Evaluasi Kondisi Ekonomi Makro Regional
13
menjadi 2.121,38 ribu ton dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 2.136,91 ribu ton.
Impor kumulatif non migas dalam triwulan laporan juga tercatat mengalami kenaikan dari USD92,54 juta menjadi USD186,68 juta atau naik 2 kali lipat
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sedangkan volume ekspor kumulatif non migas tercatat mengalami kenaikan 3 kali lipat dari 120,56 ribu ton menjadi
398,09 ribu ton. Kenaikan ini utamanya didorong oleh impor komoditas utama seperti pupuk buatan pabrik serta mesin dan peralatan yang diperkirakan untuk
menunjang investasi di Provinsi Riau.
Tabel 1.2. Perkembangan Nilai Ekspor-Impor Non Migas USD Juta Provinsi Riau
Jan-Feb Jan-Feb
2009 2010
USD
Ekspor Nilai USD juta
917,60 1.144,39
24,71 226,78
Volume ribu Ton 2.136,91
2.121,38 -0,73
-15,52 Impor
Nilai USD juta 92,54
186,68 101,73
94,14 Volume ribu Ton
120,56 398,09
230,19 277,53
Net Ekspor USD juta 825,06
957,70 16,08
132,64 ∆
Komponen
Sumber : DSM Bank Indonesia, diolah
2.3.2.1. Ekspor Non Migas
Komposisi ekspor non migas Provinsi Riau menurut kelompok Standards International Trading Classification SITC dalam triwulan laporan relatif tidak
berubah dibandingkan dengan periode sebelumnya. Ekspor kelompok minyak, lemak dan nabati utamanya merupakan komoditas CPO masih menguasai pangsa
terbesar 66 dan mengalami kenaikan dari USD586,64 juta menjadi USD755,91 juta. Kelompok SITC lain yang tercatat memiliki pangsa cukup besar diantaranya
adalah kelompok barang manufaktur kayu olahan dan barang mentah pulp, natural rubber, latex yang pangsanya masing-masing mencapai 14,67 dan
10,90. Kedua kelompok ini pangsanya relatif stagnan bahkan cenderung menurun terutama untuk ekspor kelompok barang manufaktur kayu olahan
dikarenakan adanya keterbatasan dalam pasokan kayu saat ini.
Evaluasi Kondisi Ekonomi Makro Regional
14
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2009 2010
Berbagai Hasil Olahan Manufaktur Mesin dan Peralatan
Barang Manufaktur Bahan Kimia
Minyak dan Lemak Nabati-Hewani Mineral, Minyak dan Gas Bumi
Barang Mentah Tembakau dan Minuman
Makanan dan Hewan Bernyawa
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2009 2010
Berbagai Hasil Olahan Manufaktur Mesin dan Peralatan
Barang Manufaktur Bahan Kimia
Minyak dan Lemak Nabati-Hewani Mineral, Minyak dan Gas Bumi
Barang Mentah Tembakau dan Minuman
Makanan dan Hewan Bernyawa
Dilihat dari volumenya, kelompok minyak dan lemak nabati memiliki pangsa ekspor terbesar yaitu sekitar 50 dan trennya cenderung menurun dari 1.185,38 ribu ton
Jan-Feb 2009 menjadi 1.056,73 ribu ton pada triwulan laporan Jan-Feb 2010. Di sisi lain, kelompok SITC yang juga mengalami pangsa volume cukup besar adalah
kelompok bahan mentah pulp, natural rubber, latex dengan angka mencapai 10,39. Dalam triwulan laporan, pangsa volume ekspor kelompok ini mengalami
penurunan sebesar 21,95. Sementara, volume ekspor kelompok mineral, minyak dan gas bumi yang
utamanya merupakan komoditas batubara coal dan memiliki pangsa cukup besar, dalam triwulan laporan mengalami lonjakan cukup tinggi dari 147,84 ribu ton Jan-
Feb 2009 menjadi 389,34 ribu ton yang dipicu oleh kenaikan ekspor batubara ke Cina dan India. Sebagaimana terlihat pada Grafik 1.10, Cina dan India merupakan
importir terbesar batubara yang berasal dari Riau pada triwulan laporan. Relatif besarnya kenaikan ekspor batubara diindikasikan seiring dengan musim dingin
yang berlaku pada triwulan laporan di Cina serta tingginya kebutuhan dalam memenuhi kecukupan energi mengingat Cina telah menjadi salah satu motor
perekonomian dunia. Secara spesifik, volume ekspor batubara ke Cina dan India pada triwulan laporan masing-masing tercatat sebesar 151,89 ribu ton dan 106,99
ribu ton atau meningkat signifikan dibandingkan periode sebelumnya yang relatif nihil Grafik 1.11.
Grafik 1.9. Pangsa Nilai Ekspor Non Migas Menurut SITC
Grafik 1.10. Pangsa Volume Ekspor Non Migas Menurut SITC
Evaluasi Kondisi Ekonomi Makro Regional
15
92.97 130.45
- 106.99
- 151.89
- 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00 140.00
160.00
2009 2010
ribu t on
Asean India
Cina
2.3.2.2. Impor Non Migas