STRATEGI KREATIF PROGRAM “ISLAM ITU INDAH” DI TRANS TV DALAM MEMPERTAHANKAN PENONTON TAHUN 2016 (CREATIVE STRATEGY OF PROGRAM "ISLAM ITU INDAH" ON TRANS TV IN MAINTAINNG VIEWERS IN 2016)

(1)

STRATEGI KREATIF PROGRAM “ISLAM ITU INDAH” DI TRANS TV DALAM MEMPERTAHANKAN PENONTON TAHUN 2016

(CREATIVE STRATEGY OF PROGRAM "ISLAM ITU INDAH" ON TRANS TV IN MAINTAINNG VIEWERS IN 2016)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

PUSPITA SEPTI MAHARDANI 20120530164

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

STRATEGI KREATIF PROGRAM “ISLAM ITU INDAH” DI TRANS TV DALAM MEMPERTAHANKAN PENONTON TAHUN 2016

(CREATIVE STRATEGY OF PROGRAM "ISLAM ITU INDAH" ON TRANS TV IN MAINTAINNG VIEWERS IN 2016)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

PUSPITA SEPTI MAHARDANI 20120530164

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Puspita Septi Mahardani

NIM : 20120530164

Konsentrasi : Broadcasting Program Studi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Politk

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” Di TRANS TV Dalam Mempertahankan Penonton Tahun 2016 adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari karya saya ini terbukti merupakan hasil plagiat atau menjiplak karya orang lain maka saya bersedia dicabut gelar kesarjanaanya.

Yogyakarta, 03 Desember 2016


(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tua ku tercinta...

Bapak “Samadyo” dan Ibu “Sri Haryati”

Yang sudah bekerja keras membanting tulang, pagi, siang, dan malam, tanpa mengenal lelah. Mencari nafkah untuk para putrinya

demi terwujudnya harapan dan cita-cita untuk bersekolah setinggi mungkin.

Selalu memberikan yang terbaik bagi para putrinya. Selalu memberikan do’a, dukungan, semangat, dan motivasi. Terimakasih atas kerelaan dan pengorbanan kalian selama ini.

Untuk adikku tercinta...

Lysa Maharjanti

Yang selalu berharap kakaknya pulang kerumah dan suka telpon menanyakan “Pita kapan pulang ? disini aja ya, Lysa gak ada temen.”

Untuk kedua orang tua dan adikku tercinta...

Terimakasih kalian sudah menjadi anugerah terindah dalam perjalanan hidupku. Kalian bertiga adalah sumber kekuatan ku dalam menjalankan hidup ini.

Menjadi seorang anak rantauan bukanlah perkara hal yang mudah. Harus bisa menahan rasa rindu kumpul bersama kalian dirumah.


(5)

SPECIAL THANKS TO :

Allah SWT

Nabi Muhammmad SAW

KEDUA ORANGTUAKU Samadyo dan Sri Haryati

SAUDARA KANDUNGKU Lysa Maharjanti

DOSEN PEMBIMBING DAN DOSEN FAVORIT Dr. Suciati, S.Sos., M.Si

DOSEN PEMBIBING II Ayu Amalia, S.Sos., M.Si

DOSEN PENGUJI

Krisna Mulawarman, S.Sos, M.Sn Zuhdan Aziz, S.IP., S.Sn., M.Sn.

DOSEN KETUA KONSENTRASI BROADCASTING Wulan Widyasari, S.Sos, M.Si

STAFF JURUSAN ILMU KOMUNIKASI Mbak Siti Wijayanti

Pak Muryadi Pak Jono Mas Yuli Pak Yuni


(6)

TEMAN-TEMAN TERBAIKKU

Annisa Cahyani (Nisol) Witdya Putri (Wiwit) Asti Dara Anggraeni (Asti) Anggi Utami Indah Hati (Anggi) Dessy Anggraeni (Dessy) Dwi Yanuari Amalia Sari (Mba Cuw) Agustina Nikmatul B (Tina) Yoke Himawan (Cokel) Hastin Chandra Diantari (Hastin) Nur Anggraini Saputra (Beh) Sulastri Sasmita (Bu Mit) Yeni Yunita Ningsih (Yenong) Aulia Nurisa Aziza Renwarin (Za) Rofiqoh Noviati (Picoh) Pratifi Nurleili (Mba Pi) Asep Suryana (Asep) Muntazor Mumu (Mumu) Nur Eka Fitriyani (Econg) Muhammad Syahidul Mubarok (Bang Idul) Tri Prasetyo (Tri) Yoska Pranata (Yoska) Devi Permatasari (Epi) Viddya Dwi Pradianty (Neng) Rima Sulistyaningsih (Rima) Adha Tito Pratama (Adha) Adilah Awanis (Nyi) Rizka Alpian (Pian) Eko Santoso (Eko) Anggita Setyowati (Gita) Deri Hazwara Lubis (Lubis) Annisa Amalia Hapsari (Jadu) Fatikhatur Rizqi (Ticil) Siti Rofi’ah Nurrahmat (Teh Op) Ameilia Arista (Tata) Annisa Ihtiarina Yustinsani (Titin) Nisa Akmala (Mala) Khusnia Puji Pratiwi (Nia) Layla Qodria (Layla) Umi Habibah (Umi) Rani Setyawati (Rani) Utari dewi (Mba Ut) Amelinda Dyah Anestya (Mba Amel) Isnaini Saroh (Arah) Clara Viony (Lala) Khairunnisa Permata Hati (mbil) Sri Dwi Fajarini (Mba Ririn) Edho Antony (Ka Edo) Yoga Dwi Fitriyanto (Ka Yoga) Leyli Putri (Lely) Novi Purnamasari (Novi) Helda Novita Hasnan (Helda) Abdullah Fidad Ailatat (Mas Fidad) Mu’tashim Billah Alfawwaz (Mas Mu’tashim) Aditya Bangun Subagja (Mas Adit) Irfan Maulana (Mas Irfan) Ataria Indah Sari (Ata) Novi Damayanti (Nopi) Adam Qodar (Adam) Erwin Rasyid (Kaka Win) Awendsa Urfatunnisa Tasyaul Muizzah (Mba Fasya) Rima Dwi Cahyani (Rima 3i) Adityo Surya Halim (Tyo) Anas Syahroni (Mas Anas) Zikrun As Sholeh (Mas Zikrus)

TEMAN-TEMAN SELAMA DI JOGJA

Rafidila (Mba dila) Risda Suhairi (Risda tmn Yoska) Rofi Aulia Rahman (Rofi KPU) Dewi Setianingsih (Dewi) Tita Nurannisa (Mba Tita) Rona Rizkhy Bunga (Mba Rona) Syafira Salsabilla (Syafira MMTC) Tivani Kusuma (Tivani) Anisa Arifiani (Bundel) Anggraini Gieta Atmaja (Aang) Alvira Pranata (Vira) (Wahyu) (Alfon) Fatikh Muhammad Alaudin (Fatih) Reza Gufron Akmara (Reza) Harris Nizma (Haris) Risda Suhairi (Risda) Nasya Meilika Ikhtiarany (Mba Ca) Syarah Arfianti (Syara tmn bang idul) Hani Citra Utami (Hani tmn Viddya) Najwa Zaenika Fadhilah (Najwa) M. Adnan Maghribi (Adnan) Agil Atma Aji (Agil) Abil Fajaramadhan Praja (Abil) Muh Nirwan Anwar (Kaka Nirwan) Azhar Lukika (Azhar) Nita Fatimah (Teh Nita) Winny Riyan Rahmayani (Teh Winy) Nur Rahmawati Khairiah (Rahma) Putri Rizki Fatekhawati (Fatekha) Muhamad Hezeni Lubis (Lubis) Teguh Satriawan (Teguh) Wulan Ruditasari (Mba Wulan) Nurlatifa Khoirunnisa (Latif) Nizma Anggara Sari (Nizma) Muhammad Unggul Suci Anggoro (Unggul) Holy Lathifa Algania (Oi) Manja Dwi Lestari (Manja) Ikhwanul Kiram (Kiram) Angga Dini Akbar (Angga) Oben Tabela Usop (Oben) Yola Rachma Miftakhul Jannah


(7)

(Yola) Rifa'atul Mahmudah (Rifa) Muhammad Sayogi (Yogi) Zulfin Hariani (Fifin) Siska Rossita Sari (Siska) Vonti Afrian Sanita (Vonti) Agus Ibrahim (Agus) Gugus Agam Satria (Agam) Mita Tasfima (Mita) Ranum Tiara Sumaryono (Ranum) Dita Mayasari (Dita) Fiqi Wakhid Aryanto (Fiqi) Nasya Meilika Ikhtiarany (Mba caca) Amelia Nucifera (Amel) Heri Setiawan (Heri) Ilham Fajar A (Bang Ilham) Lathifah Fauziyah (Latif) Ade Sarjoko (Mas Ade) Anindita Ayu (Mba Anin) Fiyas Yoga (ka Yoga) Asih Prambudi (Asih) Devi Intan Permata (ka dev tmn bu mit) Elen Tawaluyan (Mba Elen) Hera Riana (Hera) Tiara Widya Putri Nugraha (Tiara magang) Tika Alfian (Tika) Wahyu Agung Prasetyo (Ka Agung) Wimba Hinu Satama (Mas Wimba) Rizma Alfisha (Rizma’13) Inas Sany (Inas’13) Iqbal Rifaldi (Iqbal’15) Lussy Mentari (Lusi) Maya Septiani (dede emes) Gebian Sadewo (Dewo) Gina Wendy (Gina) Rahmat Ponco Eko Merdekawan (Tutus) Hidayat Eyelens (Agung)

TEMEN-TEMEN KOMAKOM UMY

Said Nurhidayat (Bang Said) Saptaji Aji (Mas Aji) Azzarqa Haikal Faizi (Bang Haikal) M. Budi Setiawan (Ka Budi) Dwi Kurniawan Saputra (Mas Dwi) Rima Ariska (Mba Rima) Devi Agustina (Mba Devi) Wini Sonta (Mba Wini) Winda Septi Angrita (Mba Winda) M. Fauzan Ridwan (Bang Ojan) Izzatika Rizki Kurniasari (Mba Tika) Eka Apriani (Mba Eka) Rosyani Desi Kirana (Mba Eci) Putri Anifah (Mba Ipeh) Dian Anggraini (Mba Dian) Della Antika (Mba Dela) Aziz Yuliansyah (Bang Aziz) Salma Rahmanita (Mba Salma) Mayang Nova Lestari (Mba Mayang) Kamalia Rahman (Mba Kamal) Agung Rangkuti (kokoh) Widia Shinta (Mba Widya) Arief Fadhilah Putra (Fadil) Yuli Indrianti (Uwie) Isnaini Saroh (Saroh) Dany Shaputra (Dany) Mega Indriani (Mega) Raden Bicky Reza (Bicky) Bunga Larasati (Bunga) Lisa Arabiah Siregar (Lisa) M. Asep Hasbi (Asep) Mike Aprima Dewi (Mike) M. Ihsan Syahputra (Ichan) Puti Andam Sari (Andam) Nelfi Juni Yetri (Nelfi) Riky Ardiyansah (Riky) Lailatul Sahara (Laila) Aryunda Reza Wiranto (Yunda) Zulfin Hariani (Fifin) Leonardo Putra Adamy (Leo) Nulatifah Khoirunnisa (Latifah) Sulhi Azhari (Sulhi) Abdul Rais Kaharuddin (Rais) Dhea Odilia (Odel) Ahmad Fajri (Fajri) Harma Uswatul A. (Harma) Inggil Pangarep Y. (Inggil) Clara Viony Septiana (Lala) Armani Billardhi (Aldi) Mega Septianingsih M (Mega) Faza Yudiansyah (Faza) M. Iqbal Assyauqi (Iqbal) M. Abdul Qadar (Adam) Anisati Sauma Ningrum (Iyum) Fathan Jauhar Mushofa (Fathan) Ummi Athiyah Fitroh (Ummi) Nur Dini Safitry (Disha) M. Izzudin B (Bimo) Nurul Mufida (Fida) Awang Debby Kurnia (Awang) Lumatun Nikmah (Uma) Abi Yoga Bimo Nugroho (Bimbim) Yusuf Harfi (Yusuf) Nada Adzhani (Nada) Catur Igo Prasetyo (Igo) Indah Mulyaningsih (Indah) M. Unggul Suci Anggoro (Unggul) Nasya Meilika Ikhtiarany (Caca) Dellanisa Aryani (Della) Yoga Dwi Pandaya (Yoga) Khairunnisa (Nisa) Cinta Laras Cipta Mahgusti (Cila) Dini Nur Fadilah (Dini) Endrax Dwi Kurniawan (Enda) Febriansyah (Febri) Nadhira Faza S (Dhira) Yuyun Puspitasari (Yuyun) Erna Tri Nofiyana (Ena)


(8)

TEMAN-TEMAN BEM FISIPOL UMY

Muthi’ah Ishak (Mba Mutia) Riko Wijaya (Ka Riko) Herni Putranti (Mba Herni) Epril Setiawan (Mas Epril) Tri Utami (Mba Tami) Nurul (Mba Nurul) Muhammad Jabar (Ka Jabar) Khairul Anwar (Ka Khairul) Ade Rahmanda (Ka Ade) Dede Rahayu Pratiwi (Dede) Indra Radita (Ka Indra) Muhammad Farid (Ka Farido) Nelson Yudha Herdanta (Nelson) Panggah Hestyo Ardian (Panggah) Richo Bimapaksi Jumranuddin (Richo) Wulan Tri Kusumaningsih (Wulan) Dela Rani Antika (Mba Dela) Dadan Ramdani (Dadan) Suleman (Ka Sule) Angger Cahyaning Tyas (Mba Angger) Arti Arofah (Mba Arti) Afrida Kurnia Yogasari (Fida) Ahmad Nizar (Nizar) Annisa Nurdiassa (Nisa) Dawud Setianto (Dawud) M. Fathur Reza (Reza) Prengky Triga Anja Kesuma (Prengky) Rochma Dwi Ningrum (Rochma) Agustyara (Ara) Muhammad Taufiqurrahman (Taufiq) Sulistiana (Sulis) Fasjul M. Natsir (Fasjul) M. Zuhaldi Feriawan Wijaya (Ka Aldi) Jawwad Ahmad (Ka Jawad) Ossa Anggoro putrid (Osa) Anna Wuryani (Anna) Desti Kusuma Andanari (Desti) Desy Isana Kusuma Wardani Udayana (Desy) Eka Susanti (Eka) Holy Lathifa Algania (Oi) Nanda Kartika Ayu (Nanda) Putri Nurida Fitriani (Putri) Zen Salafian (Zen) Indra Jaya Wiranata (Ka Indra) Faisal Septian Putra (Ical) Nurul Izza Asri Tuszakiah (Iza) Zainudin Arsyad (Mas Zainudin) Septian Tri Cahyo (Mas Septian ) Al Sadiq Zulfianto (Sodik) Dirham Mustofa (Dirham) Iman Amanda Pertamasari (Manda) Irni Aprilia Dai (Irni) Lalu Erlangga Bhimantara (Lalu) Mardiana Harahap (Diana) Rizka Alfiyani (Kaka) Retno Damayanti (Retno) Muhammad Rizqi (Ka Rizki) Furqon Ardi Wijayanto (Ka Furqon) Alif Bus Reyndra (Alif) Dian Paramita (Dian) Erna Widyawati (Erna) Indah Kurniasih Pratiwi (Indah) Irawan Martha (Ka Wawan) Meyda Anggriani Ritongga (Meyda) Muhammad Qur’anul Karim (Aan) Muhammad Ramadhan Iqbal (Iqbal) Nadia Al Ismah (Nadia) Okky Rahman (Oky) Ratri Ayu Dewi (Ratri) Reza Husein Widya Umardinata (Reza) Rita Damayanti (Rita) Muhammad Haqqi Riyansyah (Ka Haqi) RD. Rikan Krisna Wangsa (Ka Kris) Rida Pratamawati (Rida) Khairul Ridwan (Ridwan) Miftah Firdaus (Ka miftah) Wahidatul Ulya (Mba Ulya) Putri Adhira (Putri) Panji Putra (Panji) Agus Andika Putra (Agus) Dwi Haryanti (Dwi) Fitriana Lestari (Fitri) Galuh Ayuningthiyas (Galuh) Mardha Adhi Pratama (Tama) M.Iqbal (Iqbal) Reizha Karina Irawan (Wawan) Rini Yuniar (Rini) Ichsan S Pua Mbusa (Ican) Addin Khoirin Nisa (Adin) Alghi Mustika Luthfi (Algi) Danang Eko Prastya (Danang) Dellanisa Aryani (Dela) Diah Kartika Permatasari (Diah) Egi Frisma Suryaji (Egi) Fachriza Fauzi Aldino (Fachriza) Galih Dwi Rizqi Jailani (Galih) Jelly Anggara (Ka Jely) Rangga Bayu Seto Aji (Rangga) Yuniar Lutfiana Pratiwi (Yuniar) Tri Anggraini (Mba Tiyi) Adlina Husni Putri (Adel) Elma Bonita (Elma) Fatimah Mutiara Siregar (Muti) Gita Agzhumi (Gita) Imam Fahrurroji (Imam) Jayadi Paputungan (Jayadi) Kabul Priyono Soekarno (Kabul) Mohamad Fadli (Fadli) Pungky Amalia Sudaryono (Pungky) Siti Widyastuti Noor (Siti) Lintang Abdul Yasin Modeong (Lintang) Uswatun Hasanah (Uswatun) Adiba Dhivani Gusmi (Adiba) Didi Mulyadi (Didi) Eko Sumanjaya (Eko) Elsa Fahmi Wijayanti (Elsa) Imam Alfafan (Imam) Liya Anggraeni (Liya)


(9)

Muthi’ah Khoirunnisa (Mute) Safiera Putri Saliha (Safira) Shofie Karimanisa (Shofie) Andhinia Timika Cahyani (Mba Andini) Rudi Yanto Marbun (Rudi) Eko Wardo (Eko) Husnil Ma’sum (Cenil) Asih Prambudi (Asih) Dian Naren Budi Prastiti (Asih) Dwi Agitha Yulia (Dwi) Gayatri Kumala Sari (Gayatri) Inneke Dwi Fajrianti (Anti) M.H Ainun Maidi (Ainun) Muhammad Abdul Afif (Afif) Muhamad Iqbal Assyauqi (Iqbal) Shelly Alida (Mba Selly) Wahyunanda Kusuma Pertiwi (Nanda)

TEMAN-TEMAN BROADCASTING 2012

Septi Nuggraini Aisyah Aprilinda Muhammad Unggul Suci Anggoro Muhammad Aulia Rahman Bimo Aprilianto Bayu Chandra Kumara Lisa Karunia Jati Tazar Prakoso Alief Maulana Sintha Puspita Ningrum Danu Atmaja Ravie Setya Ayu Galuh Ratnatika Ary Prasatyo Syarifah KhamsiAwi Martina Erna Ningsih Pamongkas Mohammad Fajar Adhi Kurniawan Galang Pambudi Anggara Muhammad Naufal Fatur Albashorie Guruh Prasetya Putra Hesti Susilowati Adhe Royand Afrian Irfani Wahyu Sugiarto Intan Permatasari Maharani Dwi KW Odi Susanto Ade Rio Reza Dovi Yunia Rahmah Pratiwi Yunita Anisati Sauma Ningrum Bagus Haryo Fredy Susanto Harris Sugiarto Kasyfi Fitra Rifki Putri Mahmubati Ardiansyah Putra Nashwan Ihsan Ragil Susanto Rizal Hadis Slamet Arifin Septian Bayu Agung Tri Prasetyo.

Thank you, moreover, for accompanying me in this recent 2 years during our study. Many thing we had been through either in good or in bad which compeletely taught us to come up our feelings of acceptance in the diversity we have. Thank you in advance, you are all incredible.

TEMAN-TEMAN KELAS D IK UMY 2012

Tegar Satiya Praja, Surya Dinata, Hasan Turabi, Riskika Mahmudahsani, Mega Rizki Agustin, Atana Misyka, Septian Bayu Saputro, Bagas Cahya Nugraha, Kurniawan Andre Prasetyo, Guswan Nurkholik, Devita Rahmasari Prasetyo, Linda Septiani Tobing, Abu Huraerah, Adityo Surya Halim, Feldian Luthfi, Pramudias, Inggrid Selviana, Affan Setiawan Pratama, Dwi Artanti, Pradana Arief Romadhon, Dedi Setiawan, Azif Sujadmoko, Mohammad Satrio Wibisono, Citra Ayu Rosdiyanti, Almaz Amalin Shabrina, Isya Murtafi Alia, Muslim Gustiar, Bagas Arif Buana, Dimas Gilrandy

TEMEN-TEMEN KKN 110

Aep Septiwono Agung Laksono Citra Riaswati Artgesa Ariza Imam Yudia Prawira Hanny Ayu Dianiffa Mahdianor Dewi Mar'atus Solihah Baiq Irmala Rizky Ayu Kurniasari (Kanjeng)


(10)

TEMAN-TEMAN ILMU KOMUNIKASI 2012 UMY

“Kalian hebat dan saya bangga sama kalian semua, berasal dari berbagai pulau di Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang memiliki impian sama agar bisa Sukses di Masa Mendatang”

Thank you for keep being right beside me i’m having and sorrows. I’m proud of having you all. Thanks a lot.

Terimakasih untuk :

1. Ibu Suciati, yang telah mengijinkan penulis untuk tinggal dirumah Ibu. Rumah ini kami berinama Kontrakan BPS (Berkah Putri Sholehah) karena selama tinggal di rumah ini selalu mendapatkan rezeki.

2. Angkringan Ibu Nur di mentari elok perum UMY Bangun Jiwo Bantul Yogyakarta, yang sudah berbaik hati dan benar-benar menolong mahasiswa disaat susah. Kami merasa susah ketika angkringan Ibu Nur tidak buka. Cukup dengan uang lima ribu perut sudah kenyang.

3. Swalayan mirota kampus memudahkan mahasiswa terutama prantauan untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhan pokok dengan murah.

4. Burjo memudahkan mahasiswa terutama prantauan untuk mencari makan di malam hari karena buka 24 jam dan murah.

5. Tempat Fotocopyan, yang sudah membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah mahasiswa.

Terimakasih untuk semua pihak yang tidak mungkin bisa disebutkan satu persatu, atas bantuannya secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(11)

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Q.S. Al-Insyirah : 5)

Membuat orang-orang disekitar ku tersenyum bahagia

(Puspita SM)

Orang yang pandai adalah orang yang mau berusaha

(Rofiqoh Noviati)

Betapa indahnya hidup, Bila kita menikmatinya

(Puspita SM)

Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian

Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian

(Pribahasa)

Semua harapan dan impian akan terwujudkan

jika ada kemauan dan niat

(Puspita SM)

Segalanya selalu ada resiko. Beranilah melangkah !

Itulah yang membuat kehidupanmu menjadi lebih menarik.

(Pratifi Nurleili)

Bukan hasil yang diperjuangkan, akan tetapi sebuah proses

yang akan membawa keberhasilan

(Puspita SM)

Seberat apapun yang sedang kamu hadapi

Kamu tidak akan bisa lari dari kenyataan yang ada.

Ingat ! Apa yang kamu hadapi, Sang Penciptalah pengaturnya


(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam Mempertahankan Penonton Tahun 2016. Guna melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Tahun 2016. Penyelesaian skripsi ini ini tidak akan berjalan dengan lancar jika tanpa adanya pihak yang membantu dan mendukung, baik dari segi tenaga, waktu, dan pikiran. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Samadyo dan Ibu Sri Haryati serta Lysa Maharjanti yang selalu memberikan do’a, memberikan semangat, serta motivasi untuk penulis.

2. Bapak Prof. Dr. H. Bambang Cipto, MA. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Ali Muhammad, P.hD. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Bapak Haryadi Arief, S.IP, Msc., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Bapak Zuhdan Aziz, S.IP, S.Sn, M.Sn selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dosen penguji ujian pendadaran.

6. Ibu Wulan Widyasari, S.Sos, MA selaku dosen ketua konsentrasi Broadcasting Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

7. Ibu Dr. Suciati, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I. 8. Ibu Ayu Amalia, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing II.

9. Bapak Krisna Mulawaran, S.Sos, M.Sn selaku dosen penguji ujian proposal. 10.Mas Anton, selaku HRD TRANS TV yang telah memberikan ijin kepada


(13)

11. Bapak Hans Haryanto dan Ibu Gina Herlianawati selaku Produser program Islam Itu Indah yang telah memberikan ijin dan membantu dalam memberikan informasi kepada penulis.

12. Mega Puspawardhany (Ummi Mega) selaku Senior Creative, Belinda (Ka Abel), Mekar Indah (Ka Mekar), Rhezika Sita Fibrian (Ka Cika), Fadila Putri Nabighah selaku creative program “Islam Itu Indah” yang telah memberikan informasi dan bimbingan ketika produksi.

13. Sahabat dan teman-teman yang selalu senantiasa memberikan semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis.

14. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya baik secara langsung mau pun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Bilamana dalam pembuatan skripsi ini terdapat banyak kesalahan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga skrisi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan mampu menginspirasi penulis lainnya dalam membuat skripsi yang lebih baik.

Yogyakarta, 03 Desember 2016


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH ... v

MOTTO ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

ABSTRAK ... ixx

ABSTRACT ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoritis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

E. Kajian Teori ... 8

1. Strategi Kreatif ... 9


(15)

3. Tahap Proses Produksi ... 17

F. Metode Penelitian ... 21

1. Jenis Penelitian ... 21

2. Lokasi Penelitian ... 22

3. Objek Penelitian ... 22

4. Teknik Pengumpulan Data ... 22

a. Wawancara ... 22

b. Observasi ... 24

c. Dokumentasi ... 24

5. Teknik Analisis Data ... 24

a. Pengumpulan Data ... 25

b. Reduksi Data ... 25

c. Penyajian Data ... 25

d. Menarik Kesimpulan ... 26

6. Uji Validitas Data ... BAB II DESKRIPSI TRANS TV & PROGRAM “ISLAMITU INDAH” A. PENELITIAN TERDAHULU . ... 28

B. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) ... 31

1. Corporate Overview ... 32

2. Sejarah Berdirinya... 32

3. Visi dan Misi ... 34

4. Slogan TRANS TV ... 35

5. A New Logo TRANSMEDIA ... 35


(16)

7. Coverage Area ... 38

8. Bisnis ... 43

9. Sumber Daya Manusia ... 45

10. Fasilitas ... 46

11. Filantropi & Corporate Social Responsibility (CSR) .... 48

12. Penghargaan ... 54

13. Program TRANS TV ... 58

C. PROGRAM “ISLAM ITU INDAH” ... 61

1. Sejarah berdirinya “Islam Itu Indah” . ... 61

2. Visi, Misi dan Tujuan ... 67

3. Struktur Organisasi ... 67

BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Sajian Data ... 70

1. Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” ... 71

a. Profil Ustadz Maulana ... 76

b. Konsep Program “Islam Itu Indah” ... 83

c. Segmen-segmen Kreatif dalam Rundown ... 91

d. Tugas Tim Kreatif ... 92

2. Segmentasi, Targeting, Positioning ... 95

3. Tahap Proses Produksi ... 107

a. Pra Produksi ... 110

b. Produksi ... 118

c. Pasca Produksi ... 119

4. Faktor Pengdukung & Penghambat Proses Produksi ... 123

a. Faktor Pendukung ... 123


(17)

B. Pembahasan ... 128

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 163

B. Saran ... 165

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Grafik batang 1.1 : Data program berkualitas ... 6

Tabel 1.1 : Perbandingan Ratting ... 4

Tabel 1.2 : Kelompok Usia ... 12

Tabel 1.3 : Segmentasi Khalayak ... 14

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 2.2 : Data Teknik & Jangkauan Stasiun Transmisi TRANS TV ... 39

Tabel 2.3 : Data Pernghargaan TRANS TV ... 54


(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 : Model Analisis Interaktif ... 26

Gambar 2.1 : Gedung TRANS TV ... 31

Gambar 2.2 : Logo TRANS TV ... 35

Gambar 2.3 : Logo TRANS TV ... 35

Gambar 2.4 : Logo TRANS TV ... 36

Gambar 2.5 : Logo TRANS TV ... 36

Gambar 2.6 : Logo TRANS TV ... 36

Gambar 2.7 : Logo TRANS TV ... 36

Gambar 2.8 : Logo TRANS TV ... 36

Gambar 2.9 : Katagori Program ... 58

Gambar 2.10 : Ustadz Maulana sebagai Narasumber ... 61

Gambar 2.11 : Ustadzah Oki Setiana Dewi sebagai narasumber ... 61

Gambar 2.12 : Ustadz Syamsuddin Nur narasumber ... 62

Gambar 2.13 : Akmad Fadli sebagai host ... 62

Gambar 2.14 : Foto Bersama host, narasumber dan nash ... 63

Gambar 3.1 : Konsep syuting di Tahun 2012 ... 84

Gambar 3.2 : Konsep syuting di Tahun 2013 ... 85

Gambar 3.3 : Konsep syuting di Tahun 2014 ... 85

Gambar 3.4 : Konsep syuting di Tahun 2015 ... 86

Gambar 3.5 : Konsep syuting di Tahun 2016 ... 86

Gambar 3.6 : Liputan tablig akabar ... 88

Gambar 3.7 : Liputan pemenang umroh ... 88

Gambar 3.8 : Contoh materi tausiyah ... 114

Gambar 3.9 : Contoh Matador built in ... 116

Gambar 3.10 : Contoh Cue card ... 117


(19)

(20)

xix ABSTRAK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

PROGRAM STUDY ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI BROADCASTING

Puspita Septi Mahardani 20120530164

Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” Di TRANS TV Dalam Mempertahankan Penonton Tahun 2016

Tahun Skripsi : 2016 + 165 Hal + 6 Tabel + 26 Gambar

Daftar Pustaka : 28 Buku + 3 Skripsi + 2 Sumber Online + 3 Jurnal

Penelitian ini meneliti tentang bagaimana strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton Tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan proses produksi program “Islam Itu Indah”. (2) Untuk mendeskripsikan strategi kreatif yang diterapkan oleh tim “Islam Itu Indah” dalam mempertahankan program selama lima tahun agar program bisa tetap diminati. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu proses produksi dan strategi kreatif dalam program televisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

Lokasi penelitian ini di PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) yang beralamat di Jln. Kapten Tendean Kav 12-14 A Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Peneliti mendapatkan sumberdata dari hasil wawancara dengan informan (1 produser, 1 senior kreatif, 2 kreatif, 2 jamaah di studio dan 2 jamaah di rumah). Kemudian mendokumentasikan dan ikut terjun langsung dalam kegiatan pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Mereduksi data dengan meringkas secara sistematis hasil dari wawancara dengan informan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton Tahun 2016 yaitu memberikan inovasi-inovasi baru dengan cara (1) Menampilkan host yang bervariatif. (2) Isi segmen dalam rundown tidak hanya tausiyah saja, ada murotal, kisah teladan/inspiratif, belajar ngaji bersama Ustadz Syam, tanya jawab Syam, Curahan Hati Suami Istri (CHSI). (3) Membuat dekorasi tempat syuting yang bervariatif.

Kata Kunci : Strategi Kreatif, Program Televisi, Tahap Proses Produksi, Program Islam Itu Indah


(21)

xx ABSTRACT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES DEPARTMENT OF COMMUNICATION STUDIES BROADCASTING MAJOR

Puspita Septi Mahardani 20120530164

Creative Strategy of Program “Islam Itu Indah” by TRANS TV in Maintaining Viewers in 2016

Thesis year: 2016 + 165 Pages + 6 Tables + 26 Images

References: 28 Books + 3 Thesis + 2 Online Sources + 3 Journals

This research examines the creative strategy of program “Islam Itu Indah” by Trans TV in maintaining its viewers in 2016. The aims of this research are (1) To describe creative strategy implemented by the team of “Islam Itu Indah” in order to maintain its already 5 (five) years long run program and keep people interest. Theoretical frameworks used for this research are production process and creative strategy in television program. The method used qualitative approach with descriptive-type of research.

This research takes place in PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) located at Jln Kapten Tendean Kav. 12-14 A Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Researcher gathered the data from interviews with interviewee (1 producer, 1 senior creative, 2 creatives, 2 followers in the studio, and 2 followers at home). Then, documented and directly involved in the pre-production process, production, and even post-production. Data reduction was done by systematically summing up the results from interviews.

The result from this research shows that creative strategies from “Islam Itu Indah” program of Trans TV in maintaining its viewers in 2016 are provide new innovations and ways (1) Provision of variative host. (2) Segmentation of content in the rundown is not only filled with “tausiyah”, but also “murotal”, inspiring stories, reading Koran together with Ustadz Syam, Question and Answer (Q&A), Curahan Hati Suami Istri (a shoulder to cry on of husband and wife), and (3) Creation of variative shooting venue decoration.

Keywords : Creative Strategy, Television Program, Production Process Stages, Islam Itu Indah Program


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah berasal dari bahasa Arab “da’aa-yad’u-da” yang berarti seruan, panggilan, atau undangan (Omar, 1983:1). Adapun dakwah didalam Islam yaitu mengajak dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT. Menurut Pimay (2005,1) dakwah memiliki tujuan untuk beramar ma’ruf dan nahi munkar, yakni berupa ajakan kepada masyarakat untuk melakukan perbuatan yang baik atau positif sekaligus mengajak mereka untuk menjauhi dan meninggalkan perbuatan yang buruk atau negatif. Ustadz Maulana juga mengungkapkan terkait dakwah yakni sebagai berikut :

“Islam itu harus diberitahukan, diperjelas oleh host kemudian ada namanya dalil naqli dan dalil aqli, dalil yang berupa pemikiran karena penonton kita itu bukan hanya muslim tapi kita keseluruh Indonesia makannya aku gunakan dalil aqli kemudian dalil nagli itu berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Nah kebetulan ada Syam dan ingat konfiknya semua itu ada juga pemikiran sosok kasih sayang seorang wanita. Ada ilmu memang perempuan yg cocok tidak boleh laki-laki yang membahas. Maka dihadirkan sosok Ustazah Oki Setiana Dewi. Alhamdulillah Ustadzah Oki kalau membawakan sebuah cerita sejarah Islam enak untuk di dengar. Secara wanita, karena ini give tidak semua orang bisa cerita dan enak untuk didengarkan. Ustadzah Oki kalau mengangkat cerita-cerita sejarah dari Al-Qur’an. Itulah yang menjadi kelebihan dari Ustadzah Oki dari Al-Qur’an lalu dituangkan kembali. Beda halnya dengan Ustadz Syam kalau dia mengambil kisah-kisah inspiratif dari inspirasi orang-orang yang lebih baru (Hasil wawancara dengan Ustadz Maulana selaku Narasumber, 24 Februari 2016).”


(23)

2

Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imron:104 yang artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung (Departemen Agama RI, 2005:50).” Hasbi Ash Siddieqy menafsirkan ayat : “Hendaklah ada diantara kamu suatu golongan yang menyelesaikan urusan dakwah, menyuruh ma’ruf (segala yang dipandang baik oleh syara dan akal) dan mencegah yang mungkar (segala yang dipandang tidak baik oleh syara dan akal) mereka itulah orang yang beruntung.” QS. Ali Imran :104 menyiratkan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar merupaka perkara yang bener-bener urgen dan harus diimplementasikan dalam realitas kehidupan masyarakat. Ayat tersebut menganjurkan terbentuknya suatu kelompok atau segolongan umat yang intens mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kejelekan. Kelompok tersebut bisa berupa bisa berupa sebuah organisasi, badan hukum, partai ataupun hanya sekedar kumpulan individu-individu yang sevisi. Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan salah satu paramete yang digunakan oleh Allah dalam menilai kualitas suatu umat. Penyampaian dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dapat berhasil salah satunya dikarenakan sarana penyiaran yang digunakan memadai dan disertai dengan teknologi yang mutakhir.

Teknologi pada masa kini telah mengalami perkembangan yang pesat dibandingkan dengan teknologi pada masa lampau. Kecanggihan teknologi yang tercipta membuat manusia menjadi lebih mudah dalam mengakses informasi. Salah satu teknologi yang berkontribusi besar dalam memberikan


(24)

3

informasi yakni televisi. Sajian acara ataupun program televisi yang dulunya hanya tertampilkan dalam warna hitam dan putih, sekarang telah memiliki variasi warna. Sehingga, lebih menarik untuk ditonton oleh masyarakat.

Sutisno (1993,1) dalam buku Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video menyampaikan bahwa televisi berasal dari dua kata yakni tele yang dalam bahasa Yunani berarti “jarak” dan visi dalam bahasa Latin yang berarti “gambar”. Di Indonesia, televisi sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok dan tidak bisa di hindari (Kuswandi, 1996:33). Peilihan tayangan harus mempertimbangkan dalam pemilihan tayangan acara atau program setiap stasiun televisi yang memang baik, bermanfaat serta mendidik.

Setiap stasiun televisi memiliki keunikan yang berbeda-beda pada program televisi yang ditayangkan. Program televisi merupakan sebuah acara yang dikemas sedemikian rupa kemudian ditayangkan ditelevisi untuk dinikmati oleh masyarakat. Stasiun televisi yang menampilkan program berbentuk dakwah diantaranya “Cahaya Hati” di ANTV yang tayang setiap hari Senin-Jum’at pukul 04.00 pagi, “Kata Ustadz Solmed” di SCTV tayang setiap hari Selasa-Minggu pukul 04.00 pagi, “Mama & AA Beraksi” di Indosiar tayang setiap hari pukul 06.00 pagi, “Assalamualaikum Ustadz” di RCTI tayang setiap hari Jum’at-Minggu pukul 04.00 pagi dan “Islam Itu Indah” di Trans TV tayang setiap hari pukul 05.00 pagi.

“Islam Itu Indah” merupakan salah satu program berbentuk dakwah yang tayang di TRANS TVsetiap hari Senin sampai dengan hari Minggu


(25)

4

pukul 05.00-06.30 WIB. Topik yang dibahas dalam program ini berkaitan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. Acara ini nenampilkan host dan tiga narasumber yang memiliki ciri khas masing-masing. Ada jamaah ibu-ibu dan bapak-bapak dari majelis taqlim untuk dijadikan sebagai audience. Kemudian bintang tamu yang setiap harinya berbeda-beda. “Islam Itu Indah” dikenal dengan taglinenya yaitu “Jamaah, oh jamaah, Alhamdulillah”.

Program “Islam Itu Indah” sebagian besar memiliki perolehan ratting tertingging dibandingkan program dakwah lain yang tayang pada kisaran waktu yang sama. Pada tanggal 16 Februari 2016, program “Islam Itu Indah” berhasil mendapatkan ratting tinggi yakni sebesar 44,3. Berikut adalah tabel data ratting yang penulis dapatkan :

Tabel 1.1 : Data Perbanding Ratting :

Hari, Tanggal

Rating

RCTI TRANSTV SCTV INDOSIAR ANTV TV ONE

Assalamualaikum Ustadz Islam Itu Indah Kata Ustadz Sholmet Mama & AA’ Beraksi Cahaya Hati Damai Indonesia Ku

Senin, 01 Feb 2016 ### 3,8 - 12,4 4,6 -

Selasa, 02 Feb 2016 ### 8,5 - 12,7 ### -

Rabu, 03 Feb 2016 - 13,7 - 20,2 0,0 -

Kamis, 04 Feb 2016 - 21,9 - 6,2 3,1 -

Jum’at, 05 Feb 2016 - 6,3 - 16,9 ### -

Sabtu, 06 Feb 2016 ### 9,3 ### 12,9 - 5,6

Minggu, 07 Feb 2016 ### 10,1 ### 8,9 - 5,1

Senin, 08 Feb 2016 - 4,4 - 5,5 0,0 -


(26)

5

Rabu, 10 Feb 2016 - 21,7 ### 11,1 0,0 -

Kamis, 11 Feb 2016 - 30,3 ### 11,4 0,0 -

Jum’at, 12 Feb 2016 - 20,4 ### 15,5 0,0 -

Sabtu, 13 Feb 2016 - 31,2 ### 18,0 - 11,3

Minggu, 14 Feb 2016 ### 25 2,8 7,6 - 11,9

Senin, 15 Feb 2016 ### 36,5 - 24,6 ### -

Selasa, 16 Feb 2016 - 44 3,3 16,4 4,0 -

Rabu, 17 Feb 2016 - 25,8 1,8 12,7 ### -

Kamis, 18 Feb 2016 - 35 6,1 23,0 0,0 -

Jum’at, 19 Feb 2016 - 14,2 - 25,7 0,0 -

Sabtu, 20 Feb 2016 - 9,2 0,0 14,1 - 12,4

Minggu, 21 Feb 2016 ### 20,8 ### 9,4 - 14,2

Senin, 22 Feb 2016 ### 25,8 - 15,9 0,0 -

Selasa, 23 Feb 2016 - 14,6 0,0 15,5 ### -

Rabu, 24 Feb 2016 - 32,3 9,7 19,8 0,0

Kamis, 25 Feb 2016 - 38,2 0,0 24,9 0,0 -

Jum’at, 26 Feb 2016 - 18 - 15,8 0,0 -

Sabtu, 27 Feb 2016 6,7 15,1 3,8 21,1 - 4,5

Minggu, 28 Feb 2016 5,4 24,9 6,8 23,5 4,7

Senin, 29 Feb 2016 ### 31,1 - 13,5 1,8 -

(Sumber : Dokumen yang di dapatkan ketika magang pada 04 Maret 2016)

Selain itu juga dari hasil penelitian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang survei tayangan program televisi berkualitas bulan November – Desember 2015 memberikan hasil bahwa program “Islam Itu Indah” memperoleh peringkat ke empat dan peringkat pertama program dakwah yang


(27)

6

berhasil masuk dalam 10 besar tayangan program berkualitas. Berikut adalah tabel program berkualitas :

Diagram Batang 1.1 : Data Program Berkualitas

Sumber : ( http://kpi.go.id/download/Pengumuman/Handout-hasil-survei-indeks-kualitas-program-siaran-televisi-juli-agustus-2015.pdf,

diakses 18 Mei 2016, 13:19)

Program “Isla Itu Indah” pertama kali tayang pada Tahun 2010 dan mampu bertahan hingga saat ini atau terhitung telah mencapai usia hampir enam tahun. Refreshment (penyegaran) diperlukan agar penonton tidak jenuh dengan konten yang monoton. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi kreatif agar program terus bisa dinikmati oleh masyarakat. Strategi kreatif yang dilakukan pada program “Islam Itu Indah” salah satunya adalah dengan cara memberikan inovasi baru setiap tahunnya.

Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang membahas tentang strategi kreatif diantra adalah penelitian yang dilakukan oleh Frilia Nengsih Tuakia (2014) Aiman dan ... 42

Preman Pensiun 46 Ini Talkshow 48 Seputar Indonesia 58 Apa Kabar Indonesia Pagi 65 Indonesia Morning Show 73 Islam Itu Indah 101 Liputan 6 Petang 123

Mata Najwa 330 Kick Andy 332


(28)

7

yang berjudul “Strategi Kreatif Program Acara Alunan Nada Seribu Pulau Di TVRI Stasiun Maluku”. Penelitian Rifqi Rakhmat (2011) dengan judul “Strategi Kreatif Program Acara Musik Nyasar di Rolosan di Jogja TV Yogyakarta dalam Menarik Minat Penonton”. Penelitian lain oleh Inayatul Fitriyah (2014) yang berjudul “Strategi Kreatif produser dalam mempertahankan eksistensi progam dakwah “Mamah & AA Beraksi” di stasiun televisi indosiar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton Tahun 2016 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan proses produksi program “Islam Itu Indah”, mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.

2. Untuk medeskripsikan strategi kreatif yang dilakukan oleh tim program “Islam Itu Indah” dalam mempertahankan penonton Tahun 2016.

3. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan proses produksi program “Islam Itu Indah”.


(29)

8 D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mempunyai manfaat yang baik, antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi tentang strategi kreatif dalam program televisi.

b. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi tentang proses produksi dalam program televisi.

c. Dapat memberikan masukan dari segi ilmu komunikasi khususnya di bidang broadcasting dan dunia pertelevisian.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi serta masukan bahan pertimbangan kepada stasiun televisi dalam membuat acara yang menarik, seiring dengan banyaknya persaingan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan khususnya bagi tim kreatif agar dapat meningkatkan dan memperhatikan isi program tersebut.

E. Kajian Teori

1. Tim Kreatif dan Tugasnya

Tim kreatif dalam memproduksi televisi merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki ide kreatif, kemudian dijadikan sebagai bahan untuk topik suatu pembahasan. Seorang kreatif memiliki kemampuan


(30)

9

mengubah ide menjadi sebuah naskah yang merupakan hasil dari bayangan atau imajinasi seorang kreatif (Suprapto, 2006:66). Menurut Mega Puspa Wardhany selaku senior kreatif di program “Islam Itu Indah” tugas tim kreatif diantaranya meliputi Brainstorming, mencari tema atau ide untuk dijadikan sebuah materi, mencari artis untuk bintang tamu, membuat cue card, membuat rundown dan lain sebagainya. Tugas tim kreatif juga membuat isi konten dalam program agar menarik masyarakat.

2. Strategi Kreatif

Didalam media penyiaran, strategi kreatif dapat diartikan sebagai cara untuk menyukai apa yang akan disampaikan oleh komunikator. Untuk menciptakan sebuah strategi kreatif sebaiknya mempunyai perencanaan yang matang. Bagi orang-orang kreatif, strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar dan konsumen sasaran (Kasali, 1995:81). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi kreatif diantaranya adalah :

a. Sebuah program acara yang baik harus memiliki kebenaran dalam konsep, bukan sekedar merebut perhatian audien.

b. Program acara yang baik harus memiliki tujuan jangka panjang. Mampu menciptakan hubungan yang stabil dan kuat serta bertahan lama.

c. Program acara yang kreatif dan sukses seringkali sangat unik dan menarik perhatian audien. Program acara yang disenangi audien akan


(31)

10

menjadi kenangan dan akan lebih menarik perhatian (Jefkins, 1996:130).

3. Strategi Kreatif dalam Program Televisi

Pada dasarnya, persaingan media penyiaran adalah untuk merebut perhatian audien, maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa audien mereka dan apa kebutuhan mereka. Saat ini setiap media penyiaran harus memiliki strategi yang jelas untuk merebut audien. Strategi merebut audien adalah sama saja dengan strategi pemasaran (marketing) dalam arti yang luas. Audien adalah pasar dan program yang disajikan adalah produk yang ditawarkan. Dengan demikian, pemilik dan pengelola media penyiaran harus memiliki strategi untuk dapat merebut pasar yaitu audien (Morissan, 2008:165-166).

Didalam bukunya Morissan, menurut Kottler ada tiga tahapan strategi merebut audien yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi audien pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami audien. Sedangkan targeting audien adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau audien sasaran. Setelah sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning, yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama tingkat persaingan media penyiaran tidak begitu tinggi. Positioning baru akan menjadi


(32)

11

penting bilamana persaingan sudah tinggi. Kita akan membahas tiga tahapan strategi ini satu persatu diantarnya (Morissan, 2008:166-189) : a. Segmentasi (S)

Segmentasi adalah suatu konsep dalam memahami audien penyiaran dan pemasaran program. Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapat melayani audien secara lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan keinginan audien yang dituju. Dengan adanya segmentasi audien, maka perusahaan dapat mendesain program yang lebih responsif terhadap kebutuhan audien. Pengelola program penyiaran harus bener-benar memahami kebutuhan audien dalam upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. Identifikasi terhadap target audien dilakukan dengan mengelompokan sejumlah audien yang memiliki gaya hidup, kebutuhan, dan kesukaan yang sama. Segmentasi audien terdiri dari : 1) Segmentasi Demografis

Pada dasarnya segmentasi berdasarkan demografis adalah segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan, misalnya dari usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, dan sebagainya. Semua ini disebut dengan vaiabel-variabel demografis yang diantaranya :


(33)

12 a) Usia

Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, orang tua. Segmentasi usia menurut standar di Indonesia (menurut pembagian Biro Pusat Statistik) adalah :

Tabel 1.2 : Kelompok Usia

No. Kelompok Usia

1. 0 – 14 Tahun

2. 15 – 20 Tahun

3. 20 – 29 Tahun

4. 30 – 39 Tahun

5. 40 + Tahun

(Sumber : Buku Morissan Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi 2008 hal 167)

Menurut keputusan Komisi Indonesia (KPI) Nomor 009/SK/KPI/8/2004 tentang pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran KPI, pasal 65 (Baksin, 2006:235) :

 Klasifikasi A : Tayangan untuk anak, yaitu khalayak berusia di bawah 12 tahun.

 Klasifikasi R : Tayangan untuk remaja, yaitu khalayak berusia 12-18 tahun.

 Klasifikasi D : Tayangan untuk dewasa, yaitu khalayak berusia >18 tahun.


(34)

13 b) Jenis Kelamin

Saat ini, jumlah penduduk pria dan wanita di Indonesia tidak jauh berbeda. Pengelola program harus memahami kaitan antara isi programnya dengan siapa audiennya dalam mempersiapkan program yang berhasil.

c) Pekerjaan

Kalangan eksekutif lebih menyukai program media penyiaran yang dapat mendorong daya pikir mereka. Sementara kalangan pekerja kasar lebih menyukai musik dandut atau film komedi.

d) Pendapatan

Pendapatan seseorang akan menentukan di kelas sosial mana dia berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi kemampuannya berakses kepada sumber-sumber daya dan kecenderungannya dalam mengkonsumsi media. Pendapatan seseorang mempengaruhi terhadap apa yang dibacanya atau ditontonnya. Menurut Lloyd Warner, kelas sosial dapat dibagi menjadi enam bagian yaitu : Kelas atas-atas (A+), Kelas atas bagian bawah (A), Kelas menengah atas (B+), Kelas menengah bawah (B), Kelas bawah bagian atas (C+), Kelas bawah bagian bawah (C). Perusahaan yang akan beriklan ditelevisi harus menentukan apakah ingin memasarkan produk untuk kalangan berpenghasilan tinggi, menengah, atau bawah.


(35)

14 2) Segmentasi Geografis

Segmentasi ini membagi-bagi khalayak audien berdasarkan jangkauan geografis. pasar audien dibagi-bagi ke dalam beberapa unit geografis yang berbeda yang mencakup suatu wilayah Negara, Provinsi, Kabupaten, Kota hingga ke lingkungan perumahan. Para penganut segmentasi wilayah memiliki karakter yang berbeda dengan wilayah lainnya. oleh karena itu setiap wilayah disuatu Negara perlu dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakternya. 3) Segmetasi Geodemografis

Segmen ini merupakan gabungan dari segmentasi geografis dengan segmentasi demografis. Para penganut konsep ini percaya bahwa mereka yang menempati geografis yang sama cenderung memiliki karakter-karakter demografis yang sama pula, namun wilayah tempat tinggal mereka harus sesempit mungkin.

Tabel 1.3 : Segmentasi khalayak

Segmentasi Deskripsi

Demografis Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

Geografis Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu negara (Indonesia Barat, Indonesia Timur) pulau, provinsi, kota, dan desa. Geodemografis Khalayak yang tinggal di suatu wilayah

geografis tertentu diyakini memiliki karakter demografis yang sejenis (namun wilayah geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan). Sumber : Buku Morissan Manajemen Media Penyiaran : Strategi


(36)

15 b. Target (T)

Adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan promosi. Kadang-kadang targeting disebut juga dengan selecting karena aundien harus diseleksi. Perusahaan harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) audien dan meninggalkan bagian lainnya. Menurut Clancy dan Shulman, ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiar untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal. Keempat kriteria itu adalah : 1) Responsif

Audien sasaran harus responsif terhadap program yang ditayangkan. Kalau audien tidak merespon, maka pengelola media penyiar harus mencari tahu mengapa hal itu terjadi.

2) Potensi penjualan

Setiap program yang akan disiarkan harus memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Semakin besar kemungkinan program untuk mendapatkan audien sasaran, maka semakin besar nilainnya. 3) Pertumbuhan memadai

Audien tidak dapat dengan segera beraksi. Audien bertambah secara perlahan-lahan sampai akhirnya meningkat dengan pesat. Kalau pertumbuhan audien lambat, tentu dipikirkan langkah-langkah agar program bisa lebih diterima audien.


(37)

16 4) Jangkauan iklan

Pemasang iklan biasanya memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Audien sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasangan iklannya dapat dengan tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.

c. Positioning (P)

Adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam khalayaknya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu. Dengan demikian, positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Hiebening & Cooper mendefinisikan positioning sebagai “membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan”. Pernyataan positioning yang baik dan efektif harus mengandung dua unsur yaitu klaim yang unik dan bukti-bukti yang mendukung. Persaingan di dunia pertelevisian sudah semakin ketat. Maraknya program-program yang bermunculan membuat setiap stasiun televisi untuk bersaing satu sama lain. Bierlukan sebuah strategi dan kreativitas untuk menciptakan sebuah program.


(38)

17

4. Tahapan Proses Produksi Program Televisi

Selain memerlukan suatu organisasi yang rapi, didalam produksi program televisi melibatkan banyak orang, membutuhkan banyak peralatan, dan biaya yang besar. Tahap produksi terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut Strandard Operation Procedure (SOP) seperti berikut (Wibowo, 2007:39) :

a. Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Pentingnya perencanaan dan persiapan dalam tahap pra produksi , sebab apabila tahapan ini dilakukan dengan baik dan rinci, maka pekerja dari produksi yang direncanakan akan terselesaikan. Tahap pra produksi ini meliputi tiga tahapan, yaitu :

1) Penemuan Ide

Tahap ini dilakukan ketika produser menemukan sebuah ide atau gagasan. Mulai dari riset, membuat naskah atau meminta penulis naskah untuk menggambarkan gagasan yang menjadi naskah suatu riset.

2) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu , penyempurnaan naskah atau materi, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan perencanaan yang perlu dibuat secara teliti dan matang.


(39)

18 3) Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian dan surat menyurat. Melengkapi keperluan yang kuran, latiahn untuk para artis, dan pembuatan seting. Semua persiapan ini akan baik apabila dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang sudah disepakati. Kunci keberhasilan dalam produksi program televisi yaitu ada pada tahap perencanaan dan periapan yang baik.

b. Produksi

Ketika perencanaan dan persiapan sudah terlaksana dengan baik, maka barulah masuk ke tahap berikutnya yaitu produksi. Sutradara bekerjasama dengan artis, crew untuk mengaplikasikan apa yang direncanakan dalan kertas (shooting script) menjadi susunan gambar yang memiliki cerita. Dalam pelaksanaan ini sutradara yang menentukan jenis shoot yang akan diambil di dalam suatu adegan.

Tahap Produksi dimulai setelah perencanaan dan persiapan sudah selesai. Diharapkan sesuai dengan scedule yang telah ditetapkan dan semua ketentuan dalam production book. Sutradara bekerjasama dengan artis dan crew membuat shoting scrip yaitu menterjemahkan naskah menjadi naskah produksi sehingga menjadi susunan gambar-gambar yang mampu bercerita. Shoting script ini akan dipakai panduan bagi semua kerabat kerja termasuk para artis dan khususnya bagi kameramen.


(40)

19

Sutradara membuat daftar shot (shot list) dari setiap adegan (scene), karena sutradaralah yang menetapkan jenis shot yang akan diambil. Tetapi kadang-kadang juga memberi kebebasan kamerawan untuk berkreasi menentukannya. Satu kalimat dari naskah dapat diwujudkan menjadi beberapa shot yang berurutan. Penata cahaya melakukan tugasnya agar gambar tidak terlalu kontras atau juga sellouet, ada bayangan yang sangat mengganggu gambar atau situasinya berubah karena pencahayaan yang tidak tepatdan sebagainya. Oleh karena itu banyaknya sinar/cahaya yang dibutuhkan kamera sangat diperhitungkan jangan terlalu banyak dan jangan sampai kurang.Demikian pula arah cahaya yang jangan sampai menentang kamera. Hal itu semua harus dipikirkan oleh seorang penata cahaya (Sartono, 2008: 215).

Penata sound/suara juga bertanggung jawab menempatkan posisi mic sehingga suara artis jelas dan logis, volume sesuai dengan situasi yang diharapkan naskah. Suara gangguan seperti angin dan suaralingkungan yang tidak diharapkan perlu dihindari/ dihilangkan. Dan yang penting jangan sampai mic kelihatan oleh kamera (kecuali penyanyi pada konser misalnya). Oleh karena itu mic dilengkapi dengan stand yang bisa diangkat dan diarahkan diluar jangkauan kamera. Semua shot harus dicatat dan diberi kode waktu (time code) sesuai nomer yang ada pada pita VCR untuk memberi petunjuk pada editor agar bisa mencari setiap shot dengan cepat. Setelah shoting,


(41)

20

hasil shoting harusdiperiksa apakah ada kesalahan, bagaimana kualitas gambarnya, suaranya dan sebagainya. Apabila terdapat kekliruan atau kualitas gambarnya kurang baik maka shot tersebut harus diulangi. Sudah biasa dalam produksi satu adegan diulang-ulang untuk mendapatkan hasil gambar yang terbaik. Setelah semua shot dilaksanakan dan tidak ada kesalahan, maka master shotnya atau juga disebut original material/ row foot age dibuat catatannya (logging) untuk kemudian diserahkan kepada editor (Sartono, 2008:263).

c. Pasca Produksi

Tahapan ini ada tiga langkah yaitu editing off line, editing on line dan mixing. Proses editing ada dua macam sesuai peralatannya yaitu editing analog dan digital atau nonlinier dengan perangkat komputer editing. Editing off line analog/linier. Di dalam loggimg semua hasil shoting telah diberi tanda (time code) yaitu nomor kode berupa digit frame, detik, menit dan jam dimunculkan dalam gambar. Hasil pengambilan setiap shot telah dicatat oleh scriptman/girl. Berdasarkan catatan tersebut, Sutradara akan melakukan editing off line yaitu aditing kasar dengan copy video VHS sesuai dengan gagasan dalam synopsis dan treatmen. Materi shoting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam pita VHS. Setelah selesai lalu hasilnya dilihat secara cermat dalam screening.


(42)

21

lagisampai hasilnya memuaskan. Setelah editing off line selesai lalu membuat editing script atau naskah editing yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan narasi, ilustrasi musik. Format naskah editing sama dengan format naskah skenario,tetapi sudah dilengkapi dengan logging untuk mempermudah editor melakukan editing. Selanjutnya hasil shoting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dilakukan editing on line menggunakan pita betacam yaitu yang memiliki kualitas standard broadcast. Pita VHS hasil editing off line digunakan editor sebagai panduan editing on line (Wibowo, 2007: 39).

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenisnya deskriptif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya. Sedangkan jenis deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek terentu (Rachmat, 2010:56&69). Menurut Nawawi (1994,73), deskriptif diartikan sebagai cara untuk mecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain). Pendekatan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan apa yang saat ini berlaku. Jadi penelitian deskriptif yang dilakukan akan berusaha mendeskripsikan dan menggambarkan strategi kreatif program


(43)

22

“Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton Tahun 2016.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) yang beralamat di Jln. Kapten Tendean Kav 12-14 A, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12790 Telp.(62-21) 791 77000.

3. Objek Penelitian

Penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penontonnya Tahun 2016.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Menurut Berger dalam buku Rachmat (2010,100) mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharap mendapatkan informasi) dan informan (sesorang yang mempunyai informasi tentang objek. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan interview guide. Diharapkan dengan interview guide dapat mempermudahkan dalam proses wawancara. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah :


(44)

23 1) Produser “Islam Itu Indah”

Produser merupakan orang yang bertanggung jawab atas produksi dan harus mengetahui semua yang terjadi. Produser juga selalu mengikuti setiap proses produksi suatu acara, mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi, sehingga yang mengetahui dan bertanggung jawab atas semuanya dalam acara Program “Islam Itu Indah” adalah produser.

2) Tim Kreatif (satu senior kreatif dan dua kreatif)

Tim Kreatif merupakan sekumpulan orang yang memiliki ide kemudian merancang sedemikian rupa acara televisi. Tim kreatif juga harus paham tentang konten, sehingga mereka tahu bagaimana membuat strategi kreatif dalam program yang dibutuhkan. Penelitian ini akan mewawancarai kreatif yang sudah lama berada di program “Islam Itu Indah” sehingga peneliti mudah untuk mendapatkan informasi.

3) Jamaah di studio maupun pemirsa di rumah

Jamaah di studio atau pemirsa dirumah merupakan orang yang menikmati acara program televisi yang disajikan. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat mengenai program “Islam Itu Indah”, harus ada wawancara dengan beberapa penonton dirumah maupun di studio.


(45)

24 b. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada riset kualitatif. Yang observasi adalah (perilaku) dan percakapan yang terjadi di antara subjek yang diriset (Rachmat, 2010:110). Peneliti mengamati apa yang dilakukan oleh crew mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi “Islam Itu Indah”.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebagai metode dalam pengumpulan data. Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penelusuran dokumentasi (Rachmat, 2010:120). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa gambar-gambar proses produksi dalam program “Islam Itu Indah” di TRANS TV.

5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif digunakan bila data yang terkumpulkan dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat ataupun narasi-narasi, yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi (Rachmat, 2010:196).

Di dalam melakukan penelitian analisis data kualitatif ada langkah-langkah yang harus dilakukan (Miles dan Huberman, 1992:19-20) :


(46)

25

Mengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara wawancara, pengamatan, observasi langsung dan pengumpulan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. b. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses penyeleksian, dan menyederhanakan data. Data yang menurut penelitian tidak penting maka akan dihilangkan. Bahkan dalam proses ini di awal sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Reduksi data sudah berlangsung sejak penelitian mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual. c. Penyajian data

Penyajian data merupakan penyusunan, atau pengumpulan informasi yang mudah dipahami. Penyajian data yang mudah dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data deskriptif kualitatif yang valid. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian data ini merupakan narasi yang disusun dengan pertimbangan permasalahan, agar mendapatkan informasi secara teratur.

d. Penarik Kesimpulan

Data yang terkumpul disusun, kemudian dikategorikan sesuai dengan masalah-masalahnya. Data tersebut dibandingkan antara satu sama lain sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada. Untuk lebih jelasnya model tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :


(47)

26

Gambar 1.1 : Model Analisis Interaktif

(Sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=613&tb m=isch&sa=1&q=model+analisis+interaktif&oq=model+analisis+i nteraktif&gs_l=img.3...72109.76861.0.77592.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0... 1c.1.64.img..0.0.0.Bak34PZ3yn0#imgrc=5AkqBPoBVHVheM%3A,

diakses pada 26 Juli 2016, 03:11) 6. Uji Validitas Data

Uji validitas data adalah upaya untuk meminimalisir distorsi yang mungkin akan mengotori data yang dihimpun oleh peneliti (Moleong, 1998:115). Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Sebenarnya ada empat teknik pemeriksaan menggunakan triangulasi dalam menguji keabsahan data menurut Lexy (1998:118) yaitu “sumber, metode, penyidik dan teori”. Trianggulasi data adalah membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 1998:119). Patton (1987) dalam Moleong (2011), teknik pemeriksaan dengan sumber (data) menggunakan waktu dan alat yang berbeda untuk mengecek derajat kepercayaan informasi yang diperoleh dalam penelitian kualitatif. Teknik ini dapat dicapai dengan (Moleong 2011 : 331) :


(48)

27

a. Membandingkan data pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang mengenai situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.


(49)

28 BAB II

PENELITIAN TERDAHULU

DESKRIPSI TRANS TV & PROGRAM “ISLAM ITU INDAH”

A. Penelitian Terdahulu

Sebatas pengetahuan peneliti belum pernah ada yang melakukan penelitian ini, akan tetapi terdapat kesamaan variabel terkait penelitian inidi beberapa penelitian terdahulu, diantaranya :

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Penulis Tahun Persamaan/Perbedaan 1. “Strategi Kreatif

Program Acara Alunan Nada Seribu Pulau Di TVRI Stasiun

Maluku”

Frilia Nengsih

Tuakia

2014 Persamaan :

1. Strategi kreatif program 2. Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

3. Pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif Perbedaan :

1. Lokasi penelitian 2. Objek penelitian 2. “Strategi Kreatif

Program Acara

Rifqi Rakhmat

2011 Persamaan :


(50)

29 Musik Nyasar di

Rolosan di Jogja TV Yogyakarta dalam Menarik

Minat Penonton”

2. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

3. Pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif Perbedaan :

1. Lokasi penelitian 2. Objek penelitian 3. “Strategi Kreatif

Produser Dalam Mempertahankan Eksistensi program dakwah Mama dan AA beraksi di Stasiun Televisi

Indosiar”

Inayatul Fitriah

2014 Persamaan :

1. Strategi kreatif program 2. Program Dakwah

3. Pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif Perbedaan :

1. Lokasi penelitian 2. Objek penelitian

Selain data di tabel peneliti juga merujukan pada penelitian skripsi Aditya Krishna Bhaskara Martha mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2015 dengan judul Strategi Kreatif Program

Acara “Mirip Sulap” dalam menarik minat penonton di ADITV

Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah


(51)

30

penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan datatanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode ini berisi daftar pertanyaan yang mencerminkan promosi program yang berada di ADiTV yang berbasis pendidikan dan bagaimana langkah untuk menarik minat audien.

Kemudian rujukan yang berikutnya mengacu pada skripsi Ahmad Evan Tantri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2013 dengan judul Strategi Kreatif Program Acara Teatronik TVRI Dalam Meningkatkan Potensi Siswa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitiannya deskriptif. Teknik pengumpulannya juga masih menggunakan teknik wawancara yang berisi daftar pertanyaaan yang mengacu pada strategi kreatif program acara dan peningkatan potensi kreatif siswa Yogyakarta.

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui strategi kreatif program “ Islam Itu Indah” dalam mempertahankan penonton Tahun 2016. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya deskriptif. Teknik pengumpulannya menggunakan teknik wawancara yang berisi daftar pertanyaaan yang mengacu pada bagaimana strategi kreatif program “Islam Itu Indah” dalam mempertahankan penonton Tahun 2016.


(52)

31

B. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) Gambar 2.1 : Gedung TRANS

(Sumber : Dokumen pribadi milik penulis, diambil 24 Februari 2016, 17:17)

Nama Perusahaan : PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) Departement : Produksi II

Program : Islam Itu Indah Divisi : Creative

Alamat : Jln. Kapten Tendean Kav 12-14 A, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12790 Telp.(62-21) 791 77000

Fax : (62-21) 799 2600

Email : public.relations@transtv.co.id Web : http://www.transtv.co.id/

http://karir.transtv.co.id/


(53)

32 1. Corporate Overview (Umum)

PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan TRANS CORP dan dimiliki oleh Chairul Tanjung CORP yang mengudara secara Nasional di Indonesia. Memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, kemudian mulai siaran resmi secara komersial pada 15 Desember 2001. TRANS TV selalu menayangkan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif sehingga menjadi trendsetter di industri pertelevisian. TRANS TV bersama TRANS7 dan Detikcom di bawah payung TRANSMEDIA, diharapkan dapat menjadi televisi terdepan di Indonesia, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.

2. Sejarah Berdirinya TRANS TV

TRANS TV memperoleh ijin siaran Nasional pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, kemudian resmi siaran secara komersial pada 15 Desember 2001. Usahanya di bawah naungan TRANS CORP yang dimiliki oleh CT CORP. TRANS TV mulai mengudara secara teknis selama beberapa jam per hari di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 22 Oktober 2001. Kemudian pada 25 Oktober 2001 mulai menyiarkan program bertajuk Trans Tune-In serta


(54)

33

siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, sekaligus memperluas jangkauan siaran TRANS TV hingga wilayah Bandung dan sekitarnya. Program Trans Tune-In dikemas dengan gaya radio, yaitu dua pembawa acara menyuguhkan rangkaian video klip 33elev serta membawakan kuis interaktif guna memikat calon penonton dan memperkenalkan TRANS TV pada masyarakat. Selain itu, divisi News juga menyajikan program Jelajah yang berisikan paket-paket feature. Kemudian pada akhir 33elev para pecandu bola dapat menikmati siaran langsung kompetisi sepak bola Spanyol La Liga.

Seiring waktu berlalu, menara-menara pemancar di Yogyakarta yang mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan secara berurutan mulai berfungsi sehingga makin memperluas jangkauan siaran TRANS TV di wilayah-wilayah utama Indonesia. Berkat perencanaan yang baik, TRANS TV dapat memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rendah dibandingkan stasiun-stasiun 33elevise lain. Kanal frekuensi yang rendah tersebut memudahkan pemirsa mencari gelombang siaran TRANS TV. Pada 1 Desember 2001 Trans Tune-In berganti menjadi Transvaganza seiring dengan bertambahnya jam siaran TRANS TV. Dalam tahapan ini TRANS TV mulai menayangkan film-film asing serta program non drama berupa kuis berjudul Tebak Harga. Kuis ini merupakan adaptasi program kuis The Price is Right yang kondang sejak tahun 1970an dan telah ditayangkan di 22 negara. Transvaganza ditayangkan dari 1-14


(55)

34

Desember 2001 dan berisikan sampel program-program TRANS TV yang kemudian dapat diikuti pemirsa setiap minggunya mulai 18 Desember 2001 hingga 28 Februari 2002. Penambahan jam tayang secara bertahap tersebut akan memuncak pada 1 Maret 2002 saat TRANS TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jumat dan 22 jam sehari pada hari Sabtu dan Minggu.

Sehubungan dengan bertambahnya jam tayang, maka bertambah pula program acara TRANS TV, di antaranya ialah Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, Dunia Lain. Sampai saat ini TRANS TV tetap konsisten memproduksi secara inhouse maupun menayangkan program-program dengan citra

Trendsetter, Lifestyle, dan HBOnya Indonesia” seperti Extravaganza, Ceriwis, Termehek-mehek, atau pun Bioskop TRANS TV yang menjadikan TRANS TV memiliki ciri khas tersendiri serta membedakannya dari stasiun-stasiun 34elevise lainnya.

3. Visi & Misi

Visi : Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders.

Menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja.


(56)

35

Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

Misi : Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.

4. Slogan TRANS TV

Slogan TRANS TV “Milik Kita Bersama” yang menyesuaikan

dengan penonton yang menjadi sasaran. Karena target pasarnya merupakan kelas ekonomi menengah ke atas. Arti dari slogan “Milik Kita

Bersama” yaitu produknya milik bersama dari para penontonnya.

5. LogoTRANS TV

Gambar 2.2

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo pertama Trans TV saat siaran

percobaan dan mulai mengudara secara resmi (1 Agustus 1998–15 Desember 2005)

Gambar 2.3

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo kedua Trans TV


(57)

36 Gambar 2.4

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo Trans TV versi abu-abu, sebagai logo

on-air dan jeda komersial

(15 Desember 2001 - 15 Desember 2013)

Gambar 2.5

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Ini adalah logo Trans TV yang tertera pada

Mikrofon Reporter berita Trans TV sejak tahun 2005.

Gambar 2.6

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Ini adalah revisi dari Logo Trans TV. Logo

ketiga Trans TV sebagai logo perusahaan (15 Desember 2005 - 15 Desember 2013)

Gambar 2.7

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo Trans TV yang digunakan sejak 15

Desember 2013.Logo keempat Trans TV (15 Desember 2013-sekarang)

Gambar 2.8

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo Trans TV versi abu-abu yang

digunakan sebagai logo jeda komersial


(58)

37

TRANSMEDIA, sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru. Minggu, 15 Desember 2013 TRANSMEDIA me-launching logo baru bersamaan dengan ulang tahun TRANSMEDIA yang ke-12. Logo dengan simbol 'Diamond A' ditengah kata TRANS TV merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat. Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme masyarakat Indonesia.

Sedangkan rangkaian warna hijau menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang hijau dan subur, serta memiliki ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang handal dan memiliki harapan tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu, menggambarkan keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa. Semua rangkaian warna yang mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi dan membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya didalam berlian berbentuk A ini. Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru TRANSMEDIA ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah


(1)

Televisi. Jakarta : Kencana Prenada Group

Morissan, M.A. 2011. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio &

Televisi. Jakarta : Kencana Prenada Group

Mulayana, Deddy. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana Prenada Group.

Omar, Toha yahya. 1983. Ilmu dakwah. Jakarta. Wijaya.

Onong Uchjana Effendi. 1986. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung : PT. Alumni.

Pimay, Awaluddin. 2005. Paradigma Dakwah Humanis: Strategi dan Metode Dakwah Prof KH Syaifudin Zuhri. Semarang: Rasail.

Prof. Dr. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Rm Soenarto. 2007. Program Televisi. Jakarta : Citra Raya

Suprapto, Tommy. 2006. Berkarier di Bidang Broadcasting, Media Presindo,

Yogyakarta : Media Presindo

Subroto, Darwanto, Sastro. 1994. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta : Duata

Wacana University Press

Sutisno, P. C. S. 1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video.

Jakarta : PT. Gramedia Widisarana Indonesia

Soenarto, RM. 2007. Program Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta : FFTV-IKJ.


(2)

Usmara, Usi. 2008. Pemikiran Kreatif Pemasaran. Yogyakarta : Amara Books.

Wahyudi, J. B. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus Book Publisher

Winardi. 1989. Strategi Pemasaran. Bandung : Mandar Maju.

SKRIPSI

1. Frilia Nengsih Tuakia mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

pada tahun 2014 dengan judul Strategi Kreatif Program Acara “Alunan Nada Seribu Pulau” di TVRI Stasiun Maluku.

2. Rifqi Rakhmat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada

tahun 2011 dengan judul Strategi Kreatif Program Acara “Musik Nyasar” di Rolasan di Jogja TV Yogyakarta dalam Menarik Minat Penonton.

3. Aditya Krishna Bhaskara Martha mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta pada tahun 2015 dengan judul Strategi Kreatif Program Acara “Mirip Sulap” dalam menarik minat penonton di ADITV Yogyakarta. 4. Ahmad Evan Tantri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

pada tahun 2013 dengan judul skripsi Strategi Kreatif Program Acara


(3)

Sumber Lainnya :

1. Wawancara dengan produser, senior kreatif, kreatif, dan Ibu Jamaah

2. http://transtv.co.id

3. http://news.liputan6.com/read/2391624/nilai-indeks-siaran-televisi-program-religi-tertinggi

4. http://kpi.go.id/download/Pengumuman/Handout-hasil-survei-indeks-kualitas-program-siaran-televisi-juli-agustus-2015.pdf

5. (http://www.tabloidbintang.com/extra/top‐list/19272‐ini‐peringkat‐25‐ acara‐populer‐2011‐piilihan‐anda‐17‐25.html


(4)

INTERVIEW GUIDE

“STRATEGI KREATIF PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TV DALAM MEMPERTAHANKAN PENONTON TAHUN 2016”

A. Pertanyaan ini diajukan untuk produser “Islam Itu Indah” 1. Bagaimana awal mula program “Islam Itu Indah” ? 2. Apa tujuan, visi dan misi program “Islam Itu Indah” ?

3. Apa karakteristik dari program “Islam Itu Indah” yang membedakan program tausiyah ini dengan program tausiyah yang lainnya ?

4. Apa yang menjadi fokus utama dalam program “Islam Itu Indah” ? 5. Mengapa tayangan program “Islam Itu Indah” jam 05.00 pagi ? 6. Bagaimana segmentasi dalam program “Islam Itu Indah” ?

7. Siapa target sasaran audien program “Islam Itu Indah” ? Mengapa ? 8. Bagaimana positioning dalam program “Islam Itu Indah” ?

9. Bagaimana targeting program “Islam Itu Indah” ?

10. Siapa saja yang ikut terlibat dalam proses produksi program “Islam Itu Indah” dan bagaimana pembagian tugasnya ?

11. Bagaimana perencanaan program “Islam Itu Indah” dalam proses produksi mulai dari pra, produksi hingga pasca produksi ?

12. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun program “Islam Itu Indah” ?

13. Bagaimana mendapatan tema, lalu apakah ada batas-batasan dalam pembuatan tema ?

14. Bagaimana mengembangkan ide dalam pembuatan tema dan proses pembuatan materi ?

15. Kendala apa saja yang ada pada saat penemuan ide dalam program “Islam Itu Indah” ?


(5)

17. Bagaimana strategi kreatif dalam mengkonsep dan mengembangkan materi, melihat program “Islam Itu Indah” sudah bertahan selama lima tahun ?

18. Bagaimana strategi kreatif program “Islam Itu Indah” dalam mempertahankan penontonnya ?

19. Bagaimana mengemas program dakwah “Islam Itu Indah” agar tetap menarik dan digemari oleh pemirsa ?

20. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dialami dalam berkopetisi di industri pertelevisian saat ini ?

B. Pertanyaan ini diajukan untuk tim kreatif program “Islam Itu Indah” 1. Bagaimana konsep yang dalam program “Islam Itu Indah” ?

2. Bagaimana segmentasi dalam program “Islam Itu Indah” ?

3. Siapa taget sasaran audien program “Islam Itu Indah” ? Mengapa? 4. Bagaimana positioning dalam program “Islam Itu Indah” ?

5. Bagaimana targeting program “Islam Itu Indah” ?

6. Siapa saja yang ikut terlibat dalam proses produksi program “Islam Itu Indah” ?

7. Siapa saja tim kreatif dalam program “ Islam Itu Indah” ? 8. Bagaimana proses kerja tim kreatif dan pembagian tugasnya ?

9. Apa saja yang dilakukan oleh tim kreatif “Islam Itu Indah” dari mulai persiapan pra, produksi, hingga pasca produksi ?

10. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dialami dalam proses produksi program “Islam Itu Indah” ?

11. Mengapa tayang program “Islam Itu Indah” jam 05.00 pagi ?

12. Bagaimana tim kreatif mengemas program “Islam Itu Indah” agar tetap menarik dan disukai oleh pemirsa ?

13. Bagaimana tim kreatif mendapatan tema, lalu apakah ada batas-batasan dalam pembuatan tema ?

14. Bagaimana tim kreatif mengembangkan ide atau gagasan dalam pembuatan tema ?


(6)

15. Kendala apa saja yang ada pada saat proses penemuan ide program dakwah “Islam Itu Indah” ?

16. Bagaimana proses pembuatan materi program “Islam Itu Indah ? 17. Kenapa urutan segmen dalam rundown setiap harinya berbeda-beda ? 18. Kenapa dalam program “Islam Itu Indah” menampilkan tiga

narasumber ?

C. Pertanyaan ini diajukan untuk jamaah dirumah dan jamaah di studio 1. Bagaimana tanggapan anda mengenai tema-tema yang disajikan dalam

program “Islam Itu Indah”?

2. Bagaimana tanggapan anda mengenai narasumber dalam program “Islam Itu Indah”?

3. Bagaimana tanggapan anda mengenai bintang tamu yang diundang dalam program “Islam Itu Indah”?

4. Apa yang menjadi daya tarik dalam program “Islam Itu Indah”?

5. Masukan apa yang ingin anda sampaikan untuk program “Islam Itu Indah”?


Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Motif Dan Kepuasan Penonton Pada Program Islam Itu Indah Trans Tv

3 8 71

PENGGUNAAN CAMPUR KODE CERAMAH USTAZ MAULANA DALAM ACARA “ISLAM ITU INDAH” Di TRANS TV Penggunaan Campur Kode Ceramah Ustaz Maulana Dalam Acara “Islam Itu Indah” Di Trans TV 5 November 2013.

0 1 18

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 0 102

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 2 102

PRINSIP KESANTUNAN DALAM ACARA "ISLAM ITU INDAH" DI TRANS TV Suatu Tinjauan Pragmatik.

0 1 14

PERAN TIM KREATIF DALAM PROGRAM VARIETY SHOW "ISLAM ITU INDAH" DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV).

0 0 15

POLA MENONTON PROGRAM ISLAM ITU INDAH DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL (STUDI KORELASI ANTARA POLA MENONTON PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TV DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL MAHASISWA AAI UNS).

0 0 15

Peran Tim Kreatif dalam Program Variety Show “Islam Itu Indah” di Pt. Televisi Transformasi Indonesia (Trans Tv) Judul Ringkasan

0 0 15

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20