19 silabus geografi sma 20122017 ok
MODEL SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2017
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Rasional 1
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Geografi di 3 Pendidikan Menengah
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Geografi di 4 Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Geografi Sekolah Menengah 5 Atas /Madrasah Aliyah
E. Pembelajaran dan Penilaian 7
1. Pembelajaran 7
2. Penilaian 8
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan 9 dan Siswa
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X 10
B. Kelas XI 13
C. Kelas XII 16
III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Kelas X 18
B. Kelas XI 19
C. Kelas XII 22
IV. MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X 24
B. Kelas XI 30
C. Kelas XII 34
I. PENDAHULUAN
A. Rasional Memasuki abad XXI, kebutuhan sumber daya alam semakin meningkat seiring dengan
pesatnya pertumbuhan penduduk dunia. Kebutuhan manusia yang merentang dari kebutuhan pokok (primer) sampai kebutuhan gaya hidup seperti aktualisasi diri dan kenyamanan, telah mendorong manusia untuk menata kembali sumber daya alam yang masih tersisa dan berusaha mencari alternatif sumber daya alam lain untuk penyediaan bahan pangan, industri, maupun energi. Namun demikian, tingkat kebutuhan manusia nampaknya terus melaju lebih cepat dibandingkandengan ketersediaan sumber daya alam. Akibatnya, terjadilah ekploitasi berlebihan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang meluas. Dampak lanjutan dari kondisi tersebut menimbulkan persaingan antarnegara dan antarkelompok masyarakat sehingga ancaman konflik sosial dan terjadi di mana-mana. Dengan demikian, memasuki abad XXI dibutuhkan perspektif baru dalam pengelolaan sumber daya alam dengan cara meningkatkan kerjasama dan meningkatkan interaksi antarwilayah di permukaan bumi untuk bersama-sama membangun peradaban yang lebih damai dan sejahtera.
Salah satu organisasi pendidikan bernama Partnership for 21st Century Learning mengakomodasi masukan dari guru, ahli pendidikan, dan para pengusaha di Amerika Serikat dengan mengusulkan dokumen Framework for 21st Century Learning. Dokumen tersebut menggambarkan kebutuhan kompetensi manusia di masa depan agar mampu menghadapi tantangan di masa datang yaitu:(1) memiliki kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama, (3) memiliki kemampuan mencipta dan memperbarui, (4) memiliki literasi teknologi informasi dan komunikasi, (5) memiliki kemampuan belajar kontekstual, dan (6) memiliki kemampuan informasi dan literasi media. Kemampuan tersebut berlaku umum dan setiap mata pelajaran di sekolah disarankan untuk memenuhi semua kemampuan sesuai bidang keahlian masing-masing. Dengan demikian, pendidikan menjadi salah satu harapan yang dapat diandalkan untuk menyiapkan generasi penerus yang siap menghadapi permasalahan dan tantangan global.
Geografi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan kausal berbagai gejala dan peristiwa di permukaan bumi, merupakan mata pelajaran penting yang dapat memberikan sumbangsih dalam mengatasi permasalahan dunia. Di sejumlah negara, geografi telah ditempatkan sebagai mata pelajaran inti dan telah banyak membantu proses pengambilan keputusan dalam pembangunan. Di Indonesia, materi geografi diberikan pada jenjang pendidikan dasar sebagai bagian integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan diberikan pada jenjang pendidikan menengah sebagai mata pelajaran tersendiri. Untuk mencapai kompetensi bidang geografi pada Abad XXI, dibutuhkan silabus yang handal, terumuskan dengan jelas dan sekaligus terbuka untuk selalu dikembangkan sesuai kebutuhan jaman. Dirancang berdasarkan Kurikulum 2013, silabus ini memuat di dalamnya materi-materi pembelajaran dan proses pembelajaran untuk menerjemahkan tujuan Kurikulum 2013 dalam praktik pembelajaran. Silabus ini dipergunakan sebagai acuan bagi guru Geografi dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi siswa sebagaimana diharapkan.
Penyusunan silabus ini disajikan dengan format dan penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapaiannya (measurable), dan Penyusunan silabus ini disajikan dengan format dan penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapaiannya (measurable), dan
Silabus ini juga bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keunggulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam mengembangkan materi, mengelola proses pembelajaran, menggunakan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata pelajaran di pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs), sedangkan di pendidikan menengah (SMA/MA) IPS dikenal sebagai kelompok peminatan bersama-sama dengan peminatan MIPA; Bahasa dan Budaya. IPS di pendidikan dasar khususnya SD, bersifat terpadu-integrated karena itu pembelajarannya tematik. Pada kelas rendah (I,II dan III) IPS dipadukan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan Matematika; pada SD/MI kelas tinggi (Kelas
IV, V, dan VI) menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri. Pada jenjang SMP/MTs, pembelajarannya bersifat terpadu-korelatif, secara materi konsep-konsep ilmu sosial dalam IPS belum terikat pada tema. Pada pendidikan menengah yaitu SMA/MA IPS menjadi kelompok peminatan, yang di dalamnya terdiri atas mata pelajaran yang berdiri sendiri (monodisipliner) yaitu Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Sejarah. Sedangkan kajian-kajian Antropologi termasuk dalam rumpun atau kelompok ilmu pengetahuan sosial, namun mengikuti kebijakan penyelenggaraan peminatan di SMA/MA, Antropologi masuk pada peminatan Bahasa dan Budaya. Berkenaan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi Antropologi menjadi bagian dari kelompok ilmu- ilmu sosial.
Kompetensi yang diharapkan setelah siswa mengikuti pembelajaran IPS di pendidikan dasar dan kelompok peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial di pendidikan menengah sebagai berikut.
Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; Mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dalam penelitian sederhana dan mengomunikasikan secara lisan dan/atau tulisan sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah dengan memanfaatkan teknologi informasi;
Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, kreatif, inovatif, kolaboratif dan terampil menyelesaikan masalah dalam kehidupan masyarakat; Memahami dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan terhadap perkem- bangan teknologi dan kehidupan manusia baik di masa lalu maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta bangga menjadi warga negara Indonesia;
Berkomunikasi, bekerja sama, dan berdaya saing dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global; dan Dapat mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dalam penelitian sederhana dan mensosialisasikannya dalam publikasi
ilmiah dengan menerapkan teknologi digital.
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Mata pelajaran geografi pada jenjang SMA/MA merupakan kelanjutan dan tidak terpisahkan dari mata pelajaran IPS yang telah diberikan di sekolah pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi Mata Pelajaran Geografi memperhatikan prinsip relevansi dan keberlanjutan (kontinuitas) dari kompetensi yang telah diberikan sebelumnya.
Berikut adalah kompetensi yang diharapkan setelah siswa mempelajari mata pelajaran Geografi SMA/MA.
Gambar 1. Peta Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
Khusus dalam pembelajaran Geografi sebagaimana gambar di atas, kompetensi itu dicapai secara bertahap dalam tingkat perkembangannya mulai di kelas X sampai kelas
XII sehingga setelah lulus dari SMA/MA diharapkan siswa mampu mengenali diri dan memahami kompleksitas perubahan alam dan sosialnya sebagai warga negara yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap ruang permukaan bumi, serta terampil dalam mengatasi masalah kaitannya dengan persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam, masalah kependudukan, pembangunan wilayah, kerjasama regional, kerusakan lingkungan hidup, dan berbagai dampak perubahan akibat proses geosfer baik dalam konteks lokal, nasional, maupun global dengan memanfaatkan teknologi secara santun, percaya diri, dan berkarakter.
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran Geografi
Kerangka pengembangan kurikulum geografi dibedakan atas dua fase. Fase pertama, ketika geografi masih terintegrasi pada mata pelajaran IPS di SD dan SMP. Kerangka pengembangan pada fase ini melalui pendekatan tematik integratif yang mengintegrasikan KD semua mata pelajaran yang diajarkan guru kelas (PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan serta Seni-Budaya dan Prakarya) dalam tema-tema. Pada jenjang SD kelas IV-VI dan jenjang SMP, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki Kompetensi Dasar yang terpisah dari Kompetensi Dasar mata pelajaran lain. Meskipun demikian, antara KD IPS terkait dengan mata pelajaran lainnya. Fase kedua, yaitu pengembangan kurikulum geografi pada jenjang SMA. Pendekatan pengembangan kurikulum secara terpisah digunakan untuk melanjutkan materi IPS dari jenjang pendidikan dasar dan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, baik bagi mereka yang masuk ke kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial maupun mereka yang memilih salah satu disiplin dalam kelompok ini sebagai pilihan lintas minat.
Pada jenjang SD dan SMP, kerangka pengembangan kurikulum diawali dari pemetaan strand atau topik umum mata pelajaran IPS yang mencakup aspek kehidupan manusia yaitu:
1. tempat dan lingkungan hidupnya,
2. waktu perubahan dan keberlanjutan,
3. organisasi dan sistem sosial,
4. organisasi dan nilai budaya,
5. kehidupan dan sistem ekonomi,
6. komunikasi dan teknologi.
Dari enam ruang lingkup IPS di atas, topik yang terus dikembangkan, diperdalam, dan diperluas oleh mata pelajaran geografi adalah topik tentang tempat dan lingkungan hidupnya.
Pada Kelas X-XII, kompetensi mata pelajaran geografi dirumuskan dari sudut pandang hubungan sistem interaksi manusia dan lingkungan dalam tiga dimensi. Cara pandang geografi terhadap dinamika lingkungan fisik dan lingkungan masyarakat akan dilihat dari aspek integrasi keruangan dan interdependensi ruang baik antar tempat maupun antar skala. Perspektif ini dapat diwujudkan dalam bentuk nyata maupun abstrak (dan atau representasi) baik secara visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif). Berikut adalah skema tuntutan kompetensi geografi sebagai disiplin ilmu yang diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas.
Gambar 2. Perspektif ruang lingkup kajian geografi
Berdasarkan perspektif di atas, topik atau aspek materi geografi dikelompokkan sebagai berikut.
1. Literasi keruangan dan keterampilan geografi yang meliputi pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pokoknya adalah memperkenalkan ruang lingkup, objek studi, prinsip, konsep, dan pendekatan geografi sebagaimana yang ditampilkan dalam diagram di atas.
2. Geografi fisik yang meliputi dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan, dinamika litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer (geosfer) serta dampaknya terhadap kehidupan. Kajian geografi fisik ini akan disintesiskan dengan aspek lainnya dan direpresentasikan dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif).
3. Geografi manusia yang meliputi dinamika kependudukan di Indonesia dan keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional berdasarkan pola sebaran, keunikan, dan proses interaksinya untuk menjaga kerukunan bangsa. Kajian geografi manusia juga disintesisikan dengan aspek lainnya serta direpresentasikan dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif).
4. Interaksi lingkungan yang meliputi kondisi wilayah Indonesia, sebaran sumber daya alam Indonesia, dan mitigasi serta adaptasi bencana alam berdasarkan nilai kearifan lokal dan pembangunan berkelanjutan.
5. Geografi regional yang meliputi konsep wilayah dan pewilayahan, pola persebaran dan interaksi spasial desa-kota, dan regionalisasi fenomena geografi di dunia. Kajiannya akan diarahkan pada konteks integrasi dalam tempat, interdependensi antar tempat, dan interdependensi antarskala.
6. Pemanfaatan geografi yang meliputi pemanfaatan peta, pengindraan jauh, Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pengembangan jaringan transportasi, tata guna lahan,kesehatan lingkungan, dan potensi bencana. Kompetensi yang diharapkan muncul adalah siswa mampu menampilkannya dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif).
7. Koneksi global dan pengelolaan perubahan yang meliputi konektivitas perdagangan internasional (pergerakan barang, jasa, modal atau tenaga kerja, transfer teknologi, dan informasi) di negara maju dan negara berkembang.
Penyempurnaan mata pelajaran Geografi merujuk pada pokok-pokok masalah untuk mempertajam tujuan dan materi-materi dasar mata pelajaran agar sesuai dengan arah dan tujuan Kurikulum 2013, yaitu penguasaan pengetahuan dalam praktik untuk menumbuhkan sikap mandiri dan bertanggungjawab di kalangan siswa terhadap Penyempurnaan mata pelajaran Geografi merujuk pada pokok-pokok masalah untuk mempertajam tujuan dan materi-materi dasar mata pelajaran agar sesuai dengan arah dan tujuan Kurikulum 2013, yaitu penguasaan pengetahuan dalam praktik untuk menumbuhkan sikap mandiri dan bertanggungjawab di kalangan siswa terhadap
Perbaikan kurikulum mata pelajaran Gografi mencakup tiga langkah, yaitu (1) melakukan tinjauan ulang atas kejelasan rumusan kompetensi dasar dan penajaman kata kerja operasional agar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan; (2) melakukan tinjauan ulang atas materi-materi Geografi, yaitu dengan memperjelas ruang lingkup materi, materi pokok dan rinciannya dalam perspektif penjenjangan secara akumulatif yang mencerminkan tahap perkembangan siswa mulai dari kelas X hingga dan XII; (3) melakukan tinjauan ulang dengan melakukan pemetaan kompetensi dasar dan pemetaan materi. Pemetaan dilakukan untuk melihat koherensi antara dimensi penguasaan pengetahuan, pengetahuan dalam praktik dan penumbuhan sikap dengan melihatnya secara berjenjang dalam perkembangan dan tingkat kebutuhannya mulai dari kelas X hingga kelas XI dan XII.
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran Geografi merupakan ilmu yang menganalisis relasi keruangan dari suatu fenomena dan proses yang terjadi di permukaan bumi. Sifat kajian geografi tersebut memiliki implikasi terhadap pembelajaran geografi di sekolah. Guru dituntut untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa agar mampu memahami masalah, melakukan identifikasi faktor penyebab, dan merumuskan temuannya dalam bentuk deskripsi maupun penarikan kesimpulan. Pendekatan yang tepat adalah melalui pendekatan berbasis saintifik seperti inquiry dan discovery, pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning) maupun model lainnya seperti pembelajaran kooperatif dan pembelajaran bermakna.
Pembelajaran ditampilkan dalam silabus yang berisi tiga kolom yaitu kolom Kompetensi Dasar (KD), Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran. Kolom Kompetensi Dasar menampilkan dua aspek KD yang berpasangan yaitu KD yang diturunkan dari Kompetensi Inti aspek Pengetahuan dan Kompetensi Inti aspek Keterampilan. Kolom materi pelajaran merupakan ruang lingkup atau kumpulan pokok bahasan yang dapat dijadikan rujukan oleh guru dalam menyusun bahan ajar. Kolom Kegiatan Pembelajaran berisi bentuk aktivitas siswa yang memiliki keunggulan untuk mencapai KD yang bersifat langsung (instructional effect) pada Kompetensi Inti aspek Pengetahuan dan Kompetensi Inti aspek Keterampilan dan keunggulan untuk mencapai KD yang bersifat tidak langsung (nurturant effect) pada Kompetensi Inti aspek Spriritual dan Kompetensi Inti aspek Sosial.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (Indirect Teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Secara teknis di ruang kelas, guru geografi menyampaikan materi pembelajaran melalui model-model pembelajaran saintifik untuk mencapai Kompetensi Inti aspek Pengetahuan dan Kompetensi Inti aspek Keterampilan. Siswa akan memperoleh pengalaman belajar dengan hasil yang mudah diamati dan dapat diukur dengan segera sesuai KD dan tujuan pembelajaran. Selama proses pembelajaran di kelas, Secara teknis di ruang kelas, guru geografi menyampaikan materi pembelajaran melalui model-model pembelajaran saintifik untuk mencapai Kompetensi Inti aspek Pengetahuan dan Kompetensi Inti aspek Keterampilan. Siswa akan memperoleh pengalaman belajar dengan hasil yang mudah diamati dan dapat diukur dengan segera sesuai KD dan tujuan pembelajaran. Selama proses pembelajaran di kelas,
2. Penilaian Prinsip penilaian yang digunakan dalam mata pelajaran geografi adalah berbasis kelas atau autentik. Penilaian dilakukan oleh pendidik untuk mengambil keputusan untuk meningkatkan kompetensi siswa baik setelah melalui langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut diuraikan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinilai.
Aspek sikap yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran geografi adalah:
a. Sikap dan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
b. Sikap yang menunjukkan bahwa siswa menjadi bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Sikap dan perilaku cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Aspek pengetahuan yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran geografi meliputi:
a. Tingkatan berpikir kritis dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada objek kajian geografi.
b. Kemampuan dalam mengatasi masalah kaitannya dengan objek kajian geografi.
c. Kreativitas dalam mencipta dan mengajukan gagasan untuk memperbarui
kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial sebagai sumber daya. Aspek keterampilan yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaran mata
pelajaran geografi meliputi:
a. Kemampuan belajar (learning to learn) secara kontekstual sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam memahami permasalahan geografi secara mandiri dan berkelanjutan.
b. Kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi untuk menyampaikan gagasan dan mengatasi solusi.
c. Penguasaan teknologi informasi, media, dan komunikasi (literasi) terkait dengan pemanfaatan teknologi geografi seperti pengelolan peta, citra pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada siswa.
Kontekstualisasi pembelajaran bertujuan agar siswa tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai lingkungan alam dan sosial di sekitarnya dengan perspektif global, sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.
Kontekstualisasi pembelajaran geografi dapat dilakukan melalui strategi-strategi sebagai berikut.
1. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai contoh dan ilustrasi dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya adalah menceritakan kondisi lingkungan dalam bentuk narasi atau menunjukkan foto tentang situasi dan kondisi lingkungan, serta memberi tugas kepada siswa untuk mengobservasi lingkungan sekitar.
2. Mengangkat masalah atau kasus yang terjadi di lingkungan sekitar sebagai bahan kajian dalam diskusi dan kegiatan pembelajaran berbasis masalah lainnya (problem solving )
3. Membuat peta, menganalisis citra pengindraan jauh, membuat tulisan, dan/atau tugas lainnya tentang wilayah setempat atau wilayah lain yang berada dalam jangkauan siswa.
4. Memanfaatkan sumber belajar, media pembelajaran, dan alat peraga yang diambil dari lingkungan sekitar.
Selain itu, guru perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Buku Teks (Buku Siswa dan Buku Guru), dan lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber belajar. Lembar kerja siswa sedapat mungkin disusun oleh guru dengan memberi peluang untuk berkembangnya kreativitas siswa yang terlibat dalam merancang prosedur kegiatan. Lembar kerja siswa merupakan panduan bagi siswa untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan kemampuan berpikir. Selain itu guru diharapkan dapat mengaitkan dengan lingkungan, sumber daya alam, dan energi di sekitarnya dan konteks global, agar siswa dapat memelihara dan memanfaatkan lingkungannya sebagai sumber belajar.
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X Alokasi waktu
: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pembelajaran Siswa mampu:
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Pengetahuan Dasar Geografi:
Mencari informasi tentang konsep, objek, dan ruang
3.1. memahami Ruang lingkup lingkup geografi melalui
pengetahuan dasar
pengetahuan geografi.
berbagai sumber/media geografi dan
Menunjukkan objek dan aspek terapannya dalam
Objek studi dan aspek
geografi pada peta yang kehidupan sehari-hari
geografi.
Konsep esensial geografi memperlihatkan penerapan konsep dan prinsip geografi
4.1. menyajikan contoh dan contoh terapannya. Menganalisis hubungan antara penerapan
suatu objek dengan objek pengetahuan dasar
Prinsip geografi dan
lainnya di permukaan bumi geografi pada
contoh terapannya.
Mempresentasikan tulisan kehidupan sehari-hari Pendekatan geografi dan
tentang ruang lingkup dalam bentuk tulisan
contoh terapannya.
pengetahuan dan keterampilan
Keterampilan geografi.
geografi yang dilengkapi contoh dalam kehidupan
sehari-hari Siswa mampu:
Pengetahuan Dasar Pemetaan:
Mengamati peta, citra 3.2.
memahami dasar- pengindraan jauh, dan hasil Dasar-dasar pemetaan, dasar pemetaan,
Sistem Informasi Geografis
pengindraan jauh, dan
Pengindraan Jauh, untuk mendapatkan informasi
sistem informasi geografis.
dan Sistem Informasi geografis Geografis (SIG)
Jenis peta dan
Mendiskusikan dan membuat
laporan tentang Jenis citra Pengindraan hasilinterpretasi peta, citra
penggunaannya.
pengindraan jauh, dan Sistem
4.2. membuat peta tematik Informasi Geografis wilayah provinsi
Jauh dan interpretasi citra.
Praktik membuat peta tematik dan/atau salah satu
Teori pengolahan data
tentang wilayah provinsi di pulau di Indonesia
dalam Sistem Informasi
daerahnya berdasarkan peta rupa
Geografis (SIG).
bumi
Kegiatan Pembelajaran Siswa mampu:
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Langkah-Langkah Penelitian
Melakukan penelitian geografi
3.3. memahami langkah- sederhana dengan langkah- langkah penelitian
Geografi:
Mengamati fenomena langkah penelitian ilmiah ilmu geografi dengan
sesuai dengan tema penelitian
geografis.
menggunakan peta Merumuskan pertanyaan yang ditentukan oleh guru dan/atau siswa.
4.3. menyajikan hasil penelitian geografi. Menyajikan hasil laporan observasi lapangan
Mengumpulkan serta
penelitian geografi sederhana dalam bentuk
mengolah data geografis.
dilengkapi peta, tabel, grafik, makalah yang
Menganalisis data
foto, dan/atau video. dilengkapi dengan
geografis.
peta, bagan, gambar,
Membuat laporan
tabel, grafik, foto,
penelitian.
dan/atau video Siswa mampu:
Bumi Sebagai Ruang
Mengamati proses
pembentukan planet Bumi 3.4. menganalisis dinamika planet Bumi
Kehidupan:
Teori pembentukan planet melalui berbagai sumber/media sebagai ruang
Berdiskusi tentang gerak dan kehidupan
Bumi.
kedudukan Matahari, Bulan,
dan Bumi, serta pengaruhnya 4.4. menyajikan
Perkembangan kehidupan
terhadap kehidupan karakteristik planet
di bumi.
Menyampaikan laporan hasil Bumi sebagai ruang
Dampak rotasi dan
diskusi tentang gerak dan kehidupan dengan
revolusi bumi terhadap
kedudukan Matahari, Bulan, menggunakan peta,
kehidupan di bumi.
dan Bumi, serta pengaruhnya bagan, gambar, tabel,
terhadap kehidupan dilengkapi grafik, foto, dan/atau
peta, gambar, tabel, grafik, video
foto, dan/atau video Siswa mampu:
Dinamika Litosfer dan
Mengamati gambar, peta, foto,
dan/atau menyaksikan tayangan 3.5. menganalisis
Dampaknya Terhadap
dinamika litosfer dan video tentang dinamika litosfer dampaknya terhadap
Kehidupan:
Karakteristik lapisan- dan dampaknya terhadap kehidupan
kehidupan
Mendiskusikan dan membuat 4.5. menyajikan proses
lapisan bumi.
laporan tentang dinamika dinamika litosfer
Proses tektonisme dan
litosfer dan dampaknya dengan menggunakan
pengaruhnya terhadap
terhadap kehidupan peta, bagan, gambar,
kehidupan.
Mengenali masalah dan tabel, grafik, video,
Proses vulkanisme dan
mengajukan solusi tentang dan/atau animasi
pengaruhnya terhadap kehidupan.
dampak dinamika litosfer terhadap kehidupan dilengkapi
Proses seisme dan
peta, gambar, tabel, grafik,
pengaruhnya terhadap
video, dan/atau animasi
kehidupan. Proses tenaga eksogen dan
pengaruhnya terhadap kehidupan.
Pembentukan tanah dan persebaran jenis tanah.
Pemanfaatan dan konservasi tanah.
Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data geologi di Indonesia.
Kegiatan Pembelajaran Siswa mampu:
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Dinamika Atmosfer dan
Mengamati dinamika atmosfier
3.6. menganalisis dan dampaknya terhadap
Dampaknya Terhadap
dinamika atmosfer kehidupan melalui berbagai dan dampaknya
Kehidupan:
Karakteristik lapisan- sumber/media terhadap kehidupan
Melakukan kunjungan ke stasiun meteorologi yang ada di 4.6. menyajikan proses
lapisan atmosfer bumi.
lingkungan sekitar dinamika atmosfer
Pengukuran unsur-unsur
cuaca dan interpretasi data Berdiskusi tentang dinamika menggunakan peta,
atmosfer dan dampaknya bagan, gambar, tabel,
cuaca.
terhadap kehidupan grafik, video,
Klasifikasi tipe iklim dan
Menyampaikan laporan hasil dan/atau animasi
pola iklim global.
diskusi tentang dinamika
Karakteristik iklim di
atmosfer dan dampaknya
Indonesia dan pengaruhnya
terhadap kehidupan dilengkapi
peta, gambar, tabel, grafik, Pengaruh perubahan iklim video, dan/atau animasi
terhadap aktivitas manusia.
global terhadap kehidupan. Praktik membuat peta persebaran curah hujan di
Lembaga-lembaga yang
propinsi setempat
menyediakan dan memanfaatkan data cuaca dan iklim di Indonesia.
Siswa mampu:
Dinamika Hidrosfer dan
Mengamati gambar, foto,
3.7. menganalisis dan/atau menyaksikan tayangan
Dampaknya Terhadap
dinamika hidrosfer video tentang dinamika dan dampaknya
Kehidupan:
Siklus hidrologi. hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
terhadap kehidupan Karakteristik dan dinamika Melakukan kunjungan ke
lembaga yang terkait dengan dinamika hidrosfer
4.7. menyajikan proses
perairan laut.
pengelolaan sumber daya air menggunakan peta,
Persebaran dan
Mendiskusikan dan membuat bagan, gambar, tabel,
pemanfaatan biota laut.
laporan tentang dinamika grafik, video,
hidrosfer dan dampaknya dan/atau animasi
Pencemaran dan
konservasi perairan laut.
terhadap kehidupan Menyampaikan laporan hasil
Potensi, sebaran, dan
pemanfaatan perairan
diskusi tentang dinamika hidrosfer dan dampaknya
darat.
terhadap kehidupan dilengkapi
Konservasi air tanah dan
peta, gambar, tabel, grafik,
Daerah Aliran Sungai
video, dan/atau animasi
Membuat model 3 dimensi Lembaga-lembaga yang daerah aliran sungai (DAS)
(DAS).
menyediakan dan memanfaatkan data hidrologi di Indonesia.
B. Kelas XI Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pembelajaran Siswa mampu:
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Mengamati letak geografis 3.1 memahami kondisi
Posisi Strategis Indonesia
Indonesia melalui peta dunia. wilayah dan posisi
Sebagai Poros Maritim Dunia:
Berdiskusi tentang letak dan strategis Indonesia
Letak, luas, dan batas
posisi geografis Indonesia dan sebagai poros
wilayah Indonesia.
Karakteristik wilayah kaitannya dengan poros maritim maritim dunia.
dunia
Menyajikan laporan hasil diskusi hasil penalaran
daratan dan perairan
4.1 menyajikan contoh
Indonesia.
Perkembangan jalur tentang posisi strategis Indonesia tentang posisi
sebagai poros maritim dunia
strategis wilayah dilengkapi peta, tabel, dan/atau
transportasi dan
perdagangan internasional
Indonesia sebagai
grafik
di Indonesia.
poros maritim dunia dalam bentuk peta,
Potensi dan pengelolaan
tabel, dan/atau
sumber daya kelautan
grafik.
Indonesia.
Siswa mampu:
Mengamati flora dan fauna 3.2 menganalisis sebaran dan Dunia:
Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia di lingkungan sekitar flora dan fauna di
Membaca buku teks geografi dan Indonesia dan dunia
Karakteristik bioma di
buku referensi, dan/atau berdasarkan
dunia.
menyaksikan tayangan video karakteristik
Faktor-faktor yang
tentang persebaran dan ekosistem.
memengaruhi sebaran flora
konservasi flora fauna di 4.2 membuat peta
dan fauna.
Indonesia dan dunia
persebaran flora dan Persebaran jenis-jenis flora Mengumpulkan data dan
fauna di Indonesia
dan fauna di Indonesia dan
informasi tentang persebaran dan dan dunia yang
dunia.
konservasi flora fauna di dilengkapi gambar
Konservasi flora dan fauna
Indonesia dan dunia hewan dan tumbuhan
endemik. Membuat laporan tentang
di Indonesia dan dunia.
Pemanfaatan flora dan
persebaran dan konservasi flora
fauna Indonesia sebagai
fauna di Indonesia dan dunia
sumber daya alam.
Menyajikan laporan tentang persebaran dan konservasi flora fauna di Indonesia dan dunia dilengkapi peta
Kegiatan Pembelajaran Siswa mampu:
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Mencari informasi tentang 3.3 menganalisis sebaran Alam Indonesia:
Pengelolaan Sumber Daya
sumber daya kehutanan, dan pengelolaan
pertambangan, kelautan, dan sumber daya
Klasifikasi sumber daya.
pariwisata serta pengelolaannya
kehutanan, dari berbagai sumber/media
Potensi dan persebaran
pertambangan, Berdiskusi tentang sumber daya
sumber daya alam
kelautan, dan kehutanan, pertambangan,
kehutanan, pertambangan,
pariwisata sesuai kelautan, dan pariwisata serta
kelautan, dan pariwisata di
prinsip-prinsip pengelolaannya sesuai prinsip- pembangunan
Indonesia.
prinsip pembangunan berkelanjutan.
Analisis Mengenai
berkelanjutan. 4.3 membuat peta (AMDAL) dalam
Dampak Lingkungan
Mengumpulkan dan mengolah persebaran sumber
informasi tentang persebaran daya kehutanan,
pembangunan.
sumber daya kehutanan, pertambangan,
Pemanfaatan sumberdaya
pertambangan, kelautan, dan kelautan, dan
alam dengan prinsip-
pariwisata serta pengelolaannya pariwisata di
prinsip pembangunan
sesuai prinsip-prinsip Indonesia.
berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan Menyajikan laporan hasil
pengolahan informasi tentang persebaran sumber daya
kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata serta pengelolaannya sesuai prinsip- prinsip pembangunan berkelanjutan dilengkapi peta
Siswa mampu:
Mencari informasi dari berbagai 3.4 menganalisis
Ketahanan Pangan, Industri,
sumber/media tentang ketahanan ketahanan pangan
dan Energi:
pangan, industri, serta energi nasional, penyediaan
Pengertian ketahanan
baru dan terbarukan bahan industri, serta
pangan, bahan industri,
Mengumpulkan dan menganalisis potensi energi baru
serta energi baru dan
data dan informasi terkait dan terbarukan di
terbarukan.
Potensi dan persebaran ketahanan pangan, industri, serta Indonesia
energi baru dan terbarukan
4.4 membuat peta perkebunan, perikanan, dan Melaporkan hasil analisis data persebaran
sumber daya pertanian,
dan informasi terkait ketahanan
peternakan untuk
ketahanan pangan
pangan, industri, serta energi nasional, bahan
ketahanan pangan nasional.
Potensi dan persebaran baru dan terbarukan dalam industri, serta energi
bentuk tulisan dilengkapi peta,
baru dan terbarukan tabel, dan grafik
sumber daya untuk
penyediaan bahan industri.
di Indonesia.
Potensi dan persebaran
sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan.
Pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia.
Siswa mampu:
Membaca buku teks geografi dan 3.5 menganalisis
Dinamika Kependudukan di
buku referensi, dan/atau dinamika
Indonesia:
menyaksikan tayangan video kependudukan di
Faktor dinamika dan
tentang kependudukan Indonesia untuk
proyeksi kependudukan
Mengindentifikasi masalah dan
Mobilitas penduduk dan
perencanaan mengajukan solusi tentang
tenaga kerja.
pembangunan. dampak ledakan penduduk dan
Kualitas penduduk dan
bonus demografi.
Kompetensi Dasar
Kegiatan Pembelajaran 4.5 menyajikan data
Materi Pembelajaran
Menyajikan hasil pengolahan kependudukan dalam
Indeks Pembangunan
data dan informasi terkait bentuk peta, tabel,
Manusia.
masalah kependudukan di grafik, dan/atau
Bonus demografi dan
Indonesia dilengkapi peta, tabel, gambar
dampaknya terhadap
pembangunan.
grafik, dan/atau gambar Membuat model piramida
Permasalahan yang
penduduk
diakibatkan dinamika kependudukan.
Sumberdata kependudukan.
Pengolahan dan analisis data kependudukan.
Siswa mampu:
Mengamati keragaman budaya di 3.6 menganalisis
Keragaman Budaya Indonesia
lingkungan sekitar keragaman budaya
Pengaruh faktor geografis
Mencari informasi melalui bangsa sebagai
terhadap keragaman
berbagai sumber/media tentang identitas nasional
budaya di Indonesia.
Persebaran keragaman tentang tentang keragaman berdasarkan
budaya Indonesia
keunikan dan Berdiskusi dan membuat laporan sebaran.
budaya di Indonesia.
Pembentukan kebudayaan
tentang keragaman budaya
4.6 membuat peta
nasional.
Indonesia
Praktik membuat peta keragaman daerah sebagai
Pelestarian dan
persebaran budaya
budaya di Indonesia bagian dari budaya
pemanfaatan produk
Menyelenggarakan pameran nasional.
kebudayaan Indonesia
dalam bidang ekonomi
keragaman budaya di Indonesia
kreatif dan pariwisata.
(pakaian adat, miniatur rumah
Kebudayaan Indonesia
adat, makanan khas, permainan,
sebagai bagian dari
cerita rakyat, atraksi)
kebudayaan global.
Siswa mampu:
Membaca buku teks geografi dan 3.7 menganalisis jenis
Mitigasi Bencana Alam:
buku referensi, dan/atau dan penanggulangan
Jenis dan karakteristik
mengamati tayangan video terkait bencana alam
bencana alam.
Siklus penanggulangan bencana alam dan mitigasi melalui edukasi,
bencana
kearifan lokal, dan Bertanya tentang bencana alam pemanfaatan
bencana.
Persebaran wilayah rawan
dan mitigasi bencana di Indonesia teknologi modern.
bencana alam di Indonesia. Berdiskusi tentang bencana alam 4.7 membuat sketsa,
dan mitigasi bencana denah, dan/atau peta
Lembaga-lembaga yang
Menyajikan laporan hasil diskusi potensi bencana
berperan dalam
terkait bencana alam dan mitigasi wilayah setempat
penanggulangan bencana
bencana dilengkapi sketsa, denah, serta strategi mitigasi Partisipasi masyarakat
alam.
dan/atau peta bencana berdasarkan
Melakukan simulasi mitigasi peta tersebut.
dalam mitigasi bencana
alam di Indonesia.
bencana di lingkungan sekolah Membuat peta evakuasi bencana
di lingkungan sekitar
C. Kelas XII Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pembelajaran Siswa mampu:
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Konsep Wilayah dan Tata
Mencari informasi tentang
3.1 Memahami konsep konsep wilayah, pembangunan, wilayah dan
Ruang:
dan tata ruang melalui berbagai pewilayahan dalam
Konsep wilayah dan tata
sumber/media perencanaan tata
ruang.
Mengamati pembagian wilayah
Pembangunan dan
ruang wilayah di Indonesia melalui peta/citra
pertumbuhan wilayah.
nasional, provinsi, pengindraan jauh dan kabupaten/kota
Perencanaan tata ruang
Berdiskusi tentang konsep
wilayah, pembangunan, dan tata 4.1 Membuat peta
nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota
ruang
pengelompokan penggunaan lahan di
Permasalahan dalam
Menyajikan laporan hasil
diskusi tentang konsep wilayah wilayah
penerapan tata ruang
dan tata ruang dilengkapi peta kabupaten/kota/provi
wilayah.
nsi berdasarkan data wilayah setempat
Siswa mampu: Interaksi Keruangan Desa dan Mengamati peta/citra 3.2 Menganalisis
pengindraan jauh dan/atau struktur keruangan
Kota:
Struktur keruangan serta
tayangan video tentang pola keruangan desa, pola keruangan
desa dan kota,
perkembangan desa dan
kota, dan interaksinya kota, serta kaitannya
kota.
Mendiskusikan dan membuat dengan usaha
interaksi desa dan
Pola dan faktor-faktor
laporan tentang pola keruangan pemerataan
interaksi desa dan kota.
desa, pola keruangan kota, dan pembangunan
Usaha pemerataan
pembangunan di desa
interaksinya Menyajikan hasil diskusi
4.2 Membuat makalah
dan kota. Dampak perkembangan
tentang pola keruangan desa, tentang usaha
pola keruangan kota, dan pemerataan interaksinya dilengkapi peta, pembangunan di
kota terhadap masyarakat
desa dan kota.
tabel, grafik, dan/atau diagram desa dan kota yang
dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram
Mengamati peta, citra 3.3 Menganalisis jaringan Penginderaan Jauh, dan Sistem
Siswa mampu:
Pemanfaatan Peta,
pengindraan jauh, dan peta transportasi dan tata
Informasi Geografis:
digital hasil olahan Sistem Informasi Geografis terkait
Interpretasi peta dan
guna lahan dengan
peta dan/atau citra
jaringan transportasi, tata guna pengindraan jauh
pengolahan citra
pengindraan jauh terkait
lahan, potensi wilayah dan lahan, potensi wilayah dan
kesehatan lingkungan Geografis (SIG)
jaringan transportasi dan
Mendiskusikan dan membuat kaitannya dengan
tata guna lahan.
laporan tentang pemanfaatan pengembangan
Analisis keruangan pada
peta, citra pengindraan jauh, potensi wilayah dan
Sistem Informasi
dan Sistem Informasi Geografis kesehatan lingkungan
Geografis (SIG) terkait
terkait jaringan transportasi, tata 4.3 Menyajikan peta
potensi wilayah dan
guna lahan, potensi wilayah, tematik berdasarkan
kesehatan lingkungan.
dan kesehatan lingkungan pengolahan citra
Menyajikan laporan hasil pengindraan jauh dan
diskusi tentang pemanfaatan Sistem Informasi
peta, citra pengindraan jauh, Geografis (SIG) untuk
dan Sistem Informasi Geografis pengembangan
terkait jaringan transportasi, tata potensi wilayah dan
guna lahan, potensi wilayah dan kesehatan lingkungan
kesehatan lingkungan dilengkapi peta tematik
Mengamati peta dunia dan membaca buku teks geografi
Siswa mampu:
Kerjasama Negara Maju dan
3.4 Menganalisis
Negara Berkembang:
karakteristik negara Karakteristik dan tentang karakteristik, maju dan negara
persebaran, dan kerja sama
persebaran negara maju
negara maju dan negara berkembang dalam
dan berkembang di dunia.
konteks pasar bebas Regionalisasi kawasan berkembang 4.4 Membuat makalah
Berdiskusi tentang karakteristik, persebaran, dan kerja sama
dunia berdasarkan pusat
tentang interaksi
pertumbuhan ekonomi
negara maju dan negara Indonesia dengan
Bentuk-bentuk kerja sama
berkembang Negara maju dan
negara maju dan
Menyajikan laporan hasil diskusi tentang karakteristik,
Negara berkembang
berkembang di dunia.
dalam konteks pasar
Dampak pasar bebas
persebaran, dan kerja sama bebas yang dilengkapi
terhadap Indonesia.
negara maju dan negara dengan peta, tabel,
Strategi pembangunan
berkembang dilengkapi peta, grafik, dan/atau
tabel, grafik, dan/atau diagram diagram
Indonesia untuk menjadi
negara maju.
III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Kelas X Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran
Materi Pokok dan
Kegiatan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Penilaian
Siswa diminta membaca Sikap: pengetahuan dasar
3.1. memahami
Pengetahuan Dasar Geografi
buku teks dan sumber Observasi, geografi dan
Ruang lingkup
bacaan lainnya tentang penilaian diri, terapannya dalam
pengetahuan geografi.
dan/atau kehidupan sehari-
Objek studi dan aspek
ruang lingkup
pengetahuan geografi, penilaian antar hari
geografi.
Konsep esensial geografi
obyek studi dan aspek teman tentang
geografi, konsep esensial perilaku jujur, 4.1. menyajikan contoh
dan contoh terapannya.
geografi, prinsip geografi, disiplin, penerapan
Prinsip geografi dan
pendekatan geografi, dan tanggung jawab, pengetahuan dasar
contoh terapannya.
keterampilan geografi peduli (gotong geografi pada
Pendekatan geografi dan
serta penerapannya dalam royong dan kehidupan sehari-
contoh terapannya.
kehidupan sehari-hari, toleran) dan/atau hari dalam bentuk
Keterampilan geografi.
dan/atau
tulisan Siswa diminta mengamati Pengetahuan:
peta rupa bumi yang
Tes tertulis, memperlihatkan relief
observasi
permukaan bumi,
terhadap diskusi jaringan jalan, dan pola
dan/atau
penggunaan lahan
penugasan untuk
sehingga siswa dapat
mengukur menunjukkan objek dan
pengetahuan
aspek geografi, serta
dasar geografi
gejala geografi.
dan terapannya
Siswa mengajukan
dalam kehidupan
pertanyaan tentang
sehari-hari
sesuatu yang ingin
diketahuinya terkait
Keterampilan:
dengan obyek studi,
Unjuk kerja, aspek geografi, konsep
proyek, dan/atau
geografi, pendekatan
portofolio tentang
geografi, dan
penerapan
penerapannya dalam
pengetahuan kehidupan sehari-hari.
dasar geografi Siswa menunjukkan letak
pada kehidupan berbagai objek dan aspek
sehari-hari geografi pada peta yang
memperlihatkan penerapan konsep dan prinsip geografi, misalnya letak delta, pola aliran sungai, pola permukiman penduduk, persebaran sawah.
Siswa menganalisis
hubungan antara suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi sehingga siswa memahami konsep, prinsip, dan pendekatan geografi, misalnya menghubungkan relief muka bumi dengan pola pemukiman penduduk, dan/atau bentuk rupa bumi dengan pola aliran sungai
Materi Pokok dan
Kegiatan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Penilaian
Siswa menganalisis fenomena geografi sehingga memperoleh pemahaman baru tentang geografi.
Siswa menyampaikan hasil analisis tentang ruang lingkup pengetahuan geografi, obyek studi dan aspek geografi, konsep esensial geografi, prinsip geografi, pendekatan geografi, dan keterampilan geografi yang disertai dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang dilengkapi dengan peta atau gambar yang relevan, dan/ atau
Siswa mempresentasikan tentang ruang lingkup
pengetahuan geografi, obyek studi dan aspek geografi, konsep esensial geografi, prinsip geografi, pendekatan geografi, kecerdasan ruang dan keterampilan geografi yang disertai dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari
B. Kelas XI Alokasi Waktu : 16 Jam Pelajaran
Materi Pokok dan
Kegiatan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Pembelajaran
Penilaian
3.1 memahami kondisi Posisi Strategis Indonesia
Sikap wilayah dan posisi
Siswa mengamati
peta/atlas Indonesia, dan Penialian diri, strategis Indonesia
Sebagai Poros Maritim Dunia.
/atau membaca referensi antar teman dan sebagai poros
Letak, luas, dan batas
dari berbagai sumber maritim dunia
wilayah Indonesia.
/atau observasi untuk mengidentifikasi
Karakteristik wilayah
tentang perilaku
jujur, disiplin, 4.1 menyajikan contoh
batas wilayah Indonesia,
daratan dan perairan
potensi fisik dan sosial, tanggung jawab,
Indonesia.
hasil penalaran
peduli (gotong tentang posisi
Perkembangan jalur
karakteristik wilayah
royong, strategis wilayah
daratan daratan dan
kerjasama,) Indonesia sebagai