Bagaimana Seorang Raja Harus Bertindak untuk Tetap Disegani Rakyat

XXI. Bagaimana Seorang Raja Harus Bertindak untuk Tetap Disegani Rakyat

TAK ada hal yang lebih mendatangkan pujian bagi seorang raja daripada menunjukkan kemampuan pribadi dan keahliannya dalam berperang dan memimpin pasukan. Dalam zaman kita ini kita menyaksikan Ferdinand dari Aragon, raja Spanyol sekarang TAK ada hal yang lebih mendatangkan pujian bagi seorang raja daripada menunjukkan kemampuan pribadi dan keahliannya dalam berperang dan memimpin pasukan. Dalam zaman kita ini kita menyaksikan Ferdinand dari Aragon, raja Spanyol sekarang

termasyhur dan menguasai para baron tersebut tanpa mereka

sadari. Dengan uang dari Gereja dan dari rakyat, ia mampu Dengan uang dari Gereja dan dari rakyat, ia mampu memelihara pasukan dan dengan menjalankan perang yang lama, ia berhasil meletakkan dasar-dasar kekuasaan militernya, yang membuatnya menjadi tersohor. Di samping itu, agar dapat melakukan perang yang lebih besar lagi, dengan menggunakan agama, ia melakukan kekejaman ketika ia mengusir dan menjarah rayah orang-orang Moor dan membebaskan negara dari kekuasaan merekat . tidak

ada tindakan yang lebih menyedihkan dan luar biasa. 46 Dengan dalih yang sama ia menaklukkan Afrika; dan setelah menguasai

Italia, ia akhirnya menyerang Prancis. Demikianlah dia selalu berbuat dan melaksanakan hal-hal yang besar yang membuat orang-orang bawahannya tertegun heran dan tercekam oleh keinginan mengetahui hasilnya. Ia melancarkan aksinya secara beruntun sehingga tidak memberi kesempatan pada orang-orang bawahannya untuk menentang secara diam-diam tindakan- tindakannya tersebut.

46 Machiavelli mungkin menunjuk pada pengusiran semua orang Muslim dari Granada pada abad ke-14 yang tidak setuju dengan pembabtisan, pada tahun 1502.

IsabelIa dan bukan Ferdinand, bertanggung jawab atas tindakan ini. Orang-orang Moor akhirnya diusir dari Spanyol tahun 1610.

Sangat menguntungkan juga bagi seorang raja untuk menjadikan dirinya contoh dalam hal pelaksanaan politik dalam negerinya, seperti contoh yang dikisahkan mengenai Messer Bernabo dari Milan. Kalau seseorang melakukan hal yang luar biasa dalam masyarakat, entah baik atau buruk, ia harus menemukan sarana untuk memberi penghargaan atau menghukum orang tersebut, sehingga menjadi buah bibir masyarakat. Lebih-lebih seorang raja harus berusaha agar dari setiap tindakannya, keagungan dan kemuliaan yang diperolehnya.

Lagi pula seorang raja dijunjung tinggi kalau ia merupakan atau sahabat sejati atau seorang musuh bebuyutan, yaitu kalau ia menyatakan dirinya secara terang-terangan memihak atau menentang seseorang. Kebijaksanaan ini selalu lebih berguna daripada bersikap tidak memihak. Sebab, kalau dua penguasa negara tetangga saling bertentangan, situasinya menjadi sedemikian sehingga kalau salah satu menang, Anda harus merasa takut kepada yang menang atau tidak. Dalam kedua hal ini akan lebih baik bagi Paduka untuk menyatakan diri secara terbuka dan melancarkan perang; karena kalau ada pihak yang menang dan Paduka tidak menyatakan perang, Paduka akan menjadi mangsa penguasa yang menang, yang akan membuat pihak negara tetangga yang kalah gembira dan Paduka tidak akan memiliki apa pun untuk mempertahankan diri maupun tidak ada orang yang akan menerima Paduka lagi. Pihak mana pun yang menang tidak akan ingin mempunyai sahabat yang dicurigai dan yang tidak memberi bantuan kepadanya pada waktu ia mendapat kesulitan dan pihak yang kalah tidak akan menerima dia karena raja tidak berusaha membantu melawan untuk memenangkan persengketaan tersebut.

Antiochus pergi ke Yunani, dikirim oleh orang-orang Aetolia untuk mengusir bangsa Romawi. Ia menyuruh ahliahli pidato pergi kepada bangsa Aechea yang merupakan sahabat bangsa Romawi untuk membesarkan hati mereka agar tetap tidak memihak. Sebaliknya, bangsa Romawi membujuk mereka untuk Antiochus pergi ke Yunani, dikirim oleh orang-orang Aetolia untuk mengusir bangsa Romawi. Ia menyuruh ahliahli pidato pergi kepada bangsa Aechea yang merupakan sahabat bangsa Romawi untuk membesarkan hati mereka agar tetap tidak memihak. Sebaliknya, bangsa Romawi membujuk mereka untuk

Masalah ini dimusyawarahkan dalam sidang orang-orang Aechea dan duta Antiochus berusaha untuk membujuk mereka agar tetap tidak memihak. Terhadap hal ini, duta bangsa Romawi menjawab: "Quod autem isti dicunt non interponendi vos bello, nihil magis

mengangkat

senjata.

alienum rebus vestris est; sine gratia, sine dignitate, praemium victoris eritis". 47

Sering terjadi bahwa pihak yang bukan sahabat Anda menginginkan Anda untuk tidak memihak dan pihak yang menjadi sahabat Anda akan meminta Anda menyatakan sikap Anda dengan mengangkat senjata. Raja yang tidak tegas dalam hal ini, untuk menghindari bahaya yang dihadapi, biasanya mengikuti cara tidak memihak dan kebanyakan hancur karenanya. Tetapi kalau raja menyatakan dirinya secara jujur memihak salah satu pihak, jika pihak yang diikuti itu menang, juga seandainya rekan Anda ini kuat dan Anda tetap akan berada di bawah pengaruh kebijaksanaannya, ia akan tetap merasa berutang terhadap Anda dan ia akan menghormati persahabatan yang ada. Dan orang tidak akan begitu jahatnya sehingga menindas Anda tanpa tahu akan rasa berterima kasih sedikit pun. Lagi pula, kemenangan tidak pernah sebegitu gemilangnya sampai pihak pemenang tidak lagi perlu mengendalikan suara hatinya, khususnya dalam hal keadilan. Di lain pihak, seandainya sekutu Anda kalah, ia akan memberikan perlindungan bagi Anda. Ia akan membantu Anda selagi mampu berbuat demikian dan Anda menjadi sekutu dan dengan persekutuan itu nasib Anda barangkali akan menjadi lebih baik. Mengenai hal yang kedua, jika pihak-pihak yang bertentangan tidak membuat Anda merasa takut terhadap pihak yang menang, Anda semakin beralasan untuk memberikan dukungan terhadap salah satu pihak. Dengan cara ini Anda

47 Tak ada hal yang lebih bertentangan dengan kepentingan kalian daripada nasihat mereka, yaitu supaya kalian tidak campur tangan dalam perang; kalian akan dijadikan

hadiah bagi pemenang dan kehormatan serta martabat kalian akan terampas". Paragraf ini dikutip dari Livius.

membantu menghancurkan salah satu pihak dengan bantuan pihak lain, yang tentu akan membantu dirinya sendiri kalau dia bijaksana. Jika Anda menang, sekutu Anda akan berada di bawah kekuasaan Anda dan dengan bantuan Anda tidak mungkin sekutu Anda tidak akan menang.

Perlu dicatat di sini bahwa seorang raja jangan pernah masuk persekutuan yang agresif dengan seseorang yang lebih kuat daripada dirinya sendiri, kecuali kalau memang terpaksa, seperti yang saya utarakan di atas. Karena jika Anda yang menang, Anda akan menjadi tawanan sekutu Anda. Dan raja harus berusaha sekuat tenaga menghindar untuk dikuasai oleh orang lain. Orang-orang Venesia bergabung dengan Prancis melawan Milan dan mereka tidak bisa menghindar dari persekutuan ini, yang ternyata menghancurkan mereka.

Tetapi kalau persekutuan semacam itu tidak dapat dihindari (seperti halnya dengan orang-orang Florence pada waktu Paus dan Spanyol menyerang Lombardi), maka raja harus mendukung salah satu pihak berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas. Maka, tidak ada negara yang berpikir bahwa dapat mengambil langkah aman; sebaliknya, harus menganggap bahwa semua langkah yang mungkin untuk diambil, penuh risiko. Begitulah kenyataannya: kalau orang menghindari suatu bahaya, ia terjebak dalam bahaya lain. Sikap yang bijaksana ialah mampu melihat inti sebuah situasi ancaman khusus dan memperkecil bahaya yang ditimbulkannya.