Gambar 2.7. Mg terdapat pada struktur molekuler klorofil Poruka dalam skripsi Arrohmah, 2007
Gambar 2.8. Spektrum absorbsi klorofil a dan klorofil b Poruka dalam skripsi Arrohmah, 2007
2.3.5. Perakitan DSSC
2.3.5.1 Persiapan Substrat
Terlebih dahulu substrat kaca dipotong sesuai dengan ukuran sel surya yang diinginkan. Gores kaca dengan glass cutter di bagian kaca yang tidak ada lapisan TCO
nya. Jangan potong di bagian kaca yang ada lapisan TCO karena akan merusak sebagian lapisan TCO. Pakai bantuan penggaris untuk membuat goresan di kaca
Martineau,2011.
Universitas Sumatera Utara
Substrat harus ditangani dengan hati-hati seperti halnya perangkat optik untuk menghindari goresan pada permukaan. Sebelum substrat dilapisi dengan TiO
2
atau karbon substrat kaca ditempatkan di dalam wadah bersih dan direndam dalam larutan
2-propanol atau ethanol selama 5 menit agar tidak ada penambahan nilai hambatan pada kaca TCO. Setelah pembersihan selesai substrat dikeluarkan dari wadah dan
biarkan terlebih dahulu hingga semua pelarut menguap.
2.3.5.2 Persiapan Larutan Tio
2
dan deposisi karbon
Larutan TiO2 yang digunakan untuk melapisi elektroda dibuat dari campuran bubuk TiO2 ukuran partikel rata-ratanya adalah 25 nanometer air suling, 2-propanol
sebagai pelarut dan asam asetat glacial. Berbagai pelarut etanol dan aseton telah digunakan pada rasio yang berbeda dengan air suling dengan pelarut menunjukkan
hasil yang optimal. Asam asetat membantu untuk mengurangi resistansi seri dari lapisan TiO2 dan meningkatkan penyerapan zat pada permukaan partikel TiO
2
Mawyin 2009 menyebutkan ada tiga teknik yang berbeda digunakan untuk deposit lapisan counter-elektroda. Pertama, substrat dilapisi dengan jelaga yang
dihasilkan oleh lilin. Kedua, grafit dari pensil. Dan yang terbaik adalah counter-
elektroda dari platina, yang dapat dilihat pada gambar 2.9.
.
Gambar 2.9. Beberapa cara mempersiapan counter elektroda sumber David Martineau,2011
Universitas Sumatera Utara
2.3.5.3. Deposisi Lapisan Elektroda dan Counter Elektroda
Beberapa teknik yang dapat dipakai dan disesuaikan dengan larutan TiO
2
yang dibuat agar menghasilkan lapisan yang seragam. Beberapa teknik tersebut sebagai berikut :
a. Doctor-blade
Teknik ini adalah teknik yang paling sering digunakan. Pertama kali yang harus dilakukan adalah membentuk bingkai area TiO
2
yang akan dideposisikan pada substrat dengan menggunakan scocth tape yang berguna mengontrol ketebalan dari TiO
2
. Kemudian dengan menggunakan rod glass untuk meratakan TiO
2
pada substrat, dimulai dari ujung bingkai. Namun, sedikit sulit untuk mengontrol keseragaman
ketebalan lapisan TiO
2
. Karena ketebalan dari lapisan TiO
2
bergantung pada banyaknya larutan TiO
2
yang dideposisikan pada substrat dan gerakan rod glass. Biasanya lapisan lebih tebal di tempat pertama kali kita mengaplikasikan TiO
2
.
Gambar 2.10. Doctor blade teknik sumber David Martineau,2011
b. Electrospinning
Teknik ini berusaha untuk mendeposisikan TiO2 pada permukaan yang lebih lebar menggunakan alat yang disebut electrospinning. Electrospinning terdiri dari jarum
suntik yang mengandung bahan yang akan disimpan dan mounting plate yang menjadi target yang akan dilapisi. Target dan jarum suntik yang terhubung ke sumber tegangan
yang akan menciptakan electropotential. Perbedaan antara alat suntik dan mounting
Universitas Sumatera Utara