2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
etik .1 Prinsip Dasar
berkaitan erat dengan anifestasi panas bumi.
uran di BS sesuai dengan waktu pengukurannya.
ANOMALI MAGNET DAN GAYABERAT PADA DAERAH PANAS BUMI G.ENDUT, KABUPATEN LEBAK, PROPINSI BANTEN
Alanda Idral , Edi Sumardi Kelompok Program Penelitian Panas Bumi
ABSTRAK
Daerah panas bumi G.Endut-Banten termasuk dalam wilayah kec. Sobang, kabupaten Lebak, Propinsi Banten.
Anomali magnit dan gayaberat positif yang berbentuk lensa disekitar m.a.p. Cikawah disebabkan oleh adanya mineralisasi dan nilai densitas batuan yang besar. Anomali magnit dan gayaberat rendah pada
m.a.p Handeulum diperkirakan berkaitan dengan proses demagnetisasi batuan dan ubahan ubahan akibat proses hidrotermal. Manifestasi panas bumi Cikawah dokontrol oleh sesar yang berarah
timurlaut- baratdaya dan baratlaut tenggara, sedangkan m.a.p. Handeuleum dikontrol oleh sesar yang berarah baratlaut-tenggara..Sistim panas bumi di daerah G.Endut merupakan sistim panas bumi tipe
graben. Key words: Banten, G Endut, magnit, gayaberat, anomali, Cikawah,
Handeuleum, 1. PENDAHULUAN
1.1 Lokasi Daerah Penyelidikan
Secara administratif daerah panas bumi G.Endut- Banten termasuk dalam wilayah kec. Sobang,
kabupaten Lebak, Prop. Banten, gambar 1. Daerah penyelidikan berada pada posisi geografis
UTM antara 9261000 – 9274000 N dan 639000 – 652000 E.
Daerah penyelidikan dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dari Bandung-Lokasi
selama 8 jam. 1.2 Penyelidikan Terdahulu
Beberapa penyelidik terdahulu yang melakukan penyelidikan geologi, di daerah Lebak-Banten
antara lain Koolhoven 1933, Musper 1935, Silitonga 1966,Kastowo 1968, Suseno
Prasetyo 1979, dan Sujatmiko dan S Santosa,1992
2. METODA PENYELIDIKAN Metoda penyelidikan yang digunakan pada
penyelidikan ini terdiri dari metoda geomagnetik dan gayaberat.
3 Metoda Geomagn 3
Metode geomagnetik didasarkan pada sifat kemagnetan kerentanan magnet batuan, yaitu
kandungan magnetitnya sehingga efektifitas metode ini bergantung kepada kontras magnetik di
bawah permukaan. Di daerah panas bumi, larutan hidrotermal dapat menimbulkan perubahan sifat
kemagnetan batuan, dengan kata lain kemagnitan batuan akan menjadi turun atau hilang akibat
panas yang ditimbulkan. Karena panas terlibat dalam alterasi hidrotermal, maka tujuan dari
survei magnetik pada daerah panas bumi adalah untuk melokalisir daerah anomali magnetik
rendah yang diduga m
3.2 Cara Kerja Lapangan
Penyelidikan lapangan dilakukan dengan menggunakan dua unit alat magnet, satu unit alat
digunakan untuk pengukuran di lapangan, sedangkan yang lainnya digunakan untuk
mengukur variasi kemagnetan yang terjadi setiap saat variasi harian di “Base Station” BS, yang
pembacaannya dilakukan setiap 15 menit. Hasil pengukuran di lapangan selanjutnya akan
dikoreksi terhadap hasil penguk
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Harga intensitas magnet tetap lokal, 44000 nT,
didapat dari rata-rata pengamatan selama 1-2 hari yang dilakukan di titik ikat base station.
Pengambilan data geomagnit di lakukan dengan sistim kisaran tertutup A, B, A, yakni
pengukuran selalu diawali dan diakhiri pada titik tetap yang sama. Tiap posisi diukur minimal 3
kali bacaanbacaan yang sama. .
Pengukuran magnet di lapangan dilakukan dengan sistem kisi-kisi dan acak. Jarak titik amat kisi 100-
250 meter dan acak 250-500m, sedangkan jarak antar lintasan 750 m. Total panjang lintasan kisi
41.150 km, dengan panjang lintasan rata-rata 5.850 km.
Selain itu juga di lakukan pengamatan batuan seperti jenis, tipe dan ubahan yang terdapat pada
setiap lintasan, serta pengambilan contoh batuan di setiap lokasi yang mempunyai litologi batuan
yang berbeda dengan tujuan untuk mengetahui kerentanan magnetik batuan K.
3.3 Peralatan