BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, setiap Negara ingin mencapai tiga tujuan kebijakan ekonomi. Di Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu
1 Pertumbuhan ekonomi yang cepat yang ditandai dengan pertumbuhan
pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita. 2
Pemerataan pendapatan atau secara lebih luas adalah keadilan ekonomi. 3
Kestabilan ekonomi yang ditandai oleh stabilitas harga dan rendahnya pengangguran.
Dilihat dari stabilitas ekonomi , Indonesia masih mengalami goncangan yang hebat. Hal ini terlihat dengan tingginya tingkat inflasi. Terbukti bahwa antara tahun
1990-1996 angka inflasi tidak pernah melebihi 8-9, tapi pada tahun 1998 sudah mendekati angka 76. Hal ini menggambarkan bahwa perekonomian Indonesia
kurang baik. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum terhadap kelompok barang kebutuhan masyarakat dan bersifat terus-menerus
atau kontinu. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi, yaitu kecenderungan dan daya beli uang sebagai alat tukar untuk menurun secara umum terhadap barang kebutuhan
masyarakat.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi termasuk di dalamnya masalah keamanan , politik dan nilai mata uang suatu Negara. Fakor-faktor lain yang
mempengaruhi laju inflasi adalah jumlah uang beredar dan suku bunga bank.
Jumlah uang yang beredar adalah banyaknya uang kartal dan uang giral serta uang kuasi yang beredar di masyarakat. Semakin banyak uang beredar dimasyarakat
maka nilai tukar daya beli yang menjadi lemah dan harga-harga barang pada umumnya akan naik. Dengan kata lain, semakin tinggi jumlah uang beredar akan
mengakibatkan semakin tinggi pula inflasi.
Tingkat suku bunga bank juga sangat berpengaruh terhadap inflasi. Jika suku bunga bank rendah, masyarakat enggan menyimpan uang di bank dan memilih untuk
menggunakan uangnya dalam bentuk kegiatan ekonomi yang lain, bahkan menarik kembali modal yang pernah disimpan dalam bank untuk tidak menggunakan jasa bank
untuk menyimpan modalnya. Akibatnya jumlah uang yang beredar dimasyarakat akan tinggi.
Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi akan berdampak pada aspek ekonomi di dalam masyarakat. Pertama,
inflasi yang tinggi menyebabkan pendapatan riil masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua kalangan masyarakat, terutama masyarakat dengan ekonomi
rendah semakin terpuruk. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian uncertainly bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan yang
pada akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh para investor- investor baik dari dalam maupun dari luar negeri enggan dalam menanamkan
modalnya, akibatnya akan berkurangnya kesempatan kerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan jumlah pengangguran. Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil
judul penelitian “Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Inflasi Tahun 2008-2009”
.
1.2 Rumusan Masalah