BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bentonit adalah sejenis batuan yang di dalamnya banyak mengandung mineral montmorillonite
. Sifatnya yang khas yaitu; dapat mengembang swelling dalam air, interkalasi dan bersifat penukar ion menjadikan bahan ini menarik digunakan sebagai
bahan katalispenyangga katalis, organo clay, pillared clay, nanoclay, bahan penyerap, membrane dan nanocomposite polymer Grim, 1978.
Bentonit adalah istilah yang digunakan di dalam dunia perdagangan untuk sejenis lempung yang mengandung mineral montmorillonite. Potensi endapan bentonit cukup
banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Lampung Dinas Pertambangan
Lampung, 2003.
Pasaran bentonit di dalam negeri cukup besar untuk berbagai keperluan industri. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan Ca-bentonit untuk industri minyak
goreng, bahan kimia dasar, dan bahan galian non logam yang pada tahun 1993 mengkonsumsi sekitar 90,4 dari total konsumsi bentonit yaitu mencapai 20.498 ton.
Industri pemurnian minyak merupakan konsumen terbesar bentonit sebagai bahan pemucat CPO, diperkirakan sekitar 200.000 ton bentonit dibutuhkan oleh industri
pemurnian minyak Low, 1998.
Bentonit cukup baik untuk digunakan dalam dunia industri, terutama dalam pengeboran minyak dan gas bumi, industri minyak nabati, industri kosmetika, farmasi
Universitas Sumatera Utara
dan cat, sehingga pemakaian kebutuhan akan bahan dasar akan semakin meningkat, untuk itu diperlukan kajian tentang bahan tambang itu sendiri Grim, 1978.
Litologi yang menyusun Blok Lampahan Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 15 satuan batuan diantaranya batuan berumur kuarter berupa alluivium, konglomerat,
breksi andesit serta bat tufaan dan lahar, batuan beku granit, batu gamping, dan batuan malihan Armin, 2007
Montmorillonite adalah mineral utama yang dikandung oleh bentonit. Kualitas
dan karakteristik bentonit sebagian besar tergantung pada kualitas dan kuantitas dari montmorillonite
yang dikandungnya. Montmorillonite murni dapat dimanfaatkan
dalam berbagai bidang penggunaan, seperti kertas fotokopi tanpa karbon, adsorben selektif, pengobatan, membran, organoclay, polymeric clay, pillared clay, nanoclay
dan produksi katalis Vaccari, 1998. Penelitian sebelumnya tentang isolasi
montmorillonite dengan metode ultrasonikasi dan sedimentasi Bentonit yang berasal
dari Sukabumi telah berhasil dilakukan dengan kadar montmorillonite sebesar 24 Fisli, 2007
Perkembangan nano teknologi tidak terlepas dari riset mengenai material berdimensi nano. Pengembangan metoda sintesis nanopartikel merupakan salah satu
bidang yang menarik minat banyak peneliti. Nanopartikel dapat terjadi secara alamiah ataupun melalui proses sintesis oleh manusia. Sintesis nanopartikel bermakna
pembuatan nanopartikel dengan ukuran yang kurang dari 100 nm dan sekaligus mengubah sifat atau fungsinya Nabok, 2011.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian isolasi montmorillonite dari bentonit yang berasal dari Desa Negeri Antara Kecamatan
Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah. Montmorillonite yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan X- Ray Difraction XRD untuk menentukan
kadar montmorillonite. Kemudian montmorillonite yang diperoleh dibuat dalam bentuk nanopartikel dengan menggunakan alat Planetary Ball Mill PBM dan
dikarakterisasi nanopartikel montmorillonite menggunakan Particle Size Analyzer PSA
Universitas Sumatera Utara
1.2. Perumusan Masalah