X
63 JECC √ √ √ 24
64 JKSW √ X X X
65 JPFA √ X X X
66 JPRS √ √ X X
67 KAEF √ √ √ 25
68 KARW √ X X X
69 KBLI √ X X X
70 KBLM √ √ √ 26
71 KBRI √ √ √ 27
(3)
NO KODE PERUSAHAAN
KRITERIA
SAMPEL
1 2 3
73 KIAS √ √ X X
74 KICI √ √ X X
75 KLBF √ √ √ 28
76 KRAH √ X X X
77 KRAS √ √ √ 29
78 LION √ X X X
79 LMPI √ √ X X
80 LMSH √ √ √ 30
81 LPIN √ X X X
82 MAIN √ X X X
83 MASA √ √ √ 31
84 MBTO √ X √ 32
85 MERK √ X X X
86 MLBI √ √ X X
87 MLIA √ √ X X
88 MRAT √ X X X
89 MYOR √ X X X
90 MYRX √ √ X X
91 MYTX √ √ √ 33
92 NIKL √ √ √ 34
93 NIPS √ √ √ 35
94 PAFI √ X X X
95 PBRX √ √ X X
96 PICO √ X X X
97 POLY √ √ X X
98 PRAS √ √ X X
99 PSDN √ √ X X
100 PTSN √ √ √ 36
101 PYFA √ √ √ 37
102 RICY √ X X X
103 RMBA √ √ √ 38
104 ROTI √ √ √ 39
105 SAIP √ X X X
106 SCCO √ √ X X
107 SCPI √ X X X
(4)
NO KODE PERUSAHAAN
KRITERIA
SAMPEL
1 2 3
109 SIDO √ X X X
110 SIMA √ X X X
111 SIMM √ X X X
112 SIPD √ √ √ 41
113 SKBM √ X X X
114 SKLT √ X X X
115 SMBR √ √ X X
116 SMCB √ X X X
117 SMGR √ √ X X
118 SMSM √ √ √ 42
119 SOBI √ X X X
120 SPMA √ √ √ 43
121 SQBI √ X X X
122 SRIL √ X X X
123 SRSN √ √ X X
124 SSTM √ √ X X
125 STTP √ X X X
126 SULI √ X X X
127 TBMS √ X X X
128 TCID √ √ √ 44
129 TIRT √ √ √ 45
130 TKIM √ √ √ 46
131 TOTO √ √ √ 47
132 TPIA √ √ √ 48
133 TRIS √ X X X
134 TRST √ √ Χ X
135 TSPC √ √ X X
136 ULTJ √ √ X 49
137 UNIC √ √ X X
138 UNIT √ √ X X
139 UNTX √ √ X X
140 UNVR √ √ √ 50
141 VOKS √ √ X X
142 WIIM √ X X X
143 WTON √ X X X
(5)
LAMPIRAN II
Daftar Pengungkapan Corporate Social Responsibility Perusahaan
NO KATEGORI NILAI
LINGKUNGAN
1 Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk mengurangi polusi.
2 Operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.
3 Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi.
4 Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengelolaan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.
5 Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas.
6 Penggunaan material daur ulang.
7 Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan.
8 Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.
9 Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan.
10 Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah.
11 Pengelolaan limbah.
12 Riset mengenai pengelolaan limbah.
13 Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan.
14 Perlindungan lingkungan hidup.
ENERGI
1 Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.
2 Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
3 Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
4 Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.
5 Peningkatan efisiensi energi dan produk.
6 Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.
7 Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan.
KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA 1 Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
2 Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental.
3 Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja.
(6)
5 Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.
6 Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
7 Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.
8 Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
LAIN-LAIN TENTANG TENAGA KERJA
1 Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita /orang cacat.
2 Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam tingkat managerial.
3 Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/ orang cacat dalam pekerjaan.
4 Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat.
5 Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja.
6 Memberikan bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan.
7 Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.
8 Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan.
9 Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan.
10 Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi.
11 Pengungkapan persentase gaji untuk pensiun.
12 Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan.
13 Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan.
14 Mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada.
15 Mengungkapkan disposisi staff dimana staff ditempatkan.
16 Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka.
17 Mengungkapkan statistik tenaga kerja, misalnya penjualan per tenaga kerja.
18 Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut.
19 Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenagakerja.
20 Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.
21 Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan keputusan dan motivasi kerja.
22 Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan.
23 Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah.
24 Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh.
25 Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja.
26 Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan.
27 Peningkatan kondisi kerja secara umum.
28 Informasi reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja.
(7)
PRODUK
1 Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasan.
2 Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.
3 Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk.
4 Pengungkapan bahwa produk memenuhi standar keselamatan.
5 Membuat produk lebih aman untuk konsumen.
6 Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan.
7 Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk.
8 Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan.
9 Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan.
10 Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat.
KETERLIBATAN MASYARAKAT 1 Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung
aktivitas masyarakat, pendidikan, dan seni.
2 Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar.
3 Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat.
4 Membantu riset media.
5 Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni.
6 Membiayai program beasiswa.
7 Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat.
8 Mensponsori kampanye nasional.
9 Mendukung pengembangan industri lokal.
UMUM
1 Pengungkapan tujuan kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
2 Informasi hubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebut di atas.
(8)
LAMPIRAN III
Data ROA, Ln Total Aset, dan PBV Tahun 2011-2012
NO KODE 2011 2012
ROA Ln Total Aset PBV ROA Ln Total Aset PBV
1 ADES 8.18 12.66 4.74 21.43 12.87 5.42
2 ADMG 5.41 15.47 0.88 1.4 15.57 0.46
3 ALDO 4.64 12.01 2.49 6.62 12.12 2.74
4 AMFG 12.52 14.8 1.33 11.13 14.95 1.47
5 ARGO 8.21 14.35 3.57 6.57 14.4 1.52
6 ASII 13.73 18.84 3.95 12.48 19.02 3.43
7 AUTO 15.82 15.75 2.78 12.79 15.99 2.6
8 BRNA 6.8 13.37 0.96 7.07 13.55 1.6
9 CPIN 26.7 15.99 5.7 21.71 16.32 7.32
10 CTBN 29.42 14.61 2.58 12.78 14.76 2.55
11 DLTA 21.79 13.45 3.12 28.64 13.52 6.83
12 DPNS 3.85 12.05 1.79 11.16 12.12 0.82
13 ETWA 11.75 13.33 1.11 3.09 13.77 0.69
14 FASW 2.68 15.41 6.02 0.09 15.53 3.5
15 GGRM 12.68 17.48 4.86 9.8 17.54 4.07
16 HMSP 41.62 16.77 16.76 37.89 17.08 19.73
17 ICBP 13.57 16.53 2.83 12.86 16.69 3.79
18 INAF 3.31 13.92 0.83 3.57 13.98 1.57
19 INDF 9.13 17.79 1.28 8.06 17.89 1.5
20 INKP 0.05 17.86 0.37 0.75 17.97 0.19
21 INRU 0.77 14.88 1.61 0.99 14.92 1.62
22 INTP 19.84 16.71 3.99 20.93 16.94 4.26
23 IPOL 2.01 14.77 0.75 2.65 14.82 0.5
24 JECC 4.74 13.34 0.71 4.48 13.47 2.01
25 KAEF 9.57 14.4 1.51 9.68 14.54 2.86
26 KBLM 2.96 13.37 0.52 3.3 13.49 0.57
27 KBRI 2.61 13.52 0.64 4.93 13.51 0.61
28 KLBF 2.79 15.92 5.3 1.79 16.05 7.3
29 KRAS 1.21 16.88 1.28 0.76 17.02 0.94
30 LMSH 11.21 11.49 0.84 32.21 11.76 1.03
31 MASA 3.01 15.37 1.73 0.05 15.65 1.15
32 MBTO 7.88 13.2 1.1 7.47 13.32 0.94
33 MYTX 6.52 14.42 5.17 7 14.4 9.03
34 NIKL 2.09 13.73 1.48 5.85 13.88 1.35
35 NIPS 3.99 13 0.48 4.1 13.17 0.38
(9)
NO KODE 2011 2012
ROA Ln Total Aset PBV ROA Ln Total Aset PBV
37 PYFA 4.38 11.68 1.14 3.91 11.81 1.08
38 RMBA 4.83 15.66 2.55 4.66 15.75 2.18
39 ROTI 15.27 13.53 6.16 12.38 14 10.48
40 SIAP 2 12 0.57 1.84 12.12 0.68
41 SIPD 0.89 14.78 0.4 0.46 15 0.37
42 SMSM 19.29 13.94 2.92 18.63 14.18 4.43
43 SPMA 2.13 14.25 0.48 2.4 14.32 0.56
44 TCID 12.38 13.93 1.52 11.92 14.04 2.02
45 TIRT 0.6 13.44 0.47 4.74 13.42 0.67
46 TKIM 1.98 16.96 0.42 1.3 17.07 0.35
47 TOTO 16.28 14.1 3.26 15.5 14.23 3.67
48 TPIA 5.53 16.49 1.1 5.17 16.6 1.92
49 ULTJ 4.65 14.59 2.22 14.6 14.69 2.29
(10)
LAMPIRAN IV
Data ROA, Ln Total Aset, dan PBV Tahun 2013-2014
NO KODE 2013 2014
ROA Ln Total Aset PBV ROA Ln Total Aset PBV
1 ADES 12.62 12.99 4.46 6.14 13.13 2.8
2 ADMG 0.35 15.71 0.22 5.3 15.57 0.17
3 ALDO 7.49 12.61 2.6 5.9 12.78 2.6
4 AMFG 9.56 15.07 1.1 11.7 15.18 1.14
5 ARGO 3.49 14.66 1.23 20.8 14.41 2.74
6 ASII 10.42 19.18 2.59 9.37 19.27 2.6
7 AUTO 8.39 16.35 1.84 6.65 16.48 2.08
8 BRNA 1.09 13.93 1.03 4.27 14.1 1.39
9 CPIN 16.08 16.57 5.56 8.37 16.85 5.68
10 CTBN 13.96 15.02 1.95 9.8 14.98 2.55
11 DLTA 31.2 13.67 8.99 29.04 13.8 9.33
12 DPNS 74.84 11.39 0.7 5.4 12.5 0.5
13 ETWA 1.07 13.51 0.79 10.68 14.1 0.59
14 FASW 4.38 15.55 3.22 1.55 15.53 2.47
15 GGRM 8.63 17.74 2.75 9.27 17.87 3.66
16 HMSP 39.48 17.12 19.32 35.87 17.16 27.35 17 ICBP 10.51 16.87 4.48 10.16 17.03 5.26
18 INAF 4.19 14.07 0.8 0.09 14.03 1.98
19 INDF 4.38 18.17 1.51 5.99 18.26 1.45
20 INKP 3.26 18.23 0.27 1.94 18.21 0.2
21 INRU 1.17 15.18 0.97 0.44 15.22 1.01
22 INTP 18.84 17.09 3.2 18.26 17.17 3.96
23 IPOL 3.42 15.04 0.37 1.44 15.08 0.4
24 JECC 1.82 14.03 2.92 2.24 13.87 1.94
25 KAEF 8.72 14.72 2.02 7.97 14.9 4.75
26 KBLM 1.17 13.39 0.66 3.16 13.38 0.61
27 KBRI 3.07 13.57 0.63 1.35 14.07 0.65
28 KLBF 1.36 16.24 6.89 1.04 16.33 9.3
29 KRAS 0.57 17.18 0.6 6.04 17.29 0.67
30 LMSH 10.15 11.86 0.7 5.29 11.84 0.55
31 MASA 0.57 15.85 0.78 0.08 15.86 0.84
32 MBTO 2.64 13.32 0.72 0.47 13.33 0.47
33 MYTX 2.38 14.55 4.32 7.75 14.52 0.9
34 NIKL 0.22 14.23 0.79 5.88 14.22 0.7
35 NIPS 4.24 13.59 0.99 4.15 14 1.43
(11)
NO KODE 2013 2014
ROA Ln Total Aset PBV ROA Ln Total Aset PBV
37 PYFA 3.54 12.07 0.84 1.54 12.05 0.77
38 RMBA 11.29 16.03 4.68 22.23 16.14 17.41
39 ROTI 8.67 14.41 6.56 8.8 14.57 7.76
40 SIAP 2.12 12.51 0.76 0.15 15.42 1.22
41 SIPD 0.27 14.96 0.37 0.07 14.84 0.39
42 SMSM 19.88 14.34 4.93 24.09 14.37 5.97
43 SPMA 1.35 14.38 0.41 2.32 14.55 0.38
44 TCID 10.92 14.19 2.02 9.41 14.43 2.8
45 TIRT 19.07 13.49 0.89 3.24 13.47 0.83
46 TKIM 1.04 17.28 0.25 0.76 17.33 0.2
47 TOTO 13.55 14.37 3.68 14.49 14.52 3.19
48 TPIA 0.58 16.96 0.93 0.95 16.99 0.93
49 ULTJ 11.56 14.84 6.45 4.29 14.92 4.91
(12)
LAMPIRAN V
Hasil Analisis Regresi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PBV CSR ROA FIRM SIZE
N 200 200 200 200
Normal Parametersa,,b Mean 3.5170 .0896 9.2117 14.8796
Std. Deviation 6.64850 .04354 11.08295 1.72316 Most Extreme
Differences
Absolute .307 .167 .204 .074
Positive .261 .167 .171 .074
Negative -.307 -.074 -.204 -.053
Kolmogorov-Smirnov Z 4.346 2.359 2.888 1.042
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .227
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PBV CSR ROA FIRM SIZE
N 200 200 200 200
Normal Parametersa,,b Mean .5112 -2.5494 1.5229 2.6934
Std. Deviation 1.13513 .56291 1.38829 .11526 Most Extreme
Differences
Absolute .058 .158 .081 .053
Positive .058 .090 .048 .053
Negative -.032 -.158 -.081 -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .824 2.230 1.142 .753
Asymp. Sig. (2-tailed) .506 .249 .147 .623
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(13)
(14)
(15)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001
CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917 .898 1.113 ROA .408 .030 .680 13.504 .000 .994 1.006 FIRM
SIZE
.678 .205 .176 3.315 .001 .896 1.116
a. Dependent Variable: PBV
Setelah Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000
LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264 .872 1.147 LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000 .993 1.007 LN_FIRM
SIZE
2.541 .580 .258 4.382 .000 .878 1.139
(16)
(17)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .712a .506 .499 4.70659 1.700
a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV
Setelah Transformasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .635a .403 .394 .88360 2.033
a. Predictors: (Constant), LN_FIRM SIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001
CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917
ROA .408 .030 .680 13.504 .000
FIRM SIZE .678 .205 .176 3.315 .001
(18)
Setelah Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000
LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264
LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000
LN_FIRMSIZ E
2.541 .580 .258 4.382 .000
a. Dependent Variable: LN_PBV
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .712a .506 .499 4.70659 1.700
a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV
Setelah Transformasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .635a .403 .394 .88360 2.033
a. Predictors: (Constant), LN_FIRMSIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV
(19)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4454.521 3 1484.840 67.030 .000a
Residual 4341.795 196 22.152
Total 8796.316 199
a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV
Setelah Transformasi
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 103.388 3 34.463 44.141 .000a
Residual 153.026 196 .781
Total 256.413 199
a. Predictors: (Constant), LN_FIRMSIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001
CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917
ROA .408 .030 .680 13.504 .000
FIRM SIZE .678 .205 .176 3.315 .001
(20)
Setelah Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000
LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264
LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000
LN_FIRMSIZ E
2.541 .580 .258 4.382 .000
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, Ira Robiah, 2013. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012), Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Asrarsani, Andi Mursyid, 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Bursa Efek Indonesia. Website www.idx.co.id
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta, 2011.
Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri, 2012. Teori Akuntansi Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
Hilmi, Utari dan Ali, Syaiful, 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006), Simposium Nasional Akuntansi.
Ismail, Solihin, 2009. Corporate Social Responsibility: from Charity to Sustainability, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2015. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Prenada Media Group, Jakarta. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi
Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kusumadilaga, Rimba, 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Lubis, Ade Fatma & Putra, Adi Syah, 2012. Manajemen Keuangan Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan. Medan:USU Press.
(22)
Mahendra dj, Alfredo, 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan (Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Moderating) Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.
Nugraha, Vendi Cahya, 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Earnings Management) dalam Industri Manufaktur dan Non Manufaktur Periode 2001-2006 di Indonesia, Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Peraturan Menteri Keuangan No. 02/PMK-03/2010 Tentang Biaya Promosi dan Daftar Nominatif. portal.mahkamahkonstitusi.go.id.
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 Tentang Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL).
Rahardjo, Budi, 2007. Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Romauli, Rifeald, 2012. Implementasi ISO 26000 dan Pelaporan Serta
Pengungkapan Berdasarkan Standar Global Reporting Intiative (Studi Kasus pada PT. Indah Kiat Pulp&Paper Tbk.), Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.
Sembiring, Eddy Rismanda, 2005. Karakteristik dan Pengaruh Penerapan
Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.
Sinulingga, Sukaria, 2010. Analisis Lingkungan Usaha, USU Press, Medan. Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam, CV Alfabeta, Bandung. Undang – undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Bab IV pasal
66 dan Bab V pasal 74.
Wibisono, Yusuf, 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Fasco Publishing, Gresik.
Wihardjo, Djoko Satrio, 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011), Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
www.globalreporting.org www.sahamok.com
(23)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian sebab akibat (causal research). Penelitian ini betujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu apakah corporate social responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3.2 Batasan Operasional
Batasan operasional dari penelitian ini adalah :
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu Corporate Social Responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran perusahaan.
2. Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 sampai tahun 2014 dan menerbitkan laporan tahunan serta mengungkapkan tanggung jawab sosial selama periode tersebut.
(24)
3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Sesuai dengan judul dan hipotesis yang telah ditentukan, maka variabel yang digunakan yaitu variabel independen yang terdiri dari Corporate Social Responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel independennya adalah nilai perusahaan.
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen sering juga dsebut sebagai variabel bebas, variabel stimulus, prediktor, atau antecedent. Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Corporate Social Responsibility
Indeks pengungkapan CSR berdasarkan standar GRI (Global Reporting Initiative), yaitu sebagai berikut :
a) Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator) b) Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator) c) Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practice performance indicator) d) Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performance indicator)
e) Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)
f) Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance indicator) Perhitungan CSRI tersebut menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSRI diberi nilai 1 apabila diungkapkan, dan nilai 0 apabila
(25)
tidak diungkapkan. Setiap item akan dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor perusahaan. Adapun rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut:
Keterangan:
CSRIj = Corporate Social Responsibility Perusahaan index perusahaan j
Σxj = Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j Nj = Jumlah item untuk perusahaan j, Nj<78 (Versi GRI)
Namun, ada indikator-indikator lain untuk mengukur CSR yang dikemukakan oleh Sembiring (2005) yaitu :
a. Lingkungan b. Energi
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja d. Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja e. Produk
f. Keterlibatan Masyarakat g. Umum
Adapun rumus perhitungan pengungkapan CSR menurut Sembiring (2005) adalah :
CSRIj = ∑x�
N�
CSRD = � �
(26)
Keterangan :
CSRD : Indeks Pengungkapan Perusahaan
V : Jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan oleh perusahaan M : Jumlah item yang diharapkan diungkapkan oleh perusahaan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Sembiring (2005), dikarenakan indikator yang digunakan lebih terinci dan mudah dipahami. Rincian dari indikator tersebut dapat dilihat pada daftar lampiran I.
2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan (Sudana, 2009). Profitabilitas merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
ROA = Laba Setelah Pajak
(27)
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan tercermin dari total aset yang dimiliki, semakin besar aset perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan, begitupun sebaliknya. Ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan logaritma natural dari total aktiva, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut (Budiasih, 2009) dalam (Wihardjo, 2014) :
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV (price book value) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya (Wihardjo, 2014). Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
(28)
Berikut ini rumus yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan :
Identifikasi Variabel dan definisi operasional secara terperinci disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Jenis Variabel
Nama Variabel Definisi Pengukuran
Skala
Independen CSR
Bentuk tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan sekitar perusahaan
CSRIj = �
M Rasio
Independen Profitabilitas
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber yang dimiliki perusahaan (diukur dengan ROA)
Laba Setelah Pajak
Total Aset Rasio
Independen
Ukuran perusahaan
Cerminan dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan
Log Natural (Total Aktiva)
Rasio
Dependen Nilai perusahaan
Kemampuan perusahaan
meningkatkan saham dan penilaian atas perusahaan
harga saham per lembar nilai buku perlembar saham� 100
Rasio
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dapat didefinisikan sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
PBV = harga saham per lembar
(29)
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2005:72).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 yang terdiri dari sektor industri dasar dan kimia (subsektor pulp dan kertas, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, logam dan sejenisnya, keramik porselen dan kaca, plastic dan kemasan, serta semen), sektor aneka industri (subsektor elektronika, kabel, alas kaki, mesin dan alat berat, otomotif dan komponen, serta tekstil dan garmen), sektor barang konsumsi (subsektor rokok, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, peralatan rumah tangga, makanan dan minuman, serta farmasi).
Menurut Sugiyono (2005:72) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan pengambilan sampel tersebut adalah :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sesuai dengan tahun pengamatan 2011-2014
2. Perusahaan menerbitkan laporan tahunan secara berkala sesuai periode tahun pengamatan
3. Memiliki data yang lengkap sesuai variabel yang digunakan dalam penelitian
(30)
Berikut ini merupakan rincian kriteria pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian :
Tabel 3.2
Kriteria Pemilihan Sampel
KETERANGAN JUMLAH PERUSAHAAN
Jumlah perusahaan yang terdaftar di
BEI tahun 2011-2014 144
Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan secara berkala sesuai periode tahun pengamatan
(55) Perusahaan yang memiliki data
lengkap sesuai variabel yang digunakan dalam penelitian
(39) Jumlah perusahaan yang memenuhi
kriteria sampel 50
Total sampel yang digunakan dalam
penelitian (50x4) 200
Sampel dapat dilihat pada Lampiran I. Sumber: (Olah data penulis)
3.5 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder bisa merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi. Sumber data yang digunakan adalah data yang berasal dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan (http://www.sahamok.com/contoh-perusahaan-manufaktur/) untuk mengetahui jenis-jenis perusahaan manufaktur yang terdapat di Indonesia.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, dilakukan dengan cara melakukan penelusuran laporan tahunan perusahaan yang memenuhi kriteria sampel untuk menghitung
(31)
item CSR, ukuran perusahaan dan data keuangan perusahaan untuk melihat tingkat rasio ROA yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) serta mempelajari sumber lain dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah : 3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis data. Dalam Uji normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05 dan suatu data dikatakan tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di bawah 0,05.
3.7.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Deteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat
(32)
dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolinearitas jika nilai VIF < 10 dan tolerance value > 0,10 namun jika nilai VIF >10 dan tolerance value < 0,10 maka terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2011:105).
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini dapat dideteksi dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
(33)
3.7.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan adanya korelasi antar error term pada data time series. Implikasi dari adanya gangguan autokorelasi pada hasil estimasi adalah parameter hasil estimasi tidak lagi memiliki standard error yang minimum sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan standard error tersebut dapat memberikan hasil yang misleading. Pengujian ada tidaknya gangguan autokorelasi pada model regresi dilakukan dengan Durbin Watson Test. Berikut ini tabel kriteria autokorelasi :
Tabel 3.3 Kriteria Autokorelasi
Hipotesis nol Hasil Keputusan
Tidak ada autokorelasi 0 < d < d1
Tolak
Tidak ada autokorelasi positif
d1 < d < du
No decision
Tidak ada autokorelasi negatif
4-dl < d < 4
Tolak
Tidak ada autokorelasi negatif
4-du < d < 4-dl
No decision
Tidak ada autokorelasi, positif dan negatif
Du < d < 4-du Tidak ditolak
3.8 Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Persamaan regresi ganda dirumuskan:
(34)
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan a = Konstanta
b = Koefisien Regresi X1 = CSR
X2 = Profitabilitas X3 = Ukuran Perusahaan
e = Tingkat error atau kesalahan dalam uji hipotesis ini. Dalam pengujian hipotesis ini, digunakan :
3.8.1 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
3.8.2 Uji statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat
(35)
(Ghozali, 2011:98). Taraf signifikan pengujian ini adalah (α=0,05). Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value <α dan Ha
ditolak apabila p value >α.
3.8.3 Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria jika nilai signifikan >0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan ≤0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
(36)
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pengungkapan Corporate Social Responsibility Perusahaan
Perusahaan yang dijadikan sampel dalam awal penelitian ini sebanyak 71 perusahaan manufaktur yang terdiri dari berbagai 41tatistic, namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata hanya 50 perusahaan yang memiliki data lengkap sesuai dengan variabel yang digunkaan dalam penelitian. Oleh sebab itu, jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 perusahaan. Pengukuran pengungkapan Corporate Social Responsibility mengacu kepada indikator yang diungkapkan oleh Sembiring (2005) yang terdiri dari 7 kategori yang kemudian dirinci menjadi 79 item pengungkapan yang meliputi 14 item untuk kategori lingkungan, 7 item untuk kategori 41tatis, 8 item untuk kategori kesehatan dan keselamatan kerja, 29 item untuk kategori lain-lain tentang tenaga kerja, 10 item untuk kategori produk, 9 item untuk kategori keterlibatan masyarakat, dan 2 item untuk kategori umum. Rumus yang digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR yaitu jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan oleh perusahaan dibagi dengan jumlah item yang diharapkan diungkapkan oleh perusahaan. Perhitungan pengungkapan CSR tersebut menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item pengungkapan diberi nilai 1 apabila diungkapkan, dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan yang kemudian
(37)
dijumlahkan untuk memperoleh total skor perusahaan. Berikut ini merupakan tabel pengungkapan CSR perusahaan untuk tahun 2011-2015.
Tabel 4.1
Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2011
NO Nama Perusahaan Luas Pengungkapan Jumlah Indeks (%) I II III IV V VI VII
1 Akasha Wira
International 1 1 1 1 0 0 0 4 5,06
2 Polychem Indonesia 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
3 Alkindo Naratama 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
4 Asahimas Flat Glass 2 0 2 0 0 4 0 8 10,12
5 Argo Pantes 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53
6 Astra International 2 0 0 0 0 2 0 4 5,06
7 Astra Auto Part 2 1 1 3 0 3 0 10 12,65
8 Berlina 2 0 0 3 2 1 0 8 10,12
9 Charoen Pokphand
Indonesia 0 0 0 0 1 3 1 5 6,32
10 Citra Turbindo 2 0 0 0 0 3 1 6 7,59
11 Delta Djakarta 0 0 1 3 0 3 0 7 8,86
12 Duta Pertiwi Nusantara 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
13 Eterindo Wahanatama 0 0 0 1 0 1 0 2 2,53
14 Fajar Surya Wisesa 2 1 0 0 0 2 1 6 7,59
15 Gudang Garam 1 0 0 0 0 3 1 5 6,32
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna 2 0 0 0 0 2 1 5 6,32
17 Indofood CBP Sukses
Makmur 2 0 0 2 0 3 0 7 8,86
18 Indofarma 1 0 0 3 0 2 1 7 8,86
19 Indofood Sukses
Makmur 3 0 2 2 2 3 0 12 15,18
20 Indah Kiat Pulp &
Paper 4 1 1 2 2 2 0 12 15,18
21 Toba Pulp Lestari 1 0 1 3 0 1 1 7 8,86
22 Indocement Tunggal
Prakasa 0 1 0 2 0 2 0 5 6,32
23 Indopoly Swakarsa
Industry 2 0 0 1 0 3 0 6 7,59
24 Jembo Cable Company 0 0 0 4 0 0 0 4 5,06
25 Kimia Farma 1 0 1 1 2 2 1 8 10,12
26 Kabelindo Murni 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
27 Kertas Basuki Rahmat
Indonesia 0 0 0 1 0 2 0 3 3,79
28 Kalbe Farma 3 1 0 3 1 1 0 9 11,39
29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45
(38)
31 Multi Strada Arah
Sarana 1 0 0 2 0 2 0 5 6,32
32 Martina Berto 3 0 0 1 0 4 0 8 10,12
33 Apac Citra Centertex 2 0 0 2 1 2 0 7 8,86
34 Pelat Timah Nusantara 2 0 0 0 2 2 0 6 7,59
35 Nippres 0 0 0 0 0 3 0 3 3,79
36 Sat Nusa Persada 0 0 0 3 0 2 0 5 6,32
37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 0 2 2,53
38 Bentoel International
Investama 1 0 0 0 1 1 0 3 3,79
39 Nippon Indosari
Corporindo 0 0 1 2 0 3 0 6 7,59
40 Sekawan Inti Pratama 2 0 0 5 0 0 0 7 8,86
41 Siearad Produce 0 0 0 2 0 2 1 5 6,32
42 Selamat Sempurna 0 0 1 4 0 2 0 7 8,86
43 Suparma 2 0 0 1 0 3 0 6 7,59
44 Mandom Indonesia 1 0 0 1 0 2 1 5 6,32
45 Tirta Mahakam
Resources 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53
46 Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia 3 0 1 2 2 3 0 11 13,92
47 Surya Toto Indonesia 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
48 Chandra Asri
Petrochemical 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86
49 Ultrajaya Milk Industry 0 0 0 0 0 4 0 4 5,06
50 Unilever Indonesia 2 0 0 2 2 4 0 10 12,65
Sumber : pengolahan data penulis (2015) Keterangan :
I : Lingkungan II : Energi
III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk
VI : Keterlibatan Masyarakat VII : Umum
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011, perusahaan hanya mengungkapkan 2,53% sampai 16,45%. Jumlah indeks di tahun 2011 yaitu 369,35 dengan rata-rata 7,39%. Untuk tahun 2011, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 16,45% pada PT. Krakatau Steel Tbk dan indeks
(39)
pengungkapan terendah yaitu 2,53% pada 4 perusahaan yaitu PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk, PT.Tirta Mahakam Resources Tbk, serta PT. Argo Pantes Tbk.
Tabel 4.2
Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2012
NO Nama Perusahaan Luas Pengungkapan Jumlah Indeks (%) I II III IV V VI VII
1 Akasha Wira
International 1 1 1 0 1 1 1 6 7,59
2 Polychem Indonesia 0 0 1 2 0 0 0 3 3,79
3 Alkindo Naratama 1 0 0 0 2 1 0 4 5,06
4 Asahimas Flat Glass 3 1 1 0 2 4 1 12 15,18
5 Argo Pantes 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
6 Astra International 3 1 0 0 1 2 0 7 8,86
7 Astra Auto Part 3 0 1 3 0 3 0 10 12,65
8 Berlina 3 0 1 3 2 1 0 10 12,65
9 Charoen Pokphand
Indonesia 0 0 0 0 1 3 1 5 6,32
10 Citra Turbindo 3 2 1 2 2 2 0 12 15,18
11 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 2 0 2 2,53
12 Duta Pertiwi
Nusantara 1 0 0 1 0 1 0 3 3,79
13 Eterindo
Wahanatama 2 0 1 2 0 2 0 7 8,86
14 Fajar Surya Wisesa 0 2 0 4 0 2 0 8 10,12
15 Gudang Garam 1 0 0 0 0 3 1 5 6,32
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna 2 0 2 0 0 3 0 7 8,86
17 Indofood CBP Sukses
Makmur 5 0 2 1 3 5 0 16 20,25
18 Indofarma 0 0 1 3 0 0 0 4 5,06
19 Indofood Sukses
Makmur 3 0 2 2 2 2 0 11 13,92
20 Indah Kiat Pulp &
Paper 4 0 1 2 2 2 0 11 13,92
21 Toba Pulp Lestari 3 0 1 2 0 1 1 8 10,12
22 Indocement Tunggal
Prakasa 1 1 1 1 1 0 0 5 6,32
23 Indopoly Swakarsa
Industry 1 0 0 0 0 3 0 4 5,06
24 Jembo Cable
(40)
25 Kimia Farma 1 0 0 2 1 2 0 6 7,59
26 Kabelindo Murni 2 0 2 1 0 2 0 7 8,86
27 Kertas Basuki
Rahmat Indonesia 2 0 1 1 0 2 0 6 7,59
28 Kalbe Farma 0 0 1 3 1 1 0 6 7,59
29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45
30 Lionmesh Prima 0 0 0 3 1 2 0 6 7,59
31 Multi Strada Arah
Sarana 2 0 0 2 1 2 1 8 10,12
32 Martina Berto 2 0 0 1 0 6 0 9 11,39
33 Apac Citra Centertex 2 0 0 0 2 2 0 6 7,59
34 Pelat Timah
Nusantara 2 1 1 0 1 2 0 7 8,86
35 Nippres 0 0 0 0 0 4 0 4 5,06
36 Sat Nusa Persada 2 2 3 4 2 3 2 18 22,78
37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 0 2 2,53
38 Bentoel International
Investama 1 1 0 0 0 1 0 3 3,79
39 Nippon Indosari
Corporindo 0 0 0 3 0 2 0 5 6,32
40 Sekawan Inti Pratama 2 0 0 5 0 0 0 7 8,86
41 Siearad Produce 0 0 0 3 1 2 1 7 8,86
42 Selamat Sempurna 0 0 1 4 2 3 0 10 12,65
43 Suparma 2 0 0 0 0 3 0 5 6,32
44 Mandom Indonesia 3 0 0 4 2 3 1 13 16,45
45 Tirta Mahakam
Resources 0 0 0 0 0 1 0 1 1,26
46 Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia 3 0 1 2 2 3 0 11 13,92
47 Surya Toto Indonesia 1 0 1 0 1 3 0 6 7,59
48 Chandra Asri
Petrochemical 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86
49 Ultrajaya Milk
Industry 2 0 0 2 2 2 0 8 10,12
50 Unilever Indonesia 2 0 0 2 2 4 0 10 12,65
Sumber : pengolahan data penulis (2015) Keterangan :
I : Lingkungan II : Energi
III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk
VI : Keterlibatan Masyarakat VII : Umum
(41)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012, ada sedikit penurunan maupun peningkatan pengungkapan CSR pada perusahaan yaitu 1,26% sampai 22,78%. Jumlah indeks di tahun 2012 yaitu 455,44 dengan rata-rata 9,11%. Untuk tahun 2012, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 22,78% pada PT. Sat Nusa Persada Tbk dan indeks pengungkapan terendah yaitu 1,26 pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
Tabel 4.3
Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2013
NO Nama Perusahaan Luas Pengungkapan Jumlah Indeks
(%)
I II III IV V VI VII
1 Akasha Wira
International 3 1 1 0 2 2 1 10 12,65
2 Polychem Indonesia 2 0 0 2 0 2 0 6 7,59
3 Alkindo Naratama 1 0 0 3 2 1 0 7 8,86
4 Asahimas Flat Glass 3 1 1 2 2 4 1 14 17,72
5 Argo Pantes 1 1 0 2 0 2 0 6 7,59
6 Astra International 2 1 1 1 1 3 0 9 11,39
7 Astra Auto Part 2 1 2 2 1 2 0 10 12,65
8 Berlina 3 0 1 3 2 1 0 10 12,65
9 Charoen Pokphand
Indonesia 1 0 1 0 1 3 1 7 8,86
10 Citra Turbindo 3 2 2 3 1 3 0 14 17,72
11 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 3 0 3 3,79
12 Duta Pertiwi
Nusantara 2 0 2 0 1 2 1 8 10,12
13 Eterindo Wahanatama 2 0 1 2 0 2 0 7 8,86
14 Fajar Surya Wisesa 1 2 0 3 0 2 0 8 10,12
(42)
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna 2 0 0 0 1 4 0 7 8,86
17 Indofood CBP Sukses
Makmur 2 0 3 2 3 4 1 15 18,98
18 Indofarma 1 0 0 3 1 2 0 7 8,86
19 Indofood Sukses
Makmur 3 0 3 2 2 4 1 15 18,98
20 Indah Kiat Pulp &
Paper 3 0 1 0 2 4 0 10 12,65
21 Toba Pulp Lestari 3 0 0 0 0 2 0 5 6,32
22 Indocement Tunggal
Prakasa 2 1 0 0 0 3 0 6 7,59
23 Indopoly Swakarsa
Industry 3 0 2 4 1 3 0 13 16,45
24 Jembo Cable
Company 2 1 1 0 0 2 0 6 7,59
25 Kimia Farma 1 0 1 2 1 2 1 8 10,12
26 Kabelindo Murni 2 0 2 0 0 2 0 6 7,59
27 Kertas Basuki
Rahmat Indonesia 3 0 1 1 0 2 1 8 10,12
28 Kalbe Farma 2 0 1 3 2 1 0 9 11,39
29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45
30 Lionmesh Prima 0 0 0 3 1 3 0 7 8,86
31 Multi Strada Arah
Sarana 1 0 0 2 1 2 0 6 7,59
32 Martina Berto 3 0 0 1 0 4 0 8 10,12
33 Apac Citra Centertex 1 0 0 2 0 2 0 6 7,59
34 Pelat Timah
Nusantara 0 0 1 0 1 2 1 5 6,32
35 Nippres 2 0 1 0 0 4 1 8 10,12
36 Sat Nusa Persada 2 2 3 4 2 3 2 18 22,78
37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 1 3 3,79
38 Bentoel International
Investama 2 0 0 0 2 1 0 5 6,32
39 Nippon Indosari
Corporindo 2 0 2 3 3 2 0 12 15,18
40 Sekawan Inti Pratama 2 0 0 5 0 0 0 7 8,86
41 Siearad Produce 0 0 1 3 1 3 1 9 11,39
(43)
43 Suparma 2 0 0 2 0 3 0 7 8,86
44 Mandom Indonesia 3 0 0 4 2 3 1 13 16,45
45 Tirta Mahakam
Resources 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53
46 Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia 3 0 1 2 3 3 0 12 15,18
47 Surya Toto Indonesia 1 0 2 3 1 2 0 9 11,39
48 Chandra Asri
Petrochemical 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86
49 Ultrajaya Milk
Industry 2 0 0 2 2 2 0 8 10,12
50 Unilever Indonesia 2 0 0 2 2 5 1 12 15,18
Sumber : pengolahan data penulis (2015)
Keterangan :
I : Lingkungan II : Energi
III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk
VI : Keterlibatan Masyarakat VII : Umum
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013, ada sedikit kenaikan pada indeks pengungkapan. Hal ini berarti perusahaan sudah lebih aktif untuk melakukan kegiatan CSR. Indeks pengungkapan berkisar antara yaitu 2,53% sampai 22,78%. Jumlah indeks di tahun 2013 yaitu 536,45 dengan rata-rata 10,73%. Untuk tahun 2013, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 22,78% tetap pada PT. Sat Nusa Persada Tbk dan indeks pengungkapan terendah yaitu 2,53 masih pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
(44)
Tabel 4.4
Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2014
NO Nama
Perusahaan
Luas Pengungkapan
Jumlah Indeks (%) I II III IV V VI VII
1 Akasha Wira
International 3 1 1 0 2 1 0 8 10,12
2 Polychem
Indonesia 2 0 0 2 1 2 0 7 8,86
3 Alkindo Naratama 1 1 2 0 1 2 0 7 8,86
4 Asahimas Flat
Glass 3 1 1 2 2 4 1 14 17,72
5 Argo Pantes 1 0 2 1 0 1 0 5 6,32
6 Astra International 2 1 1 0 1 3 0 8 10,12
7 Astra Auto Part 3 0 1 2 0 3 0 9 11,39
8 Berlina 2 0 4 1 2 2 0 11 13,92
9
Charoen Pokphand Indonesia
1 0 1 0 1 3 1 7 8,86
10 Citra Turbindo 3 2 2 3 1 3 0 14 17,72
11 Delta Djakarta 3 0 0 1 0 2 0 6 7,59
12 Duta Pertiwi
Nusantara 0 0 2 2 1 2 1 8 10,12
13 Eterindo
Wahanatama 2 0 1 2 0 2 0 7 8,86
14 Fajar Surya
Wisesa 1 3 0 2 0 2 0 8 10,12
15 Gudang Garam 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna 1 0 0 2 0 3 0 6 7,59
17 Indofood CBP
Sukses Makmur 3 1 1 2 3 4 0 14 17,72
18 Indofarma 1 0 0 2 0 2 1 6 7,59
19 Indofood Sukses
Makmur 3 0 3 2 2 4 1 15 18,98
20 Indah Kiat Pulp &
Paper 2 0 1 0 2 4 0 9 11,39
21 Toba Pulp Lestari 2 0 0 2 0 1 1 6 7,59
22 Indocement
Tunggal Prakasa 2 0 0 0 1 2 1 6 7,59
23 Indopoly
Swakarsa Industry 3 0 2 4 1 3 0 13 16,45 24 Jembo Cable
Company 2 1 1 0 0 2 0 6 7,59
25 Kimia Farma 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86
26 Kabelindo Murni 2 0 2 1 0 2 0 7 8,86
27 Kertas Basuki
(45)
28 Kalbe Farma 2 0 1 3 2 1 0 9 11,39
29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45
30 Lionmesh Prima 1 0 0 3 1 3 0 8 10,12
31 Multi Strada Arah
Sarana 1 0 0 3 1 2 0 7 8,86
32 Martina Berto 2 0 0 4 2 2 0 10 12,65
33 Apac Citra
Centertex 1 0 0 2 0 2 0 6 7,59
34 Pelat Timah
Nusantara 2 0 0 0 2 2 0 6 7,59
35 Nippres 1 0 0 3 1 3 0 8 10,12
36 Sat Nusa Persada 3 2 3 3 3 2 1 17 21,51
37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 1 3 3,79
38
Bentoel International Investama
1 0 0 0 0 2 0 3 3,79
39 Nippon Indosari
Corporindo 2 0 2 4 3 3 0 14 17,72
40 Sekawan Inti
Pratama 2 0 1 0 5 2 0 10 12,65
41 Siearad Produce 0 0 1 3 1 4 0 9 11,39
42 Selamat Sempurna 0 0 1 4 0 2 0 7 8,86
43 Suparma 2 0 0 2 1 3 0 8 10,12
44 Mandom
Indonesia 3 0 1 4 2 3 0 13 16,45
45 Tirta Mahakam
Resources 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53
46 Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia 3 0 1 2 3 3 0 12 15,18
47 Surya Toto
Indonesia 2 1 1 3 2 2 0 11 13,92
48 Chandra Asri
Petrochemical 1 0 0 3 2 2 0 8 10,12
49 Ultrajaya Milk
Industry 0 0 0 2 2 2 1 7 8,86
50 Unilever
Indonesia 2 0 0 0 2 4 0 8 10,12
Sumber : pengolahan data penulis (2015) Keterangan :
I : Lingkungan II : Energi
III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk
(46)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, ada sedikit kenaikan pada indeks pengungkapan sama seperti tahun 2013. Hal ini berarti perusahaan sudah lebih aktif untuk melakukan kegiatan CSR. Indeks pengungkapan berkisar antara yaitu 2,53% sampai 21,51%. Jumlah indeks di tahun 2014 yaitu 555,46 dengan rata-rata 11,11%. Untuk tahun 2014, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 21,51% pada PT. Sat Nusa Persada Tbk walaupun sedikit mengalami penurunan dari tahun 2013 dan indeks pengungkapan terendah yaitu 2,53 masih pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
Pada tabel di bawah ini akan digambarkan mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility dari total keseluruhan ketujuh aspek yang telah diuraikan di atas pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
Tabel 4.5
Corporate Social Responsibility Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2014
No Nama Perusahaan Item
Diterapkan
Total Item Seharusnya
CSRD (%)
1 Akasha Wira International 28 79 35
2 Polychem Indonesia 19 79 24
3 Alkindo Naratama 21 79 27
4 Asahimas Flat Glass 48 79 61
5 Argo Pantes 16 79 20
6 Astra International 28 79 24
7 Astra Auto Part 39 79 49
8 Berlina 39 79 49
9 Charoen Pokphand
Indonesia 24 79 30
10 Citra Turbindo 46 79 58
11 Delta Djakarta 24 79 30
12 Duta Pertiwi Nusantara 22 79 28
13 Eterindo Wahanatama 23 79 29
14 Fajar Surya Wisesa 30 79 38
15 Gudang Garam 18 79 23
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna 25 79 32
17 Indofood CBP Sukses
(47)
18 Indofarma 24 79 30
19 Indofood Sukses Makmur 53 79 67
20 Indah Kiat Pulp & Paper 42 79 53
21 Toba Pulp Lestari 26 79 33
22 Indocement Tunggal
Prakasa 22 79 28
23 Indopoly Swakarsa
Industry 36 79 46
24 Jembo Cable Company 22 79 28
25 Kimia Farma 29 79 37
26 Kabelindo Murni 23 79 29
27 Kertas Basuki Rahmat
Indonesia 25 79 32
28 Kalbe Farma 32 79 41
29 Krakatau Steel 52 79 66
30 Lionmesh Prima 24 79 30
31 Multi Strada Arah Sarana 26 79 33
32 Martina Berto 35 79 44
33 Apac Citra Centertex 23 79 29
34 Pelat Timah Nusantara 25 79 32
35 Nippres 23 79 29
36 Sat Nusa Persada 58 79 73
37 Pyridam Farma 10 79 13
38 Bentoel International
Investama 14 79 18
39 Nippon Indosari
Corporindo 37 79 47
40 Sekawan Inti Pratama 31 79 39
41 Siearad Produce 30 79 38
42 Selamat Sempurna 32 79 41
43 Suparma 26 79 33
44 Mandom Indonesia 44 79 56
45 Tirta Mahakam Resources 7 79 9
46 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 46 79 58
47 Surya Toto Indonesia 29 79 37
48 Chandra Asri
Petrochemical 29 79 37
49 Ultrajaya Milk Industry 27 79 34
50 Unilever Indonesia 40 79 51
Sumber : pengolahan data penulis (2015)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masih banyak perusahaan yang belum mengungkapkan CSR dan dari 79 item CSR yang ada, hanya sebagian kecil yang masih dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang mengungkapkan CSR diatas 50% yaitu PT. Asahimas Flat Glass Tbk sebesar 61%, PT Citra
(48)
Turbindo Tbk sebesar 58%, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 53%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 53%, PT Indah Kiat Pulp & Paper sebesar 53%, PT Krakatau Steel Tbk sebesar 66%, PT Sat Nusa Persada Tbk sebesar 73%, PT Mandom Indonesia Tbk sebesar 56%, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk sebesar 58%, dan PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 51%.
Sedangkan perusahaan yang mengungkapkan CSR kurang dari 50% yaitu PT Akasha Wira International Tbk sebesar 35%, PT Polychem Indonesia Tbk sebesar 24%, PT Alkindo Naratama Tbk sebesar 27%, PT Argo Pantes Tbk sebesar 20%, PT Astra International Tbk sebesar 24%, PT Astra Auto Parts Tbk sebesar 49%, PT Berlina Tbk sebesar 49%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebesar 30%, PT Delta Djakarta Tbk sebesar 30%, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk sebesar 28%, PT Eterindo Wahanatama Tbk sebesar 29%, PT Fajar Surya Wisesa Tbk sebesar 38%, PT Gudang Garam Tbk sebesar 23%, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar 32%, PT Indofarma Tbk sebesar 30%, PT Toba Pulp Lestari Tbk sebesar 33%, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk sebesar 28%, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk sebesar 46%, PT Jembo Cable Company Tbk sebesar 28%, PT Kimia Farma Tbk sebesar 37%, PT Kabelindo Murni Tbk sebesar 39%, PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk sebesar 32%, PT Kalbe Farma Tbk sebesar 41%, PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 30%, PT Multi Strada Arah Sarana Tbk sebesar 33%, PT Martina Berto Tbk sebesar 44%, PT Apac Citra Centertex Tbk sebesar 29%, PT Pelat Timah Nusantara Tbk sebesar 32%, PT Nippres Tbk sebesar 29%, PT Pyridam Farma Tbk sebesar 13, PTBIIT18, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk sebesar 47%, PT Sekawan Inti Pratama Tbk
(49)
sebesar 395, PT Sierad Produce Tbk sebesar 38%, PT Selamat Sempurna Tbk sebesar 41%, PT Suparma Tbk sebesar 33%, PT Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar 9%, PT Surya Toto Indonesia Tbk sebesar 37%, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk sebesar 37%, dan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk sebesar 34%. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa PT Sat Nusa Persada Tbk memiliki pengungkapan CSR tertinggi sebesar 73% dan PT Tirta Mahakam Resources Tbk memiliki pengungkapan CSR terendah yaitu hanya 9%.
4.2 Hasil Analisis Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas
Dalam uji normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi diatas atau >0,05 dan apabila tingkat signifikansi dibawah atau < 0,05 maka data dapat dikatakan tidak normal. Pada awal pengujian dengan menggunakan SPSS (Tabel 4.6), dapat dilihat bahwa variabel dependen (PBV) dan variabel independen (CSR dan ROA) berdistribusi tidak normal karena tingkat signifikansisnya 0,000 yang berarti tidak sesuai dengan yang seharusnya yaitu sebesar >0,05. Setelah dilakukan penelusuran ternyata ada salah satu data yang mempunyai karakteristik yang unik yang berbeda dengan data pada umumnya, yaitu nilai residunya lebih rendah, maka peneliti mengambil keputusan untuk menghapus data tersebut. Setelah pengolahan ulang, maka berikut ini adalah hasil dari data yang diolah kembali yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 :
(50)
Tabel 4.6 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PBV CSR ROA FIRM SIZE
N 200 200 200 200
Normal Parametersa,,b Mean 3.5170 .0896 9.2117 14.8796
Std. Deviation 6.64850 .04354 11.08295 1.72316 Most Extreme
Differences
Absolute .307 .167 .204 .074
Positive .261 .167 .171 .074
Negative -.307 -.074 -.204 -.053
Kolmogorov-Smirnov Z 4.346 2.359 2.888 1.042
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .227
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 4.7
Uji Normalitas Setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PBV CSR ROA FIRM SIZE
N 200 200 200 200
Normal Parametersa,,b Mean .5112 -2.5494 1.5229 2.6934
Std. Deviation 1.13513 .56291 1.38829 .11526 Most Extreme
Differences
Absolute .058 .158 .081 .053
Positive .058 .090 .048 .053
Negative -.032 -.158 -.081 -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .824 2.230 1.142 .753
Asymp. Sig. (2-tailed) .506 .249 .147 .623
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(51)
Dari hasil perhitungan SPSS diketahui bahwa semua variabel berdistribusi normal, dapat dilihat dari ketiga variabel tersebut tidak ada variabel yang tingkat signifikansinya kurang dari 0.05, pada variabel PBV sebesar 0.506, variabel CSR sebesar 0.249 dan variabel ROA sebesar 0.147. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Selain menggunakan Kolmogorov-Smirnov uji normalitas juga dapat dilihat dari histogram dengan data yang sudah diuji kembali yaitu sebagai berikut
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas
Dari kurva diatas, jika dilihat sekilas tampak normal, namun pada saat dilakukan uji grafik scatterplot, maka hasil dari scatterplot terdistribusi tidak normal. Maka dalam hal ini dilakukan transformasi atau pengolahan kembali data yang akan diteliti, sehingga didapat hasil uji normalitas setelah transformasi sebagai berikut.
(52)
Gambar 4.2
Grafik Uji Normalitas Setelah Transformasi
Dari gambar histogram di atas, kurva yang terbentuk terlihat normal. Histogram yang menunjukkan normal tidaknya suatu data adalah histogram yang memiliki kurva yang tidak melenceng kekiri atau kanan.
Selain itu, grafik normal P Plot of Regression Statistic juga dapat digunakan untuk melihat normal tidaknya suatu data. Kondisi normalitas terjadi apabila titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. Dari grafik normal P-Plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dalam penelitian tidak terjadi gangguan normalitas, yang berarti data berdistribusi normal.
(53)
Gambar 4.4
Grafik Normal P Plot Setelah Transformasi
Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar diatas. Dari grafik normal P-Plot terlihat bahwa titik-titik melenceng dari sekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dalam penelitian terjadi gangguan normalitas, yang berarti data tidak berdistribusi secara normal. Oleh sebab itu, dilakukan pengolahan data kembali atau ditransformasikan sehingga didaptlah hasil grafik normal P-Plot sebagai berikut.
(54)
Gambar 4.4
Grafik Normal P Plot Setelah Transformasi
Normal p-plot yang dihasilkan dari regresi variabel dalam penelitian ini menunjukan sesuai dengan ketentuan normalnya suatu data yaitu plot titik-titik menyebar di antara garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga normal p-plot pada penelitian ini menunjukan data terdistribusi secara normal.
4.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
(55)
tolerance <0,10, maka terjadi multikolinearitas tinggi antar variable bebas dengan variable bebas lainnya. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas menggunakan SPSS :
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001
CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917 .898 1.113 ROA .408 .030 .680 13.504 .000 .994 1.006 FIRM
SIZE
.678 .205 .176 3.315 .001 .896 1.116
a. Dependent Variable: PBV
Dari tabel uji multikolinearitas diatas, dapat dilihat bahwa hasil perhitungan Variance Inflantion Faktor (VIF) juga menunjukan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10 (>10) yaitu variabel CSR sebesar 1.113, ROA sebesar 1,006 dan nilai VIF ukuran perusahaan sebesar 1,116. Pada nilai tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0.10 (<0,10) yaitu pada variabel CSR sebesar 0.898, ROA sebesar 0,994 dan ukuran perusahaan sebesar 0,896. Jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
(56)
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000
LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264 .872 1.147 LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000 .993 1.007 LN_FIRM
SIZE
2.541 .580 .258 4.382 .000 .878 1.139
a. Dependent Variable: LN_PBV
Dari tabel uji multikolinearitas setelaah transformasi diatas, tidak jauh berbeda dari hasil sebelum ditransformasi bahwa hasil perhitungan Variance Inflantion Faktor (VIF) juga menunjukan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10 (>10) yaitu variabel CSR sebesar 1.147, ROA sebesar 1,007 dan nilai VIF ukuran perusahaan sebesar 1,139. Pada nilai tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0.10 (<0,10) yaitu pada variabel CSR sebesar 0.872, ROA sebesar 0,993 dan ukuran perusahaan sebesar 0,878. Jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
(57)
pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.5 Grafik Scatterplot
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa terjadi heteroskedastisitas, yaitu adanya pola titik-titik yang melebar kemudia menyempit. Oleh karena itu, setelah dilakukan transformasi, maka didapat hasil sebagai berikut .
(58)
Gambar 4.6
Grafik Scatterplot Setelah Transformasi
Berdasarkan gambar 4.3 yaitu grafik scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi nilai perusahaan berdasarkan variabel independen Corporate Social Responsibility (CSR), Profitabilitas (ROA) dan ukuran perusahaan.
4.2.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan adanya korelasi antara error term ada data time series. Pengujian ada tidaknya gangguan autokorelasi pada model regresi
(59)
dilakukan dengan Durbin Watson Test. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian menggunakan Durbin Watson Test.
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .712a .506 .499 4.70659 1.700
a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV
Berdasarkan perhitungan SPSS dari uji diatas, diperoleh nilai DW sebesar 1.700, dimana nilai DW tersebut lebih besar dari batas atas (du) 1,6061 dan kurang dari 4-1.6061(4-du), sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif. Namun, perhitungan setelah transformasi mengalami sedikit perubahan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.11
Hasil Uji Autokorelasi SetelahTransformasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .635a .403 .394 .88360 2.033
a. Predictors: (Constant), LN_FIRM SIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV
Berdasarkan perhitungan SPSS dari uji diatas, diperoleh nilai DW sebesar 2.033, dimana nilai DW tersebut lebih besar dari batas atas (du) 1,6061 dan
(60)
kurang dari 4-1.6061(4-du), sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.
4.3 Hasil Uji Hipotesis
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel terikat. Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah ditentukan di depan maka didapat hasil pengolahan data dengan program SPSS sebagai berikut.
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001
CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917
ROA .408 .030 .680 13.504 .000
FIRM SIZE .678 .205 .176 3.315 .001
a. Dependent Variable: PBV
Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B pada baris pertama menunjukkan konstanta (a) dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Berdasarkan hasil pengolahan di atas dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
(61)
Y = -10.253+( - 0.840X1) + 0.408X2 + 0.678X3 +e Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan X1 : CSR
X2 : Profitabilitas (ROA) X3 : Ukuran Perusahaan
Dari persamaan regresi diatas, maka dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Konstanta yang menunjukkan bahwa apabila nilai CSR, ROA dan ukuran perusahaan adalah nol atau konstan maka nilai perusahaan mengalami perubahan adalah -10.253.
2. X1 mewakili koefisien CSR sebesar -0.840 menyatakan bahwa setiap penambahan pengungkapan CSR 1, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar -0.840 atau sebesar -84%.
3. X2 mewakili koefisien Profitabilitas (ROA) sebesar 0.408 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 ROA, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0.408 atau sebesar 40.8%.
4. X3 mewakili koefisien ukuran perusahaan sebesar 6,78 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 ukuran perusahaan maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 6,78%.
(62)
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis Setelah Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000
LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264
LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000
LN_FIRMSIZ E
2.541 .580 .258 4.382 .000
a. Dependent Variable: LN_PBV
Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B pada baris pertama menunjukkan konstanta (a) dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Berdasarkan hasil pengolahan di atas dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = -7.404 +(- 0.133X1) + 0.480X2 + 2.541X3 +e Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan X1 : CSR
X2 : Profitabilitas (ROA) X3 : Ukuran Perusahaan
Dari persamaan regresi diatas, maka dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Konstanta yang menunjukkan bahwa apabila nilai CSR, ROA dan ukuran perusahaan adalah nol atau konstan maka nilai perusahaan mengalami perubahan adalah -7.404.
(63)
2. X1 mewakili koefisien CSR sebesar -0.133 menyatakan bahwa setiap penambahan pengungkapan CSR 1, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar -0.133 atau sebesar -13.3%.
3. X2 mewakili koefisien Profitabilitas (ROA) sebesar 0.480 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 ROA, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0.480 atau sebesar 48%.
4. X3 mewakili koefisien ukuran perusahaan sebesar 2.541 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 ukuran perusahaan maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 2,541.
4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Tabel 4.14
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .712a .506 .499 4.70659 1.700
(64)
Dari hasil perhitungan diatas, bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0.499, hal ini berarti 49.9% variasi nilai perusahaan masih terbatas untuk dijelaskan oleh variasi ketiga variabel independen yaitu CSR, ROA, dan ukuran perusahaan karena belum mendekati satu walaupun sudah mencapai hampir 50%. Sedangkan sisanya 50.1% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
Tabel 4.15
Uji Koefisien Determinasi Setelah Transformasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .635a .403 .394 .88360 2.033
a. Predictors: (Constant), LN_FIRMSIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV
Dari hasil perhitungan diatas, bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0.394, hal ini berarti 39,4% variasi nilai perusahaan masih terbatas untuk dijelaskan oleh variasi ketiga variabel independen yaitu CSR, ROA, dan ukuran perusahaan karena belum mendekati satu. Sedangkan sisanya 60,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
4.3.2 Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen (CSR, ROA, dan ukuran perusahaan) mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (nilai perusahaan). Taraf dignifikan pengujian ini adalah (α=0,05). Kriteria pengujian dimana Ha
(65)
diterima apabila p value < α dan Ha ditolak apabila p value > α. Hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut: H0 : CSR, ROA, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan serta H1 : CSR, ROA, dan ukuran perusahaan berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan.
Berikut ini adalah hasil pengujian statistik F.
Tabel 4.16 Hasil Uji Simultan (F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4454.521 3 1484.840 67.030 .000a
Residual 4341.795 196 22.152
Total 8796.316 199
a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV
Dari pengujian secara keseluruhan (simultan) maka diperoleh hasil seperti yang tampak pada tabel di atas, dimana nilai F hitung dari kedua variabel tersebut adalah 67.030 dengan signifikansi 0.000, sedangkan nilai F tabel 4.12. Maka dapat disimpulkan bahwa F tabel < F hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian variabel independen (CSR, ROA dan ukuran perusahaan) secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
(1)
3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak. selaku Ketua Program Studi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak. selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. M. Utama Nasution M.M., Ak selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak selaku dosen penguji dan Ibu Dra. Naleni Indra, M.M., Ak selaku dosen pembanding.
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
7. Teman-teman kuliah seperjuangan saya yuli, novia uli, ika ayuni, dan khusunya teman-teman grup A jalur undangan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang selalu memberikan semangat dan bantuan.
8. Sahabat tersayang saya sri wahyuni yang selalu membantu dan memberikan motivasi serta semangat selama kegiatan perkuliahan hingga selesai.
9. Teman-teman tersayang saya prihartini, cia dan nurul yang selalu
memberikan semangat dan keceriaan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan selama penyusunan skripsi.
Medan, 30 Desember 2015
Peneliti
Fitri Nurlaili Hanif
(2)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 7
2.1.1 Teori Legitimasi ... 9
2.1.2 Teori Stakeholder ... 9
2.1.3 Teori Agensi ... 12
2.1.4 Prinsip-Prinsip CSR ... 12
2.1.5 Pro Kontra Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 19
2.1.6 Profitabilitas ... 20
2.1.7 Ukuran Perusahaan... 21
2.1.8 Nilai Perusahaan... 21
2.2 Penelitian Terdahulu ... 23
2.3 Kerangka Konseptual ... 25
2.4 Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Batasan Operasional ... 28
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 29
3.3.1 Variabel Independen ... 29
3.3.2 Variabel Dependen ... 32
3.4 Populasi dan Sampel ... 33
3.5 Jenis Data ... 35
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 35
3.7 Teknik Analisis Data ... 36
3.7.1 Uji Normalitas ... 36
3.7.2 Uji Multikolinearitas ... 36
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas ... 37
3.7.4 Uji Autokorelasi ... 37
3.8 Uji Hipotesis... 38
(3)
3.8.1 Uji Koefisien Determinasi ... 39
3.8.1 Uji Simultan (Uji F) ... 39
3.8.2 Uji Parsial (Uji-t)... 40
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data ... 41
4.1.1 Analisis Pengungkapan CSR... 41
4.1.2 Analisis Statistik... 53
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 53
4.1.2.3 Uji Hipotesis... 65
4.2 Pembahasan ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
(4)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23
3.1 Definisi Operasional Variabel ... 33
3.2 Kriteria Pemilihan Sampel ... 35
3.3 Kriteria Autokorelasi ... 33
4.1 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2011 ... 42
4.2 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2012 ... 44
4.3 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2013 ... 46
4.4 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2014 ... 49
4.5 Total Pengungkapan CSR Tahun 2011-2014 ... 51
4.6 Uji Normalitas ... 55
4.7 Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 55
4.8 Uji Multikolinearitas ... 60
4.9 Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi ... 61
4.10 Uji Autokorelasi ... 64
4.11 Uji Autokorelasi Setelah Transformasi ... 64
4.12 Uji Hipotesis ... 65
4.13 Uji Hipotesis Setelah Transformasi ... 67
4.14 Uji Koefisien Determinasi... 68
4.15 Uji Koefisien Determinasi Setelah Transformasi ... 69
4.16 Uji Simultan (Uji F) ... 70
4.17 Uji Simultan (Uji F) Setelah Transformasi ... 71
4.18 Uji Parsial (Uji-t)... 72
4.19 Uji Parsial (Uji-t) Setelah Transformasi ... 73
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 41
4.1 Grafik Uji Normalitas ... 56
4.2 Grafik Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 57
4.3 Grafik Normal P-Plot ... 58
4.4 Grafik Normal P-Plot Setelah Transformasi ... 59
4.5 Grafik ScatterPlot ... 62
4.6 Grafik ScatterPlot Setelah Transformasi ... 63
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lamp I Sampel Perusahaan ... 80
Lamp II Daftar Pengungkapan CSR ... 84
Lamp III Data ROA, Ln Total Aset, dan PBV Tahun 2011-2012 ... 87
Lamp IV Data ROA, Ln Total Aset, dan PBV Tahun 2013-2014 ... 89
Lamp V Hasil Analisis Regresi ... 91