Analisis Kualitas Panggilan Dengan Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic Pada Jaringan Gsm PT. Indosat , Tbk.

(1)

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN

GSM PT. INDOSAT, Tbk

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Oleh :

NIM: 110422036

DANIEL CHANDRA SIMATUPANG

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi sistem komunikasi seluler saat ini begitu pesat, sehingga menjadi kebutuhan dalam menjalin kontinuitas dalam berkomunikasi. GSM (Global Sistem for Mobile) yang dijadikan sebagai standar teknologi komunikasi seluler yang paling banyak digunakan orang diseluruh dunia.

Bila suatu parameter dari jaringan seluler bermasalah, maka kualitas jaringan tersebut akan berkurang dan mengakibatkan ketidaknyamanan dalam berkomunikasi yang dapat merugikan pengguna dan penyedia layanan GSM. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini membahas tentang permasalahan-permasalahan kualitas panggilan yang timbul pada jaringan seluler GSM, agar dapat mengurangi permasalahan tersebut. Untuk mengetahui permasalahan tersebut, maka dilakukan pengukuran kualitas panggilan GSM dengan drive test yang memakai software G-Net Track untuk membantu menghasilkan data dalam bentuk text dan logfile.

Pengukuran diambil pada tanggal 12-14 Desember 2013 lebih kurang 3 jam pada pagi dan 3 jam pada siang hari di titik I dan II. Kemudian didapatkan rata-rata masing-masing parameter lalu dibandingkan dengan data parameter yang diambil hasil riset dari PT. Indosat, Tbk.

Analisa yang diperoleh dari hasil drive test adalah pada pengukuran tanggal 12-14 Desember 2013 menunjukan bahwa kualitas panggilan GSM PT. Indosat, Tbk sudah pada standar yang ditetapkan, yang ditunjukan oleh total nilai rata-rata parameter sebagai berikut: pengukuran pada tanggal 12 hingga 14 Desember mempunyai nilai rata-rata RxLevel (-60 dBm s/d -90 dBm), RxQual (-0.96). Kualitas panggilan yang bagus juga ditunjukkan oleh data hasil riset dari PT. Indosat, Tbk yang diolah ke dalam visual basic dengan prosentase Success Call Ratio (SCR) 96,50%, Call Setup Success Ratio (CSSR) 98,1%, Drop Call Rate (1,51%), Block Call Rate (1,91%).

Kata kunci: Drive Test, RxLevel, RxQual, SCR, DCR, CSSR, Blocked Call Rate, Visual Basic dan G-Net Track


(3)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi sistem komunikasi seluler saat ini begitu pesat, sehingga menjadi kebutuhan dalam menjalin kontinuitas dalam berkomunikasi. GSM (Global Sistem for Mobile) yang dijadikan sebagai standar teknologi komunikasi seluler yang paling banyak digunakan orang diseluruh dunia.

Bila suatu parameter dari jaringan seluler bermasalah, maka kualitas jaringan tersebut akan berkurang dan mengakibatkan ketidaknyamanan dalam berkomunikasi yang dapat merugikan pengguna dan penyedia layanan GSM. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini membahas tentang permasalahan-permasalahan kualitas panggilan yang timbul pada jaringan seluler GSM, agar dapat mengurangi permasalahan tersebut. Untuk mengetahui permasalahan tersebut, maka dilakukan pengukuran kualitas panggilan GSM dengan drive test yang memakai software G-Net Track untuk membantu menghasilkan data dalam bentuk text dan logfile.

Pengukuran diambil pada tanggal 12-14 Desember 2013 lebih kurang 3 jam pada pagi dan 3 jam pada siang hari di titik I dan II. Kemudian didapatkan rata-rata masing-masing parameter lalu dibandingkan dengan data parameter yang diambil hasil riset dari PT. Indosat, Tbk.

Analisa yang diperoleh dari hasil drive test adalah pada pengukuran tanggal 12-14 Desember 2013 menunjukan bahwa kualitas panggilan GSM PT. Indosat, Tbk sudah pada standar yang ditetapkan, yang ditunjukan oleh total nilai rata-rata parameter sebagai berikut: pengukuran pada tanggal 12 hingga 14 Desember mempunyai nilai rata-rata RxLevel (-60 dBm s/d -90 dBm), RxQual (-0.96). Kualitas panggilan yang bagus juga ditunjukkan oleh data hasil riset dari PT. Indosat, Tbk yang diolah ke dalam visual basic dengan prosentase Success Call Ratio (SCR) 96,50%, Call Setup Success Ratio (CSSR) 98,1%, Drop Call Rate (1,51%), Block Call Rate (1,91%).

Kata kunci: Drive Test, RxLevel, RxQual, SCR, DCR, CSSR, Blocked Call Rate, Visual Basic dan G-Net Track


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Adapun Tugas Akhir ini berjudul “ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC

PADA JARINGAN GSM PT. INDOSAT , Tbk”.

Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu (S-1) di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Selama penulis menjalani pendidikan di Universitas Sumatera Utara hingga diselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Naemah Mubarakah, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang selalu dengan ikhlas dan sabar membantu, membimbing dan selalu semangat dalam penulisan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, Msi selaku Dosen Wali dan Ketua Departemen Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang membantu penulis selama menyelesaikan pendidikan di Kampus USU. 3. Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT selaku Sekretaris Departemen Elektro

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh Staff karyawan di Departemen Teknik elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. ii


(5)

5. Kedua Orang Tua dan keluarga saya yang telah memberikan dukungan mental dan material serta doa agar penulis selalu sehat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Papa Daniel Louise Alexander yang telah memberi dukungan semangat dan material serta doa-nya agar penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

7. Imelda Sricavitry Sihaloho yang selalu membantu, memberi dukungan dan perhatiannya kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Lucky, Mediska, Mutiara, Aris, Agus, Bevan, Hendra, Panji, dan teman-teman seperjuangan Angkatan 2011 dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya yang selalu mendukung, memberi semangat dan mendoakan penulis, penulis ucapkan banyak terimakasih.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangannya. Kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini sangat

penulis harapkan.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, Desember 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...i

KATA PENGANTAR ………....……...ii

DAFTAR ISI ………...iv

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR SINGKATAN...ix

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Rumusan Masalah ...2

1.3Tujuan Penulisan ...2

1.4Batasan Masalah...2

1.5Metode Penulisan...3

1.6Sistematika Penulisan ...4

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI SELULER...6

2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM ...6

2.2 Arsitektur Jaringan GSM...6

2.3 Konsep Kanal Pada GSM...10

2.4 Kelebihan dan Kelemahan GSM...11

2.5 Kualitas Sinyal...12

2.6 Parameter Kualitas Panggilan pada Jaringan GSM...14

2.6.1 RxLevel...14 iv


(7)

2.6.2 RxQual...14

2.6.3 Successfull Call Ratio (SCR)...15

2.6.4 CSSR...16

2.7 Event...16

2.7.1 Blocked Call...17

2.7.2 Dropped Call...18

2.8 G-Net Track...18

2.8.1 Item Tools G-Net Track yang digunakan pada android...19

2.9 Visual basic...24

BAB 3 METODE PENELITIAN...28

3.1 Umum...………...…...28

3.2 Metode Pengukuran di lapangan ...29

3.2.1 Menentukan Lokasi Pengukuran...29

3.2.2 Menentukan waktu pengukuran dan parameternya...31

3.3. Data Hasil Pengukuran...31

3.3.1 Pengukuran RxLevel dan RxQual...32

3.3.2 Pengukuran Parameter Blocked Calls, Dropped Calls dan Successfull Call...36

3.3.3 Perhitungan Nilai Rata-Rata parameter...41

3.4 Metode Perancangan Visual Basic...43

BAB 4 ANALISIS KUALITAS PANGGILAN...49

4.1.Umum...49


(8)

4.2 Analisis Parameter-Parameter dengan Menggunakan Software

Visual Basic………...49

4.3 Analisis Parameter-Parameter Kualitas Panggilan Secara Teoris………53

4.4 Perbandingan Hasil Analisis menggunakan G-Net Track dan hasil analisis menggunakan visual basic…...………....55

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN………...………...56

5.1 Kesimpulan ………...………....………....56

5.2 Saran ………...……...………...57

DAFTAR PUSTAKA ………..59

LAMPIRAN A ……….61

LAMPIRAN B ……….62


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM...7

Gambar 2.2 Layout Visual Basic 6.0...24

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian...27

Gambar 3.2 Pembagian Titik Wilayah Pengukuran Kota Medan…...28

Gambar 3.3 Pengukuran RxLevel dan RxQual pada Pagi dan Siang Hari di kedua Titik Pengukuran pada tanggal 12 Desember 2013...31

Gambar 3.4 Contoh Parameter Blocked Call Tanggal 12 Desember 2013 di SM. Raja ...37

Gambar 3.5 Contoh Parameter Droppeed Call Tanggal 12 Desember 2013 di Jl. Bilal Ujung...38

Gambar 4.1 Tampilan Pengolahan Perhitungan Rata-Rata Parameter Kualitas Panggilan pada Visual Basic….…...………...50


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hubungan RxQual dengan BER...12

Tabel 3.1 Data hasil pengukuran RxLevel pada Software G-Net Track...32

Tabel 3.2 Data hasil pengukuran RxQual pada Software G-Net Track...33

Tabel 3.3 Data Parameter Blocked calls dan Dropped Calls 2G...35

Tabel 3.4 Nilai Rata-Rata RxLevel dan RxQual pada dua Titik Di Pagi dan Siang Hari...40

Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Analisis Rata-Rata Kualitas Panggilan antara G-Net Track dan Visual Basic 6.0...53


(11)

DAFTAR SINGKATAN

GSM Global System for Mobile Communication SCR Successfull Call Ratio

CSSR Call Setup Success Rate DCR Drop Call Ratio

BSS Base Station Subsytem NSS Network Subsystem PDA Personal Digital Assistant ME Mobile Equipment

SIM Subscriber Identity Module BSC Base Station Controller MSC Mobile Switching Centre VLR Visitor Location Register

PSTN Public Switched Telephone Network ISDN Integrated Service Digital Network CSPDN Circuits Switched Public Data Network PSPDN Packet Switched Public Data Network SS7 Protokol Signalling System Number 7 HLR Home Location Register

MAP Mobile Application Port

IMSI International Mobile Subscriber Identity MSISDN Mobile Station ISDN Number

EIR Equipment Identity Register AuC Authentication Center

OMC Operations and Maintenance Center CCH Control Channel

TCH Traffic Channel

BCCH Broadcast Control Channel CCCH Common Control Channel DCCH Dedicated Control Channel SMS Short Message System


(12)

BER Bit Error Rate

MCC Mobile Country Code MNC Mobile Network Code RNC Radio Network Controller LAC Local Area Code

SNR Signal to Noise Ratio UL UpLink

DL DownLink

IMSI International Mobile Subscriber Identity RRC Radio Resource Connection


(13)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi sistem komunikasi seluler saat ini begitu pesat, sehingga menjadi kebutuhan dalam menjalin kontinuitas dalam berkomunikasi. GSM (Global Sistem for Mobile) yang dijadikan sebagai standar teknologi komunikasi seluler yang paling banyak digunakan orang diseluruh dunia.

Bila suatu parameter dari jaringan seluler bermasalah, maka kualitas jaringan tersebut akan berkurang dan mengakibatkan ketidaknyamanan dalam berkomunikasi yang dapat merugikan pengguna dan penyedia layanan GSM. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini membahas tentang permasalahan-permasalahan kualitas panggilan yang timbul pada jaringan seluler GSM, agar dapat mengurangi permasalahan tersebut. Untuk mengetahui permasalahan tersebut, maka dilakukan pengukuran kualitas panggilan GSM dengan drive test yang memakai software G-Net Track untuk membantu menghasilkan data dalam bentuk text dan logfile.

Pengukuran diambil pada tanggal 12-14 Desember 2013 lebih kurang 3 jam pada pagi dan 3 jam pada siang hari di titik I dan II. Kemudian didapatkan rata-rata masing-masing parameter lalu dibandingkan dengan data parameter yang diambil hasil riset dari PT. Indosat, Tbk.

Analisa yang diperoleh dari hasil drive test adalah pada pengukuran tanggal 12-14 Desember 2013 menunjukan bahwa kualitas panggilan GSM PT. Indosat, Tbk sudah pada standar yang ditetapkan, yang ditunjukan oleh total nilai rata-rata parameter sebagai berikut: pengukuran pada tanggal 12 hingga 14 Desember mempunyai nilai rata-rata RxLevel (-60 dBm s/d -90 dBm), RxQual (-0.96). Kualitas panggilan yang bagus juga ditunjukkan oleh data hasil riset dari PT. Indosat, Tbk yang diolah ke dalam visual basic dengan prosentase Success Call Ratio (SCR) 96,50%, Call Setup Success Ratio (CSSR) 98,1%, Drop Call Rate (1,51%), Block Call Rate (1,91%).

Kata kunci: Drive Test, RxLevel, RxQual, SCR, DCR, CSSR, Blocked Call Rate, Visual Basic dan G-Net Track


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem komunikasi semakin berkembang dengan banyaknya orang yang menghendaki terjaminnya kontinuitas hubungan telekomunikasi, tidak terbatas saat pemakai dalam keadaan diam ditempat juga ketika mereka dalam keadaan bergerak. Untuk itu lahirnya komunikasi bergerak dimana pengguna komunikasi tidak lagi terbatas oleh ruang gerak yang merupakan solusi yang baik untuk menjamin kontinuitas hubungan komunikasi yang saat ini sangat penting.

Setiap penyedia ( provider ) jaringan komunikasi bergerak, termasuk jaringan GSM, berusaha memberikan layanan terbaik. Permasalahan yang sering muncul pada saat berkomunikasi ialah kualitas panggilan yang tidak bagus. Hal ini merugikan pelanggan dan juga penyedia jaringan GSM yang bersangkutan. Indikator-indikator yang menunjukkan terjadinya permasalahan yang berkaitan dengan kualitas panggilan antara lain terjadinya dropped call, blocked call, dan sebagainya yang diukur dari beberapa parameter yang diangkat yaitu RxLevel,

RxQual, SCR (Successfull Call Ratio), CSSR (Call Setup Success Rate), DCR (Drop Call Ratio) dan Block Call. Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan dalam berkomunikasi seluler. Adapun pada Tugas Akhir ini akan membahas analisis kualitas panggilan pada jaringan GSM menggunakan bahasa pemrograman visual basic dengan operatornya adalah Indosat, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh provider jaringan GSM.


(15)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa masalah yakni: 1. Bagaimana cara kerja jaringan GSM PT. Indosat, Tbk.

2. Bagaimana parameter kualitas panggilan pada jaringan GSM yaitu

RxLevel, RxQual, SCR (Successfull Call Ratio), CSSR (Call Setup Success Rate), DCR (Drop Call Ratio) dan Block Call.

3. Bagaimana hasil uji lapangan dengan menggunakan drive test yaitu G-Net Track.

4. Bagaimana menganalisis kualitas panggilan pada jaringan GSM PT. Indosat, Tbk dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis kualitas panggilan (call Quality) pada jaringan GSM di PT. Indosat, Tbk berdasarkan perbandingan hasil test melalui drive test G-Net Track dan data hasil riset dari PT. Indosat, Tbk yang dimasukkan ke dalam visual basic.

1.4 Batasan Masalah

Dalam pembahasan dan penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi permasalahan pada ruang lingkup:

1. Hanya membahas Sistem Komunikasi Seluler GSM secara Umum. 2. Hanya membahas cara kerja jaringan GSM PT. Indosat, Tbk.


(16)

3. Data yang dianalisis hanya data yang diperoleh saat melakukan drive test

dengan software G-Net Track dan data yang diambil dari PT. Indosat, Tbk yang diolah dengan bahasa pemrograman visual basic.

4. Parameter kualitas panggilan pada jaringan GSM yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah RxLevel, RxQual, SCR (Successfull Call Ratio),

CSSR (Call Setup Success Rate), DCR (Drop Call Rate) dan Block Call. 5. Tidak membahas mengenai handover dan trafik Jaringan GSM.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi Literatur yaitu berupa studi kepustakaan yang dilakukan dengan mempelajari dari buku panduan ataupun referensi, artikel-artikel, jurnal, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan analisis yang dilakukan sebagai bahan perbandingan dengan sistem kerja yang ada (yang sebenarnya) dan menjadikannya sebagai bahan untuk mendapat suatu solusi.

2. Studi Observasi

Studi Observasi yaitu melakukan pengujian ke lapangan dengan menggunakan software G-Net Track untuk memperoleh data yang digunakan untuk menganalisis Tugas Akhir.


(17)

3. Studi Analisis

Studi Analisis yaitu berupa studi analisis yang dilakukan pada data yang diperoleh selama melakukan pengukuran dengan drive test dan juga data hasil riset di PT.Indosat, Tbk.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang digunakan penulisan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : SISTEM KOMUNIKASI GSM

Pada bab ini membahas tentang pengertian GSM, ruang lingkup jaringan GSM dan teori-teori pendukung dalam jaringan GSM. BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai metode pengukuran dilapangan dengan menggunakan G-Net Track, parameter-parameter yang diuji dengan menggunakan G-Net Track dan metode perancangan Visual Basic.

BAB IV : HASIL ANALISIS KUALITAS PANGGILAN

Pada bab ini membahas mengenai hasil analisis dari kualitas panggilan (call quality) pada jaringsn GSM PT. Indosat, Tbk dengan


(18)

menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan perbandingan hasil analisis menggunakan G-Net Track dengan Visual Basic.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari analisis yang telah dilakukan.


(19)

BAB II

SISTEM KOMUNIKASI SELULER

2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM

GSM (Global System for Mobile Communication) adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat sinyal banyak digunakan orang di selur

Sistem komunikasi GSM digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak. Disebut sistem selular karena daerah layanannya dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil disebut sel, sehingga GSM sendiri memiliki sifat pelanggan/pengguna layanan selular mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan [1].

2.2 Arsitektur Jaringan GSM

Global System for Mobile (GSM) adalah generasi ke dua dari standar sistem seluler yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fregmentasi yang terjadi pada standar pertama di negara Eropa. Unsur-unsur yang utama arsitektur GSM ditunjukkan pada Gambar 2.1.


(20)

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM

Jaringan GSM terdiri atas tiga sub sistem yaitu : Base Station Subsytem

(BSS), Network Subsystem (NSS), Operation Subsystem (OSS) [2]. 1. Mobile Station (MS)

Mobile Station (MS) adalah perangkat yang mengirim dan menerima sinyal radio. MS dapat berupa mobile handset atau personal digital assistant (PDA). MS terdiri dari mobile equipment (ME) dan subscriber identity module (SIM). ME berisi transceiver radio, display dan digital signal processor, SIM digunakan agar

network dapat mengenali user.

2. Base Station Subsystem (BSS)

Terdiri atas Base Station Controller dan Base Transceiver Station. Dimana fungsi dari BSS adalah mengontrol tiap – tiap BTS yang terhubung kepadanya. Sedangkan fungsi dari BTS adalah untuk berhubungan langsung dengan MS dan


(21)

juga berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. a. Base Tranceiver Station (BTS)

Base transceiver station (BTS) berfungsi sebagai interface komunikasi semua MS yang aktif dan berada dalam coverage area BTS tersebut. Di dalamnya termasuk modulasi signal, demodulasi, equalize signal dan error coding. Beberapa BTS terhubung pada satu Base Station Controller (BSC). Satu BTS biasanya mampu meng-handle 20-40 komunikasi serentak.

b. Base Station Controller (BSC)

Base station controller (BSC) berfungsi mengatur koneksi BTS-BTS yang berada dalam kendalinya. Fungsi tersebut memungkinkan operasi seperti handover, cell site configuration, management of radio resources dan menyetelpower level dari frekuensi radio BTS. Pada jaringan GSM, BSC mengatur lebih dari 70 BTS. 3. Network Switching Subsystem (NSS)

Network Switching Sub-system merupakan komponen utama switching jaringan GSM. NSS juga terdiri dari database yang dibutuhkan untuk data pelanggan dan pengaturan mobilitas. Fungsi utama dari NSS adalah mengatur komunikasi antara jaringan GSM dengan jaringan telekomunikasi lain.

Komponen dari Network Switching Subsystem adalah: a. Mobile Switching Centre (MSC)

Mobile Switching Centre (MSC) melakukan fungsi registrasi, autentifikasi, update

lokasi user, billing service dan sebagai interface dengan jaringan lain. Selain itu MSC juga bertanggung jawab untuk call set-up, release, dan routing.


(22)

b. Visitor Location Register (VLR)

Visitor location registerr (VLR) berisi informasi dinamis tentang user yang terkoneksi dengan mobile network termasuk lokasi user tersebut. VLR biasanya terintegrasi dengan MSC. Melalui MSC, mobile network terhubung dengan jaringan lain seperti PSTN ( public switched telephone network), ISDN (integrated service digital network), CSPDN (circuits switched public data network), dan PSPDN (packet switched public data network).

c. Home Location register (HLR)

Home location register (HLR) adalah elemen jaringan yang berisi detil dari setiap subscriber. Sebuah HLR biasanya mampu mengatur ratusan bahkan ribuan subscriber. Pada jaringan GSM, signaling berbasis pada protocol

signaling system number 7 (SS7). Penggunaan SS7 dilengkapi dengan

penggunaan protocol mobile application port (MAP). MAP digunakan untuk pertukaran informasi lokasi dan subscriber antara HLR dan elemen jaringan lainnya seperti MSC. Untuk setiap subscriber, HLR mengatur pemetaan antara

international mobile subscriber identity (IMSI) dan mobile station ISDN

number (MSISDN).

d. Equipment Identity Register (EIR)

Equipment identity register (EIR) merupakan data base yang berisi suatu daftar valid mobile equipment pada jaringan. Setiap mobile station diidentikasikan dengan international mobile equipment identity (IMEI).

e. Authentication Center (AuC)


(23)

Authentication Center (AuC) merupakan data base proteksi yang menyimpan salinan dari kunci rahasia (secret key) yang terdapat pada setiap SIM card

pelanggan. Proteksi ini digunakan untuk autentifikasi dan enkripsi pada channel

radio.

4. Operations and Support System (OSS)

Operation and support system (OSS) sering juga disebut dengan Operations

and maintenance center (OMC) perannya cukup vital yakni memonitor

operasionalnya jaringan dalam sistem serta melakukan fungsi konfigurasi remote

.atau sebagai pusat pengendalian dan maintenance perangkat (network element) GSM yang terhubung dengannya.

2.3 Konsep Kanal Pada GSM

Tiap slot waktu pada frame TDMA disebut physical channel. Karena itu ada 8 kanal fisik tiap frekuensi pembawa dalam GSM. Kanal fisik dapat mengakomodasi pembicaraan, data, atau informasi pensinyalan. Kanal fisik dapat membawa informasi berbeda, tergantung dari informasi yang baru dikirimkan. Informasi tersebut disebut sebagai logical channel. Kanal logika terdiri atas 2 kanal utama yaitu Control Channel (CCH) dan Traffic Channel (TCH) [3].

1. Control Channel (CCH)

Control Channel berfungsi sebagai kanal-kanal yang mengendalikan semua hubungan pensinyalan antara MS dengan BTS. Ketika MS dinyalakan, MS tersebut mencari BTS untuk berkoneksi. Saat MS menemukan frekuensi pembawa yang terkuat maka kanal yang diidentifikasi tersebut adalah Signalling Channel.


(24)

Signalling Channel terdiri atas 3 jenis, yaitu Broadcast Control Channel

(BCCH), Common Control Channel (CCCH), dan Dedicated Control Channel

(DCCH).

2. Traffic Channel (TCH)

Setelah prosedur call set-up selesai pada kanal fisik kontrol, maka MS akan menggunakan kanal logika TCH. Ada 2 tipe TCH :

a. TCH kecepatan penuh (full rate) yang memancarkan kecepatan 13 kbps. TCH kecepatan penuh menempati satu kanal fisik.

b. TCH kecepatan menengah (half rate) yang memancarkan kecepatan 6,5 kbps. TCH kecepatan menengah, dapat berbagi satu buah kanal fisik dengan menggandakan kapasitas sel.

Sistem yang paling baik kapasitas ke suaranya, diantara kedua sistem diatas yaitu TCH dengan kecepatan penuh.

2.4 Kelebihan dan Kelemahan Jaringan GSM

Jaringan GSM digunakan oleh hampir semua lapisan masyarakat di seluruh dunia dibandingkan dengan jaringan lainnya. Karena jaringan ini memiliki keunggulan yaitu [4] :

1. Kualitas suara digital yang bagus

2. Adanya layanan prepaid calling, layanan ini memungkinkan orang-orang yang tidak bisa atau tidak ingin mengikat kontrak dengan suatu operator, dapat menggunakan layanan GSM.

3. Banyaknya vendor-vendor telepon seluler yang menyediakan ponsel berbasis 11


(25)

GSM semakin mempopulerkan GSM.

4. Penggunaan Quad-Band dalam sistem GSM sekarang ini memungkin kan

roaming internasional, yang tentunya tergantung pada operator penyedia jasa GSM.

5. Perkembangan fitur-fitur ponsel berbasis GSM yang sangat cepat ikut mempengaruhi selera masyarakat.

6. Adanya fasilitas SMS (Short Message System) memungkinkan pengiriman berita dalam bentuk teks yang sangat murah.

Selain memiliki keunggulan, jaringan GSM juga memiliki kelemahan yaitu:

1. Biaya pembangunan jaringan yang relatif mahal.

2. Belum adanya perjanjian antara sesama provider untuk menyamakan tarif diseluruh dunia

3. Rendahnya keamanan.

2.5 Kualitas Sinyal

Unjuk kerja suatu sistem komunikasi tidak lepas dari pengaruh gangguan (noise). Noise akan selalu ada di antara pemancar dan penerima suatu sistem komunikasi. Dampak utama dari adanya noise adalah bit error (kesalahan bit) data yang diterima pada sisi penerima. Untuk sistem komunikasi digital, data sering disimbolkan dengan simbol 0 dan simbol 1. Bit error yang dimaksud adalah kesalahan data simbol 1 menjadi simbol 0 atau sebaliknya [5].

Terjadi bit error diukur dengan cara membandingkan data keluaran pada 12


(26)

sisi penerima dengan data asli pada sisi pengirim. Ketepatan pengiriman sinyal informasi dengan adanya pengaruh noise dapat diukur dengan average probability of simbol error atau biasa disebut bit error rate (BER). Bit Error Rate

didefenisikan sebagai besarnya kesalahan bit data (bit error) keluaran pada sisi penerima dibandingkan dengan total data yang dikirimkan pada sisi pengirim. BER juga dapat didefenisikan sebagai berikut [5]

���

=

number of bit error

total number of bit

(2.1)

BER berbanding terbalik dengan RxQual. Semakin tinggi nilai BER maka semakin jelek pula RxQual. Tabel 2.1 Menunjukkan hubungan RxQual dengan BER.

Tabel 2. 1 Hubungan RxQual dengan BER [6]

RxQual Bit Error Rate (BER)

0 BER < 0,2 %

1 0,2 % < BER < 0,4 %

2 0,4 % < BER < 0,8 %

3 0,8 % < BER < 1,6 %

4 1,6 % < BER < 3,2 %

5 3,2 % < BER < 6,4 %

6 6,4 % < BER < 12,8 %

7 12,8 % < BER


(27)

sangat baik, karena bit error yang terjadi dalam 1 frame < 0,2 %. Namun jika

RxQual bernilai 8, maka kualitas jaringan sangat buruk, dengan bit error yang terjadi > 12,8 % [6].

2.6 Parameter Kualitas Panggilan pada Jaringan GSM

Parameter kualitas panggilan pada jaringan GSM yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah RxLevel, RxQual, Successfull Call Ratio (SCR), Call Setup Success Rate, Block Call dan Drop Call. Berdasarkan parameter tersebut kualitas panggilan pada jaringan GSM akan dapat diketahui [7].

2.6.1 RxLevel

RxLevel adalah kuat sinyal penerimaan yang menyatakan besarnya sinyal yang diterima pada sisi penerima (mobile station). Nilai RxLevel merupakan suatu nilai yang menunjukkan level kekuatan sinyal, yang ditunjukkan dalam dalam rentang minus dBm. Semakin kecil nilai RxLevel (semakin besar minus dBm pada

RxLevel), semakin lemah kekuatan sinyal penerimaan pada MS. Standar nilai

RxLevel pada masing-masing provider berbeda. Pengukuran nilai RxLevel dapat digunakan dalam memperhitungkan besarnya redaman akibat rugi-rugi lintasn propagasi. Hal tersebut dikarenakan nilai RxLevel berpengaruh dalam penentuan level sinyal [8].

2.6.2 RxQual

RxQual merupakan tingkat kualitas sinyal penerimaan di mobile station 14


(28)

(MS), adalah kualitas sinyal suara (voice) yang diukur dalam BER. Nilai RxQual

ini berfungsi sebagai penanda kualitas sinyal, apakah sudah bagus atau belum. Rentang nilai RxQual pada umumnya adalah antar 0 hingga 8, dimana nilai tersebut dipengaruhi oleh jumlah BER yang terjadi. Semakin besar nilai RxQual, maka semakin buruk kualitas sinyalnya.

Pengukuran RxQual dapat digunakan untuk memverifikasi cakupan site-site BS (base station) yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai RxQual juga dapat diperlihatkan sebuah gambaran bagaimana cakupan yang bagus yang disediakan dari ste-site BS dan seberapa besar interferensi yang dihasilkan. Tidak ada standar yang ditetapkan untuk nilai RxQual dan setiap operator memiliki ambang yang berbeda-beda. Walaupun demikian, karena RxQual digunakan sebagai ukuran performansi hubungan antara MS (mobile station) dan BS (base

station), maka perlu ditentukan RxQual minimum untuk mendapatkan

performansi sistem yang memadai [8].

2.6.3 Successfull Call Ratio (SCR)

Succesfull call ratio merupakan perbandingan antar jumlah panggilan yang berhasil dengan jumlah call attempt. Disebut juga dengan tingkat keberhasilan panggil dari suatu pelanggan ke pelanggan lainnya [9].

���

=

Jumlah call yang berhasil


(29)

Adapun yang dimaksud dengan jumlah call yang berhasil adalah panggilan yang berhasil mendapat jawaban. Sedang yang dimaksud dengan call attempt

adalah panggilan yang dibangkitkan sejak pelanggan mengangkat handset.

Hambatan-hambatan yang dialami dalam meningkatkan SCR diantaranya : 1. Kesulitan memperbesar dimensi perangkat dengan teknologi lama (analog) 2. Kurang lancarnya signalling dari berbagai macam teknologi

3. Masih dominannya tingkah laku pelanggan yang menyebabkan banyaknya

loss pada arah originating dan terminating [8].

2.6.4 Call Setup Success Rate (CSSR)

CSSR (Call Setup Success Rate) adalah nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan jaringan dalam memberikan pelayanan, baik berupa voice call, video call maupun SMS. Dengan kata lain, membuka jalan untuk komunikasi. Melalui perhitungan nilai CSSR tersebut maka akan dapat diketahui seberapa handal jaringan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Perhitungan nilai CSSR dapat kita lihat pada persamaan berikut ini [9].

CSSR =

call setup

(call setup +blocked call )

x 100 %

(2.3)

2.7 EVENT

Setelah kita mengetahui parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas panggilan,maka kita akan menemukan event (kejadian) yang


(30)

merugikan bagi pelanggan pengguna jaringan GSM dan provider penyedia jaringan GSM tersebut. Event merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat panggilan berlangsung [5].

2.7.1 Blocked Call

Blocked call merupakan suatu kemampuan sistem untuk menolak melayani panggilan karena kanal yang tersedia sudah berisi (tingginya jumlah panggilan yang tidak sebanding dengan jumlah kanal yang tersedia). Block call terjadi karena tidak tersedianya saluran pada BTS (Occupancy). Ketidakmampuan sistem menghandle besarnya trafik pada saat-saat jam sibuk, sehingga BTS mengalami

overload.

Sedangkan Prosentase untuk nilai block call dapat dihitung dengan meggunakan rumus seperti menghitung dropped call yaitu sebagai berikut[9]:

%

�����

����

=

Block Call

Call Attempt

x 100 %

(2.4)

Adapun blocked call terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. Blocked Call Set Up, yaitu terjadinya banyak percobaan pengulangan

melakukan panggilan.

2. Blocked Call Kanal Suara, yaitu jika panggilan datang sebagian tidak dapat dilayani karena mendapatkan kanal suara.

3. Blocked End-Office, yaitu trunk panggilan dari MSC ke end-office mulai meningkat dan jumlah terhubung ke end-office menjadi tidak mencukupi.


(31)

2.7.2 Dropped Call

Dropped call adalah suatu kondisi dimana pembicaraan yang sedang

berlangsung terputus sebelum pembicaraan tersebut selesai (panggilan yang jatuh setelah kanal bicara digunakan). Akibat dari dropped call ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkomunikasi seluler. Dropped call dapat terjadi oleh berbagai hal yaitu [7] :

1. Rugi-rugi frekuensi radio

2. Co-Channel interferensi dan adjacent interferensi

3. Kegagalan handover sebagai akibat dari tidak terdapatnya trafik kanal pada sel tetangga atau neighbour cell.

4. Blank Spot

DCR (Drop Call Rate) adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas jaringan dengan mengukur banyaknya peristiwa dropped calls yang terjadi saat panggilan sedang berlangsung. Perhitungan nilai DCR diberikan oleh persamaan berikut [9].

���

% =

droped calls

call establish

x 100%

(2.5)

2.8 G-Net Track

G-Net Track adalah monitor jaringan nirkabel dan drive test untuk perangkat OS Android. Hal ini memungkinkan pemantauan dan pengambilan parameter jaringan seluler tanpa menggunakan peralatan khusus. G-Net Track


(32)

atau untuk mempelajari lebih lanjut tentang jaringan nirkabel bahkan dapat digunakan untuk memudahkan representasi rute saat bepergian. Menggunakan aplikasi ini dapat dengan mudah mengetahui masalah cakupan jaringan yang buruk, RxLevel rendah, uplink dan downlink throughput data rendah, kurangnya server dominan yang menyebabkan banyak reselections sel dan seringnya gangguan layanan, ketika memiliki banyak reselections antara sel-sel pada 3G dan 2G cakupan 3G lemah, panggilan diblokir, pemutusan panggilan.

Adapun fungsi utama dari G-Net Track ini adalah mengukur parameter jaringan nirkabel, pengambilan nilai, diukur dalam teks dan file, menampilkan nilai yang terukur pada tampilan peta, menampilkan BTS dan melayani line sel pada tampilan peta [10].

2.8.1 Item Tolls G-Net Track yang digunakan pada Android

Pada G-Net Track ada lima tab dengan informasi yang berbeda, berikut ini adalah item tools yang ada pada software G-Net Track yaitu [10] :

1. CELL Tab

CELL Tab menampilkan informasi jaringan dan geografis. Hal ini juga menunjukkan data log dari sel-sel yang melayani. Informasi yang diperlihatkan adalah:

a. Operator : Nama operator nirkabel yang digunakan

b. MCC (Mobile Country Code) : adalah kode khusus 3 digit untuk masing-masing negara

c. MNC (Mobile Network Code) : adalah kode 2 atau 3 digit dan spesifik untuk 19


(33)

masing-masing operator didalam negeri

d. LAC : adalah kode area lokasi, jaringan dibagi oleh area lokasi, dimana pelanggan yang dipanggil disemua sel secara bersamaan

e. RNC (Radio Network Controller) : adalah ketika di 3G menunjukkan ID dari RNC data sel yang diambil saat itu

f. Cell ID : adalah ID dari data sel

g. Tipe : adalah modus jaringan teknologi (seperti GPRS, EDGE pada 2G atau UMTS, HSPA pada 3G, dll)

h. Level : adalah kekuatan sinyal arus dalam dBm, untuk teknologi yang berbeda dan keterangan yang berbeda. RxLevel untuk 2G, 3G dan RSCP, RSRP untuk 4G.

i. Qual : adalah kualitas sinyal jaringan. Untuk teknologi yang berbeda dan keterangan yang berbeda. RxQual untuk 2G, 3G dan Ecno untuk RSRQ untuk 4G. Nilai ini tidak ditampilkan oleh sebagian besar ponsel, hanya beberapa ponsel yang menampilkan.

j. SNR (Signal to Noise Ratio) : adalah perbandingan sinyal dan kebisingan. Hal ini diukur hanya pada LTE

k. CQI : adalah indikator kualitas saluran. Hal ini diukur hanya pada 4G l. Longitude : adalah lokasi longitude (bujur) dalam format desimal m.Latitude : adalah lokasi latitude (lintang) dalam format desimal n. Speed (Kecepatan) : adalah kecepatan arus kmph (km per hour) o. Accuracy (Akurasi) : adalah akurasi lokasi yang ditentukan.

Penentuan lokasi didasarkan pada GPS atau network (menggunakan layanan 20


(34)

lokasi google, sel tetangga atau jaringan WiFi)

p. Height (Tinggi) : adalah perbedaan antara ketinggian dan nilai-nilai dasar.Ketinggian diukur dengan GPS.

q. UL(UpLink) : adalah kecepatan transfer data dalam kbps r. DL(DownLink) : adalah Kecepatan transfer data dalam kbps

s. Data : adalah data yang digunakan dalam jaringan, seperti jaringan mobile

atau WiFi

t. Phone State : adalah IDLE, Panggilan, Data. Transfer data aktif atau panggilan suara aktif jika idle.

u. Serving Time : adalah waktu melayani sel dalam hitungan detik. Jika cell file

digunakan baris ini juga menunjukkan nama sel yg melayani.

v. Tabel Serving Time : adalah tabel yang menunjukkan tampilan log melayani perubahan sel dengan waktu perubahan dan dimana tingkat perubahan ini terjadi. Tabel ini juga menunjukkan sel waktu yang berguna untuk sel seleksi tempat yang sering dan kurangnya sel dominan. Selain itu juga untuk melihat tampilan hilangnya jangkauan jaringan dengan baris nilai tingkat yang sama yaitu -201.

2. NEI Tab

NEI Tab menampilkan informasi tentang pengukuran sel tetangga. Ini terdiri dari dua tabel yaitu :

a. Serving Table Cell : adalah menampilkan informasi tentang bagian dan tingkat id cell. Ketika pada kolom Cell ID 3G akan menunjukkan RNC-Cell ID dan PSC (Primer Scrambling Code) pada tampilan telepon.


(35)

b. Neighbour Table Cell : adalah menampilkan informasi tentang tingkat sel tetangga. Ketika pada 2G sel tetangga akan ditampilkan sebagai LAC dan

Cell ID. Ketika pada 3G akan ditampilkan sebagai PSC.

Pada bagian bawah NEI Tab adalah daerah dengan link ke alat lain yang tersedia pada situs ini.

3. Tab Map

Tab Map menampilkan pandangan pengukuran geografis hte dan base station jaringan seluler. Pada baris pertama ada informasi tentang teknologi saat ini MCC, MNC, LAC, RNC, Cell ID, tingkat dan pengukuran kualitas. Pada baris kedua ada informasi tentang jarak untuk melayani sel. Informasi ini hanya tersedia jika dengan jaringan informasi sel dimuat. Pada baris ini juga informasi tentang GPS. Jika memiliki fix (warna hijau) atau tidak (warna merah), peta tersebut menunjukkan cell file daerah pandang sekitarnya dan pengukuran peta tematik yang dipilih (Level, Qual, Cell, DL Bit rate, UL Bit rate, Speed).

Ada empat tombol yang tersedia yaitu:

a. Tombol pertama adalah untuk mengubah pengukuran peta tematik

b. Tombol Ekspor adalah pengukuran yang dipilih dalam format kml. Hal ini berguna untuk merekam juka fungsi logging belum diaktifkan.

c. Tombol Screenshot adalah untuk menyimpan snapshot dari tampilan. Hal ini berguna untuk penghematan representasi gambar dari pengukuran.

d. Tombol Clear adalah Membersihkan tampilan. Jika ada banyak poin dapat memperlambat tampilan peta dan lebih baik menghapus tampilan.


(36)

4. Tab INFO

Tab INFO menyediakan informasi seperti berikut :

a. Status Log adalah menunjukkan jika rekaman log telah dimulai atau tidak b. IMSI (International Mobile Subscriber Identity) adalah SIM Card yang

berfungsi untuk memberikan informasi dalam rangka jejak yang berbeda yang harus dilakukan oleh operator jaringan.

c. IMEI adalah ID hardware dari ponsel

d. Current Operator adalah nama layanan operator yang digunakan

e. Current Country adalah nama negara penyedia layanan seluler yang

digunakan

f. Home Operator adalah nama operator yang digunakan g. Home Country adalah negara home operator

h. Is Roaming adalah menyatakan apakah ponsel sedang aktif atau tidak i. MSISDN adalah menyatakan nomor telepon user

j. SD card adalah media penyimpanan kartu SD yang tersedia

k. App Folder adalah folder root yang digunakan untuk file yang dikirim, dimana aplikasi folder G-Net Track nya tetap

l. G-Net Track Version adalah versi terbaru dari aplikasi

m.G-Net Track Code adalah nomor representasi dari versi aplikasi yang digunakan

n. Android SDK adalah nonor OS versi android o. Device adalah nama perangkat

p. Brand adalah merek handset


(37)

q. Device Manufacturer adalah perangkat produsen r. Device Model adalah model perangkat

s. Build Number adalah perangkat lunak yang mendukung t. Voice sequence status adalah status urutan atau data urutan u. Voice Call adalah jumlah panggilan suara

v. Successful Calls adalah jumlah panggilan yang berhasil mulai dari awal panggilan dimulai sampai panggilan selesai dilakukan

w. Blocked Calls adalah jumlah panggilan suara yang diblokir

x. Dropped Calls adalah jumlah panggilan suara yang gagal atau tidak

berhasil dilakukan. 5. Tab Hard Drive

Tab Hard Drive merupakan bagian bagian yang mewakili sel informasi utama dalam format nyaman dengan huruf-huruf besar.

2.9 Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemograman komputer yang bekerja dalam ruang lingkup Microsoft Windows. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer didalam melakukan tugas-tugas tertentu.

Tampilan Visual Basic merupakan suatu lingkungan yang besar yang terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian ini memiliki sifat yaitu [11] : 1. Floating, dapat digeser ke posisisi mana saja, untuk menggeser elemen ke

layar visual basic, dilakukan dengan cara mengklik dan menahan tombol

mause pada judul (Title Bar) element tersebut, lalu menggeser ke posisi yang diinginkan.


(38)

jendela pada windows. Untuk mengubah ukuran elemen atau jendela dilakukan dengan mengklik dan menahan tombol mouse pada sisi (Border) jendela tersebut. Lalu mengubah ukurannya sesuai dengan yang diinginkan.

3. Dockable, dapat menempel pada bagian lain yang berdekatan. Untuk

menempelkan layar Visual Basic ke elemen lainnya, cukup menempelkan sisi elemen tersebut ke sisi yang diinginkan.

Visual Basic yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah Visual Basic 6.0 yang memiliki tampilan seperti pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 LayOut Visual Basic 6.0 Keterangan Gambar :

a. Main Menu

Baris menu terletak pada baris atas pada IDE. Menu ini merupakan kumpulan perintah-perintah yang dikelompokkan dalam kriteria operasi yang dihasilkan.


(39)

b. Tool Bar

Tool bar terdiri atas beberapa tombol untuk mengendalikan tampilan, seperti mengatur pemunculan jendela Properties, Project dan Form Layout

c. Window Code

Window code adalah jendela yang mengandung kode-kode program yang merupakan instruksi untuk aplikasi visual basic, pada window code terdapat dua fasilitas utama yaitu pemilihan object dan prosedur tempat penulisan kode program yang berada diantara kode private dan End Sub.

d. Tool Box

Tool Box adalah penyimpanan kontrol digunakan pada program yang

dipasangkan pada form seperti Label. Setiap kontrol di tambahkan ke form

dan menjadi objek yang dapat dibuat kode program. e. Project Explorer

Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file yang terdapat pada aplikasi visual basic, yang digunakan pada proses pemrograman dan menyediakan akses ke File tersebut. Pada Project Explorer tersebut ditampilkan semua file yang terdapat pada Project yang sedang aktif atau terbuka.

f. Property Windows

Property Window adalah jendela yang semua mengandung semua

informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi program. Property adalah sifat dari sebuah objek misalnya namanya, warna, ukuran, posisi, atau sebagainya.

g. Form Layout

Form Layout adalah jendela yang menggambarkan posisisi dari Form yang 26


(40)

ditampilkan pada layar monitor. h. Immediate Window

Immediate Window berguna untuk mencoba beberapa instruksi pada

program window ini. Pada saat menguji program, window ini biasa digunakan sebagai window debug.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Umum

Sistem komunikasi seluler merupakan solusi yang baik untuk menjamin kontinuitas hubungan komunikasi. GSM sebagai salah satu penyedia (provider) jaringan komunikasi bergerak, berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dengan kualitas panggilan yang bagus. Kualitas panggilan dipengaruhi oleh kualitas jaringan pada provider GSM. Kualitas panggilan yang tidak bagus menyebabkan terjadinya kegagalan panggilan.

Pada Tugas Akhir ini, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas panggilan pada jaringan GSM melalui drive test dengan menggunakan

handset dengan tipe android dan Sim Card GSM PT. Indosat,Tbk dan juga

software G-Net Track yang digunakan untuk memonitor kualitas panggilan ini, yang dihasilkan dari parameter yang ada pada G-Net Track yaitu RxLevel, RxQual, blocked calls, dropped calls dan successful calls. Selanjutnya kita melakukan analisa dari data yang kita hasilkan secara teoritis. Hasil yang di dapat kemudian akan di bandingkan dengan hasil yang kita terima dari PT. Indosat, Tbk yang diolah dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan adanya analisis ini, dapat dilihat baik atau buruknya kualitas panggilan yang dihasilkan pada jaringan GSM.


(42)

3.2 Metode Pengukuran di Lapangan

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat melakukan pengukuran di lapangan dapat dilihat pada flowchart metode penelitian yang di tunjukan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian

3.2.1 Menentukan Lokasi Pengukuran

Hal pertama yang harus dilakukan dalam melakukan pengukuran ialah 29 Menganalisa Hasil

Pengukuran Mulai

Menentukan Lokasi Pengukuran

Menentukan Waktu Pengukuran dan

Melakukan Pengukuran


(43)

dengan menentukan lokasi-lokasi (rute) mana saja yang akan diukur. Gambar 3.2 merupakan lokasi yang diukur untuk menganalisis parameter-parameter kualitas panggilan pada daerah tersebut.

Gambar 3.2 Pembagian Titik wilayah Pengukuran Kota Medan Keterangan: Titik Wilayah Pengukuran I

Titik Wilayah Pengukuran II

Pada Gambar 3.2, lokasi dibagi pada 2 titik wilayah pengukuran di sekitar Kota Medan yaitu:

1. Wilayah I : Jl. Arteri Ringroad → Jl. Ngumban Surbakti → Jl. A.H. Nasution

→ Jl. Sisingamangaraja → Jl. Halat → Jl. A.R. Hakim → Jl. Aksara


(44)

→ Jl. Krakatau → Jl.Sutomo → Jl. Perintis Kemerdekaan → Jl. H.M. Yamin → Jl. Stasiun Kereta Api (Merdeka Walk) →Jl. Putri Hijau → Jl. Tengku Amir Hamzah → Jl. Gaperta → Jl. Asrama → Jl. Gatot Subroto → Jl. Iskandar Muda → Jl. Gajah Mada → Jl. Sei Batang Hari → Jl. Sunggal Medan → Jl. Setia Budi → Jl. Dr. Mansyur (USU).

3.2.2 Menentukan Waktu Pengukuran

Penentuan waktu ini diperlukan untuk melihat baik buruknya kualitas panggilan pada GSM tersebut dan untuk mengetahui perbedaan kualitas panggilan di hari yang sama tetapi waktu yang berbeda. Pada software G-Net Track ini kita dapat melihat kedua parameter di waktu yang sama, sehingga kita tidak perlu menentukan parameter mana yang akan diambil terlebih dahulu disaat pengukuran. Semua data yang diambil dari hasil pengukuran yang dilakukan dimasukan ke dalam tabel. Waktu yang diambil untuk melakukan pengukuran ialah pagi hari dan siang hari sampai data selesai diukur dalam 1 hari yaitu mulai tanggal 12-14 Desember 2013.

3.3 Data Hasil Pengukuran

Sumber data dalam penelitian untuk Tugas Akhir ini diperoleh melalui

drive test yaitu menggunakan alat bantu seperti handset dengan tipe android dan juga SIM Card GSM Indosat, dan software G-Net Track yang berguna untuk melihat kualitas panggilan pada provider PT. Indosat, Tbk. Hasil drive test berupa

logfile. Parameter-parameter yang dipakai dalam Software G-Net Track yang 31


(45)

terkait dalam Tugas Akhir ini adalah RxLevel, RxQual, Blocked calls, droped calls, dan Succesful calls. Namun kita tidak dapat melihat banyaknya event yang dihasilkan dari semua pengguna GSM ini pada waktu yang sama. Hanya dapat melihat banyaknya pengguna GSM yang dilayani oleh satu ID cell diwaktu yang sama. Karena software ini bersifat singel, hanya dapat melihat event yang terjadi oleh pengguna software ini.

Setelah ditentukan tempat dan waktu, sebelum melakukan pengukuran maka kita terlebih dahulu harus mengatur semua data yang kita ingin kan pada

software G-Net Track dalan tabel sistem pengaturan, seperti nomor yang dituju, waktu panggilan, lama panggilan dan sebagainya. Dari sini kita akan dapat melihat data yang kita inginkan.

Setelah semua telah ditetapkan maka penulis melakukan pengukuran sesuai data yang diinginkan selama 6 jam dalam sehari selama 3 hari. Dari hasil pengukuran lapangan didapatkan data dalam bentuk text dan logfile.

3.3.1 Pengukuran RxLevel dan RxQual

Pada Gambar 3.3 dapat kita lihat salah satu contoh kualitas parameter

RxLevel dan RxQual yang diperoleh dari kedua titik pengukuran dari hasil pengukuran yang keseluruhannya dapat dilihat pada Lampiran B. Dimana yang menjadi standar dari G-Net Track ialah Reception Level (RxL) merupakan standar pengukur kekuatan signal jaringan 2G, sedangkan untuk 3G adalah Received Signal Code Power (RSCP) dan RSRQ untuk 4G.


(46)

a. RxLevel Pagi b. RxQual Pagi

a. RxLevel Siang b. RxQual Siang

Gambar 3.3 Pengukuran RxLevel dan RxQual di Kedua Titik Pengukuran Tanggal 12 Pagi dan Siang Hari


(47)

Parameter skala RxLevel antara -47 dBm hingga -120 dBm (bila menunjuk angka -47 dBm hingga -60 dBm sangat bagus, 60 dBm hingga 90 dBm bagus, -90 dBm hingga -100 dBm sedang, -100 dBm hingga -110 dBm buruk, dan -110 dBm hingga -120 dBm sangat buruk).

Dengan kata lain, semakin bergeser dari kiri ke kanan, maka kualitas

RxLevel akan semakin buruk kualitasnya, seperti yang terlihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran RxLevel pada software G-Net Track

Dari Tabel 3.1 dapat kita lihat kualitas RxLevel yang dihasilkan dari warna-warna yang tersedia serta rentang yang diberikan dalam satuan dBm, yang merupakan standar dari software tersebut.

RxQual merupakan standar kualitas suara pada saat melakukan panggilan pada jaringan 2G, sedangkan untuk 3G adalah Energy chip per Noise (Ec/No) dan RSRQ untuk jaringan 4G. Parameter skala RxQual pada tiap-tiap software tidak dapat ditentukan standarnya, tergantung dengan software itu sendiri. Pada G-Net

34

Warna Nilai RxLevel Kualitas

Merah -45 s/d -60 Sangat Bagus

Jingga -60 s/d -70 Bagus

Kuning -70 s/d -80 Bagus

Hijau -80 s/d -90 Bagus

Biru Muda -90 s/d -100 Sedang

Biru Tua -100 s/d -110 Buruk


(48)

Track sendiri semakin besar nilai RxQual-nya maka semakin baik kualitasnya. Seperti yang terlihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Data Hasil Pengukuran RxQual pada software G-Net Track

Dari Tabel 3.2 dapat dilihat standar kualitas yang ditunjukan pada software

tersebut berdasarkan warna yang disertai nilai RxQual nya apakah baik atau buruk. Nilai yang dihasilkan berbeda dengan rentang nilai RxQual pada umumnya yaitu 0-8, apabila nilai semakin kecil maka RxQual semakin bagus.

Dari Gambar 3.3 dapat kita lihat perbandingan pengukuran pada saat pagi dan siang hari yang tidak terlalu jauh berbeda, baik RxLevel maupun RxQual, yang kemungkinan besar akan terjadi event yang sama di tempat yang sama pada titik pengamatan I dan II yang mempengaruhi kualitas panggilan dari GSM itu sendiri.

35

Warna Nilai RxQual Kualitas

Biru Tua 5 Sangat Bagus

Biru Muda 2 Bagus

Biru Tosca -1 Bagus

Hijau -7 Bagus

Kuning -10 Sedang

Jingga -14 Buruk


(49)

3.3.2 Pengukuran Parameter Block Calls, Dropped Calls dan Successful Calls

PT. Indosat, Tbk merupakan salah satu provider yang digunakan pengguna saluran komunikasi GSM di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Kualitas merupakan prioritas utama yang perlu diperhatikan untuk memberi kepuasan pada setiap pengguna saluran komunikasi. Terbukti saat melakukan pengukuran di beberapa area di Kota Medan. Kualitas panggilan yang disediakan sangat baik dan memuaskan saat melakukan hubungan komunikasi di waktu pengukuran. Namun saat pengukuran ada beberapa tempat yang sama setiap hari pengukuran baik pagi maupun siang yang menyebabkan hubungan komunikasi terputus.

Dropped call adalah terputusnya panggilan saat panggilan sedang

berlangsung yang dikarenakan oleh sebab-sebab aneh (abnormal reasons). Sebab-sebab aneh tersebut, antara lain rugi-rugi Frekuensi Radio (RF Loss) sehingga kekuatan sinyal menjadi lemah, kegagalan Handover (Handover Failure) sebagai akibat dari tidak terdapatnya trafik kanal pada sel tetangga (neighbour cell), interferensi Co-channel dan Adjacent Channel, dan blank spot, yaitu daerah dimana tidak terdapat sinyal sama sekali.

Pada Tabel 3.3, terjadinya pemutusan komunikasi yang dilakukan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ketidaksempurnaan pengalihan trafik kanal dari ID cell satu ke ID cell berikutnya type 2G ke 2G dan dari type 3G ke 2G, dan tidak terdapatnya trafik kanal pada sel tetangga, adanya rugi-rugi Frekuensi Radio (RF Loss) yang disebabkan oleh adanya obstacle-obstacle seperti gedung-gedung tinggi, banyaknya pepohonan, dan kecepatan pengendara.


(50)

Kejadian-kejadian tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dalam hal berkomunikasi, sehingga dapat merugikan pengguna saluran komunikasi tersebut. Data-data hasil pengukuran tersebut yang telah diperoleh dalam tiga hari dapat dilihat pada Tabel 3.3 hanya pada saat blocked calls dan dropped calls terjadi.

Tabel 3.3 Data Parameter block calls dan dropped calls 2G

Titik Waktu Tanggal Tempat Cell ID BC DC SC Serv,c Lev Ql

12-Des Jl. SM. Raja 31522 1 (-) (-) 12 -63 -1

Pagi 13-Des Jl. SM. Raja 31523 (-) 1 (-) 18 -61 -1

13-Des Jl. Aksara 31150 (-) 1 (-) 58 -67 -1

1 14-Des Jl. SM. Raja 31523 (-) 1 (-) 13 -51 -1

12-Des Jl. AH. Nasution 31253 (-) 1 (-) 15 -67 -1

Siang 13-Des Jl.AH. Nasution 44956 (-) 1 (-) 9 -65 -1

14-Des Jl. AH. Nasution 44956 (-) 1 (-) 13 -69 -1

12-Des Jl. Bilal Ujung 31082 (-) 1 (-) 25 -65 -1

12-Des Jl. Gatot Subroto 31592 1 (-) (-) 12 -105 -1

Pagi 13-Des Jl. Bilal Ujung 44234 (-) 1 (-) 12 -101 (-)

13-Des Jl. Gaperta 31332 (-) 1 (-) 21 -79 -1

14-Des Jl. Bilal Ujung 44836 (-) 1 (-) 18 -89 -1

14-Des Jl. M. Yamin 26593 (-) 1 (-) 593 -99 -1

2 12-Des

Jl. Perintis

Kemerdekaan 26593 1 (-) (-) 524 -97 -1

12-Des Jl. H.M. Yamin 31602 (-) 1 (-) 776 -93 -1

Siang 13-Des Jl. Pancing 51551 (-) 1 (-) 21 -65 -1

13-Des

Jl. Rel Kereta

Api 31144 (-) 1 (-) 17 -79 -1

13-Des Jl. Gaperta 31333 (-) 1 (-) 21 -73 -1

13-Des Jl. Gatot Subroto 31591 (-) 1 (-) 19 -61 -1


(51)

Keterangan Tabel : Cell ID = ID sel yang melayani SC = Successful Call BC = Blocked Call Lev = Level

DC = Dropped Call Ql = Qual Serv,c = Banyaknya sel yang dilayani (serving cell)

Dari data pengukuran pada Tabel 3.3 di atas terdapat 3 (tiga) peristiwa

blocked call yang terjadi pada waktu panggilan pagi dan siang tersebut yang disebabkan karena pelepasan kanal (channel release). Pelepasan kanal tersebut terjadi karena permintaan Radio Resource Connection (RRC) dari MS yang tidak dijawab oleh jaringan, baik jaringan 2G ke 2G maupun Jaringan 3G ke 2G , juga diakibatkan oleh kualitas nilai RxLevel yang rendah yaitu -105 di Jl. Gatot Subroto. Event tersebut terjadi di titik yang berbeda dan di tempat yang berbeda pula, yaitu di titik I pada pagi hari dan di titik ke- II pada pagi dan siang hari di tempat yang berbeda. Selain event blocked call yang terdapat pada tanggal 12 Desember 2013, juga terjadi 3 (tiga) kali event dropped calls di hari yang sama di tempat dan titik yang berbeda.

Dari keseluruhan perhitungan yang dilakukan maka sebagian besar event

yang terjadi adalah terjadinya dropped calls sebanyak 17 kali, walaupun dengan rata-rata nilai RxLevel yang bervariasi yaitu sangat bagus, bagus, sedang dan buruk. Oleh karena itu, perhitungan besarnya redaman akibat rugi-rugi lintasan propagasi (path loss) perlu dilakukan agar terjadinya dropped call dapat dihindari.

Event blocked calls terjadi sebanyak 3 kali dengan variasi RxLevel yang berbeda yaitu baik sedang dan buruk. Blocked call merupakan suatu kondisi saat MS


(52)

(Mobile Station) tidak dapat melakukan panggilan dikarenakan security & authentication mode failure, UE freeze, disconnect on RAB setup, unavailable resources, UE sensitivity fault, unanswered Radio Resource Connection (RRC)

requests, dan barred network. Dapat dilihat juga bahwa data dari Tabel 3.3

diambil pada saat terjadinya event saja saat pengukuran dilakukan, seperti yang yang dapat dilihat dari contoh Gambar 3.4 dan Gambar 3.5

Gambar 3.4 Contoh Parameter blocked call Tanggal 12 Des 2013 di Jl. S.M. Raja


(53)

Gambar 3.5 Contoh Parameter Dropped Call Tanggal 12 Des 2013 di Titik II. Jl. Bilal Ujung


(54)

Gambar 3.4 dan Gambar 3.5 merupakan salah satu contoh gambar yang dihasilkan dari hasil pengukuran di lapangan yang dapat dilihat pada Lampiran B. Event yang terjadi adalah berdasarkan parameter yang diambil yaitu dropped call

dan blocked call.

3.3.3 Perhitungan Nilai Rata-rata Parameter

Gambar 3.4 dan Gambar 3.5 menunjukan event yang terjadi beserta letak kejadian, ID cell yang melayani dan berapa jumlah yang dilayani cell tersebut, waktu pelayanannya, jenis jaringan, dan kualitas RxLevel dan RxQual. Dari keseluruhan data yang dihasilkan tanggal 12-14 Desember 2013 saat pengukuran di lapangan baik pagi maupun sore kita dapat mengetahui rata-rata parameter

RxLevel dan RxQual yang di hasilkan pada titik pengamatan I dan titik

pengamatan II sudah memenuhi batasan yang diinginkan, walaupun terdapat adanya saat kualitas panggilan yang kurang bagus, yang dikarenakan melemahnya sinyal RxLevel akibat dari redaman-redaman yang ada, seperti yang terlihat pada Lampiran B. Untuk perhitungan hasil nilai rata-rata digunakan persamaan berikut:

Rata

rata =

Total seluruh data

Banyak Data

(3.1)

Dari data hasil pengukuran tanggal 12-14 Desember dapat diketahui kualitas parameter RxLevel dan RxQual yang ada dibeberapa tempat di kota Medan, baik di pagi hari sampai sore hari, sehingga kita mengetahui kualitas panggilan dari GSM tersebut apakah bagus dan buruk.


(55)

Untuk mengetahui rata-rata kualitas RxLevel dan RxQual dapat dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Nilai Rata-rata RxLevel dan RxQual Pada 2 Titik di Pagi dan Siang Hari

Tabel 3.4 menunjukan kualitas panggilan di kedua titik pengukuran yang dilakukan dengan mengukur rata-rata parameter RxLevel dan RxQual sebagai standar kualitas panggilan pada GSM PT. Indosat, Tbk. Dapat kita lihat dari hasil pengukuran ke dua titik bahwa sebagian besar kualitas panggilan tersebut bagus adanya, baik di pagi hari maupun siang hari, namun ada juga yang mempunyai

42

Tanggal Waktu Parameter Titik I Titik II

RxLevel -74 -105 Pagi RxQual -1 -1

Kualitas Panggilan Bagus Buruk 12 RxLevel -86,5 -95,66 Siang RxQual -1 -1

Kualitas Panggilan Bagus Sedang

RxLevel -80,33 -88,81 Pagi RxQual -1 -0,72

Kualitas Panggilan Bagus Bagus 13 RxLevel -74,6 -78,5

Siang RxQual -1 -1 Kualitas Panggilan Bagus Bagus

RxLevel -79,66 -88 Pagi RxQual -1 -0,83

Kualitas Panggilan Bagus Bagus 14 RxLevel -79,66 -77

Siang RxQual -1 -1 Kualitas Panggilan Bagus Bagus


(56)

kualitas panggilan yang sedang dan yang buruk yaitu di daerah pengamatan titik II, yang diakibatkan karena melemahnya sinyal yang diterima MS (mobile station) di daerah tersebut yang diakibatkan adanya pemantulan dari beberapa objek, seperti gedung-gedung bertingkat dan pergerakan mobile station menyebabkan kuat sinyalyang diterima oleh MS bervariasi dan sinyal yangditerima tersebut mengalami path loss.

Rugi–rugi ini akan membatasi kinerja dari sistem komunikasi bergerak sehingga memprediksikan path loss merupakan bagian yang penting dalam perencanaan sistem komunikasi bergerak. Path loss yang terjadi pada sinyal yang diterima dapat ditentukan melalui suatu model propagasi tertentu. Model propagasi biasanya memprediksikan rata-rata kuat sinyal yang diterima oleh MS pada jarak tertentu dari BS ke MS. Di samping itu, model propagasi juga berguna untuk memperkirakan daerah cakupan sebuah BS sehingga ukuran sel dari base station dapat ditentukan.

3.4 Metode Perancangan Visual Basic 6.0

Metode penelitian selanjutnya ialah dengan menggunakan bahasa pemograman visual basic 6.0. Data hasil riset yang kita peroleh dari PT. Indosat ,Tbk nantinya akan di masukkan ke dalam visual basic. Visual Basic merupakan

software sederhana sebagai alat yang membantu kita untuk mengetahui atau melihat hasil dari sesuatu yang diinginkan.

Dalam Tugas Akhir ini, visual basic hanya sebagai alat saja untuk mempermudah kita menghitung rata-rata parameter kualitas panggilan yang data-


(57)

nya kita dapat dari hasil riset di PT. Indosat, Tbk, juga membantu mempermudah melihat hasil data-data yang kita inginkan. Adapun layout langkah-langkah pembuatan visual basic 6.0 seperti berikut ini:

1. Tampilan awal visual basic setelah itu klik ok


(58)

3. Pilih Microsoft ADO Data Control 6.0 (OLEDB) dan Microsoft Data Grid Controls 6.0 (OLEDB), dan Apply

4. Tampilan pembuatan form dan di form tersebut diisi Program-program sesuai dengan yang kita inginkan, seperti yang terlihat pada Lampiran A.


(59)

5. Pada properties kita pilih data source dan pilih Adodc koneksi

6. Klik koneksi dan klik kanan pilih ADODC Koneksi

7. Pilih use ODBC Data Source Name dan Pilih New


(60)

8. Setelah itu pilih User Data Source (Applies to this machine only)

9. Pilih MySQL ODBD 5.1 Driver


(61)

11. Setelah itu pada Record Source

12. Setelah itu Pilih General dan pada Use ODBC Data Source Name Pilihan ke bawah teliti sesuai data source name yang kita koneksikan dari my sql tadi.


(62)

BAB IV

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN

4.1 Umum

Pada bab IV ini akan membahas analisis kualitas panggilan pada jaringan GSM PT. Indosat ,Tbk yang dirancang pada software visual basic sesuai dengan yang dibahas pada bab III. Parameter-parameter yang menjadi bahan analisa pada bab IV dalam Tugas Akhir ini adalah berupa blocked call, dropped call, success call ratio (SCR), dan Call Setup Success Rate (CSSR)

Data yang di ambil merupakan hasil riset dari PT. Indosat, Tbk dan akan di masukkan ke dalam pemograman software visual basic. Visual basic sebagai alat untuk mempermudah kita untuk melihat kualitas panggilan dari provider

tersebut apakah memuaskan atau tidak.

4.2 Analisis Parameter-Parameter dengan Software Visual Basic 6.0 Kualitas panggilan merupakan hasil dari masukan beberapa parameter-parameter yang diambil guna mencapai hasil yang memuaskan. Perhitungan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan data yang diambil dari PT. Indosat, Tbk yang di masukkan ke dalam software visual basic dan menggunakan rumus secara teoritis. Karena software visual basic hanya sebagai tools, maka data yang terlihat sama dengan data yang akan dihitung secara teoritis.

Setelah semua data yang diperlukan sudah tersedia seperti yang terlihat pada Tabel di Lampiran C, kemudian dilakukan perhitungan dengan mengguna-


(63)

kan software visual basic dengan cara memasukan data ke dalam kolom yang disediakan pada software sederhana yaitu MySQL. Data yang dimasukkan ke dalam software ini akan tersimpan secara otomatis ke dalam data base. Software

ini juga yang mengkoneksikan antara data base dengan visual basic, setelah terkoneksi kemudian kita tinggal memilih data-data yang ingin kita lihat seperti Gambar 4.1.

a. Tampilan data minggu pertama sampai terakhir


(64)

c. Tampilan CSSR > 98% dan jika < 98% tidak akan ditampilkan


(65)

e. Tampilan Block Call Rate < 2% dan jika > 2% tidak akan ditampilkan dan tidak memenuhi yang diminta

f. Tampilan Rata-Rata dari SCR, CSSR, DCR, dan BCR dalam %

Gambar 4.1 Tampilan Pengolahan Data Hasil Riset Kualitas Panggilan PT. Indosat, Tbk pada Visual Basic


(66)

4.3 Analisis Parameter-Parameter Kualitas Panggilan Secara Teoritis Setelah melakukan analisis dengan menggunakan software visual basic, selanjutnya data yang diambil dari PT. Indosat, Tbk digunakan untuk melakukan perhitungan secara teoritis, seperti terlihat pada Tabel Lampiran C. Analisis dilakukan berdasarkan parameter-parameter kualitas panggilan yang digunakan pada sistem yang sama dengan yang dianalisis menggunakan visual basic, yaitu :

Successfull Call Ratio (SCR), Call Setup Success Rate (CSSR), Block Call Rate

dan Drop Call Rate (DCR). Adapun batasan yang dipakai oleh PT. Indosat, Tbk yang menunjukkan kualitas panggilan yang bagus pada sistem ini adalah :

1. SCR > 96 % 2. CSSR > 98%

3. Drop Call Rate < 2 % 4. Block Call Rate < 2 %

Untuk mendapatkan hasil rata-rata tiap-tiap parameter dapat digunakan persamaan 3.1. Secara teoritis, perhitungan rata-rata prosentase Successful Call Ratio (SCR) yaitu:

���

%

���� − ����

=

Total seluruh ��� % dalam 1 bulan

Total seluruh data dalam 1 bulan

=

15054,4

156

= 96,5025641 %


(67)

Secara teoritis, perhitungan rata-rata prosentase CSSR (Call Setup Success Rate) diperoleh adalah:

����

%

���� − ����

=

Total seluruh CSSR % dalam 1 bulan Total seluruh data dalam 1 bulan

=

15304,12 156

= 98, 1033333 %

Secara teoritis, perhitungan rata-rata prosentase nilai Block Call Rate

adalah:

���

%

���� − ����

=

Total seluruh ��� % dalam 1 bulan Total seluruh data dalam 1 bulan

=298,1999999 156 = 1,911538461 %

Secara teoritis, perhitungan rata-rata prosentase nilai Drop Call Rate

yaitu:

���

% rata

rata =

Total seluruh ��� % dalam 1 bulan

Total seluruh data dalam 1 bulan

=236,45

156 = 1,515705128 %


(68)

4.4 Perbandingan Hasil Analisis menggunakan G-Net Track dan Analisis dengan menggunakan Visual Basic 6.0

Dari analisis yang dilakukan baik dengan menggunakan drive test yaitu

G-Net Track maupun dengan analisis menggunakan visual basic 6.0 diperoleh hasil yang tidak berbeda seperti terlihat pada Tabel 4. 1.

Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Analisis Rata-Rata Kualitas Panggilan antara G-Net Track dan Visual Basic 6.0

Parameter Hasil Analisis

G-Net Track

Hasil Analisis

Visual Basic 6.0

Kualitas Panggilan

RxLevel -60 dBm s/d -90 dBm ( - ) Bagus

RxQual -0,96 ( - ) Bagus

Block Call Rate % < 2% 1,911538461 % Bagus

Drop Call Rate % < 2% 1,515705128 % Bagus CSSR % ( - ) 98,1033333 % Bagus

SCR % ( - ) 96,5025641 % Bagus

Dari Tabel 4.1 diatas dapat kita lihat bahwa rata-rata hasil pengujian kualitas panggilan dengan menggunakan software G-Net Track maupun hasil data riset yang diolah dengan menggunakan visual basic keduanya memiliki nilai yang bagus. Hal itu diketahui dari parameter-parameter yang diukur yang ada dalam tiap-tiap software yang mempunyai nilai rata-rata sesuai dengan standar performansi untuk kualitas panggilan GSM PT. Indosat, Tbk baik RxLevel (-60 dBm s/d -90 dBm), RxQual (-0.96), Drop Call Rate (1,51 %), Block Call Rate


(69)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian RxLevel dan RxQual dengan menggunakan

software G-Net Track, bahwa untuk hasil RxLevel yang buruk dalam

pengukuran selama tiga hari terdapat pada titik pengukuran II di pagi hari tanggal 13 Desember 2013 yaitu pada Jl. Gatot Subroto dengan nomor ID

Cell nya 31592 dan Jl. Bilal Ujung dengan nomor ID Cell nya 44234. Untuk hasil RxQual yang paling rendah pada pengukuran tersebut berada pada tanggal 13 Desember 2013 di Pagi hari pada titik pengukuran ke II yaitu Jl. Bilal Ujung dengan ID Cell 44234 tidak ditemukan adanya nilai RxQual yang dihasilkan. Sehingga pada kedua jalan tersebut ditemukan event blocked call

dan dropped call.

2. Berdasarkan hasil pengujian dropped call dan blocked call dengan menggunakan software G-Net Track, bahwa sebagian besar event terjadi ialah

dropped call yaitu sebanyak 17 kali dan beberapa terjadi di tempat yang sama yaitu Jl. S.M. Raja sebanyak 3 kali Jl. A.H Nasution sebanyak 3 kali, Jl. Bilal Ujung sebanyak 4 kali, Jl. Gaperta sebanyak 2 kali, Jl. Aksara, Jl. Pancing, Jl. M. Yamin dan Jl. Gatot Subroto. Untuk event blocked call terjadi sebanyak 3 kali pada daerah Jl. S.M. Raja, Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Gatsu.


(70)

3. Parameter RxLevel dan RxQual yang di peroleh pada saat itu bervariasi yaitu sangat bagus (-51 dBm s/d -60 dBm), bagus (-60 dBm s/d –90 dBm), sedang (-90 dBm s/d -100 dBm) dan buruk (-100 dBm s/d -110 dBm), yang dikarenakan oleh ketidaksempurnaan penerimaan sinyal dari Cell ID yang satu dengan yang lainnya, dan dipengaruhi oleh redaman-redaman yang ada, sehingga mempengaruhi kinerja kualitas panggilan tersebut.

4. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan hasil riset, kita dapat melihat kualitas panggilan yang bagus atau baik dengan mengukur total rata-rata parameter yang dihasilkan yaitu RxLevel (-60 dBm s/d -90 dBm),

RxQual (-0.96), Drop Call Rate (1,51%), Block Call Rate (1,91%), CSSR (98,1%), maupun SCR (96,50%)

5. Software G-Net Track hanya berfungsi sebagai singel player saja, sehingga kita hanya bisa melihat parameter dropped call, blocked call dan successfull call pada saat event yang terjadi pada pengguna software ini, walaupun terlihat dalam data bahwa Cell ID melayani banyak panggilan pada waktu yang sama, sehingga kita tidak bisa menghitung SCR (Success Call Ratio), DCR ( Dropped Call Rate) dan juga CSSR (Call Setup Success Rate)-nya.

5.2 Saran

Untuk pengembangan Tugas Akhir ini kedepannya maka diharapkan: 1. Pada Tugas Akhir ini membahas tentang kualitas GSM, hendaknya dilakukan

pula pembahasan tentang Kualitas Jaringan 3G ataupun LTE (4G)

2. Drive Test yang digunakan untuk melakukan pengukuran juga dapat


(71)

3. Parameter-parameter untuk menentukan kualitas panggilan dapat juga menggunakan Handover Succes Rate dan SDCCH Blocked/Dropped Rate.

4. Tugas Akhir ini hanya mengukur kualitas panggilan pada satu provider GSM di area Medan, hendaknya dilakukan dengan mengukur banyak provider GSM di tempat yang berbeda, sehingga dapat dibandingkan kualitas panggilan GSM yang paling unggul.


(72)

DAFTAR PUSTAKA

1. NN, 2008 “ Pengertian GSM ”

2. NN. 2012. “Arsitektur Jaringan GSM”

http://www. Nokia edition.blogspot.com/2008/pengertian-gsm.html

3. Modul 06 Teknologi Jaringan Nirkabel

4. Modul 03 Teknologi Jaringan Nirkabel

http://www.ittelkom.ac.id/staf/uku/MateriTekjarNirkab-D3-pdf/Modul%236-Kanal. pdf

5. AP Warrassih, I Santoso, Y Christyono.2011. “Analisis Kualitas Panggilan Pada Jaringan GSM dengan Menggunakan Tems Investigation

http://www.ittelkom.ac.id/staf/uku/MateriTekjarNirkab-D3-pdf/Modul%233. pdf

6. Damar, Josep Anthonyus. 2009. “ Pengukuran Kualitas Sinyal Pada Jaringan GSM”

http:www.eprints.undip.ac.id/25247/M2F005513.pdf

7. Modul 08 Teknologi Jaringan Nirkabel

8. Alfin, Ali. 2010. “Analisis Performansi Pada Jaringan GSM 900/1800 Di Area Purwokerto”

http://www.ittelkom.ac.id/staf/uku/MateriTekjarNirkab-D3-pdf/Modul%2308 . pdf


(73)

9. Rachmawati, Dian.2007.”Analisi Trafik CDMA2000 1X”

%20AMIKOM14082009.pdf

10. Gyokov Solutions. 2010. “G-NetTrack Manual”

11. Indra, Anisa. 2013. “Dasar-Dasar Visual Basic

http://www. varia.web.id/2013/05/dasar-dasar-visual-basic.html


(74)

LAMPIRAN A


(75)

DATA PEMOGRAMAN PERHITUNGAN PARAMETER

DENGAN MENGGUNAKAN

SOFTWARE VISUAL BASIC

Private Sub DataGrid1_Click()

End Sub

Private Sub mnBlockCall_Click() frmBlockCall.Show

End Sub

Private Sub mnCssr_Click() frmCssr.Show

End Sub

Private Sub mnDropCall_Click() frmDcr.Show

End Sub

Private Sub mnRerata_Click() frmrerata.Show

End Sub

Private Sub mnScr_Click() frmScr.Show


(76)

LAMPIRAN B

DATA EVENT HASIL PENGUKURAN PADA

SOFTWARE G-NET TRACK


(77)

GAMBAR

EVENT

HASIL PENGUKURAN PARAMETER

SOFTWARE G-Net Track

1. Pengukuran Tanggal 12 Desember 2013. Titik I (Pagi). Jl.SM. Raja (Blocked Call)


(78)

2. Pengukuran Tanggal 12 Desember 2013. Titik II (Pagi). Jl.Bilal Ujung (Dropped Call)


(79)

3. Pengukuran Tanggal 12 Desember 2013. Titik II (Pagi). Jl.Gatot Subroto (Blocked Call)


(80)

4. Pengukuran Tanggal 12 Desember 2013. Titik I (Siang). Jl.AH. Nasution (Dropped Call)


(81)

5. Pengukuran Tanggal 12 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.Perintis Kemerdekaan (Blocked Call)


(82)

6. Pengukuran Tanggal 12 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.HM. Yamin (Dropped call)


(83)

7. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik I (Pagi). Jl.SM. Raja (Dropped Call)


(84)

8. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik I (Pagi). Jl.Aksara (Dropped Call)


(85)

9. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik II (Pagi). Jl.Bilal Ujung (Dropped call)


(86)

10. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik II (Pagi). Jl.Gaperta (Dropped Call)


(87)

11. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik I (Siang). Jl.AH. Nasution (Dropped Call)


(88)

12. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.Pancing (Dropped Call)


(89)

13. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.Rel Kreta Api (Dropped Call)


(90)

14. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.Gaperta (Dropped Call)


(91)

15. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.Gatot Subroto (Dropped Call)


(92)

16. Pengukuran Tanggal 14 Desember 2013. Titik I (Pagi). Jl.SM. Raja (Dropped Call)


(93)

17. Pengukuran Tanggal 14 Desember 2013. Titik II (Pagi). Jl.Bilal Ujung (Dropped Call)


(94)

18. Pengukuran Tanggal 14 Desember 2013. Titik II (Pagi). Jl.HM. Yamin (Dropped Call)


(95)

19. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik I (Siang). Jl.AH. Nasution (Dropped Call)


(96)

20. Pengukuran Tanggal 14 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.Bilal Ujung (Dropped Call)


(97)

LAMPIRAN C

DATA HASIL RISET PT. Indosat, Tbk

C.1 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu I

C.2 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu II

C.3 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu III

C.4 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu IV


(98)

(99)

(1)

18. Pengukuran Tanggal 14 Desember 2013. Titik II (Pagi). Jl.HM. Yamin (Dropped Call)


(2)

19. Pengukuran Tanggal 13 Desember 2013. Titik I (Siang). Jl.AH. Nasution (Dropped Call)


(3)

20. Pengukuran Tanggal 14 Desember 2013. Titik II (Siang). Jl.Bilal Ujung (Dropped Call)


(4)

LAMPIRAN C

DATA HASIL RISET PT. Indosat, Tbk

C.1 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu I

C.2 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu II

C.3 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu III

C.4 Tabel Parameter Hasil Riset PT. Indosat, Tbk Minggu IV


(5)

(6)