Distribusi Peta Awal Serangan Penyakit Jamur Akar Putih (Jap)(Rigidoporus microporus (Swartz: Fr)) pada Beberapa Perkebunan Karet Rakyat di Kabupaten Asahan
Lampiran 1. Biodata Kebun a. Kebun Karet I
Lokasi : Desa Aek Teluk Kiri, Kecamatan Teluk Dalam (Sesudah Pemekaran 2015) Kecamatan Air Batu (Sebelum Pemekaran), Kabupaten Asahan
Koordinat GPS : 2o87,209’LU, 99o67,009’BT Ketinggian Tempat : ± 30 m
Pemilik : Anwar
Luas : ± 30 rante (1.2 Ha)
Waktu Pengambilan Sampel : Rabu, 5 Agustus 2015
Pemupukan : pupuk ZA
Penyemprotan : tidak ada Pengendaliaaan : Kultur Teknis
Jenis Tanah : Aluvial
Klon Karet : -
Jumlah Pohon Karet : ± 300 pohon Jarak Tanam Karet : 5 x 3 m
Umur Karet : ± 37 tahun
Periode Panen : disadap setiap hari, dikutip per minggu Total Produksi/panen : ± 12 kg
Kondisi Sekitar Kebun : Terdapat pohon lain di sela-sela pohon karet (sawit dan aren)
b. Kebun Karet II
Lokasi : Desa Kampung Baru, Kecamatan Simpang
Empat, Kabupaten Asahan Koordinat GPS : 2o87,455’LU, 99o73,381’BT
(2)
Ketinggian Tempat : ± 24 m dpl
Pemilik : Galingging
Luas : ± 125 rante (5 Ha)
Waktu Pengambilan Sampel : Kamis, 6 Agustus 2015 Pemupukan : Urea (4 bulan sekali)
Penyemprotan : Semprot liringan dengan Herbisida
Jenis Tanah : Aluvial
Pengendaliaaan : Disiram dengan Emberiton
Klon Karet : RRIC
Jumlah Pohon Karet : ± 2000 pohon Jarak Tanam Karet : 7 x 3 m
Umur Karet : ± 13 tahun
Periode Panen : disadap per hari, dikutip per minggu Total Produksi/panen : ± 160 kg
Kondisi Sekitar Kebun : kondisi kebun masih bersih dari pohon lain c. Kebun Karet III
Lokasi : Desa Silomlom, Kecamatan Simpang Empat,
Kabupaten Asahan
Koordinat GPS : 2o87,130’LU, 99o70,864’BT Ketinggian Tempat : ± 34 m
Pemilik : Harsono
Luas : ± 50 rante (2 Ha)
Waktu Pengambilan Sampel : Jumat, 7 Agustus 2015 Pemupukan : Bayleton 4 bulan sekali Penyemprotan : Herbisida
(3)
Jenis Tanah : Aluvial Pengendaliaaan : Kultur Teknis
Klon Karet : RRIC
Jumlah Pohon Karet : ± 800 pohon Jarak Tanam Karet : 5 x 3 m
Umur Karet : ± 3,5 tahun
Periode Panen : -
Total Produksi/panen : - (TBM)
Kondisi Sekitar Kebun : Kondisi kebun bersih, tidak terdapat pohon lain di sekitar kebun
d. Kebun Karet IV
Lokasi : Desa Sei Pulo Pale, Kecamatan Air Batu,
Kabupaten Asahan
Koordinat GPS : 2o91,055’LU, 99o68,304’BT Ketinggian Tempat : ± 37 m
Pemilik : Suhardi
Luas : ± 12.5 rante ( 1
2 Ha )
Waktu Pengambilan Sampel : Sabtu, 8 Agustus 2015
Pemupukan : Pupuk dasar NPK
Penyemprotan : Tidak dilakukan Pengendaliaaan : Kultur Teknis
Jenis Tanah : Aluvial
Klon Karet : RRIC
Jumlah Pohon Karet : ± 200 pohon Jarak Tanam Karet : 7 x 3 m
(4)
Umur Karet : ± 18 tahun
Periode Panen : Disadap perhari, dikutip per minggu Total Produksi/panen : ± 30 kg
Kondisi Sekitar Kebun : Terdapat tanaman sawit di pinggiran kebun karet e. Kebun Karet V
Lokasi : Desa Sei Alim Ulu, Kecamatan Air Batu,
Kabupaten Asahan
Koordinat GPS : 2o83,168’LU,99o61,997’BT Ketnggian Tempat : ± 51 m
Pemilik : Darwin
Luas : ± 10 rante
Waktu Pengambilan Sampel : Sabtu, 8 Agustus 2015
Pemupukan : Pupuk Dasar
Penyemprotan : Tidak ada penyemprotan Pengendaliaaan : Kultur Teknis
Klon Karet : -
Jumlah Pohon Karet : ± 100 pohon Jarak Tanam Karet : 5 x 3,5 m
Umur Karet : ± 30 tahun
Periode Panen : setiap hari sadap per minggu dikutip Total Produksi/panen : ± 20 kg
(5)
Lampiran 2. Perhitungan Kejadian Penyakit dan Keparahan Penyakit a. Kebun I
Tabel 6 . Skoring JAP Kebun I Sampel
pohon ke
Skala Kerusakan Ket
0 (Tidak dijumpai rhizomorf dileher akar) 1 (Rhizomorf menempel di leher
akar) 2 (Rhizomorf menyelimuti sebagian permukaan akar) 3 (Rhizomorf telah mnyelimuti seluruh akar) 4 (telah tumbuh badan buah)
1 - - - 1 -
2 1 - - - -
3 - - - - 1
4 - - 1 - -
5 - 1 - - -
6 - - - - 1
7 - 1 - - -
8 1 - - - -
9 1 - - - -
10 - 1 - - -
11 - - - 1
12 - 1 - - -
13 - - - 1
14 1 - - -
15 - - - 1 -
16 - - - 1 -
17 - - - - 1
18 1 - - - -
19 - - - 1 -
20 1 - - - -
21 1 - - - -
22 1 - - - -
23 1 - - - -
24 1 - - - -
(6)
Total pohon yang diamati (N) : 30 Total pohon yang terserang (n) : 20
Skala 0 : 10
Skala 1 : 7
Skala 2 : 2
Skala 3 : 5
Skala 4 : 6
1. Kejadian penyakit KjP = n
N x 100% KjP = 20
30 x 100% Kjp = 0.667 x 100% KjP = 66.7 % 2. Keparahan penyakit
KpP = Ʃ(nxV)
NxZ x 100%
KpP = Ʃ(10x0)+(7x1)+(2x2)+(5x3)+(6x4)
30x4 x 100%
KpP = 0+7+4+15+24
120 x 100%
KpP = 50
120 x 100%
KpP = 41,66%
26 - 1 - - -
27 - - - 1 -
28 - 1 - - -
29 - - - - 1
30 - - 1 - -
(7)
b. Kebun II
Tabel 7. Skoring JAP Kebun II Sampel
pohon ke
Skala Kerusakan Ket.
0 (Tidak dijumpai rhizomorf dileher akar) 1 (Rhizomorf menempel di leher akar) 2 (Rhizomorf menyelimuti sebagian permukaan akar) 3 (Rhizomorf telah mnyelimuti seluruh akar) 4 (telah tumbuh badan buah)
1 - - - - 1
2 - 1 - - -
3 - - 1 - -
4 - - 1 - -
5 - 1 - - -
6 - 1 - - -
7 - - 1 - -
8 - 1 - - -
9 - 1 - - -
10 - 1 - - -
11 - 1 - - -
12 - - 1 - -
13 - 1 - - -
14 - 1 - - -
15 - 1 - - -
16 - 1 - - -
17 1 - - - -
18 1 - - - -
19 - 1 - - -
20 1 - - - -
21 - - - 1 -
22 - - 1 - -
23 - 1 - - -
24 - 1 - - -
25 1 - - - -
26 - 1 - - -
(8)
28 1 - - - -
29 - 1 - - -
30 1 - - - -
31 - 1 - - -
32 1 - - - -
33 1 - - - -
34 1 - - - -
35 1 - - - -
36 1 - - - -
37 1 - - - -
38 1 - - - -
39 1 - - - -
40 1 - - - -
41 1 - - - -
42 1 - - - -
43 1 - - - -
44 1 - - - -
45 1 - - - -
46 - 1 - - -
47 1 - - - -
48 - 1 - - -
49 1 - - - -
50 1 - - - -
51 - 1 - - -
52 - 1 - - -
53 - 1 - - -
54 1 - - - -
55 1 - - - -
56 - - - - 1
57 - 1 - - -
58 - 1 - - -
(9)
60 - 1 - - -
61 - - - - 1
62 1 - - - -
63 - 1 - - -
64 - 1 - - -
65 - 1 - - -
66 - 1 - - -
67 - 1 - - -
68 - 1 - - -
69 1 - - - -
70 1 - - - -
71 - - - - 1
72 - - - - 1
73 - - - 1 -
74 - 1 - - -
75 - 1 - - -
76 - - - 1 -
77 - 1 - - -
78 - - 1 - -
79 - 1 - - -
80 1 - - - -
81 - - - - 1
82 - - - 1 -
83 - 1 - - -
84 - 1 - - -
85 1 - - - -
86 - - - - 1
87 - 1 - - -
88 1 - - - -
89 1 - - - -
90 - 1 - - -
(10)
92 - 1 - - -
93 1 - - - -
94 - 1 - - -
95 - 1 - - -
96 - 1 - - -
97 1 - - - -
98 1 - - - -
99 1 - - - -
100 1 - - - -
101 1 - - - -
102 - 1 - - -
103 1 - - - -
104 - 1 - - -
105 1 - - - -
106 1 - - - -
107 1 - - - -
108 1 - - - -
109 1 - - - -
110 1 - - - -
111 1 - - - -
112 1 - - - -
113 1 - - - -
114 1 - - - -
115 1 - - - -
116 1 - - - -
117 1 - - - -
118 1 - - - -
119 - 1 - - -
120 1 - - - -
121 - 1 - - -
122 1 - - - -
(11)
124 - 1 - - -
125 - 1 - - -
126 - 1 - - -
127 1 - - - -
128 1 - - - -
129 - - - - 1
130 - 1 - - -
131 - 1 - - -
132 1 - - - -
133 - 1 - - -
134 - - - - 1
135 1 - - - -
136 - 1 - - -
137 - 1 - - -
138 - 1 - - -
139 - 1 - - -
140 - 1 - - -
141 - 1 - - -
142 1 - - - -
143 1 - - - -
144 - - - - 1
145 - - - - 1
146 - - - 1 -
147 - 1 - - -
148 - 1 - - -
149 - - - 1 -
150 - 1 - - -
151 - - 1 - -
152 - 1 - - -
153 1 - - - -
154 - - - - 1
(12)
156 - 1 - - -
157 - 1 - - -
158 1 - - - -
159 - - - - 1
160 - 1 - - -
161 1 - - - -
162 1 - - - -
163 - 1 - - -
164 - 1 - - -
165 - 1 - - -
166 1 - - - -
167 - 1 - - -
168 - 1 - - -
169 - 1 - - -
170 1 - - - -
171 1 - - - -
172 1 - - - -
173 1 - - - -
174 - - - - 1
175 - 1 - - -
176 - - 1 - -
177 - - 1 - -
178 - 1 - - -
179 - 1 - - -
180 - - 1 - -
181 - 1 - - -
182 - 1 - - -
183 - 1 - - -
184 - 1 - - -
185 - - 1 - -
186 - 1 - - -
(13)
188 - 1 - - -
189 - 1 - - -
190 1 - - - -
191 1 - - - -
192 - 1 - - -
193 1 - - - -
194 - - - 1 -
195 - - 1 - -
196 - 1 - - -
197 - 1 - - -
198 1 - - - -
199 - 1 - - -
200 - 1 - - -
Total 76 90 12 8 14
Total pohon yang diamati (N) : 200 Total pohon yang terserang (n) : 124
Skala 0 : 76
Skala 1 : 90
Skala 2 : 12
Skala 3 : 8
Skala 4 : 14
1. Kejadian penyakit KjP = n
N x 100% KjP = 124
200x 100% Kjp = 0,62 x 100% KjP = 62 %
(14)
KpP = Ʃ(nxV)
NxZ x 100%
KpP = Ʃ(76x0)+(90x1)+(12x2)+(8x3)+(14x4)
200x4 x 100%
KpP = 0+90+24+24+56
800 x 100%
KpP = 194
800 x 100%
KpP = 24,25% c. Kebun III
Tabel 8. Skoring JAP Kebun III Sampel
pohon ke
Skala Kerusakan Ket.
0 (Tidak dijumpai rhizomorf dileher akar) 1 (Rhizomorf menempel di leher akar) 2 (Rhizomorf menyelimuti sebagian permukaan akar) 3 (Rhizomorf telah mnyelimuti seluruh akar) 4 (telah tumbuh badan
buah)
1 1 - - - -
2 1 - - - -
3 1 - - - -
4 1 - - - -
5 1 - - - -
6 1 - - - -
7 1 - - - -
8 1 - - - -
9 1 - - - -
10 1 - - - -
11 - 1 - - -
12 1 - - - -
13 1 - - - -
14 1 - - - -
15 - - - - 1
16 1 - - - -
17 1 - - - -
18 1 - - - -
(15)
20 1 - - - -
21 1 - - - -
22 1 - - - -
23 1 - - - -
24 1 - - - -
25 1 - - - -
26 1 - - - -
27 1 - - - -
28 1 - - - -
29 1 - - - -
30 1 - - - -
31 1 - - - -
32 1 - - - -
33 1 - - - -
34 1 - - - -
35 1 - - - -
36 1 - - - -
37 1 - - - -
38 1 - - - -
39 1 - - - -
40 1 - - - -
41 - 1 - - -
42 1 - - - -
43 1 - - - -
44 1 - - - -
45 - - - - 1
46 1 - - - -
47 1 - - - -
48 1 - - - -
49 1 - - - -
50 1 - - - -
(16)
52 1 - - - -
53 1 - - - -
54 1 - - - -
55 1 - - - -
56 1 - - - -
57 1 - - - -
58 1 - - - -
59 1 - - - -
60 1 - - - -
61 1 - - - -
62 1 - - - -
63 1 - - - -
64 1 - - - -
65 1 - - - -
66 1 - - - -
67 1 - - - -
68 1 - - - -
69 1 - - - -
70 1 - - - -
71 1 - - - -
72 1 - - - -
73 1 - - - -
74 1 - - - -
75 1 - - - -
76 1 - - - -
77 1 - - - -
78 1 - - - -
79 1 - - - -
80 1 - - - -
Total 76 2 0 0 2
(17)
Total pohon yang terserang (n) : 4
Skala 0 : 76
Skala 1 : 2
Skala 2 : 0
Skala 3 : 0
Skala 4 : 2
1. Kejadian penyakit KjP = n
N x 100% KjP = 4
80 x 100% Kjp = 0,05 x 100% KjP = 5 %
2. Keparahan penyakit KpP = Ʃ(nxV)
NxZ x 100%
KpP = Ʃ(76x0)+(2x1)+(0x2)+(0x3)+(2x4)
80x4 x 100%
KpP = 0+2+0+0+8
320 x 100%
KpP = 5
320 x 100%
KpP = 3,1% d. Kebun IV
Tabel 9. Skoring JAP Kebun IV Sampel
pohon ke
Skala Kerusakan Ket.
0 (Tidak dijumpai rhizomorf dileher akar)
1 (Rhizomorf menempel di leher akar) 2 (Rhizomorf menyelimuti sebagian permukaan akar) 3 (Rhizomorf telah mnyelimuti seluruh akar) 4 (telah tumbuh badan buah)
1 - - - 1 -
(18)
3 1 - - - -
4 1 - - - -
5 - 1 - - -
6 - - - - 1
7 - 1 - - -
8 - - - - 1
9 - 1 - - -
10 1 - - - -
11 - - - 1 -
12 1 - - - -
13 1 - - - -
14 1 - - - -
15 - 1 - - -
16 - - - - 1
17 - 1 - - -
18 - - - - 1
19 - 1 - - -
20 1 - - - -
Total 8 6 0 2 4
Total pohon yang diamati (N) : 20 Total pohon yang terserang (n) : 12
Skala 0 : 8
Skala 1 : 6
Skala 2 : 0
Skala 3 : 2
Skala 4 : 4
1. Kejadian penyakit KjP = n
N x 100% KjP = 12
(19)
Kjp = 0,6 x 100% KjP = 60%
2. Keparahan penyakit KpP = Ʃ(nxV)
NxZ x 100%
KpP = Ʃ(8x0)+(6x1)+(0x2)+(2x3)+(4x4)
20x4 x 100%
KpP = 0+6+0+6+16
80 x 100%
KpP = 14
80 x 100%
KpP = 35% e. Kebun V
Tabel 10. Skoring JAP Kebun V Sampel
pohon ke
Skala Kerusakan Ket.
0 (Tidak dijumpai rhizomorf dileher 19akar) 1 (Rhizomorf menempel di leher
akar) 2 (Rhizomorf menyelimuti sebagian permukaan akar) 3 (Rhizomorf telah mnyelimuti seluruh akar) 4 (telah tumbuh badan buah)
1 - - - 1 -
2 - 1 - - -
3 - 1 - - -
4 - 1 - - -
5 - - - 1 -
6 - - 1 - -
7 - - 1 - -
8 - - 1 -
9 - - 1 -
10 - - 1 -
Total 0 3 0 2 0
Total pohon yang diamati (N) : 10 Total pohon yang terserang (n) : 10
Skala 0 : 0
Skala 1 : 3
(20)
Skala 3 : 4
Skala 4 : 0
1. Kejadian penyakit KjP = n
N x 100% KjP = 10
10 x 100% Kjp = 1 x 100% KjP = 100%
2. Keparahan penyakit KpP = Ʃ(nxV)
NxZ x 100%
KpP = Ʃ(4x0)+(3x1)+(3x2)+(4x3)+(0x4)
10x4 x 100%
KpP = 0+3+6+12+0
40 x 100%
KpP = 21
40 x 100%
(21)
Lampiran 3. Data Lingkungan Beberapa Lahan Karet di Kecamatan Kabupaten Asahan
Tabel 11. Data Lingkungan Beberapa Lahan Karet di Kecamatan Kabupaten Asahan
Kode X Y Ketinggian
Tempat (m dpl)
Suhu (o
RH
C) (%)
pH
ATK1 99°67.009'26.4" 2°87.209'30.7" 30 28.30 77.00 6.78 ATK2 99°67.009'26.4" 2°87.209'30.7" 30 28.30 77.00 6.78 ATK3 99°67.009'26.4" 2°87.209'30.7" 30 28.30 77.00 6.78 ATK4 99°67.009'26.4" 2°87.209'30.7" 30 28.30 77.00 6.78 ATK5 99°67.009'26.4" 2°87.209'30.7" 30 28.30 77.00 6.78 ATK6 99°66.993'67.4" 2°87.207'60.5" 31 28.30 77.00 6.78 ATK7 99°66.993'67.4" 2°87.207'60.5" 31 28.30 77.00 6.78 ATK8 99°66.993'67.4" 2°87.207'60.5" 31 28.30 77.00 6.78 ATK9 99°66.993'67.4" 2°87.207'60.5" 31 28.30 77.00 6.78 ATK10 99°66.993'67.4" 2°87.207'60.5" 31 28.30 77.00 6.78 ATK11 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK12 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK13 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK14 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK15 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK16 99°67.012'06.4" 2°87.224'88.9" 33 28.30 77.00 6.78 ATK17 99°67.012'06.4" 2°87.224'88.9" 33 28.30 77.00 6.78 ATK18 99°67.012'06.4" 2°87.224'88.9" 33 28.30 77.00 6.78 ATK19 99°67.012'06.4" 2°87.224'88.9" 33 28.30 77.00 6.78 ATK20 99°67.012'06.4" 2°87.224'88.9" 33 28.30 77.00 6.78 ATK21 99°66.975'24.2" 2°87.235'67.6" 31 28.30 77.00 6.78 ATK22 99°66.975'24.2" 2°87.235'67.6" 31 28.30 77.00 6.78 ATK23 99°66.975'24.2" 2°87.235'67.6" 31 28.30 77.00 6.78 ATK24 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK25 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK26 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK27 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK28 99°66.964'99.1" 2°87.239'61.6" 32 28.30 77.00 6.78 ATK29 99°66.993'67.4" 2°87.207'60.5" 31 28.30 77.00 6.78 ATK30 99°66.993'67.4" 2°87.207'60.5" 31 28.30 77.00 6.78 KB1 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.5" 26 29.25 85.00 5.29 KB2 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.5" 26 29.25 85.00 5.29 KB3 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.5" 26 29.25 85.00 5.29 KB4 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.5" 26 29.25 85.00 5.29 KB5 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.5" 26 29.25 85.00 5.29 KB6 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.3" 24 29.25 85.00 5.29 KB7 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.3" 24 29.25 85.00 5.29 KB8 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.3" 24 29.25 85.00 5.29 KB9 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.3" 24 29.25 85.00 5.29 KB10 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.3" 24 29.25 85.00 5.29
(22)
KB11 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB12 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB13 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB14 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB15 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB16 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB17 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB18 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB19 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB20 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB21 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB22 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB23 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB24 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB25 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB26 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB27 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB28 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB29 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB30 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB31 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB32 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB33 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB34 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB35 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB36 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB37 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB38 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB39 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB40 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB41 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB42 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB43 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB44 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB45 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB46 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB47 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB48 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB49 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB50 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB51 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB52 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB53 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB54 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB55 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB56 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB57 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB58 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29
(23)
KB59 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB60 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB61 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB62 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB63 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB64 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB65 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB66 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB67 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB68 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB69 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB70 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB71 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB72 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB73 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB74 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB75 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB76 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB77 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB78 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB79 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB80 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB81 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB82 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB83 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB84 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB85 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB86 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB87 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB88 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB89 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB90 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB91 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB92 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB93 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB94 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB95 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB96 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB97 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB98 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB99 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB100 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB101 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.3" 26 29.25 85.00 5.29 KB102 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.3" 26 29.25 85.00 5.29 KB103 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.3" 26 29.25 85.00 5.29 KB 104 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.3" 26 29.25 85.00 5.29 KB105 99°73.380'88.5" 2°87.454'54.3" 26 29.25 85.00 5.29 KB106 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.2" 24 29.25 85.00 5.29
(24)
KB107 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.2" 24 29.25 85.00 5.29 KB108 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.2" 24 29.25 85.00 5.29 KB109 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.2" 24 29.25 85.00 5.29 KB110 99°73.393'69.3" 2°87.453'15.2" 24 29.25 85.00 5.29 KB111 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB112 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB113 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB114 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB115 99°73.418'16.8" 2°87.474'17.5" 24 29.25 85.00 5.29 KB116 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB117 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB118 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB119 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB120 99°73.440'08.6" 2°87.491'37.5" 25 29.25 85.00 5.29 KB121 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB122 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB123 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB124 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB125 99°73.485'73.4" 2°87.497'26.7" 22 29.25 85.00 5.29 KB126 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB127 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB128 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB129 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB130 99°73.515'68.3" 2°87.502'16.2" 25 29.25 85.00 5.29 KB131 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB132 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB133 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB134 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB135 99°73.533'44.4" 2°87.525'09.5" 31 29.25 85.00 5.29 KB136 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB137 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB138 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB139 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB140 99°73.542'00.2" 2°87.544'98.5" 29 29.25 85.00 5.29 KB141 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB142 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB143 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB144 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB145 99°73.531'09.7" 2°87.506'43.7" 30 29.25 85.00 5.29 KB146 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB147 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB148 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB149 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB150 99°73.535'64.9" 2°87.486'42.9" 29 29.25 85.00 5.29 KB151 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.7" 28 29.25 85.00 5.29 KB152 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.7" 28 29.25 85.00 5.29 KB153 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.7" 28 29.25 85.00 5.29 KB154 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.7" 28 29.25 85.00 5.29
(25)
KB155 99°73.540'50.2" 2°87.441'48.7" 28 29.25 85.00 5.29 KB156 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB157 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB158 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB159 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB160 99°73.525'21.3" 2°87.451'20.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB161 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB162 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB163 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB164 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB165 99°73.492'68.3" 2°87.419'80.2" 28 29.25 85.00 5.29 KB166 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB167 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB168 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB169 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB170 99°73.485'75.1" 2°87.435'09.9" 28 29.25 85.00 5.29 KB171 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB172 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB173 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB174 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB175 99°73.451'92.2" 2°87.418'89.6" 31 29.25 85.00 5.29 KB176 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB177 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB178 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB179 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB180 99°73.420'50.6" 2°87.430'57.2" 29 29.25 85.00 5.29 KB181 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB182 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB183 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB184 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB185 99°73.364'35.6" 2°87.424'54.6" 28 29.25 85.00 5.29 KB186 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB187 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB188 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB189 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB190 99°73.377'20.5" 2°87.452'15.6" 30 29.25 85.00 5.29 KB191 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB192 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB193 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB194 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB195 99°73.356'94.6" 2°87.474'67.8" 30 29.25 85.00 5.29 KB196 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB197 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB198 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB199 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 KB200 99°73.359'41.1" 2°87.473'93.2" 30 29.25 85.00 5.29 SL1 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL2 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87
(26)
SL3 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL4 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL5 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL6 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL7 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL8 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL9 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL10 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL11 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL12 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL13 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL14 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL15 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL16 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL17 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL18 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL19 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL20 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL21 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL22 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL23 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL24 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL25 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL26 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL27 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL28 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL29 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL30 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL31 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL32 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL33 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL34 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL35 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL36 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL37 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL38 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL39 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL40 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL41 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL42 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL43 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL44 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL45 99°70.868'23.4" 2°87.182'15.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL46 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL47 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL48 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL49 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87 SL50 99°70.873'30.5" 2°87.189'23.2" 40 30.57 59.00 5.87
(27)
SL51 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL52 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL53 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL54 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL55 99°70.848'39.4" 2°87.164'95.8" 39 30.57 59.00 5.87 SL56 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL57 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL58 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL59 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL60 99°70.832'09.1" 2°87.180'64.9" 39 30.57 59.00 5.87 SL61 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL62 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL63 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL64 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL65 99°70.863'55.6" 2°87.130'06.4" 36 30.57 59.00 5.87 SL66 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL67 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL68 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL69 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL70 99°70.868'61.9" 2°87.141'11.2" 34 30.57 59.00 5.87 SL71 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL72 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL73 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL74 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL75 99°70.870'71.5" 2°87.161'84.9" 36 30.57 59.00 5.87 SL76 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL77 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL78 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL79 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SL80 99°70.888'65.2" 2°87.180'38.9" 38 30.57 59.00 5.87 SPP1 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP2 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP3 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP4 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP5 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP6 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP7 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP8 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP9 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP10 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP11 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP12 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP13 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP14 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP15 99°68.303'73.2" 2°91.055'23.4" 39 28.72 57.00 7.78 SPP16 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP17 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP18 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78
(28)
SPP19 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SPP20 99°68.324'22.5" 2°91.082'50.0" 37 28.72 57.00 7.78 SAU1 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU2 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU3 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU4 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU5 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU6 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU7 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU8 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU9 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89 SAU10 99°61.997'34.7" 2°83.167'54.5" 51 27.75 56.00 6.89
(29)
Lampiran 4. Data Kejadian Penyakit serta Keparahan Penyakit Beberapa Kebun Karet di Kecamatan Kabupaten Asahan
Tabel 12. Data Kejadian Penyakit serta Keparahan Penyakit Beberapa Kebun Karet di Kecamatan Kabupaten Asahan
Kode Parameter
Kejadian Penyakit (%) Keparahan Penyakit (%)
ATK1 66.70 41.66
ATK2 66.70 41.66
ATK3 66.70 41.66
ATK4 66.70 41.66
ATK5 66.70 41.66
ATK6 66.70 41.66
ATK7 66.70 41.66
ATK8 66.70 41.66
ATK9 66.70 41.66
ATK10 66.70 41.66
ATK11 66.70 41.66
ATK12 66.70 41.66
ATK13 66.70 41.66
ATK14 66.70 41.66
ATK15 66.70 41.66
ATK16 66.70 41.66
ATK17 66.70 41.66
ATK18 66.70 41.66
ATK19 66.70 41.66
ATK20 66.70 41.66
ATK21 66.70 41.66
ATK22 66.70 41.66
ATK23 66.70 41.66
ATK24 66.70 41.66
ATK25 66.70 41.66
ATK26 66.70 41.66
ATK27 66.70 41.66
ATK28 66.70 41.66
ATK29 66.70 41.66
ATK30 66.70 41.66
KB1 62.00 24.25
KB2 62.00 24.25
KB3 62.00 24.25
KB4 62.00 24.25
KB5 62.00 24.25
KB6 62.00 24.25
KB7 62.00 24.25
KB8 62.00 24.25
KB9 62.00 24.25
KB10 62.00 24.25
(30)
KB12 62.00 24.25
KB13 62.00 24.25
KB14 62.00 24.25
KB15 62.00 24.25
KB16 62.00 24.25
KB17 62.00 24.25
KB18 62.00 24.25
KB19 62.00 24.25
KB20 62.00 24.25
KB21 62.00 24.25
KB22 62.00 24.25
KB23 62.00 24.25
KB24 62.00 24.25
KB25 62.00 24.25
KB26 62.00 24.25
KB27 62.00 24.25
KB28 62.00 24.25
KB29 62.00 24.25
KB30 62.00 24.25
KB31 62.00 24.25
KB32 62.00 24.25
KB33 62.00 24.25
KB34 62.00 24.25
KB35 62.00 24.25
KB36 62.00 24.25
KB37 62.00 24.25
KB38 62.00 24.25
KB39 62.00 24.25
KB40 62.00 24.25
KB41 62.00 24.25
KB42 62.00 24.25
KB43 62.00 24.25
KB44 62.00 24.25
KB45 62.00 24.25
KB46 62.00 24.25
KB47 62.00 24.25
KB48 62.00 24.25
KB49 62.00 24.25
KB50 62.00 24.25
KB51 62.00 24.25
KB52 62.00 24.25
KB53 62.00 24.25
KB54 62.00 24.25
KB55 62.00 24.25
KB56 62.00 24.25
KB57 62.00 24.25
KB58 62.00 24.25
(31)
KB60 62.00 24.25
KB61 62.00 24.25
KB62 62.00 24.25
KB63 62.00 24.25
KB64 62.00 24.25
KB65 62.00 24.25
KB66 62.00 24.25
KB67 62.00 24.25
KB68 62.00 24.25
KB69 62.00 24.25
KB70 62.00 24.25
KB71 62.00 24.25
KB72 62.00 24.25
KB73 62.00 24.25
KB74 62.00 24.25
KB75 62.00 24.25
KB76 62.00 24.25
KB77 62.00 24.25
KB78 62.00 24.25
KB79 62.00 24.25
KB80 62.00 24.25
KB81 62.00 24.25
KB82 62.00 24.25
KB83 62.00 24.25
KB84 62.00 24.25
KB85 62.00 24.25
KB86 62.00 24.25
KB87 62.00 24.25
KB88 62.00 24.25
KB89 62.00 24.25
KB90 62.00 24.25
KB91 62.00 24.25
KB92 62.00 24.25
KB93 62.00 24.25
KB94 62.00 24.25
KB95 62.00 24.25
KB96 62.00 24.25
KB97 62.00 24.25
KB98 62.00 24.25
KB99 62.00 24.25
KB100 62.00 24.25
KB101 62.00 24.25
KB102 62.00 24.25
KB103 62.00 24.25
KB 104 62.00 24.25
KB105 62.00 24.25
KB106 62.00 24.25
(32)
KB108 62.00 24.25
KB109 62.00 24.25
KB110 62.00 24.25
KB111 62.00 24.25
KB112 62.00 24.25
KB113 62.00 24.25
KB114 62.00 24.25
KB115 62.00 24.25
KB116 62.00 24.25
KB117 62.00 24.25
KB118 62.00 24.25
KB119 62.00 24.25
KB120 62.00 24.25
KB121 62.00 24.25
KB122 62.00 24.25
KB123 62.00 24.25
KB124 62.00 24.25
KB125 62.00 24.25
KB126 62.00 24.25
KB127 62.00 24.25
KB128 62.00 24.25
KB129 62.00 24.25
KB130 62.00 24.25
KB131 62.00 24.25
KB132 62.00 24.25
KB133 62.00 24.25
KB134 62.00 24.25
KB135 62.00 24.25
KB136 62.00 24.25
KB137 62.00 24.25
KB138 62.00 24.25
KB139 62.00 24.25
KB140 62.00 24.25
KB141 62.00 24.25
KB142 62.00 24.25
KB143 62.00 24.25
KB144 62.00 24.25
KB145 62.00 24.25
KB146 62.00 24.25
KB147 62.00 24.25
KB148 62.00 24.25
KB149 62.00 24.25
KB150 62.00 24.25
KB151 62.00 24.25
KB152 62.00 24.25
KB153 62.00 24.25
KB154 62.00 24.25
(33)
KB156 62.00 24.25
KB157 62.00 24.25
KB158 62.00 24.25
KB159 62.00 24.25
KB160 62.00 24.25
KB161 62.00 24.25
KB162 62.00 24.25
KB163 62.00 24.25
KB164 62.00 24.25
KB165 62.00 24.25
KB166 62.00 24.25
KB167 62.00 24.25
KB168 62.00 24.25
KB169 62.00 24.25
KB170 62.00 24.25
KB171 62.00 24.25
KB172 62.00 24.25
KB173 62.00 24.25
KB174 62.00 24.25
KB175 62.00 24.25
KB176 62.00 24.25
KB177 62.00 24.25
KB178 62.00 24.25
KB179 62.00 24.25
KB180 62.00 24.25
KB181 62.00 24.25
KB182 62.00 24.25
KB183 62.00 24.25
KB184 62.00 24.25
KB185 62.00 24.25
KB186 62.00 24.25
KB187 62.00 24.25
KB188 62.00 24.25
KB189 62.00 24.25
KB190 62.00 24.25
KB191 62.00 24.25
KB192 62.00 24.25
KB193 62.00 24.25
KB194 62.00 24.25
KB195 62.00 24.25
KB196 62.00 24.25
KB197 62.00 24.25
KB198 62.00 24.25
KB199 62.00 24.25
KB200 62.00 24.25
SL1 5.00 3.10
SL2 5.00 3.10
(34)
SL4 5.00 3.10
SL5 5.00 3.10
SL6 5.00 3.10
SL7 5.00 3.10
SL8 5.00 3.10
SL9 5.00 3.10
SL10 5.00 3.10
SL11 5.00 3.10
SL12 5.00 3.10
SL13 5.00 3.10
SL14 5.00 3.10
SL15 5.00 3.10
SL16 5.00 3.10
SL17 5.00 3.10
SL18 5.00 3.10
SL19 5.00 3.10
SL20 5.00 3.10
SL21 5.00 3.10
SL22 5.00 3.10
SL23 5.00 3.10
SL24 5.00 3.10
SL25 5.00 3.10
SL26 5.00 3.10
SL27 5.00 3.10
SL28 5.00 3.10
SL29 5.00 3.10
SL30 5.00 3.10
SL31 5.00 3.10
SL32 5.00 3.10
SL33 5.00 3.10
SL34 5.00 3.10
SL35 5.00 3.10
SL36 5.00 3.10
SL37 5.00 3.10
SL38 5.00 3.10
SL39 5.00 3.10
SL40 5.00 3.10
SL41 5.00 3.10
SL42 5.00 3.10
SL43 5.00 3.10
SL44 5.00 3.10
SL45 5.00 3.10
SL46 5.00 3.10
SL47 5.00 3.10
SL48 5.00 3.10
SL49 5.00 3.10
SL50 5.00 3.10
(35)
SL52 5.00 3.10
SL53 5.00 3.10
SL54 5.00 3.10
SL55 5.00 3.10
SL56 5.00 3.10
SL57 5.00 3.10
SL58 5.00 3.10
SL59 5.00 3.10
SL60 5.00 3.10
SL61 5.00 3.10
SL62 5.00 3.10
SL63 5.00 3.10
SL64 5.00 3.10
SL65 5.00 3.10
SL66 5.00 3.10
SL67 5.00 3.10
SL68 5.00 3.10
SL69 5.00 3.10
SL70 5.00 3.10
SL71 5.00 3.10
SL72 5.00 3.10
SL73 5.00 3.10
SL74 5.00 3.10
SL75 5.00 3.10
SL76 5.00 3.10
SL77 5.00 3.10
SL78 5.00 3.10
SL79 5.00 3.10
SL80 5.00 3.10
SPP1 60.00 35.00
SPP2 60.00 35.00
SPP3 60.00 35.00
SPP4 60.00 35.00
SPP5 60.00 35.00
SPP6 60.00 35.00
SPP7 60.00 35.00
SPP8 60.00 35.00
SPP9 60.00 35.00
SPP10 60.00 35.00
SPP11 60.00 35.00
SPP12 60.00 35.00
SPP13 60.00 35.00
SPP14 60.00 35.00
SPP15 60.00 35.00
SPP16 60.00 35.00
SPP17 60.00 35.00
SPP18 60.00 35.00
(36)
SPP20 60.00 35.00
SAU1 100.00 52.50
SAU2 100.00 52.50
SAU3 100.00 52.50
SAU4 100.00 52.50
SAU5 100.00 52.50
SAU6 100.00 52.50
SAU7 100.00 52.50
SAU8 100.00 52.50
SAU9 100.00 52.50
(37)
Lampiran 5. Uji Normalitas Data dan Analsis Korelasi
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Suhu 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
RH 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
pH 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
KjP 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
KpP 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Ketinggian Tempat 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kebun .136 5 .200* .987 5 .967
Suhu .136 5 .200* .987 5 .967
RH .136 5 .200* .987 5 .967
pH .136 5 .200* .987 5 .967
KjP .136 5 .200* .987 5 .967
KpP .136 5 .200* .987 5 .967
Ketinggian Tempat .136 5 .200* .987 5 .967
Uji normalitas antara kebun dengan kejadian dan keparahan penyakt dan faktor yang mempengaruhi
(38)
Suhu RH pH KjP KpP Ketinggian Tempat Suhu
Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 5 5 5 5 5 5
RH
Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000 Sig. (2-tailed)
**
.000 .000 .000 .000 .000
N 5 5 5 5 5 5
pH
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000 Sig. (2-tailed)
**
.000 .000 .000 .000 .000
N 5 5 5 5 5 5
KjP
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000 Sig. (2-tailed)
**
.000 .000 .000 .000 .000
N 5 5 5 5 5 5
KpP
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000 Sig. (2-tailed)
**
.000 .000 .000 .000 .000
N 5 5 5 5 5 5
Ketinggian Tempat
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 5 5 5 5 5 5
(39)
Lampran 6. Pengamatan penyakit R. microporus di Lapangan Gambar 7. Pengamatan penyakit R. microporus di Lapangan
Tali dan kertas nomor tanda pohon sampel
(40)
Akar yang terserang JAP, Rhizomorf berada pada permukaan akar
Pengambilan titik koordinat dengan menggunakan gps.
(41)
Pengukuran suhu,
kelembaban di kebun karet.
Kondisi kebun Desa Aek Teluk Kiri Kec. Teluk Dalam Terdapat pohon sawit dan aren di sekitar kebun.
(42)
Kondisi kebun Desa Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat yang bersih dari pohon lain
Kondisi kebun Desa Silomlom Kecamatan Simpang Empat yang tdak dijumpai pohon lain
(43)
Kondisi kebun Desa Sei Pulo Pale Kecamatan Air Batu yang dijumpai pohon sawit di pinggir kebun karet
Kondisi kebun Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu yang dijumpai pohon sawit di sela-sela tanaman karet.
(44)
Lampiran 7. Pengamatan R. microporus di Laboratorium
Gambar 8. Pengamatan R. microporus di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universtas Sumatera Utara
Sampel akar dan badan buah R.microporus
Pengamatan mikroskopis R.microporus
(45)
Biakan R. microporus di cawan petri yang diperoleh dari sampel akar yang diambil dari lapangan
Mikroskopis Jamur R.microporus dengan perbesaran 10 x 10
Basidiospora
Basidium
(46)
Lampiran 8. Pengamatan sampel pH tanah
Gambar 9. Pengukuran sampel pH tanah di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Sampel tanah yang akan dianalisis
Pengukuran pH tanah
(47)
Lampiran 9. Peta Administrasi Kabupaten Asahan dan Titik Sampel per Kebun Gambar 10. Peta Administrasi Kabupaten Asahan dan Titik Sampel per Kebun
(48)
(49)
(50)
(51)
DAFTAR PUSTAKA
Abbott. 1925. In Uenterstenhofer, G. 1976. The Basic Principles of Crop Protection Field Trials. Pflanzenschutz-Nachrichten Bayer AG, Leverskusen.
Afriza, T.O. 2010. Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) dengan Pemberian Air Kelapa dan Lama
Penyimpanan Pada Kertas Koran. Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Alexopoulus, C.J., C. W. Mims and M. Blackwell, 1996. Introduction Micology 4 Edition John Wiley and Sons, New York.869 p.
Anwar, C. 2001. Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet, Medan.
Aripin, K. L. Lubis dan Zulnayati. 2003. Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Serangan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus (Swartzt : Fr) Van Ov) pada Tanaman Karet. Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Badan Pusat Statistik, 2013. Sumatera Utara dalam Angka 2013. Medan.
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan. 2014. Laporan Serangan OPT Penting Perkebunan. Medan.
Barus, B. 1999. Pemetaan Bahaya Longsoran Berdasarkan Klasifikasi Statistik Peubah Tunggal Berdasarkan Klasifikasi Statistik Peubah Tunggal Menggunakan SIG : Studi Kasus Derah Ciawi – Puncak – Pacet, Jawa – Barat. Ilmu Tanah dan Lingkungan 2(1):7-18. ISSN 14-10-7333.
Budiman, H. 2012. Budidaya Karet Unggul. Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Hal : 5- 7.
Budiyanto, E. 2002. Sistem Informasi Geografis Menggunakan Arc View Gis. ANDI, Yogyakarta. Hal : 3.
. 2007. Avenue untuk Pengembangan Sistem Informasi Geografis. ANDI, Yogyakarta. Hal : 2.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Asahan, 2014. Daftar Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Kabupaten Asahan, Asahan.
Fatansyah, 2002. Basis Data. Informatika. Bandung.
Fauzi, A. 2008. Kesesuaian Lahan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Berdasarkan Aspek Agroklimat Di Sulawesi Tenggara. Departemen
(52)
Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hutagaol, J.A dan A. Melin. 2000. Pengendalian Jamur Akar Putih (Jap) Pada Tanaman Karet Rakyat Menggunakan Trichoderma Coningii OUD. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Jambi.
Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian, 2013. Potensi Karet di Sumatera Utara, Jakarta.
Manurung, L. L. Lubis, Marheni dan C.I. Dalimunthe, 2014. Pengujian Berbagai Jenis Bahan Aktif terhadap Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) (Rigidoporus microporus (Swartz: Fr.)) di Areal Tanpa Olah Tanah (TOT). Agroekoteknologi 3(1) ; 168 – 178. ISSN No. 2337- 6597.
Mangatur I. 2010. Sistem Informasi dan Geografis dan Penerapannya dalam Bidang HPT. Informatika. Jakarta.
Muklasin dan C. O. Matondang, 2010. Trend Perkembangan Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Karet Di Provinsi Sumatera Utara. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, Medan.
Omorusi, V.A., 2012. Effects of White Root Rot Disease on Hevea brasiliensis (Muell. Arg.) – Challenges and Control Approach. Plant protect Division, Rubber Research Institute of Nigeria, PMB, Iyanomo, Benin City, Nigeria. Prahasta E. 2002. Konsep-Konsep Dasar SIG. Informatika. Bandung.
Pulungan, M.H., L. Lubis, F. Zahara dan Z. Fairuzah, 2013. Uji Efektifitas Trichoderma harzianum dengan Formulasi Granular Ragi untuk
Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus (Swartz:fr.) van Ov) pada Tanaman Karet di
Pembibitan. Agroekoteknologi 2(2):497 – 512. ISSN No. 2337- 6597. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2014. Regional Investment.
Rahayu, S., Sujatno dan S. Pawirosoemardjo, 2006. Manajemen Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Bali Penelitian Karet, Sungei Putih, hal : 259 – 262.
Resti, Z. U. Khairul, Dan Y. Yanti. 2010. Pemetaan Penyakit Hawar Daun Bakteri : Penyakit Baru Pada Tanaman Bawang Merah Di Indonesia. Manggaro, Vol.11 No.2:40-45.
Saptadi, B. 2004. Pembuatan Peta Zonasi Daerah Bahaya Gerakan Tanah Berdasarkan Analisis Kestabilan Lereng dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan (Ruas Jalan Tanjungsari – Sumedang Kabupaten Sumedang –
(53)
Propinsi Jawa Barat). Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang.
Semangun, H. 2008. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Siagian, N, 2005. Klon-Klon Anjuran Tanaman Karet. Balai Penelitian Karet Sungei Putih. Tanjung Morawa.
Sinulingga, W., dan Eddy, S., 1989, Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Pusat Penelitian Karet, Sungei Putih. Hal: 8-13. Supriadi dan Z. Nasution, 2007. Sistem Informasi Geografis. USU-press, Medan.
hal : 1 – 2.
Triwahyu EP & P Suryaminarsih. 2009. Peta Sebaran Penyakit Tanaman Perdu (Tanaman Hias) di Ruang Terbuka Hijau (rth) Kota Surabaya. Dalam Seminar Nasional ‘Akselerasi Pengembangan Teknologi Pertanian Dalam Mendukung Revitalisasi Pertanian’ Surabaya, 2 Desember 2009 Diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian & lppm Upn “Veteran” Jawa Timur.
Wattanasilakorn, S. S. Sdoedee, C. Nualsri, dan S. Chuenchit. 2012. Screening or rubber (Hevea brasilliensis Muell. Arg.) riitstocks for the white root disese resstance. Agricultural technology. 8(7) : 2385 – 2395. ISSN 1686 – 9114.
Widanengsih, E. 2013. Tulisan Ilmiah
Badan Karantina Pertanian Kelas II. Tanjung Balai Karimun.
Widayanti, I., 2013. Uji Korelasi Statistik Pendidikan. Diakses melaluli
Yulfahri, N. Joni dan A. Jalil, 2012. Pengendalian Jamur Akar Putih pada Budidaya Karet. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau.
(54)
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Penelitian dilakukan di kebun karet rakyat di Desa Aek Teluk Kiri Kecamatan Teluk Dalam, Desa Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat, Desa Silomlom Kecamatan Simpang Empat, Desa Sei Pulo Pale Kecamatan Air Batu, dan Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu dengan letak geografis 2°83.167'54.5" - 2°91.055'23.4" LU dan 99°61.997'34.7" - 99°73.535'64.9" BT serta di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan ketinggian tempat sekitar ± 25 m dpl dimulai dari bulan Juli 2015 sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman karet rakyat, peta lokasi penelitian, kantong plastik, methyl blue, pipet tetes, selotip, tali plastik, aquadest, sampel tanah, sampel akar yang bergejala JAP dan bahan lain yang mendukung.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah GPS, kalkulator, alat tulis, buku data, kamera, thermometer-hygromter, mikroskop compound, pH meter, kaca preparat, cawan petri, timbangan analitik, meteran, cangkul, dan alat lain yang mendukung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei. Pengambilan data dilakukan secara sampling acak (random) dengan menetapkan lima kebun yaitu Kebun karet rakyat Desa Aek Teluk Kiri Kecamatan Teluk Dalam, Kebun karet rakyat Desa Kampung Baru Dusun IV Kecamatan Simpang
(55)
Empat, Kebun karet rakyat Desa Silomlom Dusun IB Kecamatan Simpang Empat, Kebun karet rakyat Desa Sei Pulo Pale Kecamatan Air Batu dan Kebun karet rakyat di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu. Menetapkan sampel yang diambil secara sampling acak (random) sebesar 10%. Mengamati secara langsung
skala kerusakan tanaman karet yang terserang penyakit jamur akar putih (R. microporus). Menghitung perhitungan kejadian penyakit dan keparahan
penyakit jamur akar putih pada setiap kebun karet. Mengambil sampel akar tanaman yang terserang penyakit JAP dan sampel tanah di setiap kebun karet untuk diamati di Laboratorium.
Pelaksanaan Penelitian 1. Pemilihan Kebun
Pemilihan kebun dipilih secara acak yang berbeda luasan dan umur tanaman dari desa yang berbeda. Pekerjaan dimulai dengan survei atau pengecekan lapang. Pelaksanaan pengambilan data dengan menggunakan GPS dengan berpedoman pada peta dasar.
2. Penetapan Sampel Tanaman
Penetapan sampel tanaman dilakukan dengan mengamati lima kebun karet rakyat yang terdapat gejala serangan JAP. Sampel ditetapkan 10% dari total tanaman tiap kebun. Diamati sampel tanaman yang terserang penyakit JAP yang dilihat dari gejala di atas permukaan tanah dari batang hingga daun serta dihitung kejadian dan keparahan penyakitnya. Diambil sampel akar yang terserang dan sampel tanah perkebun lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibawa ke Laboratorium.
(56)
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data primer yaitu kejadian penyakit dan keparahan penyakit. Serta data sekunder berupa kuisioner kepada pemilik kebun.
4. Pengamatan Kejadian Penyakit dan Keparahan Penyakit
Pengamatan kejadian penyakit dan keparahan penyakit dilakukan dilakukan di lokasi peneltian secara langsung dengan pengamatan tingkat kerusakan, penentuan skala kerusakan disesuakan dengan tabel skala yang telah ada
5. Pengolahan Data
.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana menggunakan SPSS 21. Untuk melihat hubungan kejadian dan keparahan penyakit dengan faktor pendukungnya, dengan menggunakan persamaan :
T0 Dimana : T
= ���√�−2
�1−�2�� 0
r
= nilai korelasi xy
n = jumlah sampel = koefiesien korelasi
sumber : (Widayanti, 2013).
6. Pembuatan Peta
Pembuatan peta digital diolah melalui program GIS menggunakan softwere ArcView Gis 3.2a dengan tata cara sebagai berikut:
a. Dipilih lembar peta rupa bumi dengan daerah yang akan dibuat peta digitalnya. b. Klik register untuk mengisi koordinat geografis peta tersebut.
(57)
c. Dibuat layer control untuk masing-masing atribut peta seperti titik sampel, sungai, topografi, batas wilayah dan jalan dari new table.
d. Untuk menggambarkan objek yang terdapat pada peta seperti jalan, batas daerah studi, dapat menggunakan digitasi garis, polyline dan polygon. Penggambaran objek sebaiknya dibuat dengan mengaktifkan masing-masing layer dengan membuat status layer menjadi editable.
e. Pembuatan layout yang meliputi: 1. Pembuatan legenda peta
2. Pengaturan kertas dan margin untuk pencetakan peta 3. Pembuatan orientasi peta
4. Mencetak layout peta ke printer
Parameter Pengamatan 1. Peta Serangan Penyakit
Pembuatan peta diolah melalui program GIS menggunakan softwere ArcView Gis 3.2a dengan tata cara sebagai berikut:
a. Dipilih lembar peta rupa bumi dengan daerah yang akan dibuat peta digitalnya. b. Klik register untuk mengisi koordinat geografis peta tersebut.
c. Dibuat layer control untuk masing-masing atribut peta seperti titik sampel, sungai, topografi, batas wilayah dan jalan dari new table.
d. Untuk menggambarkan objek yang terdapat pada peta seperti jalan, batas daerah studi, dapat menggunakan digitasi garis, polyline dan polygon. Penggambaran objek sebaiknya dibuat dengan mengaktifkan masing-masing layer dengan membuat status layer menjadi edit table.
(58)
1. Pembuatan legenda peta
2. Pengaturan kertas dan margin untuk pencetakan peta 3. Pembuatan orientasi peta
4. Mencetak layout peta ke printer
2. Kejadian Penyakit
Persentase serangan penyakit dengan melihat kejadian penyakit JAP dengan rumus berikut :
KjP = n
N x 100%
Keterangan :
K : Kejadian penyakit JAP
n : Jumlah tanaman yang terserang N : Total tanaman yang diamati Sumber : (Abbott, 1925).
3. Keparahan Penyakit
Cara menghitung tingkat keparahan penyakit (KpP) jamur akar putih adalah memberi skoring pada akar yang diamati, dengan menggunakan nilai skala sebagai berikut :
Tabel 1. Skoring keparahan penyakit jamur akar putih pada karet
Nilai Skala (V) Kriteria
0 Tanaman sehat dan daun masih hijau
1 Dedaunan mulai menguning dan rhizomorf
menempel pada leher akar
2 Dedaunan mulai layu dan kulit akar sebagian kecil membusuk
3 Defoliasi daun atau daun berguguran, kulit dan kayu akar sebagian telah membusuk
4 Tumbuh badan buah, kematian tanaman, semua kulit dan kayu akar membusuk.
(59)
Gambar 5. Stadium serangan JAP pada akar (A) Stadia 1, (B) Stadia 2, (C) Stadia 3 dan (D) Stadia 4.
Sumber : (Rahayu, dkk. 2006).
Untuk menghitung tingkat keparahannya, maka hasil pengamatan nilai skala disubtitusi ke dalam rumus :
KpP =Ʃ(nxV)
NxZ × 100%
Keterangan :
KpP = Keparahan Penyakit
n = Jumlah akar untuk setiap kategori serangan V = Nilai skala dari setiap kategori serangan Z = Kategori tertinggi (4)
N = Jumlah tanaman yang diamati Sumber : (Triwahyu & Suryaminarsih, 2009).
(60)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Peta Serangan R. microporus pada Lima Perkebunan Karet Rakyat
Berdasarkan data koordinat yang telah diperoleh dari lima perkebunan karet rakyat dengan menggunakan GPS, maka diperoleh peta sebagai berikut :
Gambar 6. Peta serangan penyakit R. microporus
Berdasarkan gambar 6 dapat terlihat titik adanya serangan penyakit R. microporus ditunjukkan pada Kecamatan Teluk Dalam, Simpang Empat dan Air Batu. Serangan penyakit di lima perkebunan karet rakyat yang diperoleh terletak pada titik koordinat 2°83.167'54.5" - 2°91.055'23.4" LU dan 99°61.997'34.7" - 99°73.535'64.9" BT.
(61)
2. Kejadian Penyakit dan Keparahan Penyakit
Berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan, maka diperoleh data kejadian dan keparahan penyakit serta faktor yang mempengaruhinya terlihat pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Kejadian dan Keparahan Penyakit dengan faktor yang mendukungnya.
Kebun Ketinggian
Tempat (mdpl)
Suhu (o
RH (%) C)
pH Tanah
KjP (%)
KpP (%) Desa Aek Teluk Kiri, Kecamatan Teluk Dalam 30 28.30 77.00 6.78 66.70 41.66 Desa Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat 24 29.25 85.00 5.29 62.00 24.25 Desa Silomlom Kecamatan Simpang Empat 34 30.57 59.00 5.87 5.00 3.10
Desa Sei Pulo Pale Kecamatan Air Batu 37 28.72 57.00 7.78 60.00 35.00 Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu 51 27.75 56.00 6.89 100.00 52.50
Dari tabel 2, diketahui bahwa persentase kejadian penyakit tertinggi dan keparahan tertinggi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu dengan persentase kejadian mencapai 100% dan keparahan 41.66%, dengan faktor yang mempengaruhi antara lain suhu yaitu 27.75oC dengan kelembaban relatif 56.00%, pH tanah yang telah dianalisis yaitu 6.89 dan ketinggian tempat mencapai 51 mdpl yan merupakan ketinggian tertinggi dari lima kebun penelitian. Terendah terdapat pada Desa Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat dengan persentase kejadian penyakit hanya 5% dan keparahan penyakit 3.10%, suhu yang diperoleh 29.25o
3. Uji Normalitas dan Korelasi Data
C dengan kelembaban relatif 56.00% dan pH tanah 5.29, dan ketinggian tempat hanya 30 mdpl, tidak merupakan ketinggian terendah dari lima kebun penelitian. Dari data diatas menunjukkan bahwa ketinggian tempat tidak berpengaruh dengan tingkat keparahan serangan penyakit.
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, maka data diuji dengan uji normaltas menggunakan SPSS 21, terlihat pada tabel 3 berikut :
(62)
Tabel 3.Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Suhu .136 5 .200* .987 5 .967
RH .136 5 .200* .987 5 .967
pH .136 5 .200* .987 5 .967
KjP .136 5 .200* .987 5 .967
KpP .136 5 .200* .987 5 .967
KetingganTempat .136 5 .200* .987 5 .967
Berdasarkan tabel 3, bahwa data yang telah diuji dengan menggunakan SPSS 21 diperoleh signifikan suhu, kelembaban, pH tanah, kejadan penyakit, keparahan serta ketinggian tempat yaitu 0.2. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diuji normal dengan taraf normal apabila lebih dari 0.05.
Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan, maka data di uji korelasi dengan menggunakan SPSS 21, yang terlihat pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Uji Korelasi
Korelasi Suhu RH pH KjP KpP K.Tempat
Suhu 1.00** 1.00
1.00 ** 1.00 ** 1.00 ** **
RH 1.00** 1.00
1.00 ** 1.00 ** pH ** 1.00** 1.00** 1.00 KjP
**
1.00** 1.00
KpP
** 1.00 K.Tempat
** Kriteria nilai korelasi : 0.00 – 0.199 = sangat rendah
0.20 – 0.399 = rendah 0.40 – 0.599 = cukup 0.60 – 0.799 = kuat 0.80 – 1.00 = sangat kuat
* : korelasi signifikan pada angka signifikansi sebesar 0,01 (Widayanti, 2013).
Dari tabel 4, bahwa nilai korelasi yang diperoleh pada pengamatan suhu, kelembaban relative, pH tanah, kejadian penyakit, keparahan penyakit serta ketinggian tempat rata-rata nilai koefisien korelas adalah 1 dan signifikan pada 0.01. Hal in menunjukkan bahwa nila korelasi yang di peroleh sangat kuat, dan memliki hubungan searah antara masing-masing parameter.
(63)
4. Data Rataan Kuisioner yang diperoleh dari para Petani
Berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan, dengan memberikan kuisioner kepada para petani yang meliputi teknik budidaya yang mereka lakukan, terlihat pada tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Rekapitulasi kuisioner para petani di lima kebun karet rakyat Nama
Petani
Riwayat Tanaman Sebelumnya
Kondisi Kebun Pemeliharaan Pengendalian Produksi yang dihasilkan Anwar Kebun sebelumnya
merupakan areal hutan yang belum di tanam oleh tanaman lain
Kebun dibiarkan pemiliknya dengan tanaman selingan berupa kelapa sawit dan aren, tetapi jumlahnya sedikit.
Kebun tidak dilakukan
pembersihan lahan secara rutin, hanya dipupuk saja.
Tidak dilakukan pengendlian
apapun di kebun tersebut.
12 kg/minggu
Galingging Kebun sebelumnya merupakan kebun bekas kelapa sawit yang diganti menjadi kebun karet
Kebun tidak dijumpai tanaman lain dan hanya karet yang berada di kebun tersebut.
Dilakukan pembersihan
lahan,serta pemberian pupuk selama 4 bulan sekali dan disemprot dengan herbisida.
Pengendalian dilakukan secara berkala, dengan kultur teknis dan disiram liringan dengan embryton.
160kg/minggu
Harsono Komoditi
sebelumnya adalah kelapa sawit yang
sudah tidak produksi lagi, maka beralih ke karet
Tidak ada dijumpai tanaman lain selain karet, dan kebun masih bersih. Dilakukan pemeliharaan dengan membersihkan kebun dan penyemprotan dengan herbisida untuk gulma-gulma yang tumbuh. Belum dilakukan pengendalian terhadap opt karena umur kebun masih relatif muda, dan merupakan
tanaman menghasilkan.
TBM
Suhardi Kebun sebelumnya telah ditanami kelapa sawit, namun tidak produksi lagi sehingga diganti oleh tanaman karet.
Kebun dibatasi oleh pohon pembatas yaitu kelapa sawit, dan di permukaan tanah serasah tanaman sangat banyak. Pemeliharaan yang dilakukan hanya dengan menyemprot dengan herbisda apabila gulma sudah terlalu tinggi.
Hanya mengorek tanahnya dan membershkan
bagian tanaman yang terserang opt (jap).
30kg/minggu
Darwin Merupakan kebun dengan tanaman sebelumnya adalah lahan ubi kayu dengan kelapa sawit
Kebun karet di seling oleh tanaman kelapa sawit dengan kondisi yang sangat rimbun Tidak dilakukan pembersihan lahan ataupun penyemprotan. Tidak dilakukan pengendalian apapun seperti penyemproan dengan pestsida. 20kg/minggu
(64)
Pembahasan
Dari hasil survei lapangan yang dilakukan pada peta serangan penyakit gambar 6, bahwa serangan penyakit tersebut dipetakan dengan menggunakan titik koordinat dari GPS dan di aplikasikan pada softwere Arc View Gis 3.2a. Hal tersebut dikarenakan untuk dapat memperoleh informasi letak geografis yang diterapkan pada peta rupa bumi dengan menggunakan program Geografic Information System (GIS). Hal ini sesuai dengan pernyataan Budiyanto (2007) bahwa Menurut penelitian terdahulu pemetaan penyakit tanaman di suatu wilayah lokasi survey penggunaan soft ware pemetaan ArcView GIS memiliki kemampuan grafis yang baik dan kemampuan teknis dalam pengolahan data spesial tersebut memberikan kekuatan secara nyata pada ArcView. Kekuatan analisis inilah yang pada akhirnya menjadikan ArcView banyak diterapkan.
Berdasarkan peta yang diperoleh untuk mendapatkan lokasi serangan penyakit dengan menggunakan Sistim Informasi Geografis berkaitan dengan pengendalian yang dilakukan. Dari hal tersebut bahwa Sistim Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk cara budidaya tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mangatur (2010) bahwa SIG dapat digunakan dalam menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen. Misalnya SIG membantu menginventarisasi data-data lahan perkebunan tebu menjadi lebih cepat dianalisis. Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman, proses perlindungan dari hama dan penyakit tananan
(65)
Dengan hasil perhitungan kejadian dan keparahan penyakit yang dilakukan dilapangan dan faktor pendukung lainnya, dari tabel 2 bahwa nilai kejadian dan keparahan penyakit tertinggi pada suhu terendah, kelembaban terendah, tetapi tidak pada pH tanah dan ketinggian tempat. Pada pH tanah merupakan pH netral bagi pertumbuhan pathogen R. microporus. Hal ini dikarenakan berdasarkan (Lampiran 1: Biodata Kebun) bahwa kebun di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu merupakan kebun dengan umur tanaman yang tua dan kondisi kebun karet diselingi oleh tanaman sawit, hal ni menyebabkan banyaknya sumber inokulum bagi pathogen. Hal ini didukung oleh penelitian dari Aripin, dkk (2003) bahwa intensitas dari serangan penyakit jamur akar putih dipengaruhi oleh jenis tanah. serangan jamur akar putih dperoleh bahwa intensitas serangan tertinggi terlihat pada jenis tanah sawit, hal ini dikarenakan tanah sawit merupakan tanah yang sesuai untuk perkembang biakan dari jamur akar putih.
Kejadian dan keparahan penyakit terendah pada Desa Silomlom Kecamatan Simpang Empat dengan suhu tertinggi dan pH tanah terendah. Suhu dan pH tanah di desa tersebut bukan merupakan suhu yang optimum bagi pertumbuhan pathogen R. Microporus. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sinulingga dan Eddy (1989) yang menyatakan bahwa disamping sumber infeksi faktor perkembangan penyakit JAP juga dipengaruhi pH tanah. JAP dapat tumbuh pada suhu 10oC – 35oC spora dapat berkecambah dengan baik pada suhu optimum antara 25oC – 30o
Dengan analisis korelasi yang telah dilakukan bahwa ada hubungan antara kejadian dan keparahan penyakit dengan suhu, kelembaban, pH tanah serta
C. JAP juga menyukai kondisi tanah yang berpori dan lembab serta menyukai pH antara 3 – 9, optimum antara 7 – 8.
(66)
ketinggian tempat perpengaruh nyata dengan nilai korelasi yang sangat kuat. Hal ini karena suhu, kelembaban, pH tanah merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi tingkat serangan dari penyakit jamur akar putih. Hal ini sesuai dengan liteatur Sinulingga dan Eddy (1989), bahwa selan sumber infeksi, suhu serta pH tanah juga berpengaruh untuk perkembangan penyakit.
Dari data curah hujan observatorium Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Asahan bulan Juli dan Agustus 2015, diketahui bahwa rataan curah hujan pada bulan Juli yaitu 146 mm dengan hari hujan rata-rata 6HH dan bulan Agustus 188 mm dan 8HH. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara peningkatan curah hujan dengan tingkat serangan jamur akar putih terhadap jumlah curah hujan akibat kelerangan kabupaten asahan. Ini sesuai dengan literatur Fauzi (2008) keadaan kelerengan sangat menentukan untuk menduga potensi kebanjiran/genangan di suatu wilayah. Wilayah belereng aliran air akan terjadi lebih cepat dibandingkan wilayah datar, dengan demikian kemungkinan terjadinya banjir/genangan di wilayah datar lebih besar dibandingkan wilayah belereng. Sehingga berpotensi meningkatkan intensitas serangan penyakit pada tanaman karet.
Dengan analisis survei yang diperoleh dari kuisioner bahwa dari lima petani pada lima kebun survei menunjukkan bahwa rataan kondisi kebun tidak dioleh dengan baik dan benar. Dengan cara pemeliharaan yang hanya dilakukan dengan pembersihan lahan tetapi membiarkan tanaman terserang dengan yang tidak tetap berada dikebun tanpa dibuang, masih banyaknya dijumpai tunggul-tunggul bekas tanaman yang melapuk, serta minimnya pengetahuan para petani mengenai bahawanya penyakit jamur akar putih. Hal ini menunjukkan bahwa
(67)
teknik dari awal budidaya kebun karet para petani rakyat rata-rata tidak dilakukan dengan benar seperti sebelum penanaman harus menggunakan olah tanah yang baik dan benar, tetapi mereka hanya melakukan penebangan dan langsung tanam. Hal ini sesua dengan pernyataan dari Manurung, dkk (2014) bahwa jamur akar putih bila tidak dikendalikan semakin lama serangannya akan meningkat sehingga perlu dilakukan pengendalian baik secara preventif maupun kuratif. Pada areal TOT ini keberadaan tunggul-tunggul atau sisa-sisa akar yang melapuk merupakan sumber inokulum JAP dan keberadaannnya tidak merata di setiap lubang tanam karet sehingga menyebabkan intensitas serangan R. microporus meningkat.
Dengan menggunakan GPS diperoleh titik koordinat serangan penyakit Jap di Desa Aek Teluk Kiri 2°87.209'30.7" - 2°87.235'67.6" LU dan 99°67.009'26.4" - 99°66.975'24.2" BT pada 30 mdpl. Desa Kampung Baru 2°87.418'89.6" - 2°87.544'98.5" LU dan 99°73.356'94.6" - 99°73.525'21.3" BT pda 24 mdpl. Desa Silomlom 2°87.130'06.4" - 2°87.189'23.2" LU dan 99°70.832'09.1" - 99°70.888'65.2" BT pada 34 mdpl. Desa Sei Pulo Pale 2°91.055'23.4" - 2°91.082'50.0" LU dan 99°68.303'73.2" - 99°68.324'22.5" BT pada 37 mdpl. Desa Sei Alim Ulu 2°83.167'54.5" LU dan 99°61.997'34.7" BT pada 51 mdpl. Hal ini memudahkan para petani untuk dapat mengetahui serangan penyakit dan mengoptimalkan fungsi badan pengamat OPT dari pemerintahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Resti, dkk (2010), bahwa pemetaan penyakit hawar daun bakteri pada tanaman bawang bahwa penyebaran penyakit ini di beberapa daerah sentra produksi bawang merah salah satunya ditenggarai karena belum optimalnya fungsi dari Badan Karantina Departemen Pertanian.
(68)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Peta serangan penyakit jamur akar putih pada beberapa kebun karet rakyat d Kabupaten Asahan terletak pada titik koordinat 2°83.167'54.5" - 2°91.055'23.4" LU dan 99°61.997'34.7" - 99°73.535'64.9" BT.
2. Kejadian penyakit dan keparahan penyakit teritinggi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu dengan persentase serangan 100% dan 52.50% dan terendah pada Desa Silomlom Kecamatan Simpang Empat yaitu 5.00% dan 3.10%.
3. Suhu, kelembaban udara, curah hujan, pH tanah merupakan faktor lingkungan yang penting bagi penyebaran dan infeksi jamur R. microporus pada tanaman karet.
4. Nilai korelasi kejadian dan keparahan penyakit terhadap faktor lingkungan berpengaruh nyata dengan koefisien korelasi sangat kuat.
Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kebun sampel yang lebih banyak, agar terlihat perbandingan antara kebun yang lebih luas dan beragam.
(69)
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut Budiman (2012) tanaman karet dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Havea
Spesies : Havea brasilliensies Muell. Arg
Pada tanaman karet tinggi batang dapat mencapai 30 – 40 m. Sistem perakarannya kompak/padat, akar tunggangnya dapat menembus tanah hingga kedalaman 1 – 2 m, sedangkan akar lateralnya dapat menyebar sejauh 10 m. Batangnya bulat silindris, kulit kayunya halus rata berwarna pucat hingga kecokelatan dan sedikit bergabus (Afriza, 2010).
Biasanya ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul. Petiola tipis, hijau dengan panjang 3,5 – 30 cm, sisi atas daun hijau tua dan sisi bawah agak cerah, panjangnya 5 – 3,5 cm dan lebar 2,5 – 12,5 cm (Budiman, 2012).
Tanaman karet termasuk tanaman berumah satu. Bunga jantan dan bunga betina terdapat di dalam satu karangan bunga yang berbentuk panicla (malai).
(1)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Distribusi Peta Awal Serangan Penyakit Jamur Akar Putih (Jap) (Rigidoporus microporus (Swartz: Fr)) pada beberapa Perkebunan Karet Rakyat di Kabupaten Asahan” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Erwandi dan Ibunda Suwartini yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada komisi pembimbing Ir. Lahmuddin Lubis MP., selaku ketua komisi pembimbing dan Ir. Syahrial Oemry MS., selaku anggota komisi pembimbing yang telah membimbing dan memberikan kritik, dukungan dan saran berbagai masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, serta seluruh teman-teman Agroekoteknologi 2011.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan.
Medan, Januari 2016
(2)
DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Tujuan Penelitian ... 3
Kegunaan Penelitian ... 3
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman ... 5
Syarat Tumbuh... 6
Iklim ... 6
Tanah ... 7
Patogen Penyebab Penyakit ... 8
Biologi Penyakit ... 8
Daur Hidup Penyakit ... 9
Gejala Serangan... 10
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit ... 12
Pengendalian Penyakit ... 13
GIS (Geographic Information System) ... 17
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitan ... 20
Bahan dan Alat ... 20
Metode Penelitian ... 20
Pelaksanaaan Penelitian ... 21
Pemilhan Kebun ... 21
Penetapan Sampel Tanaman... 21
Pengumpulan Data ... 22
Pengamatan Kejadian Penyakit dan Keparahan Penyakit ... 22
Pengolahan Data ... 22
(3)
Parameter Pengamatan... 23
Peta Serangan Penyakit ... 23
Kejadian Penyakit ... 24
Keparahan Penyakit... 24
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 26
Peta Serangan Penyakit ... 26
Kejadian dan Keparahan Penyakit ... 27
Analisis Korelasi ... 27
Tabel Kuisioner ... 29
Pembahasan ... 30
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 34
Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA
(4)
DAFTAR TABEL
No. Judul Hlm
1 Skoring keparahan penyakit jamur akar putih pada karet 24 2 Kejadian dan Keparahan Penyakit dengan faktor yang mendukungnya 27
3 Uji Normalitas 28
4 Uji Korelasi 28
5 Rekapitulasi kuisioner para petani di lima kebun karet rakyat 29
6 Skoring JAP Kebun I 42
7 Skoring JAP Kebun II 44
8 Skoring JAP Kebun III 51
9 Skoring JAP Kebun IV 54
10 Skoring JAP Kebun V 56
11 Data Lingkungan Beberapa Lahan Karet di Kecamatan Kabupaten Asahan
58 12 Data Kejadian Penyakit serta Keparahan Penyakit Beberapa
Kebun Karet di Kecamatan Kabupaten Asahan
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hlm
1 Badan buah jamur R. microporus 9
2 Bentuk mikroskopis JAP 9
3 Rhizomorph pada akar 10
4 Gejala serangan JAP 11
5 Stadia JAP pada akar 24
6 Peta serangan penyakit R. microporus 26 7 Pengamatan penyakit R. microporus di Lapangan 76 8 Pengamatan R. microporus di Laboratorium Penyakit Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universtas Sumatera Utara
81 9 Pengukuran sampel pH tanah di Laboratorium Riset dan
Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
83 10 Peta Administrasi Kabupaten Asahan dan Titik Sampel per Kebun 84
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Hlm
1 Biodata kebun karet
a. Kebun karet Desa Aek Teluk Kiri b. Kebun karet Desa Kampung Baru c. Kebun karet Desa Silomlom d. Kebun karet Desa Sei Pulo Pale e. Kebun karet Desa Sei Alim Ulu
38 38 39 40 41 2 Perhitungan Kejadian Penyakit dan Keparahan Penyakit
a. Kebun karet Desa Aek Teluk Kiri b. Kebun karet Desa Kampung Baru c. Kebun karet Desa Silomlom d. Kebun karet Desa Sei Pulo Pale e. Kebun karet Desa Sei Alim Ulu
42 44 51 54 56 3 Data Lingkungan Beberapa Lahan Karet di Kecamatan Kabupaten
Asahan
58 4 Data Kejadian Penyakit serta Keparahan Penyakit Beberapa
Kebun Karet di Kecamatan Kabupaten Asahan
66
5 Uji Normalitas Data dan Analsis Korelasi 74
6 Pengamatan penyakit R. microporus di Lapangan 76
7 Pengamatan R. microporus di Laboratorium 81
8 Pengamatan sampel pH tanah 83