Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Moshat, Datta, Bandyopadhyay dan Pal (2010) menyoroti optimalisasi parameter proses pemesinan CNC milling untuk memberikan permukaan akhir yang baik serta tingkat removal materi yang tinggi atau material removal rate (MRR). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Taguchi. Bahan yang digunakan untuk proses pemesinan yaitu Aluminum. Variabel bebas yang diaplikasikan dalam penelitiannya adalah kecepatan putaran spindel, laju pemakanan, kedalaman pemakanan. Variabel terikatnya kekasaran permukaan dan tingkat removal/penghapusan materi. Hasil penelitiannya didapatkan kekasaran permukaan yang optimal dengan kecepatan putaran spindel 300 rpm, laju pemakanan 70 mm/min, kedalaman pemakanan 0,8

mm dengan MPR 428,803 mm 3 /min.

Optimasi parameter proses pemesinan CNC Milling terhadap kekasaran permukaan dengan metode Taguchi telah diteliti Fajar Rahmadi (2010). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Taguchi. Variabel bebas yang diaplikasikan pada proses pemesinan milling adalah kecepatan putaran spindel, laju pemakanan, kedalaman pemakanan, dan penggunaan cairan pendingin. Hasil penelitiannya adalah menentukan kondisi parameter pemesinan yang paling optimal terhadap nilai kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan yang optimal diperoleh dengan kecepatan putaran spindel 2500 rpm, laju pemakanan sebesar 0,12 mm/rev, kedalaman pemakanan 1 mm, dan kondisi pemotongan dengan menggunakan jenis minyak. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa pengaruh untuk mendapatkan kekasaran permukaan yang optimal pada proses pemesinan milling di antaranya kecepatan putaran spindel, laju pemakanan, kedalaman pemakanan, dan penggunaan cairan pendingin.

Ardiansyah (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh parameter permesinan milling pada kayu terhadap kekasaran permukaan. Desain eksperimen

commit to user

menggunakan metode Taguchi dengan variabel bebas kecepatan potong, laju makan, kedalaman pemakanan dan arah pemakanan. Dari hasil analisis varian yang dilakukan oleh Ardiansyah bahwa arah pemakanan memiliki pengaruh paling besar terhadap kekasaran permukaan baik kayu nangka maupun mahoni. Kondisi parameter pemesinan paling baik untuk kayu nangka diperoleh pada kecepatan potong rendah, kecepatan makan rendah, kedalaman tinggi dan arah pemakanan 0° Kondisi parameter pemesinan paling baik untuk kayu mahoni diperoleh pada kecepatan potong tinggi, kecepatan makan rendah, kedalaman sedang dan arah pemakanan 0°. Penelitian Ardiansyah menunjukkan bahwa ada beberapa pengaruh parameter permesinan pada kayu di antaranya kecepatan potong, kecepatan pemakanan, kedalaman pemakanan, dan arah pemakanan.

Penelitian yang dilakukan oleh Patel K.P. (2012) mengenai analisis eksperimen kekasaran permukaan pada proses pemesinan CNC Milling 3 Axis. Penelitiannya menggunakan dengan metode Taguchi untuk mendapatkan parameter pemotongan yang optimal. Variabel bebas yang digunakan adalah kecepatan pemakanan, kecepatan spindel, diameter pahat, dan kedalam pemakanan. Variabel terikatnya adalah kekasaran permukaan. Proses pemesinan milling dilakukan tanpa cairan pendingin dan material yang digunakan aluminium . Analisis eksperimen konfirmasi menunjukkan bahwa desain parameter Taguchi diperoleh parameter pemotongan yang optimal, yaitu: kecepatan pemakanan 500 mm\min, kecepatan spindel 5000 rpm, diameter pahat ¢12 mm, dan kedalam pemakanan 0,25 mm. Penelitian yang dilakukan Patel K.P. (2012) bertujuan mengurangi variabilitas proses dan meminimalkan cacat produk dengan menggunakan sejumlah kecil eksperimental dan biaya untuk mencapai produk berkualitas. Penelitian Patel K.P. (2012) juga menunjukkan bagaimana menggunakan desain parameter Taguchi untuk mengoptimalkan kinerja mesin dengan biaya minimum.

Penelitian yang dilakukan Didik Wagiyanto (2012) tentang pengaruh kecepatan spindel dan kecepatan pemakanan terhadap kekasaran permukaan kayu jati pada proses pemesinan CNC 3 Axis. Desain eksperimen menggunakan

commit to user

faktorial dengan variabel bebas kecepatan spindel dan kecepatan pemakanan. Variabel terikatnya adalah kekasaran permukaan. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa semakin tinggi kecepatan spindle, akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang semakin kecil; semakin tinggi laju pemakanan, akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang semakin besar. Tingkat kekasaran permukaan terkecil terjadi pada interaksi feedrate 0,2 mm/rev dan kecepatan spindle 3000 rpm yaitu sebesar 2,07 µm, sedangkan tingkat kekasaran permukaan terbesarl terjadi pada interaksi feedrate 0,6 mm/rev dan kecepatan spindle 1000 rpm yaitu sebesar 26,43 µm.

Penelitian-penelitian di atas menunjukkan bahwa tingkat kekasaran permukaan hasil proses pemesinan CNC milling dipengaruhi oleh beberapa parameter pemotongan, yaitu: kecepatan spindle, kecepatan pemakanan, kedalaman pemakanan, penggunaan cairan pendingin, jenis material bahan baku, jenis pahat, material pahat, dimensi pahat, geometri pahat, dan faktor-faktor lain. Pada penelitian ini dipilih empat parameter pemesinan CNC Milling yang terdiri dari kecepatan spindle, laju pemakanan, kedalaman pemakanan, dan arah potong serat kayu. Pemilihan parameter pemesinan CNC Milling inilah yang bisa dilakukan optimasi oleh operator bengkel mesin CNC dengan mengkombinasikan parameter tersebut.