Permen Hisap Propolis (Apis mellifera) sebagai Bahan Alternatif untuk Kontrol Plak Gigi

Permen Hisap Propolis (Apis mellifera) sebagai Bahan Alternatif untuk Kontrol Plak Gigi

Propolis (Apis Mellifera) Hard Candy as An Alternative to Dental Plaque Control

Pipiet Okti Kusumastiwi1 , Ajeng Prameswari2
1Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
2Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTARCT
Dental plaque is a soft layer consist of the accumulation of bacteria, formed and attached to the tooth
surface. Propolis (Apis mellifera) contain flavonoid which is known as an antibacterial compound. The content of tt farnesol and apigenin in flavonoids have a high potential as an anti-Streptococcus mutans and inhibit
glucosyltransferase activity.Research objective
is
To
find the
influenceof
propolis(Apis mellifera)
hardcandyconsumption
toward
the

decrease
of
dental
plaquescores.This
research
was
aclinicalexperimentalresearchusing apretest-posttest design. Subjects wererecordedtheirinitialdentalplaquescores,
then consumed propolis(Apis mellifera) hard candy and subjects dental plaque were re-scored. The
statisticalanalysis testapplied paired t-test.Theresearch finding showed the meanscores of dental plaquebeforewas
0.47andafter was 0.36 which had 0.10differencesplaque scores with Standar Deviation0,15 and 0,17
respectively.Conclusion wasPropolis(Apis mellifera) hard candy consumption hasthe influence toward thedecreaseof
dental plaquescores.

Keywords: Propolis (Apis mellifera), Hard Candy, Dental Plaque

Korespondensi (Correspondence):Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Program Studi Pendidikan Dokter
Gigi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Email : pipietokti@yahoo.com

Kesehatan
gigi

dan
mulut
merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan pada umumnya.
Gigi geligi merupakan alat penting bagi
manusia yang berperan dalam proses
pengunyahan makanan, sehingga sangat
perlu untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut1. Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar
menunjukkan
bahwa
75%
penduduk
Indonesia mengalami riwayat karies gigi
dengan tingkat keparahan gigi (indeks DMF-T)
sebesar 5 gigi setiap orang2.
Plak
gigi
adalah
salah

satu
penyebab terjadinya karies. Plak gigi
merupakan lapisan lengket lunak terdiri atas
bakteri serta produk-produk lainnya yang
dapat ditemukan pada permukaan gigi.
Akumulasi
bakteri
ini
terjadi
melalui
serangkaian tahapan. Email bersih yang
terpapar di rongga mulut akan ditutupi
lapisan organik yang disebut pelikel. Pelikel
yang terdiri atas glikoprotein ini bersifat sangat
lengket dan dapat melekatkan bakteribakteri pada permukaan gigi3.
Pencegahan pembentukan plak
diperlukan untuk mengurangi terjadinya karies
dan penyakit periodontal. Beberapa metode
pencegahan atau pengkontrolan plak
diantaranya secara mekanis, irigasi, dan

kimia4.
Propolis atau lem lebah merupakan
resin kompleks hasil dari campuran berbagai
macam tumbuhan yang dikumpulkan dan
digunakan oleh lebah madu sebagai bahan
pembuat sarang5. Komponen-komponen
yang terkandung di dalamnya adalah 45-55%
resin, 25-35% asam lemak dan lilin, 10% minyak

esensial, 5% pollen, serta 5% bahan organik
dan mineral lainnya. Propolis sebagai bahan
antimikroba dan antibakteri alami telah
terbukti dapat menghambat serta menekan
pertumbuhan
plak, juga menghambat
pertumbuhan bakteri pembentuk plak6.
Permen merupakan salah satu
produk pangan yang banyak dinikmati,
misalnya dalam jenis hard candy. Jika permen
biasanya menjadi salah satu penyebab

terjadinya karies, maka dalam penelitian ini
akan diuji mengenai pengaruh permen hisap
propolis terhadap penurunan skor plak yang
dapat mengurangi insidensi karies gigi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental klinis. Populasi pada
penelitian ini adalah mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter Gigi (PSPDG) Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY.
Subjek penelitian yaitu sebanyak 30 orang
yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusidan
ekslusi. Kriteria inklusi yaitu subyek penelitian
bersedia menjadi responden dan mempunyai
tingkat kebersihan rongga mulut baik. Kriteria
eksklusi pada penelitian ini adalah subyek
penelitian yang mempunyai xerostomia,
dalam
perawatan
orthodontik,

hamil,
merokok.
Penelitian
dilakukan
di
ruang
Objective Structural Clinical Examination
(OSCE) Kedokteran Gigi UMY. Setiap subjek
penelitian dilakukan dua kali pengukuran
yaitu skor plak awal (sebelum dilakukan
perlakuan) dan skor plak akhir (setelah
perlakuan/ menghisap permen hisap propolis.

51
1

Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 12 No. 2, 2015: 51-53

Pengukuran skor plak menggunakan
metode Loe dan Silness yaitu dengan cara

mengoleskan disclosing agentpada seluruh
permukaan gigi. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan sonde dan diperiksa pada
permukaan 4 permukaan gigi di semua gigi
dalam rongga mulut. Permukaan gigi yang
diukur skor plaknya yaitu distofasial, fasial,
mesiofasial dan lingual semua gigi yang telah
erupsi sempurna dan masih memiliki mahkota
gigi.
Kriteria skor plak :
0
: Tidak ada plak
1
: Selapis tipis plak yang hanya dapat
2
: dilihat dengan bantuan sonde atau
disclosing agent
3
: Lapisan plak dengan akumulasi
sedang, yang dapat dilihat dengan

mata telanjang
4
: Plak dengan akumulasi banyak dari
bahan lunak yang mengisi celah
antar tepi gingiva dan permukaan
gigi.
Perhitungan Skor Plak
Plak Indeks =

jumlah total skor plak semua gigi
4 × jumlah gigi yang diperiksa

Tahap Pengukuran Skor Plak
Semua gigi diulas disclosing agent
dan dilakukan pencatatan skor plaknya yang
meliputi 4 permukaan gigi, kemudian skor plak
dicatat sebagai skor plak awal. Selanjutnya,
subjek
penelitian
diinstruksikan

untuk
menghisa permen propolis selama 15 menit.
Selanjutnya, pasien diulaskan discosing
kembali dan dilakukan skoring plak akhir.
Hasil skor plak yang di dapatkan dicatat.
Uji normalitas analitik menggunakan
uji Shapiro wilk karena subjek < 50. Jika hasil uji
normalitas normal mka menggunakan uji t
berpasangan (paired t-test). Jika distribusi
data tidak normal, maka dilakukan uji non
parametrik wilcoxon.
HASIL
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa rata-rata plak sebelum perlakuan
sebesar 0,47 dan sesudah perlakuan sebesar
0,36. Dapat dilihat pula nilai sig. (2-tailed)
sebesar 0,00 dimana nilai perbedaan ≤ 0,05
adalah

berbeda
bermakna,sehingga
dikatakan terdapat pengaruh skor plak gigi

sebelum dan sesudah mengkonsumsi permen
hisap propolis (Apis mellifera) (tabel 1).
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan,
didapatkan
hasil
bahwa
mengkonsumsi permen hisap propolis (Apis
mellifera)
terbukti
berpengaruh
dalam
penurunan jumlah skor plak gigi. Hal ini dapat
terlihat dari hasil pengukuran skor plak
sebelum sebesar 0,47 dan sesudah sebesar

0,36.
Peneliti menggunakan permen yang
mengandung propolis sebagai bahan yang
diuji potensinya terhadap penurunan skor plak
gigi, karena propolis memiliki kandungan
senyawa flavonoid yang telah diteliti secara
in vitro maupun in vivo menunjukkan aktivitas
biologis
dan
farmakologis
diantaranya
memiliki
aktivitas
antibakteri.
Flavanoid
mampu
melepaskan
energi
tranduksi
terhadap membran sitoplasma bakteri, selain
itu juga dapat menghambat motilitas bakteri.
Gugus hidroksil yang terdapat pada struktur
senyawa flavanoid menyebabkan perubahan
komponen organik dan transpor nutrisi yang
akhirnya akan mengakibatkan efek toksik
terhadap bakteri7.
Propolis memiliki antimikroba yang
signifikan terhadap bakteri gram positif.
Flavonoid dan asam fenol yang terdapat
pada propolis memiliki senyawa farmakologis
aktif yang berpengaruh terhadap bakteri,
jamur dan virus. Propolis juga menunjukkan
aktivitas antibakteri terhadap Enterococcus
sp,
Escherichia
coli
dan
terutama
Staphylococcus aureus8.Senyawa flavonoid
yang terkandung memiliki kemampuan untuk
membentuk
kompleks
dengan
protein
ekstraseluler dan terlarut, dan dengan dinding
sel, serta memiliki sifat lipofilik. Aktivitas
tersebut menyebabkan kerusakan membran
sitoplasma sehingga sel bakteri akan rusak
dan mati, juga membran sel akan rusak9.
Pemilihan permen hard candy
sebagai bahan uji coba sesuai dengan uji
organoleptik yang dilakukan Ramadhan
(2012). Uji organoleptik menunjukkan apakah
produk permen hard candy ini dapat diterima
oleh konsumen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa permen propolis berbentuk hard
candy mempunyai nilai yang tinggi sehingga
menandakan bahwa permen disukai oleh
panelis. Permen hard candy propolis ini juga
telah diuji daya antibakterinya menggunakan
uji difusi cakram kertas dan teknik Total Plate
Count10.

Tabel 1. Hasil uji paired sample t-test sebelum dan sesudahmengkonsumsi permen hisap propolis
terhadap penurunan plak gigi
Mean SD
Skor Plak
N
p
0,47 0,15
Sebelum
30
0,000*
0,36 0,17
Sesudah
30
Keterangan:
N
: jumlah sampel
P
: probabilitas

Mean
*

: rata-rata
SD:
: berbeda bermakna

simpangan baku

52

Permen Hisap Propolis (Apis mellifera)… (Pipiet dan Ajeng)

Hasil penelitian sesuai dengan hasil
penelitian Listyasari yang meneliti tentang
pengaruh pasta gigi yang mengandung
propolis terhadap penurunan skor plak gigi.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan bermakna antara skor
plak kelompok kontrol dengan skor plak
kelompok perlakuan11.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan
dari penelitian mengenai pengaruh konsumsi
permen hisap propolis (Apis mellifera)
terhadap penurunan skor plak gigi dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
konsumsi permen hisap propolis (Apis
mellifera) terhadap penurunan skor plak gigi.

N., Ostad, S.Nr. Chemical Composition,
Oral Toxicity and Antimicrobial Activity of
Iranian Propolis. Food Chemistry2007,103:
1097-1103
6.

Franz, J. Sehat dengan Terapi Lebah
(Apiteraphy).
Jakarta:
PT
Elex
Media.2008

7.

Sabir, A. Aktivitas Antibakteri Flavonoid
Propolis Trigona sp Terhadap Bakteri
Streptococcus Mutans (In Vitro). Majalah
Kedokteran Gigi (Dental Journal)2008, 38
: 135-141.

8.

Ahuja, V., & Ahuja, A. Apitherapy- A
Sweet Approach to Dental Diseases. Part
II: Propolis. Journal of Academy of
Advanced Dental Research 2011, 2(2):
1-7.

9.

Noorhamdani, AS., Rio, J. A., Gracia, H.
Uji Efektifitas Ekstrak Etanol Daun
Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap
Antimikroba Acinotebacter baumannii
Secara in vitro. Jurnal Penelitian Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya 2014,
6(4).

DAFTAR PUSTAKA
1.

DepKes
RI.Rencana
Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.1999

2.

RISKESDAS.Riset
Kesehatan
Dasar.
Jakarta: Badan Penelitian dan Badan
Pengembangan Kesehatan. 2010

3.

Kidd, E.A., & Bechal, S.J. Dasar-Dasar
Karies
Penyakit
dan
Penanggulangannya
(Essentials
of
Dental Caries) The Disease and Its
Management (2 ed.). Jakarta: EGC.1992

10.

Ramadhan. Pembuatan Permen Hard
Candy yang Mengandung Propolis
sebagai Permen Kesehatan Gigi. Skripsi
Strata
Satu,
Universitas
Indonesia,
Depok.2012

4.

Forrest, J. O.Pencegahan Penyakit Mulut
(Preventive Dentistry) (2 ed.). Jakarta:
Hipokrates. 1995

11.

Listiyasari, N.A., Pengaruh Pasta Gigi
dengan Kandungan Propolis terhadap
Pembentukan
Plak Gigi. Skripsi.
Universitas Diponegoro. 2007.

5.

Mohammadzadeh, S., Shariatpanahi, M.,
Hamedi, M., Ahmadkhaniha, R., Samadi,

53